Kegiatan pengabdian mahasiswa KKN Alternatif 87 Unit I.C.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Brontokusuman, Yogyakarta (Foto: Istimewa)
KKN Alternatif 87 Unit I.C.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sejumlah program pemberdayaan dan pembinaan selama 2 bulan, dimulai pada 19 Mei 2023 dan berakhir pada 19 Juli 2023. Program tersebut bertemakan “Good and Useful Activities Make People Happy” dengan beberapa rangkaian agenda program di antaranya Resikplus, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta Taman Pendidikan Al-Quran (TPA). Kegiatan tersebut diikuti oleh masyarakat RW 3 Brontokusuman, Mergangsan, Yogyakarta, serta warga Perum Green House RT 79, 80, 81, dan 82.
Selama penyelenggaraan program ini, mahasiswa KKN UAD juga berkolaborasi dengan beberapa instansi seperti Komunitas Resikplus, dan UMKM. Diketahui, Perumahan Green House memiliki kepedulian terhadap penanggulangan sampah yang tidak dapat didaur ulang. Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok PKK memiliki komunitas bernama bank sampah, suatu gerakan untuk pemanfaatan kembali sampah untuk bisa ditukarkan dalam bentuk produk siap pakai yang dilakukan dalam kurun waktu 1 bulan sekali.
Mengetahui program tersebut, mahasiswa KKN UAD ikut mendampingi berlangsungnya kegiatan yang kemudian terbentuk gerakan pengelolaan sampah yang lebih luas jangkauannya. Mahasiswa UAD mencoba untuk mengenalkan kepada bapak-bapak maupun anak-anak usia dini cara mengolah sampah dan pemanfaatan hasil dari pengolahan itu. Selain itu, mereka menyasar lebih banyak lagi rumah-rumah yang belum melakukan daur ulang mandiri terhadap sampah yang dihasilkan, mencontohkan pembuatan tong sampah 3 jenis yakni organik, nonorganik, serta bahan berbahaya beracun (B3). Mahasiswa sekaligus memberikan edukasi terkait berbagai jenis sampah rumah tangga yang dapat dimanfaatkan untuk pupuk tanaman dan lainnya.
“Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan berada dalam kondisi yang sangat tidak terbendung lagi, maka perlu ada bantuan kita walaupun dalam ruang lingkup kecil. Situasi itu bisa membuat kita sadar bahwa gerakan pengelolaan dan pemanfaatan kembali berbagai jenis sampah harus diterapkan sejak dini, dan seruan kampanye itu juga harus dimulai. Walaupun hanya 1 sampai 3 orang tetap akan bisa lebih membantu,” kata Bayu Imamtoko selaku pemateri dalam praktik pengelolaan sampah.
Tak hanya melakukan pembinaan terkait pengelolaan sampah, mahasiswa KKN UAD turut terjun secara langsung dalam pembuatan produk UMKM yang dimiliki oleh Perumahan Green House. Dalam kesempatan tersebut salah dua penggiat atau pelaku usaha UMKM Green House, Edy dan Yan, sangat senang dengan adanya mahasiswa yang dapat merasakan dan ikut langsung dalam proses pembuatan produk UMKM.
“Para mahasiswa yang sekarang lebih mengerti bagaimana mengoperasikan media, bahwa harus bisa ikut serta dalam menjalankan usaha mandiri,” kata Yan yang juga merupakan Ketua UMKM Green House. UMKM menjadi salah satu sektor yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Tercatat pada tahun 2020, kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60% serta penyerapan tenaga kerja 116,73 juta orang atau 97,02% dari total angkatan kerja bekerja.
Dalam Perumahan Green House RW 23 Brontokusuman, ada sekitar 17 UMKM yang terus tumbuh dan berkembang sebagai penopang jalannya pertumbuhan ekonomi Yogyakarta. Itu merupakan bagian kecil dari banyaknya UMKM di Yogyakarta.
Tim KKN UAD juga diminta oleh Ketua Takmir Masjid Al-Akhdhor dan Ketua RW 23 Perum Green Hose, Iwan dan Amrin, untuk bisa menghidupkan kembali TPA yang telah vakum selama dua tahun. Melihat sumber daya manusia di Perumahan Green House terbilang banyak anak kecil yang baru mulai belajar membaca dan mengaji, permintaan tersebut diterima dan dijalankan dengan baik oleh kelompok KKN. Pada kesempatan yang sama, KKN Unit I.C.1 berposko di masjid, juga berbasis dalam lingkungan masjid.
“Tentu memakmurkan masjid sangatlah signifikan karena hal tersebut menjadi suatu pondasi yang harus dipupuk dari dini,” ujar Waidi Juma, Ketua KKN Unit I.C.1. Ia pun menambahkan, “Dalam melaksanakan TPA selama 2 bulan, pada minggu awal anak-anak masih menyesuaikan diri dengan teman-teman KKN karena baru pertama berjumpa. Tidak butuh waktu lama anak-anak Green House pun bisa menyesuaikan dengan jumlah yang terus bertambah setiap harinya.”
Sementara itu, Iwan menjelaskan bahwa sebelum TPA kembali dioperasikan, masjid ini terasa sunyi dari suara anak-anak. Namun setelah TPA kembali berjalan, terlihat senyum yang keluar dari wajahnya sambil berkata, “Suara-suara itu kembali terdengar di telinga warga dan sekarang bahkan sudah banyak anak yang selalu ikut salatt berjamaah.”
Seluruh anggota KKN 1.C.1 mengaku sangat senang karena berhasil menjalankan imbauan yang diberikan.
Saat perpisahan tiba, Amrin dalam sambutannya dengan wajah penuh senyum bahagia mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa KKN UAD. “Saya mewakili seluruh warga RW 23 mengucapkan terima kasih atas segala program kerja dari KKN UAD Alternatif 87, yang telah memberi begitu banyak manfaat bagi warga di sini.”
“Rasanya sungguh luar biasa, bahagia bercampur bangga bagi kami KKN UAD Alternatif 87, karena telah berhasil menjalankan tanggung jawab dan imbauan yang diberikan,” kata Wandi Juma usai acara. (eka)
uad.ac.id