P2K FAI UAD: Gali Potensi Diri dan Nilai Keislaman dalam Konteks Kebhinekaan
Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) telah memulai konsep dan pembaruan dalam agenda Program Pengenalan Kampus (P2K) 2024. Pada tahun ini, P2K FAI UAD mengangkat tema “Eksplorasi Potensi Diri Wujudkan Nilai-Nilai Islam dalam Kebhinekaan”. Tema tersebut dirancang untuk menyambut mahasiswa baru dan membekali mereka dengan pemahaman serta keterampilan yang relevan dalam konteks keislaman dan keragaman budaya.
Ketua Panitia Fakultas (Panfak) FAI, Hanna Alghumaida, menjelaskan bahwa tema P2K yang diangkat merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan mahasiswa baru menghadapi berbagai aspek kehidupan akademik dan sosial. “Tema ini tidak hanya relevan dengan kebutuhan saat ini, tetapi juga mendukung pengembangan karakter dan keterampilan mahasiswa baru,” ujarnya.
P2K FAI UAD kali ini, lanjut Hanna, menawarkan pendekatan yang lebih segar dan terintegrasi dengan tema yang diangkat Panitia Pusat (Panpus). Hal itu dapat membantu mahasiswa baru FAI mengembangkan diri secara optimal sambil menginternalisasi nilai-nilai Islam dalam masyarakat yang beragam.
Pengembangan Potensi Diri
Tema mereka menekankan pentingnya eksplorasi dan pengembangan potensi diri mahasiswa. Pada era modern yang penuh dengan tantangan dan peluang, kemampuan untuk mengenali dan mengembangkan keterampilan pribadi memang menjadi poin penting.
“Dengan memberikan perhatian khusus pada potensi diri, P2K FAI bertujuan membantu mahasiswa baru untuk menemukan kekuatan mereka, meningkatkan kepercayaan diri, dan mempersiapkan mereka untuk sukses di bidang akademik dan profesional,” jelas Hanna.
Integrasi Nilai-Nilai Islam dalam Konteks Kebhinekaan
Hanna menyampaikan urgensi dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menggarisbawahi bagaimana ajaran Islam dapat diaplikasikan dalam konteks kebhinekaan, mengajarkan mahasiswa untuk menerapkan prinsip-prinsip Islam yang mengedepankan toleransi, saling menghargai, dan keadilan dalam hidup bermasyarakat yang beragam.
“Ini penting untuk membentuk individu yang tidak hanya memahami ajaran agama Islam, tetapi juga mampu beradaptasi dan berkontribusi dalam masyarakat yang beragam,” lanjutnya.
Selain itu, kebhinekaan merupakan bagian integral dari kehidupan kampus di UAD yang mencerminkan keragaman budaya, etnis, dan latar belakang. Dengan menanamkan nilai kebhinekaan, maka dapat mendorong mahasiswa baru memahami dan menghargai keberagaman yang ada di lingkungan mereka.
“Dengan fokus pada eksplorasi potensi diri dan nilai-nilai Islam dalam kebhinekaan, P2K diharapkan dapat mendorong mahasiswa baru untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan kampus. Ini termasuk partisipasi dalam organisasi, komunitas, dan berbagai inisiatif sosial yang mendukung pengembangan pribadi serta profesional para mahasiswa,” tutup Hanna. (can)