Pembelajaran Daring: Guru Harus Kuasai TIK
“Ketersediaan akses internet, listrik, sumber daya manusia (SDM), serta kebijakan yang tepat, bisa menunjang efektivitas dalam pembelajaran daring. Menurut data dari datareportal.com, saat ini di Indonesia terdapat 174 juta pengguna internet. Sekitar 42.159 sekolah atau satuan pendidikan belum dapat mengakses internet dan 8.522 sekolah belum teraliri listrik,” ungkap Nandi Saepul Bahri, M.Pd. selaku pemateri acara webinar pendidikan bertajuk “Tantangan dan Strategi Jitu Pembelajaran pada Era Normal Baru” di YouTube HMPS Pendidikan Biologi UAD.
Guru diharapkan mengembangkan berbagai inovasi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi (TIK), misalnya pembelajaran inovatif berbasis e-learning sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat. Komponen seperti hardware, software, konten, SDM, serta kebijakan yang baik pun akan menunjang konsep pembelajaran berbasis pemanfaatan TIK.
Berdasarkan data dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan, kompetensi guru terhadap teknologi dan informasi masih di bawah 50%. “Pemerintah harus mengatasi kendala dan menyiapkan pendidikan yang murah, mudah, serta ramah bagi dunia pendidikan. Sebab, masih banyak sekolah yang kemampuan ekonominya rendah,” lanjutnya, (18-10-2020).
Selain TIK, tidak bisa dipungkiri kalau tiga pusaka pendidikan yaitu orang tua, siswa, serta sekolah, sangat berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Sekolah perlu membangun komunikasi yang positif dengan orang tua. Harapannya, bisa terbangun sinergi yang saling menguntungkan.
“Sekolah perlu memberikan kesempatan kepada orang tua untuk berbagi pengalaman, karena persepsi positif dapat membuka peran yang lebih besar terhadap pendidikan anak di sekolah,” tutupnya. (JM)