Tim DESANG dari Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berpose di stan pameran usai meraih Juara 2 Kategori Video Kreatif Usaha (Foto. Diara)

Tim DESANG dari Program Studi Teknik Industri Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Saudagar Dahlan Muda #2025 yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan UAD FAIR 2025. Mengusung inovasi kuliner berbahan dasar jantung pisang, tim ini meraih Juara II dalam kategori Video Kreatif Usaha, mengungguli puluhan peserta lain.

Tim yang diketuai oleh Diara Calista ini beranggotakan Muhammad Panca Nugraha, Sailah Aulivia, Riwan Naura Dhafi, dan Mochamad Geren Wibisana, yang seluruhnya berasal dari Program Studi Teknik Industri. Dalam kompetisi tersebut, mereka menampilkan dua produk unggulan berbasis makanan, yaitu BAJAKAN (Bakso Jantung Pisang dan Ikan Tenggiri) serta PAJAK (Pangsit Jantung Pisang dan Ikan Tenggiri).

Pemilihan jantung pisang sebagai bahan baku utama bukan tanpa alasan. Tim DESANG menilai bahwa potensi jantung pisang belum dimanfaatkan secara maksimal, padahal memiliki nilai gizi dan daya jual yang tinggi. Melalui inovasi ini, mereka ingin membuktikan bahwa bahan pangan lokal bisa diolah menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi dan layak bersaing di pasar.

Keikutsertaan dalam Saudagar Dahlan Muda tidak hanya bertujuan untuk berlomba, tetapi juga sebagai langkah strategis tim DESANG dalam memperkenalkan unit usaha mereka yang tengah mengikuti seleksi Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) pada tahap bertumbuh. Ajang ini menjadi sarana efektif untuk menjaring perhatian masyarakat luas sekaligus memperkenalkan produk baru kepada pasar sejak dini.

Dalam refleksi atas penyelenggaraan kegiatan, tim menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara yang mampu menumbuhkan jiwa kewirausahaan mahasiswa. Namun demikian, mereka juga memberikan masukan agar aspek penilaian pada kategori lomba lebih terbuka di masa mendatang. Adapun pengalaman mengikuti P2KM di UAD FAIR 2025 menjadi momen berharga, khususnya dalam melatih kemampuan komunikasi, mengenalkan produk kepada pelanggan dari berbagai kalangan, hingga membangun jejaring usaha. (Adi)

uad.ac.id

Tim SparkliX di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) FAIR 2025 (Foto. SparkilX)

Dalam ajang UAD FAIR 2025, tim sparkliX dari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mencuri perhatian lewat karya kreatif mereka, Beads by sparkliX. Produk yang ditawarkan berupa aksesori buatan tangan seperti gelang, cincin, dan strap phone dari manik-manik.

“Arti nama sparkliX berasal dari kata spark yang artinya percikan, yang menggambarkan bentuk manik-manik yang kami gunakan. Huruf ‘X’ kami ambil dari kartun Winx Club karena terinspirasi dari kekuatan dan perubahan,” jelas Hisanah Daniyah. Tim ini menjadikan kreativitas sebagai kekuatan utama untuk mengekspresikan karakter dan keunikan dalam produk mereka.

Kesan mendalam juga dirasakan selama berlangsungnya acara. “Momen yang paling berkesan itu saat pembeli menyukai karya yang kami buat dan saat kerja sama tim berjalan dengan baik,” ungkap Natasya.

Kejutan menyenangkan datang saat mereka diumumkan sebagai Juara Harapan III Stan Terbaik. “Kami kaget karena menurut kami banyak stan lain yang bagus. Tetapi, Alhamdulillah, kami masuk kategori Juara Harapan III,” tandas Mimpi Dhia Rahmadani.

Sebagai penutup, mereka memberi semangat kepada mahasiswa lain yang ingin mulai berwirausaha. “Kesempatan tidak datang dua kali, terkadang datangnya mendadak. Jadi, kita harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dan harus mengobarkan semangat sehingga tidak pernah padam.” (Mawar)

uad.ac.id

Tim Bakso Atomic Raih Penghargaan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Fair (Foto. Tim Bakso Atomic)

Kreativitas mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali bersinar dalam ajang UAD FAIR 2025. Tim Bakso Atomic yang terdiri atas mahasiswa Program Studi Fisika menghadirkan produk bakso ayam isi dengan varian unik seperti Mini Proton, Keju, dan Mercon. Produk ini diolah sendiri tanpa bahan pengawet, dikemas praktis, dan menyuguhkan cita rasa khas.

Sabella Anting Melati menjelaskan bahwa nama “Bakso Atomic” diambil dari istilah dalam ilmu fisika, sesuai dengan latar belakang keilmuan tim. Mereka mengaitkan konsep atom dengan varian bakso berukuran kecil namun penuh rasa. Melalui produk ini, mereka ingin menunjukkan bahwa mahasiswa sains juga bisa berinovasi di bidang kuliner.

Diva Prasetiana Wardani menambahkan, “Keikutsertaan dalam UAD FAIR awalnya berangkat dari tugas mata kuliah Kewirausahaan. Namun, lebih dari sekadar penilaian akademik, kami menjadikan momen ini sebagai ajang belajar wirausaha.”

Proses produksi menjadi pengalaman paling berkesan bagi tim. Tanpa latar belakang memasak, mereka belajar dari tutorial YouTube dan praktik secara langsung. Tantangan juga datang saat menarik pembeli di tengah banyaknya stan menarik lain. Namun, semangat dan kekompakan tim menjadikan proses ini seru sekaligus mendekatkan.

Hasil kerja keras mereka pun membuahkan prestasi. Tim Bakso Atomic meraih Juara Harapan I Poster Digital dan Juara II Inovasi Produk kategori Kreasi Makanan. “Kami tidak menyangka bisa menang karena sejak awal kami sudah bersyukur produk kami laris. Juara ini adalah bonus yang membanggakan,” ujar Zahrotul Mukaromah, ketua tim. Ia berpesan, “Jangan takut memulai. Semua pengusaha hebat juga pernah jadi pemula.” (Mawar)

uad.ac.id