Tim PKM Psikologi UAD Usung Solusi Kreatif untuk Cegah Adiksi Pornografi
Mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menciptakan inovasi pencegahan adiksi pornografi remaja menggunakan ajaran Neng-Ning-Nung-Nang Ki Hajar Dewantara. Ketua di dalam tim ini adalah Nisa Nurkhairiyyah, sedangkan anggotanya Sher Naufal, Dinda Aisyah, Faiza Ramadina, dan Hafid Ulinnuha. Bertindak sebagai dosen pembimbing yaitu Ismiradewi, S.Psi., M.Psi., Psikolog.
“Jadi, penelitian kami membahas terkait keefektifan ajaran Neng-Ning-Nung-Nang Ki Hajar Dewantara sebagai upaya mencegah adiksi pornografi pada remaja. Sebab, di dalam falsafah itu mengandung nilai-nilai kontrol diri seperti diam, menjaga hawa nafsu, dan teguh pendirian. Harapannya, nilai-nilai yang kami ajarkan dapat diaplikasikan oleh peserta dalam kehidupan sehari-hari sehingga ketika mereka bertemu dengan hal-hal berbau pornografi seperti iklan pop-up yang sering muncul di gim daring atau situs web, mereka bisa berpikir jernih dan menahan dirinya untuk tidak melanjutkan aktivitas menontonnya,” kata Dinda.
Ia juga menjelaskan bahwa alasan tim mereka mengambil topik ini karena keprihatinan dengan maraknya iklan pop-up yang sering muncul pada gim daring dan situs web yang mana sering menunjukkan gambar-gambar kurang sopan. Khawatirnya, jika remaja tidak bisa menahan dirinya dan malah mengklik iklan tersebut akan muncul gambar adegan dewasa, itu akan merusak otak dan perkembangannya.
Target sasaran di dalam penelitian mereka adalah remaja, dengan subjek yang mereka ambil adalah remaja usia SMP sekitar 12 hingga 15 tahun di salah satu MTS Swasta di daerah Bantul.
Sebagai penutup wawancara, Dinda membagikan cerita suka dan duka. “Wah, suka duka selama penelitian ini banyak. Sukanya adalah kami menjadi bisa tahu dan berinteraksi langsung dengan subjek penelitian kami, melatih skill kami sebagai seorang calon psikolog untuk memahami situasi dan kondisi sosial psikologis subjek di lapangan. Itu seru banget! Dukanya adalah kurang waktu istirahat di tengah kuliah dan kesibukan lainnya, tetapi kami tetap selalu memaksimalkan waktu dengan baik meskipun terkadang sampai mengorbankan waktu tidur.” (Rini)