UAD Kenalkan Teknologi Masa Kini kepada SD Muhammadiyah Girikerto

/in /by

Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (Fast) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menerima kunjungan dari Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah Girikerto, Sleman, Rabu 2 Oktober 2019. Fast mengajak mereka ke observatorium UAD serta laboratorium sistem informasi dan fisika. Tujuannya adalah untuk mengenalkan teknologi masa kini kepada siswa-siswi maupun guru SD Muhammadiyah Girikerto.

“Kegiatan ini merupakan kunjungan dari SD Muhammadiyah Girikerto yang merupakan SD binaan dari Fast. Kegiatan yang dilakukan adalah mengunjungi observatorium, setelah itu laboratorium sistem informasi dan fisika. Anak-anak akan dikenalkan tentang planet-planet. Saat di laboratorium nanti juga akan ditunjukkan perkembangan teknologi masa kini untuk meningkatkan gairah dan rasa ingin tahu anak SD tentang teknologi. Semoga cita-cita anak-anak bisa tercapai dengan kemudahan akses teknologi,” ungkap Haris Setiawan, M.Sc.

“Saya memperkenalkan tentang astronomi, perubahan musim, dan rotasi planet-planet kepada anak-anak sebab dekat dengan kehidupan mereka. Selain itu juga untuk meningkatkan antusias dan rasa ingin tahu anak-anak tentang sains yang sebenarnya sangat dekat dengan mereka,” ujar Sari selaku pemateri.

Wadimin yang merupakan komite SD Muhammadiyah Girikerto mengungkapkan sangat senang sebab murid-murid SD Girikerto bisa belajar langsung di UAD. Para guru juga disambut dengan baik di UAD. Dosen-dosen UAD selalu membantu dan memberi masukkan terhadap SD Muhammadiyah Girikerto agar menjadi lebih maju. SD Girikerto dalam kunjungannya ke UAD membawa 56 siswa dan 6 serta 14 guru. (JM)

Donor Darah untuk Membantu Sesama

/in /by

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan donor darah pada Senin, 30 September 2019 bertempat di Kampus Utama UAD. Donor darah merupakan rangkaian acara Mathematics Education Festival (MEF) #5.

Syarat donor darah yaitu umur minimal 17 tahun, berat badan minimal 50 kilogram, temperatur tubuh normal yakni antara 36,6−37,5 derajat celcius, tekanan darah normal, denyut nadi teratur, frekuensi donor darah maksimal 5 kali dalam setahun atau berjarak minimal 3 bulan.

Ada beberapa hal yang harus dilakukan sebelum donor darah, seperti mengonsumsi makanan asin kira-kira 12 jam sebelum mendonorkan darah, tidur minimal 6−8 jam, mencatat jenis obat-obatan yang digunakan, serta makan yang cukup.

Sementara itu, manfaat donor darah di antaranya menurunkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, menurunkan risiko kanker, membantu menurunkan berat badan, mendeteksi penyakit serius, membuat lebih sehat secara psikologis, serta dapat memperpanjang usia.

“Kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) cabang Kotagede. Harapannya mahasiswa UAD mampu membantu masyarakat di luar sana yang kekurangan darah. PMI sangat senang saat diajak kerja sama karena menambah stok darah. Sebanyak 111 pendonor mendaftarkan diri namun hanya 48 orang yang bisa mendonorkan darah karena kebanyakan mereka belum sarapan atau kurang tidur. Setelah mendonorkan darah, mereka diberi teh hangat dan donat. Tidak hanya mahasiswa yang berpartisipasi mendonorkan darah, tetapi dosen pun tidak mau ketinggalan,” ungkap Nadya selaku koordinator acara. (JM)

MEF #5: Generasi Muda yang Kreatif dan Berakhlak Mulia

/in /by

Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Pendidikan Matematika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan tabligh akbar dengan tajuk “Menebarkan Kebaikan, Menguatkan Kepedulian sebagai Cerminan Generasi Muda yang Kreatif dan Berakhlak Mulia”. Narasumber dalam acara ini adalah Budi Jaya Putra, S.Th.I.Mh. Tabligh akbar merupakan opening dari rangkaian acara Mathematics Education Festival (MEF) #5 yang diselenggarakan di Islamic Center UAD, (29-9-2019).

MEF #5 bertujuan memperingati hari jadi Program Studi Pendidikan Matematika yang ke-40. Ada beberapa rangkaian acara yaitu tabligh akbar, donor darah, tahfiz, public speaking, olimpiade matematika untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA), lomba media pembelajaran, serta closing ceremony.

“Kami memilih tema tersebut karena ingin mengajak generasi muda UAD menebarkan kebaikan, saling menguatkan, memiliki kepedulian sosial yang tinggi, kreatif, serta berakhlak mulia. Jika hanya menyebarkan tanpa menguatkan, ada kemungkinan bisa berubah. Menguatkan bukan hanya dalam bentuk fisik tetapi juga psikologis supaya menjadi cerminan yang baik bagi generasi sekarang dan selanjutnya. Berakhlak mulia tentu saja untuk mengisi sisi religius, sedangkan kreatif untuk sisi genius atau intelektual,” ujar Tedi selaku ketua panitia.

Ia melanjutkan, “Budi dipilih sebagai pemateri sebab memiliki latar belakang religiusitas yang tinggi serta dekat dengan kalangan milenial, sehingga bahasanya mudah dipahami anak muda. Ia menyampaikan pesan agar generasi muda UAD bisa menempatkan diri, tidak terpengaruh orang lain tapi harus mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi di sini tentu dalam artian positif.” (JM)

IMM PBII: Tingkatkan Budaya Literasi

/in /by

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PBII) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara stadium generale dan pelantikan pengurus komisariat IMM PBII periode 2019−2020. Tema yang diusung adalah “Meningkatkan Budaya Literasi demi Mewujudkan Kader yang Berwawasan Luas dan Kritis”. Acara penting ini berlangsung di Kampus II UAD (01-10-2019).

“Kami mengambil tema tersebut sebagai langkah awal gerak IMM PBII untuk satu periode ke depan. Kami ingin mewujudkan budaya literasi sebagai patokan atau ciri khas dan ujung tombak komisariat. IMM PBII yang berisi tiga program studi, menginginkan budaya literasi menjadi background,” ujar Leni Gezi selaku ketua acara.

Faried Setiawan, M.Pd.I. yang menjadi pembicara menyampaikan bahwa anak IMM perlu budaya literasi yang baik. Sebab, trilogi IMM yaitu humanitas, religiusitas, dan intelektual. Intelektual harus dikembangkan lewat budaya literasi. Makanya, IMM perlu meningkatkan budaya literasi karena nantinya akan menjadi tokoh dan melanjutkan persyarikatan Muhammadiyah.

“Sebagai demisioner, saya berharap budaya literasi di IMM benar-benar diterapkan agar kader lebih kritis dalam berpikir dan bertindak. Apalagi di era sekarang banyak berita-berita palsu. Literasi bukan cuma tentang baca buku, tetapi juga soal budaya membaca di media sosial yang baik, bisa memilah berita yang benar dan tidak benar,” jelasnya.

Nanoenkapsulasi yang Bermanfaat Mencegah Strok

/in , /by

Karya tulis ilmiah yang berjudul Napi “Nanoenkapsulasi Ekstrak Seledri (Apium Graveolens) Antihipertensi untuk Pencegahan Strok Dini”, membahas tentang cara memperbaiki sistem pengantaran obat dari ekstrak seledri ke bentuk nanoenkapsulasi. Produknya berupa kapsul, sementara manfaatnya untuk mencegah strok karena hipertensi.

Karya yang disusun oleh Izza Asrofi, Yosi Pratama Dewi, dan Deinaya Ukhti, mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) tersebut, mendapat juara 3 di Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dalam ajang Pekan Ilmiah Nasional ke-4. Acara dilaksanakan di Universitas Lampung yang berlangsung dari 19−22 September 2019 lalu.

Dari keterangan Yosi, salah satu perwakilan dari tim, mereka membuat karya ini karena melihat banyak orang yang mengalami gejala strok. Lalu ketika LKTI sebelumnya, ia juga ikut dan kebetulan temanya sama yakni strok, jadi ia sudah lumayan memahami strok dan tinggal pengembangannya.

“Jadi di LKTI kedua temanya strok dan yang ketiga nanoenkapsulasi. Produk ini masih dikombinasikan dari daun seledri. Namun, kami mengembangkan sistem pengantar obatnya dari seledri ke bentuk kapsul,” katanya saat ditemui di Kampus III UAD Jln. Prof . Dr. Soepomo, S.H., Janturan, Yogyakarta, Kamis (26-9-2019).

Selain itu, prestasi mereka direspons baik oleh Deasy Vanda Pertiwi, M.Sc., Apt., selaku dosen dan pembimbing. Ia mengungkapkan, sangat bangga dan semoga prestasi ini memotivasi buat mereka juga mahasiswa Farmasi yang lain.

Deasy berharap, mahasiswa tetap semangat untuk mengikuti lomba semacam ini karena sangat banyak manfaatnya. Ia selalu berpesan kepada teman-teman yang sudah menoreh prestasi untuk mengajak adik-adiknya ikut lomba. Sebab biasanya yang ikut lomba itu-itu saja.

“Kalau mereka sudah berada di semester yang agak atas, saya selalu berpesan, tolong ajak adik-adiknya, tolong ajari adik-adiknya. Jadi ada regenerasi untuk mengikuti lomba seperti itu lagi. Mahasiswa yang sudah menoreh prestasi, biasanya tidak hanya mengikuti lomba itu saja. Sedangkan lomba karya tulis ilmiah itu sangat bermanfaat untuk penelitian tugas akhir, melakukan penyusunan skripsi, dan bisa juga mengikuti PKM tingkat nasional,” imbuhnya. (ASE)

Sastra Indonesia Adakan Kuliah Umum Linguistik di Era Digital

/in /by

Program Studi Sastra Indonesia (Sasindo) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kuliah umum dengan tema “Linguistik di Era Digital” dengan pembicara Prof. Dr. I Dewa Putu Wijaya, S.U., M.A. Acara ini bertempat di Aula Islami Center Kampus Utama. Kuliah umum menjadi agenda rutin yang diadakan oleh Sasindo di setiap semesternya. Narasumber yang didatangkan biasanya profesor maupun guru besar dari universitas ternama.

Linguistik di era digital dipilih sebagai topik pada kuliah umum kali ini karena sekarang serba digital dan kajian ilmu linguistik harus mengikuti zaman. Seperti yang dikatakan oleh Prof. Putu bahwa linguistik akan selalu relevan di setiap zaman, sehingga dapat digali isu-isu yang bisa diangkat untuk penelitian. Jika sastra di era digital dikenal dengan istilah sastra cyber, maka linguistik berkembang dengan bahasa slang yang menjadi ragam bahasa.

Sementara itu, Intan Rawit Sapanti, S.Pd., M.A. selaku Kepala Program Studi Sasindo mengutarakan tujuan dari kuliah umum ini untuk memberikan pandangan dan wawasan baru bagi semester satu. Selain itu memberikan pengetahuan dasar mengenai linguistik, sehingga mahasiswa baru maupun mahasiswa semester atas memiliki wawasan baru tentang linguistik.

“Mahasiswa mendapatkan semangat, motivasi, dan pengetahuan baru tentang linguistik. Harapannya, mahasiswa dapat lebih mencintai dan mau belajar lebih luas mengenai linguistik sehingga mereka memperoleh motivasi belajar serta menemukan pandangan dalam penulisan skripsi, paper, dan penelitian lainnya,” tutup Intan pada Jumat (27-9-2019). (Chk)

Dahlan Muda Kreatif 2019

/in /by

Bidang Humas dan Protokol Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Dahlan Muda Kreatif 2019. Acara ini merupakan yang pertama kali dilangsungkan untuk mengedukasi mahasiswa UAD dalam ketatnya persaingan di era yang sudah serba teknologi.

Acara yang berlangsung di Amphitarium Kampus Utama UAD, Kamis (26-9-2019) menghadirkan komika dan content creator Dzawin Nur serta Peneman Band. Turut hadir juga pemenang lomba foto dan video serba-serbi Program Pengenalan Kampus (P2K) UAD 2019, dan talent hunt terpilih.

Pada kesempatan ini, Rektor UAD Dr. Kasiyarno, M.Hum. dalam sambutannya mengatakan mahasiswa UAD harus kreatif dan inovatif. Sebab dunia kerja membutuhkan tenaga yang profesional dan memiliki keterampilan lebih.

“Saat ini problemnya adalah ketidaksesuaian kemampuan pencari kerja dengan lowongan yang dibutuhkan. Jadi kerjanya apa, keterampilannya apa. Tidak cocok,” jelas Kasiyarno.

Ia menambahkan, ketidaksesuaian ini mungkin dilatarbelakangi banyaknya teori yang diajarkan dan minimnya praktikum di lingkungan pendidikan. Sementara di UAD saat ini, sudah tidak theoretic oriented tetapi sudah semi vokasi.

“Mahasiswa UAD tidak hanya diajarkan teori-teori saja. Sekarang sudah semi vokasi. Jadi lebih banyak praktikumnya supaya punya pengalaman kerja. Kami juga mengimbau supaya mahasiswa aktif berorganisasi, sebab ini akan menjadi nilai lebih saat bekerja nanti,” katanya.

Kasiyarno berharap mahasiswa maupun lulusan UAD untuk tidak berhenti menjadi orang yang kreatif dan inovatif. Sebab jika tidak demikian tidak akan maju dan membawa perubahan baik. Fenomena perkembangan teknologi sangat cepat, jadi juga harus berani menciptakan kesempatan atau peluang dan mengambil risiko.

Di sisi lain, Kepala Bidang Humas dan Protokol UAD, Ariadi Nugraha, S.Pd., M.Pd. mengharapkan mahasiswa UAD semakin melek teknologi dan bisa memanfaatkannya sebagai peluang untuk mengembangkan karier. (ard)

Empat Tahap Proses Kreatif Menulis

/in /by

Krismarliyanti, penulis buku Lentera, Edelweiss Putih, dan Mahar, membicarakan soal Sastra: Ruang Ekspresi Empiris, Imajinasi dan Logika, di depan mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Acara yang digagas oleh Forum Apresiasi Sastra (FAS) ini bertempat di Perpustakaan Kampus Utama UAD, Rabu (25-9-2019).

Sastra adalah alat yang digunakan penulis untuk wadah kreativitas. Selain itu bisa dimaknai sebagai ruang gerak kata-kata, bebas, dan liar. Sastra menampung kegelisahan manusia, alat eksistensi melalui kata-kata, juga tempat manusia mengekspresikan dirinya.

“Bicara tentang proses kreatif dalam sebuah karya, terdiri atas empat tahap yaitu ide, riset, sketching, dan eksekusi. Ide adalah identitas kita, menunjukkan orisinalitas pikiran. Saya tertarik dengan human behavior. Human behavior adalah gambaran sebuah peradaban, kebudayaan, grup, atau masyarakat tertentu. Karya saya fokus terhadap makna hidup dan kecerdasan emosi manusia,” ujar Krismarliyanti.

Ia banyak melakukan riset untuk novel Edelweiss Putih, seperti riset soal tokoh, latar belakang, asal, dan daerah. Risetnya interdisipliner, seperti ilmu sosial, psikologi, sejarah, dan tata letak kota. Menurutnya, riset merupakan bagian yang menyusahkan namun memperkaya tulisan.

“Tahap setelah riset adalah sketching atau penentuan plot cerita. Plot adalah pola pikir dan cara berpikir. Menulis sesuai pola pikir akan lebih menarik, yang membedakan kita dengan penulis lain adalah harus cerdas memilih teori yang sesuai dengan kepribadian kita. Eksekusi, setelah dapat ide, ide-ide itu saya break down. Saat menulis, saya mencatat hal-hal secara detail. Proses kreatif itu seperti bersenang-senang dengan kreativitas dan ketertarikan kita,” tutupnya. (JM)

Ormawa FSBK Gelar Peringatan Hari Literasi Internasional

/in /by

Organisasi Mahasiswa (Ormawa) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi (FSBK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan acara Peringatan Hari Literasi Internasional pada Sabtu (21-9-2019) di lapangan gedung laboratorium terpadu Kampus Utama. Peringatan ini selaras dengan United Nations Educational, Scientific, Cultural, and Organization (UNESCO) yang menetapkan setiap 8 September sebagai Hari Aksara Internasional (HAI).

Peringatan HAI menjadi ajang untuk memperkenalkan budaya literasi terutama bagi mahasiswa baru (maba) di FSBK. Dengan mengusung tema “Semangat Berkarya bersama FSBK”, acara ini diharapkan dapat mengikat tali silaturahmi antarmahasiswa sehingga dapat memupuk rasa solidaritas, persatuan, kesatuan yang kokoh, dan meningkatkan literasi di lingkungan UAD, khususnya mahasiswa FSBK.

Didiet Kurniawan Bintoro dari Program Studi Ilmu Komunikasi angkatan 2017 selaku ketua panitia menuturkan, “Konsep acara literasi baru diadakan pertama kali ini dan sebagai pengganti acara pameran Ormawa FSBK yang rutin diadakan setiap tahunnya.”

Selain menikmati penampilan yang disuguhkan, maba FSBK ditugaskan untuk meminta cap dari setiap Ormawa yang ada di FSBK mulai dari DPM hingga komunitas. Hal ini agar maba sejak dini sudah mengetahui tentang organisasi dan kegiatan kemahasiswaan yang ada di lingkup fakultasnya.

Peringatan hari literasi diramaikan dengan berbagai kegiatan yang menarik di antaranya pameran ormawa, menulis opini, pertunjukan dari setiap ormawa seperti akustik, musikalisasi puisi, tari, band, drama, serta pemutaran film.

“Di dalam pemutaran film ini kami ingin mengenalkan bahwa literasi tidak hanya di bidang baca tulis di kertas, namun ada juga literasi media atau literasi digital salah satunya melalui film,” ungkap Didiet saat dihubungi via WhatsApp. (Chk).

Bio Expo 2019: Edukasi Soal Lingkungan

/in /by

Himpunan mahasiswa Biologi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Bio Expo 2019 bertemakan “Biodiversity for The Incredible Experience” dari tanggal 25−26 September 2019. Kegiatan ini bertempat di Kampus Utama UAD.

“Acara Bio Expo ini pertama kali diadakan. Hari pertama diisi pengenalan dari komunitas yang ada di Program Studi Biologi, bazar makanan, akustik, tari, dan pameran alat-alat peraga yang dihasilkan mahasiswa serta dosen Biologi. Kami juga mengundang Kampung Satwa yang memamerkan hewan-hewan,” jelas Eko selaku ketua pelaksana.

Bio Expo bertujuan mengedukasi dan mengajak mahasiswa Biologi UAD serta mahasiswa UAD agar peduli terhadap isu-isu kerusakan lingkungan dan berperan dalam memperbaikinya. Sambutan dari mahasiswa Biologi sangat antusias, kolaborasi antara mahasiswa dan dosen menghasilkan alat peraga untuk memudahkan pemahaman dalam pembelajaran Biologi.

Ketua Program Studi Biologi, Dra. Listiatie Budi Utami, M.Sc. mengapresiasi mahasiswa yang telah menginisiasi acara ini dan mengajak seluruh sivitas akademika Biologi UAD menghimpun energi semangat untuk kegiatan positif.

“Kami mengundang Ikatan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (Ikahimbi) untuk turut serta hadir dan berpartisipasi. Acara hari kedua, kami menampilkan riset-riset yang sudah dilakukan dan pameran dari tiap kelas. Di Program Studi Biologi UAD terdapat komunitas yang menjadi wadah menampung kreativitas mahasiswa seperti akustik Biotik, Bio Tari, Biologi Futsal Club, dan Biologi English Club. Ada juga kelompok studi untuk keberlangsungan akademik seperti Microscave khusus mikro biologi, S-Quad fokus pada studi serangga, Binobio pada studi tentang burung, dan Biopera tentang reptil,” tutupnya. (JM)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI