• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

KPS FH UAD Raih 2 Penghargaan dalam Kompetisi Mediasi Nasional Piala Mahkamah Agung RI Ke-VI

21/05/2025/in Prestasi /by Ard

KPS FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat penyerahan piala Kompetisi Mediasi Nasional Piala Mahkamah Agung RI Ke-VI (Foto. KPS FH UAD)

Komunitas Peradilan Semu (KPS) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menorehkan prestasi dengan meraih 2 penghargaan dalam Kompetisi Mediasi Nasional Piala Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia (RI) Ke-VI di Universitas Tarumanegara Tahun 2025. Penghargaan tersebut di antaranya Juara II Nasional dan Berkas Mediasi Terbaik.

Persiapan awal yang dilakukan oleh KPS FH UAD yaitu melakukan open recruitment anggota delegasi yang akan mengikuti lomba nasional tersebut agar dapat segera melaksanakan pemberkasan juga persiapan tim perform. Hal tersebut dilakukan agar mampu mendapatkan penghargaan yang bisa menjadi semangat para anggota KPS FH UAD dalam mengikuti kompetisi selanjutnya.

Ika, selaku ketua KPS FH UAD mengatakan, “selama masih ada kompetisi yang bisa kami ikuti, pastinya kami akan selalu mengikuti kompetisi lagi dan lagi, karena sejatinya KPS merupakan komunitas yang berdiri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu, penghargaan yang kami raih juga menjadikan semangat dalam mengikuti kompetisi selanjutnya,” ujarnya.

Tantangan yang ada sangat besar, seperti meluangkan waktu yang lebih banyak untuk pemberkasan, ketelitian yang harus dikedepankan, dan mencari kasus yang memang sangat sesuai dengan tema kompetisi yang ada. Di balik tantangan itu, banyak feedback yang di peroleh oleh KPS FH UAD karena mampu meraih penghargaan, di antaranya ilmu yang bertambah luas, pengalaman yang sangat berharga, dan rasa kekeluargaan yang semakin erat.

Motivasi bagi anggota KPS FH UAD adalah “jika kamu menginginkan hal yang besar, maka kamu juga harus melakukan sesuatu yang besar”. Perlu banyak perjuangan dan tantangan besar agar mendapatkan hasil yang terbaik. Diharapkan KPS FH UAD bisa meraih prestasi yang lebih baik lagi, baik tingkat nasional maupun internasional agar bisa mengharumkan nama fakultas dan universitas. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KPS-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-penyerahan-piala-Kompetisi-Mediasi-Nasional-Piala-Mahkamah-Agung-RI-Ke-VI-Foto.-KPS-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-21 10:52:242025-05-21 10:52:24KPS FH UAD Raih 2 Penghargaan dalam Kompetisi Mediasi Nasional Piala Mahkamah Agung RI Ke-VI

Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD

16/05/2025/in Feature /by Ard

Wisudawan Berprestasi FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Reyhan Gymnastiar (Foto Salsya)

Reyhan Gymnastiar, mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih peghargaan sebagai Wisudawan Berprestasi Bidang Akademik dalam acara Wisuda Periode III Tahun Ajaran 2025. Acara berlangsung di Jogja Expo Center pada Sabtu, 10 Mei 2025. Reyhan mampu menyelesaikan masa studinya dalam waktu kurang lebih 3 tahun 5 bulan.

Jejak prestasi di bidang akademik yang ditinggalkan oleh Reyhan memperoleh 14 kejuaraan di antaranya mahasiswa baru terbaik Fakultas Hukum 2021, juara 2 Lomba Membaca Puisi Milad FH UAD, juara 3 National Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Agung 2022, juara 1 National Moot Court Competition Piala Ketua Mahkamah Agung 2023.

Ia juga meraih juara 1 National Legal Opinion Sekolah Tinggi Hukum Militer 2023, juara 2 Kompetisi Mediasi Nasional Tarumanagara Law Fair 2023, Gold Medal 2nd International Youth Summit 2024, 1st Runner Up 2nd International Youth Summit 2024, juara 1 Kompetisi Mediasi Nasional Alsa Lex Week 2024.

Prestasi lain yang didapat adalah juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah Bela Negara 2024, juara 2 karya Tulis Nasional Universitas Airlangga 2024, Mediator Terbaik Internal Civil Law Moot Court Competition 2024, juara 3 Mahasiswa Berprestasi Fakultas Hukum UAD 2024, dan juara 2 Internal Civil Law Moot Court Competition 2024.

Kejuaraan yang diraihnya merupakan sebuah capaian yang sangat mengesankan dan tentunya mampu menjadi motivasi untuk mahasiswa lainnya dalam mengikuti ajang perlombaan. Selain itu, Reyhan juga menjadi salah satu pengurus yang aktif pada Komunitas Peradilan Semu (KPS) FH UAD dan pernah menjabat sebagai Project Officer dari acara perlombaan National Moot Court Competition Piala K.H. Ahmad Dahlan 2024 yang diselenggarakan oleh KPS FH UAD.

Reyhan sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari FH UAD dan mampu meraih banyak kejuaraan yang semoga bisa mengharumkan nama baik UAD. “Kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan di KPS FH UAD dan dosen FH UAD karena selalu memberikan dukungan. Semoga FH UAD mampu mencetak generasi emas sebagai fondasi dalam menciptakan penerus yang berintegritas.” (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisudawan-Berprestasi-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Reyhan-Gymnastiar-Foto-Salsya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 11:10:462025-05-16 11:10:46Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD

Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik

16/05/2025/in Terkini /by Ard

Reyhan, Wisudawan Terbaik Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas UAD)

Semakin pekat malam, semakin dekat dengan fajar. Semakin sulit permasalahan, maka semakin dekat dengan cahaya pertolongan Allah. Karena setiap kemenangan besar berawal dari keteguhan dalam menghadapi permasalahan kecil. Mereka yang mampu menaklukkan hal-hal sederhana dengan sabar dan tekun, sejatinya sedang membangun kekuatan untuk menjemput kejayaan. Quotes tersebut menjadi motivasi besar Reyhan Gymnastiar dalam menghadapi dunia perkuliahan.

Reyhan merupakan mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi Wisudawan Terbaik UAD pada Periode III Bulan Mei 2025 dengan  Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yakni 4.00. Ia menyelesaikan masa studinya kurang lebih dalam waktu 3 tahun 5 bulan.

Ia mengatakan bahwa tidak ada target tertentu dan hanya melakukan yang terbaik untuk mengejar predikat tersebut. “Sebetulnya saya tidak pernah menyangka bisa berada di titik ini, tapi saya selalu melakukan yang terbaik apa yang saya bisa dan yang saya mampu lakukan. Dulu menjadi lulusan terbaik rasanya seperti mimpi, tapi ternyata Allah memberikan hasil yang diluar dari ekspektasi saya,” ujarnya.

Capaian luar biasa ini tentu ditujukan agar mampu membanggakan kedua orang tua dan selalu ingin menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Tantangan yang ia hadapi untuk bisa lulus tepat waktu dengan IPK sempurna adalah terkait manajemen waktu.

“Tantangannya adalah bagaimana mengatur waktu karena juga memiliki tanggung jawab yang besar di Komunitas Peradilan Semu (KPS) FH UAD untuk mengikuti kompetisi dan menjadi ketua panitia penyelenggara kompetisi nasional yaitu NMCC K.H. Ahmad Dahlan 2024,” tandasnya.

Namun dengan tantangan yang ada tidak menjadi penghalang Reyhan untuk terus menyelesaikan studi hukum dengan menyandang gelar sarjana hukum predikat terbaik. Ia berpesan bahwa cepat bukan selalu berarti menang, lambat bukan selalu berarti kalah. Sebab dalam perjalanan hidup, yang terpenting bukan seberapa cepat sampai, tetapi seberapa setia melangkah tanpa menyerah.

Terakhir, ia sangat bersyukur menjadi bagian dari FH UAD, yang menjadi tempat dalam mengukir prestasi dengan arahan dari Bapak/Ibu dosen. “Saya tahu, perjalanan saya masih panjang. Namun, bekal yang Bapak dan Ibu tanamkan telah menjadi cahaya yang menerangi langkah kami. Terima kasih atas ilmu, waktu, dan kesabaran yang telah Bapak/Ibu berikan. Doakan selalu agar kelak mampu menjadi generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijak dan bermanfaat bagi masyarakat. Semoga Allah membalas segala kebaikan Bapak dan Ibu dengan pahala yang berlipat, dan semoga silaturahmi ini tidak terputus meski status kami kini telah menjadi alumni,” ungkapnya. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-16 10:38:032025-05-16 10:38:03Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik

UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester

15/05/2025/in Terkini /by Ard

Suasana Kuliah di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai perguruan tinggi swasta (PTS) terbaik 1 nasional pada Top Education School Rankings 2025: Leading Universities in Teacher Training and Academic Studies versi The World University Ranking, kembali membuka program beasiswa penerimaan mahasiswa baru. Program ini merupakan kesempatan emas bagi para calon mahasiswa yang memiliki prestasi akademik, non-akademik, atau hafalan al-Qur’an, untuk melanjutkan studi dengan bebas biaya kuliah atau mendapatkan potongan biaya kuliah selama 8 semester.

Program beasiswa UAD tidak hanya berfokus pada nilai akademik semata, tetapi juga memperhatikan prestasi kejuaraan, bakat khusus, hingga kemampuan hafalan al-Qur’an. Calon mahasiswa yang lolos seleksi akan mendapatkan beasiswa sesuai jalur yang dipilih.

Dr. apt. Wahyu Widyaningsih, M.Si., Kepala Biro Akademik dan Admisi (BAA) UAD menyampaikan, ada berbagai beasiswa yang bisa didapat calon mahasiswa baru.

“Beasiswa yang tersedia di UAD di antaranya beasiswa akademik, ditujukan bagi siswa berprestasi akademik dan mendapatkan rekomendasi dari sekolah. Kemudian ada beasiswa prestasi, memberikan potongan biaya iuran pengembangan institusi (IPI) dan SPP pokok kepada siswa dengan prestasi di bidang non-akademik,” jelasnya.

Selanjutnya juga ada beasiswa program misi (BPM), beasiswa yang diberikan langsung oleh UAD kepada calon mahasiswa baru yang lolos seleksi. Lalu ada beasiswa talenta unggul, diperuntukkan bagi siswa yang memiliki bakat dan prestasi luar biasa di bidang tertentu.

Kemudian ada beasiswa dokter, yang diperuntukkan bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran. Program beasiswa ini mencakup seluruh biaya kuliah hingga jenjang profesi dokter. Kemudian ada beasiswa prodigium Fisika, beasiswa khusus bagi siswa dengan minat dan bakat di bidang Fisika, bekerja sama dengan PT Adi Multi Kalibrasi (AMK).

“Terakhir ada beasiswa KIP Kuliah, beasiswa dari pemerintah untuk siswa yang memenuhi kriteria ekonomi dan akademik tertentu,” kata Wahyu.

Sementara Dr. Caraka Putra Bakti, M.Pd., Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) mengungkapkan, setiap tahun jumlah beasiswa dan penerima beasiswa di UAD selalu meningkat.

“Beasiswa yang diberikan UAD ada yang on going, potongan biaya kuliah, dan juga untuk mahasiswa baru. Setiap tahun ada kenaikan untuk jumlah dan penerimanya,” ungkap Caraka.

Kuota dan program studi yang ditawarkan dalam program beasiswa ini terbatas. Oleh karenanya, pendaftar hanya dapat memilih jurusan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Program beasiswa ini menjadi wujud komitmen UAD yang juga merupakan PTS terbaik 1 dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 dalam mendukung akses pendidikan tinggi yang berkualitas bagi seluruh anak bangsa. Khususnya bagi mereka yang berprestasi namun memiliki keterbatasan finansial. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Suasana-Kuliah-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 15:22:072025-05-15 15:22:07UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester

Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

15/05/2025/in Feature /by Ard

Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M., Pemateri Kuliah Bersama FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat Penyerahan Cinderamata (Foto FH UAD)

Salah satu peran politik dari pertumbuhan lapangan kerja dapat ditinjau dari komitmen negara dalam menyediakan tempat kerja yang layak. Problematika dasar yang setiap tahun terjadi yakni tidak ada penyesuaian antara kurikulum kualitas pembelajaran hasil soft skill dengan mengaplikasikan di dunia kerja.

Hal tersebut di sebabkan oleh sikap realistis yang menjadi pragmatis, seolah bekerja hanya untuk bertahan hidup dan melepaskan idealisme untuk mengupayakan pekerjaan sesuai jenjang pendidikan yang ditempuh.

Pernyataan tersebut disampaikan Dr. Suryawan Raharjo, S.H., LL.M. pemateri dalam kuliah umum yang diselenggarakan oleh Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 5 Mei 2025.

“ini berada di dalam dunia yang penuh formalitas, disuruh bekerja namun pertumbuhan lapangan kerja tidak link and match terhadap pendidikan yang ditempuh oleh para angkatan kerja. Apakah pemerintah mampu untuk memberikan jaminan ketersediaan akses lapangan kerja di setiap wilayah? Ditambah teknologi yang kian maju, maka kita butuh pemuda yang mampu beradaptasi dengan hal tersebut,” ujarnya.

Kegiatan untuk memperingati May Day yang terlaksana di Kampus IV UAD memunculkan banyak gagasan baru mengenai peran pemuda politik dalam pertumbuhan lapangan kerja. Bukan lagi rahasia umum, bahwasannya pemuda politik mampu merasionalisasi ketersediaan atau akses dari pekerjaan itu sendiri.

Politik identitas yang merepresentasi para pemuda membuktikan bahwa mereka mampu mencetak para generasi muda yang siap berkompetisi. ⁠Pemuda politik diumpamakan sebagai subjek dan objek ketenagakerjaan, sebagai subjek dikarenakan pemuda memiliki hak untuk berpartisipasi dalam dunia kerja dan memperjuangkan masa depannya sendiri. 

Sebagai objek, karena pemuda juga bisa menjadi sasaran program-program pembangunan ketenagakerjaan untuk mengembangkan potensi mereka. Untuk itu, pertumbuhan lapangan kerja memiliki relevansi yang signifikan dengan pemuda politik karena pemuda adalah kelompok usia yang paling terdampak oleh kondisi lapangan kerja. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suryawan-Raharjo-S.H.-LL.M.-Pemateri-Kuliah-Bersama-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-saat-Penyerahan-Cinderamata-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 14:11:042025-05-15 14:11:04Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik

Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

15/05/2025/in Feature /by Ard

Foto Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Usia 18-23 tahun termasuk dalam kategori usia produktif untuk bekerja serta berkontribusi dalam pembangunan ekonomi. Pada era modern sekarang ini, golongan yang memasuki usia tersebut disebut dengan Gen Z. Mentalitas Gen Z dalam dunia kerja masih menjadi pertanyaan dalam menghadapi sebuah perubahan dan tantangan yang terus berkembang.

Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. dosen Magister Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan Gen Z memiliki keinginan dan harapan yang sangat besar. Namun ada berbagai hal yang perlu disiapkan di dunia kerja, sehingga terkadang mental Gen Z masih dipertanyakan.

Hal tersebut disampaikan Fithriatus pada kuliah bersama yang dilangsungkan 5 Mei 2025 di kampus IV UAD. Tema dalam pembahasannya menajam terkait Gen Z di dunia kerja.

“Diperlukan perhatian khusus untuk mencetak generasi emas yang siap di dunia kerja dengan menekankan pada peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan keterampilan praktis, dan dukungan terhadap dunia usaha dan industri. Selain mentalitas, diperlukan peran dari perguruan tinggi untuk memfasilitasi tarkait lapangan pekerjaan secara skala kecil agar memiliki pengalaman yang memadai,” katanya.

Mentalitas Gen Z di dunia kerja cenderung menekankan keseimbangan hidup seperti menghargai waktu pribadi dan ingin menikmati hidup di luar pekerjaan. Gen Z cenderung menyukai lingkungan kerja yang fleksibel untuk bekerja dari berbagai tempat dengan jadwal yang lebih sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, Gen Z sangat memperhatikan kesehatan mental atau tekanan di dunia kerja sehingga cenderung lebih sering berpindah tempat kerja jika tidak mendapatkan kenyamanan dari tempat kerja tersebut.

“Kabar baiknya, Gen Z cenderung mewaspadai terhadap hal–hal yang berpotensi merugikan dan memiliki keinginan untuk berkembang karena sangat menyukai tantangan. Diharapkan mental Gen Z mampu beradaptasi dalam dunia kerja dalam menciptakan lingkungan kerja yang inovatif sehingga angka pengangguran tidak mengalami peningkatan,” ungkap Fithriatus. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 13:30:582025-05-15 13:30:58Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja

Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

15/05/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Materi pada Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Mengatasi permasalahan pengangguran di Indonesia memerlukan pendekatan komprehensif yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Indonesia dihantam badai pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga jumlah pengangguran semakin meningkat. Angka pengangguran di Indonesia per Februari menyentuh angka 7,28 juta orang.

Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. selaku Dosen Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) menyatakan, tidak semua anak terlahir dari keluarga yang kaya, pengaruh PHK dan pengangguran menjadi permasalahan setiap orang, khususnya yang sudah berkeluarga. Hal ini ia sampaikan dalam kuliah bersama pada 5 Mei 2025 di Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Menyikapi permasalahan tersebut, tentu sangat diperlukan penanggulangan dalam mengatasi permasalahan banyaknya pengangguran di Indonesia. Upaya yang bisa menjadi solusi diantaranya ialah maksimalkan perlindungan sosial seperti Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Kemudian bisa dilakukan dengan pemberian insentif tambahan kepada karyawan.

Hal lain yang bisa dilakukan dengan transformasi ekonomi melalui hilirisasi industri. Kemudian menempatkan tenaga kerja di dalam dan luar negeri, link and match pendidikan dengan dunia kerja, serta dukungan wirausaha dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Upaya tersebut harus diaktualisasikan agar persentase pengangguran tidak meningkat, dan masyarakat dapat memperoleh pekerjaan yang layak serta mampu mengurangi angka kejahatan yang disebabkan karena faktor ekonomi. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Materi-pada-Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-15 12:47:192025-05-15 12:47:19Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia

BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit

14/05/2025/in Terkini /by Ard

Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit oleh BEM FH Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto BEM FH UAD)

Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar Program Kerja “FH Berbagi” yang dinaungi oleh Bidang Sosial dan Pengabdian Masyarakat (Sospem) pada 4 Mei 2025 di Panti Asuhan Atap Langit. BEM FH UAD melakukan open donasi berupa uang, pakaian, makanan, minuman ataupun buku. BEM FH UAD menyalurkan langsung  bantuan tersebut ke Panti Asuhan Atap Langit.

Untuk wewujudkan sistem transparansi dan akuntabilitas, BEM FH UAD memaparkan informasi mengenai jumlah dan jenis donasi yang terkumpul serta dokumentasi penyaluran donasi secara rinci guna untuk membangun kepercayaan dan memastikan bahwa donasi digunakan sesuai dengan tujuan.

Latar belakang BEM FH UAD mengadakan proker FH Berbagi adalah untuk memotivasi para mahasiswa lainnya dalam mencerimnkan nilai sosial, edukatif, dan keagamaan. juga beberapa tujuan utama yang melatarbelakanginya adalah untuk menanamkan rasa empati dan tanggung jawab sosial kepada mahasiswa, terutama mahasiswa baru.

BEM FH UAD ingin membentuk karakter mahasiswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga peduli terhadap masyarakat sekitar. BEM FH UAD juga ingin mengamalkan nilai-nilai Islam, program ini merupakan wujud nyata dari ajaran Islam untuk saling berbagi, membantu sesama, serta mempererat ukhuwah islamiyah. Ini mencerminkan semangat kemanusiaan yang menjadi fondasi dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat.

Selain itu, BEM FH UAD juga ingin mendorong pengembangan karakter mahasiswa hukum dalam konteks pendidikan hukum. Program ini diaktualisasikan untuk memperluas perspektif mahasiswa terhadap realitas sosial. Mahasiswa hukum diajak untuk tidak hanya memahami hukum secara normatif, tetapi juga memiliki sensitivitas terhadap ketimpangan sosial dan kebutuhan kelompok rentan seperti anak-anak panti.

Harapan BEM FH UAD saat menjalankan program FH Berbagi ke panti asuhan adalah untuk mencerminkan tujuan jangka pendek maupun jangka panjang yang bersifat sosial, edukatif, dan spiritual. Harapan lainnya semoga mampu menumbuhkan jiwa sosial dan empati mahasiswa, membentuk karakter mahasiswa yang humanis dan religius, serta meningkatkan citra positif Fakultas Hukum UAD. (Salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Program-Berbagi-di-Panti-Asuhan-Atap-Langit-oleh-BEM-FH-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-BEM-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:55:062025-05-14 11:55:06BEM FH UAD Aktualisasikan Program Berbagi di Panti Asuhan Atap Langit

JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) berperan penting terhadap dampak dari Pemutus Hubungan Kerja (PHK) dengan tujuan untuk membantu pekerja mempertahankan standar hidup yang layak saat mereka mencari pekerjaan baru. Dosen Hukum dari Universitas Sumatra Utara (USU), Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum. dalam kegiatan kuliah bersama pada 5 Mei 2025 mengatakan bahwa peran fundamental JKP mendatangkan banyak manfaat terhadap para PHK.

“Ada tiga manfaat atau peran dari JKP yang sangat efektif, yakni pemberian uang tunai sebesar 60% dari gaji/upah (dengan batas upah maksimal 5 juta rupiah) yang diberikan paling lama selama enam bulan. Lalu akses informasi pasar kerja dalam bentuk layanan informasi lapangan kerja, dan pelatihan kerja berbasis kompetensi yang dilakukan oleh lembaga pelatihan kerja milik pemerintah, swasta, atau perusahaan,” ujarnya.

Namun JKP tidak dapat diberikan oleh para pekerja yang mengundurkan diri, cacat total tetap, pensiun dan atau berakhir kontrak kerja (PKWT), dan meninggal dunia dikarenakan JKP dirancang untuk memberikan manfaat kepada pekerja yang kehilangan pekerjaan secara tidak sukarela (PHK).

Penerima JKP pun harus memenuhi kualifikasi persyaratan yang ada, seperti teruntuk pekerja yang bekerja pada usaha Upah Minimum Kabupaten (UMK) harus ikut serta dalam (Jaminan Kecelakaan Kerja) JKK, Jaminan Hari Tua (JHT), dan Jaminan Kematian (JKM) serta terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian untuk para pekerja dengan usaha skala besar harus ikut serta dalam program JKK, JHT, JP, JKM, serta terdaftar pada program JKN.

JKP dibentuk agar mampu memberikan perlindungan kepada pekerja yang mengalami PHK, sehingga para pekerja diwajibkan untuk memiliki JKP agar memudahkan dalam membangun karir yang baru. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD-2.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:49:312025-05-14 11:49:31JKP dan Perannya Mengatasi Pengangguran di Indonesia

PHK di Indonesia dan Penyebabnya

14/05/2025/in Feature /by Ard

Kuliah Bersama Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto FH UAD)

Pasal 1 angka 25 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menjelaskan bahwa pemutus hubungan kerja (PHK) merupakan pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya hak dan kewajiban antara pekerja/buruh dengan pengusaha, PHK menjadi permasalahan yang fundamental bagi Masyarakat Indonesia saat ini.

Atas dasar tersebut, Program Studi (Prodi) Magister Fakultas Hukum (FH) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar acara Kuliah Bersama untuk mengetahui terkait penyebab kenaikan jumlah yang signifikan terhadap pekerja ter-PHK di Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional tersebut diadakan pada 5 Mei 2025 di Kampus IV UAD. Hadir sebagai pemateri Dr. Agusmidah, S.H., M.Hum., Dosen Prodi Magister Ilmu Hukum Universitas Sumatra Utara (USU) dengan materi tentang penyebab PHK di Indonesia.

Dilansir dari data kependudukan, sebanyak 170 juta jenis pekerjaan baru diperkirakan akan muncul, didorong oleh perkembangan teknologi dan kebutuhan baru dalam sektor green energy. Namun di sisi lain, sebanyak 92 juta pekerjaan akan tergantikan, terutama di sektor jenis pekerjaan repetitive akibat otomatisasi dan AI.

“Dengan kodisi seperti itu, perlu digarisbawahi untuk menyiapkan perusahaan dan tenaga kerja yang siap menghadapi era perubahan sehingga harus fokus pada pengembangan keterampilan yang relevan, agar jumlah PHK tidak lagi bertambah,” ujarnya.

Jumlah pekerja yang terkena PHK di Indonesia dari tahun 2022 hingga 2024 mengalami kenaikan yang signifikan. Terdapat 25.114 jumlah pekerja ter-PHK di tahun 2022, kemudian meningkat menjadi 26.400 di tahun 2023, dan di 2024 mencapai sebanyak 77.965 pekerja yang di PHK.

Setelah dianalisis, penyebab PHK di Indonesia saat ini disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena tekanan ekonomi yang luas dan mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan secara keseluruhan. Hal tersebut bisa terjadi karena krisis ekonomi nasional/global, inflasi tinggi yang menurunkan daya beli masyarakat, kenaikan harga bahan baku secara signifikan, melemahnya nilai tukar rupiah, kenaikan suku bunga, dan menurunnya permintaan pasar secara drastis.

Kedua, karena adanya perubahan lanskap atau model bisnis yang mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia. Kondisi penyebabnya bisa karena digitalisasi proses kerja (kasir digantikan oleh self-service), otomatisasi industri (mesin menggantikan operator manusia), perubahan strategi perusahaan ke arah berbasis teknologi, dan pergeseran ke model gig economy atau kerja fleksibel.

“Dengan banyaknya tipe dan penyebab PHK di Indonesia, dibutuhkan solusi yang sangat memadai agar angka pengangguran dan PHK tidak lagi meningkat sehingga negara mampu mensejahterakan masyarakat dalam aspek apapun,” ungkapnya. (salsya)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kuliah-Bersama-Fakultas-Hukum-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-FH-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-14 11:22:382025-05-14 11:22:38PHK di Indonesia dan Penyebabnya
Page 3 of 8‹12345›»

TERKINI

  • Upaya Penegakan Hukum dalam Fenomena Kesenjangan Antara das Sollen dan das Sein Melalui Advokasi03/07/2025
  • Kompetisi ONMIPA-PT 2025: Dorong Mahasiswa Tangguh Lewat Kompetisi Akademik03/07/2025
  • Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat UAD Sosialisasikan Bahaya Rokok Elektrik03/07/2025
  • Skrining Kesehatan Mental dan Edukasi Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA oleh FKM UAD03/07/2025
  • Mahasiswa UAD Adakan Program Dahlan Muda Menginspirasi di SD Tamanan03/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II dalam BE-FEST 202503/07/2025
  • Mahasiswa Perbankan Syariah UAD Raih Juara I di Kejurnas Bhayu Manunggal Championship 202502/07/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025

FEATURE

  • Memperteguh Jati Diri Mahasiswa03/07/2025
  • Strategi Advokasi dalam Melahirkan Solusi atas Permasalahan Hukum di Masyarakat03/07/2025
  • Fenomena Anomali Brain Rot: Bijak Konsumsi Konten Digital03/07/2025
  • Pentingnya Persatuan Umat dengan Kalender Hijriah Global Tunggal02/07/2025
  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top