• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Bersama Masyarakat Banjarsari, KKN UAD Buat Pupuk Kompos

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan masyarakat Banjarsari buat Pupuk Kompos (Dok. Istimewa)

Pencemaran lingkungan bukan merupakan suatu fenomena baru, tetapi masih menjadi permasalahan besar di setiap daerah. Dampak yang dihasilkan dari pencemaran lingkungan tidak hanya merugikan manusia, tetapi ekosistem alam pun terkena imbasnya. Salah satu penyebab terjadinya pencemaran lingkungan yakni pembuangan sampah organik. Sampah organik sering dianggap sepele karena dapat terurai. Faktanya, terurai pun membutuhkan proses sehingga sampah ini memiliki potensi merusak lingkungan. Buruknya kualitas air merupakan contoh dampak dari tercemarnya lingkungan akibat sampah organik.

Berdasarkan fakta tersebut, membuat mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler Periode 119 Unit III.B.2 yang bertempat di Dusun Banjarsari, Wonokerto, Turi, Sleman, melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat untuk mengelola sampah organik menjadi pupuk kompos. Tujuannya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Masyarakat yang hadir kebanyakan merupakan petani dengan budi daya tanaman salak dan petani cabai. Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan, masyarakat juga mendapatkan manfaat dari pengelolaan sampah tersebut. Media sampah organik yang digunakan yakni sampah organik rumah tangga berupa sayuran busuk dan buah-buahan busuk.

“Pelatihan yang efektif dapat membantu petani memahami proses pembuatan kompos dengan benar, termasuk pemilihan bahan baku yang tepat, teknik pengomposan yang baik, dan manajemen penggunaannya di lahan pertanian. Dengan demikian, hal ini dapat mendorong adopsi praktik pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi produktivitas pertanian dan lingkungan sekitarnya,” tanggapan salah satu petani yang hadir dalam kegiatan.

Cara pembuatan, bahan, dan alat yang digunakan dalam membuat pupuk kompos cukup mudah. Masyarakat cukup mengumpulkan sampah organik rumah tangga, apabila bentuknya besar disarankan untuk dipotong kecil-kecil agar mempercepat pembusukan. Setelah itu sampah organik diletakkan di sebuah ember, yang kemudian sampah ditimbun tanah dengan perbandingan sampah dan tanah 2:1. Kemudian, tambahkan larutan EM4 secukupnya, aduk hingga merata. Simpan campuran bahan tersebut dengan ember ditutup rapat. Setelah satu minggu, aduk kembali campuran bahan itu. Baru di minggu kedua, pupuk kompos siap digunakan. Semakin lama pengendapan, kualitas pupuk kompos akan semakin baik. Penggunaan pupuk kompos dapat digunakan di tanaman mana pun. Penggunaan dilakukan dengan cara menyebarkan pupuk kompos secara merata di atas tanah yang ditumbuhi tanaman. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-masyarakat-Banjarsari-buat-Pupuk-Kompos-Dok.-Istimewa.jpg 1220 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 11:30:422024-03-02 11:30:42Bersama Masyarakat Banjarsari, KKN UAD Buat Pupuk Kompos

Kurangi Limbah, KKN UAD Buat Lilin Ramah Lingkungan

02/03/2024/in Terkini /by Ard

Kurangi limbah, KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) buat lilin ramah lingkungan (Dok. Istimewa)

Di tengah meningkatnya kepedulian terhadap lingkungan hidup, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah melakukan langkah inovatif untuk mengurangi limbah dengan cara yang kreatif. Salah satu proyek yang menonjol adalah pembuatan lilin ramah lingkungan dari minyak jelantah. Mereka yang terlibat antara lain Indah, Addina, Allisa, Randa, Salma, Andri, Sinta, dan Dewi.

Kegiatan ini dilaksanakan di Padukuhan Nguntuk-untuk, Desa Ngargosari, Kapanewon Samigaluh, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 dari Unit XX.C.2. Dalam kolaborasi erat dengan masyarakat setempat, mahasiswa mengajak mereka melalui program rutinan dusun yaitu dasawisma di RT 51 dan 54, untuk terlibat dalam proses pembuatan dan mempelajari cara mengolah minyak jelantah menjadi lilin.

Para mahasiswa menjelaskan bahwa minyak jelantah, yang merupakan sisa dari proses penggorengan makanan yang telah digunakan berulang kali, dapat menyebabkan pencemaran lingkungan dengan menyumbat saluran air dan berpotensi menyebabkan penyakit seperti kanker, hipertensi, dan penyempitan pembuluh darah jika dikonsumsi. Oleh karena itu, inisiatif ini tidak hanya bertujuan untuk membuat produk yang berguna, tetapi juga untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya limbah minyak jelantah dan cara pengelolaannya.

Langkah-langkah dalam proses pembuatan lilin dari minyak jelantah dijelaskan oleh salah satu anggota KKN. “Pertama, campurkan minyak jelantah lalu parafin dengan stearin acid dengan perbandingan 1:1 ½, kemudian panaskan campuran tersebut,” ungkap Randa. “Selanjutnya, tambahkan pewarna dan aduk hingga merata. Tahap terakhir adalah menuangkan campuran lilin ke dalam cetakan yang telah dilengkapi dengan sumbu dan diamkan hingga mengeras. Setelah proses tersebut selesai, lilin siap untuk digunakan di kamar atau ruangan lainnya.”

Dengan demikian, limbah minyak jelantah tidak hanya dimanfaatkan dengan lebih baik, tetapi juga mengurangi pencemaran lingkungan dan berpotensi mengurangi risiko penyakit. Inisiatif ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan yang harus terus ditingkatkan, serta menggambarkan betapa kreativitas dan inovasi dapat menjadi kunci untuk menghadapi tantangan lingkungan di masa depan. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kurangi-limbah-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-buat-lilin-ramah-lingkungan-Dok.-Istimewa.jpg 1009 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 11:08:492024-03-02 11:08:49Kurangi Limbah, KKN UAD Buat Lilin Ramah Lingkungan

Olah Ikan Lele Jadi Nugget, Cara KKN UAD Kembangkan UMKM di Padukuhan Jati

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembangkan UMKM di padukuhan Jati dengan olah ikan lele jadi nugget (Dok. Istimewa)

“Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan dan inspirasi bagi warga Padukuhan Jati. Syukur-syukur warga bisa mengolah serta memanfaatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang ada di padukuhan ini. Mengingat, bahan-bahan yang dibutuhkan pun ternyata mudah dijangkau. Kegiatan ini juga bisa memberikan inspirasi untuk ibu-ibu untuk mengolah ikan lele agar tidak membosankan dan anak-anak menjadi suka dengan ikan,” ujar Zaidan Zulfy, ketua unit KKN XIX.B.2.

Ia bersama mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lainnya yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit XIX.B.2 menyelenggarakan pelatihan dan pendampingan pengolahan pembuatan nugget yang berbahan dasar ikan lele. Sasaran mereka adalah ibu-ibu pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) Padukuhan Jati, Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta. Acara tersebut diadakan di rumah Sumaryanti yang merupakan ketua pengurus kelompok Wanita Tani (KWT), pada Jumat 23 Februari 2024. Pelatihan dan pendampingan ini dilakukan oleh Hasna Tahta Salsabila dari Program Studi Bisnis Jasa Makanan.

Dilatarbelakangi oleh sedikitnya pemanfaatan dan pengembangan UMKM di Padukuhan Jati, sehingga menginspirasi hadirnya program tersebut. Selama ini, peternak ikan lele di Padukuhan Jati hanya diperjualbelikan ke tengkulak tanpa diolah lebih lanjut. Makanya, muncul ide pelatihan dan pendampingan pengolahan ikan lele menjadi nugget. Tujuan pelatihan dan pendampingan yakni untuk mengedukasi dan memberi motivasi kepada warga bahwa lele dapat diolah sendiri menjadi produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi, contohnya olahan siap konsumsi.

Salah satu UMKM ternak lele di padukan tersebut yang terkenal yaitu milik Asih atau biasa disapa Rosy. Ia yang juga hadir dalam pelatihan sangat antusias seperti peserta lainnya. Acara diawali dengan pemberian materi tentang cara pengolahan ikan lele jadi nugget dan motivasi usaha UMKM yang sudah ada, contohnya milik Rosy. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan praktik cara mengolah. Adapun praktik ini dimulai dengan proses pembuatan nugget, pengolahannya, hingga proses jadinya ikan lele menjadi nugget. Kegiatan diakhiri dengan demo memasak nugget.

“Manfaat pelatihan pengolahan ikan lele jadi nugget ini untuk membantu warga mengoptimalkan pemanfaatan UMKM yang ada di Padukuhan Jati. Ternyata ikan lele juga bisa menjadi nilai ekonomis tinggi jika sudah diolah,” ujar Hasna. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kembangkan-UMKM-di-padukuhan-Jati-dengan-olah-ikan-lele-jadi-nugget-Dok.-Istimewa.jpg 720 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 10:31:172024-03-02 10:31:17Olah Ikan Lele Jadi Nugget, Cara KKN UAD Kembangkan UMKM di Padukuhan Jati

Mahasiswa UAD Dampingi UMKM Kampung Mandiri di Pasar Tani

02/03/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dampingi UMKM kampung mandiri di pasar tani (Dok. Isitmewa)

Indonesia sebagai negara agraris memiliki lahan pertanian yang sangat luas. Tak jarang, komoditas yang dihasilkan diekspor ke luar negeri, baik dari pelaku usaha besar maupun kecil dan menengah. Pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini biasanya berada di bawah binaan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi termasuk di DI Yogyakarta.

Setiap hari Jumat, DPKP DI Yogyakarta menggelar Pasar Tani di Jl. Gondosuli No. 6, Semaki, Kecamatan Umbulharjo, sebagai salah satu upaya peningkatan ekonomi masyarakat dari para anggota Asosiasi Pasar Tani (ASPARTAN). Pada 23 Februari 2024, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit XVII.A.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkesempatan untuk mendampingi UMKM Kampung Mandiri milik Padukuhan Nglambur, Desa Sidoharjo, Samigaluh, Kulon Progo, dalam kegiatan tersebut. Adapun produk yang dipasarkan yaitu sayur, buah, keripik talas, kopi, dan hasil olahan pangan lainnya.

Rendy Apria Nugraha sebagai ketua unit KKN mengungkapkan, “Berpartisipasi dalam Pasar Tani ternyata dapat memberikan inspirasi dan pembelajaran baru kepada kami untuk mengoptimalkan kekayaan alam sekitar.”

Partisipasi mahasiswa dalam Pasar Tani bukan hanya perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi saja, tetapi juga membantu masyarakat untuk mengembangkan ekonomi lokal. Melalui kerja sama yang baik antara mahasiswa dan UMKM, diharapkan dapat tercipta sinergi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi maupun pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan bersama. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dampingi-UMKM-kampung-mandiri-di-pasar-tani-Dok.-Isitmewa.jpeg 1038 1700 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 10:17:522024-03-02 10:17:52Mahasiswa UAD Dampingi UMKM Kampung Mandiri di Pasar Tani

KKN UAD Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik dengan Eco Enzyme dan Ember Tumpuk

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan pengelolaan sampah organik dengan eco enzyme dan ember tumpuk (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit VII.D.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan sosialisasi terkait pengelolaan sampah organik dengan metode eco enzyme dan metode ember tumpuk kepada warga Padukuhan Kadisoro, Kelurahan Gilangharjo, Pandak, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini dilaksanakan pada Senin, 19 Februari 2024, bertempat di meeting point Dewi Kaji yang merupakan Desa Wisata Ikan Hias. Sosialisasi ini diisi oleh mahasiswa KKN dengan pemateri metode eco enzyme oleh Ahmad Muharram Habibie dan pemateri ember tumpuk oleh Tisna Hidayat selaku ketua unit VII.D.1. Audiens yang hadir yakni perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan anggota Kelompok Tani yang ada di Dusun Kadisoro.

Latar belakang program ini didasarkan pada permasalahan yang dirasakan warga Padukuhan Kadisoro, khususnya terkait pengelolaan sampah secara mandiri. Sosialisasi hadir sebagai salah satu solusi alternatif yang mudah dan dapat dilakukan oleh warga. Dengan mengangkat tema “Selamatkan Bumi dari Rumah”, memuat harapan agar warga termotivasi untuk bergerak mengelola sampahnya sendiri secara mandiri dimulai dari rumah, agar terwujudnya bumi yang sehat dan bersih dari sampah.

Acara ini berlangsung selama kurang lebih dua jam yang terdiri atas dua sesi. Sesi pertama diisi oleh pemaparan materi tentang pengenalan, manfaat, serta langkah pembuatan dan demonstrasi untuk materi eco enzyme. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan materi ember tumpuk yang dimulai dengan penjelasan urgensi pengelolaan sampah organik, pengenalan metode, manfaat, cara pembuatan, hal-hal yang harus diperhatikan, serta alternatif metode ember tumpuk sederhana dengan pemanfaatan sampah berupa galon air bekas.

“Metode ember tumpuk dan eco enzyme ini diharapkan bisa menjadi solusi dalam pengelolaan sampah,” ujar Avanti Vera Risti Pramudyani, M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) Unit VII.D.1.

Tisna pun menimpali, “Harapannya, semoga warga dapat mengetahui serta sadar untuk mengelola sampahnya sendiri sehingga dapat mengurangi beban pengelolaan sampah yang harus dilakukan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) maupun tempat pengelolaan sampah lainnya.” (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-pengelolaan-sampah-organik-dengan-eco-enzyme-dan-ember-tumpuk-Dok.-Istimewa.jpg 1091 1440 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 10:08:562024-03-02 10:08:56KKN UAD Sosialisasikan Pengelolaan Sampah Organik dengan Eco Enzyme dan Ember Tumpuk

KKN UAD Edukasi Masyarakat Jelok Pentingnya Kesiapan Hadapi Bencana

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) edukasi masyarakat Jelok pentingnya kesiapan hadapi bencana (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 119 bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan untuk mengadakan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana banjir, tanah longsor, dan tsunami kepada masyarakat di Dusun Jelok, Desa Kayen, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Kegiatan ini diadakan di rumah Kepala Dusun Jelok dan dihadiri oleh masyarakat, tokoh masyarakat, dan pemuda Dusun Jelok.

Acara tersebut dilaksanakan sebagai bagian dari program kerja KKN UAD sekaligus untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapan menghadapi bencana alam yang besar kemungkinan terjadi di Dusun Jelok. Bencana alam yang menjadi fokus utama pelatihan ini yakni banjir, tanah longsor, dan tsunami. Alasan ketiga bencana alam tersebut menjadi fokus utama dikarenakan di Dusun Jelok merupakan salah satu daerah yang rawan akan terjadinya bencana itu, terutama banjir. Mengingat pada 2017 lalu, Pacitan dilanda hujan deras selama berhari-hari yang mengakibatkan tanggul di sungai tidak sanggup menampung debit air yang tinggi sehingga membuat Pacitan terendam banjir. Salah satu daerah yang terdampak parah dari bencana tersebut adalah Dusun Jelok.

Hal itu juga diperkuat dari pernyataan yang disampaikan oleh BPBD Pacitan yang mengatakan bahwa Dusun Jelok rawan terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan tsunami karena letak geografisnya yang berdekatan tidak hanya dengan tebing tetapi juga dengan pesisir pantai selatan. Sebab itulah diperlukan sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana kepada masyarakat agar mereka lebih siap siaga akan ancaman bencana alam yang dapat terjadi kapan saja.

BPBD Pacitan mengimbau masyarakat Dusun Jelok agar mempersiapkan tas siaga yang berisi barang-barang penting sebagai wujud kesiapan akan risiko terjadinya bencana alam. Pelatihan pertolongan pertama kepada korban juga diberikan oleh BPBD Pacitan agar masyarakat dapat meminimalisir jumlah korban.

Selain itu, mereka memberikan edukasi mengenai cara menghadapi kedatangan hewan buas yang kemungkinan besar terbawa saat bencana alam terjadi. Seperti ular, biawak, trenggiling, dan tikus hutan. Secara khusus BPBD Pacitan mempraktikkan cara menangani dan meminimalisir risiko gigitan ular, dari ular yang tidak berbisa hingga ular yang memiliki bisa yang mematikan.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta meningkatkan kesiapan kepada masyarakat Dusun Jelok. Khususnya dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam yang dapat mengancam kehidupan warga setempat. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-edukasi-masyarakat-Jelok-pentingnya-kesiapan-hadapi-bencana-Dok.-Istimewa.jpeg 661 720 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 09:57:122024-03-02 09:57:12KKN UAD Edukasi Masyarakat Jelok Pentingnya Kesiapan Hadapi Bencana

KKN UAD Dorong Kegiatan Sedekah Sampah di Pedukuhan Sruwuh

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dorong kegiatan sedekah sampah di Pedukuhan Sruwuh (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Unit VVI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) membersamai masyarakat Pedukuhan Sruwuh, Donotirto, Kretek, Bantul, dalam rangka pemilahan sampah dan sedekah sampah. Kegiatan itu rutin dilaksanakan masyarakat setiap satu bulan sekali bertepatan pada minggu kedua di setiap bulannya.

Pemilahan sampah yang dilakukan yaitu dengan mengambil sampah-sampah yang ada di rumah-rumah masyarakat, kemudian dipilah dan dijual. Hal yang tidak kalah penting adalah program sedekah sampah yang dilakukan masyarakat Pedukuhan Sruwuh, yakni untuk membantu masyarakat yang kurang mampu dalam segi ekonomi. Kegiatan itu menjadi bentuk kebaikan yang sederhana tetapi sangat bermakna, yang dapat membantu memperbaiki kehidupan masyarakat sekitar sembari menjaga lingkungan.

Menurut Fatimah, salah satu masyarakat Pedukuhan Sruwuh, sedekah sampah baru berjalan sekitar lima bulan dan dilakukan rutin setiap bulan secara berkelanjutan. Sementara itu, Tekad Suroso selaku Kepala Desa Pedukuhan Sruwuh menyampaikan bahwa program ini terjadi karena keprihatinan atas darurat sampah yang ada di Kabupaten Bantul.

“Sedekah sampah di Pedukuhan Sruwuh terjadi karena keprihatinan kami dengan adanya darurat sampah yang ada di Kabupaten Bantul. Program ini kami lakukan bekerja sama antara karang taruna dan ibu-ibu PKK sebagai garda terdepan untuk melakukan program sedekah sampah,” ucapnya.

Ia juga menyampaikan keuntungan dari adanya sedekah sampah. “Keuntungan dari program ini selain mengurangi sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA), juga terdapat pemasukan untuk pedukuhan kami. Hasil tersebut kami digunakan untuk sedekah kepada orang-orang yang membutuhkan di Pedukuhan Sruwuh.” (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dorong-kegiatan-sedekah-sampah-di-Pedukuhan-Sruwuh-Dok.-Istimewa.jpg 1192 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 09:48:122024-03-02 09:48:12KKN UAD Dorong Kegiatan Sedekah Sampah di Pedukuhan Sruwuh

Budi Daya TOGA dengan Losida, Kolaborasi KKN UAD dan Warga Tegalsempu

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan warga Tegalsempu budi daya Toga dengan losida (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 119 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan pengembangan tanaman obat keluarga (TOGA) di Dusun Tegalsempu, Caturharjo, Pandak, Bantul. Tidak hanya menanam TOGA saja, mereka juga membuat pupuk organik berupa losida, atau kepanjangan dari lodong sisa dapur, untuk mendukung pertumbuhan tanaman tersebut.

Pada Kamis 8-2-2024, mahasiswa KKN UAD menanam beberapa jenis tanaman obat herbal berupa serai, jahe, kencur, dan kunyit. Pemilihan tanaman ini bertujuan untuk memberikan manfaat langsung bagi kesehatan masyarakat setempat.

Program yang berlangsung tersebut merupakan hasil diskusi dari mahasiswa bersama warga Tegalsempu. Upaya program penanaman TOGA ini sudah pernah dilakukan oleh warga setempat, tetapi belum terlaksana dengan baik dikarenakan tidak ada kejelasan terkait kepengurusan TOGA. Seperti yang dikatakan oleh Wartimin selaku Kepala Dukuh di Dusun Tegalsempu, “Sebenarnya sudah pernah ada gerakan menanam TOGA di sekitar lahan milik warga, tetapi akhirnya tidak terurus.”

Untuk mengatasi masalah itu, mahasiswa KKN UAD bekerja sama dengan warga setempat terkait kepengurusan lahan TOGA. Di lahan sekitar dibuat pagar pembatas guna melindungi tanaman. Langkah tersebut diharapkan dapat memastikan keberlanjutan dari program penanaman yang telah dilakukan.

Selain membuat TOGA, mahasiswa KKN UAD juga membuat losida sebagai pupuk organik. Losida merupakan jenis pupuk organik dengan media pipa paralon yang di bagian bawahnya terdapat lubang-lubang kecil sebagai sirkulasi. Pada pipa paralon tersebut diisi dengan sampah organik basah dan kering. Sampah organik basah dapat berupa sampah dapur seperti sisa makanan, potongan sayur, dan kulit buah. Sementara itu, untuk sampah kering yang digunakan berupa dedaunan kering. Kemudian terdapat tambahan EM4 dan gula murni atau molase.

Pemupukan dengan losida ini sebagai bentuk pemanfaatan sampah guna membantu masyarakat dalam pengelolaan sampah organik. Seperti yang dijelaskan oleh Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D. selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) KKN, pengelolaan sampah yang baik akan membantu meningkatkan tingkat kesehatan masyarakat setempat. “Manfaat pengelolaan sampah yang utama adalah menjadikan lingkungan lebih bersih dan sehat sehingga masyarakat akan terhindar dari segala jenis penyakit yang disebabkan oleh penumpukan sampah,” ujarnya.

Baik penanaman TOGA maupun losida, merupakan upaya mahasiswa KKN UAD untuk mengembangkan wawasan dan memperkenalkan konsep pertanian organik kepada warga Tegalsempu. Melalui kolaborasi mahasiswa dengan masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya menjaga lingkungan dan memaksimalkan sumber daya alam yang ada. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-warga-Tegalsempu-budi-daya-Toga-dengan-losida-Dok.-Istimewa.jpg 990 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 09:29:022024-03-02 09:29:02Budi Daya TOGA dengan Losida, Kolaborasi KKN UAD dan Warga Tegalsempu

KKN UAD dan Warga Karanganyar Tanam Empon-empon

02/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan warga Karanganyar tanam empon-empon (Dok. Istimewa)

Empon-empon berasal dari bahasa Jawa “empu” yang berarti rimpang induk atau akar tinggal. Hingga kini, empon-empon dikenal sebagai alternatif tanaman yang dapat digunakan untuk obat alternatif dan cenderung ramah lingkungan. Penanamannya bisa dilakukan dengan memanfaatkan lahan kosong.

Dalam rangka pemanfaatan lahan kosong di Dusun Karanganyar, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode 119 Unit IV.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan penanaman empon-empon. Warga setempat menyambut positif upaya penghijauan sekaligus pemberdayaan lahan tidur di wilayah mereka itu.

“Penanaman empon-empon ini sangat bermanfaat bagi warga sekitar. Selain memperindah lingkungan, empon-empon juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan sehari-hari,” ungkap salah satu warga Dusun Karanganyar.

Kegiatan penanaman dilakukan pada lahan kosong seluas sekitar 50 meter persegi yang sebelumnya tidak terurus dan ditumbuhi oleh tumbuhan merambat. Berbagai jenis empon-empon yang ditanam antara lain kunyit hitam, jahe merah, dan temu kunci. Pemilihan jenis tersebut didasarkan pada kemudahan pemeliharaan dan nilai manfaat yang tinggi.

“Empon-empon ini relatif mudah dirawat dan memiliki toleransi tinggi terhadap musim kemarau. Selain itu, kandungan nutrisi dan senyawa aktif di dalamnya sangat bermanfaat bagi kesehatan,” jelas Dicky Rizky Pangestu selaku ketua Unit KKN UAD IV.B.1.

Tahapan kegiatan diawali dengan pembersihan lahan dari gulma dan sampah, kemudian dilanjutkan dengan penggemburan tanah. Setelah itu, bibit empon-empon ditanam dengan jarak tanam tertentu agar mendapat ruang tumbuh yang optimal. Seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan oleh sembilan mahasiswa KKN yang tergabung dalam Unit IV.B.1, dengan antusias dan kerja sama yang baik dari warga setempat.

“Kami sangat terbantu dengan kegiatan mahasiswa KKN ini. Harapannya, nanti empon-empon tersebut dapat dimanfaatkan oleh warga untuk keperluan memasak ataupun ramuan tradisional,” tutur salah satu warga dari Dusun Karanganyar.

Menanam empon-empon memang memiliki banyak manfaat, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga lingkungan. Pertama, tanaman ini cenderung ramah lingkungan karena umumnya tidak memerlukan penggunaan pestisida atau pupuk kimia yang berlebihan sehingga membantu mempertahankan keseimbangan ekosistem lokal. Kedua, dengan menanam empon-empon, lahan-lahan tidur atau kosong yang selama ini membuat pemandangan lingkungan kurang indah, dapat dimanfaatkan dan dioptimalkan fungsinya. Ketiga, ketersediaan empon-empon di lingkungan tempat tinggal memudahkan warga untuk mendapatkannya secara langsung tanpa harus pergi membeli ke pasar atau warung.

Tak hanya itu, kegiatan penanaman turut mengandung nilai edukasi bagi generasi muda untuk lebih mencintai alam dan memanfaatkan sumber daya dengan bijak. Kepala RT Karanganyar mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat dipertahankan kesinambungannya untuk masa depan.

“Kami sangat bangga dengan kegiatan yang diinisiasi mahasiswa KKN dari UAD ini. Semoga lahan penanaman empon-empon dapat terus dirawat dan dikembangkan agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan oleh warga sekitar,” ucapnya.

Dengan suksesnya merealisasikan program ini, diharapkan mahasiswa KKN UAD Unit IV.B.1 dapat terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat selama masa bakti KKN mereka. Mereka adalah Dicky Rizky Pangestu, M. Zikri Agash, Annisa Septia Rahayu, Elsa Aulia Lestari, Firlawanti Zakir, Mutiyah Berliyanty, Nabila Putri, Muhammad Hanif Prayogo, dan Alhilal Ridjan. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dan-warga-Karanganyar-tanam-empon-empon-Dok.-Istimewa.jpg 1070 1200 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-02 09:15:532024-03-02 09:15:53KKN UAD dan Warga Karanganyar Tanam Empon-empon

KKN UAD Dorong Pemanfaatan Limbah B3 di Pedukuhan Bungkus

01/03/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dorong pemanfaatan limbah B3 di Pedukuhan Bungkus (Dok. Istimewa)

Tinggal di daerah pesisir pantai, kebanyakan masyarakat Dusun Bungkus, Parangtritis, Bantul, bermata pencaharian sebagai pedagang oleh-oleh khas dan usaha kuliner yanmemakai minyak sebagai bahan utama dalam proses pengolahan produknya. Misalnya seperti rempeyek, ikan goreng tepung, kepiting goreng, dan lain sebagainya.

Akibatnya, minyak bekas penggorengan atau minyak jelantah menjadi permasalahan bagi semua orang. Minyak jelantah ini termasuk golongan limbah B3, yang berarti dapat membahayakan bagi lingkungan dan kesehatan apabila tidak diolah dengan baik dan benar.

Dengan adanya permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 119 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berinisiatif untuk mendorong masyarakat Dusun Bungkus memanfaatkan minyak jelantah sebagai upaya dalam mengurangi pencemaran limbah B3. Mereka pun mengadakan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah pada 19 Februari 2024 bersama ibu-ibu kader dan pemudi Dusun Bungkus.

Pada kesempatan itu, mahasiswa KKN UAD memberikan pemahaman terkait pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi yang berfungsi untuk relaksasi. Peserta yang hadir juga diberikan pemahaman tentang dampak yang diberikan oleh minyak jelantah apabila tidak diolah dengan baik dan benar, serta peluang usaha baru dari lilin aromaterapi tersebut.

Dalam proses pembuatannya, minyak jelantah dipanaskan dengan stearic acid dan paraffin dalam perbandingan 1 : 1 : 1, kemudian aduk dalam api kecil. Setelah semua bahan mencair, api dimatikan dan ditambahkan pewarna serta pewangi. Tuangkan cairan ke dalam cetakan (gipsum) yang telah dimasukkan sumbu lilin. Diamkan hingga lilin mengeras kurang lebih satu jam untuk hasil yang maksimal.

Pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha masyarakat Dusun Bungkus. Inovasi ini memiliki nilai jual, misalnya untuk suvenir pernikahan.

Daniar selaku Dukuh Dusun Bungkus memberi respons positif terhadap sosialisasi dan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah. “Programnya bagus, saya rasa program ini mampu menjadi langkah awal untuk mengatasi permasalahan rumah tangga dan bisa menjadi alternatif peluang usaha mikro kecil menengah (UMKM) bagi masyarakat Dusun Bungkus.”

Yumna selaku pemudi setempat menambahkan, “Programnya menarik dan memberikan wawasan baru kepada remaja seperti saya untuk lebih peduli terhadap lingkungan.”

Daniar maupun Yumna berharap, masyarakat dapat melanjutkan pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah yang kreatif dan terampil, serta meningkatnya jiwa untuk berwirausaha sehingga dapat menambah penghasilan.

Masyarakat setempat juga memberikan respons antusias dengan memberikan pertanyaan terkait proses pembuatan, dampak, serta manfaat lilin aromaterapi. Mereka membawa sisa bahan pembuatan lilin aromaterapi untuk dipraktikkan secara individu di rumah masing-masing. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dorong-pemanfaatan-limbah-B3-di-Pedukuhan-Bungkus-Dok.-Istimewa.jpeg 761 960 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-03-01 20:58:422024-03-01 20:58:42KKN UAD Dorong Pemanfaatan Limbah B3 di Pedukuhan Bungkus
Page 192 of 426«‹190191192193194›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top