PKBH UAD Adakan Karya Pelatihan Hukum
Dalam rangka peningkatan kemampuan praktis mahasiswa Fakultas Hukum (FH), Pusat Konsultasi Bantuan Hukum Universitas Ahmad Dahlan (PKBH UAD) mengadakan Karya Pelatihan Hukum (KARTIKUM). Acara yang diselenggarakan di kampus II Jl. Pramuka Umbulharjo Yogyakarta pada Jum’at-Sabtu, (12-13/6/2015) ini mengusung tema “Mewujudkan Penegakan Hukum yang Mengutamakan Integritas Moral Intelektual”.
“Mahasiswa Fakultas Hukum diharapkan tidak hanya memiliki kemampuan intelektual, tetapi harus diimbangi dengan kemampuan praktik di bidang hukum,” ungkap Direktur PKBH UAD, Fanny Dian Sanjaya, S.H. dalam sambutannya.
KARTIKUM ini juga dilatih oleh para pemateri yang andal di bidangnya. Di antaranya dari Polresta Yogyakarta, Hakim Pengadilan Negeri Yogyakarta Sumedi, S.H., Hakim Pengadilan Agama Yogyakarta Dra. Syamsiah., M.H., advokat senior Hamzal Wahyudin, S.H., Heny Astiyanto, S.H, Pengadilan Tata Usaha Negara, Direktur Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Dr. Sari Murti Widyastuti, S.H., M.Hum., juga akademisi Rahmat Muhajir Nugroho, S.H., M.H.
Fanny juga mengungkapkan bahwa saat ini PKBH UAD sedang menangani 12 kasus terdiri atas kasus pidana dan perdata. Selain itu, PKBH menjalin kerja sama dengan seluruh Pengadilan Negeri Yogyakarta dalam bentuk membuat Pos Bantuan Hukum. Keberadaan mahasiswa sebagai volunter sangat diharapkan karena dapat membantu PKBH dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang penyelesaian kasus-kasus hukum.
Selama ini, PKBH UAD termasuk salah satu Organisasi Bantuan Hukum yang sudah terakreditasi. Perannya selama ini dalam rangka bagian dari FH untuk mengabdi kepada masyarakat dan membantu masyarakat yang memiliki persoalan hukum.
Di lain pihak, Dekan FH Muhajir Nugroho, S.H., M.H. menyambut baik acara KARTIKUM, bahkan ia berharap acara seperti ini bisa dilaksanakan secara berkesinambungan.
“Lulusan peserta diharapkan dapat direkrut menjadi volunter di PKHB UAD. Peningkatan kemampuan mahasiswa Fakultas Hukum di wilayah praktis perlu diasah dengan pelatihan-pelatihan keterampilan bidang hukum, salah satunya KARTIKUM,” tutupnya.

Internasionalisasi Perguruan Tinggi saat ini telah menjadi tren global. Batas antarnegara yang semakin tidak tampak, juga semakin mudahnya transportasi telah membuat mobilitas dosen dan mahasiswa lintas negara semakin bertambah. Hal ini tentunya akan menyebabkan tingkat persaingan antarnegara di sektor pendidikan menjadi semakin terbuka.
Forum Apresiasi Sastra (FAS) ke-47 kali ini menghadirkan buku kumpulan cerita anak yang berjudul Lebah Lebay di Taman Larangan karya Dr. Rina Ratih. Hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut adalah Dra. Sugihastuti, M. S.
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengatakan, sangat sulit bagi Indonesia dalam waktu dekat ini bisa melakukan swasembada pangan. Bahkan, hal itu sangat tidak mungkin karena penyusutan lahan pertanian terus terjadi di Indonesia.
“Singkong selama ini hanya menjadi gaplek. Namun, di sini bisa jadi kue cokelat, siomay, nugget, cendol, dan brownis,” ucap Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan, saat meninjau pameran pangan di Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Yogyakarta, Rabu (9/6/2015).
Sabtu, (6/6/2015), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyelenggarakan Program Pembekalan Mahasiswa Asing Tahun Akademik 2014/2015 bertempat di auditorium kampus 1. Acara ini dihadiri oleh pejabat struktural UAD, dosen, dan sekitar 200 mahasiswa perwakilan BEM serta HMPS. Program Pembekalan Mahasiswa Asing tahun ini mengambil tema “Bringing Indonesian Fairy Tale Alive” dan menampilkan pertunjukan inti berupa drama “Ande-Ande Lumut” yang merupakan dongeng asli Indonesia.
Sementara itu, Chen Yumei (Lestari), salah satu mahasiswa asing dari Tiongkok yang mewakili mahasiswa asing lainnya mengungkapkan terima kasih yang mendalam kepada UAD yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa selama belajar di Indonesia.