Posts

Achmad Sudiyono Efendi Raih Juara 3 Lomba Cipta Puisi Kemendikbud

/in , /by

Achmad Sudiyono Efendi Raih Juara 3 Cipta Puisi Piala Kemendikbud dengan judul puisi ‘Fragmen-Fragmen Kepulangan’

Achmad Sudiyono Efendi, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Indonesia Universitas Ahmad Dahlan (UAD) meraih juara 3 lomba cipta puisi Piala Kemendikbud. Ajang bergengsi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui dalam jaringan (daring) pada 31 Desember 2020.

“Toleransi di Masa Pandemi” menjadi tema yang diusung panitia dalam lomba cipta puisi. Dion, begitu akrab disapa, menuturkan bahwa proses kreatif dalam penulisan puisi sudah dipersiapkan sejak sebulan sebelum perlombaan. “Puisi yang saya tulis sudah ditulis sebulan sebelum lomba dan mengalami perombakan serta perbaikan naskah agar lebih sempurna,” tuturnya.

“Fragmen-Fragmen Kepulangan” menjadi judul puisi yang membawanya meraih juara 3 piala Kemendikbud. “Selama proses penulisan puisi, aku dibimbing oleh dua penyair ternama yaitu Indrian Koto dan Ilham Rabbani yang sudah tidak diragukan lagi akan karyanya yang telah diterbitkan baik di media cetak dan digital, yang berskala nasional dan internasional,” imbuhnya.

Proses menulis tentu membutuhkan waktu dan berbagai riset sehingga puisi yang ditulis memiliki pesan yang berbobot dengan gaya bahasa yang estetik. Komunitas Jejak Imaji menjadi salah satu tempatnya berproses dalam menulis. Selain itu, Jejak Imaji sangat berkontribusi dalam membimbing dan berbagi ilmu dalam dunia kepenulisan.

“Jejak Imaji menjadi tempat yang mengajarkan aku merangkak hingga dapat berjalan sendiri dalam menulis puisi. Diskusi-diskusi tentang kepenulisan yang sering diadakan membuat pengetahuan dan pengalamanku dalam menulis puisi semakin berkembang,” pungkas Dion. (Chk)

 

Kolaborasi Harmoni Ciptakan Keluarga Rasa Surga

/in /by

Keluarga yang bahagia bukan mereka yang berasal dari keluarga kaya raya, dan bukan berarti keluarga sederhana tidak bahagia.Keluarga yang memiliki visi-misi selaras itulah keluarga yang bahagia. Mewujudkan keluarga bahagia rasa surga tidak terlepas dari kolaborasi antara anggota keluarga. Ayah sebagai imam keluarga bukan hanya bertugas mencari nafkah, melainkan dapat menjadi guru, sahabat, dan teman hidup.

Dr. K.H. Khoiruddin Bashori, M.Si. saat menjadi narasumber di Persada Mengaji dengan tema Baiti Jannati

“Keluarga rasa surga bukan hanya sakinah mawadah. Sakinah artinya tenang atau diam, sama seperti saat kita melakukan salat dengan tumakninah. Sakinah dalam keluarga bukan statis melainkan dinamis. Sehingga jika sebuah keluarga terdapat masalah bukan berarti tidak sakinah. Karena pada dasarnya, sakinah dalam sebuah keluarga yaitu kolaborasi dalam menghadapi dinamika keluarga,” terang Dr. K.H. Khoiruddin

Bashori, M.Si. saat menjadi pembicara di Persada Mengaji pada 9 Januari 2021.

Ia menambahkan, dalam sebuah keluarga bukan hanya membutuhkan mawadah, melainkan rahmah. Jika mawadah ialah rasa cinta dengan syarat sedangkan rahmah ialah rasa cinta yang tulus dan suci. Padahal jika seseorang mencintai dengan syarat karena parasnya, harta, dan jabatan itu semua dapat hilang. “Cintailah pasangan, anak, dan orang tua dengan rahmah. Maka keluarga akan menjadi surga,”imbuhnya.

Perlunya kolaborasi harmoni dalam setiap anggota keluarga dalam mewujudkan keluarga rasa surga. Meningkatkan rasa empati dengan senantiasa dapat memahami orang lain, meningkatkan komunikasi, meningkatkan rasa suka menolong tanpa diminta, memberikan pelayanan yang baik antara ayah kepada anak, dan begitu pula sebaliknya. Serta menyadari bahwa setiap orang itu unik dan tentu memiliki perbedaan. Jadikan perbedaan tersebut untuk saling melengkapi. Selain itu, perlunya kesadaran akan situasi dan kondisi antar keluarga menjadi hal mendasar dalam kolaborasi harmoni.

“Jika empati sudah tertanam pada setiap anggota keluarga, maka akan tercipta keluarga yang harmonis dan rumah rasa surga,” tutup Khoiruddin. (Chk)

Persada Mengaji: Wujudkan Baiti Jannati

/in /by

Pesantren Mahasiswa K.H. Ahmad Dahlan(Persada) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Persada Mengaji bersama Dr. K.H. Khoiruddin Bashori, M.Si. disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Persada TV pada 9 Januari 2021. Kegiatan andalan Persada ini ditayangkan selama masa pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) dengan menghadirkan pembicara atau tokoh Muhammadiyah dengan topik yang menarik. Ustaz H. Thontowi, S.Ag., M.Hum. selaku Mudir Persada menuturkan bahwa di masa pandemi segala aktivitas menjadi dibatasi. Namun, aktivitas keilmuan tidak boleh ada kata libur.

Pembicara (kanan atas), Mudir Persada (bawah), dan MC (kiri atas) dalam acara Persada Mengaji dengan tema Baiti Jannati

“Baiti Jannati” menjadi tema yang menarik untuk dibahas bersama K.H. Khoiruddin Bashori. Memiliki rumah seperti surga tentu menjadi dambaan bagi setiap keluarga. Terlebih di masa pandemi segala aktivitas baik belajar dan bekerja beralih menjadi aktivitas dirumah. Hal ini membuat hubungan antara anak dan orang tua menjadi sangat intens.

“Hubungan antara anak dan orang tua dalam sebuah keluarga penting dijaga keharmonisannya. Mewujudkan ketenangan dan kenyamanan dalam rumah perlu agar anggota keluarga merasakan nikmatnya rumah seperti surga,” tutur Thontowi dalam sambutannya.

Peran orang tua di masa pandemi juga menjadi berkali-kali lipat. Selain berperan sebagai ayah dan ibu, orang tua dituntut untuk menjadi guru dan ustaz yang membimbing anak dalam proses belajar. Kini, rumah menjadi tempat yang penting dalam membentuk karakter dan keterampilan anak.

“Jika ingin mewujudkan baiti jannati bukan hanya perlu ilmu dan teori saja, melainkan keterampilan dalam mengelola keluarga. Memaksimalkan peran sebagai orang tua serta hubungan yang harmonis sebagai teladan bagi anak-anak di rumah,” salah satu pesan K.H. Khoiruddin Bashori. (Chk)

Kantongi Segudang Prestasi, Dwi Raih Juara Internasional

/in , /by

Dwi Setyaningsih menjadi juara pertama dalam Kompetisi Wirausaha Muda Pemula yang diselenggarakan oleh Kementerian Koperasi Republik Indonesia tahun 2018 lalu. Tahun 2019, ia juga meraih juara pertama dalam Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) dalam Kompetisi Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo di Batam. Pada tahun yang sama, dengan mengusung Dodol Kakao Kidul Mbendo (Dokakido), Dwi eksis sebagai finalis akselerasi star-up Indonesia 2019.

Setyaningsih mahasiswa UAD dengan berbagai prestasi di bidang kewirausahaan

Tak sampai di situ, berkat ketekunannya, mahasiswi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Program Studi Bahasa Inggris (PBI) ini berhasil menyabet prestasi di tahun 2020, Dokakido lanjut mengantarkan Dwi menjadi pemenang dalam KBMI 2020. Disusul dengan prestasi lainnya yakni pemenang Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang diselenggarakan Kemenpora RI dan finalis Diploma Success Challenge XI 2020.

Nining panggilan akrabnya, menjelaskan, motivasi dalam menjalankan usaha yakni untuk meningkatkan ekonomi petani kakao khususnya yang ada di Kelurahan Putat, Kapanewon Patuk. Selain itu, Nining ingin menjadikan produk asli Gunungkidul ini lebih dikenal masyarakat luas.

Nining berharap, Dokakido ini bisa membawa nama Gunungkidul hingga kancah nasional maupun internasional. Selain itu, Dokakido diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja bagi warga masyarakat sekitar.

Perempuan yang aktif di Pramuka UAD ini menuturkan, “Bahan baku kami ambil dari hasil para petani kakao yang ada di Putat. Kami mencoba berdayakan masyarakat sekitar dalam pengolahannya. Untuk pemasaran, kami menggunakan dua metode baik offline maupun online.”

“Saat ini kami bekerja sama dengan toko-toko modern, dan mencoba mengenalkan Dokakido melalui event dan pameran-pameran. Dokakido telah siap membidik pasar nasional maupun internasional,” terangnya melalui laman infogunungkidul.com. (doc)

Mahasiswa BK Raih Juara Pertama Lomba Desain Poster

/in , /by

Muhammad Reza Pahlevi mahasiswa Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), berhasil meraih juara pertama dalam kompetisi desain poster yang dihelat oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kamis (3-12-2020).

Muhammad Reza Pahlevi Angkatan 2019 Mahasiswa Bimbingan Konseling Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Dengan mengangkat tema “Peran Teknologi untuk Peningkatan Mutu Pendidikan di Masa Pandemi COVID–19”,acara ini diselenggarakan secara dalam jaringan (daring) baik dari pendaftaran, pengumpulan karya, penjurian, sampai pengumuman juara. Lomba yang digelar diikuti kurang lebih 134 peserta dari seluruh universitas di Indonesia.

“Saya sangat senang dapat meraih juara pertama pada kompetisi ini.Untuk proses dari menemukan ide biasanya disesuaikan dari tema yang sudah ditentukan oleh panitia lomba, kemudian saya kerucutkan lagi agar mempermudah mengilustrasikannya.Dalam penggambaran teknologi tersebut, saya mengilustrasikan dengan gambar virtual reality,” ujar Reza.

Ia berharap bahwa poster yang ia buat dapat bermanfaat bagi pembaca yang melihatnya.Ia juga menyampaikan apresiasi kepada semua panitia

sebagai pihak penyelenggara karena sudah memberikan wadah kepada para desainer poster untuk kembali mengasah kemampuan dimasa pandemi ini.

“Berani mencoba dan sering-sering melakukan research adalah kunci. Saya sekarang bisa menjadi juara karena dulu pernah mengalami kegagalan dalam mengikuti perlombaan. Namun, saya mengevaluasi apa yang menyebabkan gagal dan apa yang menyebabkan orang lain juara, kemudian saya perbaiki di kegiatan lomba selanjutnya,” tutup Reza. (Amb)

Akreditasi A, Prodi Manajemen UAD Gelar Tasyakuran

/in /by

Program Studi (Prodi) Manajemen Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan pengajian bersama Ustaz Wijayanto sebagai wujud syukur atas tercapainya akreditasi A. Pengajian disiarkan secara langsung di kanal YouTube UAD pada 7 Januari 2021.

Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) menuturkan bahwa Prodi Manajemen menjadi prodi pertama yang mendapatkan akreditasi A. “Akreditasi A yang diraih oleh Manajemen menjadi awal yang baik bagi FEB UAD. Semoga prodi lain juga segera mendapatkan akreditasi A,” terang Salamatun dalam sambutannya.

Sementara itu, Rusdi Umar, M.T., Ph.D. selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dalam sambutannya menuturkan, “Perjuangan yang maksimal oleh civitas FEB memberikan hasil yang terbaik bagi akreditasi Prodi Manajemen. Hal ini patut untuk disyukuri. Semoga Prodi Manajemen senantiasa memberikan kontribusi besar bagi UAD serta menebar kebermanfaatan bagi masyarakat.”

Ustaz Wijayanto bersama moderator dan jemaah pengajian tasyakuran

Rasa syukur tidak henti-hentinya dipanjatkan oleh Prodi Manajemen demi keberkahan atas pencapaian yang diraih. Diah Fitriani, S.E., M.M. yang merupakan Ketua Program Studi (Kaprodi) Manajemen memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang telah berprestasi sehingga menunjang akreditasi.

“Wujud syukuran jangan hanya identik dengan makan-makan atau hiburan. Pengajian tasyakuran tentu lebih utama agar senantiasa diberikan keberkahan dan manfaat atas segala pencapaian yang berhasil diraih,” ucapnya. (Chk)

 

Pembelajaran Kreatif Berbasis Teknologi di Era Pandemi

/in /by

Moderator bersama pembicara seminar nasional Quantum yang di selenggarakan secara rutin oleh Prodi Pendidikan Fisika UAD

“Menjadi tenaga pendidik di masa pandemi Covid-19 tentu memberikan tantangan tersendiri. Pendidik harus mencari alternatif pembelajaran yang menyenangkan tanpa mengurangi esensi dari pelajaran yang disampaikan. Tentunya teknologi memberikan kemudahan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh seperti sekarang ini,” tutur Eko Nur Sulistiyo, M.Pd. selaku dosen Pendidikan Fisika saat menjadi pemateri di Seminar Nasional Quantum #2021 yang disiarkan langsung di kanal YouTube UAD (9-1-2021).

Pemanfaatan teknologi bagi pembelajaran fisika sejak masa pandemi semakin beragam dengan berbagai aplikasi. Pembelajaran di era ini mengharuskan segala aktivitas beralih di ruang virtual, tidak terkecuali praktikum mahasiswa.

“Pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran fisika dapat dilakukan dengan menggunakan Learning Management System (LMS), penggunaan sensor dalam smartphone, pemanfaatan berbagai web untuk kuis, serta games yang menarik dapat dilakukan agar pembelajaran fisika menjadi menyenangkan walaupun dilakukan di rumah masing-masing,” terang Eko.

Ia menambahkan bahwa pembelajaran yang kreatif dapat dilakukan dengan hal-hal kecil yang dapat menarik minat mahasiswa untuk belajar. Selain menggunakan aplikasi, pembelajaran dapat dilakukan dengan video yang edukatif. Pemanfaatan simulasi fisika dalam aplikasi smartphone seperti physics virtual lab, physicsapp, amazing science, quantum physics, science tricks, virtual practical lab, juga practical physics yang dapat diakses secara langsung oleh mahasiswa.

“Pembelajaran di era pandemi sangat mengutamakan kesehatan. Pembelajaran daring menjadi solusi agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan meski tidak dapat bertatap muka secara langsung. Teknologi memberikan kemudahan bagi kita agar tetap menjalankan kegiatan perkuliahan,” pungkas Eko. (Chk)

Mahasiswa BSA Juarai Tiga Lomba dalam Sebulan

/in , /by

Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang buat Adinda Nur Fitriyah, mahasiswa Program Studi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) untuk meraih prestasi. Dalam sebulan, ia meraih tiga juara dalam perlombaan yang diadakan oleh berbagai universitas di Indonesia.

Adinda Nur Fitriyah mendapatkan juara dua dalam acara Festival Kampoeng Arab (FKA) yang diadakan oleh HMJ PBA UIN Antasari Banjarmasin

Bulan Desember lalu, Adinda meraih juara pertama yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Arab (HMJ PBA) IAIN Purwokerto, juara kedua dalam acara Festival Khazanah Arab (Fikar) yang diadakan HMPS PBA IAIN Surakarta, dan meraih juara kedua dalam acara Festival Kampoeng Arab (FKA) yang diadakan oleh HMJ PBA UIN Antasari Banjarmasin. Semua kemenangan tersebut adalah cabang lomba nyanyi.

“Banyak yang memotivasi saya untuk ikut kompetisi, dan akhirnya malah mendapatkan juara. Rasanya senang karena hobi saya yang sangat suka bernyanyi Arab diapresiasi. Masa pandemi seperti saat ini alhamdulillah tidak melunturkan semangat saya mengikuti perlombaan,” ujar Adinda.

Ia menambahkan bahwa jumlah peserta yang mengikuti setiap lomba kurang lebih tiga puluh mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia.

“Karena ini tingkat nasional, jadi yang mengikuti perlombaan banyak. Tentunya juga menjadi tantang buat saya untuk bisa lebih baik lagi. Saya berpesan kepada teman-teman, di masa pandemi jangan sia-siakan hanya untuk rebahan di rumah. Jangan malas untuk mengasah kemampuan terus berlatih, jangan takut untuk mencoba. Kita harus maju jangan sampai pandemi ini menghalangi kita untuk berkarya,” tutup Adinda. (Amb)

Gema Ekonomi Pembangunan Mencari Peluang di Tengah Pandemi

/in /by

Moderator bersama Haidar wurjanto saat menjadi pembicara di Etalks

“Berjuang di masa pandemi bagi pengusaha tentu saja sangat berat. Diperlukan mental yang kuat. Bukam hanya modal yang besar tapi cara jeli melihat peluang dari ancaman,” terang Haidar Wurjanto selaku Founder & CEO SIMHA Group dan Es Teh Indonesia saat berbagi pengalamannya di acara GEMA EP #26 pada Sabtu (26-12-2020).

Berkutat di dunia bisnis bukan hal yang asing bagi Haidar. Sejak tahun 2006 semasa SMA, ia memulai bisnis dari warung ke warung. Mental bisnis telah terbentuk hingga jatuh bangun sudah menjadi hal yang biasa di dunia usaha. Di masa pandemi seperti saat ini tentu memberikan dampak buruk bagi setiap orang, tidak terkecuali usahanya.

“Di masa pandemi tidak dapat dipungkuri berimbas pada omzet penjualan. Mental pebisnis diuji agar terus survive. Ada hal yang perlu dilakukan di masa krisis seperti ini dengan mengendalikan faktor operasional, produksi, serta marketing,” jelas Haidar.

Ia mengimbuhkan bahwa pada dasarnya keberhasilan dari setiap usaha terletak pada marketing. “Sebesar 85% dari keberhasilan usaha terletak dari kemampuan marketing yang baik. Selain itu inovasi dan kreativitas tentu perlu ditingkatkan agar konsumen setia dengan produk yang dijual.”

Peluang di masa pandemi tentu saja ada jika kita jeli. Peluang bukanlah hal yang datang tiba-tiba, tapi peluang akan selalu dimanfaatkan oleh orang yang telah memiliki kesiapan. Ilmu, relasi, komunikasi, dan marketing, hal itulah yang perlu disiapkan agar mampu memanfaatkan peluang.

“Sebagai pebisnis, kita harus memiliki mindset bahwa kegagalan adalah sebuah proses pembelajaran untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas. Selain itu, jadikan pesaing sebagai pacuan kepada diri sendiri agar terus maju. Fokus pada pengembangan usaha dengan jeli melihat peluang,” pungkas Haidar. (Chk)

Bekerja Sembari Beribadah melalui Muhammadiyah

/in /by

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) sebagai salah satu Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) dalam bidang pendidikan tinggi telah memasuki usia 60 tahun pada 19 Desember 2020. Pengajian bersama digelar dengan menghadirkan Dr. H. Agung Danarto, M.Ag. selaku sekretaris umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam rangka memperingati Milad UAD ke-60 yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube UAD (18-12-2020).

Dr. H. Agung Danaro, M.Ag. selaku Sekretaris umum PP Muhammadiyah saat menjadi pembicara di Pengajian Milad UAD ke 60

Perjalanan UAD selama 60 tahun telah menghasilkan ribuan sarjana serta melakukan pengabdian dalam bidang pendidikan. Begitu pula dengan dosen dan karyawan yang telah puluhan tahun mengabdi dan berjuang bersama membesarkan UAD hingga saat ini.

“UAD tidak hanya dijadikan sebagai tempat bekerja ataupun belajar saja, melainkan di UAD harus dijadikan sebagai ladang untuk memperbanyak amal. Niatkan bekerja dan belajar di UAD karena ibadah. Insyaallah hidup akan berkah,” terang Ustaz Agus.

UAD sebagai AUM memberikan berbagai kebermanfaatan bagi umat. Begitu pun dengan dosen dan karyawan yang hendaknya bekerja didasari atas ibadah kepada Allah Swt. Bersama Muhammadiyah, bersama-sama menggali ladang amal sebagai bekal di akhirat kelak. K.H. Ahmad Dahlan dalam spirit keislamannya tidak hanya mengutamakan akhirat saja. Melainkan kodrat manusia sebagai khalifah yang harus memberikan kebermanfaatan sebagai bekal di akhirat. Bukan menjadi orang yang zuhud saja, tetapi menjadi insan kamil.

Rektor UAD bersama Dr. H. Agung Danarto saat menghadiri Pengajian Milad UAD ke 60

“Muhammadiyah mengajarkan agar selalu berlomba-lomba dalam kebaikan. Hidup di dunia bukan hanya untuk urusan dunia ataupun akhirat saja. Warga Muhammadiyah tak boleh zuhud atau meninggalkan keduniawian dan hanya mementingkan akhirat. Namun, jadilah insan kamil yaitu orang yang sukses dunia untuk menjadi khalifah serta niatkan ibadah,” tuturnya.

Ia menambahkan, menjadi kader Muhammadiyah hendaklah memiliki semangat spiritualitas yang berkemajuan. “Bukti amal saleh pada seseorang dilihat dari keimanannya. Dengan berperilaku yang baik dan konstruktif. Sedangkan buah amal saleh warga Muhammadiyah berasal dari banyaknya amal usaha yang senantiasa dijaga dan dikembangkan. Salah satunya UAD,” tandas Agus. (Chk)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI