• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Retina Chika: Pentingnya Berkegiatan dan Berposes Kreatif

26/06/2018/in Feature /by NewsUAD

Sering kali, mahasiswa mengabaikan kegiatan yang dilimpahkan dalam organisasi dan komunitas di luar maupun dalam kampus. Paling parahnya, justru yang diabaikan adalah kegiatan yang bisa menuntun untuk berpikir lebih luas. Untungnya, hal ini tidak berlaku untuk mahasiswa asal Pekalongan Jawa Tengah bernama Retina Chika Ardeviya Rista.

Baginya, kuliah memang penting untuk dijalani, tapi tidak ada salahnya untuk menghadiri kegiatan lain. Selagi itu baik untuk menambah wawasan.

Saat ditemui di sela acara pelatihan jurnalistik untuk reporter Humas Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Chika memberi pendapat terkait mahasiswa yang kurang berkegiatan di luar maupun dalam kampus.

“Menimba ilmu dan mencari pengalaman sangat penting untuk mahasiswa. Oleh sebab itu, keduanya perlu seimbang. Mengikuti kegiatan di kampus atau di luar, bisa menjadi wadah untuk mengarungi semua itu. Beruntungnya ketika ikut kegiatan, kita akan mendapatkan pembekalan secara khusus. Seperti pelatihan kali ini, kita bisa lebih membuka wawasan seputar ilmu jurnalistik. Dengan  pelatihan ini, saya lebih bersemangat lagi untuk menulis dan berkegiatan di kampus,” paparnya.

Selain menjadi mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia UAD, Chika juga mendapat kepercayaan dari Kepala Program Studi Sastra Indonesia yaitu Drs. Ani Yuliati, M.Hum., untuk bergabung menjadi reporter fakultas.

Sejak menjadi bagian reporter fakultas, ia sering mengikuti praktik di lapangan dengan berbekal pelatihan dari Humas UAD. Berbagai medan sudah ia jalani, meskipun sering kewalahan dalam membagi waktu antara berkegiatan dengan kuliah.

“Dari semua itu saya bisa belajar untuk membagi waktu antara kegiatan dan kewajiban. Alhamdulillah dari pembelajaran itu, sekarang saya tetap mengirim berita ke web fakultas. Semua itu saya lakukan untuk mengasah kemampuan menulis saya,” ucap Chika.

Selain di reporter, ia juga bergiat di Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Sahabat Dakwah, dan sekarang tinggal di Pesantren Ahmad Dahlan (Persada) UAD.

Sejak sekolah dasar, Chika sudah sering menulis. Semakin bertambah usia, kemampuannya itu berkembang dengan menghasilkan cerita inspirasi, cerita pendek, dan artikel. Proses menulis kreatifnya itu tidak lepas dari dukungan orang tua dan latar belakang dari hobi menulis, membaca, serta jalan-jalan. Dengan hobi itu, secara tidak langsung ia merekam semua kejadian yang pernah dilalui untuk dijadikan ide dalam tulisan.

Proses kreatifnya sudah terbukti, yakni dengan menjadi juara mulai dari tingkat regional maupun nasional. Ia menjadi juara 2 pada event nasional pada 28 Oktober 2017 melalui cerita inspiratifnya berjudul “Lentera Senja”. Di tingkat Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung di Magelang pada Juli 2017, ia juga mendapatkan juara 1 penulisan karya fiksi cerita pendek berjudul “Kerabat Hijrah”.

“Dari pencapain itu, banyak juga tantangan yang saya hadapi saat menulis. Mulai dari mengambangkan ide cerita dan melawan rasa malas yang bermukim dalam diri saya,” tutupnya. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Retina-Chika-Pentingnya-Berkegiatan-dan-Berposes-Kreatif.jpg 640 480 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-26 08:46:322018-06-26 08:46:32Retina Chika: Pentingnya Berkegiatan dan Berposes Kreatif

Dr. Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, S.Si., M.Pd., Menekuni Pendidikan Matematika Realistik

23/06/2018/in Feature /by NewsUAD

Rully Charitas Indra Prahmana Saragih memiliki sederet prestasi yang mengagumkan. Dosen Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UAD itu menempuh pendidikan dari jenjang sarjana, magister, hingga doktor dengan beasiswa. Ia lulus dari S-1 Matematika UGM, S-2 Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya (Unsri), dan S-3 Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

“Alhamdulillah semoga semuanya penuh berkah dan manfaat,” ucapnya singkat, Rabu (14/3).

Sewaktu menempuh program S-3, Rully menulis disertasi berjudul “Local Instruction Theory Penelitian Pendidikan Matematika untuk Menumbuhkan Keterampilan Mahasiswa Calon Guru dalam Melakukan Penelitian dan Menulis Karya Ilmiah”. Di bawah bimbingan supervisor Prof. Yaya S. Kusumah, Ph.D. dan Prof. Dr. Darhim, M.Si., ia berhasil menyelesaikan disertasi itu tepat pada bulan Agustus 2016.

“Saya mulai kuliah S-3 pada bulan Agustus 2013. Alhamdulillah lulus tepat tiga tahun,” ujarnya.

Saat ditanya apa perasaannya setelah berhasil meraih gelar doktor di usia muda, Rully menjawab singkat, “Alhamdulillah senang dan gak nyangka bisa menyelesaikan studi dalam waktu kurang dari tiga tahun.” Dengan lulus tepat waktu, ia bisa membuat bahagia orang tuanya, khususnya ibu. Ayahanda dari Rully telah tiada sejak dirinya kecil.

“Janji saya yang belum saya tepati kepada Ibunda ialah dapat mengundang beliau di acara pengukuhan guru besar saya. Insyaallah,” harapnya.

Rully berencana, setelah meraih SK Lektor Kepala, ia ingin melakukan Summer Course di Utrecht University, Belanda. Di sana, katanya, pusat penelitian di bidang Pendidikan Matematika Realistik dan Desain Penelitian berada. “Setelah itu, saya ingin mengajukan usulan jabatan fungsional Guru Besar. Semuanya ini saya lakukan untuk mendukung UAD dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dalam target meningkatkan poin saat reakreditasi institusi lima tahun ke depan,” kata suami dari Rina Sri Kalsum Siregar, S.ST., M.Stat. dan ayah dari Muhammad  Zuna Prahmana Saragih dan Quthbie Shofwan Saragih. Selamat dan semoga sukses, Pak Rully! (dok)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/dosen-UAD-Rully-charitas.jpg 1280 720 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-23 07:58:372018-06-23 07:58:37Dr. Rully Charitas Indra Prahmana Saragih, S.Si., M.Pd., Menekuni Pendidikan Matematika Realistik

Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si. , Mumpuni di Bidang Manajemen Pemasaran

21/06/2018/in Feature /by NewsUAD

 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UAD Dra. Salamatun Asakdiyah, M.Si. berhasil meraih gelar doktor ilmu ekonomi dari Program Pascasarjana Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia (FE UII), Sabtu (20/1). Bu Diyah—begitu nama sapaan beliau—dinyatakan lulus dengan predikat “Memuaskan” dari Program Doktor Ilmu Ekonomi PPs FE UII. “Alhamdulillah, semoga ilmu yang saya peroleh ini bermanfaat,” ucapnya.

Di bawah bimbingan promotor Prof. Dr. Suyudi Mangunwihardjo dan kopromotor 1 Drs. Asmai Ishak, M.Bus., Ph.D. dan kopromotor 2 Dr. Yuni Istanto, S.E., M.Si., Diyah menulis disertasi berjudul “Membangun Komunikasi Word of Mouth Melalui Akseden dan Konsekuensi Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi”. Saat itu, kata Diyah, hadir Dewan Penguji, antara lain, Nandang Sutrisno, S.H., LLM., M.Hum., Ph.D (Ketua Sidang), Dr. Zainal Mustafa E.Q., M.M. (Penguji 1), Dr. M. Irhas Effendi, S.E., M.Si. (Penguji 2), Drs. Anas Hidayat, M.B.A., Ph.D. (Penguji 3), dan promotor serta kopromotor 1 dan 2.

Diyah menjelaskan, setelah berhasil meraih gelar doktor, dirinya akan menulis buku, melakukan penelitian, dan menulis artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah. “Di samping itu, saya juga akan aktif dalam kegiatan lain yang mendukung peningkatan Tridarma Perguruan Tinggi,” ujar istri dari Drs. Subarjo Suroso dan ibu dari Rizkiya Ayu Maulida, S.IP., M.A. dan Faris Mujaddid Adinugroho, S.E.

Sebelum menjadi Dekan FEB UAD, Diyah pernah diamanahi sebagai Pembantu Dekan FE UAD. Setelah itu, ia fokus untuk menempuh studi S-3 di PPs FE UII Bidang Pemasaran (Marketing). Dari sejumlah penelitian dan publikasinya selama ini, Diyah memang sosok yang mumpuni di bidang manajemen pemasaran. Selamat dan semoga sukses selalu, Bu! (dok/sdy)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/BU-DIYAH-UAD-1.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-21 12:12:442018-06-21 12:12:44Dr. Salamatun Asakdiyah, M.Si. , Mumpuni di Bidang Manajemen Pemasaran

Pendidik Harus Kreatif dan Pandai Pecahkan Masalah 

18/06/2018/in Feature /by NewsUAD

Pada seminar nasional yang diselenggarakan program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sapardi Djoko Damono menyampaikan pentingnya bahasa, sastra, pendidikan dan teknologi. Ia merupakan penyair dan juga pendidik di salah satu universitas di Indonesia yang telah mendapat penghargaan nasional maupun internasional.

Sapardi mengingatkan, di era digital mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk mempelajari hal-hal yang tidak diajarkan di perkuliahan. Penambahan pengetahuan ini sangat penting, utamanya untuk memahami karya sastra dan sebagai bekal menjadi pendidik.

“Paham kebahasaan saja tidak cukup, harus memahami kebudayaan dan keilmuan lain seperti teknologi untuk memahami karya sastra. Mahasiswa harus mandiri, mencari sumber-sumber maupun referensi, misalnya sekarang ada e-book dan audio book.”

Untuk pendidik Bahasa Indonesia, Sapardi menyarankan setiap pendidik harus memiliki kreativitas dalam mengajarkan kesusastraan kepada para siswanya. Terkadang pembelajaran sastra menjadi membosankan karena metode mengajarnya yang monoton. Ia menyarankan kepada pendidik maupun mahasiswa sebagai calon pendidik membentuk paradigma baru dalam menghadapi masalah.

“Masalah harus diciptakan dan dipecahkan agar ilmu pengetahuan tidak berjalan di tempat. Salah satunya dengan menciptakan teknologi untuk melakukan sesuatu, untuk menjawab setiap permasalahan,” paparnya dalam seminar bertajuk Paradigma Mutakhir Pembelaharan Bahasa dan Sastra Indonesia pada Abad XXI, Sabtu (3/3/2018) di Grand Inna Malioboro. (ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sapardi-dan-Dosen-UAD.jpg 720 1080 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-18 14:45:402018-06-18 14:45:40Pendidik Harus Kreatif dan Pandai Pecahkan Masalah 

Penelitian Dosen UAD Semakin Meningkat

18/06/2018/in Feature /by NewsUAD

Tri Darma Perguruan Tinggi menyebutkan bahwa dosen harus melakukan penelitian, pendidikan, dan pengabdian. Artinya, ketiga hal itu secara otomatis adalah kewajiban dan tugas yang harus dilakukan oleh dosen. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) melalui Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah (LPP, sekarang LPPM) selalu bekerja keras untuk meningkatkan jumlah dosen yang melakukan penelitian. Salah satu peluang yang bisa didapatkan oleh dosen adalah dengan mengajukan proposal kepada Ristek Dikti yang nantinya akan mendapatkan dana hibah penelitian secara kompetitif nasional maupun melalui LPP UAD (sekarang LPPM).

Upaya untuk mendukung hal ini, UAD melalui LPP sering menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan workshop yang berguna untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam melakukan penelitian. Tindakan saat ini adalah membuat skim-skim penelitian internal yang mirip dengan yang ada di Ristek Dikti, termasuk dalam syarat dan peraturannya. Metode ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas proposal penelitian dosen sehingga bisa memperoleh dana hibah dari sana.

“Alhamdulillah, penelitian dosen UAD sekarang semakin lama semakin meningkat. Beberapa tahun ini, UAD tercatat mendapatkan dana dari Kopertis dengan jumlah nominal lima juta rupiah per judul. Dosen yang mengajukan proposal ke Kopertis dan Ristek Dikti juga banyak yang diterima,” ucap Dr. Widodo, M.Si. selaku Kepala LPP UAD (sekarang LPPM).

Tahun lalu, dosen yang mengikuti penelitian hanya sekitar 100 orang, tetapi tahun ini sudah hampir 400 proposal diajukan. Peningkatan ini berasal dari penelitian internal maupun yang menggunakan lembaga eksternal UAD.

Dana penelitian selain dari UAD dan Dikti, juga ada yang berasal dari Pemerintah Kota yang jumlahnya bisa mencapai 25 juta rupiah. Di tingkat provinsi, LPP pernah mendapatkan panggilan untuk membahas tentang dana-dana penelitian, dan tahun ini ada 115 proposal dari dosen UAD yang diterima. Jumlah tersebut meningkat dari tahun lalu yang berjumlah 80 proposal.

Saat orientasi dosen baru, LPP tidak pernah lupa untuk selalu memotivasi dosen untuk melakukan penelitian. Sebab, manfaat yang diperoleh akan banyak sekali, terutama yang dari Dikti. Mereka akan mendapat reputasi bagus karena berhasil lolos dalam kompetisi dengan dosen di perguruan tinggi lain skala nasional. Selain itu, dana yang didapatkan bisa untuk mendukung penelitian, dan jika naik jabatan akan mendapat nilai tambahan.

Selanjutnya, untuk meningkatkan minat dosen, LPP akan memberikan reward di setiap karya yang dibuat oleh dosen, yakni dengan menciptakan output dalam bentuk jurnal nasional maupun internasional. Selain itu, riset juga dapat dibuat sebagai buku ajar dan karya cipta yang bisa dipatenkan.

Jadwal Dikti membuka penerimaan proposal adalah bulan April atau Mei. Proposal dikirim secara online dan hasil yang lolos bisa dilihat dari website Ristekdikti. Dosen yang dapat melihat hanya yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).

Sementara itu, penelitian yang saat ini difokuskan oleh UAD meliputi bidang pendidikan, sosial humaniora, obat dan kesehatan, sains dan teknologi, serta bidang keagamaan. Output-nya bisa dipublikasikan di jurnal nasional atau internasional, seminar nasional dan internasional, serta ada yang dipatenkan.

“Kami harap pimpinan UAD terus mendukung, terutama masalah dana, agar dosen-dosen memiliki gairah untuk meneliti. Nantinya, hasil ini dapat meningkatkan nilai akreditasi. Dalam waktu dekat, kegiatan LPP adalah menyiapkan kontrak peneliti, dan setelah itu kami serahkan dana untuk peneliti. Dana ini tidak akan dipotong sedikit pun agar dosen lancar dalam penelitian,” tutup Widodo. (AK/CF)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Penelitian-Dosen-UAD-Semakin-Meningkat.jpg 1202 1679 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-18 14:39:542018-06-18 18:54:18Penelitian Dosen UAD Semakin Meningkat

Agus Ria Kumara, Dosen UAD Pengembang Games Android

14/06/2018/in Feature /by NewsUAD

 

Agus Ria Kumara, Dosen Program Studi Bimbingan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat ini sedang mengembangkan games berbasis android. Nantinya, games ini berguna untuk menentukan perencanaan karier dan dapat digunakan oleh siswa sekolah menengah pertama (SMP) hingga mahasiswa. Penelitian ini ditujukan untuk mempermudah siswa SMP dalam merencakanan karier di masa depan.

Pengembangan games ini merupakan program penelitian Agus yang mendapat dana hibah dari Dikti. Tahun 2017 menjadi awal penelitiannya, dan September tahun ini ditargetkan selesai. Total dana yang ia peroleh adalah 300 juta rupiah. Tahun pertama penelitian, ia membuat kalender yang berguna untuk mempermudahkan siswa SMP untuk menentukan dan memahami proses karier yang akan dilakukan.

Penelitian Agus menggunakan metode sampling dengan melibatkan 11 SMP yang ada di Yogyakarta. Ia bersama timnya yang berjumlah 10 orang, mula-mula mencari siswa SMP yang memiliki prestasi bagus. Kemudian, dilihat apakah saat di SMA masih bagus atau tidak.

“Untuk rentangnya, itu didesain kelas 1, 2, 3, tapi cakupan yang kami lakukan khusus di kelas 3. Dari situ nanti dilihat prospeknya ketika masuk SMA,” ucap Agus.

Agus dalam mengerjakan penelitian dibantu oleh UAD yang sudah memiliki kerja sama dengan beberapa sekolah dan guru BK yang mengajar praktisi di UAD. Ini tentu saja menjadi keuntungan yang dapat dimanfaatkan oleh Agus dan timnya untuk mempermudah akses masuk ke SMP yang ada di Yogyakarta.

Untuk proses di tahun kedua ini, sudah disusun delapan  program. Agus dan tim yang terdiri atas mahasiswa dan dosen juga sudah mulai mengembangkan games android yang harapannya dapat di-launching pada akhir Agustus tahun ini.

Dalam mengembangkan games android tersebut, Agus belum berencana untuk menggandeng development luar dan hanya memberdayakan kemampuan mahasiswa yang memang memiliki minat di bidang pembuatan games berbasis android. Namun, Agus juga tidak menutup kemungkinan untuk melibatkan pihak eksternal dengan melihat progresnya nanti.

“Semisal nanti melibatkan developer lain, kami akan melibatkan dari UAD juga. Tapi kami manfaatkan sumber daya manusia yang ada di dalam prodi kami dulu.”

Alasan Agus mengangkat penelitian ini karena ia pernah terlibat dalam K13 di kementerian. Saat memonitoring pelaksanaan kurikulum sekolah, terdapat satu siswa SMP yang sudah bisa menentukan akan masuk ke SMA dan universitas mana. Bahkan ia sudah membuat daftar pekerjaan yang direncanakan di masa depan.

“Pola pikir itu, menurut saya tidak secara utuh bisa didapatkan oleh mahasiswa atau anak-anak sekarang,” ungkap Agus.

Latar belakang itulah yang akhirnya membawa Agus berkutat dengan penelitiannya kini. Penelitian ini mendapatkan dukungan penuh dari universitas, mulai dari pemanfaatan fasilitas laboratorium BK hingga perpustakaan kampus yang selalu membantu untuk mencari referensi dari dalam maupun luar negeri. Petugas perpustakaan juga selalu siap membantu untuk keperluan ini.

Agus bersama timnya mentargetkan penelitian ini selesai pada September 2018 dan dapat menghasilkan software untuk dipublikasikan dalam seminar. (AK/CF).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mengembangkan-Games-Android-1.jpg 933 971 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-14 11:44:192018-06-14 11:44:19Agus Ria Kumara, Dosen UAD Pengembang Games Android

Kaum Milenial Merupakan Penduduk Asli di Dunia

12/06/2018/in Feature /by NewsUAD

 

Sering kali orang beranggapan negatif ketika berpikir tentang kaum milenial. Dari penafsiran itu, banyak pula pendidik dan kaum agama yang tidak mengerti cara mendidik kaum milenial, karena yang mampu mendidik kaum milenial hanyalah pengusaha atau pedagang. Dari ketidaktahuan itu, banyak organisasi agama yang bubar atau mengubah visi dan misi sebelumnya.

Perlu diketahui, otak kaum milenial diciptakan sangat berbeda dengan orangtua sekarang. Meskipun memiliki emosi yang memuncak, sebetulnya mereka sangat jujur untuk mengutarakan pemikirannya kepada orangtua.

“Ada hadits yang menjelaskan, kalau mau mendidik anak, didiklah sesuai dengan zamannya. Kaum milenial juga merupakan penduduk asli di dunia ini, kita yang orangtua hanya menjadi orang imigran yang sebentar lagi akan dibuang atau tidak ada di dunia ini,” jelas Irfan Amalee saat mengisi acara tentang “Dakwah Komunitas untuk Era Milenial” dalam acara pengajian Ramadan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY. Dengan mengusung tema “Menyemai Dakwah Komunitas untuk Islam Berkemajuan”, acara yang berlangsung di kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Jln. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul, Sabtu (2/6/2018) ini berjalan sukses.

Irfan Amalee menceritakan tragedi kebakaran masjid Tolikara di Papua yang dibakar oleh masyarakat sana. Dari kejadian itu, banyak orang yang beranggapan negatif terhadap orang Papua, apalagi dengan agama Kristen. Dengan menggunakan media, banyak orang menyebarkan kabar hoax terkait kejadian itu. Namun, di sana juga ada seorang milenial yang bernama Panji. Ia menanggapi berita di media dan mencoba melawannya.

“Istimewanya, Panji sebagai kaum milenial memecahkan masalah dengan respons sangat baik, yakni dengan kata sederhana dan menggalang dana melalui media daring.”

Untuk mengalihkan berita hoax, Panji melakukan penggalangan dana hingga bisa terkumpul sekitar 300 juta rupiah dalam waktu sangat singkat.

Irfan Amalee menerangkan, kaum milenial bisa mengubah peristiwa dunia dengan cara mereka sendiri. Mereka sangat tidak percaya dengan organisasi besar yang di dalamnya didominasi orangtua. Sebab, kepercayaan mereka terhadap orangtua hanya 16% saja, selebihnya dia percaya kepada kaum milenial dan dirinya sendiri. Mereka mempunyai pemikiran dengan tujuan mengubah dunia agar lebih baik lagi.

“Bagi kaum milenial, waktu lebih berharga daripada uang. Mereka sebagai pewaris dunia yang sah memiliki pola berpikir berbeda dengan orangtua.”

Selain itu, kaum milenial bekerja dalam proyek sendiri atau bersama orang lain. Ketika ada proyek yang tidak menarik dan tidak sesuai dengan gaya pemikirannya, mereka dengan tegas menolak. Bagi mereka, keunikan dan kretivitas suatu proyek adalah hal yang penting. Misalnya seperti Indonesia Berbagi, Indonesia Berkebun, Indonesia Mengajar, Laskar Sedekah, Berbagi Nasi, dan Kampung Belajar. (ASE)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/rsz_kaum_milenial_merupakan_penduduk_asli_di_dunia.jpg 1728 2592 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-06-12 09:58:282018-06-12 09:58:28Kaum Milenial Merupakan Penduduk Asli di Dunia

Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Gunungkidul melalui Program Kemitraan Masyarakat

31/05/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diadakan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan program pemberdayaan masyarakat yang didanai oleh Kemenristekdikti tahun 2018. PKM yang berlokasi di Gunungkidul ini dimulai pada 12 Mei 2018 dan masih dilakukan pendampingan berkelanjutan sampai saat ini.

“Pendampingan dilakukan hingga beberapa bulan ke depan untuk melihat perkembangan masyarakat setempat,” terang Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., salah satu dosen yang ikut dalam penelitian.

Fatwa menjelaskan, program tersebut diawali dengan memberikan pelatihan selama dua hari pada 12 dan 13 Mei 2018 di Balai Desa Ngoro-oro dengan menggandeng dua mitra utama yaitu dusun Jatikuning dan dusun Soka. Pada 19 Mei 2018, tim ke lokasi untuk melihat produk yang dihasilkan dari program tersebut dan saat ini masyarakat sudah mampu menghasilkan produk dari pelatihan-pelatihan yang diberikan.

“Rangkaian pelatihan yang dilakukan adalah sosialisasi program PKM, penguatan kelembagaan dan pengorganisasian masyarakat, penyuluhan bahaya sampah dan limbah, penyuluhan pemanfaatan sampah untuk mendukung sektor pertanian, pelatihan perintergrasian pengolahan sampah/limbah dengan sistem pertanian hidroponik, pelatihan perintergrasian biopori dengan pemanfaatan lahan kosong pekarangan untuk bercocok tanam, pelatihan pembuatan pupuk cair, pelatihan pembuatan briket bioarang, pelatihan pembuatan media tanam, pelatihan kewirausahaan dari hasil sektor pertanian dan pengolahan limbah, serta monitoring dan evaluasi,” terang Fatwa.

PKM tersebut diketuai oleh Muchsin Maulana, S.K.M., M.P.H. dengan beranggotakan Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes., Dr. Fatwa Tentama, S.Psi., M.Si., Sulistyowati, M.P.H., dan Tri Wahyuni Sukesi, M.P.H.

Menurut Muchsin, tujuan program ini adalah memanfaatkan sampah-sampah (limbah pertanian dan sampah rumah tangga) menjadi pupuk organik (kompos dan cair) dan media tanam, bahan bakar alternatif briket bioarang, biopori, serta intergrasi program pengolahan sampah dengan sistem pertanian hidroponik. Harapannya, akan dapat menyelesaikan beberapa permasalahan, sekaligus penguatan perekonomian masyarakat.

“Permasalahan di beberapa wilayah di Gunungkidul akan selesai dengan program pemanfaatan limbah ini, yaitu minimalisasi pencemaran sampah di lokasi dan mencegah pencemaran udara karena perilaku pembakaran sampah dan tidak adanya TPS legal lokasi mitra. Keuntungan lainnya adalah meningkatkan pendapatan keluarga, pupuk organik (kompos dan cair) dapat dijual dan dimanfaatkan untuk pertanian sehingga mengurangi biaya pembelian pupuk bagi lahan pertanian, serta mengatasi permasalahan lahan kering di Gunungkidul dengan sistem hidroponik,” tutur Surahma, salah satu anggota tim PKM.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peningkatan-Kesejahteraan-Masyarakat-Gunungkidul.jpg 960 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-05-31 12:12:042018-05-31 12:12:04Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Gunungkidul melalui Program Kemitraan Masyarakat

Mahasiswa UAD dan Robot Pemadam Kebakaran Hutan

26/05/2018/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ciptakan Prototype Robot Terbang Pemadam Kebakaran (Propeder). Adapun pencipta robot ini adalah Rochmat Diantoro, Muhamad Hamam Iqbal, dan Eka Fitriyani. Mereka dibimbing oleh Anton Yudhana, S.T.,M.T.,Ph.D. selaku dosen Teknik Elektro.

Berdasarkan analisis LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), hutan dan lahan seluas 2,6 juta hektar terbakar pada tahun 2015. Kebakaran hutan dan lahan paling luas terjadi di Sumatra yang mencapai 832.999 hektar serta disusul oleh Kalimantan mencapai 806.817 hektar. Presiden mengungkapkan kerugian akibat kebakaran hutan dan lahan pada tahun 2015 mencapai 220 triliun rupiah.

“Prototype pesawat tanpa awak yang dapat terbang, secara otomatis memadamkan kebakaran tepat dan menjangkau area yang luas maupun sulit dijangkau. Pemadaman ini menggunakan dry chemical powder untuk mengurangi kerusakan lingkungan”, terang Hamam, sapaan akrab Muhamad Hamam Iqbal, saat ditemui di Gedung Robot UAD, Jalan Prof. Dr. Soepomo, Umbulharjo, Yogyakarta.

Propeder merupakan prototype pesawat tanpa awak yang dapat terbang secara otomatis sehingga dapat terbang membawa dry chemical powder dalam skala besar. Prototype ini dapat memadamkan kebakaran hutan secara cepat, mudah, dan dapat menjangkau wilayah hutan yang luas hingga 1 kilometer. Kelebihan lain dari Propeder adalah dapat dioperasikan dari jarak jauh. Ini tentu dapat meminimalisir dampak adanya korban jiwa jika menggunakan mobil pemadam kebakaran, helikopter, ataupun pesawat berawak.

“Harapannya, alat ini dapat membantu masyarakat. Selain itu juga membantu pemerintah dalam menghemat biaya untuk memadamkan kebakaran hutan,” tutup mahasiswa Teknik Elektro tersebut, Selasa (15/5/2018). (Ami)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/NEWS_PPM-Mahasiswa-UAD-dan-Kebakaran-Hutan_22-MEI-2018_Tami.jpg 577 720 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-05-26 08:54:182018-05-26 08:55:34Mahasiswa UAD dan Robot Pemadam Kebakaran Hutan

Mahasiswa UAD Ciptakan Robot Pembersih Kaca Pencakar Langit

25/05/2018/in Feature, Prestasi, Terkini /by NewsUAD

Tiga mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terdiri atas Yusuf Suwandono, Sri Wulandari, dan Geri Asbi Hasan, ciptakan robot pembersih kaca pencakar langit. Robot tersebut bernama Quadcopter Pembersih Gedung Pencakar Langit (Qursi Genit).

Yusuf Suwandono, Sri Wulandari, dan Geri Asbi Hasan (kiri ke kanan)

“Pembersihan gedung pencakar langit di Indonesia masih menggunakan metode manual, yaitu dengan operator (pekerja gondola) langsung menggantung pada dinding gedung. Cara ini sangat membahayakan nyawa operator yang membersihkan gedung tersebut,” tutur Yusuf Suwandono saat ditemui di Gedung Robot UAD, Jalan Prof. Dr. Soepomo, Umbulharjo, Yogyakarta. Ia menceritakan alasan timnya membuat robot itu.

Ketua tim yang sering dipanggil Yusuf ini juga menuturkan, tingginya angka kecelakaan pada proses pembersihan gedung pencakar langit membuat mereka berinovasi. Sehingga, terciptalah ide tersebut guna meminimalisir terjadinya kecelakaan.

Cara kerja robot cukup sederhana. Robot dihidupkan dan diterbangkan secara manual oleh operator melalui remote control, kemudian didekatkan pada dinding. Dinding yang kotor akan dipantau melalui kamera fpv yang videonya langsung ditransfer ke layar monitor operator. Selanjutnya, jika dinding terlihat kotor, operator akan mengaktifkan logic level untuk menghidupkan pembersih dinding dan menyemprotkan cairan pembersih.

“Harapannya, robot ini dapat membantu operator kebersihan dalam melakukan pembersihan dinding gedung pencakar langit, yang semula dengan cara manual diganti dengan quadcopter. Tentu ini lebih efisien dan tidak mengancam nyawa pekerja,” tutup mahasiswa asal Purbalingga itu, Selasa (15/5/2018). (Ami)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/NEWS_PPM_-_Mahasiswa_UAD_Ciptakan_Robot_Pembersih_Kaca_Pencakar_Langit_22_MEI_2018_Tami.jpg 262 587 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2018-05-25 11:32:202018-05-25 11:32:46Mahasiswa UAD Ciptakan Robot Pembersih Kaca Pencakar Langit
Page 61 of 64«‹5960616263›»

TERKINI

  • IMM BPP UAD Gelar Diskusi Literasi Bertema Media Sosial dan Kesehatan Remaja18/06/2025
  • IMM PBII UAD Gelar Pelatihan Administrasi18/06/2025
  • HISKI UAD Gelar Pelatihan Menulis Cerpen bagi Siswa SMA se-Kota Yogyakarta18/06/2025
  • IMM FAI, IMM FTI UAD, dan LazisMu Mantrijeron Gelar Kurban Bersama18/06/2025
  • Demokrasi sebagai Bagian Pembelajaran Kepemimpinan Mahasiswa18/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswi UAD Raih Juara 1 Seni Tunggal Tangan Kosong Putri dalam Kejurnas Tapak Suci Semar VI18/06/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Juara 2 dalam Lomba Pidato Gebyar Ilmu Hadis 202518/06/2025
  • Tim Indynamics UAD Raih Prestasi di UNITY Competition #1317/06/2025
  • Mahasiswi Gizi UAD Raih Juara I Kelas C Putri di Kejurnas Tapak Suci Semar VI13/06/2025
  • UAD Raih Juara Umum II di Kejuaraan Nasional Tapak Suci Semar VI13/06/2025

FEATURE

  • Membangun Administrasi yang Rapi dan Visioner ala IMM18/06/2025
  • Salsabila Aulia Untsa dan Perjalanan 10 Sahabat di Lautan Kedokteran18/06/2025
  • Spirit HEBAT untuk Dokter UAD18/06/2025
  • Hidupkan Harapan, Kejar Impian di Universitas Ahmad Dahlan18/06/2025
  • Latar Belakang Lahirnya Surat Edaran tentang Larangan Penahanan Ijazah bagi Pekerja18/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top