• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

16/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Kaprodi Magister PAI UAD saat menjadi pembicara di Langkah Pakar

Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) sudah berlangsung lama dan belum menemukan titik akhir. Berbagai persoalan baru kini bermunculan, salah satunya fenomena agama yang sedang banyak diperbincangkan.

“Akhir-akhir ini bermunculan klaster baru dari fenomena agama. Beberapa ulama mengadakan suatu acara yang mendatangkan kerumunan masa. Lantas, inilah yang perlu disadari bahwa sebagai pemuka agama hendaknya ikut serta mengedukasi masyarakat akan bahaya Covid-19. Bukan berarti tidak salat berjamaah di masjid itu dosa besar ataupun menutup masjid itu akan masuk neraka. Melainkan, pemuka agama pun harus paham akan neurosains Islam,” tutur Dr. Suyadi, M.Pd.I. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister S2 Pendidikan Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (5-12-2020).

Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 telah mengeluarkan Fiqih Kebencanaan Mitigasi. Fiqih tersebut digunakan sebagai landasan normatif yang dimiliki Muhammadiyah dalam melakukan pencegahan serta langkah yang tepat dalam menghadapi Covid-19 dalam berbagai bidang.

“Konsep neurosains perlu ditanamkan sehingga mampu memperbaiki sikap antisains di kalangan agamawan. Bukan berarti hanya dengan berdoa kita akan terhindar dari Covid-19, tetapi langkah yang harus kita ambil untuk memutus rantai penyebaran dengan melakukan kegiatan di rumah saja. Begitu pula dengan beribadah,” ungkap Suyadi.

Fiqih kebencanaan terdapat tiga hal penting yaitu bidang medis, tuntunan ibadah dari rumah, serta senantiasa sabar dalam menghadapi bencana. “Saat ini Muhammadiyah berperan aktif dalam melaksanakan fiqih kebencanan dalam bidang medis. Sebanyak 84 RS Muhammadiyah menjadi tempat siaga Covid-19. Di bidang ibadah praktis, Muhammadiyah telah membuat tuntunan ibadah dalam masa darurat. Muhammadiyah menganjurkan untuk tidak melakukan salat Jumat berjamaah diganti salat Zuhur dikarenakan konteks gawat darurat yang jika dilakukan malah akan berbahaya,” tandasnya di akhir sesi materi. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Suyadi-M.Pd_.I.-selaku-Kaprodi-Magister-PAI-UAD-saat-menjadi-pembicara-di-Langkah-Pakar.jpg 720 1264 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-16 12:36:292020-12-16 12:36:29Mitigasi Covid-19 Berdasarkan Perspektif Neurousains Pendidikan Islam

Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

14/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Sumaryati, M.Hum., saat memapakarkan materi di Seminar Nasional Daring yang diselenggarkan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM)

Korupsi bisa berdampak pada persoalan kemanusiaan. Masyarakat menganggap kalau tindakan korupsi adalah tindakan biasa, sepele, dan lumrah terjadi. Sebab, saking maraknya pejabat negara yang melakukan hal itu. untungnya, ada juga sebagian masyarakat yang kritis terhadap tindakan korupsi.

Oleh sebab itu, untuk memperbaiki perilaku korupsi harus dimulai sejak dini seperti memberi pendidikan moral yang bagus, edukasi antikorupsi, dan kampanye-kampanye antikorupsi. Semua orang boleh melakukan edukasi dan kampanye antikorupsi, terlebih lagi mahasiswa.

“Peran mahasiswa dalam memberikan pendidikan antikorupsi sudah tertera pada UU No.19 tahun 2019 tentang komisi pemberantasan tindak pidana korupsi. Artinya, pendidikan antikorupsi merupakan amanah dari pemerintah untuk dilaksanakan. Pelaksanaannya pun harus merata dalam semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar sampai perguruan tinggi,” jelas  Dr. Sumaryati, M.Hum., dosen Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).

Sumaryati meneruskan, pendidikan antikorupsi harus dilakukan secara sadar dan sistematis dengan memberi pengetahuan, nilai-nilai, sikap, dan keterampilan untuk mencegah korupsi dan perilaku koruptif. Pendidikan tersebut bisa mengubah budaya yang berkelanjutan, meskipun secara kenyataannya kebudayaan itu susah untuk diubah, butuh waktu yang sangat lama.

“Edukasi harus berkelanjutan, sehingga nanti bisa menumbuhkan kesadaran dalam masyarakat. Tentu, pendidikan antikorupsi harus mengajarkan tentang keterampilan, nilai-nilai, dan sistem pendidikan yang menyeluruh. Harapannya, integritas dalam forum bisa terjamin,” katanya di seminar nasional daring yang diselenggarakan UAD bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM), Rabu (2-12-2020).

Menurut Sumaryati, integritas adalah kesesuaian antara perilaku dengan rasa atau hati. Ia menganalogikan, orang yang berintegritas tinggi akan berhenti saat lampu merah meskipun di jalan tidak ada polisi, jalanan sepi, dan tidak ada kendaraan lalu lalang. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Sumaryati-M.Hum_.-saat-memapakarkan-materi-di-Seminar-Nasional-Daring-yang-diselenggarkan-oleh-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bekerja-sama-dengan-Pusat-Kajian-Antikorupsi-Universitas-Gajah-Mada-Pukat-UGM-2.jpg 576 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-14 08:06:422020-12-14 08:06:42Peran Mahasiswa dalam Pendidikan Antikorupsi

Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

13/12/2020/in Terkini /by Ard

Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, saat memaparkan materi dalam Seminar Nasional Daring.

Menurut Drs. Parjiman, M.Ag. selaku Wakil Rektor Bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, semangat Islam terkait integritas sudah dijelaskan secara detail dalam Al-Qur’an, Hadis, dan sunnah. Sedangkan integritas yang dimiliki Rasulullah sendiri adalah integritas sidiq, amanah, dan fathonah yang tentu saja bisa menjauhkan diri dari perilaku batil.

Korupsi juga tergolong perbuatan batil. Spirit larangan untuk tidak berperilaku korupsi terdapat dalam surat Al-Baqarah ayat 188, yang melarang manusia untuk memakan harta dengan cara batil. Surat tersebut mengungkapkan kalau tradisi korupsi bukanlah tradisi yang baru, tetapi sudah ada sejak zaman dulu.

“Semenjak ada manusia, perilaku korupsi sudah ada. Pada awal zaman Islam, Rasulullah dan sahabatnya mewanti-wanti umatnya untuk tidak memakan harta dengan cara-cara yang batil,” kata Parjiman dalam seminar nasional daring yang diselenggarakan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Watak manusia cenderung ada keinginan menumpuk harta. Ia mengutip sebuah Hadis, “Seandainya engkau diberi satu bukit gunung emas sebesar Gunung Uhud, pasti kamu akan meminta dua, dan ketika dikasih dua maka engkau akan meminta empat dan seterusnya.”

Lebih lanjut, kalau kembali pada dasar manusia yang diciptakan dari unsur rohaniah dan unsur jasmaniah, maka perilaku korup cenderung ada pada perilaku manusia.

“Oleh sebab itu, kami sebenarnya mempunyai misi berat yaitu mengembangkan nilai-nilai ruhaniah dalam diri mahasiswa,” ungkapnya, Rabu (2-12-2020). (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Drs.-Parjiman-M.Ag_.-selaku-Wakil-Rektor-Bidang-Al-Islam-dan-Kemuhammadiyahan-saat-memaparkan-materi-dalam-Seminar-Nasional-Daring.-2.jpg 565 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-13 06:00:422020-12-12 14:04:55Kembangkan Integritas Berbasis Nilai-Nilai Islam

Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

12/12/2020/in Feature, Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi

Kita berbicara korupsi mungkin sudah biasa karena banyak disiarkan di televisi, koran, dan media sosial. Namun, pasti ada hal yang menarik di balik kasus korupsi karena ada banyak aktor yang selalu mengagetkan jagat dunia. Baru kemarin publik kembali dikagetkan terhadap seorang menteri yang melakukan tindak korupsi, boleh dibilang kasus tersebut merupakan kasus serius.

“Sebab aktornya adalah kelas kakap. Oleh sebab itu publik selalu bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi? Namun kalau aktornya masih kelas teri biasanya publik tidak terlalu tertarik. Mungkin ada aktor yang lebih besar dari kelas kakap, yaitu aktor kelas paus meskipun sekarang kita belum melihat secara langsung aktor kelas paus sebesar apa,” jelas Dr. Oce Madril, S.H., M,A., Dev., selaku kepala Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gadjah Mada (Pukat UGM).

Oce melanjutkan, pada zaman reformasi atau di awal tahun 2000-an, saat Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) menangani dengan serius tindakan korupsi, banyak pejabat tinggi yang diketahui melakukan tindak korupsi. Satu per satu pejabat mulai ditangkap oleh KPK karena terdakwa benar-benar melakukan tindakan korupsi.

“Pertanyaan sederhananya adalah mengapa tindakan korupsi harus diberantas? Boleh jadi semua orang menjawab karena tindakan korupsi adalah tindakan kejahatan. Namun, ada substansi yang menarik dalam pertanyaan tersebut,” kata Oce di acara seminar nasional daring yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pukat UGM.

Oce mencontohkan kasus E-KTP yang beberapa waktu lalu sempat banyak diperbincangkan oleh publik. Katanya, E-KTP merupakan kartu identitas warga negara Indonesia yang sah. Bagi orang-orang KTP adalah hal yang penting dan serius untuk dikaji. Namun, menurut Oce, negara malah membuat E-KTP dengan bercanda karena selalu menyepelekan. Apalagi ada penyimpangan terhadap pengelolaan E-KTP.

“Ibu-ibu, bapak-bapak, dan mahasiswa pasti tahu kasus korupsi E-KTP yang memporak-porandakan gagasan besar di balik E-KTP yang kita semua miliki. Kalau kita lihat, gagasan dari penyebutan E-KTP atau KTP elektronik adalah id card yang berisi data-data sentral dan bisa digunakan untuk pelayanan publik di negara ini. Sebab E-KTP terkoneksi dengan BPJS, sedangkan BPJS berhubungan dengan pelayanan kesehatan,” ujarnya, Rabu (2-12-2020).

Gagasan pemerintah dalam berbicara sebuah sistem identitas yang terintegrasi, gagal total. Penyebab kegagalan gagasan tersebut karena ada mega korupsi proyek E-KTP. Jadi, proyek yang awalnya sangat bermanfaat bagi warga negara, malah menjadi proyek yang dimanfaatkan oleh kepentingan tertentu dan menghambur-hamburkan uang negara.

“Dana yang terhambur itu bisa dialokasikan untuk pelayanan dasar warga negara seperti layanan pendidikan, kesehatan, dan pangan. Mega korupsi proyek E-KTP adalah tindakan pencurian besar-besaran dengan total korupsi sekian triliun banyaknya.” (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.-2.jpg 554 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-12 09:16:532020-12-12 09:16:53Oce: Aktor yang Lebih Besar dari Kelas Kakap Adalah Kelas Paus

Miniatur Bangsa Berada pada Integritas Pemuda

11/12/2020/in Terkini /by Ard

Dr. Oce Madril, S.H. M,A., Dev., saat memaparkan materi pada seminar bertajuk ‘Membangun Integritas Antikorupsi Mahasiswa’

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bekerja sama dengan Pusat Kajian Antikorupsi Universitas Gajah Mada (Pukat UGM), menyelenggarakan seminar nasional. Acara tersebut bertajuk “Mengembangkan Integritas Antikorupsi Mahasiswa” dan berlangsung di kanal YouTube UAD.

Acara menarik ini dibuka langsung oleh Gatot Sugiharto, S.H., M.H., selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni. Gatot menyampaikan, minitur bangsa pada 20 hingga 30 tahun mendatang bisa dilihat dari integritas pemuda-pemudi, pelajar, dan mahasiswa.

“Jika melihat integritas mahasiswa dan pemuda hari ini bagus, insyaallah kita semua bisa berharap bahwa ke depan bangsa ini akan dipimpin oleh orang-orang yang berintegritas tinggi,” ungkapnya.

Gatot melanjutkan, menjadi manusia yang mempunyai integritas baik tidaklah mudah. Sejak dini mereka harus dibiasakan memiliki pola pembelajaran dan pola pendidikan yang baik untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab serta kejujuran.

“Berbuat jujur dan tanggung jawab ini memang harus dibiasakan, dan selalu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dari hal terkecil, seperti cara menghargai waktu. Hal ini harus diajarkan dan diwujudkan untuk melahirkan generasi hebat,” jelasnya.

Gatot menyinggung, ia bisa menduga pelaku korupsi yang selalu dilakukan pejabat negara, bisa didengar dan dilihat di media masa, karena sejak dini mereka selalu menyepelekan hal-hal kecil yang dapat mengurangi integritas mereka, contoh kecil sikap berbohong dan memanipulasi. Salah satu sikap itu yang bakal menjadi perilaku korupsi sehingga nantinya membawa dampak negatif pada negara.

“UAD dengan jargon moral, intelektual, dan integritas memiliki satu komitmen untuk membangun integritas bangsa serta integritas mahasiswa supaya memiliki kemampuan dalam bertanggung jawab, berperilaku jujur, serta amanah dalam setiap aktivitas.”

Dengan seminar ini, Gatot berharap narasumber bisa memberikan satu pemahaman pada peserta agar dapat bersikap dan berperilaku baik. Sehingga bisa menumbuhkan integritas diri lebih baik.

“Oleh sebab itu, saya berterima kasih kepada narasumber yang berkenan hadir dan berbagai ilmunya dengan kami tentang berperilaku yang memunculkan integritas, sehingga mahasiswa dan peserta lainnya bisa belajar untuk menjadi orang atau pribadi yang bertanggung jawab,” imbuhnya.

Pada seminar yang berlangsung Rabu (2-12-2020), UAD menghadirkan Dr. Oce Madril, S.H., M.A., Dev., selaku kepala Pukat UGM, Drs. Pariman, M.Ag., dan Dr. Sumarti, M.Hum., serta dipandu oleh Trisna Sukmayadi, S.Pd., M.Pd. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Dr.-Oce-Madril-S.H.-MA.-Dev.-saat-memaparkan-materi.jpg 467 800 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-11 08:00:582020-12-10 14:30:56Miniatur Bangsa Berada pada Integritas Pemuda

Persada UAD Gelar Haflah Akhirusanah

10/12/2020/in Terkini /by Ard

Wisudawan Persada angkata IX tahun 2020

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan (Persada) sebagai asrama mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan haflah akhirusanah dalam jaringan (daring) melalui kanal YouTube Persada UAD TV pada Selasa (1-12-2020). “Persada Menginspirasi, Berdedikasi, Raih Ridha Ilahi di Tengah Pandemi” menjadi tema yang diangkat oleh panitia. Ustaz H. Thontowi, S.Ag., M.Hum. selaku Mudir Persada UAD menuturkan bahwa sebanyak 165 santri yang diwisuda pada tahun 2020.

“Meskipun haflah dilakukan secara daring dan sederhana, semoga selalu memberikan kesan bagi santri-santri yang telah menimba ilmu di Persada,” ucapnya.

Ia menambahkan, haflah menjadi rangkaian kegiatan yang dinantikan. Jika di tahun-tahun sebelumnya dilakukan secara langsung dengan meriah, adanya wabah Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) menjadikan haflah tahun ini dilakukan secara daring.

“Santri Persada yang sudah diwisuda tetaplah sebisa mungkin menjadi generasi Z yang alim rabani. Generasi yang senantiasa mengamalkan ilmu yang telah dimiliki dan senantiasa berbuat kebaikan. Senantiasa menjadi kader Muhammadiyah yang unggul akan akhlak, akidah, dan amaliahnya,” pesan Thontowi.

Haflah secara daring dihadiri langsung oleh Ustaz H. Faturrahman Kamal, Lc., M.S.I. selaku Badan Pengurus Harian (BPH) UAD bidang Al-Islam Kemuhammadiyahan. “Santri Persada harus menjadi orang-orang yang selalu menginspirasi umat dengan keteladanan dan keteguhan sebagai kader persyarikatan yang senantiasa memberikan dedikasi bagi sesama,” tutur Farurrahman.

Rangkaian haflah dimulai dengan pembacaan santri berprestasi baik secara akademik maupun hafalan, serta proses wisuda secara daring oleh wali santri masing-masing. Semoga setelah keluar dari Persada, santri senantiasa menanamkan akhlak dan menguatkan iman. Walaupun sudah keluar asrama dan tinggal di kos dan kontrakan, tetaplah menjadi pionir dalam mengajak temannya dalam salat berjemaah. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Wisudawan-Persada-angkata-IX-tahun-2020.jpg 495 720 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-10 08:00:202020-12-08 09:55:56Persada UAD Gelar Haflah Akhirusanah

Ahmad Fuadi: Menembus Batas lewat Tulisan

09/12/2020/in Terkini /by Ard

Ahmad Fuadi sebagai salah satu penulis novel sekaligus jurnalis, berbagi kisah dan pengalamannya dalam hal kepenulisan di acara Pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (2-12-2020).

“Menulis Anti Hoaks” menjadi judul yang ia paparkan dalam pelatihan tersebut. Ahmad Fuadi menuturkan kisah awal mula ia menulis hingga berhijrah ke berbagai negara lewat tulisan. “Semenjak saya di pesantren, mimpi saya menjadi penulis mulai tampak. Diawali dengan menjadi reporter majalah pondok, saya mulai aktif menulis.”

Ahamd Fuadi berbagi kisah dalam dunia kepenulisan

Menulis bukanlah perihal yang mudah dan bukan sesuatu yang susah. Menulis membutuhkan konsistensi dan niat yang kuat. Ia menuturkan, melalui tulisan bisa berkeliling dunia. “Berawal dari tulisan, saya bisa mendapatkan beasiswa kuliah S2 di Amerika dan di London. Selain itu, semenjak saya mendalami dunia novel banyak tawaran dari berbagai dunia untuk menjadi pembicara. Bahkan dari menulis saya mendapatkan berbagai penghargaan.”

Tulisan menjadi salah satu sarana dalam mengungkapkan gagasan yang sangat sulit jika diutarakan. “Terkadang ada beberapa hal yang susah jika diutarakan, tetapi melalui tulisan kita mampu menyuarakan dengan cara yang lebih terkonsep.”

Ia menambahkan, proses menulisnya diawali dengan menggali cerita ataupun isu, kemudian luruskan niat dengan suntikan stamina yang tidak putus, selalu konsisten dalam menulis, dan selalu lakukan riset serta memperbanyak referensi.

Mahasiswa sebagai generasi intelektual tentu harus terbiasa dengan dunia menulis. Banyak orang yang membaca tetapi jarang orang yang mengimplementasikan kembali lewat tulisan. “Menulislah dari hati, karena hati memberikan kedamaian serta menulislah demi kebenaran. Banyak isu ataupun berita yang bernada hoaks bermunculan di mana-mana karena ditangani oleh penulis yang tidak menggunakan hati dan akal. Sebagai penulis haruslah menjunjung kebenaran dan keberpihakan pada kebenaran.” (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ahamd-Fuadi-berbagi-kisah-dalam-dunia-kepenulisan.jpg 720 1113 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-09 12:00:532020-12-08 09:47:45Ahmad Fuadi: Menembus Batas lewat Tulisan

Pelatihan Jurnalistik: Membentuk Generasi Jurnalis Anti Hoaks

09/12/2020/in Terkini /by Ard

Peserta pelatihan jurnalistik bersama Ahmad Fuadi

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Pelatihan Jurnalistik bersama Ahmad Fuadi dengan tema “Membentuk Generasi Jurnalis Anti Hoaks”. Acara tersebut dilakukan dalam jaringan (daring) melalui kanal YouTube BSA UAD dan terhubung langsung melalui Zoom.

Dr. Yoyo, S.S., M.A. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) BSA menuturkan pelatihan jurnalistik sangat penting sebagai tambahan ilmu bagi mahasiswa. “Menjadi jurnalis di Arab dan Timur Tengah menjadi peluang yang menjanjikan. Hal ini perlu disadari oleh mahasiswa BSA agar dapat mengembangkan potensi dalam dunia kepenulisan.”

“Jurnalis menjadi profesi yang dekat dengan masyarakat. Reporter senantiasa memberikan informasi teraktual dan tepercaya bagi pembaca. Di era digital seperti sekarang, banyak portal berita online yang eksistensinya semakin maju. Hal ini secara tidak sadar mudah ditemui berita-berita hoaks,” terang Ahmad Fuadi.

Ia menerangkan menjadi jurnalis yang baik harus senantiasa memberikan kebenaran serta keberpihakan pada kebenaran. Perlu adanya riset sebelum melakukan sebuah wawancara. Bahkan saat menulis berita pun tentu dibutuhkan data yang akurat, fakta yang jelas, serta tak lupa verifikasi. Jangan sampai berita yang dibuat mengandung hoaks dan merugikan hajat orang banyak.

Dr. Yoyo, S.S. M.A. saat memberikan sambutan di acara pelatihan jurnalistik

“Jadilah pembaca yang cerdas dengan selalu mengecek alamat URL, cek situs yang terkait, cek apakah ada berita yang sama di portal berita lainnya, gunakan fact-checking, baca teliti siapa penulis dan narasumbernya, serta amati gaya penulisannya,” ujar Fuadi saat membagikan cara mendeteksi hoaks.

Mahasiswa UAD dan kalangan umum sangat antusias dalam mendengarkan pemaparan materi dari Ahmad Fuadi. Kisah perjalanannya dengan tulisan hingga mampu berkeliling dunia menjadi topik yang sangat menarik diperbincangkan. Selain itu, tips dan trik menjadi penulis dan jurnalis hebat sangat menambah wawasan. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acara-seminar-Tips-dan-trik-dalam-debat-bahasa-Indonesia-oleh-Furqanul-Hakim-e1607395363747.jpg 379 523 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-09 08:00:392020-12-10 14:26:41Pelatihan Jurnalistik: Membentuk Generasi Jurnalis Anti Hoaks

Ngobras: Best Practice Debat Bahasa Indonesia

08/12/2020/in Terkini /by Ard

Acara seminar Tips dan trik dalam debat bahasa Indonesia oleh Furqanul Hakim

Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam rangka mengembangkan potensi mahasiswa baru (maba) mengadakan Ngobrol Bahasa dan Sastra (Ngobras) dengan judul “Best Practice Debat Bahasa Indonesia” pada Rabu (25-11-2020). Ngobras disiarkan langsung melalui akun Facebook Sasindo UAD dan terhubung langsung menggunakan aplikasi Zoom.

Sebanyak 96 peserta terdiri atas mahasiswa Sasindo dan kalangan umum sangat antusias mengikuti Ngobras hingga akhir sesi. Furqanul Hakim, S.S., M.Pd. B.Ing. selaku Juri Kompetisi Debat Mahasiswa Nasional (KDMN) menjadi pembicara dan dimoderatori langsung oleh Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A. selaku Ketua Program Studi (Kaprodi) Sasindo UAD.

“Ketika melakukan sebuah perdebatan dalam kompetisi, peserta jangan terlalu memberikan argumen yang solutif. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan argumen yang justru berbahaya. Sebaiknya pembicara memberikan banyak pernyataan serta memberikan elaborasi,” ungkap Furqanul dalam sesi pemaparan materi.

Seminar debat dilakukan sebagai pengantar materi dalam mata kuliah retorika yang wajib diambil oleh mahasiswa semester satu. “Mahasiswa harus mampu menyusun argumen-argumen yang tepat serta berpikir kritis sehingga dapat mengutarakan pendapatnya secara sistematis sebagai salah satu komponen soft skill yang penting dikuasai. Selain itu, seminar debat ini sebagai tambahan ilmu dalam mata kuliah retorika,” terang Intan.

Ia juga berharap semoga dengan diadakannya seminar debat ini dapat melahirkan bibit-bibit unggul dari Prodi Sasindo yang dapat mewakili UAD di ajang KDMN.

“Saya merasa beruntung dapat mengikuti seminar debat. Sebagai pemula, saya tidak tahu menahu tentang dunia debat. Namun, dengan diadakan seminar ini saya menjadi paham tips dan trik dalam menyusun sebuah argumen dalam lomba debat,” kesan Sabar Stilla mahasiswi Sasindo semester satu. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pamfle-acara-Ngobras-Best-Practice-Debat-Bahasa-Indonesia-e1607395022389.jpg 484 707 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-08 18:00:022020-12-08 09:37:23Ngobras: Best Practice Debat Bahasa Indonesia

Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal guna Teguhkan Karakter

08/12/2020/in Terkini /by Ard
Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. saat menjadi materi di acara Langkah Pakar dengan tema Meneguhkan karakter pada anak dengan pembelajaran bahasa Inggris

Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. saat menjadi materi di acara Langkah Pakar dengan tema ‘Meneguhkan Karakter Pada Anak dengan Pembelajaran Bahasa Inggris’

“Karakter menjadi sifat-sifat kejiwaan dalam bersikap dan berperilaku, serta dapat dikatakan pula sebagai akhlak dan budi pekerti yang dapat membedakan tabiat seseorang. Penanaman pola karakter tidak hanya dilakukan dalam kegiatan kebangsaan dan kebhinekaan saja, melainkan dengan pembelajaran bahasa dapat menguatkan karakter bagi anak,” ungkap Azwar Abbas, S.Pd., M.Hum. selaku dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat berbagi pengalaman penelitiannya di Langkah Pakar (26-11-2020).

Pembelajaran bahasa tidak hanya mempelajari struktur bahasa saja, tetapi melalui bahasa peserta didik dapat mengenal budaya serta kearifan lokal dari sebuah bahasa tersebut. Tidak terkecuali dengan pembelajaran bahasa Inggris.

“Walaupun pembelajaran bahasa Inggris, bukan berarti kita meninggalkan bahasa dan budaya sendiri. Melalui pembelajaran bahasa Inggris juga dapat dikombinasikan dengan unsur kearifan lokal,” terang Azwar.

Meneguhkan karakter dengan pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan melakukan program pembelajaran yang semenarik mungkin. Dapat pula memasukkan nilai kearifan lokal di setiap tema pembelajaran. Misalnya, saat tema teks naratif dapat dikombinasikan dengan sejarah lokal seperti tokoh Pangeran Diponegoro dan R.A. Kartini. Walaupun teks yang disajikan dalam bahasa Inggris, cerita yang diangkat berasal dari nilai-nilai kearifan lokal.

“Pembelajaran bahasa Inggris yang didesain menggunakan metode dan materi kearifan lokal, menjadi salah satu cara dalam menguatkan karakter peserta didik dan menumbuhkan kecintaan pada bangsa. Bukan berarti kita mempelajari bahasa asing kemudian lupa akan bahasa sendiri. Tentu yang harus dilakukan ialah utamakan bahasa Indonesia, lestarikan bahasa daerah, dan kuasai bahasa asing,” imbuhnya. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Azwar-Abbas-S.Pd_.-M.Hum_.-saat-menjadi-materi-di-acara-Langkah-Pakar-dengan-tema-Meneguhkan-karakter-pada-anak-dengan-pembelajaran-bahasa-Inggris.jpg 720 1265 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-12-08 09:33:272020-12-08 09:33:27Bahasa Inggris dengan Kearifan Lokal guna Teguhkan Karakter
Page 493 of 510«‹491492493494495›»

TERKINI

  • Menjaga Iman di Era Digital16/07/2025
  • Kemampuan Art of Interpretation sebagai Fondasi dalam Profesi Advokat16/07/2025
  • BHP UAD Gelar Pelatihan Penulisan Artikel Populer di Media Massa16/07/2025
  • Mahasiswa UAD Buat Inovasi Mi Instan Sehat Berbahan Dasar Bekatul Padi15/07/2025
  • Tim Desang Lolos Pendanaan P2MW 2025 dengan Inovasi Diversifikasi Jantung Pisang15/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Sabet Juara di FiPEX 2025 Lewat Inovasi Smart Locker IoT15/07/2025
  • UKM Karate UAD Borong Medali di Ajang Nasional12/07/2025
  • Langkah Berani Arya Eka Putra: Dari Keraguan Menjadi Juara I Pilmapres LLDikti V10/07/2025
  • Irgiawan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UAD Raih Juara II Nasional di Ajang SILAT APIK-PTMA 202510/07/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Bronze Medal dan Best Poster di Kompetisi Nasional Business Plan05/07/2025

FEATURE

  • Al-Qur’an sebagai Pedoman dalam Kehidupan11/07/2025
  • Terapi Kesehatan Mental Menurut Al-Qur’an dan as-Sunnah10/07/2025
  • Teman Sebaya Bukan Cuma Pendengar: Look, Listen, Link10/07/2025
  • Apa Kabar Kesehatan Mental Mahasiswa?09/07/2025
  • Kepribadian dan Metode Pendidikan Nabi05/07/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top