• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Expology 2019: Terlahir Berbeda, Berani Menginspirasi

07/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) selain membekali pengetahuan, juga menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk menyalurkan minat dan bakat sehingga dapat terolah menjadi soft skills yang berkualitas. Fakultas ini membuat sebuah acara yang bernama Expology untuk memperkenalkan LSO, Ortom, dan Ormawa kepada mahasiswa baru.

Tema Expology kali ini yaitu Born to Be Different Dare to Be Inspire. Esensinya yaitu mahasiswa terlahir untuk keluar dari zona nyaman. Terlahir berbeda, tapi berani untuk menginspirasi. Ibarat kata, setiap orang punya warna yang berbeda-beda. Misal ada warna ungu dan kuning. Setiap perbedaan mempunyai sesuatu yang menonjol sendiri-sendiri. Seperti pelangi, harapan panitia mahasiswa baru bisa mengoptimalkan diri sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Mutiara Charismatika selaku ketua panitia dari Program Studi Psikologi angkatan 2018 menjelaskan, “Expology sudah terselenggara sejak 2017. Ini adalah program kerja (proker) dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang dilakukan oleh Departemen PSDM. Tujuannya untuk memperkenalkan LSO, Ortom, dan Ormawa di dalam Fakultas Psikologi. Gabungan komunitas menyediakan stand-stand untuk para mahasiswanya. Total stand ada 13 yaitu 10 LSO, 1 BEM, 1 DPM, dan 1 IMM.”

Aktivis Poros UAD itu menambahkan, “Harapan kami, mahasiswa baru lebih kenal lagi dengan komunitas di dalam fakultas, mengoptimalkan, dan lebih banyak berkontribusi bagi kampus. Jadilah satu kesatuan untuk bersinergi dan saling mendukung untuk bersama-sama berprestasi. Semoga generasi Dahlan Muda lebih banyak mengikuti lomba untuk mengembangkan potensi hingga tingkat internasional.”

Persiapan digencarkan panitia sejak Agustus. Semua keluarga besar mahasiswa Fakultas Psikologi boleh datang. Namun acara yang dilaksanakan selama dua malam ini sasaran utamanya adalah mahasiswa baru. Selain penampilan angkatan dan penampilan LSO, ada juga sebuah grup band dari persatuan S2 Psikologi yang menjadi guest star. Partisipasi dan apresiasi penuh diberikan oleh Nurfitria Swastiningsih, S.Psi., M.Psi., Psikolog. selaku Sekretaris Program Studi Psikologi. Ia turut memainkan alat musik bersama grup band yang tampil. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kegiatan-mahasiswa-uad-2019.jpg 480 885 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-07 11:52:082019-10-07 11:54:36Expology 2019: Terlahir Berbeda, Berani Menginspirasi

Prof. Dr. Suminto A. Sayuti Bicara tentang Sastra Digital

04/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Prof. Dr. Suminto A. Sayuti, Guru Besar Ilmu Sastra di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) memberikan kuliah umum di Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Kamis (26-9-2019). Prof. Minto begitu ia disapa, menerangkan sastra di era digital dengan gaya santai dan ringan ditemani Tristanti Apriyani, S.S., M. Hum. dosen Program Studi Sasindo selaku moderator.

Prof. Minto menggambarkan bahwa memasuki era serba digital maka semua orang akan mudah disebut sebagai penyair. Gawai dan media sosial menjadi wadah yang bisa digunakan oleh siapa saja. Budaya sastra dulu yang hanya bisa dinikmati dengan lembaran kertas kini berpindah menjadi puluhan slide di handphone (HP), hingga novel ratusan lembar sudah bisa dinikmati dengan dua jam di layar lebar.

Era digital memang memberikan sejumlah keuntungan seperti lebih efektif, efisien, dan universal. Namun secara tidak langsung budaya alfabetik akan terpinggirkan. Dalam lingkup sastra, kini sudah dikenal dengan istilah sastra cyber.

“Sering kali sastra menjadi benteng terakhir kebebasan, yakni ketika terjadi penelikungan pikiran yang harus tunduk-patuh pada kekuasaan politik. Sementara di bidang kerajaan audio-visual, peluang melakukan perlawanan budaya begitu sempit. Kita tidak mungkin melawan nahkoda teknologi kebudayaan yang sekaligus sebagai seorang raja produksi kultural,” ungkap Prof. Minto. (Chk)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kuliah-umum-linguistik-uad.jpg 657 893 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-04 14:23:062019-10-04 14:23:06Prof. Dr. Suminto A. Sayuti Bicara tentang Sastra Digital

Tetap Berkreativitas walaupun Tak Punya Darah Seni

02/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Anes Prabu Sadjarwo adalah alumnus Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang menjadi pegiat seni drama atau teater. Sebelum menjadi asisten sutradara dalam pentas Wicara Tunggal (monolog Jawa) dengan judul “Ratu Adil” di Taman Budaya Yogyakarta, ia lebih dahulu mengenyam pengalaman dalam dunia perteateran Yogyakarta.

UAD menjadi latar untuk berproses bagi bapak dari satu anak ini. Semasa kuliah, ia aktif di Lembaga Semi Otonom (LSO) Kreativitas Kita (Kreskit) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) dan Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB). Selain itu ia juga aktif di berbagai komunitas teater di luar kampus.

Teater Alam merupakan salah satu tempatnya belajar. Teater ini pecahan bengkel teaternya Rendra. Santri-santri dan teman-teman Rendra membuat teater sendiri. Salah satunya yang tertua ada Teater Alam, Teater Dinasti, dan beberapa teater yang lain.

Teater Alam diasuh oleh Azwar A.M., yang sudah beregenerasi lebih dari 40 tahun. Tak heran jika alumni teaternya banyak sekali. Kebetulan alumninya pun menguasai teater Yogyakarta. Dari situ Anes kenal dengan banyak orang. Getok tular, diajak proses ke sana dan ke sini, hingga kenal dengan tokoh teater lain. Ia juga kenal dengan wartawan yang hampir semua dari alumni Teater Alam.

“Semua proses ini membuka kran saya untuk berkreasi di luar UAD. Sehingga, saya dengan teman-teman alumni UAD membuat komunitas Blank ON atau teater berbasis sandiwara bahasa Jawa, Studi Teater Klub Yogyakarta, dan Sanggar Dongeng Ceria, serta masih banyak lainnya. Saya juga membuat komunitas teater dengan teman-teman UNY.”

Terlibat dalam teater, tidak membuat Anes melupakan cita-citanya sedari kecil. Cita-citanya menjadi seorang guru sudah terwujud. Kini ia mengajar bahasa Indonesia di MAN 2 Yogyakarta. Selain itu, ia mengajar teater di SMK N 4 Yogyakarta, SMP N 9 Yogyakarta, dan MAN 2 Yogyakarta.

Ia dibesarkan dengan dunia yang cukup religius. Bapak bukan seniman dan saudara-saudara bukan seniman. Hampir tidak mempunyai darah seni. Namun semangat dan dukungan istri membuatnya berkarya di dunia teater sampai kini. Selain itu, ia juga serius menulis karena termotivasi oleh kakaknya yang merupakan redaktur di media cetak Kedaulatan Rakyat .

Menurut Anes, UAD sekarang sangat mendukung terhadap kesenian. Hari ini alumninya banyak yang sukses dalam bidang kesenian, kesastraan, dan lain sebagainya, baik tradisional maupun modern. Bahkan sekarang ada gedung teatrika yang merupakan wujud abdi UAD terhadap kebudayaan. Meskipun sedikit terkendala terkait jam malam.

“Terima kasih untuk pihak UAD. Pesan bagi mahasiswa, kreativitas harus dilakukan. Secara etimologi bahasa saja namanya sudah mahasiswa bukan lagi siswa. Siswa selalu diajari oleh guru dan dituntun, namun mahasiswa harus kreatif. Kreatif itu mencipta, bergerak sendiri tanpa diperintah, dan berbuat tanpa berpikir ada balasan,” tutupnya usai acara pentas Wicara Tunggal pada 17-9-2019 di Societet TBY. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/pentas-seni-uad.jpg 713 1061 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-02 08:54:362019-10-02 08:54:36Tetap Berkreativitas walaupun Tak Punya Darah Seni

Potong Tumpeng untuk Payment Point Ahmad Dahlan

02/10/2019/in Feature /by NewsUAD

Muhammadiyah konsen dalam pendidikan dan kesehatan. Salah satu wujud amal usaha dalam pendidikan adalah Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Persamaan visi dalam konsennya kampus ini terhadap pendidikan menjadi alasan pihak Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah menjalin kerja sama dengan UAD.

BNI Syariah bekerja sama dengan UAD sejak 2013. Payment Point Ahmad Dahlan adalah tindak lanjut yang sudah ada sejak 2013. Dahulu tidak buka outlet, namun sudah bekerja sama untuk pembayaran uang kuliah. Sempat vakum sementara, lalu dilanjutkan lagi pada 2017 dengan upgrade sistem pembayarannya. Hingga sekarang, sudah bisa membuka payment point. Terdapat sebelas outlet yang di Yogyakarta, salah satunya terletak di Kampus Utama UAD.

Edi Supriyatna selaku Branch Manager BNI Syariah menjelaskan, “Outlet BNI Syariah telah diresmikan dengan pemotongan tumpeng dan makan bersama dari pihak bank dan Yeni Indriani bagian keuangan UAD. Capaiannya adalah mempermudah segala transaksi pembayaran uang kuliah mahasiswa dan memudahkan instansi serta mahasiswa. Selain itu, pihak BNI Syariah mendapatkan benefit.”

Disediakan pula program unggulan khusus bagi mahasiswa, yaitu promo pembukaan rekening gratis. Bahkan setoran untuk rekening sudah diisi sebesar lima puluh ribu rupiah. Kuota yang disediakan sebanyak lima ribu nasabah. Program ini dimulai sejak Juni sampai Desember. Persyaratannya tak sulit, seperti pembuatan rekening pada umumnya berupa KTP atau identitas. Fasilitas yang didapatkan yaitu mobile banking syariah, bisa mengecek transaksi pembayaran, menerima kiriman, transfer ke bank lain, pembelian pulsa, serta diberi kartu atm.

Segala transaksi bisa dilakukan di outlet dan atm karena sudah dilakukan online atau house to house. Jadi, mahasiswa tidak harus antre di outlet UAD untuk melakukan pembayaran. Namun jika ingin ke outlet, bisa ke Kampus Utama UAD. Jam operasional yaitu dari 09.30 sampai 15.00 WIB. Rencananya, pada September ini akan dipasang mesin atm seraya menunggu konfirmasi dari UAD tentang titik lokasi yang disepakati. Pihak BNI berharap di depan, dekat pintu masuk samping ruang satpam. Tujuannya agar mahasiswa dan masyarakat sekitar kampus bisa mengakses dengan mudah.

“Alhamdulillah BNI Syariah diberikan kepercayaan untuk membuka outlet di Kampus Utama UAD. Kami berterima kasih kepada pihak kampus dan akan memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya serta seamanah mungkin. Semua teknologi kami upayakan berkualitas. Semoga BNI Syariah dan UAD bisa berkembang bersama,” ujar Edi pada 17-9-2019 di outlet BNI Syariah lantai II Kampus Utama UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kerjasama-uad-dan-bni.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-10-02 08:50:232019-10-02 08:50:23Potong Tumpeng untuk Payment Point Ahmad Dahlan

Nur Ratnawati Berikan Piala Juara I untuk Tapak Suci UAD

28/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Tapak Suci (TS) adalah salah satu Organisasi Otonom (Ortom) yang ada di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ortom ini menyediakan beasiswa bagi mahasiswa yang mempunyai prestasi dalam pencak silat tapak suci. Nur Ratnawati termasuk mahasiswa beruntung yang mendapatkan beasiswa tersebut. Tiap semester, dirinya hanya membayar 250 ribu rupiah.

Terlahir dari keluarga Muhammadiyah, membuat perempuan yang mempunyai motto hidup mandiri, berprestasi, dan tanpa membebani ini tidak asing dengan tapak suci. Kecintaannya dengan tapak suci sudah tumbuh dan mengalir sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Ia suka karena ini adalah budaya asli Indonesia sehingga secara tidak langsung ia turut menjaga budaya Indonesia. Manfaat yang ia rasakan ialah sehat, bisa belajar bela diri, bisa menangkis, dan bisa belajar rol.

Sebagai bentuk kecintaannya pada TS UAD, kemarin ia baru saja memenangkan perlombaan Ganda Tangan Kosong Putri dalam Tapak Suci World Championship 2019 di Solo. Menjadi juara I dalam kejuaraan nasional tidaklah mudah. Sebab, ia harus melawan 14 negara dan kurang lebih 600 peserta.

Berlatih dengan tekun menjadi salah satu kunci keberhasilan Nur. Ia mengaku latihan pukul 13.00 sampai 23.00 WIB kalau di kampus, tapi di gedung latihan bisa sampai pukul 24.00 WIB. Walaupun sampai malam, ia mengaku tetap senang dan semangat berkat dukungan dari orang tua, teman-teman, serta pihak UAD.

Tim Pekan Olahraga Daerah (Porda) ini menceritakan kisahnya, “Saya memainkan seni dan memperagakan jurus. Gerakan yang paling ekstrem dan membutuhkan tenaga yaitu bantingan karena ditarik terus dibanting. Seminggu baru sembuh dari sakitnya. Soalnya tidak pas gerakannya, sehingga terkilir. Dibanting berdua, jatuhnya kepala dahulu.”

Di sela-sela kesibukannya menjadi mahasiswa dan menekuni tapak suci, Nur juga mempunyai bisnis berupa kantin kejujuran dan usaha sablon. Hal yang lebih mengejutkan, ia mengajar tapak suci di dua belas sekolah di Yogyakarta. Tak hanya itu, di kampusnya ia belajar dan menjadi pelatih tapak suci bagian seni. Tentu saja, mahasiswa jurusan Teknik Elektro ini tidak melupakan tugasnya untuk kuliah.

“Bela diri itu kebutuhan. Kita bisa lebih berani dan kuat menghadapi apa saja. Jadilah seseorang yang mampu bermanfaat bagi orang lain. Ketika pulang sudah punya oleh-oleh, baik prestasi, ilmu, dan lainnya,” pesannya pada 19-9-2019 di Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/prestasi-uad.jpg 453 630 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-28 09:16:112019-09-28 09:16:11Nur Ratnawati Berikan Piala Juara I untuk Tapak Suci UAD

Sehimpun Lirik Lagu yang Wajib Dilirik

24/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Ragam suara yang berirama sudah bukan hal baru bagi Prof. Dr. Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D., Apt. Sejak kecil, dosen Program Studi Farmasi ini sudah berhubungan dengan lagu dan musik. Saat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan di bangku kuliah ia mengikuti beberapa lomba cipta lagu. Ada yang tingkat SMA, se-Yogyakarta, dan melalui radio.

Kegemarannya mencipta lagu tak berhenti di bangku kuliah saja. Bahkan hingga kini menjadi dekan di Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD), ia masih tetap menghasilkan karya. Ia dinobatkan sebagai pencipta Mars Jurnal Ilmiah pada September 2019 dalam suatu perlombaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristekdikti RI).

Kemenristekdikti RI menyelenggarakan lomba ini dengan jumlah peserta sebanyak 30. Kisahnya, setelah pengumuman Dyah diundang ke Jakarta Convention Center untuk menerima penghargaan. Sebelum itu diseleksi secara administrasi, kemudian diseleksi menjadi delapan finalis lalu di-voting-kan, hasil voting diseleksi lagi, selanjutnya dinobatkan sebagai pencipta. Mars ini merupakan karya kelima dari perempuan berdarah asli Yogyakarta ini.

Inspirasinya berawal dari sebuah pemikirannya bahwa jurnal tidak jauh dari aktivitas dosen. Ia merasa, ini pekerjaan dosen sehingga sama dengan menceritakan aktivitas dosen yang sebenarnya. Hal itu membuat ide yang didapatkan cepat. Singkat pesan dalam lirik tersebut yaitu untuk menghasilkan suatu publikasi awalnya dari membuat proposal penelitian yang bagus dan berkualitas. Kemudian, melakukan penelitian dengan baik untuk mendapatkan data. Tahap selanjutnya yaitu menulis untuk dipublikasikan. Dalam liriknya, ia tak lupa mengangkat Indonesia lebih maju. Mars itu juga merupakan salah satu penyemangat untuk terus berkarya.

Hanya dalam waktu dua jam, Dyah dapat menyelesaikan lirik mars tersebut. Mengejutkan, ia mengaku tidak mendapatkan kendala selama proses. Terdiri atas empat bait, tiap-tiap bait terdiri atas empat kalimat. Salah satu lirik favoritnya yaitu Gerakkan penamu, tajamkan idemu. Intinya, penulisan ilmiah dari para dosen terdapat dalam lirik bagian itu.

“Jurnal ilmiah merupakan parameter kinerja perguruan tinggi. Dikatakan kinerjanya baik bisa dilihat dari publikasi jurnal ilmiahnya. Selama kita menjadi dosen, maka suatu keharusan untuk terus berkarya. Kalau sudah mulai bosan dan menyerah, ingat kembali bahwa ada pekerjaan dan kewajiban yang harus dijalankan. Bagi dosen di seluruh Indonesia, jangan bosan untuk menulis, meneliti, dan berkarya,” tutup Dyah pada 17-9-2019 di Kampus I UAD. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/prof.dyah-juara-mars-jurnal.jpeg 853 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-24 09:42:322019-09-24 09:42:32Sehimpun Lirik Lagu yang Wajib Dilirik

Lomba Poster Ajang Berkreasi dan Berinovasi

19/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Berkreasi dan berinovasi dalam lomba poster di Universitas Muhammadiyah Magelang (UMM), menjadi misi tersendiri bagi tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Mereka membentuk sebuah tim yang bernama start up. Tak sia-sia, kunjungannya ke Magelang pada 19 Agustus 2019 untuk berpartisipasi dalam lomba membuat mereka mengantongi juara satu dan favorit. Tentunya, setelah melawan universitas baik negeri maupun swasta tingkat nasional.

Adalah Ely Novianti dari Program Studi Pendidikan Agama Islam angkatan 2017 selaku ketua, Hudzaifah Saiful Haq dari Program Studi Sistem Informasi angkatan 2017 selaku desain poster, dan Ismayatun dari Program Studi Jasa Makanan angkatan 2017 sebagai anggota, yang berhasil menyampaikan pesan melalui isi poster.

How start business in digital era, merupakan sebuah ide yang diangkat oleh tim start up. Cara berbisnis mahasiswa di era 4.0 dijelaskan dalam poster. Mahasiswa harus mengenal dirinya sendiri, mencari kelemahan dan kelebihan kita. Selanjutnya, penting juga mencari sesuatu yang disukai. Misal suka di bidang kuliner, dapat memanfaatkannya untuk berwirausaha di era digital ini.

Poin selanjutnya mencari tim, sesuai dengan tugasnya. Ketika sudah membentuk sebuah tim, maka diperlukan team work. Memotivasi satu sama lain, diskusi, mencari goal, pemasaran, dan relasi. Ide, validasi ide, pelaksanaan, pemasaran, dan pendanaan, intinya seperti itu. Dosen pembimbing juga diperlukan perannya. Percaya diri dan berani mengambil risiko sangat diperlukan.

Isma menuturkan alur saat lomba, yakni mempresentasikan filosofi, isi, dan gambaran di hadapan juri. Penjurian melalui pameran untuk siswa SMA dan SMK. Tidak ribet, peserta hanya menyetorkan poster. Sebelumnya, mereka ikut seleksi kemudian lolos 10 besar dari 36 peserta se-Indonesia. Saat final, mereka mendapat juara satu dan juara favorit.

“Kami negative thinking karena jumlah pendaftar awal hanya 10. Tapi ternyata keseluruhannya ada 36 peserta. Ini membuat kami sangat terkejut. Kami hanya optimis pada juara favorit dengan fokus memantau like posting-an di Instagram. Pihak yang mem-posting dari panitia, tim kami hanya membagikan info setiap hari,” ujar Isma saat ditemui di Kampus I UAD.

Pesan bagi mahasiswa dari Ely dan Isma, “Kembangkan minat bakatmu. Jangan pernah takut untuk mencoba. Ukir prestasimu mulai dari sekarang. Percaya diri, siapa saja lawanmu tetap optimis. Buang pesimis dengan berangkat, lawan, dan maju. Pantang menyerah. Kuatkan doa supaya diberi kelancaran, supaya berbuah manis di akhir perjuangan.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/juara-lomba-poster-uad_Copy2.jpg 560 657 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-19 09:09:352019-09-19 09:09:35Lomba Poster Ajang Berkreasi dan Berinovasi

Teater JAB Sodorkan Juara Dua melalui Monolog

16/09/2019/in Feature /by NewsUAD

Teater Jaringan Anak Bahasa (JAB) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tidak mati dari prestasi. Pada 14 Agustus lalu, teater ini mengikuti Pekan Seni Mahasiswa (PSM) di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP).

Dzaki Muhammad Fadhiil selaku sutradara, tetapi lebih suka disebut sebagai penggarap atau pembantu teman-teman ini, mengikuti tim monolog. Dzaki menjelaskan kisahnya beserta tim sebelum mengantongi juara dua dari PSM tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) se-Indonesia.

Proses dimulai dari bulan Maret. Awalnya penggarapan naskah dari teks cerpen dijadikan teks monolog. Dalam lomba ini disediakan tiga cerpen oleh panitia. Selanjutnya dibuat naskah sendiri, lalu dipentaskan. Teater JAB memilih “Hati dalam Sebuah Gelas” karya Mohamad Ali, karena dua cerpen lainnya sudah pernah dipentaskan. Hal unik dari naskah, bisa disampaikan pesan moral yaitu ketika ada masalah seharusnya tidak hanya melihat yang ada di depannya, tetapi menelisik atau menganalisis hal-hal di dalamnya. Dari situ khalayak dapat berbenah diri.

Tim monolog ada manajer, sutradara, aktor, setting, lighting, musik, dan penggarap naskah. Penggarapan naskah dibantu oleh Rizki Ramdhani. Aktor diperankan oleh Aditya Kurniawan, manajer dipegang oleh Wiwin Astuti, setting oleh Rizal, dan lighting oleh Hakim. Bagian musik dibantu oleh Ridho Iqbal Subariansyah.

Mereka melewati masa latihan yang cukup panjang. Vokal, gerak, dan rasa semua dimatangkan dalam latihan. Siang, sore, dan malam menghiasi masa latihan mereka. Karena kampus hanya bisa membuka gerbang sampai pukul sembilan, maka tidak selalu latihan pada malam hari.

Penuh penghayatan Dzaki mengungkapkan, “Sumber semangat berasal dari Tuhan. Gebrakan yang begitu nyata terasa. Hal-hal yang bisa saya lihat yaitu penyadaran pada diri sendiri terhadap job masing-masing dan stimulus yang dikeluarkan oleh beberapa tim.”

Pentas terlaksana setelah Zhuhur dengan durasi 30 menit di UMP. Durasi tersebut meliputi setting barang masuk, pementasan, dan barang keluar jadi total 30 menit. Pementasan itu menaklukkan peserta monolog dari 14 universitas, UAD meraih juara dua.

Walaupun tak mendapat juara satu, Dzaki mengaku perasaannya tetap lega. Hal ini membuatnya terpancing untuk berproses lagi. Prestasi bukan hanya piala, juara kedua menjadi sebuah stimulus bagi Dzaki dan timnya. Capaian tersebut dijadikan stimulus untuk berproses lagi di atasnya itu.

Buah prestasi tim ternyata tak jauh dari dukungan berbagai penjuru. Pertama dari orang tua walau sekadar melalui telepon atau pesan, anggota teater JAB, alumni JAB, dan pihak UAD. Dukungan terbesar adalah stimulus. Arahan dan bimbingan dari Kurniaji Satoto terus mendorong munculnya gairah untuk terus maju.

“Bagi mahasiswa, selain tugasnya belajar di kampus seharusnya juga belajar menjadi manusia. Namun kenyataannya banyak yang tidak peduli terhadap lingkungan dan kebersihan. Rasa toleran hanya sedikit karena di kelas hanya belajar teori dan banyak pelajaran kehidupan yang belum didapatkan di kelas,” pesan Dzaki. (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/monolog-juara-UAD.jpg 575 485 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-16 14:00:172019-09-16 14:00:17Teater JAB Sodorkan Juara Dua melalui Monolog

Kartun UAD Tembus Pimnas ke Bali

04/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Sebuah Program Kreativitas Mahasiswa Karya Cipta (PKM-KC) mengantarkan Ponco Sukaswanto dari Program Studi Teknik Elektro angkatan 2016 dan timnya untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama. Bersama Ahmad Yogaswara yang satu program studi dan angkatan dengannya, juga Farah Nurul Yanis dari Fakultas Kesehatan Masyarakat angkatan 2017, Kartun tercipta. Nuryono Satya Widodo S.T., M. Eng. selaku dosen Teknik Elektro bertindak sebagai pembimbing tim.

Kartun adalah sebuah akronim dari kacamata pintar dengan navigasi suara untuk tunanetra. Alat ini terdiri atas kacamata yang dipakai oleh tunanetra dan smartband yang dipakai di lengannya.

Sebelum perjalanannya menyambut Pekan Ilmiah Nasional (Pimnas) ke Bali, ternyata Ponco sudah pernah mengikuti lomba internasional. Di acara itu, Ponco melihat anak Rusia yang membuat kacamata untuk tunanetra. Lalu, kakak tingkatnya ada yang membuat sebuah alat lagi. Dari situlah muncul ide untuk menggabungkan dua alat menjadi satu sistem.

Kepulangannya dari lomba internasional itu, Ponco bertekad akan mewujudkan sebuah karya yang berguna bagi akademiknya dan penyandang tunanetra. Dosen menyarankan Ponco, Ahmad, dan Farah untuk mengikuti PKM.

“Awalnya, saya mengalami kebingungan. Kemudian saya diajak bergabung dalam tim. Hambatan terbesar yaitu malas. Hambatan lain terletak saat uji coba. Kami harus cermat membagi waktu, karena saya dan Ahmad ikut tim robot juga. Harus pintar bagi waktu antara menggarap robot dan PKM ini. Tapi, alhamdulillah semua itu bisa terselesaikan,” ujar Ponco selaku ketua tim, pada 21-8-2019.

Uji coba Kartun dilakukan Ponco dan timya kepada seorang tunanetra dari Riau bernama Taufik yang sedang kuliah di UNY. Taufik masuk kategori baru menjadi tunanetra karena kecelakaan. Taufik paham menggunakan smartphone sehingga GPS dan WhatsApp bukan hal baru baginya.

Kartun membuat penggunanya dapat mengetahui lokasi sekitar kemudian keluarganya dapat mengetahui keberadaan tunanetra lewat smartband yang dipasang di lengannya. Jadi misalnya tersesat, ada satu tombol yang bisa ditekan oleh pengguna. Selanjutnya, muncul pemberitahuan pada keluarganya. Kalau minta jemput, maka keberadaan pengguna akan terdeteksi lewat link google maps, kemudian penjemput hanya mengeklik link tersebut. Kacamata dipakai untuk melihat keadaan sekitar oleh penyandang tunanetra. Sementara smartband dipasang di lengan berfungsi untuk monitoring keberadaan dirinya.

Ponco mengakhiri wawancara dengan beberapa pesan, “Harapan kami, alat ini bisa menghilangkan depresi, meringankan beban, dan meminimalisir kekhawatiran keluarga tunanetra. Semoga alat ini bisa membantu mereka, supaya dapat mengetahui lingkungan sekitar dan orang tua dapat mengetahui lokasinya lewat jarak jauh. Pesan bagi mahasiswa UAD teruslah berkarya, jalani saja sesuatu yang disukai. Lakukan saja. Pelan-pelan saja yang penting terlaksana.” (Dew)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/kartun-tunanetra-karya-UAD-1.jpg 1115 1279 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-04 10:57:322019-09-04 10:57:32Kartun UAD Tembus Pimnas ke Bali

Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD

03/09/2019/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Acing Ahmad Fahrudin yang akrab dipanggil Acing, merupakan laki-laki yang berprofesi sebagai pedagang cilok asal Ciamis, Jawa Barat. Ia kini berstatus sebagai mahasiswa baru (maba) setelah mendapatkan Beasiswa Program Misi Keluarga Perserikatan (BPM-KP) di Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Sebelum daftar dan masuk di UAD, Acing sempat menganggur karena keadaan kondisi ekonomi keluarganya.

Lalu, ia memilih ikut kakak kandungnya untuk merantau ke Yogyakarta dan berdagang cilok guna mendapatkan penghasilan dari keringatnya sendiri. Ia pun sering menjual cilok di depan gerbang belakang Kampus Utama UAD Jln. Ahmad Yani, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Oleh sebab itu, ia banyak kenal dengan mahasiswa UAD dan dapat informasi sekaligus disarankan daftar kuliah di jalur BPM-KP.

“Setelah tahu itu, saya menyiapkan persyaratan daftar BPM-KP seperti surat rekomendasi dari Muhammadiyah, nilai rapot, dan nilai ujian nasional. Alhamdulillah saya diterima dan senang rasanya,” terangnya saat diwawancara di sela hari kedua Program Pengenalan Kampus (P2K), Selasa (3-9-2019).

Mendengar ia diterima, kedua orang tuanya pun turut senang. Di UAD, Acing melanjutkan belajarnya di Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Fakultas Sastra Budaya dan Komunikasi (FSBK). Ia memilih Sasindo karena kecintaannya sejak SMA terhadap dunia karang-mengarang, khusus karya sastra seperti cerpen.

“Saya berharap bisa menjalani kuliah dengan baik di UAD, berprestasi, dan dapat membanggakan orang tua maupun kampus,” imbuhnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Acing-Ahmad-Fahrudin-MABA-UAD-2019.jpg 1932 2562 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2019-09-03 13:01:522019-09-04 13:24:36Pejual Cilok Mendapatkan Beasiswa di UAD
Page 52 of 67«‹5051525354›»

TERKINI

  • Turnamen Tenis Meja: Dari Hobi Menjadi Prestasi di Tengah Masyarakat01/07/2025
  • Dosen UAD Manfaatkan Pati Singkong dan Bunga Telang Jadi Kemasan Pangan Ramah Lingkungan01/07/2025
  • Dosen UAD Kembangkan Produk Sehat Berbasis Rumput Laut Merah dengan Pendekatan Design Thinking01/07/2025
  • Toleransi Itu Peduli, Bukan Acuh01/07/2025
  • Belajar Menjadi Pemimpin Lewat Organisasi01/07/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara I Lomba Menyanyi Nasional01/07/2025
  • Tapak Suci UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Bhayu Manunggal Championship 202530/06/2025
  • Mahasiswa UAD Torehkan Prestasi di Kejuaraan Nasional UPI Karate Cup V 202526/06/2025
  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Lomba Artikel Ilmiah Nasional25/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Fotografi dengan Karya Bertema Edukasi Islami24/06/2025

FEATURE

  • Ijazah Saja Tak Cukup, Begini Strategi Lulusan Baru Hadapi Dunia Kerja01/07/2025
  • Menyemai Sila Pertama, Menuai Takwa30/06/2025
  • Krisis Identitas di Kalangan Mahasiswa, Kamu Salah Satunya?30/06/2025
  • Penyampaian materi tentang Digital Public Health oleh Kepala BKPK Kemenkes RI dalam kuliah pakar Prodi Magister Kesmas Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto. Isah)Digital Public Health Competencies30/06/2025
  • Mendidik Anak Tak Semudah Memindahkan Air28/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top