Saling Kolaborasi, HMPS PBS dan HMPS BSA UAD Gelar Pelatihan Kewirausahaan
Pelatihan kewirausahaan pembuatan buket merupakan event kolaborasi yang diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah (PBS) Bidang Kewirausahaan bersama dengan HMPS Sastra Arab Bidang Ekonomi Kreatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini ditujukan bagi mahasiswa yang memiliki minat di bidang kewirausahaan dan ingin menggali potensi kreativitas dalam menciptakan produk yang bernilai ekonomi.
Tema pelatihan adalah “Berkarya dengan Berwirausaha, Mengubah Ide Kreatif Menjadi Produk Nyata”. Setelah dilakukannya pelatihan, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pengetahuan dasar dalam menyusun buket serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata. Tak hanya itu, mahasiswa juga diharapkan dapat mengembangkan daya kreativitas dengan mengeksplorasi berbagai desain dan gaya buket yang sedang tren, sehingga dapat membuka peluang usaha baru di bidang ekonomi kreatif.
Pelatihan ini merupakan salah satu langkah nyata dalam mempersiapkan mahasiswa sebagai pelaku ekonomi kreatif di masa depan. Melalui kegiatan tersebut, peserta tidak hanya memperoleh keterampilan teknis, tetapi juga inspirasi untuk membangun usaha sendiri dan menciptakan produk yang memiliki daya jual tinggi di pasaran, sehingga mampu meningkatkan potensi ekonomi mereka.
Dalam pelatihan juga diadakan sharing session dan praktik langsung bersama pemateri yaitu Kak Sintia Putri. Ia memaparkan materi berjudul “Workshop Kreasi Buket Bunga” sekaligus memberikan wawasan tentang dasar-dasar kewirausahaan dalam pembuatan buket. Materi yang disampaikan mencakup pengenalan desain buket yang menarik dan kreatif, pemilihan bahan baku yang tepat dan berkualitas, serta teknik perakitan sederhana tetapi mampu menghasilkan produk dengan nilai estetika dan daya jual yang tinggi. Pemateri juga memberikan tips penting untuk menjaga efisiensi dalam proses produksi, memastikan biaya tetap terkontrol, dan produk akhir dapat memenuhi kebutuhan serta selera pasar.
Selain fokus pada produksi, pelatihan ini turut memberikan materi terkait strategi pemasaran yang efektif. Peserta diajarkan tips untuk menciptakan konten promosi yang menarik di media sosial, memilih platform digital yang sesuai dengan target pasar, hingga membangun merek (branding) yang kuat dan berkelanjutan. Kak Sintia juga menjelaskan pentingnya memahami tren pasar dan bagaimana pelaku usaha dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pelanggan.
Pelatihan dilengkapi dengan simulasi langsung, yakni memberikan peserta kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan mulai dari tahap awal hingga menghasilkan produk jadi. Simulasi ini dirancang untuk meningkatkan pemahaman peserta terhadap proses produksi secara keseluruhan, sekaligus melatih kemampuan dalam mengelola waktu, bahan, dan kreativitas. (Lus)