Menjadi Pendidik, Menjadi Teladan!
Universitas Ahmad Dahlan (UAD) terus mencetak mahasiswa berprestasi. Salah satunya Bektiarni Arum Ningtyas, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Prodi PBSI) angkatan 2017. Prestasi ditorehkannya lewat program bernama Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang diadakan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia (RI) pada masa pandemi.
Sebagai mahasiswi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), dia membagikan ilmu yang didapat di kampus untuk kampung halamannya. Arum sadar, melalui pendidikan seseorang dapat ikut berpartisipasi membangun dan mencerdaskan kehidupan bangsa serta negara. Hal tersebut dapat dimulai dari perubahan diri maka bisa mengubah dunia, sehingga dapat menciptakan generasi yang andal dalam berbagai bidang.
Arum menyampaikan, “Pendidikan merupakan salah satu proses mengubah pada pola pikir seseorang yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, baik melalui pendidikan formal atau informal. Tanpa interaksi, tidak ada pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, seorang pendidik harus bisa menjadi inovator, motivator, dan problem solver. Bukan hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi juga memahami karakteristik peserta didik yang berbeda-beda. Tidak hanya menyampaikan ilmu, namun juga bisa menanamkan karakteristik pendidikan seperti jujur, bertanggung jawab, dan lain-lain. Sebab, tidak semua peserta didik memiliki pemahaman belajar yang serupa.”
“Agar mencapai pendidikan yang cemerlang, maka seorang pendidik harus sabar, percaya diri, dapat berkolaborasi, dan beradaptasi dengan teknologi. Bagi saya, pendidik itu bukan tentang yang didapatkan, tapi yang bisa diberikan. Seorang pendidik juga harus memberikan contoh yang baik supaya menjadi teladan untuk peserta didiknya,” pesan Arum pada 8-2-2021 melalui WhatsApp. (Dew)