• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Pentingnya Penanaman Mitigasi Bencana Sejak Dini

24/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Oleh: Dholina Inang Pambudi, M. Pd

(Dosen PGSD FKIP UAD, dan pemerhati masalah kebencanaan)

 

Bencana bisa datang kapan saja dan menimpa siapa saja, dan sulit diprediksi kapan terjadinya. Apabila kita cermati akhir-akhir ini, Indonesia sedang diuji dengan berbagai macam bencana yang memberikan dampak kerugian material berupa harta, benda, bahkan jiwa. Meletusnya Gunung Sinabung, gempa di Kebumen, banjir di Jakarta, Kudus, serta longsor di beberapa wilayah Jawa Tengah cukup membuat miris hati kita. Lalu dimanakah peran kita sebagai pendidik? Apa yang harus kita lakukan? Berdiam dirikah?

Indonesia merupakan kepulauan dengan potensi bencana alam sangat tinggi khususnya untuk bencana alam gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami, karena terletak pada pertemuan tiga lempeng/kerak bumi aktif. Ketiga lempeng aktif tersebut adalah lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Eurasia di bagian utara dan lempeng Pasifik di bagian Timur. Lempeng tersebut bergerak dan saling bertumbukan sehingga lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah lempeng Eurasia. Penunjaman lempeng Indo-Australia yang bergerak ke utara dengan lempeng Eurasia yang bergerak ke selatan menimbulkan jalur gempa bumi dan rangkaian gunungapi aktif. Hal tersebut diperjelas lagi oleh Mister and Jordan (1978) menjelaskan bahwa Asia Tenggara bergerak 1 cm/tahun ke arah tenggara, sedang lempeng Samudera Hindia-Australia bergerak 7 cm/tahun ke arah utara, dan lempeng Pasifik barat bergerak 9 cm/tahun ke arah barat. Banyak data tentang gerakan lempeng yang telah diperoleh sejak munculnya Global Positioning System (GPS) (Verstappen, 2000: 17). Sehingga sangat wajar apabila dari hasil inventarisasi Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) DIY, ada sekitar 3.000 sekolah di DIY yang berada di kawasan rawan bencana (Sumber: Kedaulatan Rakyat, 1 Februari 2014).

Berdasarkan sumber di atas dapat ditarik benang merah, bahwa kita tidak mungkin mengelak dari bencana. Yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita belajar hidup berdampingan dengan wilayah rawan bencana. Dengan keluarnya UU no. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, telah terjadi berbagai perubahan yang cukup signifikan terhadap upaya penanggulangan bencana di Indonesia, baik dari tingkat nasional hingga daerah. Jika upaya penanggulangan bencana di Indonesia bersifat tanggap darurat saja (emergency response). Melalui UU no. 24 tahun 2007 ini mencakup semua fase bencana, diawali dengan fase mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat hingga pemulihan pasca bencana. Perubahan paradigma dari tanggap darurat menjadi siaga bencana, bahwa bencana tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang harus diterima begitu saja. Tetapi, juga bisa diantisipasi kejadian bencana, korban dan diminimalisir dampaknya.

Perlu kiranya pemerintah memperbanyak sosialisasi tentang pengurangan risiko bencana/mitigasi bencana melalui jalur pendidikan. Sekolah sebagai institusi pendidikan seharusnya tidak hanya memberikan transfer of knowledge saja, namun juga harus mampu memberikan kecakapan dan keterampilan untuk kelangsungan hidup bagi siswa ketika sudah terjun di masyarakat. Mitigasi bencana merupakan bagian dari keterampilan untuk kelangsungan hidup siswa. Siswa merupakan orang yang paling cepat menstransfer ilmu yang didapat dari sekolah untuk keluarga dan masyarakatnya. Oleh karena itu, pemberdayaan anak usia sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana. Sehingga ketika terjadi bencana siswa, guru, dan masyarakat tidak lagi kebingungan, panik, karena telah memahami bagaimana cara mengurangi risiko bencana.

 Tentunya dalam hal ini sangat diperlukan media yang tepat untuk menanamkan mitigasi bencana yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa. Penanaman mitigasi bencana sejak dini di sekolah dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan cerita bergambar, latihan simulasi ringan, maupun menyisipkan materi mitigasi bencana ke dalam materi pelajaran yang sesuai. Pemberdayaan anak sejak dini untuk memahami mitigasi bencana merupakan langkah awal dalam membangun masyarakat sadar bencana. Dengan harapan pengetahuan yang didapat dari sekolah dapat ditularkan pada lingkungan sekitar dalam rangka mengurangi risiko bencana.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-24 04:35:082014-02-24 04:35:08Pentingnya Penanaman Mitigasi Bencana Sejak Dini

Magister Manajemen Pendidikan UAD Menerima Dua Mahasiswa Asing

24/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Selasa (18/02) lalu, Wakil Direktur Program Pascasarjana UAD, Dr. Dwi Sulisworo, menyambut dua mahasiswa asing dari Filipina yang akan belajar di Magister Manajemen Pendidikan UAD. Datang dari Pulau Mindanao, Filipina Selatan, Ahmad D. Hashim dan Jefferson Isaac Jagoh, berencana belajar di Program Pascasarjana UAD selama satu setengah tahun dengan Beasiswa Unggulan (BU).

Beasiswa untuk dua mahasiswa Mindanao ini merupakan kerja sama antara Biro Perencanaan dan Kerjasama Luar Negeri dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada tahun pertama yaitu tahun akademik 2012/2013, UAD menerima 3 mahasiswa Mindanao dari total 17 mahasiswa yang disebar ke beberapa Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Pada tahun ini, UAD menerima 2 mahasiswa dari total 8 mahasiswa.

Ahmad dan Jeff merasa sangat senang datang ke UAD untuk belajar, karena sejak pertama datang mereka merasa sangat terbantu dalam segala hal. Mereka diijinkan untuk tinggal di asrama UAD sebelum menemukan kos dan mereka pun dibantu untuk mencari kos oleh staf Kantor Urusan Internasional. Saat meakukan pendaftaran, mereka juga dibantu oleh staf Program Pascasarjana.

Selanjutnya, selain belajar di Magister Manajemen Pendidikan, kedua mahasiswa yang juga bisa berbahasa Arab ini berrencana mengikuti berbagai kegiatan keagamaan di UAD untuk menambah pengetahuan Islam dan kemampuan bahasa Arab mereka.(Doc)

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/field/image/mahasis_asing_uad.jpg 293 500 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-24 00:58:452014-02-24 00:58:45Magister Manajemen Pendidikan UAD Menerima Dua Mahasiswa Asing

Seberapa Majukah Publikasi Riset Di Indonesia?

20/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Triantoro Safaria, PhD. Psi.

Pengajar di Pascasarjana Psikologi

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

 

Indonesia memiliki lebih dari 1000 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh pelosok negeri,  baik perguruan tinggi negeri maupun swasta. Peran pendidikan tinggi sangat penting bagi mempercepat kemajuan suatu bangsa. Inovasi, gagasan-gagasan cemerlang, perilaku kecendikiawanan menjadi salah satu sumbangan besar pendidikan tinggi bagi kemajuan bangsa. Universitas sebagai salah satu tipe perguruan tinggi merupakan pusat dari creation, preservation and dissemination of knowledge. Creation merujuk pada peran universitas sebagai tempat pengembangkan ilmu pengetahuan, termasuk di dalamnya menghasilkan teori-teori baru, inovasi-inovasi teknologi dan kemanusiaan. Preservation merujuk pada universitas  harus menjadi tempat penyemaian dan pelestarian ilmu pengetahuan melalui diantaranya menghasilkan sarjana-sarjana yang mumpuni, yang mampu mengembangkan dan melestarikan tradisi ilmiah di lingkungannya. Dessimination of knowledge merujuk pada peran universitas sebagai tempat pertukaran dan penyebaran ilmu pengetahuan. Hal ini dicapai melalui kegiatan penelitian dan pengajaran, diskusi ilmiah, seminar, publikasi ilmiah dan konferensi. Sehingga ketiga filosofi di atas perlu menjadi dasar dari eksistensi dan menjadi tujuan tertinggi sebuah universitas dan sivitas akademik di dalamnya.

            Kenyataan yang ada menunjukkan hal yang mengecewakan, jika dibandingkan dengan banyaknya jumlah peguruan tinggi yang berdiri di bumi pertiwi. Produk  berupa publikasi ilmiah masih menjadi kendala besar bagi sebagain besar perguruan tinggi di Indonesia. Pada hal, publikasi ilmiah merupakan unsur paling penting yang mencirikan sebuah perguruan tinggi yang berkualitas. Publikasi ilmiah ini dapat menjadi indikator penting dalam menilai apakah sebuah Negara memiliki pendidikan tinggi yang maju. Publikasi ilmiah ini tampaknya masih menjadi masalah besar bagi banyak dosen, peneliti, dan mahasiswa di Indonesia.

            Data tahun 2014 dari Scimago, menunjukkan posisi Indonesia yang mengecewakan dibandingkan dengan Negara Asia lainnya. Data di Scimago menunjukkan Indonesia  memiliki 113 artikel yang terindex di Scopus, dengan H-index 16, sehingga menduduki rangking ke 11 dibawah Philipina yang memiliki 114 artikel dengan H-index 17 di rangking ke 10. Sementara Thailand memiliki 290 artikel, dengan H-index 18, menduduki rangking ke 9. Kita masih kalah jauh dengan Malaysia yang memiliki  854 artikel terindex di Scopus, dengan H-index 19, menduduki rangking ke 8.  Posisi ke 7 ditempati oleh India dengan 1559 artikel dan  H-index 36. Posisi ke 6 ditempati oleh Singapura yang memiliki 1152, dengan H-index 40.  Peringkat lima besar ditempati oleh Jepang (7.496 artikel: H-index 74) urutan pertama, Hongkong (2.504 artikel dengan H-index 70) urutan kedua, China (2.760 artikel dengan H-index 53) urutan ketiga, Taiwan (2.494 artikel dengan H-index 53) urutan keempat, dan Korea Selatan (1.715 artikel dengan H-index 50) diposisi kelima (Scimago, 2014).

Data tahun 2014 dari Scimago di atas menunjukkan bahwa Indonesia masih tertinggal jauh di bawah Malaysia sebagai Negara serumpun. Ketertingalan Indonesia dibandingkan Malaysia, tidak saja pada publikasi riset, tetapi juga dalam hal besarnya dana riset bagi menyokong penelitian di perguruan tinggi. Sebagai salah satu contoh, Malaysia memberikan dana penelitian yang besar bagi universitas negeri yang dipromosikan masuk dalam universitas riset. Dana ini diberikan dalam kurun waktu tiga tahun yang nantinya akan dievaluasi secara berkelanjutan. Sepanjang tiga tahun tersebut pada tahun pertama  mendapat sekitar 65 juta ringgit (Rp. 180 milyar); tahun kedua dan ketiga meningkat menjadi sekitar 100 juta (sekitar Rp 280 milyar). Dana sebesar ini akan difokuskan pada kegiatan riset dan beasiswa riset. Jadi, jika satu universitas memiliki dosen/peneliti sebanyak 1000 orang, maka setiap dosen akan memiliki dana riset yang siap digunakan dalam jangka waktu satu tahun sebesar 65 ribu ringgit (Rp. 182 juta). 

Di wilayah Asia Tenggara, Indonesia masih kalah jauh berbanding dengan Singapura, Malaysia, Thailand, dan Philipina.  Kita hanya menang atas Brunai, Vietnam, Kamboja dan  Laos. Berbagai permasalahan muncul dan menghambat  kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia. Rendahnya minat baca, rendahnya kemampuan menulis dan banyaknya dosen yang sibuk kerja sampingan akibat gaji yang tidak mencukupi menjadi banyak sebab dari keterpurukan publikasi ilmiah di banyak perguruan tinggi Indonesia.

Ada banyak hal yang perlu dilakukan untuk memacu dan meningkatkan publikasi ilmiah ini di Indonesia. Di antaranya yang bisa dilakukan adalah memberikan stimulus dana penelitian yang memadai, meningkatkan keterampilan menulis di kalangan dosen/peneliti, dan tidak lupa juga meningkatkan kesejahteraan civitas akademiknya. Sehingga, lebih focus dalam karirnya sebagai dosen/peneliti. Tak dapat dipungkiri, rendahnya publikasi ilmiah di Indonesia menunjukkan rendahnya minat penelitian dan publikasi di kalangan dosennya. Kebijakan yang mendorong tumbuhnya minat meneliti dan publikasi ini akan secara langsung meningkatkan keinginan para dosen/peneliti untuk mempublikasikan hasil risetnya di Jurnal Internasional bereputasi.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-20 05:34:152014-02-20 05:34:15Seberapa Majukah Publikasi Riset Di Indonesia?

Pemimpin Jangan Pelit Untuk Memberi Jempol

20/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Ahmad Dahlan (KKN UAD) adakan  Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK)  di PDM Klaten Minggu (02/02/2014). Hadir sebagai pemateri Mufti Hakim, S.H dan Sucipto, M.Pd. B.I. diikuti oleh perwakilan remaja masjid di setiap kecamatan.

Pada kesempatan tersebut Mufti Hakim menjelaskan tentang pengertian kepemimpinan, tipe-tipe pemimpin, dan games yang berkaitan dengan kepemimpinan. Menurutnya, ada beberapa tipe tentang kepemimpinan, yaitu otokrasi (kepemimpinan berdasarkan memaksa/perintah-perintah, kaku, dan keras), psikologi (senang memberikam motivasi kepada anggota sehingga merangsang bawahan agar mereka mau bekerja demi mencapai tujuan), sosiologis (menyertakan anggota dalam pengambilan keputusan), dan suportif (bersifat mendorong).

“Jangan pelit untuk memberi jempol atau pujian kepada anggota dan selalu memberi mereka motivasi,” pesan Mufti Hakim kepada peserta. Seorang pemimpin juga harus bisa mengembangkan visi seperti menjadikan masjid yang menyenangkan. contohnya membersihkan masjid, tempat wudhu, dan kamar mandi supaya jamaahnya banyak dan variatif mulai dari anak-anak hingga orang tua.

Selain itu, kata Mufti,  perlu juga membuat kegiatan-kegiatan yang menarik seperti pasar murah, pengajian, dan sebagainya. Jika dilihat dalam Islam, kepemimpinan adalah untuk menjadi pelayan umat yang asalnya merupakan hak Allah swt yang diberikan kepada manusia.

Sucipto juga menjelaskan tentang pentingnya bekerjasama dalam medan dakwah. Ada tiga hal yang disampaikannya yaitu hakikat hidup, visi pelaku dakwah, dan umat Muhammad yang baik.

Sucipto mengungkapkan, “Kita hidup di dunia ini hanyalah sesaat, untuk itu hiduplah mengabdi kepada Allah”. Dia juga menyampaiakan bahwa dalam melaksanakan dakwah yang dibutuhkan ialah keyakinan dan perbuatan, planning atau perencanaan dengan 3N (Niteni, Niroake, Nambahi), teamwork atau kerja sama, kesadaran dan kesanggupan untuk berperan.

“Ketika berdakwah tidak selamanya mendapat kemudahan, namun terkadang juga mendapat kesulitan yang harus diyakini bahwa dalam kesulitan itu pasti tetap akan ada kemudahan. Pendakwah yang baik seharusnya memenuhi syarat yaitu amar ma’ruf nahi munkar yang artinya mengajak kebaikan dan mencegah keburukkan”

Selain kegiatan LDK, juga dilaksanakan pelatihan tentang pengelolaan perpustakaan mini di masjid yang menghadirkan Drs. Tedy Setyadi, M.T. (Doc)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-20 03:03:492014-02-20 03:03:49Pemimpin Jangan Pelit Untuk Memberi Jempol

KKN UAD Kembangkan Potensi Pertanian Masyarakat Godean

20/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Senin (03/14) pukul 08.00 WIB, bertempat di kantor kelurahan Sidorejo, Godean, Sleman mahasiswa KKN UAD mengadakan penyuluhaan pertanian dengan tema “Mengembangkan Potensi Pertanian”. Penyuluhan dihadiri oleh masyarakat Sidorejo. Giyanto selaku perwakilan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Sleman hadir sebagai pemateri. Penyuluhan dilakukan karena petani dinilai masih sering menghadapi persoalan bidang pertanian. Selain itu, penyuluhan diadakan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa KKN UAD kepada masyarakat Godean.

Pertanian di daerah Godean sempat terancam hama tikus yang menyerang sawah-sawah sehingga para petani sering mengalami gagal panen. Akibatnya, perkembangan potensi pertanian setempat pun terhambat. Para mahasiswa KKN berharap penyuluhan pertanian dapat memberikan ilmu yang bermanfaat dan dapat mengembangkan potensi pertanian di daerah mereka. Giyanto menyampaikan bahwa petani yang melaksanakan pola tanam hasilnya tidak akan mengecewakan karena pola tanam sangat menentukan keberhasilan. Menurutnya, pola tanam yang menguntungkan adalah pola tanam tahunan yang berada pada mangsa (perhitungan musim) VIII karena pada musim tersebut sangat bagus untuk mengembangkan potensi tanam. Pola tanam harus ditentukan agar tidak mempengaruhi tanaman pangan yang ditanam pada bulan berikutnya.

Penyuluhan pertanian dihadiri oleh masyarakat yang mayoritas pencahariaannya adalah petani ini dihadiri juga oleh perwakilan dari kecamatan, kelurahan, dan Dra. Hj. Sudarmini selaku Koordinator Lapangan di Godean. Antusiasme peserta penyuluhan dapat dilihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Penyuluhan pertanian ini merupakan kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat sekitar. Harapannya, mahasiswa dan masyarakat dapat saling belajar  dari persoalan yang muncul dalam dunia pertanian. (Doc)

 

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/images/PENYULUHAN SINGKONG KKN UAD di gunungkidul.jpg 291 448 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-20 02:44:242014-02-20 02:44:24KKN UAD Kembangkan Potensi Pertanian Masyarakat Godean

BEASISWA S2/S3 King Abdulaziz University

15/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News
 
 
Assalaamu’alaikum Bapak-2, Ibu-2, Saudara/i-2 sekalian, seorang Indonesia, dosen di Jurusan Teknik Elektro, King Abdulaziz University, Jeddah, KSA sedang mencari mahasiswa/i untuk melanjutkan studi S2/S3 di bawah bimbingannya pada bidang teknik elektro (energy conversion, renewable energy, electrical power, dan yang sejenisnya) dengan beasiswa penuh dari King Abdulaziz University, Jeddah, KSA.
                            
Silahkan menghubungi beliau untuk detailnya:
Associate Professor Dr. Makbul Anwari
Department of Electrical Computer Engineering
Faculty of Engineering
King Abdulaziz University
Jeddah, Kingdom of Saudi Arabia.
E-mail: makbul.anwari@gmail.com
 
Batas waktu pendaftaran adalah sampai dengan tanggal 28 February 2014.
http://dgsscholarship.kau.edu.sa/default.aspx?site_id=306200&ing=en
 
Syarat pendaftaran dapat dilihat pada link berikut:
http://dgsscholarship.kau.edu.sa/pages-fsdfs.aspx
 
Besar-nya beasiswa dapat dilihat pada link berikut:
http://dgsscholarship.kau.edu.sa/pages-scholarships.aspx
 
Pendaftaran secara online pada link berikut:
http://ags.kau.edu.sa/admplus_out/
 
Selain teknik elektro, tersedia juga beasiswa S2/S3 untuk berbagai jurusan, seperti dapat dilihat pada link berikut:
http://dgsscholarship.kau.edu.sa/pages-scholaerships.aspx
 
Nilai Tambah:
Dapat sekolah S2/S3 gratis, sekalian umrah dan naik haji, berkesempatan untuk mengunjungi Makkah Al-Mukarramah (90 km) dengan Masjidil Haram Ka’bah dan Madinah Al-Munawwarah (490 km).
                        
Silahkan mendaftarkan secepatnya sebelum tanggal 28 February 2014 dan tolong juga disebarkan kepada rekan-2 yang lainnya sebagai amal kebaikan hati-mu yang tulus & al ikhlas untuk bekal di alam kubur & alam akhirat pada karunia Allah yang ditanamkan dalam ilmu pengetahuan.
 
Terima-kasih.
 
Wassalam,
 
Rudi Heriansyah, PhD.
Assistant Professor
Department of Electronics Communication Engineering
College of Engineering Umm Al-Qura University Al-Lith
Makkah, Kingdom of Saudi Arabia.
E-mail: rudihe@gmail.com
https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-15 02:53:152014-02-15 02:53:15BEASISWA S2/S3 King Abdulaziz University

Sabtu, 15 Feb 2014, UAD masih meliburkan aktivitas

15/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Mengingat kondisi Yogyakarta yang masih diselimuti debu vulkanik, dengan mempertimbangkan kesehatan para sivitas, maka hari Sabtu, 15 Februari 2014 masih diliburkan dari kegiatan kantor dan pembelajaran, InsyaAllah aktivitas akan dimulai Senin, 17 Februari 2014 jika kondisi memungkinkan.

Terima kasih.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-15 02:26:352014-02-15 02:26:35Sabtu, 15 Feb 2014, UAD masih meliburkan aktivitas

Jum’at, 14/2/2014 Aktivitas UAD diliburkan

14/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Diberitahukan kepada segenap civitas akademika UAD, memperhatikan perkembangan situasi pagi ini akibat letusan Gunung Kelud, Yogyakarta dilanda hujan abu yang tebal, maka aktivitas kantor baik administrasi maupun akademik di Universitas Ahmad Dahlan hari ini (Jumat, 14/2/2014) diliburkan.

Informasi lebih lanjut akan terus dikabarkan. Mohon informasi ini diteruskan ke seluruh sivitas akademika lainnya.



Kami menghimbau kepada seluruh sivitas untuk tetap sabar dan memanjatkan doa untuk keselamatan Saudara-saudara kita di sekitar Gunung Kelud, jika memungkin memberikan sumbangsih untuk memperingan penderitaan korban.



 

Tertanda

Imam Azhari

Kepala Kantor Universitas

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-14 00:49:132014-02-14 00:49:13Jum'at, 14/2/2014 Aktivitas UAD diliburkan

Asyiknya Mengajar Bipa

13/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

Oleh: Sudaryanto, M.Pd.

Dosen Bahasa Indonesia Universitas Ahmad Dahlan;

Pengajar Tamu di Guangxi University for Nationalities, China

 

Salah satu rekomendasi yang dihasilkan dari Kongres Bahasa Indonesia X pada 28-31 Oktober lalu di Jakarta ialah memantapkan program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Sebagai seorang pengajar BIPA, saya sangat mengapresiasi adanya rekomendasi tersebut. Pertanyaannya, apa dan bagaimana cara agar kita dapat memantapkan program BIPA, khususnya di luar negeri, seperti di negara-negara ASEAN dan China?

Ira Hapsary (2013) dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa menyampaikan, pengajaran BIPA sudah dilaksanakan di seluruh negara ASEAN, baik di KBRI, universitas, maupun lembaga kursus. Sekadar contoh, di Myanmar ada Sekolah Indonesia KBRI Yangoon, dan di Thailand ada 6 universitas yang telah mengajarkan bahasa Indonesia, yaitu Mae Fah Luang University, Prince Songkhla University, dan Wailalak University.

Selanjutnya, di Laos ada kursus bahasa Indonesia di KBRI Vientiane, dan di Filipina ada KBRI Manila, Atemeo University, dan Sekolah Indonesia Davao, KJRI Davao. Kesemua itu menunjukkan bahwa bahasa Indonesia memiliki peluang untuk dipelajari oleh negara lain, khususnya di lingkup ASEAN. Terlebih, posisi geopolitik Indonesia di lingkup ASEAN cukup besar, mengingat jasa Indonesia yang luar biasa terhadap perkembangan ASEAN saat ini.

 

BIPA di China

Di atas sudah diulas mengenai perkembangan BIPA di negara ASEAN, lantas bagaimana perkembangan BIPA di China? Di tempat saya mengajar saat ini, Guangxi University for Nationalities (GXUN) Nanning, China, pengajaran BIPA cukup berkembang. Ada beberapa hal yang bisa dicatat. Pertama, tenaga pengajar BIPA. Materi apapun dapat dikemas dengan mudah dan menyenangkan apabila tenaga pengajar BIPA kreatif.

Kreativitas tenaga pengajar BIPA tentu muncul tidak secara instan. Di sinilah letak pentingnya pelatihan, workshop, temu ilmiah, atau srawung antarpengajar dan penggiat BIPA. Di Bali, ada APBIPA yang diketuai oleh Nyoman Riasa. Sementara itu, di tiap-tiap universitas ada pula tim pengajar BIPA. Belum lagi lembaga kursus yang membuka jasa layanan BIPA. Maka, alangkah baiknya jika semua pengajar BIPA dapat saling berinteraksi satu sama lain.

Kedua, aktivitas pembelajaran BIPA di kelas. Pengalaman saya menunjukkan, permainan di kelas diperlukan untuk membuat siswa senang belajar dan tidak bosan. Misalnya, sebelum menyampaikan materi menyimak lagu bahasa Indonesia, mahasiswa saya suruh untuk melakukan senam otak (brain gym). Hasilnya mereka pun senang dan bisa tertawa. Dengan begitu, pembelajaran di kelas menjadi menyenangkan bagi saya dan mereka.

Ketiga, bahan ajar BIPA. Ada komentar bahwa mengajar BIPA di dalam negeri cukup mudah, mengingat semua hal dapat langsung dijadikan sebagai bahan ajar. Misalnya, mahasiswa asing ingin belajar tentang transportasi, pengajar BIPA cukup mengajak mahasiswa ke terminal atau stasiun. Tapi ceritanya lain jika mengajar BIPA di luar negeri. Semua bahan ajar perlu dipersiapkan sejak di Tanah Air, dan bila mungkin dimodifikasi dengan kondisi di luar negeri.

Bahkan, kegiatan BIPA bisa berupa memasak makanan khas Indonesia. Beberapa hari lalu, saya mengajak mahasiswa saya untuk membuat makanan perkedel. Mereka pun antusias sekali, mulai dari mengupas kentang dan menggorengnya, menghaluskan dan mencampuradukkan kentang dengan bumbu, hingga membikin perkedel. Komentar mereka cukup singkat: enak! Inilah salah satu keasyikan mengajar BIPA yang saya rasakan.

 

Dua Usulan

Melalui artikel ini, saya ingin mengusulkan dua hal guna menindaklanjuti program BIPA sebagai salah satu rekomendasi dari KBI X. Pertama, perlu adanya pembukaan, penambahan, dan pengembangan pusat-pusat pengajaran BIPA di luar negeri. Hal itu perlu dilakukan, antara lain, mengingat pentingnya menjadikan bahasa Indonesia sebagai salah satu alat diplomasi budaya Indonesia dalam menjalin kerja sama dengan negara-negara lain di dunia.

Kedua, perlu adanya penyiapan tenaga pengajar dan bahan ajar BIPA yang memadai untuk pengajaran bahasa Indonesia bagi orang asing, termasuk warga negara ASEAN. Meskipun belum memiliki data yang akurat, tapi saya yakin peminat bahasa Indonesia di luar negeri semakin lama semakin bertambah. Sekadar contoh, jumlah mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia GXUN pada angkatan 2012 ada 19 orang, dan angkatan tahun ini bertambah jadi 24 orang.

Akhirnya, melalui pemantapan kinerja program BIPA di luar negeri, saya cukup optimis bahwa bahasa Indonesia akan banyak dipelajari oleh orang asing. Namun, rasa optimis tidaklah cukup tanpa diimbangi dengan berbagai ikhtiar yang mendukung seperti dua usulan di atas. Hemat saya, program BIPA juga diarahkan untuk menjadikan bahasa Indonesia lebih bermartabat di negeri sendiri, serta berharga di mata orang asing. Setujukah Anda?[]

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-13 02:29:242014-02-13 02:29:24Asyiknya Mengajar Bipa

Kuliah Kerja Nyata di Luar Negeri: Mengapa Tidak?

13/02/2014/0 Comments/in Terkini /by Super News

 

Oleh Rendra Widyatama, SIP., M.Si

Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UAD

 

Perguruan tinggi jenjang sarjana di Indonesia umumnya memiliki program Kuliah Kerja Nyata (KKN) bagi mahasiswanya. Sebuah program dimana mahasiswa diterjunkan di tengah masyarakat untuk menerapkan ilmu, sekaligus belajar hidup bermasyarakat. Aktivitas ini merupakan bentuk pengabdian pada masyarakat dan selama ini dianggap sebagai kegiatan prestisius kampus. Sehingga sejak dicetuskan, program ini ditiru dan dilestarikan oleh banyak kampus baik negeri maupun swasta.

Umumnya KKN dilakukan di dalam negeri, khususnya di daerah tertinggal. Meski demikian, bukan berarti kegiatan ini hanya cocok di dalam negeri. Mengingat manfaatnya yang sangat besar, kegiatan ini bisa pula dilakukan di luar negeri. Tentu, manfaat yang dipetik bukan sekedar bagi pelaku KKN dan masyarakat sasaran, melainkan bagi negara kita yang mulai memainkan peran penting di tengah percaturan dunia.

Manfaat pertama, tentu bisa dipetik bagi mahasiswa KKN itu sendiri. Mereka bisa memiliki pengalaman internasional yang sangat berharga bagi bekal kerja di masa mendatang. Kepercayaan diri mahasiswa akan meningkat. Wawasan kerja mahasiswa juga lebih terbuka, sehingga tidak hanya berorientasi dalam negeri. Di era perdagangan bebas AFTA (ASEAN Free Trade Area) dan WTO (World Trade Organization), sikap terbuka bekerja di luar negeri perlu ditumbuhkan. Sebab era AFTA dan WTO, pasar kerja makin bebas. Pekerja asing dapat masuk ke Indonesia dengan bebas, namun warga kita juga bisa pergi ke negera lain dengan gampang. Saat ini masyarakat negara ASEAN seperti Philipina, Thailand, Singapura, dan Malaysia sudah berancang-ancang bekerja di luar negaranya. Sasaran utama mereka adalah Indonesia. Maklum bila negara kita jadi sasaran, lantaran memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Manfaat lain lain jelas akan dipetik oleh institusi penyelenggara KKN internasional. Citra kampus akan meningkat. Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang memiliki program KKN Internasional dan pernah mengirim mahasiswa KKN ke negara Mesir, Kamboja, dan Vietnam makin bersinar dalam citranya sebagai kampus internasional. Berdasar pengalaman kampus yang disebut DIKTI sebagai ‘the promising university’ ini, animo KKN internasional makin populer. Program yang awalnya khusus bagi mahasiswa kelas internasional, juga diminati kelas regular.

Keuntungan lain dari KKN luar negeri juga bakal dipetik negara kita, Indonesia. Citra Indonesia bakal meningkat. Tidak mustahil, budaya dan kemampuan SDM akan mulai dikenal dunia. Meski banyak orang meremehkan pendidikan di dalam negeri, namun fakta juga membuktikan bahwa manusia Indonesia memiliki kemampuan yang tidak dapat diremehkan. Sudah bukan rahasia lagi selain menjadi pekerja di sektor informal, ternyata masyarakat Indonesia juga banyak yang berkerja di luar negeri memenuhi sektor formal yang memerlukan kemampuan akademik tinggi, semacam dosen, peneliti, tenaga medis, ahli konstruksi, dan sebagainya.

Citra di luar negeri yang makin baik ini sangat diperlukan oleh Indonesia. Dan ini jelas akan membantu pemerintah mewujudkan soft diplomacy di luar negeri selain akan memberi keuntungan bagi negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi. Itulah sebabnya, sudah saatnya DIKTI mulai perlu menggagas kemungkinan KKN internasional agar bisa disinergiskan dengan berbagai departemen lain, misalnya Departemen Luar Negeri, Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan sebagainya.

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png 0 0 Super News https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Super News2014-02-13 02:28:442014-02-13 02:28:44Kuliah Kerja Nyata di Luar Negeri: Mengapa Tidak?
Page 523 of 663«‹521522523524525›»

TERKINI

  • PBI UAD Gelar Syawalan dan Lantik Pengurus KAMADA Periode 2025–202809/05/2025
  • Mahasiswa UAD Latih Kemampuan Jurnalistik Lewat Magang di Lembaga Muhammadiyah09/05/2025
  • PBSI FKIP UAD Gelar Sapa Prodi, Mahasiswa Dapat Ruang Suara dan Solusi09/05/2025
  • IMM FKM UAD Jalin Sinergi Inovatif dengan IMM Psikologi UMP09/05/2025
  • Skripsi Tanpa Galau? Ini Kata Yosi, Dosen Greenflag PBSI08/05/2025

PRESTASI

  • UKM Voli UAD Raih 2 Trofi pada Ajang Febipharm Championship 202508/05/2025
  • Mahasiswi Magister Kesehatan Masyarakat UAD Berprestasi di Nusantara Writing Festival 305/05/2025
  • Mahasiswa FEB UAD Raih Juara I Lomba Futsal dalam Semarak Milad IMM DIY03/05/2025
  • Pramudya Wijaya, Sabet Juara II Menyanyi Kategori Solo Pop Putra dan Solo Keroncong Putra02/05/2025
  • IMM Djazman Al-Kindi Sabet Juara I & II dalam Semarak Milad IMM se-DIY02/05/2025

FEATURE

  • Masyarakat yang Tangguh dalam Menghadapi Bencana09/05/2025
  • ABCDE-in Hidupmu: Strategi Membangun Karier dan Finansial Sejak Dini08/05/2025
  • Membentuk Mentalitas Juara Seorang Atlet08/05/2025
  • Bencana Urusan Bersama, Bukan Tanggung Jawab Tunggal07/05/2025
  • Pendidikan sebagai Jalan Jihad Melawan Kemiskinan07/05/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top