• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Apakah Ada Batasan Aurat Perempuan?

22/06/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Islam IMM Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Bidang Tablig dan Kajian Keislaman (TKK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Psikologi UAD mengadakan kajian Islam pada Jumat, 17 Juni 2022. Tema yang dibahas yaitu “Interaksi Sosial dan Batasan Aurat Perempuan”, dengan tujuan memahami batasan aurat Immawati dan adab dalam berinteraksi antarsesama.

Berlangsung selama dua jam melalui platform Google Meet, dalam acara itu hadir Immawati Wardah Imaniyah, S.Psi. selaku narasumber sekaligus Sekretaris Umum Pimpinan Cabang IMM Djazman Al-Kindi Yogyakarta 2019–2020. Pimpinan Komisariat (PK), kader IMM Psikologi UAD, juga PK IMM lainnya, ikut terlibat acara tersebut.

Dalam pemaparannya, Immawati Wardah menyampaikan peradaban perkembangan zaman sekarang dipengaruhi oleh para perempuan yang membuka wawasan dan pemikirannya, sehingga kemajuan dan arah gerak bangsa makin beraturan.

“Perkembangan zaman makin pesat karena adanya kesetaraan gender, yaitu kesetaraan derajat antara laki-laki dan perempuan. Apa pun yang dikerjakan laki-laki juga dapat dikerjakan perempuan. Berkaitan dengan itu, tidak menutup kemungkinan adanya interaksi yang cukup akrab dalam ranah habluminannas atau hubungan baik sesama manusia,” paparnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebagai kader IMM yang senantiasa menyeru kepada kebajikan tentunya bisa menyikapi hal tersebut. Adab berinteraksi antara laki-laki dan perempuan harus dipahami, begitu juga batasan aurat perempuan terhadap yang bukan mahram.

“Adab perempuan dalam berinteraksi dengan laki-laki yang bukan mahram yaitu menutup aurat sebagaimana batasan yang ditentukan. Batasan aurat perempuan mencakup semua hal kecuali wajah dan telapak tangan. Batasan ini juga berlaku antara perempuan muslim dengan perempuan nonmuslim. Kedudukan di antaranya sama, tetapi dikhawatirkan jika aurat tersebut diceritakan kepada orang lain. Adab berinteraksi lainnya yaitu berkomunikasi sesuai keperluan, tegas dalam menjawab tanpa mendayukan-dayukan suara. Menghindari ber-khalawat (berdua) karena membahayakan sehingga jaga jarak dan menundukkan pandangan juga harus diperhatikan kembali,” tambahnya.

Di akhir acara, Immawati Wardah menyampaikan bahwa hukum dasar bergaul dan berinteraksi antara laki-laki dan perempuan baik secara bersama ataupun individu adalah boleh. Hukum berubah haram apabila melewati batasan yang sudah ditentukan syariat Islam. Sebab, tidak sempurna keimanan seseorang jika hanya habluminallah (hubungan antara manusia dengan Allah) dan tidak diimbangi habluminannas (hubungan baik dengan sesama manusia). (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Immawati-Wardah-Imaniyah-kanan-atas-selaku-narasumber-kajian-islam-TKK-IMM-Psikologi-UAD-Foto-Laela.jpg 655 1365 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-22 10:13:502022-06-22 10:13:50Apakah Ada Batasan Aurat Perempuan?

Alumni Berbagi “Dare to be Different from Psychology”

06/06/2022/in Terkini /by Ard

Dian Kinayung, S. Psi., M.Psi. Wakil Dekan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan sambutan dalam acara Alumni Berbagi (Foto: Laela)

Sabtu (28-05-2022), Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Forum Alumni Berbagi dengan mengusung tema “Dare to be Different from Psychology”. Acara ini merupakan wadah berbagi informasi, pengalaman, dan motivasi para alumni Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang kini sukses meniti karier.

Hadir sebagai narasumber adalah Larasati Muthia Anzala Rahma, S.Psi., alumnus S1 Psikologi UAD lulusan 2018 yang sukses sebagai Analis Pemberdayaan Masyarakat Ditjen Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Selain itu ada Letda Arm Kusuma Aji Agung Nugroho, S.Psi., alumnus S1 Psikologi UAD lulusan 2017 yang kini mengabdikan diri di Dinas Psikologi Angkatan Darat (Dispisiad). Berlangsung selama empat jam melalui platform Zoom Meeting, sebanyak 105 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas dosen, mahasiswa Psikologi UAD, alumni Psikologi UAD, dan partisipan umum lainnya.

“Harapan dengan adanya Forum Alumni Berbagi ini dapat menjaga silaturahmi dan membawa manfaat untuk adik tingkat yang kini masih dalam proses belajar di Fakultas Psikologi UAD. Sharing ilmu dan pengalaman dari alumni bisa menjadi arah gerak serta motivasi tersendiri untuk selalu menjadi lebih baik,” papar Dian Kinayung, S. Psi., M.Psi. Wakil Dekan Fakultas Psikologi ketika menyampaikan sambutan.

Masuk ke tema bahasan, Larasati Muthia begitu ia akrab disapa menyampaikan, “Tema ‘Dare to be Different from Psychology’ menarik karena menjadi beda itu baik. Jika pilihannya adalah hitam atau putih, memilih merah bukanlah sebuah kesalahan. Jika tidak ada merah buatlah peluang untuk bisa memilih merah.”

Berkaitan dengan hal itu, ia menjelaskan bahwa menciptakan peluang untuk tampil beda yaitu melatih berpikir dengan sudut pandang yang berbeda, mulai mengasah passion, serta senantiasa merancang rencana-rencana dan evaluasi secara berkala. Dengan demikian, prospek kerja yang kita inginkan dengan mudah akan terwujud.

“Terkadang orang lebih fokus pada sesuatu yang umum dan khawatir untuk memilih jalan yang beda. Bukankah memilih beda memiliki peluang yang luas? Sering kali di benak para mahasiswa Psikologi terpikir setelah lulus hanya menjadi HRD atau psikolog. Padahal dalam kenyataannya, masih banyak prospek kerja yang jarang kita ketahui dan kita bayangkan,” Kusuma Aji menimpali.

Lebih lanjut ia menyampaikan, “Lulusan Psikolog memiliki banyak prospek kerja seperti manajer operasional, analisis pemberdayaan masyarakat, peneliti, bahkan tentara yang mengemban tugas pokok menyelenggarakan psikolog personel Angkatan Darat, Udara, dan Laut. Sebab pada dasarnya selama ada manusia, ilmu psikologi selalu ada.” (lae)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dian-Kinayung-S.-Psi.-M.Psi_.-Wakil-Dekan-Fakultas-Psikologi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-menyampaikan-sambutan-dalam-acara-Alumni-Berbagi-Foto-Laela.jpg 705 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-06 07:49:522022-06-06 07:49:52Alumni Berbagi “Dare to be Different from Psychology”

Melawan Stres Berat di Semester Atas

12/04/2022/in Feature /by Ard

Hindriyati Muhamat Narasumber Acara Kita Talk Episode 48 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Kita Talk episode 48 dengan mengusung tema “Melawan Stres di Semester Atas”. Acara berlangsung pada Kamis (07-04-2022) melalui kanal YouTube TV UAD. Hadir sebagai narasumber adalah Risdatul Rahmah dan Hindriyati Muhamat yang keduanya merupakan mahasiswa dari Program Studi Psikologi UAD Angkatan 2017.

Annisa selaku host, mengatakan bahwa pada acara Kita Talk merupakan ajang diskusi, mencari informasi, dan berbagi pengalaman yang bukan hanya membahas apresiasi, prestasi, dan inovasi, tetapi juga edukasi.

“Sekarang kita akan mulai berbagi cerita sekaligus mendengarkan secara langsung suka duka dan tips menjadi mahasiswa di semester akhir dari kedua narasumber kita,” tambahnya.

Hindri memaparkan bahwa, “Hal yang dilakukan mahasiswa di semester akhir biasanya akan lebih fokus untuk menyelesaikan tugas akhir yaitu skripsi, dan pada masa ini waktu luang lebih banyak karena jumlah Satuan Kredit Semester (SKS) sudah berkurang. Sehingga kesempatan ini biasanya saya manfaatkan untuk mencari referensi tugas akhir dan mencari lowongan magang maupun pekerjaan.”

Menurut Hindri, stres adalah adanya suatu tekanan yang didapatkan dari luar sehingga berisiko terhadap mental dan fisik. Keadaan semacam ini akan berdampak pada stres yang membuat diri tidak bersemangat, pola hidup terganggu, dan kurangnya motivasi diri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Biasanya kekhawatiran yang muncul di semester akhir adalah saat sidang skripsi, karena tanpa disadari saat menghadap dosen penguji ada suatu hal yang membuat lupa karena terlalu panik atau cemas, dan saat menentukan rencana ke depan yang akan dilakukan nantinya. Selain mengerjakan skripsi, saya juga mengikuti latihan silat secara rutin. Bagi saya, melakukan hal yang kita sukai menjadi obat yang ampuh saat jenuh menyelesaikan skripsi. Namun, perlu diingat kita harus bisa membagi waktu antara keduanya.”

Hindri berpesan untuk teman-teman yang saat ini sedang menyusun tugas akhir atau skripsi, semangat terus nikmati prosesnya, percaya pada diri sendiri, dan terima diri sendiri apa adanya. Masalah sebesar apa pun yang diberikan, yakinlah kita mampu mengatasinya, ubah pandangan kita tentang stres, karena stres bukan sebuah ancaman tetapi peluang dan motivasi untuk terus berkembang.

Hal yang tak kalah menarik juga disampaikan oleh Risda. “Jika membahas mahasiswa di semester akhir, tentunya kita akan membahas mahasiswa yang sudah berada di ujung perkuliahan. Fokusnya lebih kepada bagaimana bisa menyelesaikan skripsi dan cara agar dapat lulus tepat waktu. Munculnya pertanyaan-pertanyaan kapan akan lulus yang datang dari keluarga maupun dari orang-orang sekitar membuat diri makin tertekan. Hal ini sangat berpengaruh terhadap psikis.”

Dalam psikolog, ada beberapa faktor yang bisa membuat mahasiswa menjadi stres saat memasuki semester atas. Antara lain menghadapi tugas kuliah yang menumpuk, skripsi yang tak kunjung selesai atau banyaknya revisi, maupun muncul masalah dengan dosen pembimbing yang sulit ditemui. Jangan dianggap stres selalu memberi dampak buruk. Ada sisi lain yang dapat diambil, yaitu mendorong diri untuk lebih fokus kepada tujuan. Karena dengan begitu, diri dipaksa untuk segera menyelesaikan tujuan dan hal yang ingin dicapai.

Hindri dan Risda mengaku sangat bersyukur dapat diterima sebagai mahasiswa Psikologi UAD karena pada saat belajar psikologi keduanya bisa lebih memahami diri sendiri, belajar mengenali diri sendiri maupun ketakutan, dan mampu menerima kekurangan diri.

Di akhir acara Kita Talk, Risda memberikan motivasi, “Keadaan stres pasti pernah terjadi di kehidupan kita. Tidak ada salahnya jika kita bisa menyelesaikan permasalahan dan stres yang dialami secara mandiri. Tetapi, tidak ada salahnya juga untuk meminta bantuan dari orang lain. Sadarlah jika kita adalah makhluk sosial yang membutuhkan bantuan dari orang lain. Jangan pernah merasa malu untuk meminta bantuan dari orang lain.” (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Hindriyati-Muhamat-Pada-Acara-Kita-Talk.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-12 08:11:272022-04-12 08:11:27Melawan Stres Berat di Semester Atas

Webinar Beasiswa Scholars Talk: Mengakses Ilmu untuk Kemaslahatan Umat

30/03/2022/in Terkini /by Ard

Sherly Annavita pemateri webinar Beasiswa Scholars Talk oleh IMM Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laras)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berkolaborasi dengan Lembaga Amil Zakat dan Infaq Muhammadiyah (Lazismu) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyelenggarakan webinar Beasiswa Scholars Talk. Tema yang diusung adalah “Charge Your Knowledge Now!”.

Program yang dilaksanakan untuk memberikan informasi terkait beasiswa ini dilangsungkan secara daring melalui Zoom Meeting, pada Sabtu, 26 Maret 2022. Narasumber adalah Sherly Annavita Rahmi dan Nurfitria Swastiningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog., selaku dosen Fakultas Psikologi. Acara tersebut juga dihadiri oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Ahmad Mohammad, M.Ag., Sekretaris Lazismu DIY Eka Yuhandri, S.H.I., M.H., dan Dekan Fakultas Psikologi UAD Elli Nur Hayati, M.P.H, Ph.D., Psikolog.

Pada kesempatannya dalam memberikan sambutan, Elli menyampaikan, “Sudah menjadi hal umum slogan tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina, poinnya adalah bagaimana kita bisa mengakses ilmu itu, tentunya memiliki orientasi untuk kemaslahatan umat.”

Ia juga menambahkan, menuntut ilmu bukanlah ajang untuk pamer tetapi bagaimana tujuan mencari ilmu adalah semata-mata untuk ibadah, yang kemudian bisa dimanifestasikan dalam bentuk apa pun.

Selanjutnya, pada webinar yang dimoderatori oleh Intan Fauziatun ini memberikan informasi pentingnya pelajar atau mahasiswa dalam mengakses beasiswa untuk melanjutkan pendidikan, proses pendaftaran beasiswa, macam-macam beasiswa, juga berpikir untuk bertumbuh.

Saat ini mahasiswa atau pemuda sering dikaitkan dan sangat melekat dengan proses berkarya dan belajar, poinnya persiapan apa saja yang sudah direncanakan. jangan lupa tentang menciptakan peluang untuk mempermudah dalam mengakses. (Lrs)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sherly-Annavita-saat-menyampaikan-materinya.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-30 09:28:112022-03-30 09:28:11Webinar Beasiswa Scholars Talk: Mengakses Ilmu untuk Kemaslahatan Umat

Fakultas Psikologi UAD Selenggarakan Webinar Strategi Jitu Sukses Seleksi Kerja

23/03/2022/in Terkini /by Ard

Safara Putri Maharani, S. Psi., M. M. sebagai pemateri webinar yang diadakan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Catur)

Bisa diterima bekerja di perusahaan impian memang menjadi keinginan bagi kebanyakan orang, terutama fresh graduate yang baru saja menyelesaikan studi akademiknya. Namun, tak jarang juga hal itu sekadar impian belaka. Mengingat, banyak dari para pelamar kerja yang merasa sulit diterima sebagai karyawan. Tentu kondisi seperti ini menjadi tekanan bagi beberapa orang, apalagi jika sudah menjadi tuntutan pribadi yang mengharuskan untuk sesegera mungkin mendapatkan pekerjaan.

Hal ini yang melatarbelakangi Program Studi (Prodi) Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan webinar yang bertajuk “Strategi Sukses Seleksi Kerja”. Acara ini dalam rangka Alumni Berbagi disiarkan secara langsung melalui Zoom Meeting pada Sabtu, 19 Maret 2022. Hadir sebagai pembicara pertama Safara Putri Maharani, S. Psi., M.M. yang sudah bekerja sebagai SPV Recruitment Technic Lion Air Group. Putri juga merupakan alumnus UAD tahun 2017. Pembicara kedua Fatin Nurjannah, S. Psi. selaku HR Junior Specialist PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia yang juga alumnus UAD tahun 2019.

Putri menjelaskan, rekrutmen adalah proses awal dari sebuah perusahaan untuk mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi untuk menduduki suatu jabatan dalam organisasi. Sedangkan seleksi adalah proses mengevaluasi calon karyawan yang diperoleh dari proses rekrutmen untuk mengetahui layak atau tidaknya seseorang untuk bekerja. Proses ini dimulai ketika pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan.

“Ada beberapa hal yang harus pelamar lakukan ketika akan melamar pekerjaan di suatu perusahaan, yakni persiapan mengikuti seleksi. Nah, di persiapan ini, kita sebagai pelamar harus benar-benar mencari tahu maupun riset terlebih dahulu mengenai perusahaan maupun produk atau jasa dari perusahaan yang akan kita masuki. Pastikan mengetahui betul job desk dan ekspektasi perusahaan terhadap kandidat. Jangan lupa mencari tahu unique selling point produk atau jasa perusahaan yang akan dilamar, yakin bahwa sebagai pelamar memiliki kemampuan dan pengalaman yang cukup diharapkan untuk posisi tersebut,” ucap Putri.

Lebih lanjut ia menjelaskan, “Sebagai pelamar harus mengetahui kekuatan dan kelemahan yang ada pada diri sendiri. Selanjutnya, persiapkan pertanyaan untuk rekruter yang sebelumnya sudah disiapkan dari rumah. Cukup pertanyaan yang bersifat ringan seperti, kapan dan di mana saya akan mendapatkan informasi mengenai pengumuman akhir seleksi dari proses rekrutmen ini. Ketika kita paham jika menginginkan pekerjaan tersebut maka harus bersiap kalah, artinya jika sebagai pelamar belum bisa diterima di perusahaan yang diinginkan maka harus bersikap lapang dada. Jika nantinya diterima bekerja, harus siap dengan segala risiko. Hal yang tidak kalah penting ialah pastikan tidak nge-PHP rekruter dengan cara mundur di tengah jalan dengan berbagai alasan. Contohnya masuk di sebuah perusahaan hanya untuk coba-coba saja. Jika, tidak cocok dengan atasan, teman, maupun lingkungan makan akan keluar dan akan melamar di perusahaan lain.”

Menurut Putri, ada beberapa kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Hard skill yang mengacu pada pengetahuan dan kemampuan terkait pekerjaan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan tugas pekerjaan mereka secara efektif. Soft skill kemampuan yang sering kali disamakan dengan bakat, padahal kemampuan ini bisa juga dilatih untuk terus berkembang. Intrapersonal skill merupakan sebuah proses pertukaran dan transformasi pesan yang sangat unik karena dilakukan dari, untuk, dan oleh diri sendiri. Interpersonal skill yang berarti kemampuan seseorang secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja.

Tidak kalah menarik, pada sesi berikutnya Fatin membahas mengenai cara pembuatan Curriculum Vitae (CV). Menurutnya, CV merupakan daftar riwayat hidup yang berisi data dan informasi seseorang yang diperlukan untuk melamar pekerjaan. Ada hal-hal yang perlu ada dan seharusnya tidak ada di dalam CV. Jangan memakai font yang membuat sakit mata, pakailah yang mudah dibaca seperti Arial atau Times New Roman dan maksimal berisi dua halaman. Isian data pribadi di dalam CV biasanya berisikan nama, alamat, rincian kontak, pendidikan, riwayat pekerjaan, prestasi, kemampuan yang dimiliki dan menyertakan foto pribadi, serta hobi, yang terakhir ini sifatnya hanya opsional.

“Buat CV semenarik mungkin dengan tidak banyak menyertakan hal yang tidak perlu, menjadi penilaian tersendiri. Untuk mengetahui mana CV yang layak dan tidak, rekruter akan menggunakan sebuah aplikasi Applicant Tracking Systems (ATS) yang merupakan sebuah perangkat lunak (software) yang digunakan dalam proses rekrutmen calon tenaga kerja. Cara kerja ATS cukup sederhana. Sebagai perangkat lunak yang bekerja untuk tracking CV calon tenaga kerja, software ini mampu memindai (CV) pelamar. Bahkan memiliki fitur khusus untuk mengurutkan kandidat berdasarkan tracking CV sesuai dengan kualifikasi yang dibutuhkan,” paparnya.

Fatin menjelaskan hal yang perlu dipersiapkan ketika akan wawancara di antaranya mengetahui job desk apa yang akan kita lamar, jika perlu mengadakan survei terlebih dahulu ke perusahaan yang akan kita lamar satu hari sebelum wawancara. Datang satu jam atau setengah jam sebelum wawancara dimulai, melakukan simulasi wawancara dengan teman atau mencari informasi di internet mengenai wawancara yang benar. Selain itu perhatikan etika saat wawancara seperti berpenampilan menarik karena kesan pertama yang dilihat dari penampilan calon karyawan ketika datang untuk mengikuti wawancara. Datanglah tepat waktu, membawa berkas lamaran yang dibutuhkan, ramah dan sopan, memperlihatkan kelebihan, menjaga sikap, menjaga nada bicara, percaya diri, dan memperhatikan cara duduk yang benar.

Di akhir, Fatin berpesan berpikirlah positif dan jangan gampang menyerah ketika belum diterima di perusahaan yang diinginkan. Terus belajar dan mengasah kemampuan diri sendiri. Jangan bosan untuk terus belajar karena belajar bisa didapatkan dari mana saja. Bagian terpentingnya adalah jangan sampai lupa untuk berdoa kepada Allah Swt. agar setiap usaha yang kita lakukan selalu dimudahkan. (ctr)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Safara-Putri-Maharani-S.-Psi.-M.-M-sebagai-pemateri-pertama.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-03-23 07:50:242022-03-23 07:53:46Fakultas Psikologi UAD Selenggarakan Webinar Strategi Jitu Sukses Seleksi Kerja

Pentingnya Kecerdasan Spiritual bagi Mahasiswa

21/02/2022/in Terkini /by Ard

Pemateri beserta mahasiswa peserta Festival Penelitian Payung Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laelatul Hidayah)

“Orang yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi, secara otomatis nilai kebermanfaatan hidupnya juga meningkat, hal ini dipengaruhi faktor lingkungan keagamaan. Menurut penelitian, lingkup keluarga dan masyarakat membawa pengaruh besar terhadap kebermanfaatan hidup karena persentase spiritual yang tinggi. Lain dengan lingkup universitas yang rendah religiusitas, bahkan dianggap formalitas belaka karena terpupuk dengan ilmu-ilmu umum.”

Begitulah yang diucapkan oleh Drs. Mujahidin, M.Si., Ph.D. saat mengisi acara dengan tema kecerdasan spiritual, emosional, optimisme, hope, syukur, kebermaknaan, dan kebermanfaatan hidup. Ia bersama Sri Kushartati, S.Psi., M.A. menjadi narasumber dalam Festival Penelitian Payung Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang digelar pada Rabu, 16 Februari 2022. Festival dilakukan secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube  F Psikologi UAD.

Lebih lanjut Mujahidin memaparkan bahwa hubungan kecerdasan spiritual dengan harapan, sikap optimisme, dan kebermaknaan hidup sangat erat. Puncak dari semua aspek tersebut ada pada titik syukur. Selain itu, dalam bidang sosial kecerdasan spiritual mampu membuat orang nyaman berinteraksi dalam masyarakat sehingga terbentuk insan pemaaf yang memahami segala bentuk tindakan orang lain terhadap dirinya.

Sri Kushartati sebagai pemateri kedua membahas tentang kondisi psikologis narapidana dan kekerasan pada anak. Ia menjelaskan bahwa penelitian dalam bidang ini sangat menarik untuk dikaji, tetapi variabel tidak dispesifikan karena belum ada intervensi khusus terhadap masalah psikologi.

“Penelitian saya terkait narapidana menunjukkan bahwa intervensi psikologi pada narapidana masih jauh dari harapan. Faktanya, narapidana mengalami permasalahan baik selama di LP maupun setelah keluar dari LP. Kondisi psikologis ini meliputi kecemasan, stres, perasaan lost of liberty, perasaan kesepian, konsep diri, efikasi diri, dan orientasi masa depan,” ucapnya.

Setelah penjelasan itu, salah satu mahasiswa Psikologi 2019 bernama Milyarto mengajukan pertanyaan tentang prosedur ketika melakukan penelitian terkait hukum.

“Dalam melakukan penelitian, surat izin kampus diperlukan untuk mempermudah akses penelitian. Namun, Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenhumkam) yang akan membantu menentukan subjek sesuai kriteria yang kita ajukan. Prosedur ketika memasuki LP tidak diizinkan membawa smartphone, hanya alat perekam (recording) karena asumsi pengambilan gambar dan menjaga kenyamanan subjek yang diteliti,” jawab pemateri yang akrab disapa Tati itu.

Sementara terkait kekerasan pada anak, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak menerima kekerasan dalam bentuk fisik, verbal, emosional, dan bahkan seksual. Pada masa pandemi sekarang ini, terjadi peningkatan kekerasan anak. Faktor orang tua, status keluarga, norma budaya dan komunitas, serta program pencegahan perlakuan salah pada anak menjadi terhambat.

“Dari penelitian-penelitian terdahulu ditemukan bahwa pelaku kekerasan yang paling besar adalah ibu, karena yang paling banyak berinterksi dengan anak adalah ibu. Memukul, membentak, bahkan menelantarkan anak merupakan bentuk-bentuk kekerasan yang ditemukan dalam keseharian,” jelas Tati.

Festival Penelitian Payung masih akan terus berlanjut hingga hari kelima. Pastinya, tema dan narasumber yang akan mengisi rangkaian acara ini pun akan makin menarik untuk disimak. Harapannya, dengan digelarnya Festival Penelitian Payung, mahasiswa bisa lebih siap mengambil kelas TPS dengan topik yang diminati. Dari pemaparan masing-masing dosen, pastinya gambaran tersebut menambah kesiapan mahasiswa terjun dalam penelitian. (ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Milyarto-tengah-atas-beserta-pembawa-acara-nissa-tarmoto-kiri-atas-sekaligus-tim-dan-peserta-festival-foto-laelatul-hidayah.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-21 07:53:132022-02-21 07:53:13Pentingnya Kecerdasan Spiritual bagi Mahasiswa

Festival Penelitian Payung Fakultas Psikologi UAD

18/02/2022/in Terkini /by Ard

Pemateri acara Penelitian Payung Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Selasa (15-02-2022), Festival Penelitian Payung Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube F Psikologi UAD. Kali ini, hadir sebagai pemateri Drs. Purwadi, M.Si., Ph.D., Difa Ardiyanti, S.Psi., M.Psi., dan Dr. Nina Zulida Situmorang, M.Si.

Difa Ardiyanti selaku Kepala Unit Jurusan Skripsi dalam sambutannya menyampaikan, “Dengan mengikuti Festival Penelitian Payung ini, mahasiswa pastinya tertarik pada salah satu topik yang akan diangkat untuk penyusunan proposal, karena hakikatnya sesuatu yang diminati atau digemari akan memberikan semangat tersendiri dalam berproses.”

Sementara itu, Purwadi selaku pemateri pertama berbicara tentang identitas diri. Menurutnya, identitas diri terbentuk sejak masa kanak-kanak, perubahan dan perkembangan identitas diri akan memuncak pada masa dewasa.

“Identitas diri pastinya berkaitan dengan bidang kehidupan tertentu seperti karier, agama, peran gender, dan lain-lain. Status identitas diposisikan dalam variabel terikat baik eksternal maupun internal. Begitu pula dengan parenting atau pola pengasuhan orang tua, pasti akan bisa diketahui setelah menggali informasi pengaruh terhadap kemandirian,” ucapnya.

Difa Ardiyanti sebagai pemateri kedua membahas tentang nilai rapor sebagai prediktor IPK, validitas prediktif UTBK pada mahasiswa Psikologi.

“Nilai rapor pastinya merupakan syarat memasuki dunia perguruan tinggi, begitu pula dengan seleksi yang bertujuan untuk memilih calon mahasiswa dengan kualifikasi terbaik. Dalam hal ini rapor di pandang sebagai kemampuan akademik individu sehingga bisa menjadi pondasi dan pengharapan capaian prestasi akademik di masa mendatang.”

Ia menambahkan, “Jika nilai UTBK merupakan saringan yang baik, maka seharusnya capaian indeks prestasi mahasiswa tersebut akan baik pula. Untuk membuktikan hal tersebut maka perlu dilakukan kajian riset lebih mendalam.”

Selanjutnya, topik penelitian subjective well-being, agresivitas, prososial, happiness/flow, konteks perempuan, dan kelompok rentan, diangkat oleh Nina Zulida Situmorang. Topik ini berkaitan dengan flourishing, yang terdiri atas eksperimen pelatihan dan kuantitatif skala nourishing.

“Flourishing merupakan pengalaman hidup yang berjalan dengan baik, kombinasi dari perasaan baik (good feeling) dan berfungsi secara efektif, yaitu sinonim dari level kesejahteraan mental yang tinggi dan melambangkan kesehatan mental. Penelitian longitudinal dan penelitian-penelitian eksperimen pada level tertinggi dari well-being menunjukkan terkait dengan positive outcome, termasuk pembelajaran efektif, produktivitas dan kreativitas, hubungan yang baik, perilaku prososial, kesehatan yang baik, serta harapan hidup,” tutupnya. (ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-1-Purwadi-kanan-atas-dosen-Nurul-hidayah-kanan-bawah-pemateri-2-Difa-Ardiyantikiri-atas-MC-Ismira-dewi-kiri-bwh.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-18 08:28:262022-02-18 08:28:26Festival Penelitian Payung Fakultas Psikologi UAD

Penelitian Payung: Arahkan Minat Mahasiswa Fakultas Psikologi UAD

17/02/2022/in Terkini /by Ard

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (kiri) beserta pembawa acara Festival Penelitian Payung (kanan) (Foto: Laelatul Hidayah)

Dalam rangka penyambutan semester baru, Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta menyelenggarakan acara Festival Penelitian Payung. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan kanal YouTube F Psikologi UAD selama lima hari berturut-turut. Senin, (14-02-2022) merupakan hari pertama sekaligus pembuka dari festival ini. Hadir sebagai pemateri Elli Nur Hayati, M.P.H., Ph.D. dan Dr. Nurul Hidayah, S.Psi., M.Si.

Pembukaan Festival Penelitian Payung diawali dengan sambutan Dekan dan Kaprodi Psikologi UAD, dilanjut dengan materi serta sesi tanya jawab yang dipandu oleh Ismiradewi, S.Psi., M.Psi. selaku pembawa acara.

Dalam sambutannya Elly menyampaikan, “Acara ini bertujuan untuk menyosialisasikan topik penelitian payung dosen dan membantu para mahasiswa untuk memilih kelas dan dosen TPS sesuai minat masing-masing pada saat pengisian KRS online.”

Lebih lanjut, harapan dari festival ini bisa menghemat waktu, menambah keuntungan karena waktu pembelajaran bertambah sehingga bisa mempercepat proses penulisan skripsi.

“Festival Penelitian Payung juga memberikan kesempatan mahasiswa mengetahui ruang lingkup riset sehingga bisa menjadi bekal sebelum masuk kelas TPS, karena mengambil kelas TPS sama halnya sudah siap skripsi di semester depan,” tambah Devi Damayanti, S.Psi., M.Psi. selaku Kaprodi Psikologi.

Dua topik yang diangkat pada hari pertama yaitu gender studies, kekerasan berbasis gender, maskulinitas, dan flow akademik mindfull parenting.

“Dari banyaknya riset mengenai perempuan terkait kekerasan, adanya konseling bermanfaat untuk mengatasi dan membimbing kaum perempuan dari berbagai masalah. Lain dengan laki-laki yang memiliki persentase konseling sangat rendah. Riset menyatakan rata-rata laki-laki mengunjungi fasilitas kesehatan yakni empat tahun lalu, sehingga kecil kemungkinan mereka mau berkonsultasi hal-hal sosial lainnya karena mereka mempunyai cara sendiri untuk meminta bantuan sesuai kenyamanannya,” jelas Elly.

“Isu yang masuk pada topik penelitian saya yakni kasus para remaja yang melakukan tindakan negatif sehingga berpengaruh terhadap kesehatan seperti merokok, miras, dan kenakalan remaja lainnya, yang dikaji dengan teori maskulinitas. Selain itu, topik konflik wanita karier dan single mother juga tak kalah menarik untuk dikaji ulang,” tambahnya.

Lanjut, Nurul Hidayah sebagai pemateri kedua menyampaikan, “Flow akademik dan mindfull parenting ditawarkan karena masih banyak variabel yang perlu dieksplorasi lebih lanjut, terutama mengenai faktor-faktor pengaruh munculnya flow akademik pada siswa. Flow akademik merupakan kajian yang merivalitasi kembali teori-teori dan prinsip psikologi yang berorientasi pada pertumbuhan manusia.”

Dari pembekalan masing-masing topik, diharapkan mahasiswa mempunyai perspektif khusus terkait pilihan topik yang diminati. (ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dekan-psikologi-UAD-Elly-Nur-Hayati-kanan-beserta-ismiradewi-kiri-pembawa-acara-festival-penelitian-payung-foto-Laelatul-Hidayah.jpg 614 1363 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-02-17 10:22:182022-02-17 10:56:45Penelitian Payung: Arahkan Minat Mahasiswa Fakultas Psikologi UAD
Page 4 of 41234

TERKINI

  • UAD Selenggarakan Pengajian Songsong Iduladha02/06/2025
  • Peran Kader IMM dalam Menyikapi Isu Pelecehan Seksual02/06/2025
  • Sinergitas Mahasiswa Hadis Menuju Organisasi Progresif02/06/2025
  • Tips Menulis Artikel Ilmiah ala Santi Santika02/06/2025
  • Membekali Mahasiswa dengan Pelatihan Etika dan Kecerdasan Emosional Digital02/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025
  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal STPN 2025 Se-DIY31/05/2025
  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025

FEATURE

  • Mahasiswa Harus Responsif dalam Era Digital02/06/2025
  • Ni’matus Syakirah: yang Penting Proses, Bukan Nilai02/06/2025
  • Indonesia Membutuhkan Generasi yang Melek Teknologi den Rendah Hati02/06/2025
  • Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an31/05/2025
  • Cerita Inspiratif Rino, Meniti Karier dan Perjalanan Melawan Burnout31/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top