Membumikan Gagasan dan Membangun Peradaban dalam Sistem Demokrasi
“Kader Muhammadiyah perlu mengambil peran sesuai dengan kapasitas dan tanggung jawab formal serta moral. Salah satunya dengan aktif dalam ortom dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan Muhammadiyah,” tutur Dr. Drs. H. Immawan Wahyudi, M.H. selaku Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) periode 1983–1986, sekaligus Wakil Bupati Gunungkidul tahun 2011–2020 saat menjadi pembicara di opening ceremony dan talk show Milad IMM ke-57 yang diselenggarakan oleh IMM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ahad, (14-3-2021).
Kader IMM yang berasaskan pada trilogi dan tri kompetensi dalam gerakannya sangat penting dalam membangun gagasan dan peradaban. Melihat demokrasi saat ini, menjadi tugas bersama sebagai kader dalam ikut serta dan mengambil peran. Era reformasi tahun 1998 tentu menjadi sejarah bagi bangsa Indonesia.
“Mahasiswa yang dibina di IMM dalam mengamalkan ilmu pengetahuan sangat perlu membangun motivasi dalam berpikir, bekerja, dan berinteraksi. Zaman saya tentu sudah berbeda dengan zaman anak-anak generasi Z. Kuatkan gagasan berkemajuan sebagai cerminan mahasiswa yang berintelektual,” ungkap Wahyudi saat sesi pemaparan materi.
Ia mengimbuhkan, menjadi kader IMM harus menciptakan perkaderan yang menggembirakan. Dalam proses perkaderan tersebut jiwa religiusitas, intelektualitas, dan humanitas kader di bentuk. Kader dalam ranah demokrasi hendaknya memiliki poin-poin penting seperti akuntabilitas, rotasi kekuasaan, rekruitmen politik yang terbuka, ikut serta dalam pemilihan umum, serta menjadi masyarakat yang memiliki hak-hak dasar.
“Pemahaman akan ilmu harus dijadikan ladang amal bagi kader IMM. Begitu pula dalam membangun kerangka kerja sistem yang didasari atas ide, dikuatkan dengan struktur berupa otoritas dan peraturan, serta dikuatkan dengan kultural. Dalam berdemokrasi, ini menjadi praktik akademisi,” pungkas pembantu Rektor III IKIP Muhammadiyah/UAD periode 1996–1999 itu. (Chk)