• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

19/05/2025/in Feature /by Ard

Materi Kedua Zoom bersama dengan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri (Foto Septia)

Bidang Pengembangan Karakter dan Kesejahteraan (PKK) Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sukses menggelar webinar bertajuk “Kenali Dirimu #3: Temukan Potensimu, Tentukan Kariermu” pada Sabtu, 10 Mei 2025 secara daring melalui platform zoom meeting.

Acara ini bertujuan untuk membantu mahasiswa dalam mengenali potensi diri mereka dan menentukan jalur karier yang sesuai di masa depan. Webinar tersebut menghadirkan Yaniar Fernanda, S.Si., Founder Talent Force sebagai pemateri  yang berbagi pengetahuan tentang pentingnya memahami diri sendiri untuk menentukan arah karier yang tepat.

Webinar ini diikuti oleh mahasiswa dari berbagai jurusan di UAD. Dalam penyampaiannya Yaniar mengungkapkan bahwa banyak mahasiswa yang memilih jurusan dan karier tanpa pemahaman yang cukup tentang minat dan potensi diri mereka. “Memilih karier yang tepat dimulai dengan mengenali diri kita terlebih dahulu. Kita harus mengetahui apa yang kita sukai dan apa yang menjadi kekuatan kita,” ujarnya.

Lebih lanjut, Yaniar menjelaskan bahwa faktor utama dalam memilih karier adalah mengenali dua hal, yaitu passion dan ketekunan/kegigihan. Menurutnya, kedua elemen ini harus ada dalam setiap perjalanan karier untuk mencapai kesuksesan yang berkelanjutan.

“Memilih karier yang sesuai dengan potensi diri akan memudahkan kita untuk mencapai keberhasilan. Tanpa pemahaman tentang diri kita sendiri, kita akan kesulitan bertahan dalam perjalanan karier tersebut,” imbuhnya.

Salah satu poin penting yang disampaikan dalam webinar ini adalah bahwa lebih dari 87% mahasiswa di Indonesia memilih jurusan yang tidak sesuai dengan minat mereka, yang seringkali berujung pada ketidakpuasan dalam berkarier. Oleh karena itu, Yaniar mengajak peserta untuk refleksi diri dan mencoba berbagai pengalaman untuk menemukan jalur yang tepat.

“Banyak orang yang sudah lulus kuliah, namun tidak merasa cocok dengan pekerjaan yang mereka jalani. Itu karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya mereka minati dan kuasai. Oleh karena itu, penting untuk memahami diri sendiri sejak dini,” imbuhnya.

Webinar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada mahasiswa dalam menentukan pilihan karier yang lebih sesuai dengan potensi mereka. Di akhir acara, Yaniar mengajak seluruh peserta untuk berani mengambil langkah pertama dalam mencari tahu lebih dalam tentang diri mereka, serta memilih karier yang bisa membawa mereka pada kesuksesan.

Acara ini menjadi salah satu bentuk komitmen Bidang PKK Bimawa UAD dalam membantu mahasiswa merencanakan karier mereka, dengan tujuan agar mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin dinamis. (Septia)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Materi-Kedua-Zoom-bersama-dengan-Yaniar-Fernanda-S.Si_.-Founder-Talent-Force-sebagai-pemateri-Foto-Septia.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 11:01:182025-05-19 11:28:14Kenali Potensi dan Rancang Karier Masa Depan

Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Repita Purnama Sari, Wisudawati Terbaik II FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Repita)

Menyandang predikat Wisudawati Terbaik II Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Repita Purnama Sari menorehkan prestasi akademik membanggakan dengan IPK 3,96 dan masa studi yang efisien, yakni 3,5 tahun.

Pencapaian ini menjadi buah dari perjuangan panjang, dedikasi, serta manajemen diri yang matang. “Saya merasa terharu dan bangga karena saya mampu menyelesaikan studi dengan baik. IPK ini adalah bentuk tanggung jawab dan dedikasi yang saya jaga sejak awal kuliah,” ujar Repita.

Selama menempuh pendidikan, Repita mengaku bahwa manajemen waktu menjadi tantangan utama. Kegiatan akademik yang beririsan dengan skripsi dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) menuntutnya untuk menetapkan prioritas secara tepat. “Saya terbiasa menyusun skala prioritas dan menuntaskan hal-hal mendesak terlebih dahulu,” ungkapnya.

Untuk menjaga konsistensi prestasi, Repita mengandalkan strategi belajar yang meliputi mengumpulkan tugas tepat waktu, aktif berdiskusi dan berbagi dengan teman, serta menjaga keseimbangan spiritual melalui ibadah dan doa. “Menurut saya, keberhasilan akademik tidak hanya soal belajar keras, tapi juga membangun relasi yang baik dan menjaga kualitas ibadah,” tuturnya.

Dari banyak pengalaman akademik, mata kuliah Pendidikan Seni Tari dan Drama menjadi salah satu yang paling membekas bagi Repita. Selain mampu mempererat kebersamaan antarmahasiswa, ia juga menikmati proses belajar karena kecintaannya terhadap seni tari. Ia juga menyebut Dr. Vera Yuli Erviana sebagai dosen paling berkesan karena perannya yang komprehensif, sebagai dosen pembimbing skripsi, wali akademik, sekaligus penasihat dalam pengambilan keputusan penting.

Tak hanya berprestasi dalam akademik, Repita turut aktif dalam UKM Tari dan menjadi bagian dari tim pengibar bendera di berbagai momen penting, baik di tingkat kampus maupun LLDikti. Keseimbangan antara akademik dan kegiatan nonakademik menjadi bagian dari proses pengembangan dirinya.

Repita mengungkapkan bahwa pencapaiannya tak lepas dari dukungan penuh kedua orang tuanya, Sugiyono, S.Pd. dan Rini Widayati, S.Pd. “Capaian ini saya persembahkan untuk orang tua saya. Mereka selalu menjadi semangat dan sumber kekuatan dalam setiap langkah,” katanya.

Motivasi utama Repita adalah membanggakan orang tua dan menjadi pribadi yang sukses secara utuh. Ia berencana untuk melanjutkan studi ke jenjang S2, sekaligus meniti karier profesional di bidang pendidikan. Jika diberi kesempatan mengulang masa kuliah, Repita ingin lebih banyak menikmati kebersamaan dengan teman-teman seperjuangan yang setia mendampingi dalam suka maupun duka.

Dalam satu kata, ia merangkum perjalanan akademiknya sebagai, “Berjuang.” Bagi Repita, menjadi keren adalah tentang bagaimana seseorang memberi dampak positif bagi lingkungan sekitarnya. “Tetap semangat dan jangan mudah menyerah. Jangan hanya fokus pada nilai, tapi manfaatkan setiap kesempatan dan jangan lupa, ada orang tua yang ingin kita banggakan.” (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Repita-Purnama-Sari-Wisudawati-Terbaik-II-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Repita.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:51:532025-05-19 10:51:53Berjuang dalam Cinta dan Disiplin

Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

19/05/2025/in Feature /by Ard

Khaidar Naufal saat penyampaian materi pada pelatihan literasi IMM PBII Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM PBII UAD)

Di tengah riuh rendah dunia akademik yang kerap menempatkan penulisan semata sebagai pemenuhan administratif, sebuah pelatihan literasi di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) justru menghadirkan paradigma baru. Pada Rabu, 7 Mei 2025, Laboratorium Bengkel Media Pembelajaran Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UAD menjadi ruang dialektika antara teknis menulis dan kesadaran etik.

Di sinilah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, serta Pendidikan Bahasa Inggris PBII FKIP UAD menyelenggarakan Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Sastra dengan tema “Tulis dengan Hati, Sunting dengan Teliti: Kader IMM sebagai Penulis yang Beretika dan Kreatif.”

Salah satu narasumber dalam sesi ini adalah Khaidar Naufal Pasingsingan, yang secara khusus membawakan materi tentang puisi. Ia mengurai konsep kepenulisan puisi bukan sekadar sebagai sarana ekspresi estetik, tetapi juga sebagai medium refleksi, etika, dan keberanian menyuarakan realitas. Bagi Khaidar, puisi adalah ruang sintesis antara kepekaan dan kedalaman berpikir.

Mengawali sesinya, Khaidar mengajak peserta untuk memahami bahwa karya tulis, terlebih karya sastra dan jurnalistik, merupakan bentuk rekaman dan interpretasi terhadap pengalaman manusia yang paling berkesan, sebagaimana dinyatakan oleh Pradopo. Namun, pengalaman itu tidak serta-merta dapat dituangkan begitu saja. Ia menampilkan satu alur berpikir yang ia susun dalam tiga elemen utama rasa, referensi, dan metafora.

“Menulis yang berkesan selalu dimulai dari rasa. Rasa yang tajam terhadap realitas akan mendorong kita mencari referensi yang relevan, baik berupa bacaan, pengalaman sosial, maupun fenomena budaya yang pada akhirnya diramu dalam bentuk metafora, atau simbol-simbol kreatif yang menjadi kekuatan khas dalam penulisan.”

Model tiga tahap ini bukan sekadar formula, melainkan metodologi kepenulisan yang menggabungkan kepekaan, pengayaan intelektual, dan estetika. Rasa adalah sumber inspirasi, referensi adalah jembatan nalar, dan metafora adalah bentuk ekspresi.

Khaidar pun mengaitkan konsep tersebut dengan praktik menulis berita dan puisi, dua genre yang banyak digeluti peserta pelatihan. Dalam berita, rasa muncul dalam bentuk keberpihakan pada nilai kemanusiaan, referensi tampak dalam fakta dan data, sedangkan metafora hadir dalam gaya bahasa yang mampu menyentuh pembaca tanpa kehilangan objektivitas.

Sementara dalam puisi, ketiga unsur itu menjadi inti. Peserta diajak mengasah sensitivitas emosi, mengeksplorasi bacaan sastra, lalu membentuk gambaran puitik melalui diksi, rima, dan tipografi. Tak berhenti pada teori, mereka kemudian menulis puisi yang akan dihimpun dalam antologi bersama, sebuah langkah awal dalam menumbuhkan keberanian berkarya dan berbicara melalui tulisan.

Lebih dari sekadar pelatihan, forum ini menjadi ruang pertumbuhan kesadaran. Kesadaran bahwa menulis bukan hanya tentang keterampilan, melainkan juga integritas. Sebuah kesadaran yang, menurut Khaidar, harus dibangun terus-menerus jika mahasiswa ingin menjadikan literasi sebagai instrumen perubahan. “Penulis yang baik adalah mereka yang mampu menangkap realitas dengan hati, membaca dunia dengan jernih, dan menuliskannya dengan tanggung jawab,” pungkasnya.

Dalam lanskap pendidikan tinggi yang kian kompetitif dan pragmatis, pelatihan seperti ini mengingatkan kita bahwa intelektualitas sejati tak lahir dari angka semata, tetapi dari keberanian untuk berpikir, merasa, dan menyuarakan gagasan dengan jujur dan estetik. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Khaidar-Naufal-saat-penyampaian-materi-pada-pelatihan-literasi-IMM-PBII-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-PBII-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:42:472025-05-19 10:42:47Menulis dengan Etika, Merespons Realitas

Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

19/05/2025/in Feature /by Ard

Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., Pemateri Kajian Ahad Pagi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Anove)

Kajian Ahad Pagi menjadi agenda rutin di Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Minggu, 11 Mei 2025 kajian ini menghadirkan Ustaz Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D., yang merupakan anggota Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Ia membawakan materi dari kitab Mukhtashar Minhajul Qashidin karya ulama besar Ibnu Qudamah, dengan mengangkat tema “Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil”.

Dalam pemaparannya, Ustaz Fajar menjelaskan bahwa Ibnu Qudamah banyak menekankan pentingnya bersikap proporsional dalam memandang dunia. Berdasarkan berbagai ayat dalam al-Qur’an, termasuk Q.S. Ali-Imran ayat 14, dunia dijelaskan sebagai sesuatu yang hina jika dijadikan tujuan utama kehidupan.

“Allah memberikan perumpamaan dunia yang tampak indah dan memikat, dari wanita, anak-anak, harta, emas, hingga kekuasaan. Namun semua itu hanyalah ujian bagi manusia, terutama bagi laki-laki, yang seringkali diuji lewat kecintaan dan obsesi terhadap perempuan dan harta,” ungkapnya.

Ustaz Fajar mengingatkan dengan mengutip perkataan Rasulullah saw., bahwa dunia sejatinya adalah tempat sementara. “Dunia itu penjara bagi orang-orang yang beriman. Barangsiapa yang terlalu mencintai dunia, itu bisa membahayakan akhiratnya, dan sebaliknya. Dunia ini bukan tempat selamanya,” ujarnya.

Menurutnya sikap tamak bukanlah akibat dari kemiskinan, melainkan lahir dari ketidakpuasan dan obsesi berlebihan terhadap dunia. Ia mencontohkan bahwa orang yang korupsi bukan karena mereka miskin, tetapi karena mereka tamak.

Dalam hal ini, Hasan Al-Bashri pernah berkata bahwa orang yang terlalu mencintai dunia bagaikan orang yang meminum racun tanpa tahu penawarnya. Kebahagiaan dunia hanya sesaat, dan setelah itu bisa berubah menjadi kesedihan.

“Jika Allah memberi nikmat, kita harus waspada. Kalau nikmat itu justru menjauhkan kita dari Allah, itu tanda lemah iman.”

Kajian ini menegaskan pentingnya menjaga hati agar tidak terperangkap dalam kecintaan berlebih terhadap dunia yang fana, dan menjadikan kehidupan dunia sebagai ladang bekal untuk meraih akhirat yang lebih kekal. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ustaz-Fajar-Rachmadhani-Lc.-M.Hum_.-Ph.D.-Pemateri-Kajian-Ahad-Pagi-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:23:392025-05-19 10:23:39Bahaya Sikap Tamak dan Bakhil

Laboratorium Teknologi Pangan UAD Fasilitasi Praktikum bagi Mahasiswa UT

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Fasilitasi Praktikum Kimia dan Analisis Pangan bagi Mahasiswa UT (Foto. Ismu)

Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menunjukkan perannya sebagai pusat pembelajaran terapan dengan menyelenggarakan kegiatan praktikum Kimia dan Analisis Pangan bagi mahasiswa Program Studi Teknologi Pangan Universitas Terbuka (UT). Kegiatan ini berlangsung pada Jumat–Sabtu, 9–10 Mei 2025, bertempat di Laboratorium Kimia Pangan, Gedung Laboratorium Terpadu Kampus 4 UAD.

Sebanyak 19 mahasiswa UT mengikuti praktikum sebagai bagian dari pemenuhan mata kuliah wajib dalam kurikulum. Kegiatan ini dipandu langsung oleh Ir. Ibdal, Ph.D., dosen Teknologi Pangan UAD, didampingi laboran Ismu Rohmah Rusmaningtyas, S.Si., serta asisten praktikum Adi Satria.

Hari pertama praktikum mencakup pengujian kadar air menggunakan metode oven, analisis lemak dengan metode soxhlet, serta penentuan berat jenis lemak menggunakan piknometer. Pada hari kedua, mahasiswa mempraktikkan penetapan kadar protein dengan metode kjeldahl dan analisis kadar gula total menggunakan metode anthrone.

Salah satu mahasiswa UT, Debora, menyampaikan kesan positif terhadap pelaksanaan praktikum. Ia mengungkapkan bahwa praktikum berlangsung menyenangkan, dengan fasilitas laboratorium yang lengkap serta bimbingan dari dosen dan asisten yang ramah dan mudah dipahami. “Pokoknya seru dan fun banget selama praktikum,” ujarnya.

Kegiatan ini berlangsung lancar dan penuh antusiasme dari para mahasiswa UT. Kolaborasi antara UAD dan UT ini diharapkan dapat menjadi bentuk kontribusi nyata dalam mendukung mutu pendidikan tinggi di Indonesia. (AS)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Laboratorium-Teknologi-Pangan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Fasilitasi-Praktikum-Kimia-dan-Analisis-Pangan-bagi-Mahasiswa-UT-Foto.-Ismu.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:13:142025-05-19 10:13:14Laboratorium Teknologi Pangan UAD Fasilitasi Praktikum bagi Mahasiswa UT

Perjalanan Inspiratif Intan Meifilindati, Wisudawati Terbaik FKIP UAD

19/05/2025/in Terkini /by Ard

Intan Meifilindati, Wisudawan Terbaik FKIP Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Intan)

Dalam momentum yang penuh khidmat, Sidang Terbuka Senat Universitas Ahmad Dahlan dengan agenda Wisuda Sarjana Terapan, Sarjana, Magister, dan Doktor Periode III Tahun Akademik 2024/2025 diselenggarakan pada Sabtu, 10 Mei 2025. Nama Intan Meifilindati mencuat sebagai wisudawati terbaik 1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) sekaligus terbaik Fakultas, dengan capaian akademik yang membanggakan.

Lulusan asal Sleman ini berhasil menyelesaikan studinya dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,97, sebuah pencapaian istimewa yang merupakan buah dari perjuangan, disiplin, dan dedikasi tinggi. “Tentunya sangat terkejut, senang, dan tidak menyangka. Ternyata di balik perjuangan yang jungkir balik, tangisan, dan waktu yang terkuras untuk berbagai kegiatan kampus, akhirnya semua terbayarkan,” ungkap Intan penuh haru.

Konsistensi dan Strategi Belajar

Intan menegaskan bahwa IPK 3,97 bukanlah hasil dari kerja singkat. Sejak awal perkuliahan, ia memegang teguh prinsip untuk terus berkembang dari versi dirinya yang sebelumnya. “IPK ini adalah hasil dari benih yang saya tanam sejak garis awal hingga garis akhir. Konsistensi adalah kunci. Saya terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setiap harinya,” ujarnya.

Strategi belajar yang ia terapkan pun sederhana namun efektif. Ia mencermati Rencana Pembelajaran Semester (RPS) setiap mata kuliah dan membiasakan diri untuk menuliskan kembali hal-hal yang belum dipahami. “Karena bencana ilmu adalah lupa,” tegasnya.

Manajemen Waktu dan Mental yang Tangguh

Salah satu tantangan utama yang dihadapi Intan adalah bertabrakannya agenda akademik dan non-akademik. Solusinya adalah menyusun timeline dan sistematika pengerjaan tugas secara detail agar semua kegiatan berjalan maksimal. “Saya membuat jadwal harian. Jika tugas A harus selesai pukul 15.00, saya pastikan tidak lewat. Dan ketika ada waktu luang, saya manfaatkan untuk menyegarkan pikiran ke alam terbuka.”

Selama kuliah, Intan aktif sebagai Ketua Artsquad periode 1 dan mengikuti program PPK Ormawa HMPS PGSD UAD. Aktivitas ini menjadi ruang penting dalam mengasah komunikasi, kepemimpinan, dan penguatan mental.

Kesan Mendalam dan Figur Inspiratif

Mata kuliah paling berkesan baginya adalah saat pembuatan media pembelajaran. Sementara itu, Dr. Ika Maryani, M.Pd., selaku dosen pembimbing skripsinya, memberikan kesan istimewa karena mampu mendampingi mahasiswa dengan penuh dedikasi, meskipun memiliki banyak kesibukan.

Sosok paling berpengaruh dalam keberhasilannya adalah kedua orang tuanya, Abu Sofyan dan Rumtini. Ayahnya, yang hanya lulusan SMP, tetap gigih menyekolahkan anak dan istrinya hingga pendidikan tinggi. Ibunya senantiasa menjadi pendoa setia dalam setiap langkah perjuangan Intan.

Motivasi, Refleksi, dan Rencana Masa Depan

Motivasi terbesar Intan adalah hasrat untuk terus mengasah kemampuan, memperluas jejaring, dan membangun mental yang kuat. Ia berencana untuk bekerja sesuai bidang ilmunya dan melanjutkan studi ke jenjang S2. Jika boleh mengulang masa kuliah, ia ingin lebih aktif dalam organisasi yang dapat melatih kemampuan berbahasa dan komunikasi publik.

“Satu kata untuk menggambarkan perjalanan kuliah saya adalah keren. Karena menjadi pribadi yang keren itu bisa diraih dengan melakukan hal-hal positif dan bermanfaat bagi sekitar,” ungkapnya. “Untuk teman-teman yang masih menempuh studi, nikmatilah setiap prosesnya. Jangan hanya fokus pada nilai, tapi bangunlah relasi yang baik dengan dosen, teman, dan masyarakat. Manfaatkan setiap kesempatan dalam akademik maupun non-akademik. Semua itu akan sangat berguna di masa depan.” tandasnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Intan-Meifilindati-Wisudawan-Terbaik-FKIP-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Intan.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-19 10:00:202025-05-19 10:00:20Perjalanan Inspiratif Intan Meifilindati, Wisudawati Terbaik FKIP UAD

PBI UAD Sosialisasikan Jalur Tugas Akhir melalui Publikasi Ilmiah

17/05/2025/in Terkini /by Ard

Sosialisasi Tugas Akhir Jalur Publikasi Ilmiah oleh PBI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto PBI UAD)

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan sosialisasi tugas akhir jalur publikasi ilmiah pada Rabu, 7 Mei 2025. Kegiatan ini ditujukan bagi mahasiswa semester enam angkatan 2022 sebagai pengenalan alternatif penyelesaian tugas akhir tanpa skripsi.

Ketua Program Studi PBI, Sucipto, Ph.D., menjelaskan bahwa jalur publikasi ilmiah merupakan opsi bagi mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi melalui penulisan dan publikasi artikel ilmiah.

“Alternatif, pengganti skripsi. Tidak wajib sifatnya. Supaya mahasiswa bisa lebih awal menyelesaikan studi,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kesulitan dalam proses penyusunan tugas akhir merupakan pertanda bahwa mahasiswa sedang berada di tahap akhir studi.

Dalam jalur ini, mahasiswa diwajibkan menulis artikel ilmiah yang relevan dengan bidang pengajaran bahasa Inggris berdasarkan penelitian yang dilakukan bersama dosen pembimbing. Artikel tersebut harus dipublikasikan pada jurnal bereputasi nasional (Sinta 1–4) atau internasional (Scopus/WOS), dengan mahasiswa sebagai penulis pertama dan dosen sebagai co-author atau corresponding author.

Sekretaris Program Studi PBI, Rahmi Munfangati, S.S., M.Pd., menekankan pentingnya komitmen dalam menjalani jalur ini. “Kalau sudah mulai, jangan berhenti. Harus komitmen dan konsisten, misal setiap hari satu paragraf,” ungkapnya. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk terbuka dan berdiskusi jika menghadapi kendala.

Persyaratan mengikuti jalur publikasi ini antara lain mahasiswa telah menempuh minimal 100 SKS, lulus mata kuliah metode penelitian, serta menyusun dan menyeminarkan artikel yang telah disetujui pembimbing. Mahasiswa juga harus menunjukkan bukti submit atau accepted dari jurnal tujuan.

Program ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa menyelesaikan studi tepat waktu sekaligus meningkatkan kontribusi publikasi ilmiah di tingkat nasional dan internasional. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-Tugas-Akhir-Jalur-Publikasi-Ilmiah-oleh-PBI-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-PBI-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 13:06:362025-05-17 13:06:36PBI UAD Sosialisasikan Jalur Tugas Akhir melalui Publikasi Ilmiah

UAD Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Dorong Penguatan Riset dan Hilirisasi

17/05/2025/in Terkini /by Ard

 

Tiga Guru Besar Baru Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto Humas UAD)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Sidang Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan guru besar pada Sabtu, 17 Mei 2025, di Ruang Amphitarium, Gedung Utama Kampus IV UAD.

Tiga dosen yang dikukuhkan dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Julan Hernadi, M.Si. dalam bidang Matematika Komputasi, Prof. Dr. Rina Ratih Sri Sudaryani, M.Hum. dalam bidang Sastra dan Gender, dan Prof. Sulistyawati, S.Si., M.P.H., Ph.D. dalam bidang Epidemiologi dan Health system.

Dalam sambutannya, Rektor UAD Prof. Dr. Muchlas, M.T., menyampaikan bahwa dengan pengukuhan ini, jumlah guru besar di UAD kini mencapai 52 orang, dengan empat dosen lainnya sedang menunggu Surat Keputusan (SK) pengangkatan.

“Kami terus menjalankan program pendampingan guru besar. Dari sepuluh dosen yang didampingi, semuanya sudah didaftarkan dan terus kami kawal,” ujarnya.

Ia juga memberikan apresiasi atas karya dan kontribusi para guru besar yang baru dikukuhkan. Prof. Rina dinilai berhasil menghadirkan kajian sastra reformasi yang kuat dalam isu keadilan perempuan, sementara Prof. Julan diharapkan dapat memperkuat pengembangan kecerdasan buatan (AI) melalui kepakarannya di bidang komputasi. Adapun Prof. Sulistyawati dianggap memiliki peran strategis dalam mendorong sistem kesehatan terpadu berbasis riset.

Lebih lanjut, Muchlas menegaskan pentingnya peran guru besar dalam menjaga marwah institusi dan Muhammadiyah, serta mendorong hilirisasi riset. “Kemendikti Saintek telah mencanangkan ‘kampus berdampak’. Maka guru besar diharapkan berperan aktif agar UAD menjadi kampus yang memberi dampak, bukan terdampak,” tegasnya.

Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., Kepala LLDikti Wilayah V juga turut memberikan apresiasi. Ia menyebut bahwa ketiga guru besar yang dikukuhkan memiliki kapasitas luar biasa dan menjadi bukti bahwa gender tidak menjadi hambatan untuk berprestasi.

Selain itu, ia menargetkan percepatan peningkatan jenjang jabatan akademik dosen, khususnya bagi dosen Asisten Ahli dan tenaga pengajar di lingkungan UAD. “Kami harap tahun ini bisa diselesaikan, agar tahun depan prosesnya lebih lancar dan efisien,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala LLDikti juga memberikan apresiasi atas capaian UAD yang telah memperoleh akreditasi internasional AQAS untuk enam program studi. (dnd)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Tiga-Guru-Besar-Baru-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Humas-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 11:46:142025-05-17 13:01:29UAD Kukuhkan Tiga Guru Besar Baru, Dorong Penguatan Riset dan Hilirisasi

Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI

17/05/2025/in Feature /by Ard

Penjelasan Materi IPRC Universitas Ahmad Dahlan (UAD) oleh Boy Kelana (Foto Anove)

Peran teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam dunia kehumasan menjadi sorotan utama dalam sesi penutupan Indonesia Public Relations Conference (IPRC) 2025 yang digelar Sabtu, 10 Mei 2025 di Amphitarium Gedung Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Boy Kelana Soebroto, Ketua Umum Perhumas Indonesia sekaligus Head of Corporate Communications PT Astra Internasional Tbk, menekankan bahwa AI memang mampu mempercepat berbagai proses komunikasi, seperti produksi konten, distribusi informasi, hingga pemantauan media. Akan tetapi, arah, makna, dan nilai dari komunikasi harus tetap ditentukan oleh manusia. AI hanyalah alat, sementara humas tetap berperan sebagai pengarah strategi dan penjaga integritas komunikasi.

“Humas masa depan dituntut untuk bersikap strategis dan adaptif. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, kecepatan saja tidak cukup, praktisi komunikasi juga perlu memahami konteks, menyusun pesan dengan tepat, dan mampu merespons segala bentuk perubahan secara lebih cermat,” katanya.

Selain itu, etika menjadi fondasi utama. Di tengah maraknya pemanfaatan AI, humas harus tetap menjaga kepercayaan publik dengan tidak mengabaikan isu-isu penting, seperti transparansi data, plagiarisme, dan manipulasi informasi. Kemampuan berpikir kritis dan bertanggung jawab secara sosial menjadi kualitas yang harus terus diasah.

Ia menyoroti fenomena di kalangan mahasiswa yang semakin bergantung pada AI untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Kebiasaan ini dapat melemahkan daya pikir dan mengurangi kemampuan analitis mereka. AI seharusnya digunakan sebatas untuk alat bantu, bukan sebagai jalan pintas yang menghilangkan proses belajar. Jika tidak disikapi dengan bijak, ketergantungan pada teknologi justru bisa menjadi bumerang dalam pembentukan karakter profesional di masa depan.

Melalui refleksi ini, Boy mengajak generasi muda untuk tidak hanya mengejar kemudahan, tetapi juga menjaga kualitas pikir, etika, dan arah dalam setiap langkah komunikasi yang diambil. “AI will not replace talents, but talents who can work with AI will,” ujarnya. (Anove)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penjelasan-Materi-IPRC-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-oleh-Boy-Kelana-Foto-Anove.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 11:20:422025-05-17 11:20:42Menjaga Etika Kehumasan di Tengah Laju AI

Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital

17/05/2025/in Feature /by Ard

Lovandria Dwanda Putra, M.Pd., Narasumber Utama Seminar Kewirausahaan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto IMM JPMIPA UAD)

Dunia digital yang berkembang pesat tak hanya mengubah pola komunikasi, namun juga membuka ruang luas bagi generasi muda untuk menjadi pelaku usaha kreatif. Dalam Seminar Kewirausahaan dan Pelatihan Canva yang diselenggarakan oleh Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (JPMIPA) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada 11 Mei 2025, Lovandri Dwanda Putra, M.Pd., hadir sebagai narasumber utama. Ia menyampaikan tentang gagasan strategis, membangun pola pikir wirausaha dan menguasai digital marketing sebagai senjata utama di era teknologi.

Membentuk Mindset Pengusaha: Dari Peluang Kecil ke Gerakan Besar

Lovandri membuka materinya dengan menggarisbawahi pentingnya pola pikir sebagai fondasi kewirausahaan. Ia menekankan bahwa seorang wirausaha sejati bukan hanya menciptakan produk, tetapi mampu membaca peluang sekecil apa pun yang muncul dari kebutuhan diri sendiri maupun lingkungan sekitar. “Mindset pengusaha itu harus dibentuk. Ia tidak datang tiba-tiba. Kita perlu melatih diri untuk berpikir dalam kerangka peluang,” ujarnya.

Ia menjelaskan lima karakter mendasar dari entrepreneurial mindset yang harus ditumbuhkan oleh generasi muda, di antaranya orientasi pada peluang, kemampuan mengambil risiko yang terukur, resiliensi, pantang menyerah, dan proaktif.

Digital Marketing: Dari Gagasan ke Jangkauan Publik

Selain membentuk mentalitas wirausaha, Lovandri juga menyoroti pentingnya pemanfaatan digital marketing sebagai instrumen utama dalam memperluas jangkauan usaha. “Tanpa strategi digital, ide hanya akan menjadi angan-angan. Di era ini, promosi bukan lagi sekadar menyebar selebaran, tapi membangun brand awareness di ruang digital,” jelasnya.

Ia memaparkan ruang lingkup utama dalam digital marketing, antara lain pemasaran media sosial, periklanan online, email marketing, dan Search Engine Optimization (SEO).
Konten Digital
Membangun narasi visual dan verbal yang menarik, edukatif, dan selaras dengan nilai produk atau gerakan yang diusung. Menurutnya, semua strategi tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek (brand awareness), menghasilkan prospek penjualan (lead generation), dan pada akhirnya meningkatkan penjualan secara konkret.

Lovandri juga menambahkan catatan reflektif yang menyentuh sisi psikologis peserta. “Ambisi kita sering menurun karena lingkungan. Maka berkumpullah dengan orang-orang yang satu frekuensi, yang sama-sama suka bisnis, agar semangat tetap terjaga dan visi tetap terarah,” tutupnya. (Mawar)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Lovandria-Dwanda-Putra-M.Pd_.-Narasumber-Utama-Seminar-Kewirausahaan-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-IMM-JPMIPA-UAD.jpg 1080 1920 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2025-05-17 11:13:462025-05-17 11:13:46Menumbuhkan Jiwa Wirausaha Digital
Page 7 of 477«‹56789›»

TERKINI

  • BEM FH UAD Adakan Program “Dikabarin”31/05/2025
  • BHP UAD Adakan Pelatihan Fotografi Bersama Canon Indonesia31/05/2025
  • Bidang Humas dan Protokol UAD Selenggarakan Upgrading Student Support31/05/2025
  • UAD Raih Penghargaan LPTK Terbaik dalam Penyelenggaraan PPG 202431/05/2025
  • UAD Pertahankan Peringkat Pertama PTS Nasional Penerima Hibah Penelitian Kemendiktisaintek 202531/05/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FKM UAD Raih Juara I Lomba Futsal STPN 2025 Se-DIY31/05/2025
  • Inovasi Tim Jelantina Raih Juara 3 Lomba Poster26/05/2025
  • Mahasiswi UAD Raih Gold Medal dan Penghargaan Khusus di Ajang Internasional26/05/2025
  • Tim Bouqet Snack PBSI PPG UAD Juara 1 Lomba Video dalam Gelar Karya 202526/05/2025
  • Tim Arabian PPG PGSD UAD Juara 2 Lomba Poster dalam Gelar Karya 202524/05/2025

FEATURE

  • Perjalanan Hanifia Merawat Cinta Al-Qur’an31/05/2025
  • Cerita Inspiratif Rino, Meniti Karier dan Perjalanan Melawan Burnout31/05/2025
  • Peran Matematika dan Sains Dalam Teknologi31/05/2025
  • Alya: UKM Karate Mendukung Pengembangan Diri Saya31/05/2025
  • Danang, Apoteker UAD dengan 21 Publikasi Ilmiah, 8 Terindeks Scopus24/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top