KKN UAD Masifkan Taman Toga di Notoprajan, Yogyakarta
Indonesia Memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, yaitu 40.000 jenis tumbuh-tumbuhan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.300 merupakan jenis tanaman berkhasiat dan bisa dikelola sebagai bahan obat tradisional.
Hal ini mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif-87 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) unit IV.D.3 melakukan penghijauan melalui penanaman tanaman obat keluarga (Toga) di RW.07 Notoprajan, Ngampilan, Yogyakarta.
Latar belakang ide program ini merupakan hasil diskusi bersama Ketua RW.07, Nur Ismail. Ia mengaku bahwa upaya penghijauan sudah pernah dilakukan namun belum terlaksana dengan baik. “Sebenarnya sudah pernah ada gerakan penanaman tanaman di sekitar masjid Notoprajan dan wakaf (tempat kegiatan warga). Tetapi, akhirnya tidak terurus karena banyaknya kegiatan dan tanaman dipindah-pindah,” jelasnya.
Dari masalah tersebut, akhirnya mahasiswa KKN UAD berinisiatif untuk menghidupkan kembali tanaman Toga dengan mengadakan penyuluhan bertajuk “Manfaat Tanaman Obat Keluarga” pada Rabu, 24 Mei 2023. “Program Toga ini kami buat sebagai bentuk penghijauan di lingkungan RW.07 Notoprajan, serta sebagai upaya meningkatkan kesehatan warga dengan menyediakan bahan obat tradisional agar mudah didapat dan diolah,” tutur ketua unit IV.D.3 Aditya Nanda Irawan.
Selesai penyuluhan, kegiatan dilanjutkan dengan penanaman bibit tanaman bersama warga di antaranya lidah buaya, jeruk nipis, dan cabai rawit di pekarangan wakaf RW.07 Notoprajan pada 4-5 Juni 2023. Ketua RT 41 mengaku program ini sangat bagus, karena bukan hanya sekedar penyuluhan tetapi juga aksi pelaksanaan penanaman. Jadi, manfaat kedepannya akan lebih terasa untuk warga.
Alasan mahasiswa KKN UAD memilih bibit tersebut karena jeruk nipis memiliki banyak manfaat seperti mencegah demam, meredakan flu dan batuk, serta membantu mencegah diabetes. Sedangkan lidah buaya bisa dimanfaatkan untuk mempercepat penyembuhan luka dan merawat kesehatan kulit. Untuk taman cabai rawit, nantinya dapat digunakan sebagai bahan masakan rumah oleh warga sekitar. (guf)