Mahasiswa KKN UAD Kembangkan Instalasi Penyiram Tanaman
“Lahan pertanian di dusun Kanggotan, Pleret, Bantul, yang dikelola oleh Kelompok Tani Wanita (KWT) sangat potensial. Luasnya lahan membuat warga mengalami kesulitan dan memakan waktu lama saat penyiraman. Maka, tercetuslah ide pembuatan instalasi penyiram tanaman otomatis,” ujar Hardi Mahardika, mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Ahmad Dahlan (UAD).
Instalasi penyiram tanaman otomatis menjadi bagian dari program kerja unggulan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler 81 divisi XIII C.1 padukuhan Kanggotan, Pleret, Bantul. “Ide pembuatan instalasi penyiram tanaman ini muncul setelah saya dan rekan-rekan berdialog dengan ibu-ibu KWT mengenai kurang efektifnya pekerjaan di kebun. Ide membuat alat tersebut bertujuan membantu ibu-ibu KWT untuk menyirami tanaman. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat tersebut di antaranya pipa paralon ¾, connecting paralon, sprinkle, keran, dan pompa air,” terang Hardi saat menjelaskan proses pembuatan alat tersebut.
Sayur-mayur seperti cabai, tomat, terong, pepaya, dan beberapa jenis tanaman lain yang dikelola oleh KWT menjadi mata pencarian utama sebagian warga Kanggotan. Yanti selaku ketua KWT Srikandi menyambut baik hasil karya mahasiswa KKN UAD yang sangat bermanfaat bagi warga sekitar.
“Saya senang dengan instalasi penyiram tanaman karya mahasiswa KKN. Dengan alat tersebut membuat proses penyiraman tanaman yang biasanya memakai selang dan gembor, hanya satu pekerjaan saja yang selesai, tetapi setelah dibuatkan instalasi penyiram tanaman ini dalam satu waktu bisa tercapai beberapa pekerjaan misalnya tanaman bisa tersiram secara otomatis sembari melakukan pekerjaan lain seperti mencabut rumput, memberi pupuk, dan memanen hasil kebun,” imbuh Yanti.
Pemerintahan padukuhan Kanggotan menggapresiasi baik instalasi penyemprot tanaman otomatis karya mahasiswa KKN UAD. “Saya sebagai Babinsa Kelurahan Pleret merasa berterima kasih kepada rekan-rekan KKN atas inisiatifnya mampu membuat instalasi penyiram tanaman secara otomatis, sehingga ibu-ibu KWT tidak perlu capai-capai mengangkat air menggunakan ember atau selang. Pekerjaan menjadi ringan dan ini sangat bagus, tinggal menyalakan pompa air semua tanaman sudah tersirami secara otomatis,” tandas Sudarman selaku Bintara Pembina Desa (Babinsa) Pleret saat meninjau kebun KWT Srikandi. (Chk)