• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Dinamika Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini

31/08/2024/in Feature /by Ard

Prof. Dra. Alif Muarifah, S.Psi., M.Si., Ph.D. dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Penulis: Prof. Dra. Alif Muarifah, S.Psi., M.Si., Ph.D.

Universitas Ahmad Dahlan (UAD)

Pada tahun 2045, Indonesia genap berusia 100 tahun, memasuki usia emas dan ditargetkan menjadi negara maju dan sejajar dengan Negara Adidaya lainnya. Salah satu prioritas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional Tahun 2005–2025 adalah tentang jati diri bangsa melalui pendidikan karakter. Generasi emas merupakan generasi berintegritas, berkarakter, dengan kualitas kepribadian unggul, memiliki kemampuan dalam adaptasi terhadap perubahan, termasuk penguasaan terhadap teknologi. Untuk mencapai generasi emas di tahun 2045 membutuhkan persiapan panjang dengan dukungan dari berbagai pihak. Pemerintah, sekolah, masyarakat, serta keluarga memiliki peran masing-masing, secara simultan untuk mendukung tercapainya generasi maju dan unggul sesuai dengan RPJP yang telah dicanangkan.

Apakah Indonesia emas dapat diraih dalam waktu dekat, tinggal 20 tahun lagi? Sementara fenomena saat ini kejadian di lapangan berbagai permasalahan sangatlah kompleks, sehingga dapat menghambat realisasi Indonesia emas ke depan. Meningkatnya angka kemiskinan, stunting, gangguan kesehatan mental, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), kekerasan pada anak, bullying, perceraian, bunuh diri, narkoba, pelecehan seksual, dan lain-lain.

Beban psikologis untuk mewujudkan harapan menjadi negara maju, berdaulat, dan setara dengan negara besar lainnya, tidak mudah diwujudkan, ditambah dengan perubahan karakter generasi penerus bangsa kian kabur. Globalisasi dan perkembangan IT, tidak sekadar berdampak positif, tetapi dari sisi negatif telah dirasakan oleh berbagai pihak, yakni menurunnya semangat belajar karena terdistorsi oleh ponsel dan setaranya.

Pergaulan dan komunikasi semakin luas dan terbuka sehingga mudah mendapatkan sesuatu tanpa melakukan filter. Hal tersebut berdampak terhadap menurunnya karakter, pemalas, mudah stres, mudah marah, mudah berkeluh, tidak humble, sehingga krisis karakter telah dirasakan di depan mata.

Kita dapat menyaksikan kejadian tersebut hampir setiap hari di semua tempat. Lalu apa yang seharusnya dilakukan? Sebab jika hal ini tidak segera tertangani dengan berbagai pendekatan sesuai dengan dinamika perkembangan anak, maka permasalahan semakin kompleks dan memengaruhi sendi-sendi kehidupan.

Untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut membutuhkan keterlibatan berbagai pihak yang dijalankan secara simultan. Peran pemerintah, sekolah, masyarakat, serta keluarga harus sejalan dengan visi yang sama, yakni membangun generasi rapuh menjadi tangguh. Anak merupakan aset bangsa yang dilahirkan dalam keadaan suci, dengan dibekali berbagai potensi siap untuk dikembangkan. Tidak sekadar menjadikan anak cerdas melainkan berkepribadian, memiliki moralitas, religiositas, serta soft skill yang memadai. Kehidupan ke depan penuh dengan tantangan yang kompleks sehingga mengembangkan integritas dari berbagai aspek di atas dapat menjadikan tumbuh berkembang anak berkualitas sehingga mampu menghadapi berbagai tekanan serta kompleksitas tantangan zaman.

Peran, tugas dan tanggung jawab orang tua semakin tidak ringan, berbagai tantangan dan rintangan dalam mendidik anak, lebih-lebih pada perkembangan anak usia dini, di mana perkembangan otak masih sangat mendasar, mirip spons dengan daya serap terhadap informasi sangat tinggi. Apa yang dilihat, didengar dirasakan secara langsung maupun tidak langsung siap disimpan dalam memori dan suatu saat pengalaman belajar tersebut dijadikan model.

Pengalaman belajar yang buruk dalam proses perkembangan dapat membawa kesan panjang dan mendalam sehingga berdampak pada perkembangan psikologisnya (Borba, (2001). Pengalaman belajar merupakan guru terbaik sehingga mampu mengubah arah pikiran, mengembangkan perasaan, serta mewarnai perilaku sehingga terbentuk habit dan menjadi karakter menetap. Sirkuit dibangun oleh otak pertama kali adalah kemampuan untuk menguasai emosi senang, sedih, empati, malu, bangga, dan sebagainya.

Otak merupakan bagian sentral dari fungsi dasar vital pada manusia, merupakan pusat memori, kognitif, emosi, dan semua jenis perasaan lainnya. Kualitas otak dapat digunakan untuk membedakan berbagai hal termasuk mengontrol emosi serta mengarahkan diri, memperkuat pikiran positif sehingga mampu mengendalikan hidup. Pikiran bahagia membuat kita bahagia, pikiran sengsara membuat kita sengsara. Pikiran takut membuat kita takut, dan pikiran berani membuat kita berani.

Di sinilah pentingnya orang tua dalam memberikan keteladanan serta menanamkan nilai moral kepada anak sejak dini, sebagai dasar dalam mengembangkan perilaku moral. Nilai moral merupakan patokan sehingga dapat membimbing seseorang, kelompok ataupun masyarakat kepada satisfaction, fulfillment, and meaning full (Richard dalam Koyan, 2003). Sebagai patokan untuk memprediksi beradab tidak seseorang (Hogan dan Bush dalam Kurtines dan Gerwitz, 1992).

Perilaku moral (moral behavior) secara signifikan dipengaruhi oleh cara berpikir dan pertimbangan moralnya (moral thinking) (Kohlberg (1994). Seseorang dengan kualitas moral, memiliki sensitivitas serta kepekaan dalam pemikir, merasakan, dan melakukan tindakan sesuai acuan serta hukum yang ada dalam masyarakat. Oleh karena itu, penanaman moral atau akhlak sejak dini oleh orang tuanya secara signifikan memengaruhi pertimbangan, sosialisasi, dan tanggung jawab anak dalam kehidupannya (Coles, 1997).

Penanaman nilai moral sejak dini dapat membentuk dan mengembangkan manusia secara utuh sehingga memiliki manfaat buat orang lain dengan penuh kesadaran (being mindfulness) menjadikan hidup lebih bermakna (meaningful) (Kabat-Zinn, 2003). Nilai dan perilaku moral bukanlah faktor genetika, melainkan perlu diajarkan dan dilatih dengan menggunakan berbagai macam cara, salah satunya dengan social cognitive learning.

Pendidikan, formal maupun informal, merupakan agent of change menjadi senjata utama untuk menanamkan nilai dalam membentuk perilaku moral. Peran guru, orang tua dalam menanamkan nilai moral kepada anak usia dini sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga menghasilkan perilaku moral sesuai yang diharapkan.

Usia dan tingkat perkembangan anak berkaitan dengan struktur kognitif dan berkaitan dengan kemampuan penalaran anak, sebagai dasar dalam mengembangkan moral, serta sosial (Piaget dalam Slavin, 2006). Ada dua tahapan perkembangan moral anak: tahap heteronomous dan tahap autonomous. Pada usia 3 tahun, cenderung bermain individual belum mampu bekerja sama dan mengembangkan permainan, anak cenderung menerima aturan tanpa proses pertimbangan terlebih dahulu. Pada usia 3–5 tahun, mulai dapat bermain dengan temannya secara berkelompok, meskipun sifat individu serta egois masih kelihatan nyata. Kemampuan berempati lemah, anak belum mampu menempatkan diri dalam pergaulan. Figur orang dewasa menjadi modelling meskipun masih sering melanggar aturan yang ditetapkan.

Pada usia 7–8 tahun, tumbuh perhatian dan menyamakan berbagai peraturan dalam permainan, meskipun terkadang peraturan yang diterapkan masih kabur dan belum jelas. Pada usia 11–12 tahun, kemampuan anak dalam menentukan dan membuat kesepakatan bersama tentang aturan permainan mulai berkembang. Anak mampu melihat, mempertimbangkan bahwa peraturan merupakan pedoman norma yang bisa dibuat dan diubah berdasarkan kesepakatan bersama. Anak sudah mampu memahami dan mengikuti peraturan yang berlaku, anak telah menyadari bahwa peraturan dibuat untuk menghindari perkelahian. Intensi dan konsekuensi merupakan gambaran perubahan perkembangan moral dari tahap heteronomous (realisme moral, usia <12 tahun) ke tahap autonomous (independensi moral, usia >12 tahun) (Piaget dalam Slavin, 2006).

 

Daftar Pustaka:

Borba, M. (2001). Building Moral Intelligence the Seven Essential Virtues That Teach Kids to Do the Right Thing. San Fransisco: Jossey-Bass A Wiley Company.

Coles, R. (2000). Menumbuhkan Kecerdasan Moral pada Anak. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kabat-Zinn, J. (2003). “Mindfulness-based Interventions in Context: Past, Present, and Future”. Clinical Psychology: Science and Practice, 10(2), 144–156.

Kohlberg.L. (1994). Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Alih Bahasa: Drs. John de Santo dan Drs. Agus Cremes, Yogyakarta: Kanisius.

Koyan, I Wayan. (2003). Pendidikan Moral Pendekatan Lintas Budaya. Jakarta: Depdiknas.

Kurtines, W. M. dan Gerwitz J. L. (1992). Moralitas, Perilaku Moral dan Perkembangan Moral. Penerjemah: M.I. Soelaeman. Jakarta: UI-Press.

Slavin, Robert E. (2006). Cooperative Learning (Teori, Riset, Praktik). Bandung: Nusa Media.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dra.-Alif-Muarifah-S.Psi_.-M.Si_.-Ph.D.-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Istimewa-scaled.jpg 2297 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-31 09:26:332024-08-31 09:26:33Dinamika Perkembangan Psikologis Anak Usia Dini

Meningkatkan Literasi Anak Melalui Pojok Pengetahuan

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tingkatkan literasi anak dengan program Pojok Pengetahuan (Dok. Istimewa)

Masjid Danoedjo As-Sudairi, yang berada di Jl. Jogonegaran No. 23 RT 56 RW 16, Pringgokusuman, Gedong Tengen, Kota Yogyakarta, memiliki letak yang strategis di tengah kota. Masjid ini berada di pinggir jalan raya yang sering dilewati oleh warga lokal maupun turis yang berkunjung ke Yogyakarta. Hanya dengan berjalan kaki selama 5 menit dari Jl. Malioboro, siapa pun dapat dengan mudah mencapai masjid ini.

Menyadari hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 92 Unit I. A 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menghadirkan program “Pojok Pengetahuan” untuk meningkatkan literasi anak-anak di lingkungan Masjid Danoedjo As-Sudairi.

Program ini muncul dari hasil observasi sebelum penerjunan, di mana ditemukan banyak anak yang belum memiliki pemahaman yang cukup tentang perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Oleh karena itu, Pojok Pengetahuan diadakan untuk mendorong anak-anak agar lebih rajin belajar dan membaca, sehingga mereka dapat bersaing dengan anak-anak lain di luar sana.

Pojok Pengetahuan dirancang sebagai ruang belajar yang menyenangkan bagi anak-anak. Di dalamnya terdapat berbagai buku bacaan, materi edukatif, dan alat peraga interaktif yang mendukung proses belajar. Inisiatif ini mendapatkan dukungan penuh dari warga sekitar Masjid Danoedjo As-Sudairi.

Dengan bantuan Takmir Masjid, anggota KKN Alternatif 92 terus mengadakan berbagai aktivitas menarik di Pojok Pengetahuan, seperti cerita bergambar, kuis pengetahuan, dan lokakarya kreatif. Anak-anak yang berpartisipasi menunjukkan antusiasme yang tinggi, karena kegiatan ini memperkenalkan mereka pada pengalaman belajar yang baru dan menyenangkan.

Ketua KKN, Abd. Muis, menyatakan bahwa tujuan Pojok Pengetahuan adalah untuk memberikan akses lebih baik kepada anak-anak terhadap sumber pengetahuan dan buku yang bermanfaat. “Kami berharap dengan adanya Pojok Pengetahuan ini, anak-anak dapat lebih tertarik untuk membaca dan belajar, serta meningkatkan kemampuan literasi mereka secara keseluruhan,” ujarnya.

Sementara itu, Takmir Masjid Danoedjo As-Sudairi, Suryadi, juga menyambut baik kegiatan ini dan menambahkan bahwa program tersebut sejalan dengan visi masjid untuk berperan aktif dalam pengembangan pendidikan anak. “Masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan masyarakat. Kami berharap Pojok Pengetahuan ini dapat memberikan manfaat besar bagi anak-anak di lingkungan kami,” ungkap Suryadi.

Sebagai bentuk kontribusi, KKN UAD Alternatif 92 menyumbangkan sejumlah buku pengetahuan akademis, nonakademis, dan berbasis keagamaan kepada pengurus masjid untuk memperkaya koleksi Pojok Pengetahuan. Harapannya, tempat itu dapat terus berkembang dan menjadi motivasi bagi anak-anak untuk meningkatkan semangat belajar mereka. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-tingkatkan-literasi-anak-dengan-program-Pojok-Pengetahuan-Dok.-Istimewa.jpg 1268 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 14:56:142024-08-30 14:56:14Meningkatkan Literasi Anak Melalui Pojok Pengetahuan

KKN UAD Inisiasi Program Desa Tahan Pangan di Gedongtengen

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Penanaman bibit sayuran dalam Program Desa Tahan Pangan oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Gedongtengen (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unit I.C.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) lakukan Program Desa Tahan Pangan di RW 08 Gedongtengen, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan yang digelar pada Jumat, 23 Agustus 2024 ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat melalui edukasi terkait penanaman bibit sayur.

Mahasiswa KKN UAD yang terlibat adalah Nur Qoidah, Putri Ayu Sian Mega Utami, Via Nadila, Annisa Putri Anggraini, Soemen Alusa Atjan Ritonga, Shafira Putri Aliifah, Ulfa Maulidiyah, dan Abhista Amiliana Nuraini. Adapun kegiatan ini juga merupakan wujud kepedulian serta kerja sama antara mahasiswa dengan Kelompok Tani Subur Ceria agar dapat bersama-sama meningkatkan ketahanan pangan bagi masyarakat setempat. Khususnya melalui peningkatan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman, higienis, bermutu, serta berbasis pada potensi sumber daya lokal.

Terdapat sebanyak lima bibit sayuran yang ditanam dalam kegiatan ini. Bibit-bibit tersebut antara lain sawi pakcoy, bayam beazil, sawi samhong, cabai, dan kangkung. Asih selaku perwakilan dari Kelompok Tani Subur Ceria merespons positif adanya kegiatan ini. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa KKN UAD atas inisiatifnya dengan adanya Program Desa Tahan Pangan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Selepas kegiatan diharapkan masyarakat RW 08 Gedongtengan dapat tetap konsisten melanjutkan program tersebut sebagai salah satu langkah meningkatkan ketahanan pangan. Diharapkan pula program ini dapat terus berkembang dengan dilakukannya modernisasi irigasi yang saat ini masih terus disosialisasikan untuk meningkatkan produksi pangan di desa.

Selain itu, masyarakat RW 08 Gedongtengan juga diimbau untuk selalu menjaga serta menambah tanaman di area tersebut karena dinilai sangat penting untuk mendukung kualitas hidup yang lebih baik. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penanaman-bibit-sayuran-dalam-Program-Desa-Tahan-Pangan-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Gedongtengen-Dok.-Istimewa.jpg 1063 1300 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 14:41:332024-08-30 14:41:33KKN UAD Inisiasi Program Desa Tahan Pangan di Gedongtengen

KKN UAD Sosialisasikan Pentingnya Literasi Sampah di SD Negeri 1 Wijirejo

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Sosialisasikan Pentingnya Literasi Sampah di SD Negeri 1 Wijirejo (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit Pandak dan Bajang berkolaborasi menyelenggarakan sosialisasi dengan tema “Generasi Tangguh Lahir dari Lingkungan yang Utuh” di Aula SD Negeri 1 Wijirejo, Bantul. Acara yang berlangsung pada Senin, 19 Agustus 2024 pukul 08.30 hingga 12.00 WIB ini dihadiri oleh siswa kelas I hingga VI, kepala sekolah, guru, dan dosen pembimbing lapangan (DPL) dari kedua unit.

Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pemilahan dan pengelolaan sampah. Ariesty Fujiastuti, DPL KKN UAD, menjelaskan jenis-jenis sampah seperti organik, anorganik, serta berbahaya dan beracun dengan cara yang sederhana. Ia juga memaparkan metode pengelolaan sampah yang baik, yaitu dengan memilah, mengolah, dan mengurangi penggunaan barang yang sulit terurai.

Sesi tanya jawab berhadiah menambah semangat siswa. Mereka antusias mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan seputar literasi sampah, dengan hadiah seperti botol minum, tempat makan, buku, kotak pensil, dan perlengkapan menggambar yang disediakan panitia. Hadiah-hadiah ini diharapkan dapat mendorong siswa untuk lebih peduli terhadap pengelolaan sampah.

Kepala Sekolah SD Negeri 1 Wijirejo, Beni Mulyono, mengungkapkan, “Kami sangat berterima kasih kepada pihak UAD yang telah menyelenggarakan sosialisasi literasi sampah ini. Semoga anak-anak kami dapat menerapkan pemilahan sampah di rumah dan menjaga kebersihan di sekolah.”

Ariesty Fujiastuti juga menambahkan, “Kami senang bisa berkolaborasi dengan SD Negeri 1 Wijirejo. Dukungan terhadap Gerakan Bantul Bersih Sampah 2025 adalah bagian dari komitmen kami. Semoga informasi yang kami berikan bermanfaat bagi siswa di sini.” (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Sosialisasikan-Pentingnya-Literasi-Sampah-di-SD-Negeri-1-Wijirejo-Dok.-Istimewa.jpg 839 1215 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 14:26:032024-08-30 14:26:03KKN UAD Sosialisasikan Pentingnya Literasi Sampah di SD Negeri 1 Wijirejo

KKN MAS Dorong Bisnis UMKM Kain Perca di Dusun Tengklik

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Pembuatan produk dari kain perca oleh tim KKN MAs Kelompok 73 bekerja sama dengan ibu-ibu PKK serta karang taruna Dusun Tengklik (Dok. Istimewa)

Pada Jumat, 23 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah ‘Aisyiyah (KKN MAs) Kelompok 73 bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dari RT 1, RT 2, dan RT 3 Dusun Tengklik, Desa Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, RW 3, serta remaja karang taruna, mengadakan pelatihan pembuatan produk dari kain perca. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menjahit dan memanfaatkan limbah kain menjadi produk yang bernilai guna.

Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB itu dihadiri oleh sekitar 40 peserta. Dalam kegiatan tersebut, peserta diajarkan teknik dasar menjahit serta cara mengolah kain perca menjadi berbagai produk kerajinan seperti bantal, pouch, dan scrunchie (ikat rambut). Pelatihan yang dilakukan tidak hanya memberikan keterampilan baru, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan gotong royong di antara warga.

Ketua karang taruna menyatakan, “Pemanfaatan kain perca dari limbah konveksi baju yang ada di Desa Polokarto dapat menjadi solusi pengelolaan limbah yang bermanfaat.”

Sejalan dengan tema KKN MAs, sebelumnya mereka telah melakukan survei di Dusun Tengklik, Desa Polokarto, terkait usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh warga setempat. Berdasarkan hasil survei tersebut, mereka menyusun program kerja untuk membantu pelaku UMKM meningkatkan usahanya.

Di Dusun Tengklik, terdapat beberapa UMKM yang sebagian besar bergerak di bidang kain, seperti sablon, menjahit, dan membatik dengan malam. Namun, pemanfaatan limbah kain perca masih kurang optimal. Oleh karena itu, dibuatlah inovasi pemanfaatan kain perca agar limbah konveksi kain tidak terbuang sia-sia.

Ketua unit Jibral Arrabi menyatakan, kegiatan pemanfaatan kain perca yang diikuti oleh ibu-ibu PKK dari setiap RT di RW 03 dan remaja karang taruna Dusun Tengklik berlangsung dengan lancar. “Antusiasme peserta sangat tinggi, dan mereka mengikuti kegiatan ini dengan penuh semangat,” paparnya.

Keterlibatan ibu-ibu PKK dan remaja karang taruna tidak hanya bertujuan agar pemilik UMKM memanfaatkan limbah kain, tetapi juga mengajak warga sekitar dan remaja sebagai penerus UMKM yang ada untuk turut serta, bahkan mengembangkan lebih jauh. Selain itu, kreasi dari kain perca ini dapat dijadikan usaha baru sekaligus menjaga lingkungan dengan memanfaatkan limbah yang ada.

Dengan adanya kegiatan ini dan partisipasi aktif dari warga serta remaja karang taruna, diharapkan mereka dapat memanfaatkan limbah kain perca dengan lebih baik. Mengingat sebagian besar usaha warga Dusun Tengklik adalah konveksi kain, pemanfaatan limbah sangat diperlukan.

Inovasi ini diharapkan dapat dilanjutkan oleh warga Dusun Tengklik, Desa Polokarto, dan dikembangkan lebih jauh untuk menciptakan produk-produk yang lebih bervariasi dan bernilai jual tinggi, guna mengembangkan UMKM di tempat tersebut. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pembuatan-produk-dari-kain-perca-oleh-tim-KKN-MAs-Kelompok-73-bekerja-sama-dengan-ibu-ibu-PKK-serta-karang-taruna-Dusun-Tengklik-Dok.-Istimewa.jpg 1527 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 14:05:512024-08-30 14:05:51KKN MAS Dorong Bisnis UMKM Kain Perca di Dusun Tengklik

Mahasiswa UAD Edukasi Anak-Anak Sosrodipuran dengan Film Animasi

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Edukasi Anak-Anak Sosrodipuran dengan Film Animasi (Dok. Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 92 Unit I.C.3 mengadakan sosialisasi literasi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Abdurrahman, Kampung Sosrodipuran, Kelurahan Sosromenduran, Kota Yogyakarta, pada Sabtu, 24 Agustus 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran anak-anak tentang pentingnya literasi dengan pendekatan kreatif berupa pemutaran animasi edukatif.

Arsyadi, ketua kelompok KKN, menjelaskan bahwa literasi meliputi kemampuan membaca, menulis, berpikir kritis, dan memahami informasi. “Literasi yang baik membantu anak-anak memahami informasi dengan lebih baik, yang penting untuk masa depan mereka,” jelasnya.

Kegiatan ini menyajikan dua film animasi pendek. Animasi pertama Animasi Literasi Anak menunjukkan kualitas literasi di Indonesia dan pentingnya budaya membaca sejak dini. Animasi kedua, Pesan si Juki: Hati-Hati di Internet, mengajarkan pentingnya berpikir kritis dalam mencari informasi daring dan memverifikasi kebenaran sumber. Kedua animasi ini dipilih untuk menyampaikan pesan moral tentang literasi dengan cara yang mudah dipahami oleh anak-anak.

Setelah menonton, mahasiswa KKN mengadakan sesi tanya jawab untuk mengevaluasi pemahaman anak-anak tentang pesan dari animasi. Diskusi ini bertujuan melatih kemampuan berpikir kritis dan mendorong partisipasi aktif dalam proses belajar. Dengan kegiatan ini, mahasiswa KKN UAD berharap anak-anak TPA Abdurrahman semakin sadar akan pentingnya literasi dan termotivasi untuk membaca dan mengembangkan kemampuan literasi mereka. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Edukasi-Anak-Anak-Sosrodipuran-dengan-Film-Animasi-Dok.-Istimewa.jpg 855 1326 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:51:472024-08-30 13:51:47Mahasiswa UAD Edukasi Anak-Anak Sosrodipuran dengan Film Animasi

Efek Negatif Gadget bagi Anak Usia Dini Jadi Konsentrasi KKN UAD di Tegallayang

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit V.B.3 menggelar diskusi bertema parenting di Padukuhan Tegallayang IX, Caturharjo, Pandak, Bantul (Dok. Istimewa)

“Anak-anak yang penting diam dan bisa ditinggal oleh orang tua yang sibuk bekerja. Namun, ya itu tadi, solusinya dengan memberikan gadget. Banyak dari kami di sini yang bekerja sebagai buruh atau petani, sehingga bukan dari kalangan menengah ke atas yang memiliki pembantu,” jelas Tri Murtini, S.P.d.UD.

Ia mengatakan bahwa fenomena adiksi gadget ini sebagian besar disebabkan oleh kesibukan orang tua dalam pekerjaan, sementara anak-anak tidak mendapatkan pengawasan yang memadai karena ketiadaan asisten rumah tangga (ART).

Kecanduan gadget atau gawai yang dialami oleh anak usia dini bukanlah hal yang asing lagi. Oleh karena itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode ke-127 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit V.B.3 menggelar diskusi bertema parenting di Padukuhan Tegallayang IX, Caturharjo, Pandak, Bantul. Diskusi yang berjudul “Bahaya Gadget bagi Anak Usia Dini” ini berlangsung berkat kolaborasi dengan Taman Kanak-Kanak (TK) ABA Tegallayang II.

Acara ini digagas sebagai respons terhadap kekhawatiran masyarakat mengenai perilaku anak-anak yang sudah menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget. Kepala Sekolah TK ABA Tegallayang II, Tri Murtini, mengungkapkan bahwa dampak negatif dari penggunaan gadget yang berlebihan pada anak-anak sudah mulai dirasakan di lingkungan sekolah.

“Kalau sudah di sekolah, lagunya TikTok semua, seharusnya mereka menyanyikan lagu anak-anak, bukan lagu orang dewasa. Bahkan, gerakan yang mungkin kita anggap erotis sudah mulai ditiru oleh anak-anak,” ujarnya.

Sementara itu, beberapa wali murid mengakui bahwa anak-anak mereka sudah menunjukkan tanda-tanda kecanduan gadget. Perubahan emosi yang tidak terkontrol, kesulitan melepaskan diri dari gadget, serta penolakan terhadap nasihat orang tua menjadi indikasi yang semakin mengkhawatirkan.

Diskusi yang diadakan di Pendopo TK ABA Tegallayang II ini dihadiri oleh para wali murid dan berlangsung secara interaktif. Para peserta aktif mengajukan pertanyaan serta berbagi pandangan mengenai masalah adiksi gadget pada anak usia dini.

Ketika dimintai tanggapan mengenai diskusi tersebut, Tri Murtini menyatakan bahwa acara ini sukses karena para wali murid terlibat aktif dalam berdiskusi dan saling berbagi pengalaman. “Saya kira diskusi parenting ini berhasil karena materi yang disampaikan oleh pemateri mendapatkan tanggapan positif dari peserta. Mereka berani bertanya dan berbagi pendapat, jadi saya kira acara ini sukses,” ungkapnya.

Ia berharap, dengan adanya kolaborasi bersama mahasiswa KKN Reguler-127 Unit V.B.3, para orang tua dapat mengubah cara pandang mereka terkait pemberian gadget kepada anak. Ia menginginkan agar anak-anak dapat berkembang sesuai dengan usianya, tanpa terdampak oleh pendewasaan yang tidak sesuai melalui penggunaan gadget. Selain diskusi, TK ABA Tegallayang II juga telah mengambil langkah untuk mengalihkan perhatian anak-anak dari gadget dengan memperkenalkan permainan tradisional.

“Di sekolah kami sudah mulai memperkenalkan permainan tradisional. Ini tidak hanya untuk melestarikan budaya Jawa seperti cublek-cublek suweng dan engklek, tetapi juga agar anak-anak bisa terlepas dari ketergantungan gadget,” terang Tri Murtini.

Melalui diskusi tersebut, mahasiswa KKN Unit V.B.3 berharap para orang tua dapat mengambil intisarinya, sehingga mampu meminimalisir penggunaan gadget pada anak dan lebih peduli terhadap dampak negatif yang dapat terjadi di masa depan. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Unit-V.B.3-menggelar-diskusi-bertema-parenting-di-Padukuhan-Tegallayang-IX-Caturharjo-Pandak-Bantul-Dok.-Istimewa.jpg 1125 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:36:322024-08-30 13:36:32Efek Negatif Gadget bagi Anak Usia Dini Jadi Konsentrasi KKN UAD di Tegallayang

KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Ajak Warga Ngentakmangir Membuat Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi (Dok. Istimewa)

Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 127 Unit V1.D.2 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melaksanakan program pengabdian masyarakat pada 24 Agustus 2024 di Dusun Kwalangan Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul.

Tim yang terdiri atas delapan mahasiswa itu mempunyai program unggulan yaitu sosialisasi pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi. Program ini dilaksanakan di kediaman Ketua RT 4 yang berlokasi di Ngentakmangir dan dihadiri oleh ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) di daerah setempat.

Kegiatan terdiri atas dua sesi. Pertama, berfokus pada sosialisasi pemanfaatan limbah kotoran sapi menjadi pupuk kompos. Materi yang disampaikan meliputi pemanfaatan dan pembuatan pupuk kompos, dan uraian terkait manfaat pupuk kompos untuk tanaman serta penjelasan tentang metode pembuatan pupuk.

Kedua, diadakan pelatihan pembuatan pupuk kompos. Proses dimulai dengan mencampurkan tetesan air tebu dengan 5 tutup botol cairan EM4 kemudian didiamkan selama 15 menit. Selanjutnya, bahan tersebut dicampur ke dalam kotoran sapi dan diaduk. Lalu kotoran sapi ditaruh ke atas alas atau karung lalu ditutup. Setelah itu, kompos disimpan pada suhu yang sedang agar tetap lembab dan tidak terkena paparan sinar matahari.

Luluk Sholehah selaku humas KKN Unit VI.D.2 UAD, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memanfaatkan kotoran sapi yang tadinya tidak memiliki nilai menjadi sesuatu yang bermanfaat. “Pembuatan pupuk kompos dari kotoran sapi adalah metode yang efektif untuk memanfaatkan limbah organik dan meningkatkan kualitas tanah,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua PKK RT 4 juga menambahkan, “Pelatihan ini diharapkan dapat membentuk PKK yang aktif dalam kegiatan pertanian di Desa Wijirejo tepatnya.”

Setya selaku ketua KKN Reguler VI.D.2 menerangkan bahwa dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai pupuk kompos, diharapkan petani dapat mengurangi biaya pembelian pupuk kimia sekaligus meningkatkan hasil panen mereka yang berpotensi meningkatkan pendapatan warga di Ngentakmangir. Secara keseluruhan kegiatan ini adalah pilihan ramah lingkungan dan ekonomis untuk meningkatkan produktivitas pertanian warga di Ngentakmangir. (Caca)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Ajak-Warga-Ngentakmangir-Membuat-Pupuk-Kompos-dari-Kotoran-Sapi-Dok.-Istimewa.jpg 1021 938 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:20:232024-08-30 13:20:23KKN UAD Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Kompos dari Kotoran Sapi

KKN UAD Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak

30/08/2024/in Terkini /by Ard

KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak (Dok. Istimewa)

Pada Kamis, 22 Agustus 2024, terselenggara kegiatan studi banding dan kunjungan 160 siswa SMP Negeri 2 Pandak ke laboratorium pengelolaan sampah Dusun Kuroboyo, Caturharjo, Pandak, Bantul. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pembelajaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) terkait “Gaya Hidup Berkelanjutan”.

Hadziqotul Azizah, koordinator P5 SMP N 2 Pandak, bekerja sama dengan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Reguler ke-127 Unit V.C.1 dan V.C.3 Dusun Kuroboyo dalam memberikan edukasi terkait sampah.

Edo Prayoga selaku ketua Unit V.C.1 dan Bima Putra Anggara selaku ketua Unit V.C.3 dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) Dedi Wijayanti, M.Hum. memimpin kegiatan tersebut. Sementara itu, Harnanik Istiningsih dan Anna Marine Yuliyanti sebagai perwakilan Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) turut hadir mendampingi kunjungan dan studi banding.

Dalam pelaksanaannya, anggota KKN terbagi menjadi tiga kelompok dengan masing-masing materi. Adapun materi yang diberikan, yaitu pengelolaan sampah dengan media ember tumpuk, pilah sampah, dan daur ulang botol bekas menjadi pot gantung. Materi ember tumpuk dipaparkan oleh Bima, Wulan, Anggit, dan Fatyyah. Materi pilah sampah dipaparkan oleh Edo, Ivandi, Nanda, Iza, Rahma, dan Indah. Adapun materi daur ulang sampah dipaparkan oleh Safitri, Arinan, Rafli, Zata, dan Kika.

Tidak hanya sebatas ilmu teori, KKN UAD juga mengajak para siswa untuk praktik sehingga ilmu yang dipaparkan dapat tersampaikan lebih baik. Selesainya pemaparan tiga topik pengelolaan sampah, kegiatan edukasi sampah diakhiri dengan penanaman pohon alpukat di greenhouse laboratorium pengelolaan sampah yang dipimpin oleh Iqbal, Yuslim, dan Hilmi.

Edukasi ini ditujukan agar siswa mendapatkan pengalaman langsung mengenai pengelolaan sampah. Selain itu, diharapkan mereka dapat memahami pentingnya pengelolaan sampah yang baik, mengetahui proses daur ulang sampah, dan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh dalam kehidupan sehari-hari.

“Tujuannya agar anak-anak sadar dan peduli terhadap lingkungan terutama masalah sampah, karena sampah biasanya hanya dianggap sepele. Selain itu, agar anak-anak bisa mengetahui bagaimana cara pengelolaan sampah yang baik agar meminimalisir masalah yang muncul akibat sampah di masyarakat,” ucap Hadziqotul Azizah.

Anna Marine Yuliyanti juga mengungkapkan, “Harapan dari adanya pelatihan dan pengolahan sampah, yaitu diharapkan generasi muda bisa menyelesaikan sampah yang sedang menjadi permasalahan saat ini. Dengan adanya pengolahan dari ember tumpuk, persiapan pembakaran, pemilahan sampah, dan daur ulang, anak-anak mempunyai dasar yang kuat untuk menerapkannya.”

“Dengan adanya pelatihan terkait pengolahan sampah, diharapkan anak-anak SMP N 2 Pandak akan terbiasa menyikapi sampah rumah tangga yang ada di rumahnya masing-masing. Dari sikap-sikap tersebut, anak-anak terbiasa untuk melaksanakan hidup bersih sehingga program Bantul Bebas Sampah Tahun 2025 itu dapat terlaksana,” timpal Harnanik Istiningsih. (doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Berikan-Edukasi-Pengelolaan-Sampah-kepada-Siswa-SMP-N-2-Pandak-Dok.-Istimewa.jpeg 738 1312 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 13:09:482024-08-30 13:09:48KKN UAD Berikan Edukasi Pengelolaan Sampah kepada Siswa SMP N 2 Pandak

Langkah Sederhana untuk Selamatkan Indonesia

30/08/2024/in Terkini /by Ard

Aksi Bersih Dusun KKN Reguler Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ke-127 Unit IV.B.1 bersama warga Krekah Bantul (Dok. Istimewa)

“Ngerongsok” menjadi istilah yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Istilah ini identik dengan aktivitas memungut dan memilah sampah untuk dijual sehingga bisa menjadi sumber penghasilan.

Meskipun dianggap sepele, ngerongsok nyatanya berkontribusi dalam upaya penyehatan lingkungan. Hal ini berangkat dari fakta bahwa keberadaan sampah yang tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan berbagai penyakit seperti diare, kolera, penyakit kulit, hingga kanker.

Pada 23 Agustus 2024, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler ke-127 Unit IV.B.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar aksi bersih dusun bersama warga dan karang taruna Dusun Krekah, Gilangharjo, Pandak, Bantul. Kegiatan ini berfokus pada sanitasi rumah tangga, di mana setiap sampah domestik yang dihasilkan akan dikumpulkan menjadi satu untuk dipilah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir.

Pemilahan sampah didasarkan pada dua jenis, yakni sampah organik dan anorganik. Sampah anorganik yang masih bagus selanjutnya dijual kepada pengepul untuk diolah kembali. Sebelum melakukan aksi, masyarakat diberi edukasi pengelolaan sampah terlebih dahulu oleh tim KKN UAD dalam agenda pertemuan rutin dengan perangkat padukuhan maupun kelompok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Kepala Dusun Krekah Yudi Santoso menyampaikan, “Kerja sama ini menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan bisa dimulai dari hal kecil dan dilakukan secara kolektif. Kami sangat bangga dengan antusiasme warga yang turut serta dalam kegiatan ini.”

Lebih lanjut, Khairul Munadir selaku ketua tim KKN Unit IV.B.1 mengungkapkan, “Kegiatan ngerongsok ini menjadi satu upaya untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga kebersihan lingkungan. Harapannya, masyarakat Padukuhan Krekah dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekaligus melaksanakan kegiatan serupa secara rutin di kemudian hari.” (ish)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aksi-Bersih-Dusun-KKN-Reguler-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-ke-127-Unit-IV.B.1-bersama-warga-Krekah-Bantul-Dok.-Istimewa.jpeg 1051 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2024-08-30 12:55:182024-08-30 12:55:18Langkah Sederhana untuk Selamatkan Indonesia
Page 126 of 305«‹124125126127128›»

TERKINI

  • IMM JPMIPA UAD Gelar Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Desain Canva16/05/2025
  • PKK Bimawa UAD dan Talent Force Adakan Webinar Dukung Karier Mahasiswa16/05/2025
  • Raih IPK Sempurna: Mahasiswa FH UAD Jadi Wisudawan Terbaik16/05/2025
  • Optimalisasi Teknologi AI dalam Public Relations16/05/2025
  • UAD Buka Pendaftaran Beasiswa Kuliah Gratis dan Potongan Biaya Hingga 8 Semester15/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Juara I Rope Access di Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Prestasi di Ajang Scouting Skill Competition Tingkat Nasional16/05/2025
  • Mahasiswa PPKn UAD Juara I Tournament Badminton Pubhfest 202515/05/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal Tingkat Provinsi13/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Juara 2 dalam Turnamen Badminton PUBHFEST 202513/05/2025

FEATURE

  • Peran dan Pemanfaatan AI dalam Praktik Kehumasan Modern16/05/2025
  • Menangkan 14 Kejuaraan, Reyhan Jadi Wisudawan Berprestasi FH UAD16/05/2025
  • Kebaikan Adalah Kunci Kebahagiaan16/05/2025
  • Pemanfaatan AI secara Etis dan Bijaksana16/05/2025
  • Wadek FKIP UAD: Lulusan UAD Harus Berilmu, Beraksi, dan Berarti15/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top