• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

MKS PWA DIY Gandeng UAD Gelar Seminar Hari Disabilitas Internasional 2023

07/12/2023/in Terkini /by Ard

Pemaparan materi dalam Seminar Peringatan Hari Disabilitas Internasional 2023 (Dok. Mupidah)

Disabilitas merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami diskriminasi, baik terhadap akses pendidikan, keagamaan, sosial, hingga ekonomi. Padahal, mereka memiliki hak yang sama dengan kelompok lainnya di muka bumi. Menindaklanjuti kesenjangan tersebut, Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) DI Yogyakarta menggandeng Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk menggelar seminar peringatan Hari Disabilitas Internasional pada 3 Desember 2023.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Utama Kampus IV UAD dengan mengusung tema “Membangun Lingkungan Persyarikatan yang Inklusi”. Dr. Mariman Darto, M.Si. (Ketua Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial Pimpinan Pusat Muhammadiyah), Ro’fah, Ph.D. (Ketua MKS PP ‘Aisyiyah), dan Rita Triharyani, S.Psi. (Praktisi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum) didapuk sebagai narasumber. Sebanyak 106 peserta dari berbagai instansi berhasil dijangkau untuk berpartisipasi.

“Tidak hanya antara MKS dan MPK, tetapi juga dosen dan karyawan di UAD harus bersinergi di tingkat ranting, cabang, maupun wilayah mengingat program kami yaitu maju bersama dengan persyarikatan,” ungkap Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor UAD Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan dalam sambutannya.

Widiastuti, S.Ag., M.M. selaku ketua PWA DI Yogyakarta melanjutkan, “Bumi ini diciptakan bukan hanya untuk golongan tertentu saja, tidak hanya manusia tetapi juga flora dan fauna. Hal tersebut terinspirasi dari Surah Al-Ma’un yang sejak dulu menjadi teologi bagi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk memperluas amal usaha terhadap segala persoalan sosial di Indonesia termasuk terkait disabilitas.” (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemaparan-materi-dalam-Seminar-Peringatan-Hari-Disabilitas-Internasional-2023-Dok.-Mupidah.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-07 10:13:232023-12-07 10:13:23MKS PWA DIY Gandeng UAD Gelar Seminar Hari Disabilitas Internasional 2023

Mahasiswa UAD Raih Medali Silver pada Ajang ASEAN Virtual Student Opinion Competition 2023

07/12/2023/in Prestasi /by Ard

Muhammad Shollahuddin mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Muhammad Shollahuddin, mahasiswa Program Studi (Prodi) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta berhasil meraih silver medalist cabang opinion dalam ajang ASEAN Virtual Student Opinion Competition 2023. Perlombaan ini diadakan oleh Universitas Brawijaya (UB), Malang, yang bekerja sama dengan Universitas Utara Malaysia (UUM) dan beberapa universitas lainnya secara daring.

Lini masa lomba dimulai sejak 1 September 2023 untuk pendaftaran, 10 Oktober 2023 untuk pengumpulan karya, dan 15 November 2023 untuk pengumuman. Lebih dari 700 peserta mengikuti ajang tingkat internasional itu. Para mahasiswa berasal dari berbagai negara, dengan dua kategori yaitu cabang opini dan poster.

Berawal dari keresahannya selama ini tentang dunia pendidikan yang ada di Indonesia, Shollahuddin atau yang kerap dipanggil Uud, akhirnya berpartisipasi dalam lomba opini. Tema yang ia angkat adalah “Education Human and Resources in Indonesia” dengan harapan bahwa pendidikan di Indonesia tidak begini-begini saja dan bisa lebih berkembang lagi untuk sumber daya manusianya.

“Dengan pendidikan yang ada di Indonesia saat ini, otomatis sumber daya manusia itu kemampuannya tidak ada. Mereka tidak bisa berkomitmen pada standar operasional prosedur (SOP) yang ada ketika tidak dikembangkan. Sebab, dengan dikembangkan lagi akan mengikuti SOP internasional. Jadi, bukan sekadar menjadi konsumen tetapi juga produsen,” tutur Uud.

Menurutnya, melalui ajang perlombaan ini Uud ingin menguji kekuatan opininya itu dan cara mempertahankannya. Selain itu, ia juga memiliki keinginan untuk menulis suatu hal yang berkaitan dengan keilmuan. “Dengan mengikuti perlombaan ini saya bisa mengukur kualitas yang ada dalam diri, khususnya kemampuanku dalam membuat opini,” katanya.

Terakhir, ia berharap bisa lebih sering membuat opini dan menjadi sebuah karya. “Melalui langkah kecil ini semoga saya bisa menjadi seorang penulis hebat dan lecturer,” tutupnya. (Zah)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Shollahuddin-mahasiswa-Prodi-Bahasa-dan-Sastra-Arab-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa.jpg 2538 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-07 08:47:242023-12-07 08:47:24Mahasiswa UAD Raih Medali Silver pada Ajang ASEAN Virtual Student Opinion Competition 2023

Semarak Closing Farmasi Festival 2023

06/12/2023/in Terkini /by Ard

Penutupan rangkaian acara Farmasi Festival 2023 (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Farmasi Festival (Farfest) kembali digelar oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Farmasi (BEMF-Farmasi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 19 November dan berakhir pada 2 Desember 2023. Kegiatan ini ditutup dengan mega konser yang menghadirkan guest star tanah air yakni Juicy Luicy dan Tiara Andini. Bandzen dan grup tari Farmakencana milik internal Fakultas Farmasi juga turut berpartisipasi. Adapun tema besar yang diusung pada tahun kedua ini adalah “Continue the Chapter to become a Stronger”.

Farfest menjadi salah satu program kerja unggulan yang dilaksanakan di akhir periode jabatan BEM Fakultas. Dalam realisasinya, program ini berkolaborasi dengan seluruh sivitas akademika dan beberapa sponsor di ibu kota. Bertempat di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Closing Farmasi Festival mampu menjangkau sekitar 2.900 penonton.

Rifaldy Triandika selaku ketua panitia saat diwawancarai mengaku sangat senang dengan partisipasi masyarakat tahun ini. “Menjadi pengalaman pertama bagi saya memimpin kegiatan besar, rasanya campur aduk, antara senang atau sedih karena bukan amanah yang main-main. Melihat respons positif yang diberikan oleh mahasiswa dan masyarakat, saya berharap di periode selanjutnya Farfest tetap bisa dilanjutkan,” ucapnya.

Pada dasarnya, Fasfest merupakan kegiatan besar yang diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas individu dari berbagai kalangan, bisa pelajar, mahasiswa, maupun masyarakat umum. Hal tersebut diimplementasikan melalui perlombaan tingkat nasional dan internasional bidang akademik maupun nonakademik. “Setidaknya ada dua negara yang berpartisipasi dalam lomba poster dan esai yaitu Indonesia dan Brunei Darussalam,” ungkap Rifaldy. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penutupan-rangkaian-acara-Farmasi-Festival-2023-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-06 13:57:232023-12-06 13:57:23Semarak Closing Farmasi Festival 2023

Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Best Presenter dalam Konferensi Internasional

06/12/2023/in Prestasi /by Ard

Mahasiswa Prodi Manajemen UAD saat menerima penghargaan Best Presenter dalam ajang 1st International Conference on Management, Accounting, Economics, and Business (Dok. Istimewa)

Dalam acara bergengsi 1st International Conference on Management, Accounting, Economics, and Business (ICONOMICS) yang diselenggarakan pada 24 November 2023 di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Indonesia, Eka Marcella, mahasiswi Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berhasil meraih penghargaan sebagai Best Presenter untuk risetnya yang berjudul “The Effect of Financial Literacy on Consumptive Behavior: Self-control as a Mediator”.

Eka mempresentasikan hasil penelitian yang telah dilakukannya bersama dengan dosen Program Studi Manajemen Muhammad Ali Fikri S.E., M.Sc. Penelitian tersebut menyajikan wawasan mendalam tentang keterkaitan antara literasi keuangan, perilaku konsumtif, dan peran self-control sebagai mediator. Dengan menggali hubungan kompleks ini, mahasiswa UAD itu berhasil membuka pintu untuk pemahaman yang lebih baik tentang cara literasi keuangan memengaruhi keputusan konsumtif dan cara self-control memainkan peran kunci dalam proses ini.

Saat diwawancarai Eka menyatakan, “Saya sangat bersyukur atas penghargaan ini. Ini tidak hanya menjadi pencapaian pribadi saya, tetapi juga pengakuan terhadap kerja keras tim author dan dukungan dari berbagai pihak. Saya berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif pada dunia pendidikan Indonesia.”

Sebanyak 50 tim presenter menghadirkan hasil riset terdepan mereka dalam sesi-sesi yang sangat informatif. Mereka menyoroti keragaman penelitian dalam bidang manajemen, akuntansi, ekonomi, dan bisnis. Konferensi bergengsi tersebut juga menarik perhatian sebanyak 112 peserta secara luring dan 27 peserta secara daring, menciptakan forum yang dinamis untuk bertukar ide dan pengetahuan.

Tak hanya itu, konferensi ini turut dihadiri pembicara dari berbagai negara, seperti Malaysia, Taiwan, Thailand, dan Indonesia, yang memberikan wawasan global tentang tantangan dan inovasi dalam literasi keuangan. Mereka adalah Assoc. Prof. Dr. Md Mahmudul Alam (College Business), Prof. Chih Liang Liu (National Yunlin University of Science and Technology), Dr. Sarinthree Udchachone (Assistant to President for International Affairs and Global Image Mahasarakham University), Assoc. Prof. Dr. Naelati Tubastuvi, S.E., M.Si. (University of Muhammadiyah Purwokerto), dan Bima Cinintya Pratama M.Sc., Ph.D., Ak., CA. (University of Muhammadiyah Purwokerto). (Adl)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Prodi-Manajemen-UAD-saat-menerima-penghargaan-Best-Presenter-dalam-ajang-1st-International-Conference-on-Management-Accounting-Economics-and-Business-Dok.-Istimewa.jpg 1125 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-06 11:36:162023-12-06 11:36:16Mahasiswa UAD Raih Penghargaan Best Presenter dalam Konferensi Internasional

Dukung Program Pemerintah, KKN UAD Sosialisasikan Sertifikat Produk Halal pada Pelaku UMKM Wirobrajan

06/12/2023/in Terkini /by Ard

Kegiatan sosialisasi Sertifikat Produk Halal pada pelaku UMKM di Wirobrajan (Dok. Istimewa)

Pemerintah Indonesia telah mewajibkan berbagai jenis produk makanan yang beredar di Indonesia harus memiliki sertifikat halal. Perintah itu tertuang dalam Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 Pasal 4 Tentang Jaminan Produk Halal yang menyebutkan bahwa “Produk yang masuk, beredar, dan diperdagangkan di wilayah Indonesia wajib memiliki sertifikasi halal”.

Atas dasar itulah, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 89 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta mengadakan sosialisasi sertifikasi halal kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) RW 3, 4, dan 6 Kelurahan Wirobrajan, Yogyakarta.

Tujuannya untuk memberikan informasi kepada para pelaku UMKM mengenai kewajiban mendaftarkan sertifikasi halal produk dan menjembatani pengajuan sertifikasi halal yang bisa diajukan ke Ahmad Dahlan Halal Center (ADHC).

Sosialisasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN Divisi VI Kelompok B Unit 2 bekerja sama dengan Kelompok B Unit 1 dan 3 ini berlangsung pada Rabu, (29-11-2023), pukul  16.00–17.30 WIB di Pendopo Paguyuban Sumarah RW 4, Kelurahan Wirobrajan, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dr. apt. Nina Salamah, S.Si., M.Sc., Dosen Fakultas Farmasi UAD sekaligus Ketua ADHC selaku narasumber menyampaikan bahwa sertifikasi halal ini tidak hanya dilakukan oleh pelaku usaha yang muslim saja, tetapi bisa dilakukan oleh semua pelaku usaha dengan syarat bahwa salah satu pegawai ada yang beragama Islam.

“Sertifikasi halal saat ini berlaku seumur hidup, untuk itu saya meminta komitmen untuk bapak dan ibu sekalian agar selalu menjaga kualitas produknya, terutama setelah memiliki sertifikat halal,” tambah Nina Salamah.

Dari total 30 undangan, sebanyak  21 pelaku UMKM datang yang menunjukkan antusias untuk memiliki sertifikat halal. Melalui agenda ini, mahasiswa KKN bertemu pelaku UMKM yang mengelola berbagai jenis produk di antaranya jajanan pasar, jamu, gorengan, hingga jasa pemotongan hewan, dan belum memiliki sertifikat halal. Sebab mereka berpikir  bahwa mengurus kepemilikan sertifikasi halal adalah hal yang sulit.

Dengan adanya sosialisasi ini, mahasiswa KKN Alternatif 89 unit VI.B.1, VI.B.2, dan VI.B.3 UAD berharap para pelaku UMKM di Wilayah Wirobrajan bisa segera mendaftarkan produknya agar memiliki sertifikasi halal, sebagai upaya mendukung program pemerintah. (Lena/Doc).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kegiatan-sosialisasi-Sertifikat-Produk-Halal-pada-pelaku-UMKM-di-Wirobrajan-Dok.-Istimewa-1.jpg 852 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-06 11:10:072023-12-06 11:10:07Dukung Program Pemerintah, KKN UAD Sosialisasikan Sertifikat Produk Halal pada Pelaku UMKM Wirobrajan

Ekspresikan Talenta Seni Lewat Festival Anak SENTONO FEST 2023

06/12/2023/1 Comment/in Terkini /by Ard

Pelaksanaan Festival Anak SENTONO FEST 2023 (Dok. Istimewa)

Tim Pelaksana Dahlan Muda Mengabdi (DMM) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama masyarakat Tambalan dan Gunungkelir, Bantul, mengadakan serangkaian kegiatan masyarakat bertajuk “SENTONO FEST 2023” pada 25 November 2023 di Lereng Sentono. Kegiatan ini bertujuan sebagai media hiburan masyarakat terutama wilayah Padukuhan Tambalan-Gerjen, Gunungkelir, Kauman, Trayeman, serta masyarakat luas secara umum.

SENTONO FEST 2023 bertema “Menciptakan Harmoni Keseimbangan Hidup di Lingkungan Mataram”. Maksud dan tujuan berdirinya kegiatan ini selain sebagai media hiburan, adalah sebagai media persatuan agar terciptanya harmoni keseimbangan hidup dalam bermasyarakat sesuai dengan tema yang dicanangkan bersama. Acara dibuka secara resmi oleh Nur Afi Ardiansyah sebagai Ketua Panitia SENTONO FEST 2023 dan Taufiq Kamal, S.Kom., M.Cs. sebagai perwakilan resmi dari Pemerintah Kalurahan Pleret.

Aneka perlombaan untuk anak-anak berupa lomba menggambar dan mewarnai, serta perlombaan yang mengandung unsur seni yakni tari tunggal tradisional memeriahkan acara tersebut. Lomba mewarnai paling banyak diikuti, yakni berjumlah 50 peserta. Objek yang diwarnai adalah bangunan Gerbang Pleret yang berlokasi di sebelah barat Kantor Kalurahan Pleret. Ciri khas bangunan tersebut memiliki arsitektur khas gerbang Jawa yakni beratap tumpang tiga dengan ornamen yang kaya akan detailnya. Pemenang pada kategori mewarnai adalah Kaneez Abia Asmara dari Sekolah Dasar Negeri Baturetno kelas 1.

Selain itu, lomba menggambar mempunyai peserta berjumlah 29 anak. Lomba dilaksanakan dengan menggambar objek berupa binatang dengan beragam kreasi. Pemenang lomba ini adalah Gibran Rafandra Arsa dari Sekolah Dasar Negeri 5 Kotagede kelas 1 SD.

Selain kedua lomba tersebut, tari tunggal juga tak kalah serunya, beragam tarian tradisional oleh 16 anak dipaparkan secara langsung di atas panggung dengan alunan musik tradisional yang mendukung sehingga menciptakan suasana kebudayaan yang kental. Pemenang kompetisi tersebut adalah Silvya Arkha Maria Qhyptiya.

Taufiq Kamal berharap, kegiatan ini dapat terus dilaksanakan sehingga menjadi gelaran tahunan di Lereng Sentono, mengingat lokasi wisata tersebut menjadi salah satu ikon Pleret sebagai Heritage of Mataram.

“Saya melihat potensi dari Lereng Sentono ini begitu banyak, dan kami berterima kasih banyak kepada rekan-rekan KKN IMM UAD sudah membantu meramaikan dan mempromosikan melalui kegiatan yang diselenggarakan. Ini, kan, lokasi baru, Mas, sehingga butuh banyak publikasi lagi,” kata Taufiq. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelaksanaan-Festival-Anak-SENTONO-FEST-2023-Dok.-Istimewa-.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-06 09:59:152023-12-06 09:59:15Ekspresikan Talenta Seni Lewat Festival Anak SENTONO FEST 2023

Cooking Competition: Kreasikan Jagung Menjadi Masakan Unik

05/12/2023/in Terkini /by Ard

Peserta lomba memasak memeriahkan Milad UAD ke-63 (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Memasuki usia ke-63, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) memeriahkan milad dengan lomba kreasi masakan bagi sivitas akademika UAD. Perlombaan ini diadakan di halaman samping Fakultas Kedokteran (FK) Kampus IV UAD pada Sabtu, 2 Desember 2023. Diikuti oleh 13 tim dari seluruh sivitas akademika dan karyawan di fakultas dan biro UAD, kompetisi tersebut memilih jagung sebagai bahan utama dengan harga bahan masakan tidak boleh melebihi Rp75.000,00.

Membuka acara, Ketua lomba Milad UAD ke-63 Dr. Megawati, S.H., M.Hum. menyampaikan bahwa acara ini diselenggarakan tidak hanya untuk mengkreasikan makanan saja, tetapi juga untuk bersenang-senang. Selain itu, kompetisi juga berkolaborasi dengan Fakultas Farmasi UAD. Dengan mengambil tema yang ringan dan menggembirakan, UAD berharap dapat mengakrabkan sivitas akademika antarkampus I hingga VI.

“Senang sekali kita dapat berkumpul semua dari kampus I hingga VI. Kami di sini tidak hanya memasak, tetapi juga bersilaturahmi bersama. Jagung sebagai bahan utama masakan, silakan bapak ibu semua dapat mengolahnya menjadi makanan sekreatif mungkin. Semoga acara ini berjalan dengan lancar dan masakan bapak ibu dapat menjadi inspirasi bagi kita semua. Selamat berjuang dan bergembira bersama!” sambutnya.

Tim yang terdiri atas tiga orang peserta ini memiliki nama-nama yang unik seperti Jeng Cook, 3 Dara, Pharmasweets, EsBeka Olah-Olah, dan lainnya. Tidak hanya bernama unik, para peserta juga menggunakan kostum menarik seperti memakai kebaya, berkain, menggunakan apron dan bando balon yang lucu, serta caping seperti para petani.

Setelah 1,5 jam lamanya proses memasak, para peserta telah menghasilkan 13 makanan kreatif berbahan dasar jagung. Makanan tersebut di antaranya adalah motul (moci mentul, susu janda (susu jagung muda), omleja (omelette jagung, jujagnis (jus jagung manis), maysushi (zea-may sushi), chawontoushi, dan lainnya.

Dr. Dyah Suryani, S.Si., M.Kes., salah satu juri perlombaan ini mengatakan bahwa acara kali ini ramai dan rasa makanannya enak. Ia terkesan dengan para peserta yang memiliki kemampuan memasak yang baik, padahal mereka adalah dosen dan karyawan UAD.

“Peserta baik itu tenaga pendidik dan dosen ternyata tidak hanya bisa mengajar, tetapi juga memiliki skill memasak dengan kreativitas tinggi. Jagung tidak hanya dibuat menjadi bakwan saja, tetapi dapat menjadi banyak menu seperti piza, cream soup, nasi goreng, dan lain-lain,” terangnya saat wawancara selepas acara.

Pengumuman pemenang pada lomba memasak akan dibagikan saat family gathering nanti. Kriteria yang dinilai terdiri atas rasa, kebersihan, penampilan, kandungan gizi, biaya, dan variasi satu bahan. Para pemenang akan mendapatkan hadiah sebesar Rp1.500.000,00 bagi juara I, Rp900.000,00 bagi juara II, dan Rp750.000,00 bagi juara III.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peserta-lomba-memasak-memeriahkan-Milad-UAD-ke-63-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 999 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-05 13:36:142023-12-05 13:36:14Cooking Competition: Kreasikan Jagung Menjadi Masakan Unik

Lomba Vokal Solo Meriahkan Milad UAD ke-63

05/12/2023/in Terkini /by Ard

Peserta lomba vokal solo dalam rangka memeriahkan Milad UAD ke-63 (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Lomba menyanyi dalam rangka Milad ke-63 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) diadakan pada Sabtu, 2 Desember di Hall Kampus IV. Diikuti oleh 21 dosen dan tenaga pendidik dari seluruh program studi di UAD, lomba ini mengangkat tema lagu pop yang dinyanyikan solo oleh masing-masing peserta.  

Dr. Megawati, S.H., M.Hum., Ketua lomba Milad UAD dalam sambutannya menyampaikan bahwa lomba ini merupakan kesempatan bagi sivitas akademika UAD yang mempunyai potensi menyanyi untuk menunjukkannya kepada orang lain. Berbeda dengan lomba menyanyi sebelumnya, kali ini lomba diadakan secara mandiri dan tidak berkelompok.

“Biasanya diadakan secara berkelompok, tetapi tahun ini berbeda karena kami ingin memberikan kesempatan bagi saudara sivitas akademika yang mempunyai potensi menyanyi solo. Kami Fakultas Hukum dan Farmasi bekerja sama dan telah berusaha agar milad ini meriah dan menyenangkan,” tuturnya.

Dengan disaksikan secara antusias oleh mahasiswa dan sivitas akademika UAD, lagu-lagu yang dinyanyikan oleh peserta di antaranya adalah “Melukis Senja” milik Budi Doremi, “Mama Papa Larang” milik Judika, “We Will Not Go Down” milik Michael Heart, dan lagu lainnya. Tak disangka, dosen dan tenaga pendidik UAD memiliki suara merdu dengan pembawaan bernyanyi yang asyik.

“Dengan bernyanyi, kami berharap sivitas akademika UAD dapat melepas penat dan lebih semangat dalam bekerja,” tutup Megawati. Kemudian, pengumuman pemenang yang terdiri atas juara I, II, II putra maupun putri nantinya akan diumumkan saat family gathering.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peserta-lomba-vokal-solo-dalam-rangka-memeriahkan-Milad-UAD-ke-63-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD-.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-05 12:51:362023-12-05 12:51:36Lomba Vokal Solo Meriahkan Milad UAD ke-63

Milad Muhammadiyah ke-111: Merayakan Perjalanan Panjang Pengabdian dan Pembaruan

05/12/2023/in Feature /by Ard

Sambutan Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Global Forum for Climate Movement (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Muhammadiyah, sebuah gerakan Islam yang lahir di Indonesia pada tahun 1912, merayakan miladnya yang ke-111 pada tahun ini. Milad, atau hari jadi, bukan sekadar peringatan usia, tetapi juga momentum untuk merenung, memperingati perjalanan panjang, dan merayakan pencapaian. Seiring berjalannya waktu, Muhammadiyah telah tumbuh menjadi salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, memiliki dampak yang signifikan dalam bidang pendidikan, sosial, kesehatan, hingga lingkungan.

Berkaitan dengan hal tersebut, isu lingkungan dan masa depan alam semesta dibahas dalam Global Forum for Climate Movement, sebuah forum kolaborasi antara Muhammadiyah dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI). Kegiatan ini diselenggarakan pada 17–18 November 2023 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si., Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dalam sambutannya mengatakan bahwa kondisi lingkungan, terutama iklim global, semakin memburuk. Saat ini, bahkan dunia tidak lagi menghadapi fase global warming, melainkan fase global boiling. Haedar menyebut istilah perubahan iklim sekarang ini lebih tepat disebut dengan istilah krisis iklim.

Ia tidak hanya menyoroti kompleksitas isu krisis iklim, tetapi juga memberikan panggilan kepada semua peserta forum untuk bersatu dalam mengambil tindakan nyata. Ia menyampaikan, Muhammadiyah sebagai organisasi yang memiliki pengaruh besar di masyarakat, terutama di Indonesia, memiliki tanggung jawab moral untuk menjadi garda terdepan dalam menjaga kelestarian alam.

Kontribusi Muhammadiyah dalam Pendidikan dan Pembaruan Sosial

Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan sebagai respons terhadap kondisi masyarakat Islam yang kala itu tengah menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi sosial maupun pendidikan. Kini Muhammadiyah terus berkembang dalam membangun masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai Islam yang sejati, serta memperkuat keyakinan dan pengetahuan umat Islam.

Salah satu aspek yang paling mencolok dari perjalanan Muhammadiyah adalah kontribusinya dalam bidang pendidikan. Sejak awal berdiri, Muhammadiyah telah menekankan pentingnya pendidikan sebagai sarana untuk mengangkat martabat umat Islam. Sekolah-sekolah Muhammadiyah yang tersebar di seluruh Indonesia menjadi wadah penting dalam membentuk karakter dan memberikan akses pendidikan kepada masyarakat.

Muhammadiyah dalam kiprahnya di masyarakat juga aktif dalam bidang sosial. Melalui berbagai program kemanusiaan dan kesejahteraan sosial, organisasi ini telah membantu masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi bencana alam atau konflik sosial. Semangat gotong-royong dan kepedulian terhadap sesama menjadi landasan dalam menjalankan misi sosialnya.

Dalam dua dekade terakhir, Muhammadiyah memiliki perhatian yang khusus pada lingkungan hidup dan persoalan-persoalan ekosistem di ranah global, salah satunya adalah perubahan iklim/krisis iklim. “Kita hari ini melakukan ikhtiar untuk pertemuan di tingkat global, Global Forum, membahas bukan hanya persoalan mengenai perubahan iklim, tetapi gerakan untuk mengatasi perubahan iklim,” tuturnya.

Pemahaman Agama dan Peran Manusia dalam Menghadapi Krisis Iklim

Krisis iklim telah menjadi salah satu isu paling mendesak yang dihadapi manusia pada abad ke-21. Dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan suhu global, perubahan pola cuaca, dan dampak ekstrem lainnya telah menjadi lebih nyata. Haedar menyebutkan bahwa dampak dari krisis iklim lebih berbahaya dari bom nuklir. Hal ini dikarenakan kerusakan yang ditimbulkan bersifat multidimensi dan jika terus berlanjut, kerusakannya tidak dapat dipulihkan.

Ia menegaskan bahwa ajaran Islam menekankan konsep khalifah, atau pemimpin yang bertanggung jawab terhadap bumi. Oleh karena itu, melibatkan diri dalam pelestarian lingkungan bukan hanya tanggung jawab sosial, tetapi juga panggilan spiritual. Ia menjelaskan ajaran-ajaran agama dapat menjadi panduan dalam upaya menjaga keberlanjutan planet ini.

Haedar menggarisbawahi urgensi kerja sama global dalam menghadapi perubahan iklim. Ia menekankan nilai-nilai Islam yang mendorong umat Islam untuk menjadi pelindung bumi (khalifah fil ardh) dan pandangan ini sejalan dengan prinsip-prinsip keberlanjutan. Ia pun menyoroti dampak perubahan iklim yang tidak merata, memengaruhi terutama negara-negara berkembang dan berbagai komunitas. Dalam konteks ini, ia menegaskan pentingnya kerja sama internasional yang adil dan berkeadilan.

“Kami mendeklarasikan sebuah pandangan yang berada dalam perspektif teoantroposentris. Paradigma ini memosisikan langit dan bumi sebagai satu kesatuan. Sehingga manusia sebagai khalifah fil ardh, punya nilai, punya etika, yang harus kita jaga dan lestarikan bersama,” ujarnya.

Menurutnya, krisis iklim merupakan masalah global yang memerlukan perhatian dan tindakan segera karena kondisi bumi saat ini akan berdampak serius dan menjadi pertaruhan masa depan peradaban manusia. “Kondisi kehidupan akan menyerupai kiamat, baik secara harfiah, maupun secara metaforis membawa dampak kematian dan kiamatnya ekosistem serta kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun budaya,” jelas Haedar.

Bersama dengan para pembicara dari 13 negara, Muhammadiyah memandang dan meyakini bahwa Global Forum for Climate Movement ini kemudian tidak hanya dapat menginspirasi dan menjadi pandangan alternatif, tetapi juga dapat membangun dan menyelamatkan alam dengan paradigma membangun tanpa merusak, menghadirkan gerakan yang dimiliki bersama oleh masyarakat dunia dari setiap bangsa.

Komitmen Muhammadiyah pada Keberlanjutan

Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, tidak hanya memiliki peran penting dalam pengembangan spiritualitas umat, tetapi juga turut ambil bagian dalam upaya pelestarian lingkungan. Keberlanjutan dan keadilan lingkungan adalah bagian integral dari ajaran Islam, dan Muhammadiyah berkomitmen untuk mengembangkan pemahaman dan tindakan berbasis lingkungan.

Sebagai bagian dari Global Forum for Climate Movement, Muhammadiyah secara resmi mengumumkan berbagai inisiatif dan program keberlanjutan. Hal ini mencakup kampanye edukasi lingkungan di sekolah-sekolah dan pesantren, pengembangan energi terbarukan, serta advokasi untuk kebijakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Haedar memimpin langkah-langkah ini dengan memberikan contoh nyata melalui program-program di berbagai lembaga di bawah naungannya. Dalam hal ini, Muhammadiyah bukan hanya mengambil peran sebagai agen perubahan di Indonesia, tetapi juga sebagai bagian dari gerakan global untuk melindungi planet kita. Lebih lanjut, Muhammadiyah dalam kesempatan yang sama turut membangun dan mengembangkan Muhammadiyah Climate Center (MCC), sebuah wadah yang akan menjadi instrumen gerakan baru dalam menghadapi perubahan iklim untuk menyelamatkan dunia.

Visi dan Peran Muhammadiyah dalam Menyelamatkan Alam Semesta

Muhammadiyah memiliki peran yang amat penting dalam membangun kesadaran masyarakat akan isu-isu lingkungan. Global Forum for Climate Movement yang diinisiasi oleh Muhammadiyah bersama Kemlu RI merupakan wadah untuk mendiskusikan tantangan lingkungan global dan mencari solusi yang inklusif. Komitmen Muhammadiyah lainnya juga diwujudkan dengan pendirian MCC yang telah disebutkan sebelumnya, yang diinisiasi sebagai upaya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

Muhammadiyah Climate Center merupakan penegasan dari kegiatan Muhammadiyah di bidang lingkungan hidup sejak tahun 2005 melalui Lembaga Lingkungan Hidup (yang sekarang menjadi Majelis Lingkungan Hidup). Selain itu, sejak pandemi, ‘Aisyiyah juga terlibat dalam menghadapi krisis iklim dan membangun ketahanan keluarga dan masyarakat Indonesia. Muhammadiyah juga telah memobilisasi Idulfitri Hijau dan Iduladha Hijau, selain organisasi Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) yang telah melakukan aksi untuk iklim yang melibatkan 2.000 pelajar dari 80 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

MCC hadir bukan hanya sebagai sebuah inisiatif untuk mengurangi dampak perubahan iklim, tetapi juga sebuah upaya untuk membentuk pemahaman yang lebih baik mengenai keterkaitan antara ajaran agama dan perlindungan lingkungan. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama, pendidikan, dan keterlibatan masyarakat, MCC diharapkan akan menjadi motor perubahan yang signifikan dalam menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.

Tantangan dan Harapan ke Depan

Dalam merayakan milad ke-111, Muhammadiyah dihadapkan pada berbagai tantangan zaman, seperti globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial. Namun, semangat keislaman, ketangguhan, dan semangat pengabdian yang telah menjadi ciri khas Muhammadiyah diharapkan dapat menjadi pilar kokoh dalam menghadapi perubahan ini.

Milad Muhammadiyah ke-111 menjadi kesempatan bagi seluruh anggota dan simpatisan untuk merenung, merayakan pencapaian, dan merancang langkah-langkah ke depan. Dengan warisan nilai-nilai Islam yang kuat dan semangat pelayanan kepada masyarakat, Muhammadiyah dapat terus menjadi kekuatan positif dalam membangun Indonesia yang lebih baik.

Tantangan krisis iklim, menurut Haedar memerlukan kesadaran dan aksi bersama. Ia menekankan bahwa solusi untuk perubahan iklim tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga memerlukan transformasi nilai-nilai dan budaya.

Harapannya, berbagai inisiatif yang telah dilakukan oleh Muhammadiyah dapat menjadi pemicu kesadaran global tentang pentingnya pelestarian alam serta dapat menginspirasi masyarakat untuk berkontribusi dalam menjaga kelestarian bumi. Tak lupa, ia memotivasi masyarakat untuk bersatu dalam usaha melindungi bumi sebagai amanah yang harus dijaga bersama.

Partisipasi masyarakat diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan upaya Muhammadiyah untuk mengatasi tantangan krisis iklim. Melalui visi dan komitmennya, Muhammadiyah bukan hanya menjadi pelaku lokal tetapi juga bagian dari gerakan global yang berfokus pada keberlanjutan.

Dengan kesadaran yang meningkat, kerja sama internasional, dan keputusan bijak dalam kebijakan lingkungan, kita dapat berkontribusi pada perlindungan planet ini untuk generasi yang akan datang. Setiap langkah kecil yang diambil oleh individu dan komunitas dapat membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan bumi kita. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Prof.-Dr.-Haedar-Nashir-M.Si_.-Ketua-Umum-Pimpinan-Pusat-Muhammadiyah-dalam-Global-Forum-for-Climate-Movement-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-05 12:20:182023-12-05 12:20:18Milad Muhammadiyah ke-111: Merayakan Perjalanan Panjang Pengabdian dan Pembaruan

Hadapi Era yang Makin Kompleks, UAD Kukuhkan Guru Besar dalam Tiga Bidang Berbeda

04/12/2023/in Terkini /by Ard

Pengukuhan tiga Guru Besar Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas & Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka Pengukuhan Guru Besar pada Senin, 4 Desember 2023 di Ruang Amphitarium Gedung Utama Kampus IV UAD. Dalam acara tersebut, tiga dosen dikukuhkan sebagai Guru Besar yaitu Prof. Dr. Ir. Imam Riadi, M.Kom. (Bidang Ilmu Sistem Informasi), Prof. Dr. Dra. apt. Nanik Sulistyani, M.Si. (Bidang Ilmu Farmasi), dan Prof. Tole Sutikno, S.T., M.T., Ph.D. (Bidang Ilmu Teknik Elektronika, Instrumen, dan Kendali).

Sidang dibuka secara resmi oleh Ketua Senat UAD, Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. Kemudian dilanjutkan dengan penyampaian pidato pengukuhan masing-masing Guru Besar sesuai dengan bidang yang ditekuni. Imam mengangkat judul “Peran Cyber Security dalam Peningkatan Keamanan Sistem Informasi untuk Kemaslahatan Umat”. Lalu, Nanik mengusung judul “Pendekatan Eksplorasi Antibiotik Baru dari Sumber Mikroorganisme”. Sedangkan Tole mengangkat judul “Teknologi Transportasi Listrik Masa Depan Berbasis Kendali Vektor dan Artificial Intelligence (AI)”.

Dalam sambutannya, Ketua Senat UAD menuturkan bahwa ditambahnya Guru Besar ini merupakan bagian penting bagi kemajuan UAD terutama untuk mendukung visi UAD dalam memberikan kemanfaatan yang lebih luas kepada umat manusia.

Selanjutnya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T. mengungkapkan ucapan selamat kepada para Guru Besar sekaligus menyampaikan laporan terkait dengan jumlah Guru Besar di UAD. Saat ini, UAD telah memiliki total sebanyak 37 Guru Besar terdiri atas 17 Guru Besar Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) dan 20 Guru Besar lahir dari rahim UAD yang salah satunya telah meninggal dunia. Selain itu, UAD juga dengan bangga sedang mempersiapkan sebanyak 10 Guru Besar Baru yang diharapkan dapat menggenapkan total 148 Guru Besar pada tahun 2027.

“Sebagai jumlah ideal yang harus kami tempuh, itu menjadi satu referensi kami untuk mengupayakan agar program-program percepatan Guru Besar dan Lektor Kepala ini dapat memenuhi target yang telah kita tetapkan,” jelas Muchlas.

Guru Besar menurut Prof. Muchlas adalah mereka yang bertugas untuk menjaga marwah akademik dan marwah keilmuan di UAD dan Persyarikatan Muhammadiyah, serta dapat menghasilkan karya-karya yang spektakuler sesuai bidang masing-masing yang dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. “Kami sangat berharap untuk ketiga Guru Besar ini, Prof. Imam, Prof. Tole, dan Prof. Nanik, untuk senantiasa menyematkan spirit untuk menjaga dengan baik marwah akademik di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama, Plt. Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. dalam sambutannya menuturkan bahwa para Guru Besar yang dikukuhkan sudah memenuhi relevansi dalam konteks era yang semakin kompleks dan dinamis. “Ketiga Guru Besar pada hari ini telah menjadi pioner dalam bidangnya masing-masing dan juga membuka jalan untuk pemahaman yang lebih dalam dan penemuan-penemuan yang menginspirasi kita semua,” tuturnya.

Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah melalui Prof. Dr. Chairil Anwar selaku Dewan Pakar Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah turut menyampaikan bahwa UAD telah menjadi pioner dalam beberapa hal. Contohnya menjadi pioner dalam Program Studi Farmasi di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA). Ia menambahkan, saat ini UAD menempati tempat pertama sebagai PTMA dengan jumlah Guru Besar terbanyak se-DIY. “Yang pertama adalah Universitas Ahmad Dahlan, yang kedua adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, yang ketiga adalah Universitas Islam Indonesia,” ucapnya.

Acara ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Rahmadi Wibowo Suwarno, Lc., M.A., M.Hum. selaku Kepala Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) UAD. Dilanjutkan dengan prosesi ramah tamah kepada tiga Guru Besar yang dikukuhkan.

Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H. LL.M. selaku Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UAD beserta jajarannya turut hadir dalam acara ini. Selain itu juga jajaran Wakil Rektor UAD, Kepala Unit Kerja di lingkungan UAD, Dekan dan Wakil Dekan di lingkungan UAD, serta Ketua dan Sekretaris Prodi UAD. Turut hadir pula para pimpinan perguruan tinggi dan PTMA se-DIY, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah DIY, serta organisasi otonom di tingkat PP Muhammadiyah. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengukuhan-tiga-Guru-Besar-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-Protokol-UAD.jpg 1000 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-12-04 16:02:102023-12-04 16:02:10Hadapi Era yang Makin Kompleks, UAD Kukuhkan Guru Besar dalam Tiga Bidang Berbeda
Page 253 of 316«‹251252253254255›»

TERKINI

  • Dosen UAD Jadi Pemateri Politics Reborn, Soroti Suara Anak Muda dalam Pengambilan Kebijakan27/06/2025
  • Saudagar Dahlan Muda #4 Buktikan Mahasiswa Bisa Berkarya27/06/2025
  • DMA #3: Bakat dan Sportivitas Pelajar Bersinar di Arena E-Sport27/06/2025
  • Merancang Sistem Akademik yang Terintegrasi dalam Semangat OBE27/06/2025
  • Merancang Kompetensi Mahasiswa Lewat Pendekatan Backward Design27/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025
  • Ahmad Syaiful Hadi Raih Juara 1 Baca Puisi di Festival Kenduri Sastra #420/06/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025

FEATURE

  • Memahami Filosofi OBE: Menggeser Fokus Pendidikan ke Arah Kompetensi dan Dampak Nyata27/06/2025
  • Salat Subuh sebagai Tolok Ukur Komitmen Keimanan24/06/2025
  • Kampus Harus Menjadi Pusat Kolaborasi Dakwah dan Ilmu Pengetahuan24/06/2025
  • Refleksi Kehidupan dalam Perspektif Surah Az-Zumar24/06/2025
  • Nilai Pancasila sebagai Landasan Berpikir Kritis Menuju Masyarakat Berkemajuan21/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top