Dr. Dyah Suryani, S.Si., M.Kes Kaprodi Gizi UAD

Pada tahun 2020 Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta (UAD) membuka program studi (prodi) baru, yaitu Prodi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM). Pembukaan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Mendikbud tentang Izin Pembukaan Prodi Gizi FKM UAD No. 5 Tahun 2020.

Prodi Gizi UAD berbeda dengan prodi gizi universitas lain di Yogyakarta. Kepala Program Studi (Kaprodi) Gizi, Dr. Dyah Suryani, S.Si., M.Kes., mengatakan perguruan tinggi Yogyakarta lain berfokus pada Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), kesehatan keluarga, dan gizi kesehatan kerja. Prodi Gizi UAD berfokus pada mewujudkan masyarakat perkotaan yang sehat dan pemenuhan gizi sehat dan aman atau dikenal dengan istilah food safety. Pemenuhan food safety adalah menyediakan makanan bernilai gizi, bermutu, dan halal.

Menurut Dyah, di dalam kehidupan masyarakat kota yang dinamis, kebutuhan makanan yang aman bukan hanya bersifat domestik untuk individu dan keluarga. Kota merupakan pusat pertumbuhan dan sebagai destinasi orang untuk belajar, bekerja, atau sekadar berwisata.

Selain itu, tren usaha kuliner dan jasa makanan telah pesat berkembang menjadi bagian dari komoditas bisnis pariwisata di kota-kota. Hampir setiap kota memiliki aneka jajanan atau makanan khas. Oleh karena itu, lanjut Dyah, aspek kualitas kesehatan dan gizi perlu menjadi perhatian serius untuk menjamin gizi yang aman tidak hanya untuk masyarakat kota setempat, tetapi juga wisatawan yang berkunjung. (Ari)

Elli Nur Hayati, M.PH., Ph.D., Psikolog., Dekan Fakultas Psikologi saat memberi materi kepada mahasiswa baru melalui ruang virtual

Pertanyaan pertama yang diajukan ketika ingin kuliah adalah mau jadi apa nanti? Pertanyaan ini terkait dengan prospek kerja masing-masing lulusan di sebuah fakultas. Belakang kata influencer cukup familiar.

Elli Nur Hayati, M.PH., Ph.D., Psikolog., Dekan Fakultas Psikologi dalam Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengatakan bahwa mahasiswa yang kuliah di Fakultas Psikologi bisa menjadi seorang influencer. Secara bahasa, kata influencer berasal dari kata influence yang berarti pengaruh.

Dalam konteks ilmu psikologi, yang dimaksud Elli tentang influencer adalah motivator atau psikoedukator. Sarjana psikologi dapat menjadi orang yang memberi motivasi atau dorongan kepada orang lain dan edukasi tentang psikologi. Seseorang yang mendalami psikologi harapannya memiliki salah satu kompetensi, yaitu mampu memberi intervensi yang bukan terkait bersifat patologis atau bukan pada orang sakit tetapi masyarakat umum. Menurutnya, psikologi bukan saja untuk orang sakit secara psikis, tapi untuk semua. Elli menyebutnya sebagai Psikologi for All. Harapannya sarjana psikologi mampu mendampingi masyarakat agar memiliki daya hidup yang sehat apalagi di tengah pandemi seperti sekarang.

Dalam pernyataan terakhir ketika P2K daring, ia mengatakan ada tantangan terbesar ketika ingin kuliah di bidang psikologi. Tantangan itu adalah mengubah pandangan bahwa mempelajari psikologi bukan semata untuk kebaikan orang lain, tetapi juga untuk mengubah diri sendiri. Ia mengatakan sebelum memperbaiki orang lain tentu yang lebih penting adalah memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Jadi, sebelum menjadi influencer yang memberi pengaruh positif terhadap kesehatan mental masyarakat sudah sewajarnya untuk meng-influence diri sendiri. (Ari)

Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. Dekan FKIP UAD saat menyapa mahasiswa baru melalui ruang virtual

Program Pengenalan Kampus (P2K) menjadi sarana pengenalan fakultas beserta Program Studi (Prodi) di lingkungan Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menjadi salah satu fakultas dengan jumlah prodi terbanyak, yakni terdiri atas 11 Prodi Strata1 (S1), 5 Prodi Strata 2 (S2), dan 1 Prodi Profesi.

Dr. Trikinasih Handayani, M.Si. selaku Dekan FKIP UAD menyapa Dahlan Muda dalam kegiatan mengenal lebih dekat fakultas yang ditayangkan melalui kanal YouTube FKIP UAD pada Rabu, 16 September 2020. “FKIP menjadi fakultas yang lahir bersamaan dengan UAD. Berawal dari IKIP Muhammadiyah pada tahun 1960 dan kini berkembang pesat menjadi UAD,” tutur Trikinasih saat menjelaskan sejarah berdirinya FKIP.

Visi misi FKIP yakni pada tahun 2030 menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang unggul, inovatif, berwawasan global, dan dijiwai nilai-nilai Islam. Dalam mewujudkannya, diimbangi dengan dosen dan tenaga kependidikan yang kompeten dan profesional serta berakhlak islami. Menghasilkan sumber daya manusia dalam bidang keguruan dan kependidikan yang beriman dan bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki kompetensi, juga menjadi tujuan dan sasaran mutu yang ingin dicapai FKIP UAD.

Acara pengenalan FKIP di Kanal YouTube FKIP UAD

Mahasiswa FKIP akan menjadi unggul dan inovatif dengan berbagai program seperti, e-learning, lesson study, Active Learning For Higher Education (ALFHE). Selain itu, mahasiswa akan diimbagi nilai-nilai islami dengan senantiasa menggunakan pakaian syar’i, pengajian secara rutin bagi dosen dan karyawan, tahsin Alquran, serta Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Dahlan Muda FKIP akan diarahkan menjadi pengajar yang berwawasan global dengan menerapkan penguasaan bahasa asing, kerja sama dengan universitas luar negeri, serta aktif dalam penelitian jurnal internasional.

“Prodi di FKIP sudah banyak yang terakreditasi A oleh BAN-PT. Jadi, tidak perlu meragukan kompetensi kami,” pungkas Trikinarsih di sesi penutupan acara dengan jargon “Bangga Menjadi Guru, bersama FKIP UAD”. (Chk)

Persiapan tim FAI untuk Program Pengenalan Kampus UAD 2020

Pada Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam menyambut mahasiswa baru (maba), Fakultas Agama Islam (FAI) membuat beberapa program kegiatan. Salah satunya adalah pembuatan video TikTok yang ditayangkan pada setiap jeda acara di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Tujuannya adalah, agar mahasiswa khususnya FAI tidak jenuh saat menonton.

Nur Kholis, S.Ag., M.Ag., Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) menyampaikan, “Kami membuat video profil dengan media TikTok, agar mahasiswa lebih mengenal FAI dalam tayangan yang tidak membosankan,” paparnya.

Ia menambahkan, dalam pelaksanaannya, FAI tidak sendirian. Bagian teknologi informasi, humas, ormawa, dan orang-orang dari Islamic Center sangat membantu. Sampai hari ini semua berjalan dengan lancar dan meriah.

“Meskipun melakukan P2K secara daring, diharapkan maba tetap merasa nyaman dengan pelayanan kami. Selamat bergabung sebagai keluarga besar Fakultas Agama Islam!” tutupnya. (Amb)

Para Dahlan Muda mendengarkan penjelasan Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. Dekan FKM UAD

Pada masa Program Pengenalan Kampus (P2K) daring Universitas Ahmad Dahlan (UAD), untuk menyemarakkan dan memberi semangat kepada Dahlan Muda, setiap fakultas memiliki tagline. Sebagian menggunakan kata yang sudah familiar dan ada juga dalam bentuk singkatan.

Dalam sesi Pengenalan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) (16-9-2020), Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D., menjelaskan tagline fakultas yang ia pimpin. CERIA dipilih dengan masing-masing huruf mempunyai arti.

Lina menyatakan bahwa hidup ini harus dibawa happy. Rugi sekali hidup cuma sekali tetapi tidak bahagia. Baginya kunci hidup ada tiga, yaitu sabar, syukur, dan istighfar. Lina kemudian menjelaskan CERIA terdiri atas huruf C yang berarti Cerdas. Allah telah memberikan akal luar biasa kepada manusia yang membedakan dengan makhluk lain. Oleh karena itu, kita harus memaksimalkan kemampuan akal. Huruf kedua adalah E yang berarti Empati. Dalam dunia kerja, Dahlan Muda kelak harus menjadi individu yang empati kepada orang lain apalagi sebagai tenaga kesehatan. Lina berpesan agar tidak egois atau selfish.

Lina Handayani, S.K.M., M.Kes., Ph.D. Dekan FKM sedang menjelaskan Tagline FKM

Selanjutnya R yang berarti Religius. Kata ini sesuai dengan visi FKM. Tanpa agama seseorang tidak akan dapat apa-apa, hanya cangkang saja. I-nya adalah Intelektual. Menurut Lina, kata ini sesuai dengan dunia Dahlan Muda yang baru, yaitu dunia akademik yang penuh nuansa intelektual. Kata terakhir adalah A yang berarti Akhlak. Seseorang yang berilmu setinggi apa pun bila tidak berakhlak akan menjadi perusak. Kata ini diambil oleh Lina dari visi utama Nabi Muhammad, yaitu menyempurnakan akhlak manusia.

Selaku Dekan FKM, Lina berharap tagline tersebut tidak sekadar menjadi tagline, tetapi bisa diaktualisasikan dalam kehidupan akademik di FKM secara khusus dan masyarakat secara luas. Jadi, apa tagline fakultas kalian? (Ari)