Community of Criminal Law Study Adakan Kongres Kedua

Community of Criminal Law Study (CCLS) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kongres keluarga besar kedua pada tanggal 26−27 Agustus 2019. Kongres bertempat di Laboratorium Hukum Kampus 2 UAD, dengan tema “Meneguhkan Semangat Kekeluargaan Pengurus dan Anggota demi Terciptanya Community of Criminal Law Study yang Komunikatif, Progresif, dan Kompetitif”.
Komunitas CCLS merupakan komunitas akademik yang berada di Fakultas Hukum UAD. Komunitas ini berdiri tahun 2018, saat ini memiliki anggota 40 anggota aktif, dan mempunyai ciri khas yang fokus kepada pengkajian serta penelitian ilmu hukum, khususnya ilmu hukum pidana. Kegiatan rutinnya yaitu diskusi/kajian yang menitikberatkan hukum pidana dan pendalaman teori. Selain diskusi, komunitas CCLS juga terlibat dalam kegiatan sosial, seperti membantu korban bencana alam.
“Kami adakan kongres kedua karena beberapa hal di antara ialah, pembahasan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) yang akan menjadi acuan dan aturan untuk seluruh anggota. Dalam kongres sekaligus forum ini, pengurus lama menyampaikan pertanggungjawabannya atas segala kegiatan maupun program kerja dalam satu periode dan melakukan musyawarah untuk mencapai mufakat terkait pemilihan direktur atau ketua CCLS baru,” ujar Ivan Lippu selaku Demisioner Direktur CCLS 2018−2019.
“Tema acara ini dipilih karena seirama dengan AD/ART yaitu berasas kekeluargaan. Semangat kekeluargaan antara pengurus dan anggota harus dirawat agar semakin erat. Sebab, itulah yang membedakan kami dengan komunitas lainnya. Anggota dan pengurus harus bersinergi agar bisa selalu aktif dan komunikatif sehingga terus berkembang dan maju,” paparnya.
Ivan Lippu berharap komunitas CCLS mampu menciptakan generasi yang berkualitas dan menciptakan akademisi hukum maupun pakar hukum yang berintegritas yang dapat membawa perubahan untuk komunitas, fakultas, UAD, serta masyarakat. CCLS memiliki slogan “Bersatu dalam Demokrasi, Patuh terhadap Nomokrasi, dan Setia kepada Konstitusi”. (JM)

“Konon, di daerah saya di Sulawesi, ada suatu kepercayaan dari leluhur bahwa ada manusia suci yang keluar dari bambu. Dan dalam cerpen saya, ayah dari anak perempuan itu dibunuh karena dianggap menganut kepercayaan dari leluhur. Ia juga dianggap sebagai seseorang yang mengagungkan orang yang muncul dari bambu. Sementara di negara ini khususnya di Sulawesi, orang-orang dibatasi untuk menganut aliran kepercayaan tersebut,” jelas Miftah.
Sebagai bentuk dukungan peningkatan kuantitas dan kualitas publikasi artikel pada jurnal terindeks bereputasi, Program Pascasarjana Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Klinik Artikel Scopus bagi mahasiswa dan dosen. Klinik ini terselenggara atas kerja sama Pascasarjana UAD dengan Asmapada dan Repoeblik Kopi.
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menandatangani perjanjian kerja sama dengan Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Yogyakarta, Jumat (23-8-2019) di Kantor BLPT. Kerja sama ini dalam rangka untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang unggul.
Pada pertandingan empat besar Liga 3 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Universitas Ahmad Dahlan Football Club (UAD FC) harus mengalami nasib kurang beruntung setelah dikandaskan Sleman United dengan skor 1-2. Kekalahan ini merupakan pukulan telak bagi tim setelah sebelumnya meraih hasil minus di Bantul.
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan lomba penulisan esai kebangsaan tingkat SMA/sederajat tahun 2019. Babak final berlangsung pada Kamis, 22 Agustus 2019. Lomba ini merupakan upaya membangun image building kepada para siswa, sekaligus ajang promosi PPKn UAD.
Himpunan Mahasiswa Program Studi Biologi (HMPS Biologi) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan kegiatan 1.000 Tanda Tangan sebagai partisipasi konservasi gajah, komodo, dan orang utan. Kegiatan dilaksanakan Kamis, 22 Agustus 2019, bertempat di kampus 4 UAD dan kawasan 0 km Yogyakarta.
