KDU Korea Jalin Kerja Sama dengan UAD
/0 Comments/in Terkini /by Super NewsKantor Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (UAD-KUI) sambut Kyung Dong University (KDU) Korea Selatan di ruang sidang kampus I, Rabu (13/1/2016). KDU disambut langsung oleh Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum.; Wakil Rektor IV Prof. Sarbiran, Ph.D.; Kepala KUI Ida Puspita, M.A.Res.; dan para Dekan UAD.
Sementara itu, KDU diwakili oleh Lee John Kyu selaku Presiden, juga Chung Ul Kyo dan Jung Chanewon. Pada kesempatan tersebut UAD dan KDU mendiskusikan MoU atau aktivitas kerja sama.
Pembicaraan kerja sama itu seputar pusat bahasa Korea di UAD. Dalam surat perjanjian, direncanakan bahwa jika sepakat, KDU akan mendatangkan guru dari Korea.
Menurut Ida Puspita selain akan diadakan pusat studi bahasa Korea, juga akan ada kerja sama untuk mengirim mahasiswa UAD ke KDU Korea selama enam bulan sampai satu tahun.
“Nanti dari pihak KUI akan mengundang mahasiswa untuk sosialisasi informasi perihal kerja sama Korea-UAD. Bagi mahasiswa UAD yang berminat silakah ke KUI,” terang Ida.
Dosen Sastra Inggris tersebut mengatakan, Fakultas Ekonomi (FE) menyambut dengan baik dengan adanya kerja sama ini. Menurut pengakuan Dekan FE, sudah banyak mahasiswa yang menanyakan.
Selain untuk mahasiswa UAD, belajar bahasa Korea juga akan dibuka untuk umum.
“Saya akan menyampaikan kepada sekolah, khususnya SMK Muhammadiyah yang ingin bekerja di Korea nanti,” terang Kasiyarno dalam sambutannya.
Di Indonesia, Korea dikenal sejak masuknya film dan drama Korea di Indonesia. Banyak anak muda yang tertarik dengan Korea. Hal tersebut terbukti dari banyaknya orang-orang yang meniru, baik gaya rambut, busana, karakter, dan banyak lagi yang lainnya.
Lima Mahasiswa UAD KKN SD Muhammadiyah
/0 Comments/in Terkini /by Super NewsPada Sabtu, (9/01/2016), Kantor Urusan Internasional Universitas Ahmad Dahlan (KUI-UAD) secara resmi menerjunkan lima mahasiswa asing yang tergabung dalam program Darmasiswa (Beasiswa Pemerintah Indonesia) untuk mengikuti “Community Service Program” di SD Muhammadiyah Prambanan, Sleman. Kelima mahasiswa tersebut adalah Li Lening dari Tiongkok, Kim Soo Yeon dan Korea Selatan, Kim Jong Jin dari Korea Selatan, Adam Makeng, dan Shakir Samadamaeng dari Thailand.
Ida Puspita, M.A.Res. selaku Kepala Kantor Urusan Internasional secara resmi menyerahkan kelima mahasiswa tersebut kepada pihak sekolah yang diterima oleh Ibu Dwi Listiyaningrum selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Prambanan. Mereka akan mengikuti kegiatan ini selama tiga minggu (9-30/01/2016).
Sebelum mengikuti kegiatan tersebut, Dessy Kamila Sari,S.S. (Pembimbing Lapangan) meminta mahasiswa untuk membuat proposal kegiatan yang akan dilakukan di lokasi “Community Service Program”. Kegiatan yang mereka rancang adalah kegiatan di sekolah dan di masyarakat di antaranya mengajar bahasa Inggris, bahasa Tiongkok, bahasa Korea, dan bahasa Thailand; mengajar origami; mengajar kesenian; dan memasak.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan tahunan yang harus diikuti oleh mahasiswa asing yang tergabung dalam Darmasiswa. Dengan adanya kegiatan ini, UAD berharap Darmasiswa tidak hanya belajar bahasa dan budaya Indonesia di dalam kelas, tetapi juga bisa secara langsung merasakan kehidupan nyata masyarakat pedesaan di Indonesia, khususnya Yogyakarta, dan belajar-mengajar di sekolah.
“Kami sangat bahagia dengan kerja sama antara UAD dan SD Muhammadiyah Prambanan yang sudah lama terjalin ini. Kami berharap kami bisa terus dipercaya untuk menjadi tempat KKN. Program ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kami, bertemu dengan orang asing membuat anak-anak berpikir lebih terbuka. Selain itu, bisa membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar bahasa asing. Akan lebih bersyukur lagi jika suatu saat mereka bisa berkunjung ke negara asal mahasiswa tersebut,” ungkap Dwi Listyaningrum.
Ida Puspita mengungkapkan, “Program pengabdian masyarakat untuk mahasiswa asing ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak sekolah, masyarakat, dan UAD. Kegiatan ini akan dilakukan tidak hanya di sekolah mitra UAD, tapi juga di sekolah Muhammadiyah lainnya agar dapat merasakan manfaat yang sama.”
Faktor Luar yang Menjauhkan Manusia dengan Tuhan
/0 Comments/in Terkini /by Super News“Ada tiga faktor eksternal yang menjauhkan kita dengan Tuhan,” kata ustadz Agus Budiantoro saat mengisi pengajian rutin di masjid kampus I Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Jum’at (8/1/206).
“Yang pertama,” kata ustadz Agus, “adalah orang kafir dan munafik. Mereka tidak pernah puas hati untuk terus menggoda dan menggoda agar mereka (muslim) mengikuti orang-orang munafik. Target mereka adalah agar orang-orang muslim cerai-berai. Mereka tidak lagi menggunakan cara terang-terangan, tapi cenderung sembunyi-sembunyi. Mereka menggunakan cara dengan memisahkan para muslim dengan saudara dan tuntunannya. Karena itu, kita harus peka dan waspada.”
Yang ke dua, para pelaku kemaksiatan dan kemungkaran. “Kita tidak boleh menutup mata kalau ada kemaksiatan dan kemungkaran, terlebih jika ada anak kecil yang belum bisa memfilter antara yang baik dan buruk. Bahaya jika ada anak kecil melihat kemaksiatan. Kelak kalau sudah dewa anak itu akan menganggap hal tabu tidak tabu lagi. Dan, sekarang sudah banyak terjadi di antara kita,” terang Agus.
Yang ke tiga adalah setan. Setan mampu melihat titik-titik kelemahan manusia, seperti rasa takut. Setan suka dengan orang yang pemarah. Marah akan merangsang munculnya hormon adrenalin (hormon penyakit). Hormon itu akan merangsang keluarnya setan.
“Banyak masyarakat merasa takut dan akhirnya percaya dengan takhayul, seperti jika ada tanda gelas jatuh yang diyakini sebagai ‘tanda-tanda buruk’. Seperti itulah kalau setan menguasai kita dalam ketakutan.”
Lalu, bagaimana cara mujahadah yang tepat agar terhindar dari godaan yang menjauhkan kita dengan Allah Swt.?
Jadilah muslim yang sebenar-benarnya muslim. Sebenar-benarnya muslim itu adalah mencontoh Nabi Muhammad Saw.
UMP Studi Banding ke Biskom UAD
/0 Comments/in Terkini /by Super NewsBiro Sistem Informasi dan Komunikasi (BISKOM) sambut tim Informasi Teknologi (IT) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) di ruang sidang rektorat kampus 1, Kamis, (7/1/2016). Ada enam orang yang melakukan studi banding di UAD. Mereka, tim IT UMP, berharap kepada Biskom UAD untuk membantu UMP dalam hal informasi dan sarana prasarana.
“Kami berharap pihak UAD memberikan informasi yang dibutuhkan kami untuk lebih berkembang lagi,” kata Imam, kepala BAU sekaligus menjadi kepala rombongan.
“Secara emosional, saya dengan UMP sudah lama melakukan kerja sama, dulu sempat menjadi dosen di UMP dan mendirikan laboratorium di sana,” ungkap Wakil Rektor 1, Dr. Muchlas, M.T. dalam sambutannya.
“Kami UAD sangat terbuka. Segala informasi yang dibutuhkan, nanti akan kami berikan,” imbuhnya.
Tawar, S.Si., M.Kom., kepala Biskom berharap pertemuan tersebut tidak hanya berjalan satu arah. Selain itu, semoga pihak UMP bisa memberikan masukan kepada Biskom jika ada yang kurang.
Tercatat, terdapat delapan item yang diharapkan dibagi Biskom ke tim IT, salah satunya adalah, cara organisasi Biskom UAD, webometrics, dan yang lainnya.
UAD Sejahterakan Dosen & Karyawan
/0 Comments/in Terkini /by Super News
Terhitung sejak 2015, UAD dengan segala upaya selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan dosen dan karyawan. Salah satu upaya nyata dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah dengan pemberian jaminan kesehatan untuk seluruh warga UAD. Jaminan kesehatan ini diberikan atas kerja sama dengan Badan Penyedia Jaminan Sosial (BPJS). Semua warga UAD baik dosen maupun karyawan, terdaftar dalam BPJS kelas 1. Selain itu, UAD juga bekerja sama dengan Aksa Mandiri untuk penjaminan 33 penyakit kronis, serta jaminan asuransi kesehatan ini gratis.
Upaya peningkatan kesejahteraan tersebut tidak hanya berhenti sampai di situ. Setiap tahun, UAD telah berkomitmen untuk memberangkatkan karyawan dan dosen ke tanah suci. Tahun 2014 lalu, setidaknya ada 36 karyawan yang berangkat untuk menunaikan ibadah umrah. Dan tahun selanjutnya, giliran 35 dosen yang berangkat.
Upaya lainnya adalah dengan memberikan penghargaan masa kerja dosen dan karyawan. Untuk karyawan, penghargaan ini diberikan setelah 15 tahun masa kerja senilai satu kali gaji pokok. Sedangkan untuk dosen adalah 20 tahun masa kerja senilai satu kali gaji pokok. Kemudian, tidak kalah pentingnya dalam upaya peningkatan kesejahteraan ini, UAD juga memberikan jaminan hari tua dengan dana pensiun Muhammadiyah yang berwujud dana pesangon sebesar sembilan kali gaji pokok. Dengan berbagai upaya ini, diharapkan dosen dan karyawan dapat merasa aman dan nyaman untuk mengabdi pada UAD. (dev)