Nurcholid: Cukupi Gizi Seimbang sejak Bayi
Gizi seimbang perlu dicukupi dengan mengonsumsi makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah porsi yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur. Perhatikan empat prinsip dasar gizi seimbang yaitu keanekaragaman makanan, aktivitas fisik yang terukur dan teratur, kebersihan diri dan lingkungan yang selalu terjaga, serta pantau dan perhatikan berat badan selalu ideal, (4-10-2020).
“Empat parameter perkembangan anak yang sering dipakai untuk skrining yaitu sosial personal, gerakan motorik halus-adaptif, bahasa, serta gerakan motorik kasar. Kuncinya stimulasi yang tepat seperti menyentuh bayi merupakan ekspresi mendalam dan afeksi, berinteraksi dengan berbicara, bernyanyi, memeluk, dan bercanda, mengajak aktif bermain, 90% potensi kecerdasan otak tercapai selama balita, dan berilah bayi makanan bergizi,” papar dr. Nurcholid Umam, K.Sp.A., M.Sc. selaku dosen Fakultas Kedokteran (FK), Universitas Ahmad Dahlan (UAD), dalam webinar Bulan Bakti 2020 bertajuk “Pemenuhan Gizi Seimbang” via Zoom yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa FK UAD.
dr.
Nurcholid mengajak para ibu dan calon ibu memperhatikan makanan bayi. Air susu ibu merupakan makanan terbaik dari usia 0 sampai enam bulan, halal, serta bergizi seimbang. Tips pemberian makan kepada anak yaitu menyusui dengan benar, yang juga merupakan awal makanan baik. Jangan terburu-buru memberi makanan setengah padat dan padat, selalu ciptakan suasana makan yang menyenangkan, dan perhatikan tampilan makanan.
Masalah malnutrisi terjadi kepada banyak balita di Indonesia yang menyebabkan perawakan pendek dan sangat pendek. Perawakan pendek karena kekurangan gizi disebut stunting, sedangkan yang disebabkan faktor genetik dinamai short stature. “Tingginya prevalensi perawakan pendek pada balita menunjukkan bahwa populasi tersebut mengalami kekurangan gizi dalam waktu yang lama. Gizi menentukan masa emas anak, berikanlah gizi cukup dan seimbang pada 1.000 hari pertama kehidupan, pola pengasuhan dan pendidikan yang berkelanjutan sangat menentukan pertumbuhan anak di masa yang akan datang,” ucapnya. (JM)