• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Lintas Lini IMM Fakultas Farmasi UAD

08/06/2022/in Terkini /by Ard

‘Lintas Lini’ oleh IMM Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan lintas lini dengan tajuk “Menyiapkan Kader Unggul, Progresif, dan Berperan Aktif untuk Menebar Kebersamaan Ikatan”. Kegiatan ini menghadirkan lima narasumber yaitu Yandira Mifta Farid, Elly Rosmawati, S.K.M, Romantika Dyah, M.S., Nada Auliya Rahman, dan Edy Susanto, S.Farm. Acara berlangsung secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube IMM FARMASI UAD pada Senin, 30 Mei 2022.

Acara lintas lini diaspora kader IMM Farmasi UAD meliputi kader IMM yang berada di beberapa lini yang nantinya akan di-monitoring apabila terdapat kegiatan atau kepanitiaan. Tujuannya agar para kader berdiaspora mampu berjalan baik dan maksimal di setiap lininya.

“Kegiatan seperti ini tidak hanya sekadar bagian dari menggugurkan kewajiban di dalam menjalankan program kerja di komisariat, tetapi mempunyai tujuan yang mulia, baik tujuan yang sifatnya pendek maupun jangka panjang. Tujuan yang sifatnya jangka pendek tentunya untuk membekali dan menambah ilmu pengetahuan sehingga lebih memahami cara IMM bergerak. Sementara tujuan jangka panjang dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya untuk saat ini saja, tetapi dirasakan juga ketika sudah tidak ada di UAD,” papar Ahmad Ahid Mudayana, S.K.M., M.P.H., selaku pembina IMM Farmasi UAD dalam sambutannya.

Edy menyampaikan, bergabung dalam IMM akan bisa menyentuh semua hal, misalkan ketika dipetakan di kajian keislaman maka immawan dan immawati dapat menyentuh di ranah komisariat tahsin, kolaborasi tingkat zona, dan pelatihan-pelatihan yang lainnya.

Lebih lanjut Romantika yang merupakan perwakilan dari Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Farmasi menyampaikan bahwa kerja sama antarteman maupun organisasi, yang terpenting adalah komunikasi yang baik, karena dengan komunikasi yang baik akan terjalin hubungan kerja sama yang baik pula antarorganisasi.

 “Cara mengimplementasikan nilai-nilai IMM dengan menjadi kader diaspora yaitu dalam IMM terdapat nilai keagamaan, nilai intelektual, nilai kemanusiaan. Kemudian dari nilai-nilai tersebut dapat dimanfaatkan di diaspora yang diikuti, tetap membawa nilai-nilai itu dan menjadi penggerak di dalam diaspora yang diikuti,” tutup Elly di akhir acara. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lintas-Lini-oleh-IMM-Fakultas-Farmasi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-08 09:03:032022-06-08 09:03:03Lintas Lini IMM Fakultas Farmasi UAD

Hukum Humaniter Internasional dan Isu Kontemporer

08/06/2022/in Terkini /by Ard

Ursula Natali Langouran (kanan) pembicara Kuliah Umum PPKn Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Dalam Kuliah Umum Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Selasa, 31-05-2022, Ursula Natali Langouran, seorang legal officer dari International Committee of the Red Cross (ICRC), membahas tentang Hukum Humaniter Internasional dan relevansinya terhadap permasalahan kontemporer yang dihadapi dunia saat ini.

Hukum Humaniter Internasional merupakan sekelompok peraturan yang dibuat atas dasar kemanusiaan dan bertujuan untuk membatasi dampak dari konflik bersenjata. Secara umum, hal tersebut berisi tentang perlindungan terhadap mereka yang tidak terlibat perang (warga sipil, tentara yang sudah tidak mampu berperang, dan lain-lain), poin ini diatur dalam Konvensi Jenewa 1949. Selain itu, Hukum Humaniter Internasional juga mengatur tentang pembatasan alat dan metode perang, yang bersumber pada Dua Protokol Tambahan 1977 (masih satu kesatuan dengan Konvensi Jenewa 1949).

Hukum Humaniter Internasional berlaku ketika situasi perang terjadi, lebih jelasnya lagi, terdapat dua kondisi yang membuat hukum ini berlaku. Pertama, adalah Konflik Bersenjata Internasional (KBI), yaitu keadaan di mana terjadi pengerahan angkatan bersenjata yang melibatkan minimal dua negara. Kedua, Konflik Bersenjata Non-Internasional, situasi ini terjadi dalam satu wilayah negara, misalnya konflik antara angkatan bersenjata pemerintah dengan kelompok nonpemerintah.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sumber hukum Hukum Humaniter Internasional antara lain adalah Konvensi Jenewa 1949, Protokol Tambahan 1977, Hukum Humaniter Internasional Kebiasaan, dan instrumen-instrumen lainnya. Prinsip utamanya adalah pertimbangan kemanusiaan sebagai penyeimbang kepentingan militer. Seperti yang diketahui bahwa dalam sebuah perang, kepentingan militer (memenangkan perang) tentu tidak bisa dihilangkan, Hukum Humaniter Internasional berperan sebagai pencegah dampak kerusakan signifikan dan pelindung warga sipil yang berasaskan humanisme sebagai dasarnya.

Lebih lanjut, hal tersebut juga memiliki prinsip sebagai pembedaan sasaran yang sah, proporsionalitas terhadap dampak yang dirasakan warga sipil, kehati-hatian, kemanusiaan, dan larangan penderitaan berlebihan.

Senada dengan tujuan Hukum Humaniter Internasional, ICRC merupakan sebuah organisasi netral dan mandiri yang bertujuan untuk menjamin perlindungan dan bantuan kemanusiaan bagi korban konflik bersenjata dan situasi kekerasan lain. ICRC berkomitmen untuk melakukan aksi guna merespons keadaan darurat sekaligus memberikan penghormatan kepada Hukum Humaniter Internasional dan implementasinya dalam hukum nasional. “Di sinilah ICRC dan Hukum Humaniter Internasional bersinergi untuk membantu mereka yang menjadi korban peperangan,” papar Ursula.

Isu-isu kontemporer yang menjadi concern ICRC dan memiliki relevansi dengan Hukum Humaniter Internasional antara lain urban warfare (perang di perkotaan), teknologi persenjataan baru, perang siber, autonomy warfare system (sistem persenjataan otonomi), perubahan iklim, konflik bersenjata, dan isu lingkungan hidup. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ursula-Natali-Langouran-kanan-pembicara-Kuliah-Umum-PPKn-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-08 08:40:202022-06-08 08:40:20Hukum Humaniter Internasional dan Isu Kontemporer

Menggali dan Mengembangkan Ide untuk GEMASTIK 2022

08/06/2022/in Feature /by Ard

Imam Azhari, S.Si., M.Cs., pemateri Sosialisasi Gemastik oleh PKM Center Bimawa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Selasa, 31 Mei 2022, PKM Center bekerja sama dengan Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar sosialisasi Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (GEMASTIK) secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung di kanal YouTube BIMAWA UAD. Acara diselenggarakan dengan mengundang Dinan Yulianto, S.T., M.Eng. (dosen Teknik Informatika UAD), Imam Azhari, S.Si., M.Cs. (dosen Sistem Informasi UAD), dan Eko Muhammad Rilo (Ketua Gemastik 2020) sebagai pengisi materi.

GEMASTIK merupakan sebuah program yang diprakarsai oleh Pusat Prestasi Nasional dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan ditujukan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa Indonesia. Mereka diharapkan mampu mengambil peran sebagai agen perubahan dalam memajukan teknologi informasi dan komunikasi, baik ketika masih dalam masa studi maupun ketika sudah lulus nantinya.

Dalam kesempatan kali ini, Imam Azhari selaku salah satu pembicara, menyampaikan tentang cara menggali dan mengembangkan ide untuk GEMASTIK. Ia membuka pembahasan dengan sebuah premis bahwa “nothing is original”, tidak ada sesuatu di dunia ini yang orisinal. Semuanya berangkat dari masa lalu, yaitu dari karya sebelumnya, yang kemudian dikembangkan melalui inovasi menjadi karya yang baru.

“Imitasi versus Inovasi”, keduanya berhubungan dengan produksi sebuah karya yang telah ada, yang membedakan adalah imitasi cenderung bermakna negatif sedangkan inovasi penuh dengan aura positif. Mengatasi hal tersebut, Imam memberikan kesimpulan, “Tidak perlu membuat sesuatu dari nol, cukup kembangkan yang sudah ada lalu buat inovasi, jangan hanya imitasi atau meniru dengan sama persis.”

Terdapat dua kerangka berpikir untuk menciptakan sebuah ide yang kreatif, yaitu creative thinking dan design thinking. Lebih detailnya, dalam creative thinking terdapat tiga tahap yang harus dipenuhi. Pertama, ambil konsep inti lalu kembangkan jadi lebih baik, dan yang kedua, ambil gagasan dari orang lain lalu adaptasi untuk digunakan dalam karya kita. Namun, bagaimana cara agar tidak terlihat seperti copy paste? Jawabannya adalah lakukan emulasi gaya dan pendekatan untuk mengembangkannya menjadi sesuatu yang unik dan jadi ciri khas. Terakhir yaitu perlu disadari bahwa selalu ada celah yang tidak bisa diselesaikan oleh suatu produk yang sudah ada, jadi tugas inovasi kita adalah untuk masuk ke ruang tersebut.

Metode yang paling aman dan paling efektif digunakan dalam mengembangkan ide adalah dengan melakukan adaptasi konsep yang sudah terbukti dari satu market ke market lainnya. “To innovate, learn to imitate”, artinya, untuk berinovasi, kita harus belajar untuk meniru. Konsep yang cukup populer di Indonesia adalah ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). Lalu, produk apa saja yang sepatutnya dibuat? What we can build is what the world needs. Buatlah sesuatu yang bisa menyelesaikan masalah di masyarakat. Makin besar impact karya yang dibuat, maka semakin besar pula nilainya.

Sebagai rujukan, tujuh belas permasalahan yang dijabarkan dalam Sustainable Development Goals (SDGs) bisa digunakan sebagai pertimbangan untuk menentukan karya yang akan dibuat. Karena persoalan yang terangkum dalam SDGs termasuk kompleks, maka penyelesaiannya juga tidak bisa sendirian alias harus kolektif, jadi perlu sinergi dari berbagai bidang. Hal-hal ini adalah sesuatu yang akan terus dicari jalan keluarnya.

Kerangka berpikir yang kedua yaitu design thinking, didefinisikan sebagai pendekatan untuk menyelesaikan masalah berbasis pada manusia (human-centered) yang mengintegrasikan tiga hal yakni kebutuhan masyarakat (desirability), teknologi yang memadai (feasibility), dan keuntungan bisnis (viability).

Terdapat lima tahap dalam proses pengembangan design thinking, pertama adalah empathize, melakukan riset terhadap kebutuhan pengguna, kedua define, memperjelas kebutuhan pengguna dan masalah yang dihadapi, ketiga ideate, mulai kembangkan ide dengan menantang asumsi yang ada, keempat prototype, membuat solusi dari permasalahan tersebut, dan terakhir test, melakukan uji dari solusi yang telah dibuat.

GEMASTIK 2022 akan segera diluncurkan, jadi segera kencangkan persiapan dan asah ide juga gagasanmu! (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Imam-Azhari-S.Si_.-M.Cs_.-dalam-acara-Sosialisasi-Gemastik-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-08 08:16:432022-06-08 08:16:43Menggali dan Mengembangkan Ide untuk GEMASTIK 2022

Laboratorium Pengelolaan Sampah UAD untuk Atasi Masalah Sampah

08/06/2022/1 Comment/in Terkini /by Ard

Alat Pengolahan Sampah Laboratorium Pengelolaan Sampah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Murtigading Bantul Yogyakarta (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Bupati Bantul pada Kamis, 02 Juni 2022, meresmikan Laboratorium Pengelolaan Sampah dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 2022. Acara ini berlangsung di Aula Kelurahan Murtigading, Kapanewon Sanden, Kabupaten Bantul.

Dalam kesempatan tersebut hadir secara langsung Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul Ari Budi Nugroho, S.T., M.T., Wakil Rektor (Warek) Bidang Akademik UAD Rusydi Umar, M.T., Ph.D., Warek Bidang Aset dan Kehartabendaan UAD Dr. Utik Bidayati, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UAD, Forum Komunikasi Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, dan Lurah Murtigading beserta jajarannya.

Sebagai bentuk komitmen membantu mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025, dilakukan penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan oleh Ketua LPPM UAD Anton Yudhana, Ph.D. dengan Lurah Murtigading Drs. Sutrisno.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Rusydi Umar, sekitar 400 ton sampah dihasilkan dari kehidupan setiap hari. Sementara baru sebanyak 100 ton yang mampu ditangani pemerintah setiap harinya dan sisanya 300 ton per hari akan berpotensi menimbulkan masalah. Oleh karenanya, untuk membantu percepatan dalam mewujudkan Bantul Bersih Sampah 2025, UAD melalui pendanaan internal dan eksternalnya dalam kesempatan kali ini menyerahkan beberapa alat pengolahan sampah dan menerjunkan 15 kelompok pengabdian dosen.

Ia menyampaikan bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian dosen di Murtigading telah dilakukan sejak satu bulan yang lalu dan akan dilanjutkan dengan pengabdian mahasiswa untuk membangun system integrated farming. Rusydi berharap masyarakat dapat mengelola sampah organik dengan sistem integrated farming, sebuah kolaborasi yang akan menghasilkan berbagai manfaat baik untuk peternakan maupun pertanian sehingga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.

Selama Juni hingga Agustus, UAD akan menerjunkan sembilan tim pengabdian dosen di Murtigading, dan pada awal Agustus akan diterjunkan mahasiswa ke seluruh pedusunan di Desa Murtigading sebagai desa mitra UAD. Lebih lanjut, tahun ini UAD berhasil mendapatkan dana dari Dikti khususnya untuk Kabupaten Bantul dengan tiga judul pengajuan, dua di antaranya bertema pengelolaan sampah di Bantul dan satu di Kelurahan Murtigading. Selain itu, UAD juga telah mengajukan pendanaan matching fund kemitraan dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, menggandeng dunia industri yang berada di Bantul yakni PT Anugrah Alam Manunggal membangun center of excellent green economy untuk mendukung riset pengelolaan sampah mandiri.

Konsep pengelolaan sampah yang dibangun di Desa Murtigading adalah pengelolaan sampah dengan berbasis Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) berdasarkan kebijakan operasional sampah yang telah ditetapkan peraturan Bupati Bantul. Dalam hal pengelolaan sampah, untuk sampah nonorganik dipilah secara mandiri mulai tingkat rumah tangga dengan berbasis bank sampah atau sedekah sampah yang disesuaikan dengan kearifan lokal RT atau wilayah masing-masing. Sedangkan sampah organik dapat dikelola melalui beberapa hal antara lain ember tumpuk yang menghasilkan magot untuk pakan ayam, lindi untuk pupuk cair ataupun bekas magot untuk media tanam, tong komposter atau losida yang akan menghasilkan kompos, ataupun eco enzym yang akan menghasilkan sabun, obat kulit, bahkan bahan pembersih.

Senada dengan hal itu, Bupati Bantul pada sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada segenap sivitas akademika UAD dalam mengabdikan diri dan bersinergi bersama pemerintah.

“Adanya laboratorium ini, maka akan menguatkan upaya kita dalam pengelolaan sampah agar tidak menjadi masalah serius dan dapat mengancam kelestarian lingkungan,” tandas Abdul Halim.

Ia meyakini, dengan keterlibatan perguruan tinggi dalam pembangunan terutama sumbangsih keilmuan untuk mengatasi masalah sampah, program Bantul Bersih Sampah 2025 bisa diwujudkan. “Dengan pendekatan ilmiah, maka sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih, bukan hanya meningkatkan nilai ekonomi tetapi juga dapat memberi efek domino dari pengelolaan sampah, seperti potensi menghasilkan sumber energi alternatif.”

“Saya berharap, kehadiran laboratorium ini akan memperkaya wawasan dan pengetahuan dalam pengelolaan sampah,” tutup Bupati Bantul. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Alat-Pengolahan-Sampah-Laboratorium-Pengelolaan-Sampah-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-di-Murtigading-Bantul-Yogyakarta-Foto-Humas-UAD-2.jpg 1876 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-08 08:04:152022-06-08 08:04:15Laboratorium Pengelolaan Sampah UAD untuk Atasi Masalah Sampah

UAD Bersama Polres Bantul Adakan Aksi Donor Darah

07/06/2022/in Terkini /by Ard

Aksi Donor Darah Memperingati Hari Bhayangkara ke-76 oleh Polres Bantul dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama Polres Bantul kembali menjalin kerja sama dengan menyelenggarakan kegiatan sosial yakni donor darah dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-76 Polres Bantul. Kegiatan berlangsung di Gedung FK lantai 1 Kampus IV UAD pada Senin, (06-06-2022), dengan melibatkan Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bantul dan tim bantuan medis FK UAD (Bregma).

Sebelum melakukan donor darah, para peserta diberi formulir dan wajib melakukan screening terlebih dahulu oleh petugas untuk mengetahui apakah calon telah memenuhi persyaratan secara umum. Di antaranya berat badan minimal 50 kilogram, berusia 17–60 tahun (bagi yang lebih dari 60 tahun diperbolehkan jika sudah rutin melakukan donor darah sebelumnya), memiliki tekanan darah baik, tidak sedang mengonsumsi obat dalam waktu 3 hari terakhir, tidak mempunyai riwayat penyakit berat (jantung, diabetes, dan lain-lain), serta lolos cek tensi dan hemoglobin (Hb). Setelah dinyatakan lolos, para peserta dapat ikut donor.

Kepala Program Studi (Kaprodi) Kedokteran UAD dr. M. Junaidy Heriyanto, Sp,B. FINACS. menyampaikan adanya donor darah untuk menggerakkan jiwa kemanusiaan, senada dengan keunggulan dari FK UAD, salah satunya dalam hal kebencanaan.

“FK UAD tengah memulai menata ulang kembali bahwa pada masa-masa seperti saat ini, kebencanaan itu bisa sifatnya bencana sehari-hari dan juga bencana yang sifatnya insidental. Kami telah menyusun program, yakni kegiatan donor darah yang akan diadakan secara rutin,” tutur Dokter Jun, sapaan akrabnya, saat diwawancara secara langsung di Kampus IV UAD.

“Ke depan, aksi donor darah akan dilakukan tiga bulan sekali, dengan harapan sebagai wadah relawan yang rutin melakukan donor darah dan untuk menjaring relawan-relawan pendonor darah baru. Selain itu donor darah sebagai contoh bentuk kepedulian terhadap keselamatan orang lain,” tambahnya.

Senada dengan hal itu, Ajudan Komisaris Besar Polisi (AKBP) Ihsan, S.I.K. selaku Kapolres Bantul hadir secara langsung bersama beberapa jajarannya untuk memantau kegiatan aksi donor darah dan memastikan akan berkelanjutan sebagai bentuk sinergisitas UAD dengan Polres Bantul. Selain itu, akan melakukan pula kerja sama dengan FK UAD khususnya dalam program-program kemanusiaan lainnya.

“Kami berharap aksi donor darah ini bisa berkelanjutan, apalagi misi dari UAD khususnya FK UAD yang memiliki konsen pada penanganan bencana, kami sangat apresiasi,” tandasnya.

Lebih lanjut, Muhammad Farras mahasiswa Bimbingan Konseling yang juga menjadi relawan donor menanggapi bahwa ia merasa terfasilitasi dengan adanya kegiatan aksi donor darah yang diselenggarakan FK UAD ini, dan berharap untuk diadakan secara rutin. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Aksi-Donor-Darah-Memperingati-Hari-Bhayangkara-ke-76-oleh-Polres-Bantul-dan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD.jpg 1407 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 12:20:312022-06-07 12:20:31UAD Bersama Polres Bantul Adakan Aksi Donor Darah

Bupati Bantul Resmikan Laboratorium Pengolahan Sampah UAD di Desa Murtigading

07/06/2022/in Terkini /by Ard

Bupati Bantul (tengah) beserta Wakil Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (kiri dan kanannya) meninjau Laboratorium Pengelolaan Sampah di Murtigading, Bantul, Yogyakarta (Foto: Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bantul pada 2 Juni 2022 melaksanakan peresmian Laboratorium Pengolahan Sampah yang bertempat di Desa Murtigading, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul. Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah yaitu Bantul Bersih Sampah 2025 (Bantul Bersama) yang digagas sebagai bentuk kepedulian terhadap permasalahan sampah yang terjadi di Yogyakarta, dengan dihadiri Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih, Wakil Rektor UAD Bidang Akademik yaitu Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D., serta Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat.

Kerja sama yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bantul dengan UAD merupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah kabupaten dengan akademisi dalam merealisasikan program Pemerintah Kabupaten. Kegiatan peresmian ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian yang telah ditandatangani sebelumnya.

“UAD memiliki kepedulian terhadap isu sampah yang ada di Kabupaten Bantul. Hal tersebut dituangkan lewat pendirian Laboratorium Sampah di Desa Murtigading untuk mendukung program Pemerintah Kabupaten Bantul,” ujar Rusydi Umar ketika memberikan sambutan.

Bupati Bantul H. Abdul Halim Muslih juga menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang pesat telah menghasilkan dampak lingkungan yang dapat dirasakan bersama yaitu sampah. Apalagi peningkatan timbunan sampah hari ke hari meningkat secara signifikan. Dengan banyaknya marketplace maka pengusaha membutuhkan kemasan atas barang-barang yang dikirim. Hal ini juga akan mempercepat akumulasi timbulnya sampah. Oleh karena itu, perlu adanya komitmen dalam mengolah sampah tersebut oleh masyarakat.

“Saya yakin Desa Murtigading menjadi pemodelan percontohan pengolahan sampah yang sangat bagus di Kabupaten Bantul. Sekali lagi, kehadiran UAD ini sungguh sangat bermakna di dalam mengakselerasi penanggulangan permasalahan sampah di sini,” tambah H. Abdul Halim Muslih. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bupati-Bantul-tengah-beserta-Wakil-Rektor-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-kiri-dan-kanannya-meninjau-Laboratorium-Pengolahan-Sampah-di-Murtigading-Bantul-Foto-Humas-UAD.jpg 1666 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 12:00:292022-06-07 12:00:29Bupati Bantul Resmikan Laboratorium Pengolahan Sampah UAD di Desa Murtigading

KKN UAD Adakan Manajemen Pengelolaan Sampah

07/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Unit II.A.I bersama warga Tegalsari dalam agenda pengelolahan sampah (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Unit II.A.I Periode 81 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan kegiatan pengelolaan sampah dengan tujuan agar masyarakat dapat mengelolah sampah terutama limbah rumah tangga dengan baik, sehingga tercipta lingkungan yang bersih serta menghasilkan uang dari hasil memilah sampah.

Kegiatan ini berlangsung secara luring di Pendopo Masjid Annur Tegalsari, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta pada Jumat (27-05-2022) dengan mengusung tema “Sampah Berkah” yang melibatkan elemen masyarakat yakni RT 05, RT 10, dan RT 11 Tegalsari.

Mahasiswa KKN unit II.A.I sendiri berharap, seusai kegiatan ini masyarakat dapat membentuk kepengurusan atau kelompok yang dapat mengurus pengelolaan sampah di Desa Tegalsari, sehingga sosialisasi yang dilakukan dapat memberikan dampak timbal balik. Senada dengan hal itu, Nardi, selaku ketua pelaksana menuturkan bahwa program pengelolaan sampah ini harus diikuti dengan serius. Menurutnya, sampah merupakan salah satu masalah yang sangat kritis saat ini.

Kegiatan dilanjut dengan penyampaian materi tentang pembuatan dan manfaat eko-enzim oleh Nike selaku narasumber, dan Dwi Wantoro memaparkan materi tentang alat dan bahan ember tumpuk dalam pengelolaan sampah.

Dwi Wantoro menyampaikan, “Setiap orang menghasilkan atau mengeluarkan sampah sebanyak 0,4 sampai 0,6 kg per hari, dan yang memiliki kewajiban mengelola sampah dalam keluarga yaitu kepala rumah tangga baik itu ibu atau bapak.”

“Menjaga lingkungan juga merupakan salah satu program pokok Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Nomor 9 tentang kelestarian lingkungan hidup. Ketika lingkungan tidak dirawat, maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti banjir, kekeringan, dan membawa wabah penyakit,” tutupnya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Unit-II.A.I-bersama-warga-Tegalsari-dalam-agenda-pengelolahan-sampah-Foto-Istimewa.jpeg 901 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 10:12:562022-06-07 10:12:56KKN UAD Adakan Manajemen Pengelolaan Sampah

KKN Satgas Covid UAD Ajak Warga Semaki Kulon Berbudaya Hidup Sehat

07/06/2022/in Terkini /by Ard

Mahasiswa KKN Unit I.C.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bersama warga desa Semaki Kulon, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta dalam agenda Healty Day (Foto: Istimewa)

Menjaga kesehatan dan kebugaran bagi tubuh merupakan hal yang sangat penting. Hal inilah yang mendorong mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Unit I.C.1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) atau KKN Satgas Covid UAD menyelenggarakan program kesehatan bersama warga desa Semaki Kulon RW 09, Kecamatan Umbulharjo, Yogyakarta. KKN Satgas Covid merupakan salah satu program turunan dari KKN UAD yang bertujuan untuk mengimbangi progres pembangunan desa di masa transisi pandemi Covid-19.

Agenda hari itu bertajuk “Healty Day” yang berlangsung pada Minggu, 22 Mei 2022, di Desa Semaki Kulon, tepatnya halaman depan Masjid Noor Islam. Acara ini berfokus pada kesehatan jasmani, antara lain program gerak-sehat, senam pagi, kreasi pagi, dan mini outbound.

Healty Day yang dimulai pada pagi hari hingga menjelang siang ini disambut hangat dari berbagai kalangan. Hal itu terbukti dengan adanya antusias warga desa baik kalangan dewasa, remaja, hingga anak-anak, yang ikut serta dalam memeriahkan acara Healty Day.

Lebih lanjut, salah satu warga selaku pendamping peserta mini outbound berharap agar kegiatan menjaga kesehatan bisa dilaksanakan secara rutin. “Harapannya agenda seperti ini dapat menjadi rutin, misalnya seminggu sekali. Sehingga warga setempat tetap semangat dalam menjaga kesehatan dengan kegiatan yang menggembirakan seperti ini,” ujarnya.

Tidak hanya itu, selain dalam rangka meningkatkan imunitas dan sosial di era pandemi serta menghindari terjadinya angka kenaikan Covid-19, Tim Unit I.C.I UAD sekaligus melakukan sosialisasi terkait pentingnya menjaga kesehatan di masa transisi pandemi Covid-19. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-KKN-Unit-I.C.1-UAD-bersama-warga-desa-Semaki-Kulon-Kecamatan-Umbulharjo-Yogyakarta-dalam-agenda-Healty-Day-Foto-Istimewa.jpeg 768 1024 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 09:45:592022-06-07 09:45:59KKN Satgas Covid UAD Ajak Warga Semaki Kulon Berbudaya Hidup Sehat

Pentingnya Niat Sebelum Beramal

07/06/2022/1 Comment/in Feature /by Ard

Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H., (kiri) dalam acara Kajian Bakda Maghrib Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”

Ketika berbicara tentang niat, hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim itu menjadi salah satu hadis yang familiar di telinga kita. Tercatat juga bahwa hadis tersebut merupakan bagian dari semua pelajaran terutama bab fikih. Dalam Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, hadis ini dikatakan oleh Imam Ahmad sebagai salah satu hadis pokok dalam agama Islam, atau disebut ushul al-Islam.

Dalam Kajian Rutin Bakda Maghrib (30-05-2022) yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H., membahas tentang pentingnya niat sebelum beramal. Diawali dengan hadis yang telah disebutkan di atas, Ustaz Budi kemudian melanjutkan lebih detail tentang urgensi niat dalam kehidupan sehari-hari.

Secara bahasa, niat adalah al-qashd, yang artinya keinginan. Sementara secara istilah syar’i, niat didefinisikan sebagai azam atau tekad untuk mengerjakan suatu ibadah dengan ikhlas karena Allah, yang letaknya berada di dalam batin atau hati. Pertanyaan yang kerap muncul ketika membahas tentang niat adalah haruskah niat dilafalkan atau diucapkan? Berdasarkan penjelasan dari Ustaz Budi, ulama bersepakat bahwa niat adanya di dalam hati (sesuai dengan pengertiannya), jadi tidak wajib diucapkan. Ketika seseorang sudah berniat dalam hati, maka sudah dianggap sah.

Niat memiliki dua fungsi utama, pertama yaitu untuk membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, atau membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Lalu, yang kedua yaitu untuk membedakan tujuan seseorang dalam beribadah. Apakah seseorang itu beribadah karena mengharap rida Allah ataukah ia beribadah karena selain Allah, seperti mengharapkan pujian manusia.

Untuk melihat urgensi niat dalam kehidupan sehari-hari kita, maka beberapa ulama telah mengatakan poin penting tentang hal tersebut. Pertama, dari Yahya bin Abi Katsir, menuturkan bahwa pelajarilah niat, karena ia lebih dahulu sampai di sisi Allah daripada amalan. Kedua, dari Mutharrif bin Abdullah, baiknya hati adalah dengan baiknya amalan, dan baiknya amalan adalah dengan baiknya niat. Terakhir, dari Sufyan Ats-Tsauri, tidak ada sesuatu yang paling berat untuk saya obati, kecuali masalah niatku, sebab ia senantiasa berbolak-balik dalam diriku.

Sebagai penutup, Ustaz Budi berpesan agar kita selalu memperbarui niat. “Bagi yang sedang belajar atau menempuh pendidikan, niatkanlah karena Allah, bukan karena ingin dapat gelar atau pujian, niscaya ilmunya akan bermanfaat,” ujarnya. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Budi-Jaya-Putra-S.Th_.I.-M.H.-dalam-acara-Kajian-Bakda-Maghrib-Masjid-Islamic-Center-UAD-Foto-Tsabita.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 09:09:162022-06-07 09:09:16Pentingnya Niat Sebelum Beramal

Trilogi dan Tri Kompetensi sebagai Jati Diri Kader IMM

07/06/2022/in Terkini /by Ard

IMM JPMIPA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) gelar acara Rekatan (Foto: Widia)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan salah satu organisasi otonom dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang bergerak dalam bidang keagamaan, kemahasiswaan, dan kemasyarakatan. Didirikan pada tahun 1964 atau bertepatan pada tahun 1384 Hijriah, ortom yang satu ini dapat dengan mudah ditemukan dalam setiap Perguruan Tinggi Muhammadiyah, seperti di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). IMM Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) menjadi salah satu komisariat yang ada di UAD.

Penanaman nilai trilogi dan tri kompetensi dalam jati diri setiap kader menjadi hal yang penting untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, IMM JPMIPA melalui kegiatan “Rekatan” berusaha untuk merawat dan menanamkan nilai-nilai tersebut. Dengan menghadirkan narasumber yang sebelumnya telah berperan aktif dalam organisasi IMM, yaitu Immawati Sukma, mereka menyelenggarakan acara yang membahas setidaknya tiga poin yang terdapat dalam trilogi dan tri kompetensi IMM yang perlu diketahui oleh setiap kader.

Pertama, keagamaan (religiusitas), dalam hal religiusitas ini harus ada keseimbangan antara ritual dengan amal, serta menjadikan ilmu untuk kemanusiaan bukan kepentingan penguasa ataupun pemodal. Kedua, intelektualitas, ditandai dengan sikap keterbukaan, siap menerima kritik, bersikap ikhlas, istikamah, dan menghargai kebenaran. Ketiga, yaitu kemanusiaan atau yang sering disebut dengan humanitas. Dalam hal kemanusiaan, kader IMM seyogyanya dapat memanusiakan manusia yang dalam bahasa Arab biasa dikenal dengan fi ahsani taqwim. Proses manusiawi merupakan transformasi kesadaran manusia yang sesungguhnya.

Kemudian Immawati Sukma juga menjelaskan mengenai implementasi trilogi dan tri kompetensi di zaman sekarang, yang harus memiliki moral yang baik, intelektual tinggi, dan kepedulian masyarakat, juga harus menjadi pelopor dalam berbagai lini kehidupan. Kemudian apa saja yang sebaiknya dilakukan kader IMM? Bisa dengan penelusuran terhadap tren yang berkembang, dan bersifat inklusif dengan cara pola kaderisasi. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/IMM-JPMIPA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-gelar-acara-Rekatan-Foto-Widia.jpg 589 1280 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-06-07 08:53:202022-06-07 08:53:20Trilogi dan Tri Kompetensi sebagai Jati Diri Kader IMM
Page 393 of 488«‹391392393394395›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Seminar Nasional SDGs16/06/2025
  • “Sehari Menjadi Dahlan Muda” Merancang Masa Depan Generasi Emas di UAD16/06/2025
  • Tim Futsal UAD Raih Treble Winner Tahun 202515/06/2025
  • Soft Skills Tahap II UAD 2025 Siap Digelar15/06/2025
  • Meriah dan Penuh Apresiasi, UAD FAIR 2025 Resmi Ditutup14/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UKM Karate UAD Raih 12 Medali dalam Kejuaraan Internasional11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Nasional Cover Lagu Islami11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025

FEATURE

  • Peran Mahasiswa dalam Melahirkan Hukum yang Adil16/06/2025
  • Kolaborasi Digital, Kunci Mewujudkan SDGs di Era Gen Z16/06/2025
  • Langkah Kecil Gen Z untuk Dunia yang Berkelanjutan16/06/2025
  • Kunci Kesehatan Mental Menuju Indonesia Emas 204516/06/2025
  • Generasi Muda Katalis SDGs16/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top