• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Pentingnya Keterampilan Digital, Literasi Digital, dan Cakap Digital

18/11/2022/in Terkini /by Ard

Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A., pembicara Seminar Kampus dan Sekolah Cerdas Digital oleh Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

“Saat ini kita masuk era transformasi digital. Era ini sebenarnya akan maju 3 sampai 5 tahun yang akan datang, tetapi dengan adanya pandemi Covid-19, transformasi itu berjalan sangat cepat dengan mengandalkan berbagai aktivitas termediasi secara digital. Transformasi digital menuntut kita untuk memiliki kecakapan yang mumpuni guna menguasai teknologi dengan baik untuk menunjang berbagai aktivitas.”

Itulah yang disampaikan oleh Choirul Fajri, S.I.Kom., M.A. Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) itu pada Rabu, 16 November 2022, hadir sebagai pembicara dalam Seminar Kampus dan Sekolah Cerdas Digital yang diselenggarakan di Amphitarium Kampus IV UAD.

Choirul juga menyampaikan mengenai keterampilan digital. Menurutnya, 3 perangkat digital yaitu brainware, software, dan hardware harus disinergikan dalam konteks transformasi digital. Problem teknologi digital saat ini di antaranya tentang polemik proses produksi dan distribusi pesan, orang jauh lebih berani, money oriented, kurang maksimalnya verifikasi konten, dan kurangnya rasa kemanusiaan serta empati. Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan literasi media digital, regulasi yang jelas melindungi berbagai kepentingan, dan hukuman bukan hanya untuk pelaku tetapi juga platform media digital yang digunakan.

Lebih lanjut, ia menjelaskan tentang literasi digital. Literasi digital merupakan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan. Khususnya lagi dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, maupun patuh hukum. Tujuannya dalam rangka membina komunikasi dan interaksi kehidupan sehari-hari. Adapun kerangka literasi digital meliputi keamanan digital, etika digital, budaya digital, dan keterampilan digital.

“Berbagai kompetensi cakap digital yang harus dikuasai yaitu terkait cara mengakses, memanfaatkan, memahami, dan mendistribusikan internet. Di dalam transformasi digital, sangat memungkinkan untuk menjalin relasi partisipasi dan kolaborasi dari berbagai pihak dengan memanfaatkan platform yang ada,” jelas Choirul.

Ia melanjutkan bahasan tentang cakap digital, yakni dapat diartikan sebagai dignity (keteguhan dan konsistensi karya), innovative (inovasi tiada henti), good governance (proses kerja yang kredibel untuk kinerja lebih baik). Selain itu juga integral (holistik, interdependent sinergi), transparent (keterbukaan dan sharing culture), appreciative (saling menghargai hak cipta, interaksi), dan legal (kepatuhan). (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Choirul-Fajri-S.I.Kom_.-M.A.-pada-Seminar-Kampus-dan-Sekolah-Cerdas-Digital-Bimawa-UAD.-foto-farida-3.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-18 10:11:472022-11-18 10:11:47Pentingnya Keterampilan Digital, Literasi Digital, dan Cakap Digital

Mahasiswa UAD Sukses Gelar Pameran Produk Oleh-Oleh Khas Gunung Ireng

18/11/2022/in Terkini /by Ard

Beberapa produk olahan tim P2MD HMPS Bisma Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ada di Gelar Produk Oleh-oleh Khas Gunung Ireng (Foto: Istimewa)

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bisnis Jasa Makanan (Bisma) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD) pada Minggu, 13 November 2022, sukses gelar pameran produk oleh-oleh khas Gunung Ireng, Pengkok, Gunungkidul.

Tim P2MD diketuai Atika Silma Daima, dan dibimbing oleh Yunda Maymanah Rahmadewi, S.TP., M.Sc. Sementara, 9 anggota lainnya terdiri atas Nisywa Dwiza Reihan, Indah Sinawang Cahyani, Dwi Lestari Lukviana, Lathifah Apriana Putri, Fani Melani, Fatma Dwi Kusuma, Puandira Caesha Naila Syaltha, Hafidz Izzulhaq Hadian, dan Muhammad Rasyid Ridha. Tim tersebut seluruhnya berasal dari Program Studi (Prodi) Bisma UAD.

Kegiatan gelar produk oleh-oleh khas Pengkok, Gunungkidul, diikuti oleh seluruh warga Pengkok di antaranya Dukuh Panjatan, Ngembes, Pengkok, Srumbung, Ngrancahan, Kalinampu, dan seluruh masyarakat umum. Acara juga dihadiri perwakilan dari pimpinan UAD yakni Danang Sukantar, M.Pd. Selain itu ada pula dari Dinas Pariwisata Gunungkidul, Kapolsek Gunungkidul, perangkat desa Pengkok, dan perwakilan Program Kreatif Mahasiswa (PKM) Center.

Senam bersama warga sekitar di tempat wisata Gunung Ireng menjadi pembuka acara itu. Warga makin antusias karena adanya musik campur sari. Sementara untuk produk yang dijual merupakan oleh-oleh khas Pengkok. Tersedia juga luaran produk dari hasil pelatihan P2MD berupa serbuk minuman jahe instan, cookies, tepung gaplek, dan produk olahan berbahan singkong lainnya.

Silma menjelaskan, program tersebut merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan potensi kewirausahaan dan kreativitas masyarakat, khususnya dalam mengembangkan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang ada di Desa Pengkok.

“Gelar produk ini menjadi program kerja kami dari tim P2MD yang terakhir. Harapan kami dengan adanya gelar produk oleh-oleh khas Gunung Ireng, dapat menjadi wadah untuk para UMKM agar menambah penghasilan dan pengalaman baru dalam menjajakan produknya.”

Dian selaku pengunjung merasa senang dengan adanya kegiatan ini. “Acara ini seru dan meriah. Pemudanya kreatif bisa menciptakan produk yang inovatif. Semangat untuk terus berkarya dengan ilmu yang bermanfaat! Semoga bisa membuat produk-produk keren yang lebih banyak lagi.”

Hal itu selaras dengan ucapan Anita selaku penjual yang ikut berpartisipasi. “Dengan adanya gelar produk ini, saya sebagai pelaku UMKM sangat mengapresiasi karena acara ini dapat mengenalkan dan mengembangkan wisata yang berada di Gunung Ireng kepada masyarakat luas. Pelaku UMKM seperti saya mendapat keuntungan dengan menambah penghasilan dan pengalaman dalam berjualan. Semoga acara semacam ini bisa diadakan lebih sering lagi.”

Gelar produk oleh-oleh khas Gunungkidul tersebut merupakan hasil dari pendampingan tim P2MD yang diberikan ke masyarakat Pengkok, Gunung Ireng, yang telah dilaksanakan sebelumnya. Setelah dilakukan program pemberdayaan, harapannya masyarakat bertambah pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah produk olahan singkong. (ctr)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Beberapa-produk-olahan-tim-P2MD-HMPS-Bisma-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-yang-ada-di-Gelar-Produk-Oleh-oleh-Khas-Gunung-Ireng-Foto-Istimewa-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-18 09:52:532022-11-18 09:52:53Mahasiswa UAD Sukses Gelar Pameran Produk Oleh-Oleh Khas Gunung Ireng

Prodi PPG UAD Gelar Workshop Pengembangan Pembelajaran HOTS

18/11/2022/in Terkini /by Ard

Workshop Pengembangan Pembelajaran HOTS yang diselenggarakan Prodi PPG Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Guru (PPG) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan workshop pengembangan pembelajaran high order thinking skill (HOTS) pada Sabtu, 12 November 2022. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Prodi PPG UAD. Hadir sebagai pemateri Yoki Ariyana, S.T., yang merupakan Kepala Sub-Kelompok Kerja Transformasi Digital Sekretariat Jenderal Guru atau Tenaga Kependidikan (GTK).

Ketua Program Studi (Kaprodi) PPG UAD, Dr. Sri Hartini, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan, “Dengan adanya workshop ini harapannya mahasiswa mendapatkan pencerahan dan bimbingan tentang pembelajaran di PPG. Selain itu kegiatan ini nantinya akan berimbas pada pembelajaran lain karena materi yang diberikan tidak lepas dari aktivitas mahasiswa, dosen, maupun guru.”

Masuk tema bahasan, Yoki menyampaikan mengenai implementasi pembelajaran berorientasi HOTS dengan technological pedagogical content knowledge (TPACK). Permasalahan yang melatarbelakangi adanya pembelajaran HOTS dan TPACK yaitu rendahnya peringkat Programme for International Student Assessment (PISA) dan Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS) negara kita dibandingkan negara lain. Indonesia menduduki peringkat 6 dari bawah pada kompetensi membaca, 7 dari bawah kompetensi matematika, dan 9 dari bawah kompetensi sains. Dengan adanya hal tersebut, pemerintah mengharapkan para peserta didik mencapai berbagai kompetensi berorientasi pada 4C yaitu critical thinking and problem solving (pemecah masalah), creative and innovative (kreatif dan inovasi), communication skill (kemampuan berkomunikasi), dan collaboration (kemampuan bekerja sama).

“Paradigma pembelajaran abad 21 yaitu pencapaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap tetap harus ditingkatkan. Kemampuan peserta didik untuk menghubungkan komponen paradigma pembelajaran abad 21 pada bidang ilmu pengetahuan yang diberikan pun tetap harus dikaitkan dengan dunia nyata. Artinya, peserta didik dapat berpikir apa yang pernah saya lakukan, apa yang pernah saya lihat, dan apa yang pernah saya alami, sehingga ketika mereka pernah mengalami akan lebih mudah untuk menerapkan konsep. Selain itu, sangat diperlukan dukungan lingkungan sekitar, mengembangkan kemampuan dengan teknologi, serta pengembangan kolaborasi,” jelas Yoki.

Ia pun menyampaikan mengenai TPACK framework. TPACK merupakan pengetahuan tentang cara memfasilitasi proses pembelajaran dari konten tertentu melalui pendekatan pedagogi dan teknologi. Jadi, TPACK yaitu integrasi antara pengetahuan teknologi, pengetahuan pedagogi, dan pengetahuan konten dalam konteks pembelajaran.

Terakhir, Yoki menjelaskan mengenai desain pembelajaran berorientasi HOTS dan TPACK. Keterampilan pembelajaran HOTS berupa transfer knowledge, yakni sebagai problem solving dan critical and creative learning. Sedangkan desain pembelajaran TPACK yang berorientasi pedagogical knowledge terdiri atas pendekatan, model, metode, asesmen, dan online pedagogi. Kemudian berorientasi pada technology knowledge itu seperti internet, simulasi, pemodelan, serta content knowledge serupa siklus air. (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Workshop-Pengembangan-Pembelajaran-HOTS-yang-diselenggarakan-PPG-UAD.-foto-Farida-2.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-18 08:30:222022-11-18 08:30:22Prodi PPG UAD Gelar Workshop Pengembangan Pembelajaran HOTS

Melihat Sisi Ketenagakerjaan di Era Industri 5.0

18/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Aidul Fitricioda Azhari, S.H., M.Hum. dalam Konferensi Nasional V P3HKI di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Dalam sesi seminar dan diskusi di Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) pada Jumat, 04-11-2022 di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Aidul Fitricioda Azhari, S.H., M.Hum. dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) banyak menyampaikan tentang revolusi industri dan fenomena ketenagakerjaan.

“Globalisasi membuat tenaga kerja diposisikan sebagai komoditas, bukan buruh. Dalam artian bahwa semua yang ada dalam diri mereka bisa diperjualbelikan, termasuk kemampuan, kognitif, otak, hingga otot,” papar Prof. Aidul.

Sebelum melangkah lebih jauh, ia memberikan bekal kepada para peserta seminar seputar sejarah revolusi industri di dunia. Secara ringkas, terdapat 6 fase dalam sejarah revolusi industri, yaitu Revolusi 1.0 yang berkisar pada tahun 1780 dan fokus pada mechanisation; Revolusi 2.0 pada 1870 fokus pada electrification; Revolusi 3.0 pada tahun 1970 untuk automation; Revolusi 3.5 pada 1980 tentang globalisation; Revolusi 4.0 yang sedang terjadi sekarang yaitu digitalisation; serta Revolusi 5.0 di masa depan yang akan fokus pada personalisation.

Saat ini, dunia akan segera memasuki Era Industri 5.0, di mana pengalaman konsumen menjadi fokus utama yang hendak dicapai. Kustomisasi yang tinggi juga menjadi salah satu karakteristiknya. Selain itu, Era 5.0 menuntut untuk pasokan yang responsif dan terdistribusi, pengalaman interaktif produk, serta kembalinya sistem ke tenaga kerja.

Untuk bisa menghadapi Era 5.0, seorang individu setidaknya harus memiliki 4 kompetensi dasar berikut ini. Technical competency, yaitu berhubungan dengan hard skills yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan baru, contohnya kemampuan coding, information security, dan kemampuan memahami manusia serta budaya. Critical competency, sebuah metode pendekatan untuk menyelesaikan problematika dan tugas, contohnya kreativitas, entrepreneurship, dan analisis.

Personal competency, yaitu kemampuan diri untuk menghadapi tantangan secara efektif, contohnya kegesitan, kemauan untuk terus belajar, dan daya tahan mental yang kuat. Terakhir, social competency, yaitu tentang cara kita menjadi lebih terbuka dan peka untuk bekerja bersama, contohnya kecerdasan emosional, teamwork and cooperation, serta kemampuan interkultural.

Agar bisa memiliki semua kemampuan yang telah disebutkan tadi, ada beberapa hal yang saling berkaitan dan membawa efek domino kepada satu sama lain. Misalnya, kebijakan pendidikan yang dipengaruhi oleh infrastruktur. Sementara pembangunan infrastruktur terkadang tidak merata karena adanya ketimpangan sosial ekonomi. Hal tersebut kemudian akan berhubungan dengan otonomi daerah yang juga berimbas pada kebijakan industri. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Aidul-Fitricioda-Azhari-S.H.-M.Hum_.-dalam-Konferensi-Nasional-V-P3HKI-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-18 08:10:232022-11-18 08:10:23Melihat Sisi Ketenagakerjaan di Era Industri 5.0

Bimawa UAD Adakan Seminar Nasional Kewirausahaan

17/11/2022/in Terkini /by Ard

Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan seminar nasional kewirausahaan (Foto: Didi)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan seminar nasional kewirausahaan dengan tema “Strategi Pengembangan Wirausaha Mahasiswa TANGGUH di Era Disrupsi”.

Bertempat di Amphitarium Kampus Utama UAD pada Minggu, 13 November 2022, acara ini merupakan wujud kolaborasi antara Bimawa UAD dengan Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) Yogyakarta. Kegiatan yang turut dihadiri oleh seluruh dosen UAD pengampu mata kuliah kewirausahaan itu menghadirkan 4 narasumber, di antaranya Widya Supena selaku Founder PT Gawe Becik Nadhah Anugrah, Arwan Nur Ramadhan, M.Pd. yakni dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, dan Dr. Gatot Sugiharto, S.H., M.H. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD.

“Seminar kewirausahaan ini merupakan program rutin yang diagendakan oleh UAD melalui Bimawa. Diharapkan para Dahlan Muda memiliki pengetahuan tentang cara mengembangkan usaha ataupun mendapatkan nilai manfaat dari berbagai kegiatan yang dilakukannya,” ucap Caraka Putra Bhakti, M.Pd. selaku Kepala Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan Bimawa UAD.

Dari informasi yang diberikan Caraka, UAD kelak akan rutin mengadakan praktik bazar dan kompetisi wirausaha, ini dihadirkan sebagai sarana untuk pengembangan ilmu berwirausaha yang Dahlan Muda miliki kelak. Jika kemudian praktik usaha yang dilakukan memiliki potensi, Bimawa UAD akan melakukan progres lebih lanjut bersama Kantor Urusan Bisnis dan Investasi (KUBI) UAD. Sebab Bimawa, LPP, dan KUBI merupakan tiga lembaga yang saling berintegrasi satu sama lain. (did)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-adakan-seminar-nasional-kewirausahaan-Foto-Didi.jpg 750 1334 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-17 10:32:442022-11-17 10:32:44Bimawa UAD Adakan Seminar Nasional Kewirausahaan

Globalisasi, Hukum, dan Ketenagakerjaan

17/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li. dalam Konferensi Nasional V P3HKI di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Globalisasi hanya akan tercipta sempurna di sebuah dunia yang mempunyai toleransi, kedamaian, dan bebas bencana alam. Sayangnya, ketiga poin tersebut tidak bisa kita temui di kehidupan saat ini. Dalam praktiknya, globalisasi memiliki beberapa pro dan kontra. Sisi baiknya, globalisasi memperluas akses barang dan jasa, membebaskan orang dari kemiskinan, meningkatkan kesadaran budaya, serta pesatnya perkembangan informasi dan teknologi.

Meski begitu, poin kontra juga tidak kalah kuatnya. Prof. Dr. Ningrum Natasya Sirait, S.H., M.Li. dari Universitas Sumatra Utara dalam sesi diskusi di Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) pada Sabtu, 05-11-2022, menyampaikan tentang sisi kontra globalisasi dari perspektif hukum.

Pertama adalah pemerintah pusat mengurangi otonomi untuk mengembangkan dan mengimplementasikan legislasi lokal, mereka juga kurang mampu untuk melindungi sumber daya negara serta tenaga kerja domestik. Selain itu, globalisasi juga membuat bertambahnya kejahatan lintas batas, hal tersebut sejalan pula dengan makin susahnya penegakan hukum.

Prof. Ningrum lalu melanjutkan penjelasan seputar pasar global sebagai hal yang kerap digembar-gemborkan di era globalisasi ini. Pasar global dapat diartikan sebagai sebuah pasar yang transaksi antara penjual dan pembelinya melingkupi cakupan dunia (dari satu negara ke negara lain). “Pasar global dan persaingan global berdampak pada ketenagakerjaan,” imbuh Prof. Ningrum.

Munculnya fenomena tersebut dilatarbelakangi karena negara yang memiliki sumber daya alam terbatas. Setidaknya ada 4 faktor terjadinya pemasaran global, yaitu perbaikan komunikasi dan transportasi, teknologi, perjanjian ekonomi regional, serta perkembangan ekonomi dunia. Untuk menghadapi pasar global, terdapat beberapa strategi yang bisa diterapkan. Di antaranya periksa alur proses, lalu, dapatkan peluang pasar, jangan lupa juga untuk membuat strategi jitu. Kemudian, rencanakan pemasaran secara efektif dan persiapkan biaya modal.

Terjadinya pandemi Covid-19 di dunia telah membawa banyak dampak, tanpa terkecuali untuk negara. Mereka harus berpikir ulang, beradaptasi, dan bertransformasi ke perubahan baru, baik secara paksa maupun sukarela. Termasuk juga kebijakan dalam hal ketenagakerjaan. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Dr.-Ningrum-Natasya-Sirait-S.H.-M.Li_.-dalam-Konferensi-Nasional-V-P3HKI-di-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-17 09:04:182022-11-17 09:04:18Globalisasi, Hukum, dan Ketenagakerjaan

Prodi PGSD UAD Adakan Kuliah Umum Internasional

17/11/2022/in Terkini /by Ard

Prodi PGSD Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Kuliah Umum Internasional (Foto: Farida)

Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Kuliah Umum Internasional dengan tajuk “Challenges of Human Development through Arts Existence”. Acara digelar pada Sabtu, 12 November 2022, bertempat di Aula Islamic Center UAD dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube PGSD Official. Hadir sebagai narasumber Assoc. Prof. Dr. Muhammad Fazil Talib bin Saearani yang merupakan Dekan Fakultas Musik dan Pertunjukan Seni Universitas Pendidikan Sultan Idris Malaysia dan Diyah Puspitarini, M.Pd. selaku Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Terpilih 2022–2027.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan seminar ini sangat penting untuk memberikan perspektif kepada mahasiswa tentang seni. Bahwasannya hidup tanpa seni bagaikan sayur tanpa garam, seni harus menjadi bagian dari kehidupan. Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengapresiasi seni.

Masuk tema bahasan, Diyah menyampaikan mengenai tantangan pemenuhan hak anak dalam karya seni. Dasar filsafat dan sosiologis mengatakan, anak adalah amanah dari Tuhan Yang Maha Esa yang harus dijaga dan dirawat dengan sebaik-baiknya. Anak adalah generasi penerus keluarga, bangsa, dan peradaban, jadi setiap anak itu sejatinya unik. Saat ini, jumlah anak di Indonesia adalah sepertiga dari penduduk Indonesia atau sekitar 80 juta anak. Adapun prinsip perlindungan anak yaitu hak untuk hidup dan berkembang, nondiskriminasi, memberikan kepentingan terbaik untuk anak-anak, serta mengikutsertakan partisipasi anak.

“Situasi anak di Indonesia sekarang ini sebanyak 40% menjadi korban perundungan yang berdampak pada psikologis, sosial, akademis, dan kesehatan. Sebanyak 90% anak terpapar pornografi internet saat usia mereka 11 tahun. Lalu, 25% anak perempuan menikah sebelum usia 18 tahun, dan 20% kasus eksploitasi seks berusia anak-anak. Anak-anak juga menjadi korban kekerasan seksual, pekerja anak usia 7–14 tahun sebanyak 2,3 juta dan usia 15–17 tahun sebanyak 2 juta, bahkan lebih dari 1 dari 3 anak Indonesia terpapar stunting,” papar Diyah.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pentingnya anak-anak belajar seni untuk meningkatkan kepribadiannya, membentuk anak yang harmonis, dan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai kecerdasan majemuk. Selain itu untuk membentuk kreasi dalam bentuk seni seperti sastra, musik, seni rupa, tari, dan drama, yang mengandung unsur keindahan serta dapat memengaruhi perasaan orang lain.

Terakhir, Diyah menyampaikan hal yang perlu diperhatikan untuk mendorong anak berkreasi yaitu diperlukan perhatian waktu, memberi perhatian, dan menghindari hukuman. “Mengajarkan anak tentang seni itu sebuah kewajiban, tetapi ada hak yang harus ditunaikan.” (frd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prodi-PGSD-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-Adakan-Kuliah-Umum-Internasional-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-17 08:11:022022-11-17 08:11:02Prodi PGSD UAD Adakan Kuliah Umum Internasional

Mahasiswa KKN UAD Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

17/11/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Periode 84 Unit I.C.2 menggelar pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) di RW 12 Kelurahan Prawirodirjan, Gondomanan, Yogyakarta (08-11-2022). Bertempat di rumah salah satu warga, kegiatan ini diikuti oleh 14 ibu-ibu pengurus PKK yang merupakan delegasi dari setiap RT di lingkungan RW 12.

Aprilia Putri Hapsari selaku koordinator acara mengungkapkan bahwa pelatihan tersebut diadakan sebagai sarana edukasi pada masyarakat, khususnya para ibu rumah tangga, dalam memanfaatkan limbah dapur. “Melalui pengolahan yang tepat, alih-alih hanya dibuang, limbah nantinya dapat memberi manfaat bagi lingkungan,” terang Aprilia.

Rangkaian agenda pelatihan dimulai dari sosialisasi tentang urgensi pengolahan limbah dapur. Dilanjutkan dengan pengenalan produk POC dan acara inti yaitu proses pembuatan POC dari limbah dapur. Dalam praktiknya, POC dibuat menggunakan alat sederhana dan bahan-bahan yang tersedia di sekitar kita. Pemanfaatan limbah dapur seperti sisa nasi, tulang ikan atau ayam, sayur dan buah-buahan busuk, serta kulit bahan makanan dapat diolah menjadi pupuk yang bermanfaat.

Secara tidak langsung, pelatihan pembuatan POC ini juga ditujukan untuk mendukung pelaksanaan program penghijauan di lingkungan RW 12. Hasil POC yang sudah siap pakai dapat dimanfaatkan untuk membuat tanaman buah dan sayur di lingkungan setempat tumbuh lebih sehat dan subur.

Tutik, selaku perwakilan dari pengurus PKK RW 12 menyampaikan bahwa kegiatan itu sangat bermanfaat bagi warga sekitar. “Setiap hari, ada banyak sampah dapur yang dihasilkan, terutama sayur-sayuran. Lewat pelatihan ini, ibu-ibu kini jadi tahu dan dapat mengolah sampah menjadi produk yang memiliki kegunaan,” tandasnya. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Adakan-Pelatihan-Pembuatan-Pupuk-Organik-Cair-Foto-Istimewa.jpg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-17 07:54:402022-11-17 07:54:40Mahasiswa KKN UAD Adakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair

Tim Sciesy UAD Borong 4 Penghargaan di Ajang Internasional

16/11/2022/in Prestasi /by Ard

Tim Sciesy Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Ajang Indonesia Inventors Day 2022 (Foto: Istimewa)

Tim Sciesy Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali memborong penghargaan di ajang internasional. Muthafizhah Dzikriyatul Fajri, Azra Syafiya, dan Rofifah Zaki Hanifah berhasil membawa pulang medali emas kategori WINTEX, Grand Prize, Special Award, dan Incubator from BRIN pada ajang Indonesia Inventors Day 2022. Tim itu dibimbing oleh Bagus Hariyadi, S.Si., M.T.

Kompetisi bergengsi tersebut merupakan platform internasional bagi peneliti lokal maupun internasional. Tujuannya untuk menghadirkan penemuan dan inovasi mereka ke level internasional, yang diikuti oleh ratusan tim dari berbagai negara. Acara berlangsung secara luring di Universitas Udayana, Bali, pada 29–31 Oktober 2022.

Tim UAD mengusung Inovasi “Science Card Game for assisting children aged 9–12 years old with augmented reality”.

“Pada dasarnya, Sciesy merupakan kartu pendidikan untuk anak-anak usia 9–12 tahun yang berisi tentang fakta-fakta menarik dan unik dari sains. Materi-materi yang terdapat di dalamnya pun sudah kami koreksi dari beberapa jurnal,” papar Muthafizhah saat diwawancarai.

Ia mengaku inovasinya yaitu terletak pada aplikasi yang menggabungkan 3 dimensi atau menggunakan augmented reality. “Aplikasi kami berbentuk scan atau pindai dan audio. Jadi kartu kami itu ada gambar dan materi. Nah, kemudian gambar tersebut dapat dipindai dengan aplikasi kami namanya My Sciesy, nanti audionya muncul.”

Mutha menjelaskan audio tersebut berfungsi untuk memberikan penjelasan lebih lanjut terkait materi yang ada di dalam kartu. Ia juga mengungkapkan bahwa Sciesy dimainkan mirip dengan Uno, hanya saja sisi edukasinya lebih ditonjolkan supaya anak-anak tidak bosan belajar sains. Guru-guru pun akhirnya mempunyai media pembelajaran baru untuk bisa mengajarkan sains.

“Harapannya, tim ini terus solid dan Sciesy bisa dikenal lebih luas lagi, bisa mengembangkan aplikasi sampai ke dalam AppStore, bisa bekerja sama dengan perusahaan riset lainnya, serta bisa mengeluarkan seri-seri yang lain,” imbuhnya. (eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tim-Sciesy-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-Ajang-Indonesia-Inventors-Day-2022-Foto-Istimewa.jpg 781 755 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-16 09:13:312022-11-16 09:13:31Tim Sciesy UAD Borong 4 Penghargaan di Ajang Internasional

MBKM sebagai Jalur Transformasi Pendidikan Tinggi

16/11/2022/in Feature /by Ard

Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. Kepala LLDikti Wilayah V DIY (Foto: Humas UAD)

Dua tahun belakangan, perubahan signifikan terjadi di berbagai aspek kehidupan karena pandemi Covid-19. Tanpa terkecuali dunia pendidikan yang juga turut merasakan dampaknya. Seiring dengan digitalisasi yang berjalan pesat, adaptasi dengan pola kebiasaan baru harus dilakukan. Hal tersebut kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi para insan yang bergelut di dunia pendidikan, mereka harus mampu berorientasi ke masa depan.

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), di Indonesia saat ini terdapat kurang lebih 4.670 perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa mencapai lebih dari 8 juta. Meskipun begitu, pada Februari 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa angka pengangguran dari jenjang sarjana masih menyentuh hampir 900 ribu orang.

Hal tersebut jelas menjadi sebuah kontradiksi dan menunjukkan bahwa masih rendahnya kualitas lulusan perguruan tinggi. Dalam kesempatan menjadi keynote speaker di acara pembukaan Konferensi Nasional V Perkumpulan Pengajar dan Praktisi Hukum Ketenagakerjaan Indonesia (P3HKI) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Jumat, 04-11-2022, Prof. drh. Aris Junaidi, Ph.D. selaku Kepala LLDikti Wilayah V DIY berbicara mewakili Kemendikbudristek RI tentang problematika ini.

Aris menggarisbawahi bahwa masih terdapat dua miss match yang menyebabkan angka pengangguran sarjana masih tinggi. Pertama adalah vertical miss match, yaitu kondisi di mana tingkat pendidikan tidak sesuai dengan tingkat pekerjaan. Kedua adalah horizontal miss match, yaitu latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan fungsi pekerjaan.

“Diperlukan adanya link and match untuk menyinergikan perguruan tinggi dengan industri sebagai penyedia pekerjaan,” jelas Aris.

Sebagai upaya menyikapi isu tersebut dan transformasi pendidikan tinggi, Kemendikbudristek menginisiasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di awal tahun 2020. Program ini memiliki sasaran utama meningkatkan kompetensi dan kualitas mahasiswa serta meningkatkan relevansi lulusan sarjana agar dapat menjadi tenaga kerja andal. “MBKM hadir menjadi mata rantai penghubung antara perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia kerja,” terang Aris.

Di tengah upaya pembangunan kualitas pendidikan tinggi, perguruan tinggi harus mampu mendisrupsi diri dan menyiapkan mahasiswa sebagai pembelajar sepanjang hayat yang responsif dan adaptif terhadap perubahan zaman. Perguruan tinggi juga didorong untuk membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri sesuai dengan passion. (tsa)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-drh.-Aris-Junaidi-Ph.D.-Kepala-LLDikti-Wilayah-V-DIY-Foto-Humas-UAD.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-11-16 08:26:402022-11-16 08:26:40MBKM sebagai Jalur Transformasi Pendidikan Tinggi
Page 327 of 464«‹325326327328329›»

TERKINI

  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025
  • Mahasiswa Harus Bijak Kelola Finansial dan Waspada Pinjol08/05/2025
  • Kader IMM FAI UAD Ikuti Sekolah Adil Gender08/05/2025
  • UKM Sepak Bola UAD Gelar Seminar Keolahragaan08/05/2025
  • UAD Gelar Job Fair #11, Hadirkan 37 Perusahaan untuk Dukung Karier Mahasiswa dan Alumni08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025
  • Pendidikan dan Mitigasi Kebencanaan untuk Masyarakat07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top