Mahasiswa UAD Raih Prestasi di Jepang
Desty Restia Rahmawati, mahasiswa Fakultas Farmasi, Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menorehkan prestasi dengan menjadi best oral presentation pada 4th International Conference on Pharmacy and Pharmaceutical Science (4th ICPPS) di Jepang. Kompetisi ini mayoritas diikuti mahasiswa S2, S3, serta profesional berasal dari 21 negara dan berlangsung di Global Front, Surugadai Campus, Meiji University, Tokyo, Jepang, 28−30 Maret 2019. Desty merupakan salah satu peserta termuda yang berasal dari jenjang S1.
Penelitian yang dilakukan Desty berjudul “The Anti-Inflammatory Activity of Essential Oil of Clove (Syzigium aromaticum) in Absorption Base Ointment with Addition of Oleic Acid and Propylene Glycol as Enhancer”. Penelitian ini menghasilkan obat (salep) untuk mengatasi peradangan akibat luka. Bahan dari obat ini berasal dari minyak atsiri bunga cengkih. Anti oksidan diformulasikan dan terbukti zat aktif atsiri bunga cengkih bisa digunakan sebagai antiradang.
“Selain meraih best oral presentation, saya menjadi presenter termuda. Juga merupakan peserta S1 dari sekian banyak peserta yang sudah bergelar magister dan doktor,” kata Desty kepada wartawan di ruang sidang utama kampus I UAD, Senin (1-4-2019).
Desty mengaku sempat grogi dalam mempresentasikan hasil penelitiannya. Sebab hampir seluruh peserta sudah lulus S1, sedangkan dirinya masih semester VI di UAD. Saat presentasi ia berusaha untuk tenang dan jujur kepada juri bahwa masih undergraduate.
Dalam sesi konferensi persnya, Desty didampingi Dr. Nining Sugihartini, M.Si., Apt. (dosen pembimbing), Dr. Dwi Utami, M.Si,Apt. (Kaprodi Farmasi), Dr. Dedi Pramono , M.Hum. (Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni), dan Danang Sukantar, M.Pd. (Kepala Bidang Pengembangan Kemahasiswaan Bimawa).
Sementara Nining Sugihartini menjelaskan, penjaringan mahasiswa berprestasi seperti Desty dilakukan sejak program pengenalan kampus (P2K). Selanjutnya, mahasiswa tersebut dikenalkan dengan Progran Kreativitas Mahasiswa (PKM). Proses ini berlaku untuk semua mahasiswa Farmasi.
Di sisi lain, Dedi Pramono mengungkapkan Bimawa bertugas membimbing, mengembangkan seluas-luasnya minat, bakat, penalaran mahasiswa. Selain itu juga memberikan dukungan dana dan apresiasi agar mahasiswa bisa mengembangkan kemampuannya secara optimal di bidang yang ditekuni.
ICPPS 2019 mempertemukan para akademisi dan pakar industri inovatif di bidang Farmasi dan Ilmu Farmasi seluruh dunia. Tujuannya, mempromosikan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang Farmasi serta Ilmu Farmasi. Selain itu, juga untuk pertukaran informasi ilmiah antara peneliti, pengembang, insinyur, mahasiswa, dan praktisi yang bekerja di Jepang dan luar negeri. (ard)