• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

14/03/2025/in Feature /by Ard

Dr. Nur. Kholis, S.Ag., M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ceramah Tarawih 1 Maret 2025 di Masjid Islamic Center UAD. (Dok. Tsulusiyah)

Rukun Islam yang lima oleh para ulama dibagi menjadi tiga kelompok besar. Pembagian ini terdiri atas ibadah syakhsiyah seperti syahadat dan salat, ibadah ijtimaiyah yang mencakup puasa dan zakat, serta ibadah siyasah yang merujuk pada haji. Hal ini disampaikan oleh Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., selaku Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sekaligus anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam ceramah tarawih Ramadan 1446 H di Masjid Islamic Center UAD pada 1 Maret 2025.

Dalam ceramahnya, Dr. Nur Kholis menyoroti makna ibadah puasa yang termasuk dalam ibadah ijtimaiyah. Meskipun puasa dilakukan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah, tujuan utamanya juga berkaitan erat dengan aspek sosial kemasyarakatan. Puasa di bulan Ramadan bukan hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah, tetapi juga untuk mempererat hubungan sosial antarsesama manusia.

Dr. Nur Kholis menekankan bahwa tantangan zaman saat ini semakin kompleks, terutama dalam tiga aspek utama: kesepian dan keterasingan sosial, stres akibat beban hidup yang berat, serta hilangnya nilai-nilai spiritualitas.

  1. Kesepian dan Keterasingan Sosial

Salah satu penyebab utama keterasingan sosial adalah kemajuan teknologi yang mengurangi interaksi tatap muka. Contohnya, dalam satu keluarga, masing-masing anggota sibuk dengan gawai sehingga komunikasi menjadi dangkal. Hal ini mengakibatkan kurangnya kedalaman hubungan meskipun berada dalam satu lingkungan sosial.

Faktor lain yang berkontribusi terhadap keterasingan sosial adalah pergeseran nilai dalam keluarga yang lebih menekankan materialisme dan individualisme. Banyak orang menilai kesuksesan dari harta dan status sosial, yang akhirnya menyebabkan mereka merasa terasing jika belum mencapai standar tersebut. Kurangnya dukungan emosional dalam keluarga juga memperparah keadaan, menyebabkan individu sulit mengatasi berbagai permasalahan hidup.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, mengingat kebersamaan dengan Allah, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Baqarah: 186. Kedua, meningkatkan interaksi dengan keluarga dan teman-teman dekat melalui komunikasi langsung. Ketiga, bergabung dengan komunitas yang memiliki nilai dan tujuan yang sama. Keempat, berbagi kebaikan dengan orang lain, baik dalam bentuk perhatian, bantuan, maupun menjadi pendengar yang baik.

  1. Stres Akibat Beban Hidup yang Berat

Beban hidup yang semakin berat, baik dari segi pekerjaan maupun masalah keluarga, menjadi salah satu pemicu utama stres. Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental seseorang.

Solusi yang ditawarkan, yaitu: pertama, menjaga keseimbangan hidup agar tidak terfokus hanya pada urusan duniawi. Kedua, memprioritaskan ibadah seperti salat tepat waktu, sebagaimana sabda Nabi Muhammad dalam HR. Ahmad. Ketiga, melatih kekhusyukan dalam ibadah melalui salat, zikir, dan doa sebagai sarana menenangkan jiwa. Keempat, memastikan istirahat yang cukup agar tubuh tetap prima. Kelima, menjaga kesehatan mental dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan bermanfaat.

  1. Hilangnya Nilai-Nilai Spiritualitas

Fokus yang berlebihan pada urusan duniawi dapat mengakibatkan spiritualitas seseorang semakin dangkal. Hal ini berakibat pada menurunnya kedekatan seseorang dengan Allah dan sesama manusia.

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi hal ini adalah dengan menjadikan puasa Ramadan sebagai sarana membangun kedekatan dengan Allah dan sesama manusia serta memanfaatkan momen Ramadan untuk meningkatkan hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan tetangga.

Sebagai penutup, Dr. Nur Kholis mengajak seluruh umat Islam untuk benar-benar memanfaatkan bulan Ramadan sebagai kesempatan memperkuat hubungan dengan Allah dan mempererat persaudaraan antarsesama. Dengan menjalankan ibadah dengan baik, diharapkan umat Islam mampu menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks ini dengan lebih baik. (Lusi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Nur.-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ceramah-Tarawih-1-Maret-2025-di-Masjid-Islamic-Center-UAD.-Dok.-Tsulusiyah.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-14 10:18:572025-03-14 10:18:57Relevansi Rukun Islam dalam Menghadapi Tantangan Zaman

Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

10/03/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. selaku Pemateri Kajian Buka Puasa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Faiq)

Pengajian buka puasa di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 4 Maret 2025, berlangsung dengan khidmat dengan pemateri Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. yang merupakan Ketua Pengurus Pusat Tarjih Muhammadiyah. Pengajian kali ini membahas mengenai “Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an”.

Ustaz Miftah menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lainnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30‒34 yang dalam ayat tersebut membahas mengenai pernyataan Allah kepada malaikat bahwa ingin menciptakan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia dibandingkan dengan makhluk lain yakni manusia memiliki akal, dengan akal inilah manusia dapat menyerap berbagai ilmu.

Lebih lanjut, Ustaz Miftah mengutip dari pernyataan Al-Asfahani bahwa akal disebut sebagai potensi yang tersedia untuk menerima ilmu, dan ilmu yang diperoleh manusia dengan potensi tersebut juga disebut akal. Selain itu, akal merupakan potensi objektif yang dimiliki setiap manusia untuk menerima pengetahuan. Juga pemahaman yang mengantarkan manusia kepada kebenaran.

Ustaz Miftah membahas pula mengenai dua jenis logika. Pertama, logika apriori yaitu logika yang membahas mengenai pengetahuan yang tidak memerlukan bukti empiris atau juga aksioma sebagai kebenaran tanpa perlu pembuktian. Kedua, logika aposteriori yaitu pengetahuan yang perlu dibuktikan secara empiris.

Di akhir ceramah, ia mengatakan tentang permasalahan umat Islam saat ini. Ia pun mengutip dari pernyataan Muhammad Abduh yaitu, “Aku pergi ke negeri-negeri Barat aku melihat Islam tetapi tidak melihat orang muslim. Aku pergi ke negara-negara Arab aku melihat muslim tetapi tidak melihat Islam.” Maka dari itu, Ustaz Miftah mengajak umat Islam agar bisa lebih menggunakan akalnya dalam menyerap ilmu karena dengan ilmu derajat manusia dapat terangkat. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-Miftah-Khilmi-H.-Lc.-M.Hum_.-selaku-Pemateri-Kajian-Buka-Puasa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:14:462025-03-10 10:17:49Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

24/02/2025/in Terkini /by Ard

FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama MGMP PAI DIY menyelenggarakan lokakarya guru PAI (Foto Faiq)

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Pendidikan Agama Islam (PAI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan lokakarya guru PAI dengan tema “Strategi Implementasi dalam Mewujudkan Anak Hebat”. Kegiatan yang dilaksanakan di Amphitarium Kampus IV UAD pada Senin, 17 Februari 2025 ini bertujuan guna mengenalkan dan mengoptimalisasi strategi pembelajaran deep learning kepada guru PAI.

Lokakarya dihadiri oleh Dr. Arif Jamali Muis, M.Pd. selaku Staf Khusus Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (RI) Bidang Pembelajaran dan Sekolah Unggul, yang sekaligus menjadi pemateri dalam kegiatan kali ini. Turut hadir pula Dr. Ahmad Baheij, S.H., M.Hum. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ada juga Dr. Arief Rahman, M.Pd. selaku Dekan FAI. Selain itu, hadir pula Budiyono, M.Pd. selaku ketua panitia yang juga merupakan ketua MGMP PAI DIY serta Yazida Ichsan yang merupakan Ketua Program Studi (Prodi) PAI UAD.

Arief Jamali Muis mengungkapkan rasa senangnya atas dipilihnya tema acara kali ini yang menurutnya, pendidikan merupakan hal yang harus diperjuangkan bahkan di negara maju pun pendidikan merupakan aset penting. Di hadapan hadirin sekitar 312 guru PAI tingkat SMP, Arief memaparkan bahwa di FAI UAD, terselenggaranya pembelajaran PAI khususnya di Yogyakarta, juga meliputi jenjang S-1 hingga S-3.

“Dunia sekarang perkembangannya semakin cepat sehingga membutuhkan guru-guru dengan kualitas yang kompetensinya unggul. Oleh karena itu, UAD berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat untuk berkontribusi dalam pendidikan,” ungkapnya.

Budiono turut menyampaikan bahwa lokakarya ditujukan pada materi yang sedang tren di dunia pendidikan, yakni deep learning untuk PAI. Menurutnya, guru PAI masih sangat terbatas pengetahuannya mengenai deep learning dalam pembelajaran. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak sehingga dapat terlaksananya acara tersebut.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (MoU) yang ditandatangani oleh Dekan FAI UAD, Kaprodi PAI UAD, Ketua MGMP DIY, dan Kepala Kemenag DIY. Kepala Kemenag DIY membuka acara secara resmi. Dalam sambutannya, Ahmad Bahiej menyampaikan bahwa deep learning ini dilaksanakan sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, yakni merupakan strategi pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum nasional. Deep learning merupakan metode pembelajaran bagi siswa agar memiliki pemahaman yang mendalam dalam memahami materi yang diajarkan.

Dalam pemaparan materinya, Arief Jamali Muis menjelaskan mengenai strategi pembelajaran deep learning yang dipandu oleh Heni Wahyu Widayanti, S.Ag., M.Si. yang juga merupakan pengawas PAI Sleman. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/FAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-MGMP-PAI-DIY-menyelenggarakan-lokakarya-guru-PAI-Foto-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-24 10:40:222025-02-24 10:40:22Peningkatan Kompetensi Guru Agama DIY dengan Bundling Deep Learning

Pelantikan PK IMM Buya Hamka Berlangsung Sukses

12/02/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama Pelantikan PK IMM Buya Hamka (Dok. Naswa)

Pelantikan Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buya Hamka Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) WatesUniversitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses dilaksanakan pada 19 Januari 2025. Acara berlangsung khidmat bertempat di Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kulon Progo.

Dalam acara ini, 17 kader resmi dilantik untuk mengemban amanah dalam kepemimpinan IMM Buya Hamka. Dalam sambutannya, Pembina IMM Muh. Alif Kurniawan, M.Pd.I. menyampaikan pesan kepada para kader agar tetap menjadi kader yang cerdas akademik serta terus berusaha menjadi yang terbaik dalam setiap aspek kehidupan dan organisasi.

Ketua PK IMM Buya Hamka yang baru dilantik, Hikmatun Nasiro, menegaskan komitmennya untuk meningkatkan organisasi agar semakin unggul dalam mengintegrasikan nilai-nilai keimanan, keilmuan, dan teknologi. Ia juga berharap IMM Buya Hamka dapat menjadi wadah pengembangan yang memberikan dampak nyata bagi kader dan organisasi.

Pelantikan ini mengusung tema “Bersinergi dalam Kepemimpinan, Berprestasi dalam Perubahan”. Tema tersebut mencerminkan harapan besar agar kepemimpinan yang baru dapat bekerja sama dengan baik, menciptakan inovasi, serta memberikan kontribusi yang nyata bagi organisasi dan masyarakat.

Dengan pelantikan ini, diharapkan PK IMM Buya Hamka semakin berkembang dan menjadi garda terdepan dalam mencetak kader-kader yang berprestasi serta membawa perubahan positif dalam lingkungan akademik dan sosial. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-Pelantikan-PK-IMM-Buya-Hamka-Dok.-Naswa.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-12 10:07:352025-02-12 10:07:35Pelantikan PK IMM Buya Hamka Berlangsung Sukses

Ilmu Hadis UAD Gelar International Student Mobility dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

11/02/2025/in Terkini /by Ard

Foto Bersama International Student Mobility UAD (Dok. Ilmu Hadis UAD)

Program Studi (Prodi) Ilmu Hadis Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali mengadakan acara International Student Mobility bekerja sama dengan Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM), salah satu kampus terbaik di Malaysia. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni pada Senin dan Rabu, 27 dan 29 Januari 2025, bertempat di Aula Islamic Center UAD pada hari pertama dan di Ruang Sidang Fast pada hari kedua.

Rangkaian acara hari pertama mengusung tema “Intellectual Discourse on the Islamic Reform Movement in the Archipelago”. Acara dibuka secara simbolis oleh Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD Dr. Arif Rahman, M.Pd.I. yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi perhatian khusus bagi Prodi Ilmu Hadis. Ia berharap acara tersebut dapat menjadi wadah bagi para pelajar untuk menyampaikan gagasan mereka.

Setelah itu, Ketua Program Studi Ilmu Hadis turut memberikan sambutan dengan memperkenalkan perjalanan dakwah Muhammadiyah serta perannya sebagai organisasi Islam. Ia menekankan pentingnya membangun jejaring selain memiliki kecerdasan akademik, dan mendorong peserta untuk memanfaatkan kesempatan ini guna memperluas relasi.

Pada hari pertama, acara menghadirkan tiga pemateri utama yang luar biasa. Pemateri pertama, Ustaz Niki Alma Febriana, M.Us., yang merupakan dosen Ilmu Hadis, membahas Jejak Pembaruan KH. Ahmad Dahlan. Selanjutnya, akak Bushraa binti Ahmad, pelajar dari Malaysia, menyampaikan materi tentang Kepribadian dan Kembara Ilmu KH. Ahmad Dahlan. Kemudian, sesi terakhir diisi oleh Hanna Alghumaida, yang membahas tentang tokoh hadis Indonesia, TM. Hasbi Ash-Shiddiqie.

Pada hari kedua, acara diisi oleh Dr. Farid Mat Zain, pensyarah dari Universitas Kebangsaan Malaysia, dengan membawakan materi “Jaringan Gerakan Kebangkitan Islam Malaysia-Indonesia; antara Sejarah dan Kesinambungan”. Dalam sesi ini, ia menyampaikan bahwa pembaruan dalam Islam tidak akan pernah terhenti. “Kembali kepada hadis, setiap 100 tahun akan lahir seorang mujadid, tetapi pembaruan itu tidak hanya terjadi dalam kurun waktu tertentu, melainkan terus berlanjut,” ujar Dr. Farid Mat Zain.

Alhamdulillah, acara yang berlangsung selama dua hari itu berjalan lancar dan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai kenang-kenangan. Diharapkan melalui kegiatan ini, para peserta dapat memperoleh wawasan lebih dalam mengenai gerakan reformasi Islam serta memperluas jejaring akademik antarnegara. (Dir/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Bersama-International-Student-Mobility-UAD-Dok.-Ilmu-Hadis-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-11 10:21:532025-02-11 10:21:53Ilmu Hadis UAD Gelar International Student Mobility dengan Universitas Kebangsaan Malaysia

PBS UAD Sukses Gelar Sharia Economic Festival #6

09/02/2025/in Terkini /by Ard

Awarding Sharia Economis Festival #6 (Dok. Alung)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah (PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses mengadakan Sharia Economic Festival #6 yang diselenggarakan pada 3‒5 Februari 2025. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan wawasan peserta mengenai transformasi digital dalam keuangan syariah.

Acara diawali dengan kedatangan para finalis Sharia Economic Festival di Yogyakarta. Mereka ditempatkan di salah satu hotel di kawasan Taman Siswa selama berlangsungnya acara. Pada Selasa, 4 Februari 2025, para panitia telah mengadakan acara pembukaan dan seminar nasional Sharia Economic Festival (SEF) dengan tema “Transformasi Digital dalam Keuangan Syariah untuk Mendukung SDG’s 2030”. Seminar berlangsung di Amphiteater Lantai 7 Fakultas Kedokteran UAD.

Acara dimulai pada pukul 07.30 WIB dengan sambutan dari Ketua Panitia, Ketua HMPS PBS UAD, Ketua Program Studi PBS, serta Dekan FAI UAD. Dalam sambutannya, mereka mengungkapkan harapan agar acara ini dapat memberikan wawasan luas mengenai peran transformasi digital dalam pengembangan ekonomi syariah serta kontribusinya dalam pencapaian sustainable development goals (SDG’s) 2030.

Seminar nasional ini menghadirkan Ahmad Akbar Susamto, S.E., M.Phil., Ph.D. yang merupakan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) DIY sekaligus dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM), sebagai pembicara utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya digitalisasi dalam meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas keuangan syariah. Selain itu, ia menjelaskan bagaimana teknologi digital dapat mendukung pencapaian SDG’s 2030, khususnya dalam aspek inklusi keuangan, pemerataan kesejahteraan, dan pemberdayaan ekonomi umat. Sesi seminar berlangsung lancar dan interaktif dengan diskusi yang melibatkan peserta.

Pada malam harinya, dilanjutkan dengan sesi awarding dan pengumuman pemenang berbagai lomba yang telah menjadi bagian dari Sharia Economic Festival. Acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para peserta yang telah menunjukkan kemampuan terbaik mereka dalam kompetisi. Pengumuman pemenang berlangsung meriah dan dihadiri oleh seluruh peserta, panitia, serta dosen pembina SEF.

Setelah pengumuman, piala serta hadiah diberikan kepada masing-masing tim pemenang. Para peserta yang berhasil meraih juara merasa bangga dan bersyukur atas pencapaian mereka. Pihak panitia berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan guna menggali lebih banyak inovasi di bidang ekonomi syariah.

Sebagai penutup rangkaian acara, pada Rabu, 5 Februari 2025, dilaksanakan field trip ke Museum Sonobudoyo yang terletak di pusat Kota Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang berbeda kepada peserta dengan mengenalkan mereka pada sejarah dan budaya Yogyakarta. Acara ini diikuti oleh peserta dan panitia, guna menambah kesan mendalam dalam Sharia Economic Festival #6.

Dengan berakhirnya kegiatan tersebut, diharapkan para peserta dapat lebih memahami pentingnya digitalisasi dalam ekonomi syariah dan berkontribusi dalam upaya pencapaian SDG’s 2030. Selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi dan mendukung terselenggaranya acara ini. (Alu)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Awarding-Sharia-Economis-Festival-6-Dok.-Alung.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-09 11:32:582025-02-09 11:32:58PBS UAD Sukses Gelar Sharia Economic Festival #6

Sharia Trip: Mengeksplor Pengetahuan dengan Sinergi Bersama

01/02/2025/in Terkini /by Ard

Sharia Trip Perbankan Syariah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Alung)

Himpunan Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah (HMPS PBS) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar acara Sharia Trip pada Jumat, 24 Januari 2025, bertempat di Rivermoon, Klaten. Acara ini berupa pembelajaran di luar lingkungan kampus yang merupakan program kerja dari Divisi Pengembangan Keilmuan HMPS PBS. Tujuan kegiatan ini berguna untuk memberikan pemaparan pengetahuan dan wawasan terkait dunia perbankan syariah kepada mahasiswa. Tema yang diangkat yaitu “Satu Tujuan – Mengeksplor Pengetahuan dengan Sinergi Bersama”.

Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB dan dibuka dengan bacaan basmalah. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan tubing sampai pukul 10.00 WIB. Setelah itu diadakan sesi diskusi selama 60 menit yang membahas potensi pengembangan ekonomi syariah di ekonomi digital yang disampaikan oleh pemateri Hilma Fanniar Rohman, S.E., M.E. selaku dosen PBS UAD dan dipandu oleh Syahdan Ardiansyah.

Menurut Hilma Fanniar, ekonomi digital di era ini tidak hanya pada sektor perbankan syariah. “Badan Ekonomi Syariah sekelas kementerian dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berubah menjadi badan ekonomi syariah dan akan membidangi lembaga-lembaga syariah di Indonesia, sehingga perbankan syariah tidak hanya diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) saja,” terangnya.

Ia juga menekankan bahwa mahasiswa Perbankan Syariah hendaknya tidak terpaku untuk bekerja di bank saja. Hal ini karena industri tersebut terbuka luas, hanya saja kurang adanya kompetensi misalnya seperti industri halal. “Di era digital keterbukaan industri bergantung pada kondisi kompetensi sesuai jurusan serta kemampuan bahasa asing yang kurang. Sehingga diharapkan mempunyai kemampuan speaking dan reading, kemampuan numerik dasar dan yang terakhir memiliki tampilan (look) yang menarik. Industri butuh tampilan yang rapi untuk menunjang pekerjaan. Era yang akan datang pun kurangi persaingan dan lakukan kolaborasi dengan siapa pun,” tutur Hilma. (Alu/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sharia-Trip-Perbankan-Syariah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Alung.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-02-01 10:34:102025-02-01 10:34:10Sharia Trip: Mengeksplor Pengetahuan dengan Sinergi Bersama

Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

24/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Fitra Ramadhan, Atlet Tapak Suci UAD (Dok. Fitra)

Muhammad Fitra Ramadhan, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) angkatan 2021, memiliki perjalanan inspiratif dalam dunia pencak silat. Awalnya, ia adalah mahasiswa yang hanya fokus pada rutinitas kuliah tanpa minat mengikuti kegiatan kampus. “Saya dulu cuma kuliah, pulang ke kos, makan, tidur, dan ibadah. Nggak ada pikiran buat ikut kegiatan kampus,” ungkapnya.

Akan tetapi, semuanya berubah pada semester 3. Ayahnya mendorong Fitra untuk bergabung dalam kegiatan kampus, termasuk olahraga pencak silat. Setelah bertanya-tanya kepada Muhammad Iqbal, rekannya satu program studi (prodi) sekaligus anggota tapak suci, ia akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan tim Tapak Suci UAD. Awalnya, Fitra hanya menganggap pencak silat sebagai sarana olahraga ringan. Namun, ia merasakan manfaat emosional dari latihan ini. “Rasanya kayak semua masalah plong,” ujarnya.

Momentum besar datang pada semester lima saat ia pertama kali dipercaya bertanding di Kejurnas Tapak Suci Semar 5 di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Meski kalah, pengalaman itu membuatnya semakin giat berlatih. Kerja keras tersebut membuahkan hasil saat ia berhasil meraih juara III di kejuaraan Tapak Suci di Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya.

“Walaupun cuma juara III, yang penting prosesnya. Usaha memang nggak mengkhianati hasil,” tambah Fitra. Dari berbagai kejuaraan yang diikuti, salah satu yang paling membanggakan baginya adalah saat meraih juara II di kejuaraan internasional di Batam. “Di sana, saya melawan atlet luar negeri. Itu pengalaman yang nggak akan saya lupakan,” jelasnya.

Fitra tidak hanya dikenal sebagai atlet berbakat, tetapi juga sebagai mahasiswa yang mampu menyeimbangkan antara kuliah dan latihan. Ia mengikuti pesan pelatihnya, Coach Bowo, yang menekankan pentingnya manajemen waktu dan komunikasi. “Kalau ada tugas, langsung kerjakan. Kalau ada kegiatan kampus wajib, izin saja dengan komunikasi yang baik,” katanya.

Motivasi utama Fitra adalah dukungan dari orang tua. “Saya anak semata wayang. Kalau bukan saya, siapa lagi yang bisa buat bangga orang tua saya?” tuturnya. Fitra juga memberikan semangat kepada atlet muda yang belum mendapatkan kesempatan bertanding. “Latihan terus! Masalah dimainkan atau tidak itu urusan pelatih. Yang penting kamu latihan.”

Kisah Muhammad Fitra Ramadhan menjadi bukti bahwa keberhasilan tidak hanya datang dari bakat, tetapi juga dari kerja keras, ketekunan, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Universitas Ahmad Dahlan patut berbangga memiliki mahasiswa sekaligus atlet seperti Fitra yang mengharumkan nama kampus di kancah nasional dan internasional. (Dilla)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Fitra-Ramadhan-Atlet-Tapak-Suci-UAD-Dok.-Fitra.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-24 10:13:512025-01-24 10:13:51Muhammad Fitra Ramadhan: Perjalanan dari Mahasiswa Biasa Menjadi Atlet Berprestasi Tapak Suci UAD

Tira, Mahasiswa PAI UAD Raih Juara I Kompetisi Pencak Silat Nasional Sunan Kalijaga Cup VI 2024

21/01/2025/in Prestasi /by Ard

Tira Oktavianda, mahasiswa Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam Kompetisi Pencak Silat Nasional Sunan Kalijaga Cup VI 2024 (Dok. Ara)

Tira Oktavianda, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kembali menorehkan prestasinya pada Kompetisi Pencak Silat Nasional Sunan Kalijaga Cup VI 2024 dengan meraih juara I Kelas D Tanding Putri Dewasa sekaligus dinobatkan sebagai Pesilat Terbaik Putri. Kompetisi ini kembali digelar setelah absen selama lima tahun dan berlangsung di Gedung Multipurpose Kampus UIN Sunan Kalijaga. Kompetisi ini diikuti oleh 739 peserta yang terbagi dalam beberapa kategori usia, dengan kategori dewasa diikuti oleh 135 peserta serta 38 ofisial.

Salah satu pencapaian yang mencuri perhatian adalah kemenangan Tira Oktavianda. Meskipun tidak dapat mempersiapkan diri dengan porsi latihan seperti biasanya karena fokus pada kuliah dan tugas kampus, Tira berhasil menunjukkan performa yang luar biasa. Kondisi tersebut membuat Tira harus menghadapi kompetisi ini tanpa persiapan intensif. Namun berkat dukungan dari teman-teman dan semangat juang yang tinggi, ia berhasil meraih hasil yang di luar ekspektasi banyak pihak.

Dosen pembimbing memberikan semangat kepada Tira. “Semangat! Apa pun hasilnya nanti yang penting sudah diusahakan apalagi ini adalah pertandingan terakhir untuk monev.” Dosen tersebut juga memberi dukungan penuh pada Tira, yang pada akhirnya berhasil mengukir prestasi gemilang.

Teman-teman Tira yang hadir untuk memberikan dukungan pun merasa sangat bangga. Mereka selalu menemani Tira selama perlombaan, menunggu hingga final dan bahkan sampai pengumuman pemenang pada malam harinya. Karena lokasi kompetisi yang relatif dekat, mereka bisa menyaksikan langsung perjuangan Tira dan memberikan dukungan semangat sepanjang acara. “Keren banget dapat juara I sekaligus pesilat terbaik,” ujar salah seorang teman Tira. Mereka mengungkapkan kebanggaan mereka, apalagi setelah melihat langsung bagaimana Tira tampil dengan sangat luar biasa.

Keberhasilan Tira dalam kompetisi ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya, tetapi juga bagi seluruh teman-teman yang selalu mendukung dan memberikan semangat. Mereka percaya bahwa prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa usaha dan ketekunan, meskipun dengan kondisi terbatas, tetap dapat membuahkan hasil yang gemilang. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tira-Oktavianda-mahasiswa-Pendidikan-Agama-Islam-PAI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-Kompetisi-Pencak-Silat-Nasional-Sunan-Kalijaga-Cup-VI-2024-Dok.-Ara.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 11:08:242025-01-21 11:08:24Tira, Mahasiswa PAI UAD Raih Juara I Kompetisi Pencak Silat Nasional Sunan Kalijaga Cup VI 2024

Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD

21/01/2025/in Feature /by Ard

Muhammad Iqbal, Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Iqbal)

Muhammad Iqbal adalah Ketua Umum Tapak Suci (TS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menceritakan pengalaman istimewanya. Laki-laki yang kerap disapa Iqbal ini merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) yang aktif di berbagai kegiatan. Selain itu, ia telah mengukir prestasi gemilang di dunia tapak suci dengan berbagai penghargaan nasional, di antaranya:

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Begawan Solo Nasional

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Bali Open Competition

Juara I Kejuaraan Pencak Silat Nasional Sumedang Challenge

Juara II Kejuaraan Nasional Pencak Silat UPY CUP IV

Juara III Kejurnas Antar Perti UNY

Juara III Kejuaraan Nasional Tapak Suci Antar Perti Sebelas Maret ke-V

Juara III Kejuaraan Open Tournament Pencak Silat Lampung Championship VI Piala Menpora RI

Juara III Kejuaraan Pencak Silat Borneo

Awal Perjalanan dan Motivasi

Karier Iqbal di tapak suci dimulai saat ia mengikuti latihan di Pondok Pesantren Al-Kautsar Muhammadiyah, Sumatra Barat, di bawah bimbingan Pendekar Syailendra. Fokusnya pada prestasi mulai meningkat saat memasuki jenjang Madrasah Aliyah (MA) hingga kini melanjutkan kiprahnya di UAD bersama Coach Prabawa dan Coach Singgih.

Motivasi terbesar Iqbal dalam mengikuti tapak suci adalah sebagai bekal bela diri untuk menjadi muslim yang kuat, sekaligus membanggakan orang tua melalui pencapaian prestasi. “Tapak suci bukan hanya soal bela diri, tapi juga jalan untuk mendidik diri menjadi lebih baik secara fisik, mental, dan spiritual,” ungkap Iqbal.

Tips Membagi Waktu dan Dukungan Kampus

Sebagai mahasiswa sekaligus atlet, Iqbal memiliki tips khusus dalam membagi waktu. Ia menekankan pentingnya skala prioritas. “Kuliah adalah prioritas utama. Saya menyelesaikan tugas di luar waktu latihan agar tetap maksimal dalam berlatih. Kemudian, saya fokus pada kegiatan organisasi di sela-sela jadwal kuliah dan latihan,” jelasnya.

Iqbal juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pelatih dan pembina Tapak Suci UAD, termasuk pihak rektorat yang telah memberikan dukungan penuh, mulai dari akomodasi hingga pengalaman tak terlupakan seperti penerbangan perdana ke berbagai lokasi kompetisi.

Pengalaman sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD

Menjabat sebagai Ketua Umum Tapak Suci UAD menjadi salah satu pengalaman paling berkesan dalam perjalanan hidup Iqbal. Ia merasa dinamika organisasi telah membentuk dirinya menjadi lebih berkembang. “Melalui Tapak Suci UAD, saya bertemu teman-teman luar biasa dari berbagai daerah. Mereka mengajarkan saya arti perjuangan, kekeluargaan, dan pengorbanan yang sangat saya syukuri,” tuturnya.

Harapan dan Rencana ke Depan

Iqbal berencana untuk terus mendukung Tapak Suci UAD, terutama menjelang reorganisasi ini. Ia berharap kepengurusan selanjutnya mampu membuat inovasi baru dalam program kerja dan mempertahankan tradisi berprestasi. “Semoga Tapak Suci UAD terus berkembang dan memberikan kontribusi yang besar, baik di tingkat nasional maupun internasional,” harapnya. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Iqbal-Ketua-Umum-Tapak-Suci-TS-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Iqbal.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-01-21 10:54:522025-01-21 10:54:52Cerita Muhammad Iqbal, Atlet sekaligus Ketua Umum Tapak Suci UAD
Page 4 of 13«‹23456›»

TERKINI

  • FKIP UAD Gelar Pengajian Bulanan ke-2504/06/2025
  • Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam04/06/2025
  • PGSD UAD Gelar Kegiatan Kuliah Pakar: Mempersiapkan Diri menjadi Pendidik Profesional04/06/2025
  • Mahasiswa UAD Gelar Sosialisasi dan Motivasi Belajar di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta04/06/2025
  • Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita04/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story04/06/2025
  • Moral dan Peran Keluarga di Era Digital04/06/2025
  • Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik04/06/2025
  • Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah03/06/2025
  • Bangkitkan Sains dari Dalam Kelas03/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top