• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mahasiswa KKN UAD Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah dan Penyuluhan Stunting di Desa Tegalrejo

10/03/2025/in Terkini /by Ard

Pelatihan Pengolahan Sampah dan Penyuluhan Stunting di Desa Tegalrejo oleh KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok KKN UAD)

Mahasiswa Koordinator Desa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 138 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama dosen Dr. Surahma Asti Mulasari, S.Si., M.Kes., mengadakan dua program unggulan dalam Program Pengabdian kepada Masyarakat UAD. Program pertama berupa pelatihan pengolahan sampah organik dengan metode ember tumpuk, sementara program kedua adalah demonstrasi kreatif pembuatan makanan pendamping tambahan (PMT). Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan keterampilan masyarakat desa dalam bidang kesehatan dan lingkungan. Program tersebut juga merupakan bagian dari implementasi kerja sama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD dengan Desa Tegalrejo yang telah menjadi desa mitra UAD.

Pelatihan ember tumpuk yang disebut ETOS (ember tumpuk untuk optimalisasi sampah organik) diadakan pada Sabtu, 15 Februari 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan sampah organik dengan memanfaatkan barang bekas yang tidak terpakai. Pelatihan diikuti oleh perwakilan dari enam dusun di Desa Tegalrejo, yaitu Dusun Tengklik, Cremo, Candi, Tanjung, Hargosari, dan Gupit. Pelatihan dipandu oleh Margo Wiyono, S.Pd., seorang tokoh masyarakat dari Dusun Candi yang memiliki pengalaman dalam pengelolaan sampah organik dengan metode ember tumpuk. Ia menyampaikan bahwa hasil dari metode ini sangat bermanfaat dalam dunia pertanian, terutama dalam pembuatan pupuk kompos dan pupuk cair organik.

Sebab permasalahan sampah masih menjadi isu utama di Desa Tegalrejo, para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan berlangsung. Setelah pemaparan materi oleh Margo Wiyono, peserta diajak langsung untuk membuat ember tumpuk sebagai langkah konkret dalam mengelola sampah organik. Simulasi ini memberikan pengalaman praktis kepada warga sehingga mereka dapat menerapkan teknik tersebut di lingkungan masing-masing.

Selain pelatihan pengolahan sampah, mahasiswa KKN UAD juga menyelenggarakan penyuluhan stunting pada Senin, 17 Februari 2025. Penyuluhan ini melibatkan kader posyandu dari enam dusun yang sama, dengan narasumber Surahma Asti Mulasari, dosen dari Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD. Tujuan kegiatan itu adalah meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para ibu, tentang pentingnya pencegahan stunting sejak usia dini. Penyuluhan diawali dengan penjelasan mengenai stunting, faktor penyebab, serta dampaknya terhadap pertumbuhan anak dalam jangka panjang.

Setelah sesi penyuluhan, mahasiswa KKN UAD melanjutkan dengan demonstrasi pembuatan tiga menu kreatif PMT. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada peserta, khususnya anggota posyandu, mengenai cara membuat PMT yang sehat dan bergizi. Selain itu, peserta juga berkesempatan mencicipi hasil olahan makanan serta berdiskusi langsung dengan mahasiswa mengenai kandungan gizi dan manfaat dari setiap menu yang disajikan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat dapat menerapkan pola hidup sehat dan berkelanjutan dalam kehidupan sehari-hari.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pelatihan-Pengolahan-Sampah-dan-Penyuluhan-Stunting-di-Desa-Tegalrejo-oleh-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok-KKN-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:49:242025-03-10 10:49:24Mahasiswa KKN UAD Gelar Pelatihan Pengolahan Sampah dan Penyuluhan Stunting di Desa Tegalrejo

Dahlan Muda Menginspirasi: Urgensi Kuliah bagi para Siswa

10/03/2025/in Terkini /by Ard

Penyampaian motivasi oleh Faza Warda Nadilla mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di SMA Muhammadiyah Wonosobo (Dok. Faza)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses melaksanakan acara diskusi “Dahlan Muda Menginspirasi” yang berlangsung pada Senin, 17 Februari 2025, di SMA Muhammadiyah Wonosobo, Jawa Tengah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan meningkatkan rasa percaya diri para siswa dalam melanjutkan pendidikan di ranah perguruan tinggi.

Dengan serangkaian kegiatan yang inspiratif, acara ini sukses menarik perhatian para siswa yang ditunjukkan dengan antusiasme dalam mengikuti sesi diskusi. Pada kesempatan ini, Faza Warda Nadilla selaku mahasiswa UAD menyampaikan materi motivasi dan pencapaian selama berproses di lingkungan perkuliahan. Ia berbagi pengalaman yang didapatkan ketika menjadi mahasiswa, serta kiat-kiat dalam merencanakan masa depan.

“Menjadi mahasiswa penerima Beasiswa Program Misi (BPM) UAD merupakan sebuah kesempatan dan keberuntungan besar untukku. Di sini, aku bertemu dengan para dosen hebat serta lingkungan akademis dan pertemanan yang sangat hangat. Berkuliah juga melatih pola pikirku agar berkembang dan juga melatih soft skill maupun hard skill yang aku miliki,” ungkapnya.

Faza juga memberikan ilustrasi sederhana melalui pohon masa depan yang diisikan dengan rencana karier siswa, serta tantangan yang mungkin akan dihadapi oleh para siswa. Ia berpesan kepada para siswa agar berani untuk bercita-cita dan selalu menyiapkan contingency plan. Tak kalah menariknya, Faza juga menyampaikan berbagai peluang beasiswa yang bisa didapatkan ketika mendaftar maupun ketika sudah menjadi mahasiswa aktif. Berbagai skema beasiswa mulai dari Beasiswa Program Misi (BPM), Beasiswa Prestasi, hingga Beasiswa Unggulan (BU) dapat diterima oleh para mahasiswa di UAD.

Acara ini berhasil menginspirasi para siswa kelas dua belas SMA Muhammadiyah Wonosobo dalam meningkatkan keinginannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi serta menjadikan UAD sebagai prioritas dalam melanjutkan pendidikan.

Hilma Nadhifa Ghifari, S.Pd. selaku guru Bimbingan Konseling (BK) SMA Muhammadiyah Wonosobo pun mengapresiasi atas diadakannya acara ini. “Program Dahlan Muda Menginspirasi ini merupakan program yang bagus. Harapan saya, program ini terus ada dan dilanjutkan pada kesempatan yang selanjutnya.” Acara ini pun ditutup dengan sesi foto bersama. (Faza/Lus)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-motivasi-oleh-Faza-Warda-Nadilla-mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-SMA-Muhammadiyah-Wonosobo-Dok.-Faza.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:37:022025-03-10 10:37:02Dahlan Muda Menginspirasi: Urgensi Kuliah bagi para Siswa

Fungsi dan Kegunaan Al-Qur’an

10/03/2025/in Feature /by Ard

Penyampaian Ceramah Tarawih Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Ustaz Dr. Hamim Ilyas, M.Ag. (Dok. Faiq)

Ustaz Dr. Hamim Ilyas, M.Ag. dalam ceramah tarawih pada Selasa, 4 Maret 2025, bertempat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menyampaikan bahwa Al-Qur’an memiliki fungsi dan kegunaan sebagai petunjuk. Al-Qur’an merupakan sumber petunjuk menuju yang paling baik dalam segala bidang kehidupan. Selain sebagai petunjuk, Al-Qur’an juga menunjukkan bagaimana cara untuk mencapai tujuan paling baik tersebut.

Cara menuju keadaan paling baik ini dibahas dalam Al-Qur’an Surat Al-Fatihah yaitu lafaz shiratal mustaqim yang artinya jalan yang lurus. Ashirat memiliki makna jalan yang jelas lagi mudah. Sementara mustaqim yaitu menuju ke yang dituju. Sehingga bila digabungkan shiratal mustaqim yaitu jalan yang jelas lagi mudah menuju apa yang dituju.

Ustaz Hamim juga menjelaskan bahwa yang menempuh shirat mustaqim yakni orang-orang yang diberi hikmah. Orang yang diberi hikmah ini yaitu para nabi, shiddiqin, syuhada, serta sholihin. Shirat mustaqim ini jalan untuk mencapai kenikmatan. Kenikmatan yang dimaksud ialah suatu keadaan yang baik. Sehingga bila diartikan secara utuh, memiliki makna jalan yang jelas lagi mudah menuju kenikmatan keadaan baik dalam semua bidang kehidupan yang ditempuh para nabi, shiddiqin, syuhada, dan sholihin.

Di akhir ceramahnya, Ustaz Hamim menegaskan, umat Islam haruslah memperbaiki akhlaknya terutama bagi generasi muda karena umat Islam saat ini seperti buih di lautan yang mudah terbawa arus dan terombang-ambing. Sebab, memperbaiki akhlak ini sesuai dengan tujuan diutusnya Nabi Muhammad saw. yaitu untuk menyempurnakan akhlak manusia dengan sempurna, beserta lengkap bagian-bagiannya. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penyampaian-Ceramah-Tarawih-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Ustaz-Dr.-Hamim-Ilyas-M.Ag_.-Dok.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:26:382025-03-10 10:26:38Fungsi dan Kegunaan Al-Qur’an

Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

10/03/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. selaku Pemateri Kajian Buka Puasa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Faiq)

Pengajian buka puasa di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 4 Maret 2025, berlangsung dengan khidmat dengan pemateri Ustaz Dr. Miftah Khilmi H., Lc., M.Hum. yang merupakan Ketua Pengurus Pusat Tarjih Muhammadiyah. Pengajian kali ini membahas mengenai “Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an”.

Ustaz Miftah menjelaskan bahwa manusia memiliki potensi yang tidak dimiliki makhluk Allah yang lainnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 30‒34 yang dalam ayat tersebut membahas mengenai pernyataan Allah kepada malaikat bahwa ingin menciptakan khalifah di muka bumi yaitu manusia. Keistimewaan yang diberikan Allah kepada manusia dibandingkan dengan makhluk lain yakni manusia memiliki akal, dengan akal inilah manusia dapat menyerap berbagai ilmu.

Lebih lanjut, Ustaz Miftah mengutip dari pernyataan Al-Asfahani bahwa akal disebut sebagai potensi yang tersedia untuk menerima ilmu, dan ilmu yang diperoleh manusia dengan potensi tersebut juga disebut akal. Selain itu, akal merupakan potensi objektif yang dimiliki setiap manusia untuk menerima pengetahuan. Juga pemahaman yang mengantarkan manusia kepada kebenaran.

Ustaz Miftah membahas pula mengenai dua jenis logika. Pertama, logika apriori yaitu logika yang membahas mengenai pengetahuan yang tidak memerlukan bukti empiris atau juga aksioma sebagai kebenaran tanpa perlu pembuktian. Kedua, logika aposteriori yaitu pengetahuan yang perlu dibuktikan secara empiris.

Di akhir ceramah, ia mengatakan tentang permasalahan umat Islam saat ini. Ia pun mengutip dari pernyataan Muhammad Abduh yaitu, “Aku pergi ke negeri-negeri Barat aku melihat Islam tetapi tidak melihat orang muslim. Aku pergi ke negara-negara Arab aku melihat muslim tetapi tidak melihat Islam.” Maka dari itu, Ustaz Miftah mengajak umat Islam agar bisa lebih menggunakan akalnya dalam menyerap ilmu karena dengan ilmu derajat manusia dapat terangkat. (Faiq)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Dr.-Miftah-Khilmi-H.-Lc.-M.Hum_.-selaku-Pemateri-Kajian-Buka-Puasa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Faiq.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:14:462025-03-10 10:17:49Kedudukan Akal dalam Al-Qur’an

Diaspora Kader Muhammadiyah untuk Kemakmuran Bangsa

10/03/2025/in Feature /by Ard

Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. dan Dr. Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd. sebagai Pemateri Pengajian Ramadan PWM DIY (Dok. BHP UAD)

Peran kader Muhammadiyah dalam diaspora menjadi fokus dalam sesi kedua Pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 1446 H yang diadakan di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kajian pada Sabtu, 8 Maret 2025 tersebut mengundang Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D. dan Dr. Diyah Puspitarini, S.Pd., M.Pd. sebagai pemateri yang membahas kontribusi kader Muhammadiyah di berbagai sektor demi kemakmuran bangsa.

Dr. Diyah Puspitarini memaparkan bahwa diaspora kader Muhammadiyah bukanlah fenomena baru, melainkan sudah berlangsung sejak prakemerdekaan, ketika Muhammadiyah menata kadernya dengan sistematis. Kader Muhammadiyah tersebar di berbagai bidang dan berperan dalam membangun masyarakat. Ia menjelaskan empat tipe kader Muhammadiyah, yaitu kader persyarikatan (aktif dalam struktur organisasi dan pengajian di tingkat ranting hingga daerah lain), kader umat (berperan di kelompok masyarakat yang lebih luas), kader bangsa (siap ditempatkan di berbagai lembaga nasional), dan kader kemanusiaan universal (aktif dalam gerakan kemanusiaan global).

Menurutnya, kaderisasi di Muhammadiyah sangat penting agar setiap kader memahami nilai-nilai kemanusiaan dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus terus mendorong kadernya untuk berdiaspora di berbagai sektor, baik legislatif, eksekutif, yudikatif, pertahanan, maupun dalam jaringan global seperti bisnis, pendidikan, dan sosial.

“Semuanya sama mencintai Muhammadiyah dengan caranya dan tidak ingin Muhammadiyah tertinggal begitu saja, itulah yang membuat Muhammadiyah terkenal sampai sekarang,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Hilman Latief menjelaskan bahwa fenomena diaspora kader Muhammadiyah terus berkembang, dari yang awalnya hanya untuk menuntut ilmu dan mencari kehidupan, hingga kini menjadi bagian dari pergerakan sosial, ekonomi, dan politik. Hal ini sejalan dengan tren diaspora masyarakat Indonesia yang semakin masif sejak abad ke-20. Dengan tersebarnya kader Muhammadiyah, terbentuklah Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di berbagai negara, yang menjadi pusat gerakan kader di luar negeri.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa diaspora kader Muhammadiyah harus selaras dengan visi kebangsaan dan nilai-nilai Islam berkemajuan. Terdapat empat aspek utama dalam mendukung diaspora kader, yaitu pengiriman dana ke tanah air, penguatan jaringan (networking), investasi bisnis, dan penguasaan teknologi.

 “Yang penting dalam mendorong diaspora yang baik adalah penyelarasan visi kebangsaan dan kemuhammadiyahan,” tegasnya.

Dengan semakin luasnya diaspora kader Muhammadiyah, diperlukan perencanaan dan strategi yang matang untuk menempatkan mereka di berbagai sektor, seperti ekonomi, politik, dan birokrasi. Muhammadiyah diharapkan dapat terus memperluas pengaruhnya di tingkat nasional maupun global, sekaligus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan kebangsaan. (ito)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Prof.-Hilman-Latief-M.A.-Ph.D.-dan-Dr.-Diyah-Puspitarini-S.Pd_.-M.Pd_.-sebagai-Pemateri-Pengajian-Ramadan-PWM-DIY-Dok.-BHP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 10:01:472025-03-10 10:01:47Diaspora Kader Muhammadiyah untuk Kemakmuran Bangsa

Kajian Reformasi Kaderisasi dalam Mewujudkan Kader yang Berintegritas di UAD

10/03/2025/in Feature /by Ard

Para Pemateri Pengajian PWM DIY Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA. dan Dr. Iwan Setiawan, M.S.I. serta Dr. Hardi Santosa, M.Pd. selaku moderator (Dok. BHP UAD)

Reformasi Kaderisasi dalam Mewujudkan Kader yang Berintegritas disampaikan dalam Pengajian Ramadan bertempat di Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta. Kajian yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut diadakan pada Sabtu, 8 Maret 2025. Kajian ini turut mengundang Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fil.I., MPA. dan Dr. Iwan Setiawan, M.S.I. sebagai pemateri serta Dr. Hardi Santosa, M.Pd. sebagai moderator.

Dr. Iwan Setiawan menyampaikan tentang Muhammadiyah yang terus berkembang pesat di seluruh Indonesia, termasuk di wilayah minoritas muslim seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Papua. Pertumbuhan ini ditunjukkan dengan bertambahnya amal usaha di berbagai bidang, termasuk pendidikan dan kesehatan. Salah satunya adalah berkembangnya perguruan tinggi Muhammadiyah secara pesat. Namun, jumlah kader masih belum sebanding dengan besarnya kontribusi organisasi, sehingga diperlukan reformasi kaderisasi yang lebih efektif.

Kemudian ia menjelaskan bahwa kaderisasi Muhammadiyah harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih inklusif. Menurutnya, banyak individu yang sebenarnya sudah dekat dengan Muhammadiyah, baik melalui pendidikan maupun keterlibatan sosial, tetapi belum secara resmi menjadi bagian dari Muhammadiyah. Ia juga menekankan bahwa Muhammadiyah perlu menjangkau komunitas yang lebih luas, termasuk mereka yang selama ini kurang tersentuh oleh sistem kaderisasi konvensional.

“Banyak simpatisan Muhammadiyah yang sudah berada di depan pintu rumah kita, tinggal bagaimana kita membukakan pintu dan merangkul mereka agar menjadi bagian dari organisasi,” imbuhnya.

Sementara itu, Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan menekankan bahwa kaderisasi Muhammadiyah harus dijalankan dengan sistem yang lebih efektif agar mampu mencetak pemimpin yang berintegritas. Ia menyoroti pentingnya memastikan bahwa kader Muhammadiyah tidak hanya memahami nilai-nilai organisasi, tetapi juga memiliki komitmen untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Ia menambahkan bahwa perlu ada mekanisme yang lebih jelas dalam memastikan keterlibatan aktif anggota Muhammadiyah dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan sosial.

“Integritas kader Muhammadiyah harus dijaga dengan memastikan bahwa mereka yang mengakses amal usaha Muhammadiyah juga memiliki komitmen terhadap nilai-nilai organisasi,” tegasnya.

Muhammadiyah dapat memperkuat jumlah dan kualitas kadernya dengan adanya reformasi kaderisasi yang lebih inklusif dan strategis. Melalui pendekatan berbasis teknologi, penguatan ideologi Islam berkemajuan, serta peran aktif dalam komunitas, kaderisasi Muhammadiyah akan semakin relevan di tengah tantangan zaman. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Para-Pemateri-Pengajian-PWM-DIY-Dr.-Bachtiar-Dwi-Kurniawan-S.Fil_.I.-MPA.-dan-Dr.-Iwan-Setiawan-M.S.I.-serta-Dr.-Hardi-Santosa-M.Pd_.-selaku-moderator-Dok.-BHP-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-10 09:48:412025-03-10 09:48:41Kajian Reformasi Kaderisasi dalam Mewujudkan Kader yang Berintegritas di UAD

PWM DIY Gelar Pengajian Ramadan 1446 H

09/03/2025/in Terkini /by Ard

Sambutan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prof. Dr. Muchlas, M.T., pada Pengajian Ramadan PWM DIY (Dok. Dinda)

Pengajian Ramadan 1446 Hijriah dengan tema “Transformasi Kader untuk Kemakmuran Bangsa” resmi digelar pada Sabtu, 8 Maret 2025, di Amphitarium Gedung Utama Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara ini diinisiasi oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan akan berlangsung selama dua hari hingga 9 Maret 2025.

Ketua Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) PWM DIY, Andy Putra Wijaya, M.S.I., dalam laporannya menekankan bahwa tema ini merupakan refleksi bagi seluruh kader Muhammadiyah. Ia menyoroti kontribusi besar Muhammadiyah dalam berbagai sektor, seperti sosial, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tantangan zaman terus berkembang, sehingga kader Muhammadiyah harus mampu beradaptasi dan bertransformasi. “Transformasi yang kita maksud tidak hanya bersifat fisik dan struktural, tetapi juga mencakup perubahan dalam cara berpikir dan bertindak, serta penguatan nilai-nilai Islam dalam masyarakat,” ujarnya.

Rektor UAD, Prof. Dr. Muchlas, M.T., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kaderisasi yang holistik. Ia menyoroti bahwa dahulu para ilmuwan juga merupakan ahli agama, nam kini terjadi sekularisme keilmuan. “Tauhidul ilmu bertujuan agar kita memiliki kader-kader berpengetahuan yang menyeluruh,” katanya. Muchlas juga menekankan pentingnya memperkuat kader Muhammadiyah di berbagai bidang, termasuk sains, teknologi, rekayasa, matematika, dan humaniora. “Dengan demikian, kader Muhammadiyah dapat memberikan dampak nyata bagi keberlangsungan hidup dan kemajuan persyarikatan,” tambahnya.

Sementara itu, Dr. M. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A., menekankan bahwa transformasi kader memiliki tiga makna utama. Pertama, kesadaran dan upaya dalam mengembangkan potensi diri, lembaga, serta kelompok. Kedua, perencanaan perubahan untuk masa depan, termasuk upaya PWM DIY dalam memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak guna menjadikan DIY sebagai miniatur dan etalase Muhammadiyah di Indonesia. Ketiga, proyeksi masa depan yang memungkinkan kader siap menghadapi tantangan dunia yang semakin dinamis. “Dunia saat ini ditandai dengan fenomena VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), sehingga kader Muhammadiyah harus mampu menavigasi perubahan dan mewujudkan Islam yang wasathiyah dan berkemajuan demi kemakmuran bangsa,” jelasnya.

Pengajian ini diharapkan menjadi momentum bagi kader Muhammadiyah untuk terus bertransformasi dan berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan guna mencapai kemajuan yang berkelanjutan. (Din)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sambutan-Rektor-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Prof.-Dr.-Muchlas-M.T.-pada-Pengajian-Ramadan-PWM-DIY-Dok.-Dinda.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-09 14:28:442025-03-10 14:32:57PWM DIY Gelar Pengajian Ramadan 1446 H

Memaknai Harta dan Keseimbangan Hidup

08/03/2025/in Feature /by Ard

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Suasana khidmat menyelimuti Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada malam Ramadan, 3 Maret 2025. Setelah salat Isya berjamaah, jamaah dari berbagai kalangan berkumpul untuk mengikuti kajian keislaman. Kegiatan ini merupakan bagian dari program keagamaan kampus yang bertujuan memperdalam pemahaman dan keimanan umat Islam selama bulan suci.

Ceramah ini dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan, baik remaja, dewasa, maupun lansia, yang dengan antusias mengikuti kajian keislaman. Prof. Dr. Irwan Akib, M.Pd. yang merupakan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan, Kebudayaan, dan Olahraga hadir sebagai penceramah dengan tema “Memaknai Harta dan Keseimbangan Hidup”.

Ia menjelaskan dalam Surah Al-Humazah bahwasanya anak cucu Adam mempunyai kecenderungan untuk menumpuk harta, punya kecenderungan untuk menghitung-hitung hartanya. Kita bisa melihat kasus pada akhir-akhir ini, yakni kasus Pertamina.

Mereka menganggap bahwa dengan harta yang sekian banyak itu justru akan menyelamatkan dirinya, padahal itu tidak akan menyelamatkan dirinya, bahkan sebaliknya, akan menjerumuskan dirinya kepada dalam kesesatan. Pada ayat yang lain disebutkan bahwa di dalam harta seseorang itu ada hak orang miskin.

Dalam akhir ceramah, Prof. Irwan juga menyampaikan pesan dari KH. Ahmad Dahlan berkaitan dengan harta. Ia mengatakan bahwa carilah harta sebanyak mungkin, dengan cara yang halal dengan cara yang benar, gunakan seperlunya untuk kebutuhan pribadi dan keluargamu, selebihnya berikan di jalan Allah Swt.

Dengan adanya ceramah ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat ukhuwah Islamiah di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini berjalan dengan tertib dan lancar hingga waktu salat Tarawih tiba. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD1.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-08 09:33:342025-03-08 09:33:34Memaknai Harta dan Keseimbangan Hidup

Menggapai Berkah dengan Ilmu dan Ibadah

08/03/2025/in Feature /by Ard

Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Bidang Humas dan Protokol UAD)

Pada Senin, 3 Maret 2025, bertempat di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), telah diselenggarakan kegiatan ceramah yang berlangsung sebelum pelaksanaan salat Magrib atau menjelang berbuka puasa. Kegiatan ini merupakan bagian dari program keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keimanan umat Islam, khususnya dalam menjalani ibadah di bulan suci Ramadan.

Ceramah dihadiri oleh jamaah dari berbagai kalangan, baik remaja, dewasa, maupun lansia, yang dengan antusias mengikuti kajian keislaman. Dalam ceramah ini, Ustaz Niki Alma Febriana Fauzi, S.Th.I., M.Us. dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan tentang “Peran Iman dan Akal dalam Islam”.

Ia mengatakan tentang pengabdian sebagai etos atau sebagai atau pandangan hidup untuk apa pun. Selama kita masih disebut manusia, kita beraktivitas melakukan tindakan-tindakan beribadah, seperti kuliah bagi teman-teman mahasiswa atau bagi bapak ibu yang sudah bekerja. Jika itu dibingkai sebagai pengabdian sebagai pandangan hidup maka insyaallah kita akan mendapatkan keberkahan dari setiap perlakuan kita.

Kemudian ia menyampaikan tentang mengenal dan mengklasifikasikan ibadah itu menjadi dua, yaitu ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah yang bersifat umum adalah ibadah yang tidak diatur tata caranya secara rinci oleh syariat. Dalam Muhammadiyah, didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diridai yang disukai oleh Allah Swt., diizinkan oleh syariat. Segala sesuatu tidak hanya sekadar ibadah, tetapi segala tindak tanduk kita kalau yang diniatkan sebagai ibadah maka akan bernilai pahala. Misalnya kita yang hadir di masjid meniatkan kehadirannya untuk menuntut ilmu maka insyaallah kehadiran kita itu dicatat sebagai amal ibadah.

Adapun ibadah khusus adalah ibadah yang telah diatur tata caranya oleh syariat baik itu waktu dan tempatnya sudah diatur secara rinci. Contohnya adalah salat, salat sudah diatur waktunya, tempatnya, tata caranya, dan lain sebagainya. Kita tidak boleh membuat ibadah baru yang sifatnya khusus. Tidak diperbolehkan pula membuat ibadah-ibadah baru yang tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Contohnya salat 5 waktu, ditambah jadi 7, karena Rasulullah saw. hanya mengajarkan 5 waktu salat, maka hal tersebut tidak bisa dibenarkan secara syariat dan itu bisa masuk dalam kategori bidah.

Dalam akhir ceramahnya, Ustaz Niki menyampaikan sesuatu perbuatan kebaikan yang dilakukan secara konsisten lebih baik daripada tidak konsisten. Rasulullah saw. Bersabda, “Bahwasanya ketika ditanya apa amalan yang paling dicintai oleh Allah, ya Rasulullah?” Rasulullah pun menjawab, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah yaitu aktivitas yang istikamah terus-menerus meskipun itu aktivitas yang kecil dan sedikit.”

Selama berlangsungnya ceramah, suasana masjid dipenuhi dengan kekhidmatan. Jamaah mendengarkan dengan penuh perhatian, sesekali mengangguk atau mencatat poin-poin penting yang disampaikan oleh penceramah.

Dengan adanya ceramah ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas ibadah dan memperkuat ukhuwah islamiah di tengah-tengah masyarakat. Kegiatan ini pun berjalan dengan tertib dan lancar hingga waktu azan Magrib tiba. (Doc)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dok.-Bidang-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-08 09:20:322025-03-08 09:20:32Menggapai Berkah dengan Ilmu dan Ibadah

Nuzul Deka Variel, Mahasiswa Biologi UAD Jadi BA Wardah Yogyakarta

07/03/2025/in Terkini /by Ard

Nuzul Deka Variel A Mahasiswa Biologi Angkatan 2021 Menjadi BA Wardah Yogyakarta (Dok. Nuzul)

Nuzul Deka Variel, mahasiswa Program Studi (Prodi) Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menceritakan pengalamannya menjadi brand ambassador (BA) Wardah Yogyakarta baru-baru ini. Nuzul mengatakan, “Motivasi saya untuk bergabung Wardah Youth Ambassador (WYA) adalah karena alasan paling utama saya ingin untuk mengembangkan diri ke arah yang jauh lebih baik di dunia beauty creator. Selain itu, saya tertarik sama activation-activation yang ada di beauty community ini, karena selain kita belajar tentang make up dan skincare saya juga dikasih kelas-kelas yang bisa bikin improve diri. Di WYA ini saya ketemu sama temen-temen yang juga terjun di dunia yang sama yaitu beauty creator, sehingga saya bisa bertukar pengalaman dan sharing banyak hal antara satu sama lain dengan mereka.”

Nuzul juga mengungkapkan yang membuat dirinya tertarik di dunia fesyen dan tata rias adalah dirinya memiliki ketertarikan di arah itu sehingga berusaha untuk selalu belajar lagi dan lagi hingga pada akhirnya menyukai dunia tersebut. Seleksi dalam proses perekrutan (WAY) itu terdiri atas melengkapi form yang isinya data diri, motivasi diri kenapa tertarik bergabung, dan ada pengumpulan video tentang perkenalan diri dan ketertarikan diri di bidang beauty dan kenapa tertarik dengan merek tersebut.

Tak ketinggalan, Nuzul membagikan tips dan triknya atas keberhasilannya menjadi WAY. “Tips dan trik dari saya, yang pertama dan utama adalah jangan insecure, karena terkadang hambatan kita untuk berkembang itu salah satunya adalah insecure, merasa diri kurang pantas untuk ikut ini itu ataupun untuk melakukan sesuatu yang sehingga bikin kita terhambat untuk berkembang. Selain itu ‘ketertarikan’ jadi motivasi yang bikin saya pengin jadi salah satu bagian dari WYA, tertarik dan nyaman di bidang beauty dan content creator membuat saya sangat senang menjalani dan menjadi bagian dari WAY.”

Ia melanjutkan, “Karena semua hal yang saya lakukan nyaman dalam menjalaninya, pasti bakal bikin lebih all out untuk melakukannya. Selain itu, banyak belajar di bidang yang kita minati itu penting, misalnya nih saya tertarik di bidang beauty, ya saya akan coba belajar lebih di bidang tersebut. Tipis-tipis aku unggah ke media sosial. Nah dari konten-konten itu, bisa jadi portofolio dan jadi salah satu ketertarikan suatu beauty community ataupun brand melirik kita.”

Sebagai penutup wawancara Nuzul mengungkapkan, “Buat kalian para perempuan, udah saatnya buat kalian berkembang, jangan pernah ngerasa insecure dan malu karena justru dua hal itu yang bisa menghambat kamu buat berkembang. Ambil semua kesempatan yang ada, karena kita nggak pernah tahu jalan rezeki kita bakal di mana. Buat kalian yang tertarik di dunia beauty dan content creator, yuk mulai buat berkembang bareng! Kalian bisa lho daftar di banyak beauty community yang ada, karena saat ini beauty community banyak banget, keuntungan yang bisa kalian dapetin juga banyak, nggak cuma produk, tapi relasi, pengalaman, dan kelas-kelas yang bisa bikin kalian improve diri!” (Adi)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nuzul-Deka-Variel-A-Mahasiswa-Biologi-Angkatan-2021-Menjadi-BA-Wardah-Yogyakarta-Dok.-Nuzul.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-03-07 12:55:532025-03-07 12:55:53Nuzul Deka Variel, Mahasiswa Biologi UAD Jadi BA Wardah Yogyakarta
Page 52 of 444«‹5051525354›»

TERKINI

  • Membedah ‘Profil Lulusan’ Lewat Analogi Dapur Gulai di Workshop OBE AFEB PTMA19/06/2025
  • GRALOKA: Camilan Sehat Kacang Lokal Karya Mahasiswa Teknologi Pangan19/06/2025
  • Kreskit PBSI UAD Gelar Teras Cerita #119/06/2025
  • FKM UAD Sambut Milad ke-23, Menuju Kota Sehat dan Masyarakat Berdaya19/06/2025
  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top