Membangun Peradaban Islam
Peradaban Islam muncul dari al-Qur’an, kitab yang menjadi pedoman hidup umat Islam. Para sejarawan modern juga sepakat bahwa al-Qur’an dan Sunnah merupakan sumber pendorong bagi bangkitnya tradisi intelektual. Kedua sumber tersebut kaya dengan ayat-ayat yang mendasari ilmu peradaban Islam.
Pada umumnya, orang memahami peradaban melalui bukti-bukti fisik, sehingga peradaban dinisbatkan kepada bangunan masjid. Namun, orang kadang lupa bahwa bangunan tidak akan terwujud tanpa pikiran, kepercayaan, agama, ideologi, dan yang penting adalah ilmu pengetahuan di balik semua itu. Jadi, peradaban dan kebudayaan tidak dapat diukur dari kemajuan fisik saja.
Dalam peradaban Islam, tidak banyak orang yang memahami karena pemaknaan dan ruang lingkupnya luas. Salah satunya pengertian agama itu sendiri, yang mempunyai prinsip-prinsip ibadah kepada Allah serta hidup bermasyarakat dalam sistem kehidupan yang diatur oleh syariat Islam. Peradaban yang mempunyai pengertian agama, memiliki prinsip-prinsip ibadah dan hidup di masyarakat berdasarkan aturan syariat Islam.
Atas dasar inilah, Ikatan Dosen Muslim Indonesia bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar nasional bertajuk “Islam dan Peradaban Ilmu”. Berlangsung pada Sabtu (24/02/2018) pukul 08.00-11.000 WIB di auditorium Islamic Center UAD Jln. Ringroad, Tamanan, Banguntapan, Bantul, acara ini menghadirkan dua pembicara yaitu Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi dan Agus Purwanto, D.Sc.
“Kelahiran ilmu pengetahuan, seperti perintah mencari ilmu, berpikir, mengamati, dan berdzikir, merupakan penghargaan terhadap pencari ilmu. Hal itu dapat dijadikan sebagai alat hidup kita di dunia dan akhirat jelas Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.
Selain itu, Dr. H. Muchlas, M.T., selaku Wakil Rektor 1 UAD yang turut hadir berharap, “Semoga dengan adanya semiar nasional ini, dapat bersemai pendapat, gagasan, dan ide-ide yang baru dalam peradaban Islam ke depannya.” (ASE)