Phyforia dalam Milad ke-22 Farmasi UAD

/in /by

Suasana Pendopo Pasar Beringharjo Timur saat kegiatan pemeriksaan kesehatan dalam rangka Milad ke-22 Fakultas Farmasi UAD, Kamis (5/4/2018).

Dalam rangka Milad ke-22, Fakultas Farmasi Universitas Ahmad Dahlan (UAD) adakan kegiatan “Bakti Farmasi untuk Para Kartini Perkasa dari Beringharjo”. Selain milad, kegiatan ini diadakan untuk memperingati Hari Kesehatan Sedunia dan Hari Kartini.

Buruh gendong adalah istilah yang disematkan kepada perempuan pekerja informal yang bekerja di sejumlah pasar tradisional di Kota Yogyakarta. Mereka adalah para Kartini masa kini yang menghidupi keluarganya.

Kegiatan yang berlangsung pada Kamis (5/4/2018) dan bertempat di Pendopo Pasar Beringharjo Timur Kota Yogyakarta ini bertajuk Phyforia (Pharmacy Inspire for Indonesia). Latar belakang diselenggarakan acara ini karena berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat. Di antaranya berbagai persoalan tentang dunia kesehatan masyarakat, termasuk terkait jumlah warga miskin yang dari hari ke hari semakin meningkat. Apalagi sekarang berkembang budaya gaya hidup tidak sehat.

Heroe Poerwadi, Wakil Walikota Kota Yogyakarta dihadirkan, dan membuka kegiatan tersebut. Selain itu, hadir pula Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Dekan Fakultas Farmasi Dr. Dyah Aryani Perwitasari, Ph.D., Apt., serta ketua panitia Dr. Endang Darmawan, M.Si. bersama jajarannya.

Kegiatan ini terbuka untuk umum dan gratis dengan target 500 orang. Hal-hal yang dilakukan meliputi bakti sosial, yaitu pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan gula darah/asam urat, pijat refleksi, konsultasi kesehatan, serta lomba fashion buruh gendong. Sebanyak tiga dokter, 10 apoteker, serta 5 terapis pijat tunanetra terlibat dalam acara ini. (wpw)

Mahasiswa dan Indonesia di Tahun 2045

/in /by

Suasana ketika Sucipto, S.Pd., M.Pd.B.I. sedang menjelaskan materi Peran Mahasiswa menuju Indonesia Emas 2045 dalam Kajian Publik IMM UAD Jumat (6/4/2018).

 Pembina Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Sucipto, S.Pd.,M.Pd.B.I. mengatakan bahwa mahasiswa perlu mengetahui kondisi Indonesia di tahun 2045.

“Indonesia harus menjadi negara yang mandiri, bukan negara pengemis. Memiliki visi yang jelas, konkret, dan terukur. Mahasiswa perlu mengetahui kondisi Indonesia di tahun 2045, guna mewujudkan harapan bangsa di tahun tersebut,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Kajian Publik, Jumat (6/4/2018) di kampus 5 UAD Jalan Ki Ageng Pemanahan No. 19, Yogyakarta.

Dosen Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) UAD ini menjelaskan, pada tahun 2045 globalisasi semakin terasa dan teknologi semakin maju secara pesat. Masyarakat Indonesia akan berubah menjadi masyarakat global dengan perkembangan teknologi yang tidak dapat dihindari. Berkarakter, berkapasitas, berintegritas, dan tidak menghindar dari masalah adalah generasi yang siap menghadapi tahun 2045.

Tak lupa pula ia mengingatkan untuk selalu membaca dan menguasai bahasa asing. Membaca akan menambah wawasan, meningkat kecerdasan, dan mencegah lupa. Sedangkan bahasa asing dapat melatih kemampuan berkomunikasi dan pengetahuan yang tak terbatas.

“Mahasiswa dapat berperan sesuai dengan kapasitas dan bidang ilmu yang dimiliki. Jujur dan bersih harus dimiliki oleh setiap mahasiswa,” ujarnya dengan tegas.

Salah satu peserta yang mengikuti Kajian Publik, Nur Alim Ulfah Khoirul yang merupakan mahasiswa PBI UAD, mengungkapkan kegiatan tersebut sangat menarik.

“Peserta bisa diskusi dan bertanya dalam acara Kajian Publik. Tema yang diangkat juga menarik. Pandangan saya semakin terbuka. Sebagai mahasiswa, kita harus berkontribusi, aktif, dan realistis untuk mewujudkan harapan bangsa,” ujarnya saat ditanya seusai acara.

Kajian Publik yang diadakan oleh IMM UAD Komisariat Bimbingan Konseling (BK), Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dasar (PGPAUD) ini mengangkat tema “Peran Mahasiswa menuju Indonesia Emas 2045”. Peserta dari acara tersebut merupakan mahasiswa UAD. (ami)

Pembangunan Gedung Fakultas Kedokteran UAD

/in /by

Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di usianya yang ke-57 akan mendirikan Fakultas Kedokteran. Pembangunan gedung ini bertempat di kampus 4 UAD Jl. Ringroad Selatan, Tamanan, Banguntapan, Bantul. Awal proses pembangunan gedung ditandai dengan peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. pada Kamis (22/3/2018).

Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M. Hum. dalam sambutannya mengatakan, “Pagi ini, kita merencanakan sesuai komitmen, yakni menyediakan ruang khusus yang tidak digabung dengan fakultas lain, termasuk juga laboratorium.”

Rencananya, pembangunan gedung tersebut akan berlantai tujuh dengan luas yang hampir sama dengan gedung perkuliahan sebelumnya, yakni 7000 m². Pembangunan ini ditargetkan selesai pada September 2018.

“Ini merupakan program fast straight. Pembangunan akan dipersiapkan untuk calon-calon mahasiswa baru Fakultas Kedokteran kalau nanti mendapatkan SK, dan ini ditargetkan September akan selesai,” tambahnya. (wpw)

Setetes Darah Sejuta Kehidupan

/in /by

Pembukaan kegiatan donor darah oleh Kepala Program Studi BK, Dody Hartanto, M.Pd.

Program Studi Bimbingan dan Konseling (Prodi BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) rayakan Milad ke-34. Berbagai acara diselenggarakan, dan salah satunya donor darah. Kegiatan ini diketuai oleh Phutut Kus Ariwibowo.

“Setetes Darah Sejuta Kehidupan” dipilih sebagai tema acara yang dilaksanakan pada Senin (19/3/2018) pukul 07.30-14.00 WIB, di aula kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan Tamanan, Banguntapan Bantul ini. Donor darah menjadi kegiatan tahunan yang dilakukan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS)  BK. Sasaran kegiatan yakni mahasiswa BK dan umum, serta para dosen UAD. Acara ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, dengan menyediakan kapasitas kantong darah sebanyak 150.

“Dalam pengambilan darah, kami bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kotagede. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu masyarakat dan teman-teman yang membutuhkan darah. Selain itu, teman-teman yang menyalurkan darahnya pun akan sehat,” kata Phutut saat ditemui di aula kampus 4 UAD.

Sementara itu, Rindiyati mahasiswa Prodi Bahasa dan Sastra Arab (BSA) sebagai salah satu pendonor mengungkapkan, “Dalam agenda rutin ini, paling tidak saya bisa mendonorkan darah satu tahun sekali. Senang jika ada acara seperti ini.” (wpw)

Peletakan Batu Pertama Gedung Fakultas Kedokteran UAD oleh Kemenristekdikti

/in /by

Pembangunan gedung Fakultas Kedokteran Universitas Ahmad Dahlan (UAD) akan segera dimulai. Hal ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak. yang berlangsung di kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan Tamanan, Banguntapan, Bantul pada Kamis (22/3/2018).

Mohamad Nasir mengatakan, dalam kaitannya dengan pembelajaran di Fakultas Kedokteran maka akan diberikan SK dalam pendirian Program Studi Pendidikan Kedokteran di Universitas Ahmad Dahlan.

“Dengan mengucap Bismillahirrohmannirrohim, saya berikan SK kepada rektor, untuk pendirian Fakultas Kedokteran yang sudah disiapkan. Untuk itu, SK pun akan saya berikan kepada rektor dan ketua umum (Pimpinan Pusat Muhammadiyah) yang kaitannya dengan pembelajaran di Universitas Ahmad Dahlan yaitu Pendidikan Dokter.”

Selain itu, Mohamad Nasir juga sangat mengapresiasi UAD karena telah berhasil mendirikan suatu program tinggi, dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah menjadi sebuah universitas.

“Suatu perjuangan program tinggi, jika tidak menjadi sebuah universitas itu tidak sempurna. Jika sudah menjadi universitas, tidak ada Fakultas Kedokteran ya tidak akan sempurna.”(wpw)

Kunjungan Wartawan UAD Menginspirasi UMSB

/in /by

“Kami dari pihak Universitas Muhammadiyah Sumatra Barat (UMSB) sangat terinspirasi dengan adanya kunjungan forum wartawan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) beberapa waktu lalu ke Sumatra Barat,” ucap Moch. Abdi, S.E., M.M., selaku Dekan Fakultas Pariwisata UMSB.

Berawal dari hal itulah, UMSB menyelenggarakan Workshop Humas dan Wartawan sebagai langkah awal pembentukan forum awak media, Rabu (21/03/2018).

Dr. Hadi Suyono, S.Psi., M.Si., yang merupakan Kepala Bagian Humas UAD juga dosen psikologi UAD, termasuk sebagai pembicara dalam workshop tersebut. Hadi memaparkan, sebuah perguruan tinggi harus menggandeng awak media. Karena dengan demikian  dapat memperkenalkan perguruan tinggi ke masyarakat dari lokal sampai nasional.

Ia juga menceritakan pengalaman di UAD yang sudah memiliki beberapa forum wartawan. Tentunya, kemitraan yang dibangun berupa hal-hal positif sehingga dapat memperoleh dampak yang saling berkontribusi. Sebuah perguruan tinggi akan sangat beruntung apabila dapat menggandeng awak media. Berawal dari media, sosialisasi akan cepat sampai kepada publik.

Akhirnya, dengan workshop ini civitas akademika UMSB mendapat pencerahan terkait pentingnya sinergi dengan awak media melalui pembentukan forum. Oleh karena itu, harapan selanjutnya adalah dapat menjalin komunikasi lebih akrab dan banyak berdiskusi dengan rekan wartawan untuk berbagai pengalaman. (nda)

Membangun Rasa Kemanusiaan melalui Bedah Buku Karya Fajar Ul Haq

/in /by

Suasana aula kampus 4 UAD saat membedah buku karya Fajar Ul Haq Sabtu (3/3/2018).

“Melihat kegelisahan situasi saat ini, kami dosen Pendidikan Agama Islam (PAI) mengadakan bedah buku dalam kegiatan diskusi rutin PAI. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun atmosfer akademik di kalangan mahasiswa, termasuk tentang isu-isu kemanusiaan yang kontekstual,” kata Arif Rahman, M.Pd.I. ketika ditemui di aula kampus 4 UAD.

Dosen PAI ini berharap, mahasiswa dapat memiliki rasa kemanusiaan dan informasi dalam konteks Islam di belahan dunia maupun di Indonesia.

Acara menarik tersebut diselenggarakan oleh Program Studi PAI Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Buku yang dibedah pada Sabtu (3/3/2018) di aula kampus 4 UAD, Jl. Ringroad Selatan Tamanan, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta, ini adalah karya Fajar Riza Ul Haq, M.Hum. yang berjudul Membela Islam Membela Kemanusiaan.

Sebanyak 3 narasumber dihadirkan, yakni Dr. Roby H. Abror, M.Hum. (Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PWM DIY), Fajar Riza Ul Haq (penulis buku dan Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Bidang Kerja Sama Antar Lembaga), dan Budi Setiawan, S.T. (Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center PP Muhammadiyah).

“Acara bedah buku ini sangat menarik karena sesuai dengan problem yang ada di Indonesia. Islam datang sebagai solusi kehidupan umat manusia yang saat ini kritis akhlak, moral, dan susila, sehingga timbul berbagai masalah. Jadi, buku yang ditulis oleh Fajar ini sangat relevan dengan masalah-masalah yang ada di Indonesia,” terang  Suwandi Ibnu Hamdan yang merupakan salah satu mahasiswa PAI. (wpw)

Pelatihan Jurnalistik di UMSB

/in /by

Berawal dari kunjungan rombongan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Februari 2018 selama 5 hari ke Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UMSB) Bukittinggi, Padang Panjang, maka terselenggaralah pembekalan pelatihan jurnalistik.

Ide awal ini dikemukakan oleh Rektor UMSB, yang kemudian ditanggapi oleh UAD dengan menghadirkan Kepala Bagian Humas sekaligus Dosen Prodi Psikologi UAD, Dr. Hadi Suyono, S.Psi, M.Si. Dosen yang sudah lama terjun di bidang penulisan ilmiah ini memberi pembekalan tentang kepenulisan jurnalistik kepada wartawan UMSB pada Rabu (21/03/2018). Acara tersebut mendapat antusias yang luar biasa dari berbagai pihak. Fakultas, rektor, wakil rektor, dekan, dosen, mahasiswa, dan karyawan UMSB terlibat.

Dalam pemaparan materi pelatihan jurnalistik ini, Hadi mengarahkan dan membentuk karakter forum wartawan pada kepenulisan jurnalistik yang positif. Tujuannya supaya dapat dengan mudah memperkenalkan perguruan tinggi ke masyarakat, baik skala lokal, regional, nasional, maupun tingkat internasional.

“Dulu, UAD juga belum dikenal oleh masyarakat luar, bahkan di Yogyakarta saja, ada perguruan tinggi yang tidak tahu UAD. Itu membuat kami termotivasi untuk memperkenalkan UAD, salah satunya dengan menjalin kerja sama dengan media cetak atau online. Sekarang, peningkatan itu terbukti, bukan hanya daerah Yogyakarta saja yang tahu UAD, di luar daerah pun sudah tahu UAD,” jelas Hadi.

Kerja sama bisa meningkatkan kualitas suatu perguruan tinggi, di antaranya dengan mengangkat isu, kegiatan, dan prestasi. Akhirnya, secara pelan-pelan, nama perguruan tinggi bisa naik dan diketahui oleh khalayak. Keuntungan lainnya dari jurnalistik positif, dalam forum publikasi bisa membuat diskusi dan masukan terkait artikel, rubik, serta informasi-informasi lainnya. Sehingga, kualitas tulisan lebih bagus dan beragam. Selain itu, saat menulis apa pun tentang perkembangan yang ada di internal kampus maka awak media lain pun dapat langsung mengetahui.

“Mencapai semua itu memang butuh kerja keras dalam berpikir, dan kita harus mengedepankan suasana kekeluargaan, serta kerja sama yang baik dalam forum apa saja,” imbuh Hadi. (ASE)

Muda, Prestasi Luar Biasa!

/in /by

“Untuk memajukan perguruan tinggi, tentunya harus bersama-sama dari beberapa komponen yang ada. Sebuah perguruan tinggi tidak sempurna apabila belum menjadi universitas. Belum sempurna lagi apabila belum memiliki Fakultas Kedokteran. Saya ucapkan selamat kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) atas capaian-capaian yang didapat sehingga berhasil meraih akreditasi A. Menurut saya, UAD di lingkungan perguruan tinggi Indonesia tergolong muda tetapi cepat prestasinya. Luar biasa!” ucap Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sebagai pengantar kuliah umum UAD.

Pasar bebas Asia Tenggara sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu, termasuk Indonesia. Dari 12 sektor yang ada di dalam pasar bebas tersebut, salah satunya adalah pendidikan dan perguruan tinggi asing dapat beroperasi di Indonesia. Adanya hal tersebut, Mohamad Nasir berharap setiap perguruan tinggi meningkatkan kualitas sehingga mempunyai daya saing yang baik. Begitu juga UAD, walaupun berada di wilayah lokal, prestasi yang sudah diraih nantinya dapat bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi asing secara mendunia. Sebagaimana visi UAD, yakni menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional, dan dijiwai nilai-nilai islami.

Mengangkat tema “Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0” acara tersebut diselenggarakan di kampus 4 UAD, Kamis (22/03/2018). Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti juga memberikan SK kepada Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. (nda)

Muda, Prestasi Luar Biasa!

/in /by

“Untuk memajukan perguruan tinggi, tentunya harus bersama-sama dari beberapa komponen yang ada. Sebuah perguruan tinggi tidak sempurna apabila belum menjadi universitas. Belum sempurna lagi apabila belum memiliki Fakultas Kedokteran. Saya ucapkan selamat kepada Universitas Ahmad Dahlan (UAD) atas capaian-capaian yang didapat sehingga berhasil meraih akreditasi A. Menurut saya, UAD di lingkungan perguruan tinggi Indonesia tergolong muda tetapi cepat prestasinya. Luar biasa!” ucap Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D, Ak., Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) sebagai pengantar kuliah umum UAD.

Pasar bebas Asia Tenggara sudah dilakukan sejak tahun 2017 lalu, termasuk Indonesia. Dari 12 sektor yang ada di dalam pasar bebas tersebut, salah satunya adalah pendidikan dan perguruan tinggi asing dapat beroperasi di Indonesia. Adanya hal tersebut, Mohamad Nasir berharap setiap perguruan tinggi meningkatkan kualitas sehingga mempunyai daya saing yang baik. Begitu juga UAD, walaupun berada di wilayah lokal, prestasi yang sudah diraih nantinya dapat bersaing dengan perguruan-perguruan tinggi asing secara mendunia. Sebagaimana visi UAD, yakni menjadi perguruan tinggi yang diakui secara internasional, dan dijiwai nilai-nilai islami.

Mengangkat tema “Kebijakan Pendidikan Tinggi Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0” acara tersebut diselenggarakan di kampus 4 UAD, Kamis (22/03/2018). Pada kesempatan yang sama, Menristekdikti juga memberikan SK kepada Rektor UAD, Dr. Kasiyarno, M.Hum., untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. (nda)

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI