Pelatihan Digitalisasi Pariwisata di Padukuhan Gembyong, Ngoro-oro, Patuk, oleh tim Pengabdian kepada Masyarakat Prodi Manajemen UAD (Dok. Istimewa)
Digitalisasi pariwisata menjadi strategi pemasaran yang cerdas untuk mengenalkan keindahan alam, budaya lokal, hingga tradisi autentik masyarakat di suatu daerah. Di sisi lain, Pengabdian kepada Masyarakat sebagai salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi harus terus dilaksanakan oleh dosen dengan dukungan seluruh sivitas akademika, termasuk mahasiswa sebagai agen perubahan.
Padukuhan Gembyong, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul, menawarkan perpaduan kearifan lokal masyarakat dan pesona alam yang menghadirkan pengalaman wisata yang tidak terlupakan sehingga sejalan dengan pengabdian yang bisa dilakukan dosen maupun mahasiswa. Itulah yang sedang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
“Pengaplikasian teknologi dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik menjadi lebih efisien sekaligus meningkatkan daya saing suatu desa dan memperluas jangkauan promosi wisata,” kata Eka Marcella, mahasiswa sekaligus Direktur Eksekutif Produksi Televisi Universitas Ahmad Dahlan (TV UAD) dalam pelatihan “Potensi Pengembangan Pariwisata Desa Melalui Digitalisasi Wisata” pada Minggu, 5 November 2023 di Padukuhan Gembyong, Ngoro-oro, Patuk, Gunungkidul.
Hanya saja untuk dapat bertransformasi menjadi desa wisata digital, diperlukan pemahaman dan inisiasi yang matang. “Oleh sebab itu, diperlukan strategi pengembangan konsep wisata melalui digitalisasi wisata,” tambahnya.
Ia kemudian memaparkan beberapa strategi yang dapat ditempuh untuk mendigitalisasi pariwisata desa termasuk di antaranya, inisiasi digitalisasi pariwisata desa, peningkatan sumber daya manusia (SDM) desa, serta pengoptimalan dana desa untuk mengembangkan wisata digital.
Sementara Ferdy, mahasiswa sekaligus CEO Adaide.id Digital Agency, memaparkan strategi sosial media marketing untuk pariwisata. Ia mengatakan, pemanfaatan TikTok sebagai media promosi dapat menjangkau audiens yang luas. “Algoritma TikTok yang dibuat untuk menjangkau audiens baru dan sesuai dengan audiens kita,” paparnya.
Selain itu, pemanfaatan Instagram juga sangat diperlukan untuk menjaga hubungan dengan pelanggan. “Karena Instagram basisnya adalah pengikut. Pelanggan yang mengikuti kita di Instagram cenderung lebih berkomitmen dan terlibat dengan merek,” tuntasnya.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Ristanto selaku Kepala Dukuh Gembyong, Gianto selaku Ketua Koperasi Wisata Jurug Gedhe, serta disambut antusias oleh seluruh anggota Koperasi di Balai Padukuhan Gembyong. “Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini tidak hanya menggelar kegiatan pelatihan digitalisasi pariwisata saja, tetapi juga meluas pada implementasi dan praktik nyata di lapangan,” tutur Desta Rizky Kusuma S.E., M.Sc. selaku ketua kegiatan pengabdian ini.
Muhammad Ali Fikri, S.E., M.Sc. mengharapkan masyarakat di Padukuhan Gembyong mampu memanfaatkan sarana dan media digital yang ada agar kegiatan wisata baik dari segi bisnis maupun kunjungan menjadi lebih optimal. (ae/doc)
uad.ac.id