• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

UAD, Edutourism, dan Blended Learning

09/05/2022/in Terkini /by Ard

Foto kampus utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dari ketinggian (Foto: Humas UAD)

“Selama pandemi Covid-19, ada beberapa program yang tertunda. Seperti Edutourism, yaitu Eduwisata atau Wisata Pendidikan di kompleks Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD),” ujar Dr. Muchlas, M.T. Rektor UAD saat memberikan sambutan pada acara bersama forum wartawan.

Edutourism ini sebenarnya sudah digagas lama, yang dirancang menggabungkan pariwisata dan pendidikan, kemudian dikemas menjadi program perjalanan edukasi yang bisa diakses secara individu atau kelompok masyarakat umum.

Muchlas juga menyampaikan perihal program internasionalisasi UAD, yakni sampai sekarang telah menjalin kerja sama dengan 48 negara dan kurang lebih 100 perguruan tinggi.

“Terkait pengiriman mahasiswa ke mitra kerja sama luar negeri terus berlangsung. Begitu juga dengan mahasiswa asing ke UAD, walaupun secara fisik tidak hadir, mereka mengikuti kegiatan perkuliahan secara daring. Dan belum lama ini kami mengirim lima mahasiswa UAD ke Eropa,” tambahnya.

Lebih lanjut terkait perkuliahan tatap muka, Muchlas menuturkan bahwa tahun ini UAD belum sepenuhnya tatap muka. Masih menggunakan sistem blended learning. “Insyaallah, semester depan hampir dipastikan sedikit daringnya atau tatap mukanya lebih besar,” jelasnya.

Senada dengan penyampaian sebelumnya, Wakil Rektor Bidang Akademik Dr. Rusydi Umar, S.T., M.T., Ph.D. menambahkan bahwa semester depan perkuliahan masih menggunakan sistem blended, tetapi sistem kali ini berbeda dengan sebelumnya.

“Semester depan kami merencanakan sistem blended-nya adalah berbasis pada mata kuliah, bukan berbasis peserta atau mahasiswa,” terangnya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Foto-kampus-utama-Universitas-Ahmad-DahlanUAD-dari-ketinggian-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1911 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-09 08:18:402022-05-09 08:21:03UAD, Edutourism, dan Blended Learning

Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

07/05/2022/in Feature /by Ard

Berbicara mengenai dakwah, selama ini kita mengenal dakwah secara konvensional dan penggunaan media digital telah dimulai sejak tahun 90-an. Perkembangan internet sekarang ini luar biasa melakukan penetrasi di berbagai belahan bumi sampai memasuki ruang-ruang kecil di setiap sendi kehidupan. Sehingga, jika dahulu terbiasa dengan informasi terbatas, sekarang menerima informasi tanpa batas.

Hal ini disampaikan oleh Ustaz Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWM DIY) dan juga sebagai dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selaku narasumber dalam agenda bertajuk Tausiyah Online. Acara ini diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PWM DIY pada Senin, (25-04-2022) secara daring melalui Zoom Meeting dan kanal YouTube mediamuID, dengan mengusung tema “Reformulasi Dakwah Melalui Medsos untuk Keadaban Digital”.

Selanjutnya ia menyampaikan lahirnya istilah agama digital yang muncul pada 2012, istilah ini digunakan untuk menentukan jenis-jenis ekspresi keagamaan yang terjadi di media digital dan berdampak pada praktik keagamaan. Misalnya, salat jamaah secara virtual, pembayaran zakat virtual, dan ziarah virtual. 

“Inilah perkembangan dari penggunaan teknologi digital dalam mendekati praktik keagamaan. Teknologi digital berhasil membentuk praktik beragama dengan cara baru dan mengarah pada apa yang selama ini menjadi kekhawatiran para ahli,” ujar Ustaz Aziz.

Muhammad Aziz. S.T., M.Cs. (kanan) Ketua PWM DIY sekaligus dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) narasumber Tausiyah Online yang diadakan PWM DIY (Foto: Ghufron)

Menurutnya, teknologi digital dapat meningkatkan sekaligus melemahkan partisipasi publik atau masyarakat. “Salah satu titik lemah dari penggunaan teknologi digital dalam praktik keagamaan adalah melemahkan kohesivitas nilai-nilai sosial di antara umat beragama atau bagi Islam itu sendiri. Sedangkan dalam dunia pendidikan, menurut Al-Humaid (2019) mengatakan bahwa teknologi digital bisa mengakibatkan dehumanisasi pendidikan atau distorsi hubungan antara guru dan murid, bahkan berakibat pada kesenjangan sosial antara si kaya dengan si miskin.”

Terkait keadaban di ruang digital, Ustaz Aziz menampilkan data yang menyebutkan 115 juta gambar dihapus dari internet setiap tahun karena komentar negatif dan kasar. Kemudian statistik dari berbagai laporan di seluruh dunia menunjukkan bahwa rata-rata lebih dari 30 persen anak muda pernah mengalami cyberbullying atau pelecehan online. Pelecehan online ini diketahui dapat menyerang siapa saja, tanpa memandang usia, ras, agama, atau jenis kelamin di mana pun mereka berada. 

Hasil survei DCI tahun 2020 menyebutkan tingkat kesopanan warga internet (warganet) Indonesia paling buruk se-Asia Pasifik dan meningkat setiap tahunnya. “Dengan kata lain, diksi-diksi yang dipakai oleh warganet Indonesia itu kasar, mengandung perundungan, dan pelecehan. Hal ini sangat memprihatinkan, padahal Indonesia dikenal sebagai muslim country karena mayoritas berpenduduk muslim. Sayangnya, dalam implementasi nilai-nilai keislaman tidak dilakukan dan tingkat kesopanannya sangat buruk,” jelasnya.

Kemudian, berdasarkan data survei DCI tahun 2021 yang dipaparkan oleh Ustaz Aziz, dari 32 negara sebanyak 30 persen responden melaporkan keadaban digital memburuk selama pandemi, sebanyak 82 persen negara yang disurvei melaporkan keadaban digital lebih buruk selama pandemi, serta semua usia dan jenis kelamin setuju bahwa tingkat keadaban digital tidak terlalu baik.

Dari data tersebut, ia menekankan jika permasalahan ini menjadi tanggung jawab bersama, baik para ulama, cendikiawan, akademisi, dan orang tua untuk menyampaikan kepada publik tentang bagaimana agar bisa menjaga etika dalam bermedia sosial, serta lebih beradab dalam penggunaan teknologi digital.

Sementara itu, dalam mendefinisikan keadaban digital, Ustaz Aziz memaparkan beberapa definisi dari beberapa tokoh. Salah satunya menurut Dr. Rusdiyanta, S.I.P., S.E., M.Si. bahwa adab adalah segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti, atau akhlak. Beradab adalah berbudi bahasa yang baik berlaku sopan.

Kemudian dalam bahasa yang lebih masa kini, keadaban digital sering kali disebut dengan netiquette yang secara harfiah merupakan versi modern dari etika di internet. Dalam interpretasinya, komunikasi melalui ruang digital lebih berpotensi menciptakan kesalahpahaman akibat absennya kontak tatap muka, bahasa tubuh, nada suara, dan ekspresi wajah. Namun, secara prinsip, memikirkan apa yang akan dikatakan dan bagaimana mengatakannya secara langsung sama pentingnya ketika dilakukan secara online. Selalu berpikir sebelum mengirimkan informasi atau menyebarkannya. 

Lebih lanjut mengenai pergeseran aktivitas masyarakat akibat teknologi, Ustaz Aziz menyebutkan kalau fasilitas teknologi makin mudah dijangkau masyarakat telah menggeser aktivitas masyarakat dari realitas nyata ke realitas maya. 

Perpindahan ini menciptakan perilaku disinhibition online effect yang terbagi menjadi dua kategori yaitu disinhibisi jinak menggambarkan perilaku saat orang mungkin mengungkapkan diri lebih banyak di internet daripada di kehidupan nyata, atau berusaha keras untuk membantu seseorang atau menunjukkan kebaikan. Selain itu terdapat toxic disinhibition yang menggambarkan perilaku mencakup bahasa kasar, ancaman, dan mengunjungi tempat-tempat pornografi, kejahatan, juga kekerasan di tempat-tempat yang mungkin tidak dikunjungi orang tersebut dalam kehidupan nyata.

Dalam mengakhiri pemaparannya, Ustaz Aziz memberikan delapan kompetensi keadaban digital yang perlu diketahui oleh warganet, yang masing-masing dapat dikembangkan pada tiga tingkatan yaitu kewarganegaraan, kreativitas, dan daya saing. 

Delapan kompetensi keadaban digital yaitu:

  1. Identitas warga digital yaitu kemampuan untuk membangun dan mengelola identitas yang sehat secara luring dan daring dengan integritas.
  2. Manajemen waktu layar yaitu kemampuan untuk mengatur waktu layar seseorang, multitasking, dan partisipasi dalam game online serta media sosial dengan kontrol diri.
  3. Manajemen cyberbullying yaitu kemampuan untuk mendeteksi situasi cyberbullying dan menanganinya dengan bijak. 
  4. Manajemen keamanan siber yaitu kemampuan untuk melindungi data seseorang dengan membuat kata sandi yang kuat dan mengelola berbagai serangan siber.
  5. Manajemen privasi yaitu kemampuan untuk menangani semua informasi pribadi yang dibagikan secara online untuk melindungi privasi seseorang dan orang lain.
  6. Berpikir kritis yaitu kemampuan untuk membedakan antara informasi yang benar dan salah, konten yang baik dan berbahaya, serta kontak online yang dapat dipercaya dan dipertanyakan.
  7. Jejak digital yaitu kemampuan untuk memahami sifat jejak digital dan konsekuensinya dalam kehidupan nyata serta untuk mengelolanya secara bertanggung jawab.
  8. Empati digital yaitu kemampuan untuk menunjukkan empati terhadap kebutuhan dan perasaan diri sendiri juga orang lain secara online. (guf)
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Aziz.-S.T.-M.Cs_.-Ketua-PWM-DIY-sekaligus-dosen-Universitas-Ahmad-Dahlan-kanan-narasumber-Tausiyah-Online-yang-diadakan-oleh-PWM-DIY-Foto-Ghufron.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-07 06:19:002022-05-07 06:27:57Delapan Kompetensi Keadaban Digital yang Perlu Diketahui

Kiat Menjadi Muslimah Cerdas

05/05/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Omah Fatimah oleh Bidang Immawati PK IMM Buya Hamka Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Bidang Immawati Pimpinan Komisariat (PK) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Buya Hamka Kampus VI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar kajian tentang perempuan dengan tajuk Omah Fatimah (Obrolan Muslimah Fasih, Mengerti, dan Berakhlakul Karimah) pada Rabu, 27 April 2022. Diadakan secara virtual melalui Google Meet, kajian kali ini mengusung tema “Be a Smart Muslimah for Golden Generation”. Hadir sebagai pembicara yaitu Umi Kulsum, mantan sekretaris bidang Kader dan Organisasi Pimpinan Cabang (PC) IMM Kulon Progo Periode 2020/2021.

Acara dibuka dengan sambutan dari Ketua Umum PK IMM Buya Hamka, Dian Sidik Kurniawan, yang menyampaikan bahwa kajian ini ditujukan untuk melihat krisis yang kini sedang dialami perempuan, termasuk degradasi moral.

“Laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya, Omah Fatimah akan menjadi salah satu wadahnya,” ucap Dian.

Sejak dulu, sejarah telah mencatat bahwa perempuan sering kali diperlakukan sebagai makhluk kelas dua. Di zaman Romawi Kuno, perempuan sama sekali tidak dianggap dan diperlakukan sebagai budak. Di Yunani, perempuan yang berasal dari kaum elite menjadi tahanan para penguasa, sedang yang berasal dari kaum bawah menjadi komoditi. Tidak jauh berbeda dengan Cina, perempuan juga diperjualbelikan seperti barang. Sementara di India, perempuan dianggap sebagai sumangali dharma atau pelayanan laki-laki. Di Arab, kisah tentang Bani Quraisy yang mengubur hidup-hidup bayi perempuan memang benar adanya diceritakan oleh Al-Qur’an. Terakhir, di Eropa, pada era 1400-an, perempuan dibantai besar-besaran oleh kaum kultus gereja.

Sebegitu banyaknya penderitaan telah dilalui oleh kaum perempuan, yang bahkan hingga saat ini masih harus memperjuangkan haknya. Sebagai rahmatan lil ‘alamin, Islam hadir menjadi penyejuk sekaligus jawaban bagi keresahan perempuan. Islam menjelma jadi agama yang memuliakan perempuan, sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. An-Nisaa ayat 19. Rasulullah saw. juga bersabda, “Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para perempuan,” (H.R. Muslim: 3729). Hal tersebut menjadi bukti jelas bahwa Islam tidak membedakan antar gender, semuanya sama di mata Allah Swt.

Lebih lanjut, Umi menjelaskan bahwa terdapat tiga life triangle yang dilalui dalam menjadi muslimah yang mulia. Pertama, percaya sepenuh hati kepada Allah Swt. Kedua, membuat diri sendiri menjadi berprestasi dan hebat secara rohani, jasmani, serta intelektual. Ketiga, setelah berhasil melakukan siklus kedua, maka kita akan menjadi pribadi yang menginspirasi orang lain. Selain itu, kiat-kiat yang perlu dilakukan untuk menjadi muslimah yang smart yaitu akidah yang bersih, ibadah yang benar, akhlak yang kokoh, kekuatan jasmani, intelek dalam berpikir, dan melawan hawa nafsu. (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Omah-Fatimah-oleh-Bidang-IMMawati-PK-IMM-Buya-Hamka-Foto-Tsabita.jpg 603 1302 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-05 20:54:442022-05-05 20:54:44Kiat Menjadi Muslimah Cerdas

Mengais Sisa Demokrasi di Tengah Cengkeraman Oligarki

03/05/2022/in Feature /by Ard

Diskusi Inklusif #4 BEM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Tsabita)

Kementerian Kajian Strategis (Kastrat) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menghelat acara reguler mereka yaitu Diskusi Inklusif untuk kali keempat pada Rabu, 27 April 2022 secara daring melalui Zoom Meeting. Pada seri kali ini, diskusi mengangkat tema “Negara dalam Cengkeraman Oligarki” dengan menghadirkan dua pengisi materi yaitu Muhammad Farhan, Presiden BEM Keluarga Mahasiswa (KM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Dr. Anom Wahyu Asmorojati, S.H., M.H., dosen Fakultas Hukum (FH) UAD.

Sebagai departemen yang menyoroti isu-isu terkini baik di tingkat universitas maupun nasional, Kastrat aktif menyuarakan diskusi-diskusi sebagai bahan kajian untuk menetapkan langkah kebijakannya. Seperti yang kita ketahui saat ini, salah satu isu yang sedang hangat dibicarakan adalah wacana tiga periode dalam masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut penuturan Farhan, ide-ide seperti penundaan pemilihan umum (pemilu) dan penambahan masa jabatan merupakan sebuah bentuk pengkhianatan terhadap konstitusi.

“Hal ini, kan, sudah jelas diatur dalam Undang-Undang, maka jika tetap getol digemborkan, konstitusi akan dikhianati,” jelasnya.

Lebih lanjut, Farhan juga menggarisbawahi bahwa rezim pemerintahan Jokowi kerap disamakan dengan rezim Orde Baru (Orba) di masa pemerintahan Soeharto. Hal tersebut bisa dilihat dari sering terjadinya pembatasan dalam kebebasan berpendapat, kekerasan terhadap rakyat, dan represifitas yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Menanggapi fakta tersebut, Farhan berpendapat, “Perlu treatment yang berbeda dalam merespons hal-hal yang terjadi di lapangan, terutama tentang bagaimana cara kita selaku mahasiswa berperan dalam menyuarakan pendapat.”

Alih-alih hanya bicara soal masalah pemerintahan atau wacana pemilu, mahasiswa juga harus fokus pada permasalahan yang dekat dengan rakyat. Yang paling dirasakan oleh masyarakat saat ini adalah kenaikan harga dalam sektor ekonomi termasuk minyak goreng, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Ketiga hal ini sangat krusial dan kenaikan yang terjadi telah mencekik masyarakat terutama mereka yang berasal kelompok marginal.

Dalam titik kritis ini, negara yang seharusnya hadir sebagai solusi dalam mengentaskan permasalahan, justru menjelma sebagai oligarki yang mencengkeram rakyatnya kuat-kuat. Manipulasi dilakukan dengan kelangkaan minyak goreng di kalangan publik pada periode Januari‒Maret tetapi justru partai politik berlomba-lomba membagikannya kepada masyarakat. Plot seperti ini jelas terdapat permainan yang dilakukan di belakang, hingga pada akhirnya lagi-lagi rakyat yang dikorbankan.

Hal serupa juga dipaparkan oleh Anom, perempuan yang berprofesi sebagai dosen FH UAD tersebut menyatakan bahwa situasi negara saat ini ada indikasi kemunduran. Terbukti dari adanya wacana penundaan pemilu yang mencuat dengan dalih stabilitas ekonomi. Sebagai sebuah negara demokrasi, Indonesia sejatinya memiliki tampuk kekuasaan tertinggi yang berada di tangan rakyat melalui perwakilan suara. Namun, realitas di lapangan acap kali menunjukkan bahwa negara ini cenderung oligarki atau dikuasai oleh kelompok elite tertentu.

Stabilitas ekonomi memang belum terjadi, terlebih pascapandemi Covid-19 melanda. Bahkan melalui Laporan Kecukupan dan Cakupan Manfaat Bantuan Sosial pada Masa Pandemi Covid-19 oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), pemerintah dinyatakan masih belum signifikan dalam menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang terbebani selama pandemi. Kesimpulan tersebut didasarkan pada tiga masalah yaitu belum cukupnya nominal bantuan yang diberikan, kurang luasnya jangkauan penerima manfaat, dan belum tepatnya sasaran penerima manfaat.

Perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode bukanlah solusi atau jawaban atas permasalahan yang telah diuraikan tersebut. Negara, dalam hal ini pemerintah, harus jeli dalam melihat isu-isu hingga ke akarnya agar bisa menuntaskannya. Keberpihakan kepada rakyat, fokus terhadap kesejahteraan kaum marginal, dan pemberantasan tikus-tikus berdasi adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh pemerintah. Mengutip dari premis yang disampaikan Anom, demokrasi dan oligarki adalah sebuah dikotomi bak kutub utara dan kutub selatan. Indonesia, memilih untuk tetap jadi demokrasi atau berubah jadi oligarki? (tsa)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Muhammad-Farhan-dalam-acara-Diskusi-Inklusif-4-BEM-UAD-Foto-Tsabita.jpg 660 1296 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-05-03 06:52:332022-05-03 06:52:56Mengais Sisa Demokrasi di Tengah Cengkeraman Oligarki

Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

30/04/2022/in Terkini /by Ard

Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. pemateri kajian ramadan Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Farida)

Rabu, 27 April 2022, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Ramadan dengan tajuk “Tanggung Jawab Pribadi Muslim”. Acara digelar secara daring melalui platform Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube Farmasi UAD. Hadir sebagai pemateri Ustaz Fathurrahman Kamal, Lc., M.Si. yang merupakan anggota Badan Pembina Harian (BPH) UAD sekaligus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah.

Dalam tema tersebut, Ustaz Fathurrahman menyampaikan juga hubungan tanggung jawab sebagai muslim dengan Lailatulqadar, yakni sesuatu yang sesungguhnya bisa dirasakan di hari-hari kehidupan dunia, termasuk juga dalam profesi yang sedang dijalankan. Kebaikan satu malam Lailatulqadar apabila dikonversikan setara dengan kebaikan yang dilakukan secara 88 tahun yang dilakukan secara kontinu.

Pada malam Lailatulqadar sesungguhnya Allah Swt. sedang mengajak kita untuk menemukan kembali fitrah kita yang paling autentik, yang belum mengalami kerusakan di dalam kehidupan kita. Maka orang yang mendapatkan Lailatulqadar bukan semata-mata mendapatkan pahala kebaikan selama lebih dari 1.000 bulan, tetapi mereka adalah hamba Allah yang menemukan kembali titik koordinat yang paling mulia diciptakan oleh Allah bagi kita semua.

“Salah satu fitrah Allah yang wajib kita jaga itu memiliki dua makna, yang pertama tidak ada diskriminasi dari Allah ketika menciptakan hamba-hamba-Nya di atas fitrahnya, makna kedua yaitu tidak boleh bagi kita semua untuk merusak kemurnian fitrah ini. Nah, dengan begitu kita mengalami krisis kemanusiaan. Krisis kemanusiaan ini lebih berat dibandingkan dengan krisis energi. Apabila kita sampai mengalami krisis kemanusiaan mencapai titik akumulasi tertinggi maka Allah akan binasakan dan mengganti dengan generasi yang baru, tentunya kita tidak akan mengharapkan itu,” papar Ustaz Fathurrahman.

Lebih lanjut, ia menjelaskan mengenai kepedulian. Pada dasarnya sebesar apa pun manfaat yang kita berikan kepada orang lain, semuanya akan dikembalikan kepada kita. Faktanya kita berbuat baik kepada siapa pun, tetapi jika kita uraikan dalam benang yang terdalam, kita sedang memberikan kebaikan kepada diri kita sendiri. Keridaan Allah pada dasarnya tergantung pada diri kita sendiri berupaya dalam meraih rida tersebut.

“Apa pun bentuk kekafiran pangkalnya adalah sombong, apa pun bentuk maksiat berangkat dari tamak, apa pun bentuk kezaliman pangkalnya adalah hasad. Kesombongan kita ganti dengan kerendahan hati, tamak kita ganti dengan kepuasan nurani, hasad kita ganti dengan rida, itu semua yang diajarkan oleh K.H. Ahmad Dahlan,” tutup Ustaz Fathurrahman dalam kajian Ramadan tersebut. (frd)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fathurrahman-Kamal-Lc.-M.Si-sedang-memaparkan-materi-pada-kajian-ramadan.-foto-Farida.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-30 08:01:212022-04-30 08:01:21Tanggung Jawab Pribadi Seorang Muslim

KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

29/04/2022/in Terkini /by Ard

Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul oleh KKN Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mubalig Hijrah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang ditugaskan di Kecamatan Rongkop, Kabupaten Gunungkidul, dalam rangka bulan suci Ramadan mengadakan kegiatan dengan tema “Gebyar Festival Anak Sholeh”.

Berbagai lomba yang berlangsung selama 21 hingga 24 Maret 2022 itu melibatkan serta diikuti enam Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di beberapa desa. Antara lain Desa Kemesu, Duwet, Semugih, Purworejo Semugih, Karang Wetan, dan Pucanganom.  Terdapat empat cabang lomba yaitu lomba pidato, lomba membaca Al-Qur’an dari surah Al-Baqarah ayat 183–184, lomba azan, dan yang terakhir lomba hafalan surah An-Naas sampai dengan surah Al-Zalzalah. Kegiatan ini diikuti oleh anak-anak dari berbagai kalangan usia mulai dari 5 sampai 12 tahun.

“Acara ini merupakan salah satu bentuk mengembangkan potensi anak-anak TPA yang sudah lama tidak melaksanakan lomba, juga sebagai kegiatan untuk meningkatkan perkembangan dari pembelajaran mereka di TPA,” tutur Rendi Herinarso, mahasiswa Fakultas Agama Islam UAD yang tergabung dalam KKN Mubalig Hijrah Kecamatan Rongkop.

Dengan diadakannya kegiatan Gebyar Festival Anak Sholeh tersebut diharapkan mampu menjadi penunjang semangat dan sisi perkembangan diri anak TPA, khususnya pada rasa daya saing untuk meningkatkan potensi yang dimiliki masing-masing anak. Tentunya dalam bidang keagamaan. (wid)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/gebyar-anak-soleh-1.jpg 1406 2500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-29 08:23:582022-04-29 08:23:58KKN Mubalig Hijrah UAD Adakan Gebyar Festival Anak Sholeh di Rongkop, Gunungkidul

IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama

27/04/2022/in Terkini /by Ard

Nobar film Sang Pencerah dan Buka Bersama IMM JPIMA Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (F0t0: Istimewa)

Peran Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) sebagai salah satu organisasi otonom (ortom) di perguruan tinggi yaitu sebagai pelangsung dalam menciptakan dan merawat kader Persyarikatan Muhammadiyah yang religius, berintelektual, dan humanis. Salah satunya dengan mengenalkan lebih dalam tentang Muhammadiyah.

Pada Sabtu, 24 April 2022, Pimpinan Komisariat (PK) IMM Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui bidang Seni dan Olahraga (SBO) menyelenggarakan nonton bareng film Sang Pencerah sekaligus buka bersama, yang berlangsung di Kampus II Unit B UAD. Aliya Hanifah selaku panitia acara dan anggota bidang SBO IMM JPMIPA menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka mengenalkan kepada kader IMM khususnya JPMIPA tentang sejarah berdirinya Muhammadiyah melalui film Sang Pencerah, sekaligus ajang silaturahmi antarkader dengan PK.

“Dengan terselenggaranya acara ini, kami berharap para kader IMM khususnya JPMIPA dapat mengenal lebih dalam tentang Muhammadiyah, meningkatkan intelektualitas kader, serta tumbuh rasa kekeluargaan dalam IMM JPMIPA,” ujarnya saat diwawancara melalui pesan WhatsApp.

“Untuk kegiatan selanjutnya, kami akan melaksanakan kunjungan ke Masjid Gedhe Kauman dan Langgar Kidul, agar para kader dapat mengamati secara langsung napak tilas sejarah berdirinya Muhammadiyah, sehingga tidak hanya melalui film saja. Selanjutnya, mereka bisa mendalami lebih jauh tentang Muhammadiyah,” tutup Aliya. (guf)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Nobar-film-Sang-Pencerah-dan-Buka-Bersama-IMM-JPIMA-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-scaled.jpg 1920 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-27 08:31:112022-04-27 08:31:11IMM JPMIPA Adakan Nobar Sang Pencerah dan Buka Bersama

KSPM UAD Dorong Mahasiswa Pahami Dunia Pasar Modal dan Investasi

26/04/2022/in Terkini /by Ard

Keynote Speaker Agnes Sindhunita Kusumastuti pada acara webinar yang digelar oleh KSPM Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Eka Marcella)

Seiring maraknya usaha dalam pengembangan pasar modal, Kelompok Studi Pasar Modal Universitas Ahmad Dahlan (KSPM UAD) berkolaborasi dengan FAC Securitas dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Yogyakarta, menggelar webinar pada 21 April 2022 secara daring melalui platform Zoom Meeting dengan mengusung tema “Money Management Strategy and Investing for Gen Z”.

Bincang virtual yang diikuti oleh hampir 300 mahasiswa dari dalam maupun luar UAD ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang dunia pasar modal sekaligus memberikan motivasi kepada para peserta untuk bisa menjadi investor muda.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si., menyambut baik acara ini. Menurutnya, hal tersebut penting sekali terutama bagi mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan tentang pasar modal dan investasi untuk kemudian dapat mengaplikasikan dan mengimplementasikannya.

Dalam webinar itu, hadir Keynote Speaker Agnes Sindhunita Kusumastuti yang merupakan Executive Trainer KP BEI Yogyakarta, serta narasumber yang kompeten di bidangnya yaitu Hery Gunawan Muhamad, S.IP., M.E., CES., yang merupakan Kepala Divisi Syariah FAC Sekuritas.

“Jumlah emiten atau perusahaan yang sudah tercatat di BEI per tanggal 20 April 2022 sebanyak 783 perusahaan. Dari situ kita ketahui bersama bahwa banyak sekali perusahaan-perusahaan yang bisa kita miliki bisnisnya. Jadi, daripada hanya menjadi konsumen, kita ternyata bisa menjadi pemilik perusahaan dengan cara membeli sahamnya,” papar Agnes.

Senada dengan Agnes, Hery pun menyampaikan hal yang sama. Ia kemudian memaparkan pengetahuan terkait manajemen keuangan dan investasi, yang di dalamnya membahas tentang perencanaan keuangan hingga cara, syarat, dan strategi investasi yang baik dan benar.

Setiap peserta terlihat sangat antusias dalam mengikuti webinar ini, terlihat dari banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan menarik yang kemudian ditanggapi secara langsung oleh narasumber. (eka)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Keynote-Speaker-Agnes-Sindhunita-Kusumastuti-pada-acara-webinar-yang-digelar-oleh-KSPM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Eka-Marcella.jpg 653 1279 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-26 08:55:372022-04-26 08:55:37KSPM UAD Dorong Mahasiswa Pahami Dunia Pasar Modal dan Investasi

Tingkatkan Semangat Santri, Persada UAD Gelar Tablig Akbar

26/04/2022/in Terkini /by Ard

Penyerahan hadiah pemenang lomba dalam rangkaian Gebyar Anak Sholeh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Pesantren Mahasiswa Ahmad Dahlan (Persada) menyelenggarakan tablig akbar dalam rangka meningkatkan semangat santri di sepuluh hari terakhir Ramadan. Minggu, (24-04-2022), acara tersebut berlangsung secara luring di Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan tayang melalui kanal YouTube Persada UAD TV. Tablig akbar merupakan acara lanjutan dari Gebyar Anak Sholeh sehingga tema yang di angkat yaitu “Indahnya Ramadan Bersama Persada Raih Keberkahan”.

Hadir Wuntat Wawan Sembodo, S.Ag. selaku pemateri sekaligus Ketua Bidang Dakwah dan Sosial Yayasan SPA Indonesia, yang kini kerap juga dikenal sebagai pendongeng nasional. Sebanyak 150 partisipan membersamai acara tersebut yang terdiri atas jamaah umum, adik-adik TPA binaan Persada, dan pendamping.

“Selain menjaga silaturahmi, kami mengundang pemateri luar biasa untuk meningkatkan semangat belajar adik-adik TPA dengan metode yang menarik. Metode belajar sambil bermain tidak akan membosankan untuk anak usia dini dengan harapan materi yang disampaikan mudah diserap,” tutur Elke Aulia selaku pembawa acara.

Acara berlangsung meriah selama empat jam penuh dengan antusias partisipan. Penyampaian materi terkait turunnya Al-Qur’an dengan kekhasan dongeng membuat adik-adik TPA terbawa suasana alur cerita. Terlebih dengan adanya hadiah yang disediakan panitia menambah semangat para santri menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan.

“Hadiah yang disediakan berjumlah sepuluh. Lima khusus untuk santri-santri TPA dan lima lainnya untuk jamaah umum. Hadiah ini terdiri atas berbagai macam alat tulis, botol air minum, payung, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, dimohon untuk tidak menjawab sebelum dipersilakan,” jelas Elke Aulia

Kemudian, Ustaz Budi Jaya Putra, S.Th.I., M.H. selaku wakil mudir Persada menyampaikan harapannya, “Dengan terlaksananya tablig akbar ini semoga dapat meningkatkan semangat adik-adik TPA dalam belajar, semoga menjadi putra-putri saleh salehah, kebanggaan keluarga. Yang belum mendapat juara jangan bersedih dan rendah hati, masih ada kesempatan di tahun depan untuk mencoba kembali.” (Ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ust-Andika-kiri-beserta-pemenang-lomba-Foto-Laela-scaled.jpg 1707 2560 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-26 08:39:542022-04-26 08:39:54Tingkatkan Semangat Santri, Persada UAD Gelar Tablig Akbar

Meraih Kemuliaan Malam Lalatulqadar

25/04/2022/in Terkini /by Ard

Kajian Islam tentang Lailatulqadar oleh IMM FTI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Laela)

Minggu, 24 April 2022, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kajian Islam. Acara ini merupakan agenda dari bidang Tablig dan Kajian Keislaman (TKK) IMM FTI dengan tujuan menjalin silaturahmi para kader, belajar bersama dalam kajian Islam, serta senantiasa mengisi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat.

Berlangsung selama dua jam melalui platform Google Meet, dalam acara itu hadir Ustaz Budi Jaya Putra, S. Th.I., M.H. selaku pemateri. Pimpinan Komisariat IMM FTI dan kader 2021 ikut serta membersamai kajian jelang buka puasa tersebut. Dalam pemaparannya, Ust. Budi Jaya Putra membahas mengenai kemuliaan malam Lalatulqadar begitu pula dengan tanda-tandanya.

“Malam Lalatulqadar adalah malam yang dinantikan semua orang karena begitu besar keutamaannya. Oleh karena itu, waktu turunnya malam Lalatulqadar dirahasiakan oleh Allah di sepuluh malam terakhir agar umat Islam bersungguh-sungguh meraih kemuliaan tersebut. Malam tersebut digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan, dijelaskan secara langsung dalam surah Al-Qadr,” paparnya.

Berkaitan dengan itu, ia menjelaskan bahwa Rasulullah saw. menyibukkan diri beribadah, berbuat kebaikan, menebar kebermanfaatan, serta mengistimewakan sepuluh hari terakhir di bulan Ramadan dengan iktikaf, mendekatkan diri kepada Allah Swt. Sehingga sebagai seorang muslim, wajib bagi kita mengetahui keutamaan malam Lalatulqadar untuk menambahkan semangat beribadah di bulan penuh keberkahan ini.

“Dari sepuluh malam terakhir di bulan suci Ramadan, apakah ada ciri khusus dari malam Lalatulqadar itu sendiri? Karena melihat aktivitas masing-masing pribadi yang tidak menentu sehingga berdampak pada kurang maksimal dalam iktikaf,” tanya salah seorang kader.

“Tidak ada yang mengetahui datangnya malam Lalatulqadar, tetapi hadirnya dapat kita rasakan. Malam Lalatulqadar adalah malam yang sejuk tidak panas dan tidak dingin, di pagi harinya cahaya mentari lembut dan berwarna merah, matahari tersipu malu terbit sehingga sinarnya menghangatkan. Ciri tersebut dapat kita rasakan, tetapi tidak bisa kita pastikan. Lalatulqadar bukan hanya didapatkan oleh mereka yang beriktikaf saja, orang yang melakukan aktivitas lain pun selagi dalam hal kebaikan akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda. Oleh karena itu, senantiasa kita manfaat sepuluh hari terakhir Ramadan dengan berbuat baik semaksimal mungkin,” jawabnya. (Ela)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pemateri-Kajian-Islam-Ust-Budi-Jaya-Putra-Kanan-1-Meraih-kemuliaan-malam-lailatul-qadr-Foto-Laela.jpg 565 1355 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2022-04-25 08:40:232022-04-25 08:40:23Meraih Kemuliaan Malam Lalatulqadar
Page 399 of 487«‹397398399400401›»

TERKINI

  • Tim Futsal UAD Raih Treble Winner Tahun 202515/06/2025
  • Soft Skills Tahap II UAD 2025 Siap Digelar15/06/2025
  • Meriah dan Penuh Apresiasi, UAD FAIR 2025 Resmi Ditutup14/06/2025
  • “Hai Dahlan Muda” UAD Hadirkan Inspirasi Akademik bagi Mahasiswa Baru14/06/2025
  • Lomba Mewarnai Jenjang PAUD/TK se-DIY Meriahkan UAD FAIR 202514/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UKM Karate UAD Raih 12 Medali dalam Kejuaraan Internasional11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Nasional Cover Lagu Islami11/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 1 Nasional Solo Vokal Pop di Ajang Euphoria Art 202508/06/2025

FEATURE

  • Mewujudkan Hukum Berkeadilan dalam Membangun Pilar Kesatuan di Masyarakat15/06/2025
  • Membangun Citra Positif Melalui Digital Public Relations14/06/2025
  • Merajut Kedekatan dengan Allah Lewat Istigfar, Syukur, dan Doa13/06/2025
  • Mendidik dengan Kata, Menggerakkan dengan Nalar12/06/2025
  • Pentingnya Manajemen Event Taktis dan Terstruktur12/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top