Memaknai Tahun Baru Hijriah dengan Berhijrah

Drs. Anhar Anshori, M.Si. saat menyampaikan materi
Memperingati tahun baru hijriah, Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan Kajian Daring dengan tema βMemaknai Tahun Baru Hijriah dengan Berhijrahβ via Google Meet dengan pemateri Drs. Anhar Anshori, M.Si., (12-9-2020).
βHakikat hijrah yang sesungguhnya adalah meninggalkan larangan Allah menuju perintah Allah. Dengan tauhid yang benar, kita dapat melakukan banyak perubahan karena tauhid adalah landasan yang utama. Kedangkalan pemahaman terhadap tauhid akan menyebabkan kedangkalan terhadap sikap dan tindakan kita dalam menerapkan ajaran Islam,β ujarnya.
Terdapat empat subsistem pendekatan pemahaman tauhid yaitu, rububiyahΒ yang berarti beriman hanya Allah yang memiliki, merencanakan, menciptakan, mengatur, memelihara, serta menjaga seluruh alam semesta. Kedua,Β uluhiyahΒ dapat diartikan sebagai mengesakan Allah dalam segala bentuk peribadahan. Ketiga, Asma wa SifatΒ berarti keagungan Allah yang telah ditetapkan di Alquran dan Sunnah. Keempat, kekuasaan Allah atau disebut mulkiyah.
βKita kini berada dalam pusaran politik, budaya, berbagai macam paham, serta aliran keagamaan. Jika tauhid tidak siap, maka akan larut dalam pemahaman yang keliru. Dalam Islam ada sistem kepercayaan rukun imam sebagai sistem kepercayaan dan pandangan hidup. Kebenaran Alquran bersifat mutlak sedangkan sains bersifat relatif. Alquran harus menjadi jalan hidup umat Islam,β tutupnya. (JM)

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) merupakan perguruan tinggi amal usaha organisasi Islam terbesar di Indonesia, yaitu Muhammadiyah. Perguruan tinggi ini didirikan sebagai bentuk representasi cita-cita K.H. Ahmad Dahlan dalam mengupayakan pendidikan Islam dan Muhammadiyah ke arah yang lebih modern dengan tetap berpedoman pada ajaran Islam yang menuntut kemajuan, kecerdasan, beramal bagi masyarakat, serta umat menurut tuntunan Alquran dan Hadis.




Program Pengenalan Kampus (P2K) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2020 berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk melaksanakan kegiatan dengan melibatkan orang dengan skala besar memang belum bisa saat ini. Oleh karena itu, ditempuhlah cara online atau dalam jaringan (daring). Meskipun begitu, diharapkan esensi dari P2K tetapΒ tersampaikan dengan baik untuk mahasiswa baru (maba).
Menurut Caraka Putra Bhakti, S.Pd., M.Pd. selaku koordinator acara,Β βMeskipun dilaksanakan secara daring, P2K diharapkan dapat terlaksana seefektif mungkin sehingga dapat menjadikan mahasiswa baru semakin menumbuhkan kecintaan terhadap kampus.β


Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Program Pengenalan Kampus (P2K) 2020 secara daring (online). Hal tersebut dilaksanakan berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 631/E.E.2/KM/2020 tentang Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Pelaksanaan PKKMB diharapkan menjadi wahana penanaman lima program gerakan nasional revolusi mental yaitu Indonesia melayani, Indonesia bersih, Indonesia tertib, Indonesia mandiri, dan Indonesia bersatu.
UAD melaksanakan P2K 2020 dengan dua tahapan. Tahap pertama diikuti sekitar lima ribu mahasiswa yang teregistrasi sampai 12 September 2020. Sedangkan mahasiswa yang teregistrasi pada tanggal 13β25 September mengikuti P2K tahap kedua.
