Posts
Social Venture Conference “Revolutionary Act Toward Industry 4.0” di UAD dengan Adjudicator Najwa Shihab
/in Galeri /by ArdPemeriksaan Kesehatan untuk Dosen dan Karyawan UAD serta Masyarakat Umum dalam Rangka Milad UAD ke-59
/in Galeri /by ArdGantikan Kasiyarno, Muchlas Dilantik Sebagai Rektor UAD Yogyakarta
/in Lain - Lain /by newsuadUniversitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD Yogyakarta) memiliki nahkoda baru. Dia adalah Dr Muchlas MT. Muchlas yang resmi dilantik sebagai rektor UAD Periode 2019-2023 menggantikan posisi Dr Kasiyarno M.Hum yang sudah menjabat selama 12,5 tahun. Sebelum dilantik di ruang Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama UAD, Rabu (9/10/2019), Muchlas yang sebelumnya menjabat Wakil Rektor UAD ini mengucapkan sumpah jabatan dan penandatanganan berita acara sumpah jabatan disaksikan Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Dr Haedar Nashir dan Rektor UAD demisioner Dr Kasiyarno. |
|
Sumber https://www.timesindonesia.co.id/read/232476/20191009/130628/gantikan-kasiyarno-muchlas-dilantik-sebagai-rektor-uad-yogyakarta/ |
International Conference : ICW-TELKOMNIKA 2018
/in Event /by NewsUADInternational Conference and Workshop on Telecommunication, Computing, Electronics and Control (ICW-TELKOMNIKA) is annual international conference where all experts from home and abroad come together to present their latest works and share new ideas & visions for achieving the future telecommunication, computing, electronics and control for living a better life. 2018 ICW-TELKOMNIKA will be held on November 13-16, 2018 at Grand Dafam Rohan Hotel, Yogyakarta, Indonesia. This conference is hosted by Universitas Ahmad Dahlan and organized by TELKOMNIKA Telecommunication Computing Electronics and Control (Scopus indexed journal).
This year’s conference theme is “Industry 4.0 Virtual, Augmented & Mixed Reality for Human-Robot Interactions (VAM-HRI) in Smart Service Systems: Present Findings & Future Directions for Living A Better Life“. Industry 4.0 represents the fourth industrial revolution in manufacturing and industry which is the current industrial transformation with automation, data exchanges, cloud, cyber-physical systems, advanced robots & cobots, big data, virtual & augmented reality, edge computing, artificial intelligence, Internet of Thing and (semi-)autonomous industrial techniques to realize smart industry and manufacturing goals in the intersection of people, new technologies and innovation.
All presented papers in this conference (after revisions based upon feedback at the conference & workshop, if necessary) will be published in the TELKOMNIKA Telecommunication Computing Electronics and Control (Scopus indexed journal, SNIP: 0.822, CiteScore: 0.75, SJR: 0.250, Q3).
Agenda
- Nov 13, 2018 (08.00-21.00): International Conference-Keynote Speeches and Parallel Sessions
- Nov 14, 2018 (08.00-11.45): International Conference (cont.)
- Nov 14, 2018 (13.00-17.00): Tutorial on Humanoid Robot (Prof. Nadia Magnenat Thalmann), Virtual Reality (Prof. Daniel Thalmann) and Intelligent Autonomous Systems (Prof. Er Meng Joo)
- Nov 14, 2018 (18.00-21.30): Award Ceremony Program and Gala Dinner
- Nov 15, 2018 (08.00-16.00): 2018 6th Scientific Writing Workshop on TELKOMNIKA Editors and Authors Meeting (TEAM)
- Nov 16, 2018: One Day Tour Yogyakarta (optional) – Tour to Yogyakarta and vicinity visiting Sultan’s Palace or Kraton, Taman Sari Water Castle, Borobudur and Prambanan Temples.
Keynote Speakers | Citations Analysis | |
Prof. Dr. Daniel Thalmann | Google Scholar : Citations=26811 times, h-index=85 | Scopus : Citations=6472 times, h-index=42 |
Prof. Dr. Nadia Magnenat Thalmann | Google Scholar : Citations=24887 times, h-index=82 | Scopus : Citations=6786 times, h-index=43 |
Prof. Dr. Er Meng Joo | Google Scholar : Citations=7857 times, h-index=40 | Scopus : Citations=5323 times, h-index=34 |
Important Dates
Paper submission deadline: June 15, 2018
Notification of Acceptance : July 30, 2018
Camera ready-papers deadline: August 31, 2018
Registration deadline: September 30, 2018
Conference Date: November 13-16, 2018
TELKOMNIKA Telecommunication, Computing, Electronics and Control
website: http://telkomnika.ee.uad.ac.id
online system: http://journal.uad.ac.id/index.php/TELKOMNIKA
Phone: +62 (274) 563515, 511830, 379418, 371120 ext: 3208
Fax : +62 (274) 564604
Download : Poster
Sumber : http://journal.uad.ac.id/index.php/telkomnika/pages/view/conference
Pengembangan Rumah Produksi TV Digital dan Radio Komunitas
/0 Comments/in Terkini /by newsuadEra digital saat ini telah merambah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam industri pertelevisian. Hal ini sebagaimana dikabarkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, juga Komisi Penyiaran Indonesia. Pada 2018 mendatang, Indonesia akan berada dalam era televisi (TV) digital. Era ini merupakan hasil konsensus bersama negara-negara dunia yang tergabung dalam International Telecommunication Union (ITU). Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa dunia harus melaksanakan digitalisasi di bidang TV pada tahun 2015.
Berbeda dengan TV analog‒satu kanal hanya digunakan untuk satu stasiun, dan “pemilik” kanal adalah stasiun yang bersangkutan‒maka pada TV digital, satu kanal bisa digunakan hingga 12 stasiun‒dengan mempertimbangkan kualitas (pada umumnya satu kanal hanya digunakan untuk 6-8 stasiun). Pemilik kanal bukanlah stasiun TV, tetapi sebuah perusahaan network provider. Sementara itu, stasiun TV hanya sebagai content provider.
Seiring dengan kemajuan teknologi pemampatan (kompresi) data, terbuka kemungkinan mengembangkan format konten siaran. Misalnya, pola teletext (pada era analog) bisa dikembangkan lebih luas dengan halaman-halaman baru dan tayangan bergerak tanpa menambah bandwidth. Artinya, terbuka kemungkinan “lahan media” baru yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan komersial.
Dengan demikian, saat era digital nanti berlangsung maka dimungkinkan akan ada 72 TV siaran secara bersamaan di setiap daerah atau setidaknya separuhnya (36 TV). Dengan demikian, peluang Production House (PH) atau rumah produksi untuk membuat dan memproduksi sebuah program acara, sangat terbuka lebar.
Sebagai gambaran, bila terdapat 36 stasiun maka secara hitungan kasar, ada 36 × 24 jam per hari dari TV content provider yang butuh acara untuk ditayangkan. Bisa ambil satu jam saja tiap hari sudah sangat baik. Inilah peluang besar bagi seluruh elemen anak bangsa untuk berpartisipasi dalam industri kreatif dengan karya-karya yang dapat dibanggakan.
Persyarikatan Muhammadiyah sebagai organisasi Islam berkemajuan tentunya terpanggil untuk ikut berperan aktif dalam era digitalisasi penyiaran tersebut. Karena era inilah yang nantinya akan mendesentralisasikan kepemilikan media TV dan desentralisasi konten. Dengan desentralisasi konten, akan semakin banyak bermunculan stasiun TV daerah, dan peluang bagi rumah produksi semakin besar. Kenyataan ini tentu akan mengakibatkan kebutuhan materi siaran yang meningkat sangat tajam, yang berarti juga meningkatkan produksi tayangan.
Selain untuk kebutuhan konten selama siaran, juga untuk persaingan menarik perhatian pemirsa. Stasiun TV dengan sumber daya manusia yang terbatas, boleh jadi akan melempar pekerjaan keluar atau menerima tayangan dari rumah produksi. Dengan kondisi seperti ini, banyak peluang untuk rumah produksi, asal dapat memenuhi target jam tayang.
Oleh karena itu, Persyarikatan Muhammadiyah memandang perlu untuk menyiapkan konten TV digital yang lebih menjawab kebutuhan informasi warga Muhammadiyah pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Muhammadiyah dalam mengantisipasi banyaknya kebutuhan pemenuhan konten berkualitas pada era TV digital akan mendorong tumbuhnya rumah produksi konten TV dengan melibatkan Amal Usaha Muhammadiyah, juga Majelis dan Lembaga dari berbagai tingkatan Persyarikatan. Era ini akan menjadi tantangan dan kesempatan Muhammadiyah untuk ikut menjaga kualitas jurnalisme dan desentralisasi konten.
Di sisi lain, lembaga penyiaran (radio) merupakan media informasi dan komunikasi yang mempunyai peran penting dalam penyebaran informasi yang seimbang di masyarakat, memiliki kebebasan, dan tanggung jawab dalam menjalankan fungsinya sebagai media informasi, pendidikan, hiburan, kontrol, serta perekat sosial. Radio komunitas sebagai salah satu bagian dari sistem penyiaran Indonesia, secara praktik ikut berpartisipasi dalam penyampaian informasi yang dibutuhkan komunitasnya, baik menyangkut aspirasi warga masyarakat maupun program-program yang dilakukan pemerintah untuk bersama-sama menggali masalah dan mengembangkan potensi di lingkungan.
Dengan demikian, keberadaan radio komunitas memiliki nilai strategis bagi pengembangan Persyarikatan Muhamadiyah. Selain sebagai media perekat sosial, dapat pula difungsikan sebagai sosialisasi program dan berbagi pengalaman serta fungsi lain yang tidak dapat dipenuhi oleh media TV maupun radio komersial. Adanya diskusi terarah yang fokus pada pengembangan rumah produksi dan radio komunitas ini, tentu dapat menciptakan manual/panduan praktis dan mudah yang diterapkan oleh warga khususnya bagi pegiat di bidang radio komunitas maupun industri TV digital.