• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Superheateam 2.0 UAD Raih Juara III Festival ICRCC 2022

16/06/2022/in Prestasi /by Ard

Tim Superheateam 2.0 Prodi Teknik Kima Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Superheateam 2.0 Tim Chem-E Car Cyber-O Program Studi (Prodi) Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri (FTI), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), di bawah bimbingan Agus Aktawan, S.T., M.Eng. dan Rachma Tia Evitasari, S.T., M.Eng. berhasil mempertahankan prestasi dengan meraih juara III pada ajang Indonesia Chemical Reaction Car Competition (ICRCC) 2022.

Kompetisi ini merupakan festival tahunan terbesar yang diselenggarakan oleh Teknik Kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya dengan nama Chemical Engineering Innovation Festival (Chernival). Tahun ini, ICRCC 2022 mengusung tema “Discharging Innovation through Youth Collaboration”. Ada dua sesi lomba yaitu presentasi dan inspeksi yang dilaksanakan pada Kamis–Jumat, 27–28 Mei 2022 dan race competition pada Sabtu, 29 Mei 2022, yang dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting.

Tim Superheateam 2.0 UAD terdiri atas enam mahasiswa Prodi Teknik Kimia yaitu Mohammad Sigit Mustofa, Nabila Hanin, Budi Setya Wardana, Mar’atu Roisa, Abdul Aziz, dan Novia Mariska.

ICRCC 2022 diikuti oleh 23 tim dari berbagai universitas, baik dalam maupun luar negeri. Para peserta ditantang untuk merancang sebuah mobil yang memanfaatkan reaksi kimia sebagai sumber tenaga dan mampu berhenti otomatis pada jarak tertentu.

Sebelum menjalankan mobil, para peserta harus melalui beberapa tahapan seleksi seperti Job Safety Assessment (JSA), Presentation and Inspection Day (PID), dan Race Competition. “Rangkaian lomba yang kami ikuti adalah video profil, poster, presentasi, dan terakhir race competition,” ujar Sigit, sapaan akrabnya, selaku manajer Superheateam 2.0 UAD.

Pada tahap JSA, peserta diminta untuk membuat dokumen yang menjelaskan secara detail tentang bahan kimia yang digunakan, spesifikasi peralatan, keselamatan, perhitungan emisi, hingga konsep mobil. Ketika uji coba sebelum mengikuti kompetisi, Sigit mengaku sempat mengalami beberapa masalah dengan mobil prototipe, bahkan sempat mencari ulang data untuk mobil prototipenya. Hal ini membuat ia beserta tim khawatir tidak maksimal saat berkompetisi nantinya.

“Saat melakukan uji coba, beberapa kali mobil prototipe mengalami masalah dan harus mengganti beberapa komponen, hal itu berisiko dengan data yang telah kami sesuaikan pada mobil,” katanya saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp pada Kamis, (06-09-2022).

“Pada hari ketiga sebelum lomba, yang kami khawatirkan terjadi, mobil prototipe mengalami masalah lagi, sehingga kami harus mengulang mencari data dari nol, itu benar-benar membuat kami khawatir untuk bisa mengikuti lomba dengan maksimal,” tambahnya

Dalam mengatasi permasalahan tersebut, Superheateam 2.0 UAD harus berusaha keras untuk menemukan komposisi kimia yang tepat dan akurat sesuai dengan ketentuan panitia lomba. “Kami melakukan evaluasi data dengan cepat untuk menyimpulkan komposisi bahan kimia yang sesuai dengan jarak yang dituju dan beban yang akan dibawa mobil. Lintasan mobil yang harus dilalui berbentuk segitiga dengan jarak 8,5 meter. Ditambah, mobil harus membawa beban berupa pasir basah seberat 1.000 gram dan harus berhenti secara otomatis di garis finis yang telah ditentukan,” tandasnya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Superheateam-2.0-Prodi-Teknik-Kima-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa-scaled.jpg 2560 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-16 07:47:222022-06-16 07:47:47Superheateam 2.0 UAD Raih Juara III Festival ICRCC 2022

Tim I-Trash UAD Sabet Medali Emas dan Special Award dalam Ajang Internasional IICMYS 2022

15/06/2022/in Prestasi /by Ard

Tim I-Trash Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam ajang IICMYS 2022 (Foto: Istimewa)

Tim I-Trash Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diketuai oleh Royan Agil Nugroho (Matematika 2018) beranggotakan Muhamad Fajri Majid (Teknik Informatika 2018), An Syafarino Armawahyudi (Sistem Informasi 2020), Rini Suphia Nuryati (Fisika 2020), dan di bawah bimbingan Dr. Imam Riadi, S.Pd., M.Kom., berhasil menyabet medali emas dalam ajang International Invention Competition for Young Moslem Scientist (IICYMS) dan IYSA special award, kategori terfavorit dari organisasi yang menaungi. Selain itu, Tim I-Trash juga menyabet penghargaan IYSA Grand Award, kategori tim terbaik dan berkesempatan untuk mengikuti kompetisi World Youth Invention And Innovation Award (WYIIA) 2022 secara fully funded.

Ajang bertaraf internasional ini dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Bandung, pada 10–12 Juni 2022 dengan diikuti 146 tim dari 11 negara, di antaranya Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Brazil, Montenegro, India, Meksiko, Qatar, Afrika Selatan, dan Turki.

Tim UAD mengusung riset dengan judul “I-TRASH APP (Internet for Trash Application): Smart Solution for Garbage Transporter Based on Economic Creative”. I-Trash App merupakan aplikasi yang mendigitalisasi pemulung atau pengepul sampah. Salah satu yang menjadi sasaran riset tersebut adalah di daerah Piyungan, Yogyakarta.

“Riset ini berangkat dari keresahan pribadi sejalan dengan fakta bahwa seiring pertumbuhan ekonomi dan penduduk, berdampak pula pada peningkatan penumpukan sampah. Berita Tempat Pembuangan Sampah Terakhir (TPST) Piyungan yang ditutup beberapa hari karena melebihi kapasitas penampungan, membuat kami terdorong untuk mencari solusi yang bisa kami buat. Dengan latar belakang kami yang berfokus ke arah teknologi, maka kami memutuskan untuk membuat terobosan baru berupa aplikasi pengangkut sampah,” ungkap Royan saat diwawancarai melalui WhatsApp (14-06-2022).

Ia kemudian menambahkan bahwa prototipe ini dirancang menyesuaikan kebutuhan sistem distribusi sampah yang efektif dan efisien di era yang serba digital, sehingga pada akhirnya mampu mengurangi penumpukan sampah dari hulu ke hilir sekaligus memudahkan pemulung dalam mengumpulkan sampah dari rumah tangga.

Terdapat fitur-fitur unggulan yang sudah dirancang dalam prototipe aplikasi ini untuk menyesuaikan kebutuhan di lapangan, seperti marketplace yang berfokus pada jual beli barang bekas dan sampah yang bisa didaur ulang, fitur kurir yang menjadi fokus utama dalam distribusi sampah organik dan anorganik, fitur e-wallet sebagai wadah penyimpanan saldo berupa e-money yang bisa di top-up kapan pun dan di mana pun, serta fitur donasi yang memudahkan masyarakat berdonasi menggunakan hasil penjualan sampah. Tidak hanya itu, untuk memancing dan meningkatkan kepekaan lingkungan, ditambahkan fitur edukasi yang mewadahi literasi berkaitan isu-isu sampah, lingkungan, dan lain sebagainya.

Untuk menganalisis kebutuhan dan permasalahan utama sampah di Piyungan itu sendiri, Royan dan tim melakukan observasi, wawancara, dan mengumpulkan data dengan mendatangi langsung tokoh masyarakat di Desa Piyungan, serta studi pustaka berkenaan pembuatan prototipe aplikasi selama kurun waktu satu bulan lamanya.

“Dengan latar belakang program studi yang berbeda-beda tentu tidak mudah dalam menyatukan ide dan gagasan, pembagian jadwal pertemuan, metode penelitian yang rumit, serta waktu persiapan yang sedikit membuat kami kewalahan dalam proses pembuatan prototipe.”

Royan seraya menambahkan, “Untuk mengatasi hambatan tersebut kami membagi tugas kepada anggota tim sesuai bidangnya masing-masing seperti research ke lokasi, UI/UX Designer dan prototyping aplikasi, serta penulisan paper. Alhamdulillah, berkat kerja keras tim serta dukungan dan antusias dari dosen pembimbing yang sangat tinggi, kami berhasil menyelesaikan prototipe aplikasi ini.”

Royan berharap I-Trash dapat menyelesaikan permasalahan sampah di Piyungan dan Yogyakarta secara umum, sekaligus mampu menjadi start-up kebanggaan UAD yang dapat mengatasi problematika sampah dari akarnya. Selain itu menyediakan lapangan pekerjaan bagi pemulung dan masyarakat secara menyeluruh. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-I-Trash-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-dalam-ajang-IICMYS-2022-Foto-Istimewa.jpg 1215 2160 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 11:37:022022-06-15 11:37:02Tim I-Trash UAD Sabet Medali Emas dan Special Award dalam Ajang Internasional IICMYS 2022

Bonus Demografi Dampak Positif atau Negatif?

15/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja (Foto: Istimewa)

Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan kota dengan jumlah objek wisata yang banyak, selain itu kota pelajar ini pun dikenal dengan masyarakatnya yang ramah. Namun, siapa sangka jika Yogyakarta juga menjadi kota dengan predikat kenakalan remaja yang banyak pula? Misalnya klitih yang beberapa kali menelan korban jiwa. Fenomena klitih kerap menciptakan keresahan bagi masyarakat, apalagi mereka yang keluar pada malam hari.

Berkenaan dengan itu, mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Ramadan ke-81 dan ditugaskan di Dusun Gilang, Baturetno, Banguntapan, Bantul, pada 11 Juni 2022, mengadakan sosialisasi dengan tema “Pencegahan dan Penanggulangan Kenakalan Remaja di Era Milenial (Mewujudkan Generasi Sehat dan Berakhlak Mulia)”. Hadir sebagai narasumber adalah Husnul Khotimah, S.Psi., H.I., M.Sc. yang merupakan salah satu dosen mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD serta dikenal juga sebagai konselor.

Di awal sosialisasi, Husnul Khotimah menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan remaja. Fase remaja merupakan peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Karakteristik yang bisa dilihat adalah adanya banyak perubahan, baik itu perubahan fisik maupun psikis.

Ia juga membahas tentang Indonesia akan menjadi negara yang mengalami bonus demografi pada tahun 2045. Demografi merupakan kondisi komposisi penduduk usia produktif (15–64 tahun) lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia nonproduktif. Bonus demografi bisa menjadi ancaman, tetapi bisa juga menjadi peluang yang akan menjadikan kekuatan sumber daya Indonesia jika dapat dimanfaatkan dengan baik.

“Karakter dan perilaku anak muda saat ini kaitannya dengan bonus demografi, ditandai dengan sangat melek terhadap teknologi digital, komunikatif, dan multitasking. Mereka juga memiliki ciri-ciri kreatif, informatif, mempunyai passion, dan produktif. Jika karakteristik tersebut dapat dipahami dan difasilitasi secara optimal, maka akan menjadi peluang lahirnya sumber daya manusia yang produktif sehingga akan menjadi modal pembangunan bangsa. Begitu juga sebaliknya, karakteristik generasi masa kini akan menjadi ancaman pembangunan bangsa apabila tidak dipahami dan difasilitasi sesuai dengan potensi dan passion-nya,” jelas Husnul Khotimah.

Untuk itu, sangat diperlukan arahan yang tepat bagi remaja dalam menghadapi bonus demografi, supaya tidak terjadi problem ataupun kenakalan remaja seperti klitih, perundungan, pergaulan bebas, dan kenakalan lainnya. Sebenarnya, kenakalan remaja berupa pergaulan bebas bisa saja dicegah dengan belajar pendidikan agama, selektif memilih teman yang baik, meningkatkan pengetahuan tentang bahaya seks bebas dan narkoba, memiliki tujuan hidup dan cita-cita, serta mengisi waktu luang dengan kegiatan positif. Dengan harapan, dapat terbentuknya remaja yang kokoh akidah, produktif, dan tentunya islami. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Adakan-Sosialisasi-Pencegahan-Kenakalan-Remaja-Foto-Istimewa-1.jpg 925 1599 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 10:58:462022-06-15 10:58:46Bonus Demografi Dampak Positif atau Negatif?

Mahasiswa KKN UAD Adakan Sosialisasi untuk Cegah Kenakalan Remaja

15/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Sosialisasi Pencegahan Kenakalan Remaja (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan ditugaskan di Dusun Gilang, Baturetno, Banguntapan, Bantul, pada 11 Juni 2022, mengadakan sosialisasi dengan tema “Pencegahan dan Penanggulangan Kenakalan Remaja di Era Milenial (Mewujudkan Generasi Sehat dan Berakhlak Mulia)”. Husnul Khotimah, S.Psi., H.I., M.Sc. yang dikenal sebagai dosen mata kuliah Al-Islam dan Kemuhammadiyahan UAD sekaligus konselor, dihadirkan sebagai narasumber.

Sosialisasi turut dihadiri oleh Sugito selaku kepala dukuh dan Wasiran selaku ketua takmir Masjid Nurul Huda. Dalam sambutan, mereka sangat mendukung kegiatan yang dikhususkan untuk kalangan pemuda dan pemudi tersebut.

“Berawal dari keresahan kami mengenai situasi dan kondisi saat ini, yakni kasus-kasus kenakalan remaja makin marak terjadi bahkan bertambah, maka kami mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan kenakalan remaja,” ujar Raisah Hani, mahasiswa Divisi Humas yang menjadi penanggung jawab acara tersebut.

Selain itu, Raisah juga menjelaskan bahwa tujuan dari diadakannya kegiatan ini untuk membekali para remaja dengan pengetahuan tentang pencegahan serta mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kenakalan seusia mereka. Kondisi emosi ataupun mental yang sering berubah-ubah dalam diri remaja, akhirnya melahirkan pelampiasan dalam bentuk penyimpangan sehingga diperlukanlah kontrol oleh orang tua.

Antusias peserta sosialisasi dapat dilihat ketika menjawab pertanyaan dari narasumber, dan hal ini merupakan salah satu respons yang baik.

“Harapannya setelah diadakan kegiatan ini, remaja di Dusun Gilang dapat memahami dan mengetahui cara mencegah kenakalan remaja, tidak terjerumus, serta yang paling utama membentuk dan melahirkan remaja yang sehat mental,” tambah Raisah. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Adakan-Sosialisasi-Pencegahan-Kenakalan-Remaja-Foto-Istimewa.jpg 1200 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 09:14:522022-06-15 09:15:14Mahasiswa KKN UAD Adakan Sosialisasi untuk Cegah Kenakalan Remaja

Menjadi Entrepreneur Sukses dengan Ikut Program MBKM

15/06/2022/in Feature /by Ard

Mahasiswa Prodi Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Nabiila Zahroo Sultona angkatan 2018 (Foto: Istimewa)

Zaman yang makin berkembang saat ini, membuat kebutuhan manusia terus meningkat dan harga pun makin tinggi. Selain itu, sedikitnya jumlah lapangan kerja yang tidak sebanding dengan jumlah pelamar kerja menuntut siapa pun untuk lebih kreatif dan inovatif. Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah dengan berwirausaha.

Berwirausaha pada umumnya dikenal dengan orang-orang yang sudah bekerja, tetapi jangan salah, sekarang ini wirausaha dapat dilakukan oleh kalangan mana saja termasuk mahasiswa. Di zaman sekarang yang serba teknologi canggih, justru mahasiswa merupakan kalangan yang cocok untuk memulai berwirausaha, apalagi dalam usaha kekinian.

Meski begitu, seperti yang kita tahu bahwa sebagian besar kantong mahasiswa pastinya hanya berkecukupan untuk makan sehari-hari, belum lagi untuk biaya kuliah, membeli buku, dan lainnya. Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mencanangkan program untuk membantu mahasiswa meningkatkan keterampilan menjadi seorang wirausahawan sukses, yaitu Program Kewirausahaan Merdeka-Kampus Merdeka (MBKM).

Program ini berfokus pada peningkatan kapasitas dan kompetensi mahasiswa Indonesia melalui kegiatan unggulan seperti Workshop Kewirausahaan, Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI), Akselerasi Startup Mahasiswa Indonesia (ASMI), dan Pendampingan Wirausaha Mahasiswa. Program tersebut diharapkan dapat menjadi cikal bakal lahirnya wirausahawan dari kalangan kampus yang dapat membuka kesempatan kerja secara luas. Bentuk pembelajaran wirausaha berupa praktik langsung berwirausaha yang dilakukan secara terencana dan terprogram, serta diharapkan memberikan kesempatan menciptakan aktivitas usaha melalui analisis kebutuhan dan peluang pasar.

Salah satu mahasiswa yang sudah merasakan nikmatnya berwirausaha melalui Program MBKM Bidang Kewirausahaan ini adalah Nabiila Zahroo Sultona, mahasiswa Program Studi (Prodi) Akuntansi Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Dalam mengimplementasikan Program MBKM ini, Prodi Manajemen dan Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UAD memperoleh hibah MBKM dan telah menandatangani kerja sama pada Jumat, 1 Oktober 2021, di Hotel Sahid Rich yang berada di Jl. Magelang No.Km.6 No.18, Kutu Patran, Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Nabiila, sapaan akrabnya, mulai merintis bisnis pada Oktober 2021 setelah mengikuti beberapa pelatihan, salah satunya “Pelatihan Capacity Building untuk Wirausaha Pemula” yang diselenggarakan oleh Prodi Akuntansi FEB UAD pada Selasa–Rabu, 21–22 September 2021 di Hotel Grand Rohan, Yogyakarta.

“Saya mulai merintis bisnis makanan ini pada Oktober 2021, dan memberinya nama Eat More Me dengan menjual produk Mentai Cake. Saya dibantu dua dosen pembimbing yaitu Indah Kurniawati, S.E., M.Si. dan Nugraheni Rintasari, S.E., M.Sc.,” ujarnya saat diwawancara melalui pesan WhatsApp pada Kamis, (09-06-2022).

Mentai Cake merupakan makanan yang terbuat dari nasi, dengan isian berupa aneka daging dan seafood, diberi topping berupa saus mentai. Jika penasaran dengan hasil produknya, silakan berselancar ke laman Instagram @eatmoreme, sedangkan untuk tempat produksinya sendiri beralamat di Jalan Jogja–Wonosari Km 9,3 Dawukan, Sendangtirto, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.

Ia mematok harga mulai dari 25 hingga 58 ribu rupiah. Terdapat tiga jenis varian yaitu mini (diameter 8 cm), medium (diameter 12 cm), dan big (diameter 16 cm), dengan pilihan topping seperti kani, tamago, chicken nugget, ikan patin, dan tuna. Produk ini dikemas dengan menggunakan besek, sehingga tetap ada nilai tradisional yang menambah keunikan dan tentu ramah lingkungan.

Ingin Menjadi Entrepreneur Sukses

Bagi Nabiila, modal utama dalam berwirausaha adalah kemauan dan keuletan untuk bersungguh-sungguh menjalaninya. Tidak hanya bermodalkan tekad yang kuat, tetapi lebih dari itu yakni kompetensi, keterampilan, serta pengetahuan dalam mengelola suatu usaha juga sangat penting. Oleh karena itu, semuanya harus seimbang.

“Dengan mengikuti program ini, saya menjadi lebih paham bahwa modal utama ketika ingin menjadi wirausahawan ya kemauan, ulet menjalani prosesnya, dan dibarengi dengan keilmuan yang mumpuni,” ujar Nabilla.

Hal ini senada dengan pendapat beberapa ahli yang menyimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu proses pengembangan dan penerapan kreativitas untuk menciptakan inovasi-inovasi baru yang terwujud dalam perilaku, baik di masyarakat atau lebih khusus di kalangan mahasiswa. “Karena itu, mumpung masih muda dan cukup waktu luang untuk berusaha, janganlah membuang waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Saya memutuskan untuk mengikuti Program MBKM khususnya Bidang Kewirausahaan dengan harapan dapat meningkatkan keterampilan sebagai seorang wirausahawan,” tambahnya.

Produk Mentai Cake dari Eat More Eat (Foto: Istimewa)

Lebih lanjut, mengikuti Program MBKM ini adalah bentuk dukungannya terhadap program pengembangan kewirausahaan di perguruan tinggi. Ia menjelaskan manfaat mengikuti kegiatan tersebut tidak hanya materi tentang sukses menjalankan bisnis, tetapi juga jalinan relasi yang lebih luas. “Selain mendapat materi, saya juga bisa praktik langsung tentang cara menyusun rencana bisnis. Adanya dukungan dari pemerintah dan kampus, saya bisa belajar untuk lebih aktif mengembangkan diri agar menjadi pribadi yang profesional dengan mengasah soft skill. Saya juga dapat memperluas relasi dengan yang lain, tentu saja sangat membantu saat pemasaran,” ungkapnya.

Memilih ide Mentai Cake tentu bukan tanpa alasan. Menurut Nabiila, usaha kekinian dianggap cocok di kalangan mahasiswa sesuai dengan tren anak muda sekarang. “Saya menawarkan produk Mentai Cake karena di Jogja masih sangat jarang yang berjualan jenis makanan ini sehingga peluangnya masih cukup besar. Tidak hanya itu, saya kira Mentai Cake dapat dijadikan alternatif pengganti kue tar yang cenderung manis.”

Sebagai seorang entrepreneur yang baru terjun dalam dunia bisnis, sudah dipastikan ia mengalami rintangan silih berganti. Nabiila mengaku sempat mengalami kecemasan akan gagal, hingga takut mengecewakan pelanggan. Ia menceritakan bahwa pernah sekali waktu saat akan mengirim Mentai Cake yang tiba-tiba terjatuh dan rusak. “Padahal sudah ditunggu oleh customer. Akhirnya sebagai permintaan maaf, saya mengembalikan uang yang sudah dibayarkan dan kami memberikan Mentai Cake secara cuma-cuma. Namun kembali lagi, dari pengalaman inilah saya belajar dan mencari cara untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen,” tandasnya.

Dalam hal pemasaran, Nabiila aktif menawarkan produk Mentai Cake ini lewat Instagram, WhatsApp, dan Go Food, sedangkan untuk di Shopee Food masih tahap pendaftaran, dan hanya menggunakan jasa pengiriman Shopee. Inilah keuntungan dari kemajuan zaman, salah satu hal yang membuat usaha dianggap kekinian adalah dengan cara promosinya. Maka dari itu, ia memanfaatkan media promosi di sosial media sebagai wadah usaha.

“Menjadi seorang pengusaha harus memiliki keberanian untuk memulainya saat ini juga. Selain itu harus punya pengetahuan yang cukup, serta usaha dan kerja keras dalam menjalankan. Apalagi dengan kemudahan akses informasi dan banyak hal lainnya yang membuat kita bisa maju lebih cepat untuk mencapai kesuksesan,” pesan Nabiila dengan mengutip motivasi dari pengusaha kawakan almarhum Bob Sadino dan mengakhiri percakapan melalui pesan WhatsApp. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Produk-Mentai-Cake-dari-Eat-More-Eat-Foto-Istimewa.jpg 565 720 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 08:10:442022-06-15 08:55:52Menjadi Entrepreneur Sukses dengan Ikut Program MBKM

Pemberdayaan Peluang Bisnis di Era Digital

15/06/2022/in Terkini /by Ard

Hendro Setyono, S.E., M.Sc. (kanan) pemateri webinar kewirausahaan BEM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Minggu (12-06-2022), Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Webinar Kewirausahaan dengan mengusung tema “Pemberdayaan Peluang Bisnis Melalui Teknologi Digital”. Acara ini merupakan program kerja dari Departemen Kewirausahaan dengan tujuan menggairahkan semangat berwirausaha para mahasiswa.

Berlangsung selama empat jam melalui platform Zoom Meeting, hadir Hendro Setyono, S.E., M.Sc. selaku pemateri sekaligus Head of Entrepreneurship and Business Incubation. Selain itu, hadir Veny Hidayat, M.Psi., Psikolog. dosen Psikologi UAD yang kini menjadi CEO PT Mitra Optima Talenta. Sebanyak 90 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas beberapa mahasiswa universitas lain dan masyarakat umum.

Maksuna Aji, selaku Wakil Gubernur BEM FTI dalam sambutannya mengatakan, “Dengan mengikuti webinar ini, diharapkan jiwa wirausaha kita bisa tumbuh dan bisa mengimplementasikan bekal ilmu tersebut sehingga banyak wirausahawan muda yang menggeluti berbagai produk masa kini. Hadirnya pemateri luar biasa ini pastinya akan memberikan pandangan terkait perkembangan zaman dan arahan peluang bisnis di masa depan.”

Masuk ke tema bahasan, Hendro Setyono menyampaikan, “Generasi saat ini diharapkan bisa membaca peluang bisnis di era digital sehingga dapat mempersiapkan inovasi dan kreativitas untuk memulai usahanya. Jiwa wirausaha generasi sekarang harus ditumbuhkan kembali dengan memberikan strategi bisnis yang menarik. Hal ini juga dapat melatih kemandirian untuk mendapatkan penghasilan, terlebih untuk para mahasiswa.”

Berkaitan dengan hal itu, ia menjelaskan bahwa peluang bisnis di era digital meliputi lingkup agraris, industri atau manufaktur, juga servis. Dari lingkup tersebut bisa dikembangkan dengan pembuatan produk inovatif yang kini dibutuhkan masyarakat, karena peluang bisnis pada hakikatnya yaitu paham kondisi pasar dan kebutuhan klien.

“Selain itu, terkait pemasaran produk juga menjadi perhatian utama para wirausahawan, apalagi dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat. Pasar toko luring kini mulai tergerus sejak hadirnya model bisnis toko daring yang lebih efektif dan efisien. Kemampuan masyarakat adaptasi dengan internet meningkatkan kemampuan usaha melalui media tersebut, sehingga semua orang bisa membuat toko daring. Misalnya, aplikasi pendukung di internet seperti marketplace Tokopedia, Bukalapak, dan lain-lain,” Veny Hidayat menimpali.

Lebih lanjut ia menyampaikan, “Peluang-peluang berwirausaha dapat kita ambil dan jalankan jika memiliki ‘pola pikir’ bisa. Pola pikir yang menjadi keyakinan akan membawa kemudahan dalam berproses menjadi wirausaha sukses. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya?” (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hendro-setyono-kanan-selaku-pemateri-webinar-kewirausahaan-BEM-FTI-UAD.jpg 699 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-15 07:59:282022-06-15 07:59:28Pemberdayaan Peluang Bisnis di Era Digital

Pentingnya Soft Skills bagi Mahasiswa

14/06/2022/in Terkini /by Ard

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Talkshow Soft Skill Series yang bertajuk ‘Mengapa Soft Skills Penting’ (Foto: Yosita)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Talkshow Soft Skill Series yang bertajuk “Mengapa Soft Skills Penting?”. Acara ini disiarkan secara langsung pada Sabtu, 11 Juni 2022, melalui kanal YouTube UAD. Hadir sebagai narasumber pertama Dr. Muchlas, M.T. yang merupakan Rektor UAD, Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. yakni Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD sebagai narasumber kedua, serta Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. sebagai pembicara ketiga yang merupakan Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UAD.

Muchlas mengatakan, tujuan umum soft skills yaitu agar mahasiswa mampu merencanakan target capaian-capaian selama belajar dan sukses dalam studi di perguruan tinggi. Karena nantinya dalam kehidupan berorganisasi sangat memerlukan kompetensi soft skills.

“Kebijakan soft skills diadakan untuk mahasiswa tahun pertama dan ketiga. Tujuan utama diadakannya tahap satu agar mahasiswa mampu beradaptasi dengan kehidupan kampus, di dalamnya dilatih untuk merencanakan karier,” papar Gatot.

Terakhir Fajri mengatakan, tahun ini pelaksanaan soft skills berbeda dengan tahun lalu, karena diselenggarakan secara luring dan daring. Pelatihan luring dibagi menjadi dua periode, untuk periode pertama pada 5 Juni 2022 dan periode kedua pada 12 Juni 2022. Sementara itu yang daring dilaksanakan pada 19 Juni 2022. (Yos)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyelenggarakan-Talkshow-Soft-Skill-Series-yang-bertajuk-Mengapa-Soft-Skills-Penting-Foto-Yosita.jpg 720 1440 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 11:10:072022-06-14 11:10:07Pentingnya Soft Skills bagi Mahasiswa

Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

14/06/2022/in Terkini /by Ard

Estina Ekawati, S.Si., M.Pd. Si., pembicara Kuliah Tamu yang diselenggarakan PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Kuliah Tamu Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang diselenggarakan pada Sabtu, (11-06-2022), mengundang dua pembicara yang sangat ahli di bidangnya. Estina Ekawati, S.Si, M.Pd.Si., selaku Widyaiswara Ahli Madya Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Yogyakarta, dan Tusta Rika Purwanti, S.Pd., yang merupakan alumnus PGSD UAD. Mereka membahas tentang permasalahan pembelajaran Matematika tingkat Sekolah Dasar (SD).

Estina menjelaskan mengenai pembelajaran berbasis literasi, numerasi, dan integrasi computational thinking di kelas untuk optimasi Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Computational thinking atau cara berpikir untuk menyelesaikan suatu masalah, salah satunya yaitu dengan Programme for International Student Assessment (PISA). PISA merupakan sistem ujian yang diinisiasi oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), untuk mengevaluasi sistem pendidikan dari 72 negara di seluruh dunia. Setiap tiga tahun, siswa berusia 15 tahun dipilih secara acak untuk mengikuti tes dari 3 kompetensi dasar yaitu membaca, matematika, dan sains. Tujuan PISA untuk mendorong negara saling belajar satu sama lain mengenai sistem pendidikan sehingga mampu membangun sistem persekolahan yang lebih inklusif secara efektif.

“PISA 2022 Mathematics Framework dilihat dari segi konteks kehidupan nyata seperti personal, occupational, societal, dan scientific. Kemudian untuk konten matematikanya yaitu quantity, uncertainty and data, change and relationships, serta space and shape. Topik atau isu yang akan dibahas pada konten literasi dan numerasi contohnya seperti kasus Covid-19, tingkat sebaran, kenaikan, dan kematian,” jelasnya.

Sementara itu, Tusta menyampaikan permasalahan pembelajaran Matematika di SD seperti kemampuan siswa yang berbeda antara satu sama lainnya, pandemi yang menyebabkan lost learning, dan kebijakan pendidikan yang dinamis.

Senada dengan PISA, salah satu cara berpikir untuk menyelesaikan pembelajaran Matematika yaitu dengan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) dan Asesmen Standar Pendidikan Berbasis Komputer (ASPD BK). Penilaian ANBK dilakukan dengan tes meliputi kemampuan literasi dan numerasi. Sedangkan ASPD BK digunakan untuk mengukur capaian kompetensi lulusan dan hasil ASPD digunakan untuk seleksi masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya. Namun, ANBK dan ASPD BK cakupannya hanya dalam lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Adapun konten domain numerasi yaitu terdiri atas bilangan, aljabar, geometri, dan pengukuran, kemudian pengolahan data. Terakhir, ia memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika.

“Solusi yang pernah saya lakukan menghadapi permasalahan tersebut yaitu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan, menanamkan bahwa Matematika itu mudah, meminta siswa membuat target pencapaiannya sendiri, serta meningkatkan keterampilan dalam mengelola kelas dan memanfaatkan teknologi,” tutup Tusta. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Estina-Ekawati-S.Si-M.Pd_.-Si.-pembicara-Kuliah-Tamu-yang-diselenggarakan-PGSD-UAD.-foto-Farida-3.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 08:46:452022-06-14 08:58:29Matematika Pembelajaran yang Menyenangkan

Mahasiswa BK UAD Juara III Pilmapres PTMA Tingkat Nasional

14/06/2022/in Prestasi /by Ard

Zaenab Amatillah Radhiyya Mahasiswa Prodi BK Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Juara 3 MAWAPRES PTMA Tingkat Nasional (Foto: Istimewa)

Zaenab Amatillah Radhiyya, perempuan kelahiran Solo, 13 Juli, itu berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Zaenab, panggilan akrabnya, merupakan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Bimbingan dan Konseling (BK) angkatan 2019. Saat ditemui secara luring di Kamus IV UAD pada Rabu, (08-06-2022) lalu, ia menjelaskan tentang pencapaiannya mendapat juara III Pilihan Mahasiswa Berpestasi (Pilmapres) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) tingkat nasional.

Ketertarikan dan motivasinya saat mengikuti kompetisi ini yakni sebagai bentuk pengaktualisasian diri karena menurutnya kita belajar bukan hanya menimba ilmu, tetapi sebisa mungkin bisa mengoptimalkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sedangkan menurutnya, menang atau kalah bukan menjadi tujuan. Orientasi dalam mengikuti kompetisi ini bukan semata-mata untuk meraih penghargaan, tetapi bagaimana kita dapat berproses yang nantinya akan menambah relasi melalui kegiatan yang diikuti.

Penyelenggara kompetisi yang diikuti tersebut adalah PTMA, yang diamanahkan kepada satu universitas sebagai penyelenggara yaitu Universitas Muhammadiyah Jember. Peserta yang mengikuti berasal dari semua universitas PTMA seluruh Indonesia yang dibagi menjadi beberapa liga atau wilayah, seperti wilayah barat, tengah, dan timur.

Zaenab memaparkan waktu yang diperlukan untuk kompetisi ini cukup lama. Dimulai dari seleksi tingkat program studi (prodi), fakultas, kemudian universitas, yang selanjutnya baru bisa menuju ke PTMA. Kompetisi itu terselenggara sekitar bulan Mei hingga Juni.

“Tahapan kompetisi dimulai dari mengumpulkan gagasan kreatif serta capaian unggulan, mengumpulkan video bahasa Inggris dengan tema SDGs di YouTube, kemudian membuat poster yang berisi deskripsi diri dan gagasan kreatif. Untuk tahap final adalah mempresentasikan poster dan diskusi dengan menggunakan bahasa Inggris. Peserta yang dapat masuk ke babak final hanya ada lima besar dengan pengambilan juara I, II, III, serta juara harapan I dan II,” jelasnya.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Kompetisi ini mengacu kepada Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), jadi sama dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI). Bedanya, cakupannya di lingkup PTMA. Capaian yang dibutuhkan bukan hanya lomba tetapi publikasi, pengakuan ketika menjadi narasumber maupun moderator, juga pengabdian kepada masyarakat. Bahkan bisa dikatakan poin yang berpengaruh besar adalah publikasi. Sebab, semua orang bisa berkompetisi tetapi tidak semua bisa melakukan publikasi. Dalam publikasi, banyak hal yang bisa didiskusikan.”

Proses untuk bisa mengikuti kompetisi ini bukanlah sebentar, bukan hanya sebulan dua bulan, kadang semangat motivasi yang naik turun pun menjadi hal berat baginya. Cara untuk mengatasi yakni banyak berdiskusi dengan orang lain, dan menentukan tujuan yang ingin dicapai. Kendala lainnya, ia mengaku baru pertama kali sampai masuk tahap PTMA. Pada semester sebelumnya dirinya pernah mencoba, tetapi belum lolos di tingkat fakultas.

Terakhir, Zaenab merasa sangat bersyukur karena semua yang dicapai semata-mata atas izin Allah dan tentunya banyak pengorbanan dan perjuangan bukan hanya dari dirinya. Mentor, teman, dan tim selama ini telah banyak membantu. Menurutnya pada kompetisi ini bukan hanya kerja pribadi yang diajarkan, tetapi bagaimana arah dan bimbingan serta dukungan dari universitas.

“Saya yakin banyak orang yang lebih hebat dari saya, apalagi jika dilihat mahasiswa baru angkatan 2021, mereka banyak mempunyai potensi yang lebih keren di luar ekspektasi kita. Mungkin sebelumnya kompetensi itu belum ada di angkatan kita. Kompetensi tidak hanya di satu bidang, tetapi teman-teman bisa menggali apa saja potensi yang ada di dalam diri kita yang sekiranya dapat bermanfaat bagi orang lain. Maksimalkan waktu dengan baik selama kuliah. Jika saya pribadi lebih mendahulukan kepentingan orang banyak, seperti tugas kelompok, organisasi, maupun tugas dari kampus daripada kepentingan pribadi. Kepentingan pribadi kita bisa lebih ke pengaturan waktu masing-masing, karena yang tahu keadaan diri ya kita sendiri. Pintar membagi waktu adalah salah satu kuncinya,” tutupnya. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Zaenab-Amatillah-Radhiyya-Juara-3-MAWAPRES-PTMA-Tingkat-Nasional-3-scaled.jpg 2560 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-14 08:24:542022-06-14 08:24:54Mahasiswa BK UAD Juara III Pilmapres PTMA Tingkat Nasional

KKN UAD Ajak Anak-Anak Pedukuhan Kweni Peduli Demam Berdarah

13/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama kader Anak Peduli Demam Berdarah (Adinda) Pedukuhan Kweni (Foto: Istimewa)

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang bersumber dari nyamuk karena masalah lingkungan yang kurang sehat. Upaya efektif untuk memberantas penyebaran DBD ini dengan menetapkan kader juru pemantau jentik (Jumantik). Jumantik adalah bentuk gerakan atau partisipasi aktif dari masyarakat dalam menanggulangi penyakit DBD antara lain melakukan pemeriksaan, pemantauan, pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti, serta melakukan laporan ke kelurahan secara rutin dan berkesinambungan.

Sayangnya, program Jumantik yang menjadi program unggulan pemerintah di Pedukuhan Kweni, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Yogyakarta, selama pandemi mengalami kendala dan akhirnya terhenti.

Sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian mahasiswa kepada masyarakat, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Unit IV.D.3 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengajak para kader Jumantik dan masyarakat Padukuhan Kweni untuk menghidupkan kembali program Jumantik ini dengan membentuk gerakan Anak Peduli Demam Berdarah (Adinda).

Bagi mahasiswa KKN, keterlibatan anak-anak dalam pemberantasan nyamuk adalah sebagai bentuk peran mereka di masyarakat untuk penanggulangan penyakit DBD, dan tujuan utama penanaman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sejak dini. Mengingat penderita DBD paling banyak pada anak-anak, maka hadirnya Adinda diharapkan menjadi salah satu bentuk edukasi tentang DBD sekaligus meningkatkan keterampilan mereka.

Dalam pemberantasan sarang nyamuk, langkah awal yang dilakukan yaitu dengan menerapkan 4 M di antaranya menguras, menutup, mengubur, dan memantau. Sementara itu, untuk mengurangi berkembangnya jentik nyamuk dapat dilakukan dengan pengecekan kamar mandi, lokasi yang terdapat genangan air, gentong, dan drum di setiap rumah warga, yang dilakukan oleh Adinda dan didampingi ibu-ibu kader Jumantik Pedukuhan Kweni serta mahasiswa KKN Unit IV.D.3.

Lebih lanjut, mekanisme pengecekan tersebut ditargetkan untuk semua rumah di setiap RT Pedukuhan Kweni. Namun, karena lokasi yang cukup luas menjadikan kader Adinda serta mahasiswa KKN memilih untuk mengambil sampel sekitar 10 sampai 15 rumah di setiap wilayah RT-nya.

Dari hasil sampel rumah yang telah selesai dicek, sekitar 85 persen rumah bebas dari jentik nyamuk. Hasil data tersebut disimpulkan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan khususnya kebersihan kamar mandi serta genangan air di rumah sudah cukup tinggi.

Walaupun begitu, mahasiswa KKN berharap warga Pedukuhan Kweni selalu memperhatikan kebersihan lingkungan rumah tetap bersih, tidak ada genangan air, maupun lainnya, yang membuat jentik nyamuk berkembang biak agar terhindar dari penyakit DBD. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bersama-para-kader-Anak-Peduli-Demam-Berdarah-Adinda-Foto-Istimewa.jpg 585 877 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-13 08:04:232022-06-13 08:04:37KKN UAD Ajak Anak-Anak Pedukuhan Kweni Peduli Demam Berdarah
Page 371 of 426«‹369370371372373›»

TERKINI

  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025
  • Lulusan FAI UAD Harus Tanggap dengan Perubahan Teknologi15/05/2025
  • Webinar Edukasi dan Pencegahan Kekerasan Seksual15/05/2025
  • Tim PKM UAD Buat Mini Terrarium Sebagai Obat Anti Stress15/05/2025
  • Menulis dengan Hati, Menyunting dengan Nurani15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025
  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025

FEATURE

  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025
  • Relevansi Antara Pertumbuhan Lapangan Kerja dengan Pemuda Politik15/05/2025
  • Mentalitas Gen Z Dalam Dunia Kerja15/05/2025
  • Bagaimana Mengatasi Permasalahan Pengangguran di Indonesia15/05/2025
  • Menghidupkan Ilmu, Menyulut Aksi14/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top