Prof. Dr. Suminto A. Sayuti Bicara tentang Sastra Digital
Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, Guru Besar Ilmu Sastra di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan kuliah umum di Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis (26-9-2019). Prof. Minto begitu ia disapa, menerangkan sastra di era digital dengan gaya santai dan ringan ditemani Tristanti Apriyani, S.S., M. Hum. dosen Program Studi Sasindo selaku moderator.
Prof. Minto menggambarkan bahwa memasuki era serba digital maka semua orang akan mudah disebut sebagai penyair. Gawai dan media sosial menjadi wadah yang bisa digunakan oleh siapa saja. Budaya sastra dulu yang hanya bisa dinikmati dengan lembaran kertas kini berpindah menjadi puluhan slide di handphone (HP), hingga novel ratusan lembar sudah bisa dinikmati dengan dua jam di layar lebar.
Era digital memang memberikan sejumlah keuntungan seperti lebih efektif, efisien, dan universal. Namun secara tidak langsung budaya alfabetik akan terpinggirkan. Dalam lingkup sastra, kini sudah dikenal dengan istilah sastra cyber.
“Sering kali sastra menjadi benteng terakhir kebebasan, yakni ketika terjadi penelikungan pikiran yang harus tunduk-patuh pada kekuasaan politik. Sementara di bidang kerajaan audio-visual, peluang melakukan perlawanan budaya begitu sempit. Kita tidak mungkin melawan nahkoda teknologi kebudayaan yang sekaligus sebagai seorang raja produksi kultural,” ungkap Prof. Minto. (Chk)