• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Emang Penting Punya Segudang Prestasi dan Pengalaman?

06/05/2024/in Terkini /by Ard

Sharing Seminar Nasional BIMAWA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Zulfatin Nafisah)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan, Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan seminar nasional dengan tema “Emang Penting Punya Segudang Prestasi dan Pengalaman?”. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui siaran di kanal YouTube BIMAWA UAD Jogja.

Acara yang dipandu oleh moderator berbakat yaitu Putri Septiana itu menghadirkan sejumlah narasumber yang menginspirasi. Mereka adalah Nona Carolina, juara II Mahasiswa Berprestasi UAD tahun 2024 dari Kesehatan Masyarakat UAD, Addien Safriya R. dari Akuntansi Universitas Diponegoro (UNDIP) yang merupakan Duta Inspirasi Indonesia BATCH 11, Mufti Putri Dewi B. dari Ilmu Komunikasi UAD yang juga merupakan Duta Inspirasi Indonesia BATCH 10, dan tidak ketinggalan Tegar Raffi Putra J. dari Ilmu Hukum Universitas Jember (UNEJ) yang merupakan Duta Inspirasi Indonesia BATCH 10.

Mereka membahas tentang betapa pentingnya memiliki beragam prestasi dan pengalaman dalam pembentukan karakter serta meningkatkan kualitas diri. Melalui pertanyaan yang diajukan oleh peserta, para narasumber berbagi pandangan mereka tentang keterlibatan dalam organisasi dan berbagai kompetisi sehingga hal itu dapat menjadi jalan untuk mengembangkan diri serta membangun citra yang kuat.

“Harapannya semoga anak-anak muda, khususnya Dahlan Muda terinspirasi oleh kehadiran narasumber yang sangat keren dengan prestasi dan pengalaman mereka. Hal ini bisa dijadikan sebagai sumber motivasi mereka,” ujar Nona.

Acara ini bukan hanya sekadar sesi diskusi, melainkan juga merupakan ajakan untuk para generasi muda agar aktif berkontribusi dalam mencapai prestasi. (nfs)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sharing-Seminar-Nasional-BIMAWA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Zulfatin-Nafisah.jpg 807 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-06 09:01:452024-05-06 09:01:45Emang Penting Punya Segudang Prestasi dan Pengalaman?

Magot, Solusi Masalah Sampah dan Pakan Ternak di Tegalsari

06/05/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan manfaat magot (Dok. Istimewa)

Pada acara silaturahmi pertama 22 Januari 2024 lalu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif Ramadan Unit I.B.1 bertemu dengan beberapa tokoh penting di Jamblangan, Tegalsari, Yogyakarta, tempat berlangsungnya kegiatan KKN yang akan berjalan kurang lebih selama satu bulan. Kepala Dukuh Jomblangan Sigit Danang Herjuna, S.T. dan Nardi selaku Takmir Masjid An-Noer Tegalsari menyambut dengan baik. Dalam pertemuan itu, dibahas permasalahan di desa tersebut yaitu pengelolaan sampah yang belum maksimal. Oleh karena itu, KKN UAD hadir untuk memberikan solusi.

Mahasiswa berinisiatif menerapkan bioteknologi magot black soldier fly (BSF) yang dapat mereduksi sampah organik dalam waktu yang singkat. Budi daya magot juga dapat bernilai ekonomis. Maka, tujuan dari kegiatan ini agar kesadaran warga Tegalsari terhadap sampah lebih baik lagi. Sebenarnya, warga sudah memilah sampah dengan mengadakan bank sampah Berkah Mekar Sari, tetapi problem mereka di sampah organiknya yang belum terorganisir dengan baik.

Magot BSF adalah larva dari lalat tentara hitam yang memiliki kemampuan alami untuk mencerna dan menguraikan sampah organik. Proses ini menghasilkan pupa dan residu yang kaya akan nutrisi. Magot BSF juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan protein tinggi untuk ternak, seperti ayam dan ikan. Selain itu, residu atau yang biasa disebut kasgot yang dihasilkan dapat dijadikan pupuk organik yang baik untuk pertanian.

Proses budi daya magot BSF di Desa Tegalsari dilakukan oleh mahasiswa KKN UAD di lahan milik Nardi pada 24 Februari 2024. Mereka mencoba tiga kali pembudidayaan dari telur magot. “Semoga program budi daya magot BSF ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat agar mampu dan mau beternak, dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, serta membuat masyarakat sadar bahwa dari sampah dapat bernilai ekonomis,” ucap salah satu mahasiswa KKN.

KKN UAD Unit I.B.1 juga menjalin kerja sama dengan INOFARM YK untuk mendampingi warga Tegalsari dan mengedukasi cara budidaya maggot kemudian bagaimana pengolahan sampahnya, serta bagaimana menggunakan maggot sebagai pakan sehingga menjadikan maggot BSF bernilai ekonomis.

Dari program ini masyarakat diharpkan dapat mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan dan berguna bagi diri senidri maupun untunk lingkungan khusunya Desa Tegalsari. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-manfaat-magot-Dok.-Istimewa.jpg 1125 1800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-06 08:41:102024-05-06 08:41:10Magot, Solusi Masalah Sampah dan Pakan Ternak di Tegalsari

Bijak Berutang dalam Islam

04/05/2024/in Feature /by Ard

Pengajian Integrasi Keilmuan dan Nilai AIK Ramadan di Kampus (RDK) 1445 H Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Islam merupakan agama yang telah mengatur seluruh permasalahan di dalam kehidupan manusia, termasuk di dalamnya adalah permasalahan utang-piutang. Islam tidak hanya membolehkan seseorang berutang kepada orang lain, melainkan juga mengatur adab-adab dan aturan-aturan dalam berutang.

Hal tersebut dibahas secara mendalam oleh Ustazah Khusnul Hidayah, S.E., S.Ag., M.Si. dalam Pengajian Integrasi Keilmuan dan Nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka kegiatan Ramadan di Kampus 1445 H. Acara yang dihadiri oleh dosen dan tenaga pendidik UAD ini digelar pada Rabu, 20 Maret 2024 bertempat di Masjid Darussalam Kampus I UAD.

Dalam Islam, berutang tidak dianggap sebagai hal yang dilarang selama dilakukan dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah panduan dan etika berutang dalam Islam.

Niat yang Jelas

Sebelum berutang, seseorang harus memiliki niat yang jelas dan jujur. Utang harus diambil untuk kebutuhan yang benar-benar penting dan tidak boleh digunakan untuk hal-hal yang bersifat mewah atau tidak produktif.

Bijak Memilih Pemberi Utang

Memilih pemberi pinjaman atau lembaga keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah menjadi hal penting dalam berutang. Pastikan pemberi atau lembaga tersebut tidak memberlakukan bunga atau praktik-praktik ribawi yang bertentangan dengan hukum Islam.

Transparansi dan Kesepakatan yang Jelas

Sebelum menandatangani perjanjian utang, pastikan untuk memahami dengan jelas syarat-syaratnya. Transparansi dan kesepakatan yang jelas antara pemberi pinjaman dan peminjam sangat penting dalam menghindari konflik di kemudian hari.

Kemampuan untuk Membayar Kembali

Sebelum mengambil utang, peminjam harus memastikan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk membayar kembali pinjaman tersebut. Tidak bijaksana untuk mengambil utang melebihi kemampuan finansial, karena hal ini dapat menyebabkan beban yang berlebihan di masa depan.

Menjaga Amanah

Mengembalikan utang tepat waktu adalah bagian dari menjaga amanah dalam Islam. Keterlambatan pembayaran atau menghindari tanggung jawab dapat merusak hubungan antara pemberi pinjaman dan peminjam serta merusak reputasi pribadi. Selain itu, pastikan bahwa orang yang berutang dapat bersikap baik kepada pemberi pinjaman ketika membayar utang.

Menghindari Riba dan Praktik Haram Lainnya

Riba atau bunga adalah hal yang diharamkan dalam Islam. Oleh karena itu, peminjam harus memastikan bahwa perjanjian utang tidak mengandung unsur riba atau praktik-praktik haram lainnya. Menurut Ustazah Khusnul, pelunasan utang-piutang dengan pemberian tambahan diperbolehkan dengan alasan ungkapan rasa syukur, tetapi hal ini sebaiknya dihindari. Akan lebih baik untuk mendoakan pemberi pinjaman setelah utang selesai dibayarkan.

Berpikir Jangka Panjang

Sebelum mengambil utang, pertimbangkan dampaknya secara jangka panjang. Pastikan bahwa penggunaan dana tersebut akan memberikan manfaat yang nyata dan membantu mencapai tujuan finansial yang lebih besar. Adapun orang yang sedang berutang tetap diperbolehkan untuk bersedekah, tetapi akan lebih baik jika akad utang-piutang tersebut dituntaskan terlebih dahulu. “Akan lebih baik kalau akad utang-piutang ini kita segerakan sebelum kita berinfak ataupun bersedekah ke orang lain,” jelasnya.

Dengan mengikuti panduan dan etika berutang dalam Islam, seseorang dapat menghindari risiko-risiko yang tidak diinginkan dan menjaga keberkahan dalam keuangan mereka. Berutang dengan bijak dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah adalah bagian penting dari menjalani kehidupan yang bertanggung jawab dan beretika. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Integrasi-Keilmuan-dan-Nilai-AIK-Ramadan-di-Kampus-RDK-1445-H-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 851 1351 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-04 17:35:452024-05-04 17:35:45Bijak Berutang dalam Islam

Kawal Timnas Indonesia di AFC U-23, UAD Selenggarakan Nobar di Auditorium Kampus I

02/05/2024/in Terkini /by Ard

Nonton Bareng Timnas Indonesia U-23 di Auditorium Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Pada Senin, 29 April 2024, Timnas Indonesia U-23 bertanding menghadapi Uzbekistan pada ajang semifinal AFC U-23. Pertandingan tersebut menjadi debut pertama Garuda Muda di kejuaraan Asia sekaligus berpeluang mengikuti Olimpiade Paris 2024. Momen bersejarah bagi persepakbolaan Indonesia tidak dilewatkan oleh Lembaga Pengembangan Olahraga (LPO) Muhammadiyah. LPO Muhammadiyah bekerja sama dengan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan nonton bareng (nobar) di Amphitarium Kampus I UAD. Acaranya pun terbuka untuk semua kalangan baik mahasiswa maupun umum.

Sebelum pertandingan dimulai, Ketua LPO Muhammadiyah sekaligus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H., mengucapkan terima kasih kepada Rektor yang sudah berkenan untuk menyelenggarakan nobar di UAD. Ia juga menyampaikan bahwa ada sekitar 160 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) ikut memeriahkan pertandingan dengan menyelenggarakan nobar.

“Ada 160-an PTMA, semuanya nobar ditambah dari pimpinan wilayah dan pimpinan daerah menyelenggarakan nobar. Insyaallah malam hari ini kita sama-sama menyaksikan pertandingan antara Indonesia dan Uzbekistan,” ucapnya saat pertandingan akan dimulai.

Berjalannya 45 menit pertama, Uzbekistan terlihat menguasai jalannya pertandingan dengan possession 63%. Timnas tidak tinggal diam, Rizky Ridho dan kawan-kawan tetap beberapa kali melakukan percobaan tendangan ke gawang walaupun belum menciptakan peluang kunci.

Saat jeda babak pertama, panitia memberikan kuis berhadiah kepada penonton yang berhasil menjawab pertanyaan. Masing-masing penonton yang menjawab pertanyaan dengan benar mendapatkan hadiah baju dan berbagai suvenir lainnya dari panitia nobar. Penonton mengaku senang dan terhibur dengan adanya kuis berhadiah sambil menunggu pertandingan babak selanjutnya.

Lanjut 45 menit berikutnya, Timnas mencoba bermain lebih terorganisir lagi. Garuda Muda berhasil menciptakan peluang gol dari Ferrari meskipun dianulir wasit karena umpan oleh Ramadhan Sananta sudah berada di posisi offside. Pertandingan semakin berjalan sengit, Uzbekistan berhasil mencetak gol pertamanya lewat umpan crossing yang berhasil dimanfaatkan dengan baik, Timnas Indonesia tertinggal 1-0. Timnas Indonesia juga harus bermain dengan 10 pemain setelah kapten Rizky Ridho mendapatkan kartu merah. Hal itu menjadikan lini tengah pertahanan Timnas sedikit keropos. Dengan hanya bermain 10 pemain, Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Uzbekistan dengan skor akhir 2-0.

Walaupun kalah, Timnas Indonesia masih berpeluang mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 lewat perebutan tempat ketiga melawan Iraq usai kalah di semifinal lainnya melawan Jepang dengan skor 2-0. LPO Muhammadiyah tetap berkomitmen menyelenggarakan nobar untuk perebutan tempat ketiga dan mendukung perjuangan Timnas yang masih berpeluang mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024. (bgs)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nonton-Bareng-Timnas-Indonesia-U-23-di-Auditorium-Kampus-1-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-02 08:57:582024-05-02 08:57:58Kawal Timnas Indonesia di AFC U-23, UAD Selenggarakan Nobar di Auditorium Kampus I

Terapkan Kebijakan Baru, Mahasiswa Ilkom UAD Kini Bisa Lulus dengan Karya Film

02/05/2024/in Terkini /by Ard

Pemaparan sidang skripsi mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah mengeluarkan kebijakan baru terkait penulisan skripsi bagi mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK). Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memberdayakan mahasiswa agar mampu mengembangkan kompetensi sesuai minat dan bakat yang mereka miliki, serta memberikan pengalaman praktis di bidang ilmu komunikasi melalui pembuatan film dokumenter.

Salah satu mahasiswa yang menerapkan kebijakan baru ini adalah Yulita Andini, mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2019. Memilih untuk membuat film dokumenter berjudul Ai’ Aning (Air Surga dari Tanah Para Raja), Yulita melakukan sidang terbukanya di Ruang Mini Teater UAD pada 22 Maret 2024 lalu. Acara dihadiri oleh tiga dosen penguji, yakni Fajar Dwi Putra, S.PT., M.Psi., Rendra Widyatama, S.I.P., M.Si., Ph.D, dan Iman Sumarlan, S.I.P., M.H.I.

Yulita mengulas masalah utama kepunahan madu, faktor-faktor kelangkaan sarang lebah, dan proses memburu madu. Ia juga menjelaskan terkait elemen-elemen film dokumenter, konsep, dramaturgi, serta proses produksinya. Meskipun diapresiasi atas keberaniannya bekerja secara individu, Yulita Andini menerima kritik dari Rendra Widyatama terkait kurangnya kedalaman riset yang dilakukan, panjangnya bab pembukaan film yang mengurangi daya tarik awal, dan kelemahan dalam pengembangan alur cerita.

Berbeda dengan Rendra, Sumarlan memberikan apresiasi yang tinggi terhadap esensi cerita film yang mendesak, serta kontribusinya terhadap kesadaran pelestarian alam. Selain itu, ia juga menyanjung kualitas riset yang dilakukan oleh Yulita, serta teknik sinematografi yang terampil yang kemudian membantu menyampaikan pesan dengan kuat melalui visual film.

Adapun kebijakan ini diharapkan dapat mendorong kreativitas mahasiswa di berbagai bidang, termasuk di dalamnya adalah pembuatan film dokumenter sehingga mereka dapat menjadi profesional yang kompeten di industri film masa depan. Tak hanya itu, Prodi Ilkom UAD juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk lulus melalui berbagai jalur, termasuk pembuatan film, penulisan jurnal ilmiah terindeks, dan partisipasi dalam proceeding internasional, yang mana langkah ini sejalan dengan visi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam mencetak lulusan-lulusan yang siap berkarier di masyarakat. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemaparan-sidang-skripsi-mahasiswa-Ilmu-Komunikasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa-scaled.jpg 1589 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-02 08:23:112024-05-02 08:23:11Terapkan Kebijakan Baru, Mahasiswa Ilkom UAD Kini Bisa Lulus dengan Karya Film

Dosen UAD Terima SK Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Perdata dan Bisnis

02/05/2024/in Terkini /by Ard

Penyerahan SK Guru Besar UAD Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Perdata dan Bisnis (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menerima Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Guru Besar atas nama Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H. sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Perdata dan Bisnis. Acara ini berlangsung pada Senin, 1 April 2024 bertempat di Ruang Sidang Utama Kampus I UAD.

SK Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tentang kenaikan jabatan akademik Guru Besar di UAD disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Sumber Daya Perguruan Tinggi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah V, Arsita Ardiamurti, S.E. Sementara itu, SK tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala LLDikti Wilayah V Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D. kepada Prof. Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor UAD yang kemudian diserahkan kepada Prof. Dr. Fithriatus Shalihah, S.H., M.H.

Prof. Fithriatus Shalihah dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan bahagianya atas capaian yang telah diraih. “Sungguh bukan karena manusia yang hebat, tetapi karena Allah yang memudahkannya,” tuturnya.

Ia turut mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada pihak-pihak yang terlibat dalam prosesnya mendapatkan posisi guru besar, termasuk di dalamnya adalah ucapan terima kasih pada UAD. “Saya harus berbangga terhadap Universitas Ahmad Dahlan yang telah memberi saya kesempatan terbaik untuk berkarya dan bekerja dengan bahagia. Sebab aktivitas berpikir tidak mungkin berjalan optimal tanpa suasana kebatinan yang nyaman,” ungkapnya.

Selanjutnya, Rektor UAD dalam sambutannya memaparkan laporan jumlah guru besar UAD dan target yang akan dicapai ke depannya. “Guru besar kita total saat ini, termasuk Prof. Fithriatus Shalihah sebanyak 40. Targetnya belum berubah, 28 (guru besar). Ini kan sudah ada 2 (guru besar) di tahun 2024. Kemudian 2 lagi on-going menunggu SK. Dan 6 yang lain sedang dalam pengajuan. Mudah-mudahan nanti tidak terlalu lama SK akan segera turun kembali,” paparnya.

Prof. Muchlas turut mengungkapkan ucapan selamat kepada Prof. Fithriatus Shalihah, “Selamat kepada Prof. Dr. Fithriatus Shalihah dan keluarga. Mudah-mudahan dengan pencapaian guru besar ini menambah kebahagiaan keluarga dan menambah bobot pengabdian ibu di Universitas Ahmad Dahlan dan juga di masyarakat maupun bangsa dan negara.”

Ketua Badan Pembina Harian UAD, Prof. Dr. Marsudi Triatmodjo, S.H., LL.M. dalam sambutannya mengungkapkan bahwa UAD terus berkomitmen dalam meningkatkan jumlah guru besar setiap tahunnya. “Kami berusaha semaksimal mungkin. Dosen-dosen yang bersangkutan juga didorong oleh institusi untuk mengurus kepangkatannya,” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala LLDikti Wilayah V dalam sambutannya menyampaikan pesan bagi UAD agar dapat terus mendorong dosen-dosennya dalam meraih jabatan akademik tertinggi. “Dari dosen UAD yang ada, terdapat 78 dosen lektor kepala. Nah ini kira-kira kurangnya apa? Kami sudah buka kembali untuk pengusulan guru besar, silakan. Dari 78 kalau bisa, masuk segera. Lalu ada lektor sejumlah 393, serta potensi dosen bergelar doktor ini ada 238,” jelasnya.

Ia juga menambahkan harapan, “Dengan semangat kebersamaan, mudah-mudahan jumlah guru besar di Universitas Ahmad Dahlan bisa terakselerasi dengan baik, bisa meningkat dengan cepat,” ungkapnya

Turut hadir dalam acara ini, jajaran BPH UAD, jajaran Senat UAD, jajaran Wakil Rektor UAD, serta Kepala Unit Kerja tingkat universitas di lingkungan UAD. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyerahan-SK-Guru-Besar-UAD-Prof.-Dr.-Fithriatus-Shalihah-S.H.-M.H.-sebagai-Guru-Besar-Bidang-Ilmu-Hukum-Perdata-dan-Bisnis-Dok.-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1275 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-05-02 08:04:202024-05-02 08:04:20Dosen UAD Terima SK Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Perdata dan Bisnis

BEM FKM UAD Gelar Webinar Seni Komunikasi

27/04/2024/in Terkini /by Ard

BEM FKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Gelar Webinar Seni Komunikasi (Dok. Istimewa)

Pesatnya perkembangan teknologi di era society 5.0 membuat hubungan antarmanusia semakin mudah dan luas. Pasalnya, pada era ini segala hal mulai terhubung secara digital sehingga keterampilan dalam berkomunikasi sangat diperlukan. Hingga kini, masih didapati beberapa kasus miscommunication di berbagai kalangan termasuk mahasiswa terutama di bidang akademik.

Menyoroti hal tersebut, Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan webinar pada 2 April 2024. Kegiatan ini berlangsung pukul 12.00 WIB melalui Zoom Meeting dengan mengusung tema “Meningkatkan Seni Komunikasi dan Seni Menjalin Relasi: Kunci Sukses dalam Berinteraksi”.

Dalam kesempatan tersebut, dosen Bahasa Inggris UAD yakni Ella Yussy Dwi Astuti, S.S., M.A. didapuk sebagai narasumber. Ia menyampaikan banyak hal mengenai hakikat pemimpin, tipe kepemimpinan, urgensi komunikasi, manajemen konflik, hingga seni dalam menjalin relasi. “Jaringan relasi menjadi aset terbesar dalam karier seseorang, maka dari sekarang mulailah untuk aktif memperluas lingkup pertemanan dan perbanyak diskusi,” terang Ella.

Muhammad Khairul Sayni selaku ketua BEM FKM UAD dalam sambutannya juga mengungkapkan bahwa komunikasi sangat menentukan bagaimana sebuah relasi terbangun. “Komunikasi merupakan kunci utama untuk membangun hubungan atau interaksi yang baik. Hal inilah yang selanjutnya menumbuhkan sebuah kepercayaan antarsatu sama lain, baik dalam hal pertemanan maupun pekerjaan,” pungkasnya. (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/BEM-FKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Gelar-Webinar-Seni-Komunikasi-Dok.-Istimewa.jpg 960 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-27 08:26:322024-04-27 08:26:32BEM FKM UAD Gelar Webinar Seni Komunikasi

Tim PkM UAD Sosialisasikan Budi Daya dan Pengolahan Singkong

27/04/2024/in Terkini /by Ard

Tim PKM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sosialisasikan budi daya pengolahan singkong di SD Muhammadiyah Karangkajen (Dok. Istimewa)

Singkong merupakan bahan pangan dengan jumlah terbesar ketiga setelah padi dan jagung. Budi daya singkong tergolong mudah karena tanaman ini memiliki ketahanan yang tinggi terhadap kondisi kering dan perubahan iklim yang drastis. Singkong di Indonesia dapat ditemui dalam beberapa varietas yang beragam. Selain itu, singkong sudah dimanfaatkan sebagai bahan pangan sejak 500 ribu tahun lalu.

Kandungan karbohidrat yang besar membuat singkong dapat dijadikan sebagai pangan pengganti beras. Oleh karenanya, singkong dapat digunakan sebagai media pembelajaran bagi siswa sekolah dasar (SD) untuk mengenali bahan pangan di sekitar lingkungannya. Pengenalan dapat dimulai dari budi daya, pemanenan, penanganan pascapanen, hingga proses pengolahannya. Hal tersebut penting disampaikan kepada siswa agar mereka dapat mengenali singkong sejak dini dan menjadi salah satu kegiatan yang mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah Republik Indonesia.

SD Muhammadiyah Karangkajen merupakan salah satu SD Muhammadiyah di Yogyakarta yang sudah menerapkan kurikulum bermuatan lingkungan (Adiwiyata) dalam kegiatan pembelajarannya. Kurikulum bermuatan lingkungan merupakan bentuk komitmen dari pemerintah untuk menjaga dan melestarikan lingkungan untuk pembangunan berkelanjutan demi mempersiapkan generasi masa depan. Kurikulum ini diimplementasikan dengan memasukkan nilai-nilai lingkungan dari mulai pemanfaatan bahan-bahan alam di sekitar siswa dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu pemanfaatan pangan lokal sebagai konsumsi bekal harian.

Pengenalan budi daya singkong dan diversifikasi produk olahannya kepada siswa selaras dengan implementasi Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang tertuang dalam Kurikulum Merdeka yang Bermuatan Lingkungan di SD Muhammadiyah Karangkajen. Oleh sebab itu, kelompok Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari dosen Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berinisiasi membantu bapak/ibu guru dalam memberikan pengetahuan kepada para siswa terkait budi daya dan diversifikasi produk olahan singkong. Program PkM tersebut didanai oleh UAD.

Kegiatan PkM telah dilaksanakan dengan baik pada semester gasal 2023/2024. Adapun kegiatan itu meliputi koordinasi dengan Bidang Kurikulum dan Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Karangkajen. Acara yang telah dilaksanakan yaitu sosialisasi budi daya dan pengolahan singkong bagi siswa kelas 4. Kurang lebih terdapat 150 siswa kelas 4 beserta 6 bapak ibu guru wali kelas mengikuti kegiatan sosialisasi dengan baik. Materi yang disampaikan dapat dipahami, dibuktikan dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang sangat antusias dan siswa dapat menjawab pertanyaan dengan baik. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-PKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-sosialisasikan-budi-daya-pengolahan-singkong-di-SD-Muhammadiyah-Karangkajen-Dok.-Istimewa.jpg 425 567 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-27 07:54:482024-04-27 07:54:48Tim PkM UAD Sosialisasikan Budi Daya dan Pengolahan Singkong

Iktikaf untuk Mengharap Rida Allah

26/04/2024/in Terkini /by Ard

Wakil Rektor Bidang AIK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. (Dok. RDK UAD)

Panitia Ramadan di Kampus (RDK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan pembukaan kegiatan iktikaf pada Sabtu, 30 Maret 2024, bertepatan dengan malam ke-21 Ramadan 1445 H. Acara pembukaan diselenggarakan di Masjid Islamic Center Lt. 2 Kampus Utama UAD. Kegiatan iktikaf akan digelar selama 10 hari terakhir pada bulan Ramadan.

Pembukaan acara ditandai dengan ucapan basmalah yang dipimpin oleh moderator. Dilanjutkan dengan acara pembukaan iktikaf yang dibuka langsung oleh Wakil Rektor Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) Dr. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. sekaligus dilanjutkan dengan penyampaian materi iktikaf olehnya.

“Kami mewakili Universitas Ahmad Dahlan menyatakan bahwa iktikaf di Masjid Islamic Center pada tahun ini resmi dibuka. Mudah-mudahan beriring rida dari Allah, Bapak Ibu sekalian senantiasa diberikan kesehatan dan diberikan kekuatan agar dapat terjaga untuk melakukan hal-hal baik. Semoga segala sesuatu yang dicita-citakan oleh Bapak Ibu sekalian diijabah oleh Allah,” tuturnya.

Dalam penuturan materi, Dr. Nur Kholis menyampaikan bahwa iktikaf dari segi bahasa artinya adalah berdiam diri dan menetap dalam sesuatu. Para ulama berbeda dalam memberikan pengertian secara istilah, misalnya dari ulama Hanafi mereka berpendapat bahwa iktikaf adalah berdiam diri di masjid yang biasa dipakai untuk salat berjamaah. Ulama Syafi’i berpendapat bahwa iktikaf itu berdiam diri di masjid dengan melaksanakan amalan-amalan tertentu dengan niat karena Allah. Dalam pendapat ini, masjid yang dipakai iktikaf tidak ditentukan yakni boleh di semua masjid. Menurut pendapat Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam bukunya Tuntunan Ramadan, iktikaf merupakan berdiam diri di masjid dalam satu tempo tertentu dengan melakukan amalan-amalan atau ibadah tertentu untuk mengharapkan rida Allah semata.

Adapun contoh dalil iktikaf dari Al-Qur’an yaitu pada Surah A-Baqarah ayat 187, yang artinya “Maka, sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian, sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Akan tetapi, jangan campuri mereka ketika kamu (dalam keadaan) beriktikaf di masjid.”

Dalil dari hadis Nabi yaitu, ketika Bunda Aisyah menyampaikan bahwa Rasulullah selalu melaksanakan iktikaf di sepuluh malam terakhir pada bulan Ramadan sampai wafatnya beliau. Kemudian setelah beliau wafat, iktikaf dilanjutkan oleh istri-istri beliau.

Lebih lanjut, Dr. Nur Kholis menuturkan bahwa untuk menyongsong hadirnya malam lailatulkadar itu dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Bahkan, disiapkan dari awal Ramadan atau sebelum Ramadan. Beberapa masjid yang juga menggelar iktikaf di wilayah Jogja, antara lain Masjid Jogokariyan, Masjid Gedhe Kauman, Masjid Kampus UGM, Masjid Walidah Dahlan UNISA, dan masjid-masjid lainnya.

Kemudian ia juga menjelaskan terkait waktu pelaksanaan iktikaf yang berbeda-beda, hal ini karena pemahaman yang berbeda-beda. Al-Qur’an pun tidak menyebutkan terkait lamanya durasi iktikaf. Namun, Bunda Aisyah menggambarkan bahwa Rasulullah melibatkan seluruh waktu. Beberapa ulama ada yang berpendapat bahwa waktu iktikaf itu 24 jam, ada juga pendapat dari ulama Hanafi bahwa iktikaf itu bisa dilaksanakan sebentar saja, dan pendapat dari ulama Maliki bahwa durasi minimalnya merupakan satu malam. Jika disimpulkan waktu yang lebih panjanglah yang lebih utama, tetapi boleh juga beriktikaf selama satu jam efektif.

Penjelasan selanjutnya yaitu tentang tempat iktikaf. Ada yang berpendapat bahwa tempat beriktikaf adalah masjid yang biasanya dipakai salat jamaah, dan ada yang berpendapat bahwa yang digunakan adalah masjid untuk salat jumat atau masjid jami’. Jika disimpulkan, iktikaf dapat dilaksanakan di masjid mana saja, asalkan tidak di rumah.

Syarat beriktikaf beberapa di antaranya adalah beragama Islam, balig, dilaksanakan di masjid jami’ atau boleh di masjid biasa, serta niat dari orang yang beriktikaf. Sementara aktivitas yang sangat dianjurkan ketika beriktikaf, yaitu melaksanakan salat sunnah. Seperti salat tahiyyatu al-masjid, salat lail, salat antara azan dan iqamah, salat ba’da wudlu, salat rawatib, salat duha, salat syuruq, dan lain-lain. Kemudian, tak kalah penting adalah memperbanyak membaca Al-Qur’an dan tadarus (mengkaji Al-Qur’an), memperbanyak zikir dan doa, serta membaca buku-buku agama untuk memperluas wawasan agama.

“Dalam beribadah pun kita harus tetap saling menghormati dan toleran. Ketika datang waktu istirahat, hendaknya mengaji dengan suara lirih. Mudah-mudahan dengan adanya iktikaf dapat mempererat tali silaturahmi sesama muslim. Harapannya juga Bapak Ibu sekalian dapat beriktikaf dengan khusyuk. Kami dari UAD hanya bisa memfasilitasi semampunya,” tutup Dr. Nur Kholis. (Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wakil-Rektor-Bidang-AIK-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dr.-Nur-Kholis-S.Ag_.-M.Ag_.-Dok.-RDK-UAD.jpg 1078 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-26 08:34:262024-04-26 08:34:26Iktikaf untuk Mengharap Rida Allah

Beragama, Membangun Peradaban

26/04/2024/in Terkini /by Ard

Pengajian Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Yogyakarta di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Manhaj tarjih merupakan sistem doktrin teologi dalam Muhammadiyah yang terdiri atas sumber ajaran yaitu Al-Qur’an dan sunnah shahihah/maqbulah teks dan parateks, metodologi (paradigma, pendekatan, dan metode), doktrin, ajaran, serta pandangan mencakup akidah, ibadah, akhlak, dan muamalah duniawiyah.

Itulah yang disampaikan oleh Dr. H. Hamim Ilyas, M.Ag. selaku Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid (MTT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam Pengajian Ramadan 1445 Hijriah Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Acara ini berlangsung di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Sabtu, 30 Maret 2024.

Dr. Hamim menjelaskan bahwa dengan wawasan agama ini, beragama menurut manhaj tarjih, berarti membangun peradaban, membangun kehidupan manusia dan seluruh alam yang baik. Artinya pula, sebuah kehidupan yang sejahtera materiil dan spiritual, duniawi dan ukhrawi.

“Beragama berarti membangun peradaban ini sesuai dengan sunnah Nabi, sahabat tabiin dan atbaut tabiin, yaitu generasi awal Islam yang beragama secara autentik dan sesuai dengan ajaran orientasi peradaban dalam Al-Qur’an,” terangnya.

Dalam pengajian siang itu, dibahas pula terkait Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT). “Akomodasi KHGT merupakan kelanjutan dari tajdid dengan ijtihad penggunaan hisab hakiki dalam Muhammadiyah yang telah berlangsung lama, dengan ada dinamika demi terwujudnya kalender yang pasti bagi umat Islam.”

Penggunaan hisab hakiki pertama-tama menggunakan kriteria ijtimak qablal ghurub yang merupakan antitesa sempurna dari rukyat. Penggunaan kriteria antitesa ini untuk memberi shock therapy guna membangun kesadaran tentang keharusan hisab, setelah beberapa lama kemudian beralih ke penggunaan kriteria imkanur rukyah. Lalu, beralih lagi ke kriteria wujudul hilal, di satu sisi untuk mendapatkan kalender yang pasti dengan kriteria yang pasti secara ilmu pengetahuan dan syariat, serta di sisi yang lain sebagai jalan tengah antara ijtimak qablal ghurub dengan imkanur rukyah.

Disampaikan pula oleh Dr. Hamim bahwa mulai tahun 1446 H/2024, Muhammadiyah akan menggunakan kalender Hijriah Global Tunggal. Secara astronomi dapat memenuhi seluruh kriteria penentuan awal bulan yang pernah digunakan Muhammadiyah, dan secara syariah menjadi kalender yang adil untuk seluruh dunia Islam. Selain itu, secara kebudayaan membuat umat terentas dari keterbelakangan peradaban dalam berkalender.

“Dengan kalender ini, kita berharap untuk isbat 25 tahun ke depan. Dan kita perlu optimis bahwa kalender hijriah global ini akan diikuti oleh seluruh dunia,” terangnya. (ek)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengajian-Pimpinan-Wilayah-Aisyiyah-PWA-Yogyakarta-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-04-26 08:08:542024-04-26 08:08:54Beragama, Membangun Peradaban
Page 171 of 422«‹169170171172173›»

TERKINI

  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025
  • Mahasiswa Harus Bijak Kelola Finansial dan Waspada Pinjol08/05/2025
  • Kader IMM FAI UAD Ikuti Sekolah Adil Gender08/05/2025
  • UKM Sepak Bola UAD Gelar Seminar Keolahragaan08/05/2025
  • UAD Gelar Job Fair #11, Hadirkan 37 Perusahaan untuk Dukung Karier Mahasiswa dan Alumni08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025
  • Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top