Muhammad Hidayatullah Fiddien, mahasiswa termuda Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2022 (Foto: Gufron)

Pada tahun ajaran baru 2022, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) resmi menerima mahasiswa baru sebanyak 6.982. Dari sekian banyak mahasiswa itu, tercatat lima di antaranya dinobatkan menjadi mahasiswa termuda. Salah satunya bernama Muhammad Hidayatullah Fiddien berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (Kesmes) yang genap berusia 16 tahun pada Oktober 2022 nanti.

Hidayat, sapaan akrabnya, lahir di Desa Leu, Kecamatan Bolo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada 01 Oktober 2006 sebagai anak ketiga dari tiga bersaudara. Ia menceritakan perjalanan menempuh pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga menamatkan Sekolah Menengah Akhir (SMA) sama seperti anak-anak pada umumnya.

“Saya disekolahkan oleh Bapak saya memang lebih awal, ya saya nurut saja dengan arahan dan bimbingan dari Bapak. Sama seperti anak-anak lain, saya SD 6 tahun, SMP dan SMA juga 3 tahun,” terang Hidayat, saat ditemui di Kampus IV UAD pada Minggu, (18-09-2022).

Sebelum mendaftar di UAD, Hidayat menyampaikan telah mendaftar di dua Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Airlangga, Surabaya, dan Universitas Negeri Malang, tetapi tidak lolos pada tahan administrasi. Tak patah arang, ia mencoba mendaftar secara mandiri jalur PMDK-UTBK di UAD dan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang.

“Dari pendaftaran di UAD dan Udinus, saya lolos masuk di keduanya. Untuk di Udinus, saya keterima di Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan, sedangkan di UAD keterima di Kesmas. Setelah berkonsultasi dengan orang tua, saya memutuskan untuk memilih UAD,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan alasan yang sebelumnya telah berkonsultasi dengan kedua orang tua terkait masalah jurusan. “Pada waktu itu, orang tua menyarankan untuk memilih jurusan Kesmas saja, mengingat kebermanfaatan dan prospek kerja ke depan lebih luas dibandingan Kesehatan Lingkungan, terutama di daerah tempat tinggal saya.”

“Terlebih, pada sesi pengenalan program studi kemarin, saya menjadi lebih yakin memilih jurusan Kesmes di UAD. Sebab para pimpinan menjelaskan secara detail terkait peminatan, kemampuan yang harus dikuasi, dan juga prospek kerja yang akan didapatkan,” tutup mahasiswa penggemar Rocky Gerung itu. (guf)

uad.ac.id

Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., dalam acara Talkshow Dahlan Muda Mengabdi Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Dahlan Muda Mengabdi merupakan program rutin yang diselenggarakan oleh Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Kegiatan yang pelaksanaannya selalu di akhir Program Pengenalan Kampus (P2K) ini biasanya disebut bakti sosial atau pengabdian masyarakat. Acara digelar secara luring bertempat di Amphitarium Kampus IV UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube UAD pada Minggu, 18 September 2022. Talkshow Dahlan Muda Mengabdi mengangkat tema “Peran Dahlan Muda dalam Menjaga Ekologi dan Menyejukkan Bumi”, dengan menghadirkan narasumber Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., Ir. Hidayat Tri Sutardjo, M.M., Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T., dan Caraka Putra Bhakti, M.Pd.

Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. selaku Kepala Bimawa UAD menyampaikan bahwa agenda ini bertujuan untuk menumbuhkan semangat mahasiswa untuk berkontribusi dalam membangun dan memajukan masyarakat. Aktivitas ini juga menjadi kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dalam rangka mengembangkan minat, bakat, penalaran, kreativitas, kesejahteraan dan kewirausahaan, serta pengembangan karier yang dilaksanakan secara individu maupun kelompok di dalam maupun di luar kampus. Dikemas dalam tiga kelompok, Dahlan Muda Mengabdi berupa asisten mengajar, kegiatan kemanusiaan, dan proyek desa.

“Dahlan Muda harus memiliki sifat yang tangguh, yang artinya takwa, amanah, nalar, gesit, gembira, ulet, dan humanis. Apa pun kondisinya, di mana pun keadaannya, sifat tangguh harus tetap dikembangkan dalam diri kita. Apa pun keadaannya, apa pun keterbatasannya, karena kita merupakan makhluk yang memiliki kekurangan juga pasti tetap bisa menguasainya. Pasti kita bisa memiliki satu kompetensi yang lebih dibanding dengan perguruan tinggi yang lain selama memiliki sifat tangguh,” jelas Choirul.

Lebih lanjut ia menyampaikan, sosok Dahlan Muda tangguh dalam pengembangan aspek nonkognitif dapat berupa kepemimpinan, keterampilan manajemen, dan public speaking. Selain itu pada aspek kesehatan psikologis dan resiliensi berupa soft skill serta memiliki etos tinggi, juga pengembangan jejaring nasional dan internasional berupa membangun kemitraan global. Dahlan Muda harus berperan sebagai problem solver seperti berperan aktif dalam menyelesaikan masalah kebangsaan dan menjadi volunteer dalam pengabdian masyarakat atau menjadi relawan.

Terakhir ia berharap, setelah mahasiswa baru mengikuti P2K, mereka bisa mengimplementasikan spirit P2K kemudian dapat berkontribusi dalam membangun bangsa juga masyarakat sekitar dengan program-program bakti sosial. “Mari bersama-sama bersinergi, berkolaborasi untuk terus berkontribusi nyata membangun bangsa. Bukan sekadar untuk melaksanakan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka saja, tetapi spirit ber-fastabiqul khairat spirit K.H. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah untuk mewujudkan bangsa dan negara yang adil damai sejahtera.” (frd)

uad.ac.id

Talkshow Alumni Prodi PBSI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangkaian P2K tahun 2022 (Foto: Catur)

Hari Prodi (program studi) merupakan rangkaian acara Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2022 yang dilaksanakan pada Sabtu, 17 September 2022. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sebagai salah satu prodi di UAD, mengemasnya dalam bentuk talkshow.

Moch. Hafid Arofat, S.Pd. seorang reporter dan pewara TVRI Stasiun Daerah Istimewa Yogyakarta dan Indri Astuti, S.Pd. yang merupakan guru bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Bantul sekaligus content creator media pembelajaran bahasa Indonesia, diundang sebagai narasumber. Keduanya merupakan alumni PBSI FKIP UAD. Acara dipandu oleh Annisa Septiani selaku moderator dan Syafira Anna Dzirin selaku pembawa acara.

Hafid mengatakan, jangan ragu dan merasa minder ketika memilih Prodi PBSI. “Kita akan mendapatkan manfaat yang luar biasa seiring dengan berjalannya waktu. Buktikan dengan segudang prestasi ketika diremehkan, buat orang tua, keluarga, dosen, serta teman puas dan bangga atas prestasi yang berhasil diraih.”

Selama ini, Hafid mengaku menggunakan waktunya dengan produktif untuk menghilangkan rasa malas. Dengan melakukan aktivitas menyenangkan maka rasa malas akan hilang. Jangan lupa juga perbanyak relasi.

“Saat menjadi mahasiswa, bergabunglah ke dalam organisasi, bangun jaringan dan pertemanan, coba hal baru, serta senantiasa mengingat tujuan awal sebagai mahasiswa adalah menyelesaikan kuliah. Bergabung di organisasi boleh, tetapi utamakan perkuliahan. Jangan kecewakan orang tua dengan alasan banyak mengikuti organisasi sehingga menghambat kelulusan,” tambah sosok yang berpengalaman pada bidang kepenyiaran tersebut.

Sementara itu, Indri mengatakan, jangan pernah menyesali segala keputusan yang telah diambil. Karena hal itu sudah terjadi. Tugas kita hanya menjalani segala hal dengan hari yang penuh kegembiraan. “Lakukan segala hal yang ada saat ini dengan cara yang terbaik, niscaya kita pun akan menuai hasil yang baik.”

Baik Hafid maupun Indri mengaku sangat bersyukur sebagai lulusan Prodi PBSI FKIP UAD. Selama perkuliahan berlangsung, dosen sangat kompeten di bidangnya. Tidak hanya itu, fasilitas sarana dan prasarana perkuliahan saat ini sudah sangat baik. Jadi, mari ciptakan alumni Prodi PBSI yang inspiratif, kreatif, dan berprestasi! (ctr)

uad.ac.id

Penyaluran ‘Sedekah Pagi’ dari mahasiswa baru Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke Lazismu DIY (Foto: Istimewa)

Sabtu (17-09-2022), Program Pengenalan Kampus (P2K) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengalokasikan dana Program Sedekah Pagi mahasiswa baru ke Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) DIY.

“Salah satu kegiatan yang harus ada di Hari Masta, Fakultas, maupun Prodi, selain literasi dan tahsinul Qur’an, juga adanya implementasi dalam bentuk berbagi yaitu Sedekah Pagi,” tutur Muhammad Fauzi selaku Ketua Panitia P2K FAI 2022.

Sedekah Pagi merupakan memberikan uang seikhlasnya dari mahasiswa baru yang dilatarbelakangi oleh salah satu kutipan jargon P2K FAI UAD, “kaya literasi, melek teknologi, social-enterprise”. Tujuannya untuk membekali dan menanamkan budaya literasi dengan memanfaatkan teknologi serta menumbuhkan jiwa social-enterprise. Jadi, mahasiswa tidak hanya berfokus pada keuntungan. Budaya untuk memberikan kebermanfaatan semacam ini memang harus ditanamkan sejak mahasiswa memasuki dunia perkuliahan.

“Dalam waktu kurang dari tujuh hari, mahasiswa baru berhasil mengumpulkan Sedekah Pagi sejumlah Rp5.248.100,00,” imbuh Faizi.

Terakhir Fauzi berharap, kegiatan kecil ini dapat menanamkan nilai kebermanfaatan dan memberikan dampak terhadap masyarakat pada umumnya, dan khususnya untuk mahasiswa itu sendiri. Panitia P2K Fakultas Agama Islam juga ingin mencerminkan mahasiswa yang memiliki kebiasaan rajin berbagi. (Yos)

uad.ac.id

Penampilan Tapak Suci dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Pembukaan Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selain sebagai bentuk perayaan, juga dijadikan ajang unjuk bakat. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) pada Selasa, (13-09-2022) di Among Raga hadir memperkenalkan diri dengan ikut menyemarakkan.

Salah satunya yang sukses tampil di hadapan 6.982 mahasiswa baru adalah Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah Tapak Suci (TS) UAD. Pada kesempatan ini, TS UAD mengerahkan 26 atlet yang memperagakan beberapa jurus. Frida Nora Ayu Basri selaku atlet menjelaskan rincian penampilan, di antaranya 1 orang bermain tunggal tangan kosong sebagai pembuka dan susul 3 orang yang bermain ganda dan trio. Kemudian 9 orang memperagakan jurus tapak suci yakni beregu, memperagakan jurus tunggal senjata kipas, bermain double stik,  dan senjata tombak naga.

“Untuk memperkenalkan lebih jauh, terakhir kami tampil bersama-sama dengan memperagakan gerak atau jurus kolosal dari tapak suci yang kami awali dengan salam perguruan kemudian disusul dengan 6 orang yang membawa banner berlambangkan Ortom Tapak Suci,” terang Frida, mahasiswa Pendidikan Biologi UAD.

Dengan suksesnya penampilan TS UAD dan beberapa penampilan dari yang lain, Frida berharap mahasiswa baru dapat aktif dalam perkuliahan serta kegiatan baik akademik maupun nonakademik. Seperti ikut serta dalam organisasi mahasiswa (ormawa) atau ortom yang ada di UAD untuk meningkatkan kapasitas diri sekaligus berprestasi yang menjadi tradisi di UAD. (guf)

uad.ac.id