Menanggulangi Kekerasan Remaja dengan BK Kedamaian
Fenomena kekerasan remaja di Indonesia sudah menjadi hal yang tidak dapat ditutupi. Kekerasan remaja bukan semata-mata mutlak tindakan kejahatan fisik. Di era 4.0, kekerasan melalui media menjadi fenomena baru dan pelakunya didominasi oleh kaum remaja.
“Kekerasan fisik seperti memukul, mengumpat, dan kekerasan fisik lainnya seperti klitih, kini mulai berganti dengan tindakan kekerasan media sosial. Misalnya menghina, mencaci maki, atau saling menyindir pada kolom komentar menjadi fenomena terbaru yang sangat memprihatinkan,” terang Wahyu Nanda Eka Saputra, M.Pd., Kons. selaku dosen Program Studi (Prodi) Pendidikan Bimbingan dan Konseling (BK) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) saat menjadi pembicara di Langkah Pakar (26-11-2020).
Ia menambahkan, jika kekerasan remaja melalui media ataupun tindakan kekerasan seperti klitih yang marak mengincar remaja, tidak semata-mata mencari keuntungan dan niat melakukan kejahatan. “Fenomena kekerasan yang dilakukan remaja saat ini sudah tidak memiliki tujuan untuk melakukan kejahatan ataupun mengambil barang dan keuntungan lainnya. Mereka tidak mempunyai sebab yang jelas. Banyak di antara mereka melakukan kekerasan hanya untuk mendapatkan kepuasan semata dan ingin menyakiti,” imbuhnya.
Peran orang tua dan guru di sekolah menjadi figur utama dalam memberikan kasih sayang dan perhatian sehingga anak menjadi nyaman dan tidak mencari pelampiasan di luar. Remaja melakukan kekerasan baik secara fisik maupun di media berawal dari kurangnya perhatian dari keluarga, sehingga mencari pengakuan atas jati diri dengan hal yang menyimpang. Konsep kedamaian dalam bidang pendidikan ialah sebuah pola pikir dan aliran pendidikan yang damai dan dekat dengan pola asuh keluarga dan sekolah yang dilakukan secara ramah dan memberikan ketenteraman kepada anak.
“Bimbingan dan konseling menjadi tempat yang ramah bagi remaja dalam memberikan pelayanan konseling. Fenomena kekerasan remaja dapat ditanggulangi dengan melakukan tindakan bimbingan kedamaian dan konseling kedamaian. Bimbingan kedamaian berupa tindakan pencegahan agar anak tidak melakukan kekerasan, sedangkan konseling kedamaian ialah konsep memutus dan mengubah pola pikir anak agar tidak melakukan kekerasan dan kembali menjadi remaja yang berkarakter,” pungkas Wahyu di akhir sesi. (Chk)