Hari ini para (14-9-2020) Dahlan Muda akan mengikuti Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tahun 2020 secara daring. Sehari sebelumnya, sebagai langkah pemanasan, panitia menyelenggarakan acara yang bertajuk “Menuju P2K 2020 Universitas Ahmad Dahlan” pukul 13.00 WIB yang disiarkan di YouTube dan beberapa akun resmi media sosial UAD.
Gatot Sugiharto, S.H., M.H. saat menjelaskan tentang P2K 2020 UAD secara daring
Acara yang dipandu oleh Azis Bethan dan Alfreda Fathya ini mendatangkan tiga narasumber yaitu, Gatot Sugiharto, S.H., M.A., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Hendy Ristiono sebagai Wakil Ketua Panitia P2K, dan disusul oleh Caraka Putra Bhakti.
Menurut Gatot, penyelenggaraan program pengenalan di sebuah kampus adalah wajib sesuai dengan instruksi pemerintah. Namun, kali ini karena bersamaan dengan pandemi Covid-19, P2K harus diselenggarakan secara daring untuk menghindari risiko penularan virus.
“Kita harus menurunkan idealisme seperti keinginan kuat untuk berkumpul dan bertegur sapa dengan teman-teman ataupun para dosen secara langsung. Semua harus disesuaikan dengan keadaan. Hal yang terpenting adalah bahwa UAD tetap mempersiapkan dan menyajikan P2K daring dengan sebaik-baiknya dari awal hingga akhir,” jelasnya.
Hendy menyambut pernyataan Gatot dengan menjelaskan persiapan mengikuti P2K yang menekankan aspek teknis. Menurutnya semua yang terkait sistem dan konsep mengalami perubahan sesuai dengan keadaan. Ia mengimbau agar para mahasiswa baru (maba) mengikuti 14 rangkaian kegiatan P2K. Setiap kegiatan para maba harus presensi.
“Ini sangat penting sebagai bukti bahwa telah lulus mengikuti P2K. Jika satu saja terlewat, maba harus mengikuti P2K susulan atau tahun depan. Selain itu, karena sifatnya daring, para maba harus mempersiapkan hal-hal teknis seperti memastikan ketersediaan kuota dan sinyal agar kegiatan-kegiatan tidak terlewat. Inilah setidaknya yang membedakan dengan P2K pada tahun-tahun sebelumnya,” kata Hendi.
Pada sesi tanya jawab, Caraka menambahkan bahwa para maba diberi kelonggaran presensi saat mengikuti kegiatan. Presensi dibagi menjadi dua, yaitu sinkron yang sesuai jadwal dan asinkron yang tidak sesuai jadwal. Waktu yang diberikan adalah satu hari setelah kegiatan tersebut dilaksanakan. Kebijakan ini karena pertimbangan berbagai kendala yang mungkin dialami mahasiswa saat mengikuti P2K dari seperti gangguan sinyal, ketersediaan kuota, dan kesibukan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Pihak panitia telah mengatur sistem agar dapat sefleksibel mungkin.
Pada sesi penutup, baik Gatot, Hendy, maupun Caraka menegaskan agar para maba mengikuti P2K daring dengan semangat dan gembira walau di tengah wabah ini. Diperlukan kerja sama dari semua pihak agar kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Akhir kata, hai Dahlan Muda, selamat menyambut P2K 2020! (ari)