• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Ciptakan Prestasi

22/03/2016/0 Comments/in Prestasi /by Super News

Pendidikan keluarga adalah pendidikan pertama yang didapatkan oleh seorang anak. Sifat dan perilaku seorang anak ditentukan oleh pembelajaran pertama mereka yang melibatkan keluarga. Oleh karena itu, keluarga, khususnya orang tua, menjadi peran utama dalam pembentukan mental bagi seorang anak.

Minggu (13/3/2016), diadakan kajian rutin “Ahad Pagi” di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang bertempat di Jalan Ringroad Selatan, Banguntapan, Bantul, pada pukul 05.45-07.00 WIB ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta. Pada kesempatan tersebut, Dr. Khoiruddin Bashori, M.Psi. bertindak sebagai pemateri.

Dalam pemaparan materi, dijelaskan bahwa orang tua memiliki dua tugas utama sebagai pendidik pertama anak. Yakni memberikan kehangatan dan mengendalikan perilaku anak. Orang tua harus dapat mengombinasikan dua hal tersebut, karena pendidikan yang sebenarnya adalah kombinasi dari menyenangkan hati anak oleh orang tua dengan stimulasi atau perangsang untuk mengontrol.

“Tidak hanya memanjakan anak dengan menyenangkan mereka, tetapi berilah kesempatan pada anak untuk berjuang tanpa melupakan kontrol,” ungkap Khoiruddin.

Selain itu, terdapat beberapa kategori dalam pendidikan anak. Pertama otoritatif, yakni merupakan pengajaran jika tingkat kehangatan dan kontrol orang tua terhadap anak baik. Jenis otoritatif ini akan menghasilkan anak menjadi percaya diri, gembira, dan berani mengambil keputusan.

Kedua adalah otoriter. Otoriter yaitu pengajaran orang tua terhadap anak yang mengutamakan kontrol daripada kehangatan. Hal ini menyebabkan anak tidak berani mengambil keputusan dan menjadi ketergantungan (deepended).

“Jangan mudah senang jika anak sering bertanya atau meminta persetujuan tentang banyak hal, karena justru bisa jadi ia deepended,” kata Khoiruddin.

Yang ketiga yakni an in floor. Kasus ini merupakan masalah besar dalam pendidikan orang tua terhadap anak. Pada jenis ini, anak akan merasa tidak dianggap dan tidak dihargai. Karena kehangatan dan kontrol dari orang tua yang sangat rendah.

Keempat adalah endarson. Pada jenis ini, orang tua terlalu berlebih dalam memberikan kehangatan daripada kontrol kepada anak. Sehingga menyebabkan anak menjadi manja dan impulsif.

“Maka dari itu, orang tua harus berhati-hati dalam memberikan pengajaran kepada anak. Karena pengajaran mereka menjadi penentu masa depan anak. Orang tua juga harus memahami cara pendidikan anak yang baik, agar tidak menyesal di kemudian hari.” (AKN)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Peranan-Orang-Tua-dalam-Pendidikan-Anak.png 350 490 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-22 03:08:002017-06-05 02:57:00Peranan Orang Tua dalam Pendidikan Anak Ciptakan Prestasi

Raih Beasiswa Belajar ke Thailand

21/03/2016/0 Comments/in Prestasi /by Super News

“Perempuan tidak mesti selalu menunggu, tetapi juga harus mampu memilih,” ujar gadis bernama Damaya Noor Arifin yang menjadi salah satu mahasiswa berprestasi program studi Sastra Inggris Universitas Ahmad Dahlan (UAD) periode Maret.

Menurutnya, dalam bidang keilmuan, perempuan harus setara dengan laki-laki. Ia selalu memotivasi diri sendiri untuk selalu berjuang dan berusaha dalam keilmuan.

“Saya mesti mengalahkan ego dan kemalasan untuk mencapai target yang saya inginkan,” imbuh putri dari Bapak Zaeal Arifin dan Ibu Rusnani tersebut saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Kamis (17/3/2016).

Damaya merupakan salah satu mahasiswa UAD yang terpilih untuk belajar di Thailand dan mendapatkan beasiswa dari Dikti selama 1 semester.

“Syarat yang diajukan oleh universitas tidak mudah, minimal memiliki IPK 3.5 dan TOEFL minimal 500, selain itu harus lancar bercakap dalam bahasa Inggris. Dari sekitar 10 mahasiswa yang ikut seleksi, saya termasuk salah satu yang terpilih dari dua  mahasiswa yang dibutuhkan.”

Program beasiswa dari Dikti merupakan program internasional pertukaran pelajar dan benar-benar melalui proses seleksi yang ketat. Program ini bernama AIMS (Asean International Mobility Students) yang dilaksanakan pada Agustus hingga Desember.

Tujuan dari program ini untuk mempersiapkan mahasiswa terkait adanya isu Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Damaya menambahkan, sebagai mahasiswa, tentu sudah menjadi kewajibannya untuk terus mendukung kemajuan bangsa, salah satunya dengan belajar cara mengelola dan mengolah kebudayaan di luar negeri. Selanjutnya, mempertahankan budaya yang sudah dimiliki dan diwariskan nenek moyang.

“Tidak berbeda dengan mahasiswa yang lain dalam cara belajar, yang membedakan saya lebih suka membaca buku baik sains maupun fiksi, baik yang terjemahan maupun yang berbahasa Inggris,” kata gadis kelahiran Yogyakarta, 7 Maret 1992 ini.

Selama di Thailand, ia belajar di Universitas Thammasat. Ada tiga mata kuliah yang diambil, yaitu Tradicional Medicine, Etnic and Culture Studies, dan Linguistik. Selain kuliah, ia juga menulis paper, makalah, menjalani riset, dan beberapa kali menjadi pembicara pada acara seminar.

“Banyak hal yang saya dapat di sana, salah satunya belajar terkait kearifan budaya lokal dan cara melestarikannya,” tutupnya di akhir wawancara. (Ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/damayanoor.jpeg 320 320 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-21 07:48:282017-06-05 03:07:15Raih Beasiswa Belajar ke Thailand

Menjadi yang Terbaik setelah Dua Kali Gagal

21/03/2016/0 Comments/in Prestasi /by Super News

Dua kali gagal masuk di universitas negeri lewat jalur bidik misi, tidak mengecilkan niat Ana Rahmawati Wibowo untuk melanjutkan studi. Berkat informasi dari rekannya, Ana berhasil masuk Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan mendapat beasiswa selama 8 semester. Kemudahan dan kepercayaan yang diberikan oleh pihak kampus, dibalas oleh mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan itu dengan nilai yang sangat memuaskan. Ia meraih IPK 3,94 dan menjadi mahasiswa dengan nilai tertinggi dalam wisuda periode Maret 2016.

“Kalau boleh jujur, sebenarnya dulu saya tidak tahu UAD. Saya selalu fokus untuk bisa masuk di perguruan tinggi negeri. Tetapi Allah berkehendak lain. Di sini adalah yang terbaik untuk saya,” ujarnya dengan ramah saat ditemui.

Beasiswa yang diberikan UAD kepada putri Bantul ini menjadi tantangan dan motivasi untuk menyelesaikan studi tepat waktu. Ana aktif di berbagai organisasi kampus seperti IMM, BEM, dan DPM. Selain itu, perempuan kelahiran 24 April 1994 ini menjabat sebagai ketua karang taruna di kampungnya.

Aktif di berbagai organisasi membuatnya mendapat ilmu yang tidak diperoleh dalam perkuliahan.

“Saya mendapat lebih banyak ilmu di luar perkuliahan serta dari diskusi dengan teman-teman organisasi dan masyarakat,” tuturnya dengan nada santai ketika diwawancarai di ruang rektorat Kamis (17/3/2016). Baginya, organisasi bukan menjadi kendala, melainkan pendorong untuk belajar dan memanajemen waktu.

Sejak kecil, putri dari Bapak Dalhari dan Ibu Painten ini sudah dilatih untuk hidup mandiri. Untuk mendapat tambahan uang saku, ia mengajar les privat dan berjualan pulsa. Ia beranggapan bahwa apa pun pekerjaan yang dilakukan harus totalitas dan tawakkal.

Baginya, kemudahan dalam perkuliahannya tidak bisa dicapai begitu saja. Harus ada kerja keras, keuletan, dan yang paling penting adalah berdoa. Anak bungsu dari tiga bersaudara ini memiliki kebiasaan yang jarang dilakukan oleh teman kampusnya, yakni rajin menjalankan puasa dan shalat yang disunnahkan oleh Rasulullah.

Sebagai wisudawan terbaik periode Maret 2016, ia berpesan agar mahasiswa jangan malas belajar, harus pandai membagi waktu, dan ikut organisasi. Jika ada waktu luang harus dimanfaatkan untuk mencari pengalaman di luar kampus.

“UAD seperti pelangi, banyak pengalaman yang saya dapatkan di sini. Terima kasih kepada segenap bapak ibu dosen, khususnya prodi Ekonomi Pembangunan. Terima kasih kepada kampus UAD yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu,” tutup Ana.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-21 07:47:582017-06-02 03:44:46Menjadi yang Terbaik setelah Dua Kali Gagal

Berprestasi dengan Cara Melampaui Batas

21/03/2016/0 Comments/in Prestasi /by Super News

An’umillah Nuri Azizah terkejut menjadi wisudawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berprestasi sekaligus menjadi yang tercepat dengan masa studi kurun waktu 3 tahun, 4 bulan, 27 hari.

“Saya sangat bersyukur dan sempat kaget setelah mengetahui menjadi lulusan tercepat jenjang S1. Semua berkat usaha dan dukungan dari orang tua,” terangnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya, Kamis (17/3/2016).

“Manusia berhak berencana dan memiliki target, tetapi doa orang tua jangan pernah dilupakan.”

Perempuan kelahiran Klaten, 9 Juli 1994 ini juga cum laude dengan IPK 3,87. Selain itu, ia  pernah menyabet juara 3 nasional dalam even Olimpiade Psikologi Indonesia yang diadakan oleh HIMPSI Jawa Timur pada November 2015 lalu.

“Saya sangat bangga dengan almamater oranye, bisa mengharumkan nama Psikologi UAD di kancah nasional. Saya mesti berjuang keras untuk berada pada posisi ketiga di belakang Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI),” lanjut putri pasangan Bapak Guwat dan Ibu Wakiyem yang mengambil jurusan kuliah prodi Psikologi ini.

Nuri sapaan akrabnya, harus bersaing ketat dengan lawannya terkait eksperimen dasar psikologi dan alat ukur psikologi pada olimpiade tersebut, mulai dari analisis video dan tes tertulis kemudian mempresentasikannya di depan juri dan peserta yang lain.

Ia menambahkan perlu adanya perjuangan untuk menembus batas-batas yang sangat sulit dilampaui. Karena itu ia memilih tidur lebih awal saat orang lain masih dengan kesibukan yang kurang penting, dan akan terbangun di saat orang lain tertidur ketika dini hari untuk belajar.

Saat kuliah, ia aktif di ruang diskusi “Kedai Kopi”, yaitu komunitas diskusi rutin dua kali dalam sebulan bagi mahasiswa prodi Psikologi. Selain itu, ia juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Ikatan Mahasiswa Psikologi Indonesia (IMPI), dan di UKM Poros.

“Saya sangat sadar karena orang tua hanya bekerja sebagai petani, maka saya tidak boleh menyia-nyiakan waktu kuliah yang diberikan kepada saya,” imbuh gadis yang juga pernah menjadi juara 3 Mawapres tingkat fakultas ini. (Ard)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/An’umillah-Nuri-Azizah.jpg 320 320 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2016-03-21 07:46:332017-06-05 03:11:55Berprestasi dengan Cara Melampaui Batas
Page 67 of 67«‹656667

TERKINI

  • UAD Masuk 15 Besar ONMIPA 202525/11/2025
  • Tumbuhkan Semangat Intelektual, IMM FAI Gelar Ijtihad Intelektual Schoo25/11/2025
  • KKN UAD Tingkatkan Kesiapsiagaan PAUD Aisyiyah Nur’aini Lewat Pelatihan Aman Bencana24/11/2025
  • Kupas Hadis hingga Cetak Modul Braille: Kisah Inspiratif Lulusan Terbaik FAI UAD24/11/2025
  • Tim Harmoni Eduteam Melaju ke Final LIDM Berkat Inovasi Pembelajaran Digital Berbasis Diorama dan AR24/11/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa UAD Raih Juara Infografis Terfavorit di Pharmacy Digital Competition25/11/2025
  • Mahasiswa Biologi UAD Raih Honorable Mention pada ONMIPA 202525/11/2025
  • Mahasiswa UAD Raih Medali Perak pada ONMIPA 2025 Bidang Fisika25/11/2025
  • Mahasiswa Matematika UAD Raih Dua Prestasi dalam Ajang ADIYC #3 202524/11/2025
  • Ganda Putra Badminton UAD Tembus Tiga Besar pada Kompetisi BCC Tingkat DIY–Jateng24/11/2025

FEATURE

  • Kisah Mahasiswa UAD Lulus S2 dengan 30 Publikasi Ilmiah19/11/2025
  • Menulis sebagai Pelarian Positif, Muhammad Farid Wisudawan FK UAD dengan 19 Publikasi Ilmiah14/11/2025
  • Hakikat Takwa dalam Kehidupan28/10/2025
  • Tali Allah adalah Tali Persatuan28/10/2025
  • Meraih Amalan Ahli Surga22/10/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top