• TERKINI
  • UAD BERDAMPAK
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Filosofi Keilmuan di Lingkungan PTMA berbasis AIK

20/07/2020/in Terkini /by Ard

Webinar Pendidikan Islam dengan Narasumber Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.Ag. dan Dr. Mhd Lailan Arqom, M.Pd.

Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) memiliki empat darma, yaitu pendidikan, pengembangan ilmu, pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK). Integrasi iman dan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, ialah filosofi yang diusung oleh pendidikan Muhammadiyah.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Syamsul Anwar, M.Ag. selaku Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #3 bertajuk “Manhaj Tarjih dalam Pendidikan Islam” di YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD), (15-7-2020).

“PTMA tidak sekadar menjadi konsumen pengetahuan yang dikembangkan orang lain, tetapi harus ikut berperan dalam upaya pengembangan dengan dasar pandangan, filosofi, nilai-nilai, dan tradisi budaya yang sesuai dengan dan dimiliki oleh Muhammadiyah. Selama ini, AIK yang dipahami secara luas meliputi akidah, akhlak, ibadah dan muamalat duniawiah yang bersumber pada Alquran dan sunnah Nabi Muhammad. Hal ini sebagaimana dipahami dan dituangkan dalam berbagai usaha yang dijalankan untuk aspek kehidupan masyarakat,” paparnya.

AIK mencakup tiga dimensi yaitu sebagai materi pembelajaran, nilai yang di dalamnya mengatur iklim pengelolaan kampus, peraturan bagi warga di dalam kampus maupun di luar kampus, serta sebagai model pengabdian masyarakat.

“Integrasi perlu dan diperuntukkan bagi internal Muhammadiyah maupun internal Islam, sedangkan eksternalnya berfungsi sebagai konstruksi ilmu itu sendiri. Proses integrasi nilai ke dalam konstruksi ilmu, dilakukan melalui perumusan paradigma, teori, metodologi, serta prosedur teknis tertentu. Sementara itu, pengujian pernyataan deskriptif Islam diharapkan mampu memperkokoh cabang ilmu yang dikembangkan,” tutupnya. (JM)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Pendidikan-Islam-3-e1595213013844.jpg 649 1118 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-07-20 09:46:492020-07-20 09:46:49Filosofi Keilmuan di Lingkungan PTMA berbasis AIK

Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

15/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Pada akhir tahun 2019, dunia dikejutkan dengan adanya wabah yang disebabkan virus baru corona virus yang saat ini ditetapkan dengan nama Covid-19. Kasus pneumonia yang tidak diketahui etiologinya di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, dilaporkan oleh WHO China Country Office pada 31 Desember 2020. Kemudian, World Health Organization (WHO) pada 30 Januari 2020 menetapkan Covid-19 sebagai Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KMMD) atau sering disebut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC). Saat ini, Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai pandemi dan Indonesia menjadi salah satu negara dengan local transmission.

Penularan dari manusia ke manusia dan persebaran kasus yang sulit dikendalikan menjadikan deteksi dini dan respons di wilayah menjadi sangat penting. Deteksi dini di wilayah dapat dilakukan melalui peningkatan kegiatan surveilans secara aktif maupun pasif. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta membentuk SATGAS Covid-19 UAD sebagai wujud kepedulian terhadap negara dan kesehatan masyarakat. Turut serta dalam detect, prevent, and respond, para sivitas akademika UAD untuk membantu pemerintah dalam penemuan kasus, pencegahan, dan memberikan respons di lingkungan UAD terhadap pandemi Covid-19.

Hotline SATGAS Covid-19 UAD setiap hari akan menerima laporan dari sivitas akademika UAD yang pulang dari luar negeri dan atau luar DIY. Data masuk akan dilaporkan ke Divisi Surveilans dan Divisi Promosi Kesehatan. Apabila ada keluhan pelapor terhadap kesehatannya, maka akan dilaporkan ke Divisi Surveilans untuk dapat ditindaklanjuti sesuai dengan protokol yang ada di SATGAS Covid-19 UAD.

Tidak jarang hotline menerima laporan meskipun pelapor tidak dari luar negeri atau luar DIY. Pelapor hanya ingin meyakinkan dirinya dalam kondisi baik, karena adanya wabah membuat sebagian orang merasa “cemas” akan kondisi kesehatannya.

Kegiatan surveilans sangat penting dalam mendeteksi secara dini, mengetahui siapa saja yang mengalami gejala, bagaimana tindak lanjutnya sehingga dapat diketahui siapa saja yang berisiko tertular, bagaimana pencegahan penularannya, bagaimana memutus rantai penularannya, serta ketepatan dalam upaya penanggulangan.

Tujuan utama dari surveilans di dalam kampus tidak berbeda dengan yang dilakukan di pemerintahan, hanya dinamika yang ditemui tentu berbeda. Dinamika kegiatan surveilans di lingkup universitas sangat beragam. Sivitas akademika mayoritas adalah mahasiswa yang berasal dari luar kota atau luar DIY. Jauh dari orang tua atau keluarga membuat mereka merasa butuh dukungan. Tak jarang dari mahasiswa yang melaporkan diri melalui hotline tetapi ketika ditindaklanjuti sebenarnya “hanya” butuh ditenangkan karena menghadapi kondisi wabah Covid-19. Dukungan atau support secara psikologis menjadikan energi positif bagi mereka. Mahasiswa harus kembali diingatkan bahwa masa belajar di rumah secara daring adalah media untuk semakin mendekatkan diri pada Allah Swt., diajak untuk tetap berpikir positif, dan melakukan banyak aktivitas positif akan dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Dari kegiatan surveilans yang berjalan, kita dapat belajar banyak hal. Pentingnya peran Dosen Pembimbing Akademik bagi mahasiswa harus terus dipupuk agar mahasiswa dapat terus diarahkan, dibimbing, bahkan ditenangkan dalam kondisi wabah dan jauh dari orang tua. Begitu juga pentingnya peran atasan langsung untuk dapat mendukung, memberikan perhatian, apresiasi, dan rasa nyaman bagi bawahan akan sangat membantu dalam optimalisasi kinerja.

Wabah Covid-19 mengajarkan kita tentang banyak hal. Saling peduli, saling mengisi, saling membantu, saling memberi perhatian, saling mengingatkan, saling memahami, saling mendoakan, saling menguatkan, dan banyak saling-saling positif lainnya. Kita didewasakan saat harus menghadapi dan menyelesaikan permasalahan bersama, menyingkirkan ego, mengedepankan empati dan simpati. Setiap ilmu membutuhkan ilmu lainnya. Kita harus mau untuk saling menyadari, bahwa kita membutuhkan orang lain, bahwa pemikiran kita mungkin benar, tetapi juga harus mempertimbangkan kebenaran pemikiran orang lain.

Wabah Covid-19 akan semakin mendewasakan kita, jika kita mau belajar dengan baik dan benar. Jika kita mau mensyukuri atas begitu banyak nikmat Allah Swt. yang kita terima.

Work from home, belajar dari rumah berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan memang tidak mudah. Tetapi kita pasti bisa jika mau berusaha dan menjadi dewasa. Bersyukur Allah Swt. masih memberi kemudahan mendapatkan listrik, air untuk kebutuhan sehari-hari, makan, minum, dan begitu banyak hal lain.

Sikap kita untuk “tetap di rumah” akan menyelamatkan banyak nyawa. Menjaga diri sendiri sama halnya menjaga orang lain. Menjaga orang lain sama halnya dengan menjaga diri sendiri. Covid-19 salah satunya dapat menyebabkan seseorang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala tetapi tetap dapat menularkan ke orang lain. Maka, sangat bijak jika kita mau memutus rantai penularan dengan “tetap di rumah”. Bisa jadi kita menjadi sumber penularan bagi orang lain, atau orang lain menjadi sumber penularan bagi kita.

 

Penulis: Rokhmayanti, S.K.M., M.PH. Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UAD sekaligus Divisi Surveilans SATGAS Covid-19 UAD.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/edaran-rektor-uad-tentang-corona.jpg 641 641 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-15 12:43:412020-07-15 12:43:41Surveilans Mendewasakan Kita melalui Covid-19

Menatap Masa Depan Pendidikan Indonesia

14/07/2020/in Terkini /by Ard

Webinar Nasional Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) #1 yang diselenggarakan oleh Universitas Ahmad Dahlan

Dr. Muchlas, M.T. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dalam sambutannya di Webinar Nasional #1 Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) menyampaikan bahwa kini dunia pendidikan mengalami disrupsi luar biasa karena pesatnya perkembangan teknologi informasi dan imbas pandemi Covid-19. Menurutnya, diperlukan usaha yang sistematis dan taktis untuk menjadikan dunia pendidikan adaptif terhadap apa pun. Melalui webinar bertajuk “Masa Depan Pendidikan Indonesia”, ia berharap muncul rumusan yang nantinya bisa digunakan dalam kebijakan pendidikan.

Pembicara yang diundang dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Mustari. Ia menyampaikan, “Metode pembelajaran dan pengajaran saat ini harus berubah. Mestinya penggunaan teknologi bukan lagi sebagai alternatif, tapi suatu keharusan. Sebab, tujuan pendidikan nasional yakni mengembangkan potensi peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Selain itu, pengembangan kapasitas sumber daya pendidik perlu diatur sebaik-baiknya. Jika hal ini dipenuhi dengan baik, maka dapat dilihat masa depan pendidikan Indonesia.”

Belajar dari rumah atau secara daring adalah kesempatan yang baik bagi pelajar untuk menggali ilmu sebanyak-banyaknya. Mustari menyayangkan terkendalanya social capacity yang lemah. Ia berharap kerja sama antarnegara dalam bidang pendidikan akan meningkat karena mudahnya komunikasi.

“Perubahan di dunia pendidikan identik dengan persaingan publikasi, kolaborasi, dan vokasi. Sehingga, dibutuhkan cara berpikir yang antisipatif menghadapi pandemi dan bencana lainnya. Pembelajaran daring mengubah ruang manual menjadi ruang virtual, salah satu sisi kekurangannya adalah ketergantungan terhadap akses online sangat tinggi. Pada hakikatnya, era kenormalan baru dapat menjadi peluang besar bagi negara-negara yang mampu bertransformasi dan berinovasi dalam berbagai bidang teknologi maupun pendidikan,” jelasnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Indonesia-Forum-Guru-Besar-Muhammadiyah-di-UAD.png 708 1258 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-07-14 08:56:182020-07-14 08:56:57Menatap Masa Depan Pendidikan Indonesia

Menyiasati Pembelajaran Fisika di Masa Pandemi

13/07/2020/in Terkini /by Ard

Webinar Magister Pendidikan Fisika UAD dengan pemateri Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T.

Perubahan signifikan saat pandemi turut berpengaruh terhadap cara berpikir yang perlu disiapkan pada pembelajaran fisika atau sains di era new normal. Pandemi telah mengubah pola dan kultur interaksi antarindividu menjadi virtual dan online. Banyak hal baru seperti kompetensi, cara belajar, dan cara mengajar yang ketergantungan tinggi terhadap teknologi. Jalan lupakan juga pemerataan dan keadilan akses selama pelaksanaan pembelajaran online.

Hal tersebut disampaikan oleh Prof. Dr. Ir. Dwi Sulisworo, M.T. saat menjadi pembicara webinar di YouTube Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertajuk “Pembelajaran Fisika di Era New Normal”, yang diselenggarakan Magister Pendidikan Fisika, (09-7-2020).

“Lebih dari 40 ribu sekolah di Indonesia belum tersentuh internet. Oleh karena itu, perlu mengajarkan fisika atau sains dengan cara baru. Misalnya dengan meningkatkan kemampuan mengelola pembelajaran secara mandiri, siap dan menerima teknologi, serta melek literasi digital. Hal tersebut diharapkan mampu mencapai kompetensi yang ditentukan,” paparnya.

Ada empat faktor yang menandai seseorang memiliki kesiapan teknologi yang baik. Pertama, rasa optimis yang tinggi dalam peluang meningkatkan kemampuan. Kedua, meningkatkan inovasi sehingga kinerja dalam pembelajaran semakin membaik. Ketiga, kenyamanan terhadap teknologi. Keempat, merasa aman saat menggunakan teknologi.

“Pembelajaran fisika atau sains di masa pandemi bisa disiasati dengan pemberian tugas laboratorium yang sesuai protokol kesehatan, penggunaan aplikasi yang tidak membebani peserta didik, serta pengorganisasian dan sosialisasi sebelum penelitian tugas akhir. Selain itu juga harus memahami bentuk konsep dan teori fisika atau sains yang akan dipelajari. Hal ini relevansinya dengan kehidupan sehari-hari, sehingga dampak dari proses belajar yang tumbuh akan mendorong kesadaran peserta didik dalam menetapkan tujuan mempelajari fisika,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Magister-Pendidikan-Fisika-UAD.png 609 1279 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2020-07-13 12:32:442020-07-13 12:32:44Menyiasati Pembelajaran Fisika di Masa Pandemi

Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

11/07/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

Wabah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) memengaruhi berbagai aspek kehidupan, tak terkecuali dunia pendidikan pesantren. Dampak paling terasa ialah terganggunya proses yang awalnya menerapkan pembelajaran tatap muka di kelas, beralih ke jarak jauh via aplikasi dari rumah yang dipandu oleh ustaz/ustazah. Hal ini yang dibahas oleh Dr. Masykuri, M.A. selaku Ketua Lembaga Pondok Pesantren Muhammadiyah PP Muhammadiyah dalam Webinar Pendidikan Islam #2 bertajuk “Manajemen Pesantren di Era New Normal”, (30-6-2020). Menurut penuturannya, pesantren tetap melaksanakan pembelajaran, yakni dengan memanfaatkan aplikasi yang beragam.

“Sebenarnya pembelajaran daring kurang optimal dan belum dikemas dengan baik. Tidak semua santri memiliki gawai atau terganggunya sinyal internet, menyebabkan kurang menyentuhnya aspek afektif dan psikomotorik. Orang tua santri juga belum siap menggantikan peran pendidik. Di luar itu, proses ini turut berpengaruh pada ekonomi pesantren yang tidak berjalan dan terganggunya psikologis seperti kejenuhan,” ucap Masykuri.

Akan tetapi, ada pula dampak positif yang dirasakan. Misalnya, muncul inovasi pembelajaran dan berubahnya paradigma pendidikan. Lembaga pendidikan dipacu untuk menciptakan pendekatan pembelajaran yang efektif. Tiap pesantren harus memiliki tim teknologi guna mempersiapkan dan menentukan media pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran jarak jauh. Selain itu, tenaga pendidik perlu melakukan pendampingan dan kerja sama dengan orang tua dalam mendayagunakan teknologi.

“Kunci keberhasilan pembelajaran ini adalah membangun komunikasi dengan orang tua santri untuk mempersiapkan mental agar program yang sudah dirancang berjalan dengan baik. Orang tua memfasilitasi dan menyediakan sumber belajar bagi anak setelah berkomunikasi dengan tenaga pendidik. Santri yang hendak kembali ke asrama juga harus mematuhi protokol kesehatan dan berasal dari zona hijau,” tutupnya. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/webinar-fai-uad.png 720 1280 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-11 10:16:392020-07-11 10:16:39Manajemen Pesantren Menghadapi Pandemi

Tim B-Netra UAD Raih Juara 1 LKTI di Universitas Mataram

02/07/2020/in Terkini /by NewsUAD

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di masa pandemi tetap menunjukkan produktivas dan prestasi. Tim B-Netra yang berasal dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) beranggotakan Gilang Aditya, Aristia Indriani, dan Anenggar Dewi Puspita, dengan dosen pembimbing Muhammad Ragil Kurniawan, M.Pd., berhasil menorehkan prestasi menjadi juara 1 sekaligus best paper pada ajang Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Pekan Riset Ilmiah Mahasiswa Nasional (Prisma). Acara bergengsi ini diselenggarakan oleh UKM PRIMA Universitas Mataram pada 26−28 Juni 2020 via daring melalui Google Meet.

“B-Netra Inovasi Media Pembelajaran Berbasis Multiliterasi untuk Meningkatkan Literasi Sains pada Siswa Tunanetra” menjadi judul yang mengantarkan Tim B-Netra menjadi juara. Lomba yang diikuti sebanyak 259 tim dari 74 universitas di seluruh Indonesia ini mengangkat tema “Peran Pemuda dalam Mengoptimalkan Sumber Daya dan Iptek guna Mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 2030”.

B-Netra menjadi media pembelajaran berbentuk ilmu pengetahuan yang disajikan menggunakan cerita pendek. Tujuannya agar memberikan kesan kebermanfaatan sains pada kehidupan, khususnya bagi penyandang tunanetra.

“Keunikan dari B-Netra ialah mengombinasikan antara audio, kinestetik, dan taktil dalam satu media. Manfaatnya untuk memaksimalkan potensi panca indra tunanetra, bersifat fleksibel karena dapat digunakan saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran, serta harga yang lebih murah,” tutur Aristia.

Ia menambahkan, produk yang mereka buat berbentuk buku braille yang di dalamnya berisi cerita pendek dan berfungsi untuk melatih imajinasi, kreatif, serta kritis pembaca. Selain itu, dalam media tersebut terdapat objek asli berupa daun yang telah diawetkan. Fungsinya untuk memberikan gambaran konkret tentang objek yang diceritakan pada cerita pendek dengan melibatkan kinerja kinestetik dan taktil. Bentuk audio yang digunakan berisi deskripsi objek yang dibahas dengan backsound yang mampu membuat siswa rileks. Media tersebut menggunakan kode QR sehingga memanfaatkan teknologi pada pembelajaran di smartphone.

“B-Netra dapat menjadi solusi bagi penyandang tunanetra sebagai media pembelajaran yang menggabungkan buku braille, objek atau miniatur yang menyerupai bentuk asli, disertai audio dalam satu media yang sangat bermanfaat,” tandas Aristia. (Chk).

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pamflet-Pengumuman-Tim-B-Netra-sebagai-Best-Paper-LKTI-PRISMA-melalui-instagram.jpg 710 709 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-07-02 08:47:172020-07-02 08:47:17Tim B-Netra UAD Raih Juara 1 LKTI di Universitas Mataram

Webinar Pendidikan Agama Islam MPAI UAD

30/06/2020/in Terkini /by NewsUAD

Magister Pendidikan Agama Islam (MPAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar webinar dengan tema “Filsafat Pendidikan Agama Islam (Menuju Konsentrasi Keilmuan Pendidikan al-Islam dan Kemuhammadiyahan [AIK])” pada 24 Juni 2020 di kanal YouTube UAD. Webinar pertama ini menyongsong atau menyambut rencana Majelis Diktilitbang untuk membuka konsentrasi AIK jenjang S2 yang menjadi kebutuhan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyah. AIK adalah jati diri perserikatan Perguruan Tinggi Muhammadiyah sehingga keilmuan ini sangat penting dikembangkan.

Hadir sebagai pembicara pertama adalah Prof. Dr. Abdul Munir Mulkhan, S.U. Ia merupakan Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Selaku keynote speakers di antaranya Prof. Lincolin Arsyad, M.Sc., Ph.D, Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Dr.(Cand). Farid Setiawan, M.Pd.I. yang merupakan Kepala Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

Webinar dipandu oleh Hatib Rahmawan, S.Pd., S.Th.I., M.Ag., yakni dosen Fakultas Agama Islam UAD. Wakil Rektor Bidang AIK, Drs. Parjiman, M.Ag., dalam sambutannya berharap agar AIK ke depannya bisa berintegrasi keilmuan yang dapat dikembangkan oleh sekolah-sekolah maupun perguruan tinggi lainnya.

Sementara itu, Lincolin Arsyad mengungkapkan rancangan tindak lanjut sistematisasi atau gagasan filsafat pendidikan Islam berkemajuan UAD bisa berperan. Menurutnya, jika kita ikut berpartisipasi, pasti akan mudah dalam memperluas sistem ilmu untuk diturunkan kepada generasi Muhammadiyah.

Ingin tahu lebih lengkap tentang webinar ini? Silakan simak di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan, ya! (Amb)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/poster-webinar-pendidikan-islam.jpeg 1079 1080 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-30 12:00:412020-06-30 12:00:41Webinar Pendidikan Agama Islam MPAI UAD

Menjadi Guru Profesional di Era New Normal

30/06/2020/in Terkini /by NewsUAD

“Banyak hal di luar bidang keilmuan mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat di era teknologi informasi. Pandemi Covid-19 berdampak pada seluruh tingkatan pendidikan dari universitas hingga taman kanak-kanak, sehingga pembelajaran dan pengelolaan pendidikan pun banyak berubah. Kompetensi pedagogik harus selalu diperbarui untuk mampu beradaptasi selama pandemic ini.” Begitulah sambutan Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. dalam Webinar Pendidikan Profesi Guru (PPG) bertajuk “Guru Profesional dalam Pelaksanaan Pembelajaran pada Kondisi Wabah Corona dan Tantangan Era New Normal” di YouTube UAD, (24-7-2020).

Dalam webinar itu, Prof. Dr. Harun Joko Prayitno dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menjadi pembicara. Ia menjelaskan bahwa guru merupakan pilar penting mencerdaskan bangsa. Tata kelola pendidikan dan pembelajaran di masa pandemi mengalami disrupsi sehingga perlu dirumuskan alternatif lain. Pembelajaran daring adalah pilihan terbaik dan praktis selama pandemi meskipun terasa kurang lengkap.

“Pembelajaran daring jangan sampai 100 persen, perlu diseimbangkan dengan pembelajaran tatap muka langsung, sebab pembelajaran daring mereduksi karakter dan nilai-nilai islami. Perlu penguatan pendidikan informal seperti home visits dan home schooling sehingga beban pendidikan tidak hanya bertumpu pada guru. Hakikat pendidikan adalah memartabatkan manusia. Calon guru profesional mestinya hidup dekat dengan masyarakat,” paparnya.

Lebih lanjut, Harun menawarkan pembelajaran M+HES (Milenial, Humoris, Ekspresif, Simpatik), yang dirasa cocok diterapkan dengan pesatnya perkembangan teknologi. Milenial ialah kemampuan guru menyajikan materi yang segar, guru harus menggembirakan dan mengikuti perkembangan teknologi. Guru mampu menciptakan pembelajaran yang menyenangkan ialah prinsip humoris. Ekspresif berarti seorang guru harus senang berinteraksi dengan muridnya. Guru juga harus perhatian (simpatik) pada masalah yang dialami oleh peserta didik. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/webinar-ppg-UAD.png 759 1056 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-30 11:41:062020-06-30 11:41:06Menjadi Guru Profesional di Era New Normal

Ha! Dahlan Muda, Program Terbaru dari UAD

23/06/2020/in Terkini /by NewsUAD

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta baru-baru ini telah meluncurkan program series terbaru di kanal YouTube-nya, yaitu “Ha! Dahlan Muda”. Acara ini tayang setiap Selasa pukul 19.00 WIB. Episode pertama membahas tentang Kegiatan Produktif selama Masa Pandemi.

Sebagai bintang tamu, dihadirkan tiga narasumber yaitu Iin Agustina (mahasiswa Program Studi Sistem Informasi angkatan 2018), Bahrudin Saputra (mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2017), serta Bambang Syschirul Alim (mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2019). Selaku pembawa acara ada dua, mereka adalah Aziz Bethan (mahasiswa Program Studi Teknik Informatika angkatan 2018) dan Alfreda Fathya (mahasiswa Psikologi angkatan 2018).

Awal episode ini, mereka membicarakan tentang kegiatan produktif mahasiswa selama masa pendemi. Bambang Syschirul Alim mengatakan, selama di rumah selain kuliah daring, ia mengikuti kegiatan HMPS yang ada di program studinya. Di antaranya membuat poster dan brosur, sambil belajar mengasah kreativitas. Ia juga belajar menulis cerpen, selain tentu saja membantu kegiatan orang tua di rumah.

Sementara itu, Bahrudin Saputra menuturkan alasannya memilih jurusan Bimbingan dan Konseling. Menurutnya, program studi ini menyenangkan, teman-teman asyik, serta dosen-dosennya sangat interaktif sehingga selalu memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan minat serta bakat yang dimiliki.

Lalu, apa yang dibahas oleh Iin Agustina dalam episode perdana Ha! Dahlan Muda? Yuk, simak obrolan selengkapnya di kanal YouTube Universitas Ahmad Dahlan!

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/LOGO-HAI-DAHLAN-MUDA.png 1252 1251 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-23 13:24:342020-06-23 13:24:34Ha! Dahlan Muda, Program Terbaru dari UAD

Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru

23/06/2020/in Feature, Terkini /by NewsUAD

“Paradigma pembelajaran hari ini telah bergeser, yakni terpusat pada pengembangan multikonteks, berwawasan global, lokal, dan individual. Sumber belajar pun beragam dan tak terbatas. Biaya pendidikan terjangkau, mobile learning, akses ke konten berkualitas lebih mudah, juga tersedia konten multimedia,” jelas Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD, (22-7-2020).

Teori belajar behaviorisme berbasis pada gagasan bahwa perubahan perilaku dapat dikontrol dan dimodifikasi menggunakan rangsangan, sehingga menghasilkan respons terhadap individu. Kognitivisme memandang pembelajaran sebagai proses menerima, mengorganisasi, menyimpan, dan mengambil informasi oleh memori. Sementara itu, menurut teori konstruktivisme, dalam pembelajaran siswa harus didorong untuk menemukan sesuatu sendiri. Hal ini dikenal sebagai pembelajaran mandiri. Ada pula teori belajar konektivisme, yakni menjelaskan proses pembelajaran yang memungkinkan orang dapat berinteraksi, berbagi, berdialog, dan berpikir bersama dalam sebuah koneksi atau jaringan.

Dr. Muchlas, M.T. (kiri) dalam seminar nasional bertajuk “Strategi Pembelajaran di Era Kenormalan Baru” di YouTube UAD

Berdasarkan empat teori tersebut, Muchlas mengungkapkan bahwa pembelajaran abad 21 cocok menggunakan teori konektivisme yang dikembangkan oleh George Siemens dan Steven Down pada 2005. Berdasarkan konektivisme, belajar tidak hanya terjadi dalam diri seseorang, tetapi di dalam dan di seluruh jaringan. Belajar juga didefinisikan sebagai pengetahuan yang dapat ditindaklanjuti dan dapat berada di luar diri kita, dalam suatu organisasi atau database.

“Prinsip teori konektivisme ialah memandang keragaman pendapat sebagai sumber informasi pengetahuan dan pembelajaran. Pembelajaran menjadi proses menghubungkan informasi dari berbagai sumber dan konteks dalam suatu komunitas, jaringan, atau basis data dengan dukungan teknologi. Kemampuan untuk mengetahui ‘lebih banyak’ dianggap lebih penting daripada ‘apa yang saat ini diketahui’. Terserapnya pengetahuan yang akurat dan terkini adalah tujuan dari semua kegiatan pembelajaran konektivisme yang fleksibel,” lanjutnya.

Aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran konektivisme ialah membangun koneksi dan jaringan belajar online atau personal learning network. Selain itu dalam prosesnya, siswa dapat menemukan informasi yang dibutuhkan secara mandiri, memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan kolaborasi dan diskusi dengan anggota lain di dalam koneksi atau jaringan belajar online, memanfaatkan siswa yang sudah akrab dengan online learning tools seperti penggunaan web dan media sosial untuk mendesain metode pembelajaran, dan masih banyak lagi. (JM)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/semnas-UAD-pembelajaran-new-normal-e1592893118405.jpg 942 975 NewsUAD https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png NewsUAD2020-06-23 13:19:012020-06-23 13:19:01Rektor UAD: Belajar Era Disrupsi dan Kenormalan Baru
Page 455 of 718«‹453454455456457›»

TERKINI

  • BEM FKIP UAD Tingkatkan Profesionalisme Melalui Pelatihan Administrasi16/10/2025
  • Remaja Sehat dan Bebas Anemia melalui Gizi Seimbang: Kolaborasi UAD dan Puskesmas Kotagede II16/10/2025
  • Gerakan “Maroon Membaca” untuk Tumbuhkan Semangat Literasi15/10/2025
  • UAD Luncurkan Pusat Studi Keluarga Sakinah15/10/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Ajak Siswa Pilih Jajanan Sehat14/10/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FSBK UAD Raih Juara dalam Lomba Debat Gentalafest 1.014/10/2025
  • Mahasiswa Teknik Industri UAD Raih Silver Medal dan Best Presentation pada Ajang LKTIEN08/10/2025
  • Mahasiswa Sastra Indonesia UAD Raih Juara dalam Lomba Baca Puisi Tingkat Nasional08/10/2025
  • Mahasiswa Kedokteran UAD, Pramudya Wijaya, Borong Prestasi Nasional di Bidang Vokal30/09/2025
  • Mahasiswa Gizi UAD Raih Medali Perak Lewat Taekwondo di POMNAS XIX 202526/09/2025

FEATURE

  • Unlock Your Next Level15/10/2025
  • Mahkamah Konstitusi sebagai Pelaku Kekuasaan Kehakiman dalam Melindungi Hak Asasi Manusia08/09/2025
  • Konseling Harapan bagi Keluarga dan Remaja05/09/2025
  • Potensi Minyak Atsiri Bunga Cengkeh untuk Obat Antiinflamasi04/09/2025
  • Psikologi Komunitas Kelompok Rentan03/09/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top