• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Ketangguhan Intan, Dari Bimbel Hingga Emas Pimnas

20/05/2025/in Terkini /by Ard

Intan Faya, Wisudawati Berprestasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Intan Faya)

Intan Faya Nurazizah, lulusan Program Studi Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dianugerahi sebagai Wisudawati Berprestasi Kegiatan Kemahasiswaan Bidang Akademik. Perempuan kelahiran Bengkulu berdarah Jawa ini tumbuh dalam keluarga sederhana, namun penuh semangat juang.

Ayahnya, Edi Fandoyo, adalah sosok inspiratif yang rela melakukan apa saja demi pendidikan anak-anaknya. Ibunya, Riyani, adalah pilar kekuatan batin yang mendampingi setiap langkah hidup Intan. “Gelar ini saya persembahkan untuk mereka, terutama untuk Bapak. Tolong hidup lebih lama, Pak, agar bisa melihat anakmu sukses dan membahagiakanmu,” ucapnya penuh haru.

Ketertarikan Intan pada ilmu pengetahuan alam telah tumbuh sejak sekolah dasar. Ia rutin mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN) sejak SD hingga SMA. Maka tak heran bila akhirnya ia memilih Biologi sebagai jalan akademiknya di bangku kuliah. Namun, perjalanan itu bukan tanpa tantangan. “Bertahan saat tidak baik-baik saja, itu tantangan terberat,” kenangnya.

Sejak awal perkuliahan, Ia bekerja di sebuah bimbel sambil menjalani rutinitas akademik yang padat, termasuk laporan praktikum berlapis-lapis yang Ia ibaratkan seperti tumpukan wafer tango. Namun Intan tidak menyerah. Ia belajar menerima kesedihan, menangis bila perlu, tetapi selalu bangkit esok harinya dengan semangat baru. “Kita harus kuat, karena ada orang tua yang terus berjuang untuk kita,” tuturnya.

Di tengah segala keterbatasan, Intan justru melesat dengan segudang prestasi. Ia terpilih mengikuti Abdidaya 2023 di Universitas Jember, meraih kategori emas di ajang Pimnas Universitas Padjadjaran 2023, serta memperoleh Juara Favorit di Pimnas Universitas Airlangga.

Semua pencapaian itu ia raih lewat kerja kolektif, bimbingan dosen, dan daya juang pribadi yang tak kenal lelah. Baginya, pengelolaan waktu menjadi kunci keberhasilan. Ia menyusun timeline seefisien mungkin dan menerapkan prinsip jangan menunda tugas agar hidupnya tetap terarah. Tak hanya sebagai peserta lomba, kontribusi Intan juga nyata melalui keikutsertaannya dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA), menjadikannya teladan bagi rekan sejawat dalam bidang kemahasiswaan akademik.

Saat ditanya tentang makna menjadi wisudawati berprestasi, ia menjawab, “Ini adalah hadiah untuk kerja keras orang tua saya, yang jasanya tak akan pernah terbalas.” Satu kata yang ia pilih untuk menggambarkan perjalanannya adalah luar biasa, bukan untuk dirinya semata, tetapi untuk kampus UAD, perjuangan orang tua, dan dirinya sendiri yang mampu bangkit dari segala keterbatasan. Untuk mahasiswa aktif, Intan berpesan, “Ikutilah kegiatan yang tidak membuang-buang waktu. Pahami untuk apa kamu kuliah. Bertahanlah dalam proses, karena justru di sanalah pendewasaanmu dibentuk.”

Intan Faya Nurazizah adalah gambaran nyata bahwa kesuksesan bukan hanya milik mereka yang lahir dalam kemudahan, tetapi juga milik mereka yang memilih untuk bangkit, bertahan, dan terus melangkah, walau dari keluarga sederhana, walau dari perantauan jauh, dan walau dalam keadaan tidak selalu baik-baik saja. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Intan-Faya-Wisudawati-Berprestasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Intan-Faya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-20 13:14:242025-05-20 13:14:24Ketangguhan Intan, Dari Bimbel Hingga Emas Pimnas

Kisah Inspiratif Silmi Kaffah, Lulus S2 Farmasi dengan Cepat

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Silmi Kaffah, M.Farm Mahasiswa S2 Farmasi UAD (Dok. Dilla)

Silmi Kaffah, M.Farm., membuktikan bahwa kesuksesan bisa diraih dengan ketekunan dan perencanaan yang matang. Ia lulus S2 Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam waktu 1 tahun 1 bulan 26 hari dengan IPK yang membanggakan, 3,94.

Dengan motivasi yang kuat dan target yang jelas, Silmi berhasil menyelesaikan studi magisternya dengan cepat. Ia menekankan pentingnya menjaga komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing dan memanfaatkan waktu liburan untuk menyicil penulisan proposal dan artikel.

Penelitian Silmi berfokus pada potensi Bawang Dayak sebagai tanaman obat lokal untuk mengobati hipertensi dan hiperlipidemia. Ia berharap penelitiannya dapat berkontribusi pada pengembangan pengobatan alternatif yang aman dan efektif. Ia memiliki cita-cita untuk melanjutkan studi S3 ke luar negeri dan memperdalam keilmuannya di bidang farmasi.

Silmi memberikan pesan kepada mahasiswa lainnya untuk memiliki target yang jelas, tidak menunda pekerjaan, dan menjaga kesehatan fisik dan mental. Ia juga menekankan pentingnya berdoa dan memiliki ketekunan dalam mencapai kesuksesan. Dengan semangat dan motivasi yang kuat, diharapkan mahasiswa lainnya dapat mencapai kesuksesan seperti Silmi (Dilla).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Silmi-Kaffah-M.Farm-Mahasiswa-S2-Farmasi-UAD-Dok.-Dilla.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 14:13:562025-05-19 14:13:56Kisah Inspiratif Silmi Kaffah, Lulus S2 Farmasi dengan Cepat

Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara

19/05/2025/in Feature /by Ard

Lathifah, Mahasiswa Berprestasi FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM FEB UAD)

Yogyakarta, 11 Mei 2025, suasana Aula Masjid Islamic Center (IC) Kampus 4 UAD pagi itu dipenuhi semangat belajar yang menggelora. Di tengah lingkaran kader-kader muda Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (IMM FEB UAD), berdiri sosok yang tak hanya fasih berbicara, tetapi juga mampu menyentuh ruang batin para peserta. Ialah Lathifah Apriana Putri, Mahasiswa Berprestasi Program Diploma FEB UAD tahun 2023 dan 2024. Dengan tema “Speak to Inspire, Lead with Impact”, ia tak hanya menyampaikan materi, tetapi menghidupkan makna.

Dalam penyampaian materinya, Lathifah membangun sebuah narasi yang kuat tentang hakikat public speaking sebagai seni memengaruhi, bukan sekadar menyampaikan. Ia menekankan bahwa berbicara di depan umum bukanlah ruang untuk menunjukkan siapa diri kita, melainkan tentang bagaimana pesan yang kita sampaikan bisa menyentuh, membangun, bahkan menggerakkan orang lain.

“Bicara itu bukan tentang kamu, tapi pesanmu,” ucapnya dengan penuh keyakinan, mengajak peserta untuk menjadikan kata sebagai medium perubahan. Lathifah memperkenalkan perbedaan mendasar antara speaking to inform dan speaking to inspire. Melalui kisah-kisah personal dan contoh tokoh seperti Buya Hamka, Barack Obama, dan Najwa Shihab, ia menunjukkan bahwa komunikasi sejati adalah tentang menyampaikan nilai, emosi, dan visi perubahan.

Tidak hanya berteori, Lathifah mendorong peserta untuk terlibat langsung dalam simulasi singkat, latihan impromptu, hingga role play yang dirancang untuk membangun kepercayaan diri. “Saya pun dulu takut bicara di depan umum, tapi saya belajar bahwa rasa takut bukan musuh, melainkan sinyal bahwa kita sedang bertumbuh.”

Pengakuan tersebut bukan hanya membumikan materi, tetapi menjadi sumber kekuatan bagi para peserta yang selama ini masih ragu bersuara. Materi yang ia paparkan juga mengandung elemen penting dari komunikasi inspiratif, keaslian, emosi, dan storytelling. Ia membimbing peserta untuk menuliskan kerangka cerita dari pengalaman nyata, lalu menyulapnya menjadi narasi yang menyentuh, membuktikan bahwa setiap orang punya kisah yang layak untuk dibagikan dan didengar.

Kegiatan ini bukan hanya pelatihan, tetapi menjadi pengalaman transformatif. Melalui penyampaian yang autentik, komunikatif, dan sarat makna, Lathifah Apriana Putri menunjukkan bahwa public speaking bukan sekadar keterampilan, melainkan panggilan untuk menyuarakan nilai dan membangun dampak.

Ia menghidupkan pesan bahwa setiap individu dapat menjadi pemimpin, asal berani bersuara dengan tujuan yang jelas. Dalam keheningan refleksi di akhir sesi, salah satu kutipan Lathifah terngiang kuat di benak para peserta, “Gunakan suaramu untuk memberi makna, bukan hanya bicara.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lathifah-Mahasiswa-Berprestasi-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-FEB-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 14:06:022025-05-19 14:06:02Lathifah: Menggerakkan Lewat Kata, Menginspirasi Lewat Suara

Membangun Komunikator Inspiratif dan Pemimpin Berdampak

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Acara Public Speaking IMM FEB Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM FEB UAD)

Yogyakarta, 11 Mei 2025 Bidang Riset dan Pengembangan Keilmuan (RPK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Ahmad Dahlan (IMM FEB UAD) menyelenggarakan pelatihan public speaking bertajuk “Speak to Inspire, Lead with Impact” di Aula Masjid Islamic Center Kampus 4 UAD.

Kegiatan ini diikuti oleh kader IMM FEB dan terbuka untuk umum secara gratis. Pelatihan menghadirkan Latifah Apriana Putri, Mahasiswa Berprestasi Program Diploma FEB UAD tahun 2023 dan 2024, sebagai fasilitator utama. Melalui sesi inspiratif yang dikemas secara interaktif, peserta diajak untuk tidak hanya memahami teknik berbicara di depan umum, tetapi juga mengasah kemampuan menyampaikan pesan yang menggugah dan membangun pengaruh positif.

Menurut Devi Nafrilla, Ketua Bidang RPK IMM FEB UAD, pelatihan ini merupakan respons atas urgensi peningkatan kapasitas komunikasi mahasiswa di tengah era disrupsi dan arus informasi yang sangat cepat.

“Kemampuan public speaking kini menjadi fondasi penting bagi setiap individu yang ingin tampil sebagai agen perubahan. Namun, berbicara saja tidak cukup. Kita membutuhkan komunikator yang mampu menginspirasi dan memimpin dengan dampak nyata,” ujarnya. Immawan Adib Dzulfikar, Ketua Umum IMM FEB menekankan pentingnya kesinambungan antara intelektualitas dan kemampuan komunikasi dalam membangun kader Muhammadiyah yang progresif dan berpengaruh.

Seluruh proses kegiatan ini dilaksanakan secara sistematis demi memastikan pelatihan berjalan efektif dan berdampak. Strategi keberlanjutan juga menjadi perhatian panitia. Peserta diwajibkan membuat video public speaking berdurasi 2–8 menit sebagai tugas akhir. Sertifikat diberikan berdasarkan partisipasi aktif dan penyelesaian tugas, bukan semata kehadiran. Dengan demikian, pembelajaran tidak berhenti di ruang pelatihan, melainkan berlanjut dalam praktik nyata yang berdampak di lingkungan masing-masing.

Sebagai indikator keberhasilan, panitia mencatat tingginya antusiasme peserta dalam mengikuti sesi, keberhasilan menyelesaikan tugas praktik, serta munculnya peningkatan kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum.

“IMM bukan hanya ruang intelektual, tetapi juga ruang pengembangan potensi kepemimpinan. Melalui pelatihan ini, kami berharap kader IMM FEB UAD dapat tampil sebagai komunikator visioner dan pemimpin masa depan yang mampu memengaruhi lingkungan dengan gagasan dan kata-katanya,” pungkas Devi Nafrilla. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-Public-Speaking-IMM-FEB-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-FEB-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 13:51:172025-05-20 10:28:18Membangun Komunikator Inspiratif dan Pemimpin Berdampak

Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah sebagai Fondasi Gerakan

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Diskusi Ideologi IMM FAST Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (IMM FAST UAD)

Sabtu, 10 Mei 2025 Bidang Kaderisasi Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menyelenggarakan kegiatan Diskusi Ideologi Kaderisasi Strategis IMM (Diksi) dengan mengangkat tema “Ideologi Muhammadiyah sebagai Dasar Gerakan”. Kegiatan ini berlangsung di Laboratorium Multimedia, Lantai 4, Kampus 4 UAD.

Acara dimoderatori oleh Frizi Al Husaini, kader angkatan 2024, dengan pemantik diskusi Maulida Rifqi Rusydiani, Demisioner Ketua PK IMM FAST periode 2023/2024. Diksi digelar sebagai upaya penguatan ideologis kader IMM, khususnya dalam membangun kesadaran kolektif akan pentingnya pijakan nilai dalam setiap gerakan organisasi.

“Asas utama kami menyelenggarakan Diksi ini adalah untuk mempertegas kembali orientasi gerakan kader IMM yang harus senantiasa berpijak pada nilai-nilai ideologis Muhammadiyah. Kegiatan ini menjadi ruang reflektif sekaligus edukatif agar kader tidak hanya aktif dalam aktivitas, tetapi juga memahami arah dan dasar perjuangan IMM secara utuh,” ungkap Asy Syifa Nurul Azni, selaku Ketua Bidang Kaderisasi.

Lebih dari sekadar diskusi, Diksi diproyeksikan sebagai bekal awal bagi kader sebelum memasuki jenjang Darul Arqam Dasar (DAD), dengan harapan pemahaman ideologis yang ditanamkan sejak dini dapat memperkuat fondasi kader dalam mengikuti proses perkaderan lanjutan.

“Di tengah lingkungan FAST yang berbasis ilmiah dan rasional, pemahaman ideologi menjadi kompas moral dan arah gerakan. Tanpa pemahaman tersebut, IMM hanya akan menjadi gerakan tanpa ruh dan orientasi,” tambahnya.

Meski dihadapkan pada berbagai tantangan teknis dan dinamika internal, seperti pembagian waktu dengan perkuliahan dan fluktuasi semangat kerja panitia, kegiatan ini tetap berhasil terselenggara berkat kerja sama dan komitmen kolektif. Menurut pengamatan panitia, antusiasme peserta tergolong tinggi, terlihat dari ketepatan waktu kehadiran, partisipasi aktif dalam diskusi, dan kesungguhan menyimak materi. “Ini menunjukkan bahwa semangat belajar dan keingintahuan kader terhadap ideologi masih sangat besar,” ujar Frizi.

Ke depan, DIKSI dirancang menjadi program berkelanjutan dengan konsep yang lebih dinamis. Tidak hanya dalam format diskusi formal, tetapi juga melalui pendekatan diskusi santai, bedah buku, maupun forum interaktif bersama tokoh inspiratif.

Menutup kegiatan, Asy Syifa menyampaikan pesan kepada seluruh kader IMM FAST, “Jadilah pembelajar kritis yang tidak hanya bergerak, tetapi juga memahami alasan dan arah gerakannya. Ideologi Muhammadiyah bukan sekadar teori, tetapi nilai hidup dan arah perjuangan kita. IMM adalah rumah kader untuk bertumbuh, bukan hanya tempat persinggahan sementara.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Diskusi-Ideologi-IMM-FAST-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-IMM-FAST-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 13:42:212025-05-19 13:42:21Meneguhkan Ideologi Muhammadiyah sebagai Fondasi Gerakan

Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

19/05/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Zoom bersama dengan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri (Foto Septia)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar webinar bertajuk “Kenali Dirimu #3: Temukan Potensimu, Tentukan Kariermu” pada Sabtu, 10 Mei 2025 secara daring melalui platform zoom meeting.

Acara ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengenali potensi diri mereka dan menentukan jalur karier yang sesuai di masa depan. Webinar tersebut menghadirkan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri  yang berbagi pengetahuan tentang pentingnya memahami diri sendiri untuk menentukan arah karier yang tepat.

Webinar ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di UAD. Dalam penyampaiannya Yaniar mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang memilih jurusan dan karier tanpa pemahaman yang cukup tentang minat dan potensi diri mereka. “Memilih karier yang tepat dimulai dengan mengenali diri kita terlebih dahulu. Kita harus mengetahui apa yang kita sukai dan apa yang menjadi kekuatan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yaniar menjelaskan bahwa faktor utama dalam memilih karier adalah mengenali dua hal, yaitu passion dan ketekunan/kegigihan. Menurutnya, kedua elemen ini harus ada dalam setiap perjalanan karier untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

“Memilih karier yang sesuai dengan potensi diri akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan. Tanpa pemahaman tentang diri kita sendiri, kita akan kesulitan bertahan dalam perjalanan karier tersebut,” imbuhnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam webinar ini adalah bahwa lebih dari 87% mahasiswa di Indonesia memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat mereka, yang seringkali berujung pada ketidakpuasan dalam berkarier. Oleh karena itu, Yaniar mengajak peserta untuk refleksi diri dan mencoba berbagai pengalaman untuk menemukan jalur yang tepat.

“Banyak orang yang sudah lulus kuliah, namun tidak merasa cocok dengan pekerjaan yang mereka jalani. Itu karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka minati dan kuasai. Oleh karena itu, penting untuk memahami diri sendiri sejak dini,” imbuhnya.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dalam menentukan pilihan karier yang lebih sesuai dengan potensi mereka. Di akhir acara, Yaniar mengajak seluruh peserta untuk berani mengambil langkah pertama dalam mencari tahu lebih dalam tentang diri mereka, serta memilih karier yang bisa membawa mereka pada kesuksesan.

Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Bidang PKK Bimawa UAD dalam membantu mahasiswa merencanakan karier mereka, dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Zoom-bersama-dengan-Yaniar-Fernanda-S.Si_.-Founder-Talent-Force-sebagai-pemateri-Foto-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 11:01:182025-05-19 11:28:14Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Repita Purnama Sari, Wisudawati Terbaik II FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Repita)

Menyandang predikat Wisudawati Terbaik II Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Repita Purnama Sari menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan IPK 3,96 dan masa studi yang efisien, yakni 3,5 tahun.

Pencapaian ini menjadi buah dari perjuangan panjang, dedikasi, serta manajemen diri yang matang. “Saya merasa terharu dan bangga karena saya mampu menyelesaikan studi dengan baik. IPK ini adalah bentuk tanggung jawab dan dedikasi yang saya jaga sejak awal kuliah,” ujar Repita.

Selama menempuh pendidikan, Repita mengaku bahwa manajemen waktu menjadi tantangan utama. Kegiatan akademik yang beririsan dengan skripsi dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menuntutnya untuk menetapkan prioritas secara tepat. “Saya terbiasa menyusun skala prioritas dan menuntaskan hal-hal mendesak terlebih dahulu,” ungkapnya.

Untuk menjaga konsistensi prestasi, Repita mengandalkan strategi belajar yang meliputi mengumpulkan tugas tepat waktu, aktif berdiskusi dan berbagi dengan teman, serta menjaga keseimbangan spiritual melalui ibadah dan doa. “Menurut saya, keberhasilan akademik tidak hanya soal belajar keras, tapi juga membangun relasi yang baik dan menjaga kualitas ibadah,” tuturnya.

Dari banyak pengalaman akademik, mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama menjadi salah satu yang paling membekas bagi Repita. Selain mampu mempererat kebersamaan antarmahasiswa, ia juga menikmati proses belajar karena kecintaannya terhadap seni tari. Ia juga menyebut Dr. Vera Yuli Erviana sebagai dosen paling berkesan karena perannya yang komprehensif, sebagai dosen pembimbing skripsi, wali akademik, sekaligus penasihat dalam pengambilan keputusan penting.

Tak hanya berprestasi dalam akademik, Repita turut aktif dalam UKM Tari dan menjadi bagian dari tim pengibar bendera di berbagai momen penting, baik di tingkat kampus maupun LLDikti. Keseimbangan antara akademik dan kegiatan nonakademik menjadi bagian dari proses pengembangan dirinya.

Repita mengungkapkan bahwa pencapaiannya tak lepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya, Sugiyono, S.Pd. dan Rini Widayati, S.Pd. “Capaian ini saya persembahkan untuk orang tua saya. Mereka selalu menjadi semangat dan sumber kekuatan dalam setiap langkah,” katanya.

Motivasi utama Repita adalah membanggakan orang tua dan menjadi pribadi yang sukses secara utuh. Ia berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang S2, sekaligus meniti karier profesional di bidang pendidikan. Jika diberi kesempatan mengulang masa kuliah, Repita ingin lebih banyak menikmati kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan yang setia mendampingi dalam suka maupun duka.

Dalam satu kata, ia merangkum perjalanan akademiknya sebagai, “Berjuang.” Bagi Repita, menjadi keren adalah tentang bagaimana seseorang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. “Tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Jangan hanya fokus pada nilai, tapi manfaatkan setiap kesempatan dan jangan lupa, ada orang tua yang ingin kita banggakan.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Repita-Purnama-Sari-Wisudawati-Terbaik-II-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Repita.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:51:532025-05-19 10:51:53Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

19/05/2025/in Feature /by Ard

Khaidar Naufal saat penyampaian materi pada pelatihan literasi IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM PBII UAD)

Di tengah riuh rendah dunia akademik yang kerap menempatkan penulisan semata sebagai pemenuhan administratif, sebuah pelatihan literasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) justru menghadirkan paradigma baru. Pada Rabu, 7 Mei 2025, Laboratorium Bengkel Media Pembelajaran Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menjadi ruang dialektika antara teknis menulis dan kesadaran etik.

Di sinilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris PBII FKIP UAD menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra dengan tema “Tulis dengan Hati, Sunting dengan Teliti: Kader IMM sebagai Penulis yang Beretika dan Kreatif.”

Salah satu narasumber dalam sesi ini adalah Khaidar Naufal Pasingsingan, yang secara khusus membawakan materi tentang puisi. Ia mengurai konsep kepenulisan puisi bukan sekadar sebagai sarana ekspresi estetik, tetapi juga sebagai medium refleksi, etika, dan keberanian menyuarakan realitas. Bagi Khaidar, puisi adalah ruang sintesis antara kepekaan dan kedalaman berpikir.

Mengawali sesinya, Khaidar mengajak peserta untuk memahami bahwa karya tulis, terlebih karya sastra dan jurnalistik, merupakan bentuk rekaman dan interpretasi terhadap pengalaman manusia yang paling berkesan, sebagaimana dinyatakan oleh Pradopo. Namun, pengalaman itu tidak serta-merta dapat dituangkan begitu saja. Ia menampilkan satu alur berpikir yang ia susun dalam tiga elemen utama rasa, referensi, dan metafora.

“Menulis yang berkesan selalu dimulai dari rasa. Rasa yang tajam terhadap realitas akan mendorong kita mencari referensi yang relevan, baik berupa bacaan, pengalaman sosial, maupun fenomena budaya yang pada akhirnya diramu dalam bentuk metafora, atau simbol-simbol kreatif yang menjadi kekuatan khas dalam penulisan.”

Model tiga tahap ini bukan sekadar formula, melainkan metodologi kepenulisan yang menggabungkan kepekaan, pengayaan intelektual, dan estetika. Rasa adalah sumber inspirasi, referensi adalah jembatan nalar, dan metafora adalah bentuk ekspresi.

Khaidar pun mengaitkan konsep tersebut dengan praktik menulis berita dan puisi, dua genre yang banyak digeluti peserta pelatihan. Dalam berita, rasa muncul dalam bentuk keberpihakan pada nilai kemanusiaan, referensi tampak dalam fakta dan data, sedangkan metafora hadir dalam gaya bahasa yang mampu menyentuh pembaca tanpa kehilangan objektivitas.

Sementara dalam puisi, ketiga unsur itu menjadi inti. Peserta diajak mengasah sensitivitas emosi, mengeksplorasi bacaan sastra, lalu membentuk gambaran puitik melalui diksi, rima, dan tipografi. Tak berhenti pada teori, mereka kemudian menulis puisi yang akan dihimpun dalam antologi bersama, sebuah langkah awal dalam menumbuhkan keberanian berkarya dan berbicara melalui tulisan.

Lebih dari sekadar pelatihan, forum ini menjadi ruang pertumbuhan kesadaran. Kesadaran bahwa menulis bukan hanya tentang keterampilan, melainkan juga integritas. Sebuah kesadaran yang, menurut Khaidar, harus dibangun terus-menerus jika mahasiswa ingin menjadikan literasi sebagai instrumen perubahan. “Penulis yang baik adalah mereka yang mampu menangkap realitas dengan hati, membaca dunia dengan jernih, dan menuliskannya dengan tanggung jawab,” pungkasnya.

Dalam lanskap pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan pragmatis, pelatihan seperti ini mengingatkan kita bahwa intelektualitas sejati tak lahir dari angka semata, tetapi dari keberanian untuk berpikir, merasa, dan menyuarakan gagasan dengan jujur dan estetik. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khaidar-Naufal-saat-penyampaian-materi-pada-pelatihan-literasi-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-PBII-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:42:472025-05-19 10:42:47Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

19/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., Pemateri Kajian Ahad Pagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Kajian Ahad Pagi menjadi agenda rutin di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Minggu, 11 Mei 2025 kajian ini menghadirkan Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., yang merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia membawakan materi dari kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin karya ulama besar Ibnu Qudamah, dengan mengangkat tema “Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil”.

Dalam pemaparannya, Ustaz Fajar menjelaskan bahwa Ibnu Qudamah banyak menekankan pentingnya bersikap proporsional dalam memandang dunia. Berdasarkan berbagai ayat dalam al-Qur’an, termasuk Q.S. Ali-Imran ayat 14, dunia dijelaskan sebagai sesuatu yang hina jika dijadikan tujuan utama kehidupan.

“Allah memberikan perumpamaan dunia yang tampak indah dan memikat, dari wanita, anak-anak, harta, emas, hingga kekuasaan. Namun semua itu hanyalah ujian bagi manusia, terutama bagi laki-laki, yang seringkali diuji lewat kecintaan dan obsesi terhadap perempuan dan harta,” ungkapnya.

Ustaz Fajar mengingatkan dengan mengutip perkataan Rasulullah saw., bahwa dunia sejatinya adalah tempat sementara. “Dunia itu penjara bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang terlalu mencintai dunia, itu bisa membahayakan akhiratnya, dan sebaliknya. Dunia ini bukan tempat selamanya,” ujarnya.

Menurutnya sikap tamak bukanlah akibat dari kemiskinan, melainkan lahir dari ketidakpuasan dan obsesi berlebihan terhadap dunia. Ia mencontohkan bahwa orang yang korupsi bukan karena mereka miskin, tetapi karena mereka tamak.

Dalam hal ini, Hasan Al-Bashri pernah berkata bahwa orang yang terlalu mencintai dunia bagaikan orang yang meminum racun tanpa tahu penawarnya. Kebahagiaan dunia hanya sesaat, dan setelah itu bisa berubah menjadi kesedihan.

“Jika Allah memberi nikmat, kita harus waspada. Kalau nikmat itu justru menjauhkan kita dari Allah, itu tanda lemah iman.”

Kajian ini menegaskan pentingnya menjaga hati agar tidak terperangkap dalam kecintaan berlebih terhadap dunia yang fana, dan menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang bekal untuk meraih akhirat yang lebih kekal. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fajar-Rachmadhani-Lc.-M.Hum_.-Ph.D.-Pemateri-Kajian-Ahad-Pagi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:23:392025-05-19 10:23:39Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

Laboratorium Teknologi Pangan UAD Fasilitasi Praktikum bagi Mahasiswa UT

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Fasilitasi Praktikum Kimia dan Analisis Pangan bagi Mahasiswa UT (Foto. Ismu)

Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pembelajaran terapan dengan menyelenggarakan kegiatan praktikum Kimia dan Analisis Pangan bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Terbuka (UT). Kegiatan ini berlangsung pada Jumat–Sabtu, 9–10 Mei 2025, bertempat di Laboratorium Kimia Pangan, Gedung Laboratorium Terpadu Kampus 4 UAD.

Sebanyak 19 mahasiswa UT mengikuti praktikum sebagai bagian dari pemenuhan mata kuliah wajib dalam kurikulum. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Ir. Ibdal, Ph.D., dosen Teknologi Pangan UAD, didampingi laboran Ismu Rohmah Rusmaningtyas, S.Si., serta asisten praktikum Adi Satria.

Hari pertama praktikum mencakup pengujian kadar air menggunakan metode oven, analisis lemak dengan metode soxhlet, serta penentuan berat jenis lemak menggunakan piknometer. Pada hari kedua, mahasiswa mempraktikkan penetapan kadar protein dengan metode kjeldahl dan analisis kadar gula total menggunakan metode anthrone.

Salah satu mahasiswa UT, Debora, menyampaikan kesan positif terhadap pelaksanaan praktikum. Ia mengungkapkan bahwa praktikum berlangsung menyenangkan, dengan fasilitas laboratorium yang lengkap serta bimbingan dari dosen dan asisten yang ramah dan mudah dipahami. “Pokoknya seru dan fun banget selama praktikum,” ujarnya.

Kegiatan ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari para mahasiswa UT. Kolaborasi antara UAD dan UT ini diharapkan dapat menjadi bentuk kontribusi nyata dalam mendukung mutu pendidikan tinggi di Indonesia. (AS)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Laboratorium-Teknologi-Pangan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Fasilitasi-Praktikum-Kimia-dan-Analisis-Pangan-bagi-Mahasiswa-UT-Foto.-Ismu.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:13:142025-05-19 10:13:14Laboratorium Teknologi Pangan UAD Fasilitasi Praktikum bagi Mahasiswa UT
Page 11 of 401«‹910111213›»

TERKINI

  • PKM Internasional UAD Sosialisasikan Hukum Waris Islam dan Proses Mediasi07/06/2025
  • Dosen UAD Jadi Narasumber Program Jogja Sehat07/06/2025
  • IMM FEB UAD Gelar Pelatihan BETA05/06/2025
  • IMM PBII Gelar Diskusi Sigma dalam Semarak DAD 202505/06/2025
  • IMM Buya Hamka UAD Adakan Kegiatan Ngaji Berfaedah dan Al-Kahfi Day05/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa PBSI UAD Raih Juara III Lomba Esai Victory Cup 202507/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025

FEATURE

  • Indonesia Darurat Seksual dan Perspektif IMM07/06/2025
  • Pentingnya Visual yang Kuat dalam Media Sosial07/06/2025
  • Memahami Social Media Insight05/06/2025
  • Menerapkan Flipped Classroom untuk Menjadi Guru Profesional05/06/2025
  • Kisah Asna Adira: Atasi Kendala Skripsi hingga Raih Predikat Lulusan Terbaik05/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top