Penyampaian Materi oleh Immawati Qoni’ah Musallamah Kader IMM FAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Istimewa)

Salah satu kader Immawati Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Qoni’ah Musallamah didapuk menjadi pemateri di acara Distrik Bedah Esai yang diselenggarakan oleh Walidah Institute Pimpinan Cabang (PC) IMM Djazman Al-Kindi Yogyakarta. Acara digelar pada Kamis, 13 Juni 2024 via Google Meet yang dimoderatori oleh Rahmat Riadi. Tema diskusi adalah “Feminisme sebagai Pilihan Perempuan untuk Berjuang” dalam buku Menggunjingkan Feminisme Ragam Sudut Pandang dan Pengalaman. Buku tersebut merupakan buku antologi yang salah satu penulisnya adalah Immawati Qoni’ah.

Feminisme terbagi menjadi dua yaitu feminim dan feminisme. Menurut pandangan umum, feminim merupakan sifat dari perempuan yang berupa lemah lembut, dan anggun. Sedangkan feminisme adalah ideologi yang topik utamanya memperjuangkan hak-hak perempuan, baik itu dari segi kesetaraannya, keadilannya, maupun hal-hal yang bersifat perempuan.

Berdasarkan pengalaman Qoni’ah, tidak semua masyarakat paham tentang feminisme, terutama bagi masyarakat marginal atau pelosok. Di daerah pedesaan isu-isu terkait perempuan banyak sekali terjadi, tidak hanya tentang diskriminasi tetapi juga kesempatan untuk berkarya. Based on true story, teman Qoni’ah yang memiliki kecerdasan dan intelektual yang tinggi, memilih tidak melanjutkan pendidikannya. Alasannya adalah budaya patriarki yang dianut oleh orang tuanya terlampau kuat, sehingga ia tidak diperkenankan untuk mengenyam pendidikan yang lebih tinggi dan hanya berdiam diri di rumah saja.

Feminisme sudah ada sejak tahun 1970-an yang dipelopori beberapa ahli dari Prancis, dan negara luar yang mengangkat isu terkait konflik perempuan. Misalnya diskriminasi, ketidaksetaraan upah, kekerasan seksual (sexual harassment), dan lain-lain. Salah satu cara mengatasi feminisme dapat dilakukan dengan mengikuti organisasi IMM melalui pengadaan diskusi ataupun seminar.

Feminisme biasanya dianggap sebagai hal negatif, padahal feminisme hadir untuk menyetarakan perempuan dan bukan untuk mengungguli laki-laki. Qoni’ah juga berpesan, “Semoga melalui tulisan saya dapat memberikan manfaat yang banyak, terutama masyarakat di luar sana yang kurang memahami feminisme. Pesan yang ingin saya sampaikan dalam buku ini adalah perempuan juga diberikan peran yang sama, perempuan juga perlu didengar, dan perempuan juga memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berkarya lebih baik,” tandas Immawati Qoni’ah. (Lus)

uad.ac.id

Observatorium Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Dok. Humas dan Protokol UAD)

Pendidikan tinggi di Indonesia semakin berkembang pesat yang dibuktikan dengan banyaknya universitas yang menawarkan berbagai pilihan program studi dan fasilitas. Salah satu yang menonjol adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD), kampus yang tidak hanya terkenal dengan program akademiknya yang unggul, tetapi juga dengan jaringan kampusnya yang luas. Dengan memiliki enam kampus yang tersebar di beberapa wilayah, UAD telah membuktikan komitmennya untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada masyarakat.

Setiap kampus UAD dilengkapi berbagai fasilitas yang disediakan untuk mendukung mahasiswa dalam kegiatan belajar yang nyaman dan baik selama menempuh studi. Tak hanya untuk mahasiswa saja, beberapa fasilitas yang ada dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk belajar dan berwisata di kampus UAD.

Fasilitas-fasilitas tersebut berupa sarana perpustakaan, laboratorium, sarana pengembangan kegiatan (minat-bakat), pembinaan spiritual, layanan internet, pembayaran SPP daring dan tempat peribadatan (masjid/musala) yang terdapat di setiap unit kampus, yakni Kampus I, Kampus II, Kampus III, Kampus IV (Kampus Utama), Kampus V, dan Kampus VI UAD.

Kampus utama UAD dilengkapi dengan gedung perkuliahan 10 lantai yang memiliki konsep green building gold grade yang dirancang untuk efisiensi dalam penggunaan energi, penghematan air, melindungi kesehatan, meningkatkan produktivitas, dan mereduksi limbah yang diwujudkan dengan fasilitas gedung yang ramah lingkungan. Perpustakaan, amphitheater, observatorium, masjid dan Islamic Center, asrama mahasiswa, klinik, gedung laboratorium terpadu 7 lantai yang berada di satu kompleks dengan gedung perkuliahan, serta akses internet cepat yang dapat digunakan di seluruh area kampus. (Lid)

Adapun alamat setiap kampus UAD adalah sebagai berikut:

Kampus I (Rektorat)

Jalan Kapas No. 9, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166

Kampus I Unit B

Jalan Kapas No. 14, Semaki, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55166

Kampus II Unit A

Jalan Pramuka No. 42, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161

Kampus II Unit B

Jalan Pramuka No. 5F, Pandeyan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55161

Kampus III

Jalan Prof. Dr. Soepomo, S.H., Warungboto, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55164

Kampus IV (Utama)

Jalan Ahmad Yani, Tamanan, Kec. Banguntapan, Kab. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55191

Kampus V

Jalan Ki Ageng Pemanahan No. 19, Sorosutan, Kec. Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55162

Kampus VI

Jalan Wates-Purworejo No. 234, Dalangan, Triharjo, Kec. Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta 55651

Penerimaan Mahasiswa Baru Universitas Ahmad Dahlan Tahun 2024 selengkapnya di https://pmb.uad.ac.id/

uad.ac.id

Moch. Yordan Rismarinandyo, M.T., Dosen PVTE UAD menjadi narasumber Program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi (Dok. Istimewa)

Dosen Program Studi Pendidikan Elektronika dan Informatika (PVTE) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Moch. Yordan Rismarinandyo, M.T., menjadi narasumber dalam program Upskilling dan Reskilling Guru Vokasi Bidang Seni dan Budaya dengan konsentrasi keahlian animasi. Kegiatan ini dilaksanakan pada 10 Juni 2024 di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya, Yogyakarta.

Program Upskilling dan Reskilling ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan keterampilan guru-guru vokasi dalam bidang seni dan budaya, khususnya animasi. Moch. Yordan yang memiliki keahlian dan pengalaman di bidang animasi, memberikan materi mengenai teknik-teknik terbaru dalam animasi serta implementasi teknologi terkini dalam proses pembelajaran animasi di sekolah-sekolah vokasi.

Dalam sesi tersebut, ia menjelaskan pentingnya guru vokasi untuk terus mengembangkan keterampilan mereka agar dapat mengikuti perkembangan industri animasi yang sangat dinamis. Ia juga memaparkan berbagai metode pengajaran animasi yang efektif, yang dapat diterapkan dalam kurikulum pendidikan vokasi untuk meningkatkan kualitas lulusan.

Peserta program ini, yang terdiri atas guru-guru vokasi bidang seni dan budaya dari berbagai daerah, menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka aktif berdiskusi dan bertanya tentang tantangan yang mereka hadapi dalam mengajar animasi, serta mencari solusi praktis untuk meningkatkan kompetensi mereka.

“Program ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai guru vokasi. Dengan mengikuti sesi ini, kami mendapatkan banyak wawasan baru dan pengetahuan yang dapat kami terapkan di sekolah kami masing-masing,” ujar salah satu peserta.

Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Seni dan Budaya mengapresiasi kontribusi dari dosen UAD Moch. Yordan Rismarinandyo dalam program tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di Indonesia, khususnya dalam bidang seni dan budaya.(def)

uad.ac.id

Penyuluhan pencegahan dan pengendalian hipertensi KKN UAD di Desa Karangwaru Kidul, Tegalrejo (Dok. Istimewa)

Hipertensi hingga saat ini masih menjadi kontributor tertinggi atas angka kematian di Indonesia. Sekitar 46% penderita tidak menyadarinya karena cenderung tidak menimbulkan gejala. Mengingat urgensi tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Periode 91 Unit II.D.3 menggelar penyuluhan dan skrining kesehatan hipertensi pada 8 Juni 2024. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Karangwaru Kidul, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta.

Penyuluhan dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri atas remaja hingga lanjut usia. Skrining dilakukan dengan pengecekan tensi darah sebelum penyuluhan. Setelah pengecekan tensi, peserta kemudian diberi materi seputar pencegahan dan pengendalian hipertensi. Dalam kesempatan tersebut, Isah Fitriani, S.K.M. hadir sebagai narasumber.

“Hipertensi di usia muda bisa berlanjut sampai usia remaja bahkan lansia. Penting bagi kita mulai memperhatikan pola konsumsi garam, gula, dan lemak termasuk perilaku merokok. Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan komplikasi yang akarnya berada di gaya hidup sehari-hari,” ungkap Isah.

Penyuluhan yang berlangsung selam 1,5 jam tersebut disambut baik oleh warga Karangwaru Kidul. Berbagai pertanyaan dilontarkan dan saling terintegrasi sehingga timbul diskusi yang menarik. “Jadilah dokter bagi diri sendiri karena yang tahu bagaimana kondisinya bukan orang lain,” ucap salah seorang warga yang terlibat diskusi. (ish)

uad.ac.id