Tim Pluto Projector FEB UAD Raih 1st Winner Business Plan International Competition
Tim Pluto Projector mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang beranggotakan Nur Arya Alamsyah, Eka Marcella, dan Annisa Nursafitri, di bawah bimbingan Poppy Laksita Rini, S.E., M.Sc., berhasil menyabet 1st Winner Business Plan International Competition dalam Ajang Widyatama International Competition (WINACTION) 2023.
Selain business plan, terdapat beberapa cabang lomba lain yang dikompetisikan di antaranya product innovation, application using Google technology, motion graphics, essay, English speech contest, vocal group, dan lainnya. Ajang bergengsi tersebut diselenggarakan oleh Universitas Widyatama pada 23 hingga 24 Juni 2023 di Bandung, Jawa Barat, dan diikuti oleh 274 peserta dari 7 negara yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Egypt, Taiwan, Jepang, dan Cina.
Tim UAD mengusung bisnis berjudul Cos Kosan: Digital Platform for Information Service and Accommodations Rentals. Cos Kosan merupakan sebuah platform atau aplikasi digital dan situs web yang menyediakan akses untuk menemukan dan menyewa kamar kos.
Saat diwawancarai, Arya menyampaikan bahwa latar belakang mengusung bisnis tersebut adalah berawal dari tingginya pencarian “info kos” di Yogyakarta berdasarkan data dari Google trends. Selain itu, perkembangan teknologi yang cukup pesat menjadi sebuah landasan bagi tim dalam merancang platform digital yang berisi informasi penyewaan indekos dan menjadi perantara antara pemilik dan calon penghuni kos.
“Perlunya integrasi dari sebuah informasi yang dibutuhkan akan menjadi hal yang sederhana dan ringkas. Oleh sebab itu, akhirnya kami merancang business plan Cos Kosan, sebuah platform penyedia informasi dan kos yang akan memberi kemudahan kepada pengguna melalui fitur filter pencarian kos. Di antaranya berdasarkan jenis kelamin, range harga, lokasi, kesediaan kamar, dan informasi lainnya, sebagai sebuah solusi dari rumitnya permasalahan pencarian kos dan mahalnya penyedia jasa informasi kos,” kata Arya.
Meski memiliki kompetitor yang bisa dibilang cukup besar, Cos Kosan memiliki keunggulan tersendiri seperti menyediakan layanan informasi secara lengkap, terintegrasi, terfilter, akurat, dan bernuansa kultural. Tak hanya itu, Cos Kosan juga lebih efisien dan efektif karena dapat menyaring pencarian tanpa harus menggulir sampai ke dasar. Aplikasi tersebut sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam mendigitalisasi layanan yang ada di Indonesia.
Arya mengaku, waktu persiapan ketika melaju ke final terbilang cukup singkat. “Pengumuman finalis diinformasikan 1 minggu sebelum presentasi final, sementara technical meeting dilaksanakan pada hari berikutnya. Oleh karena itu, selama 6 hari tersebut kami betul-betul memaksimalkan persiapan untuk membuat prototipe aplikasi, video profil, sekaligus berlatih presentasi,” paparnya. Meski begitu, Arya dan tim bersyukur, melalui upaya dan kerja keras serta dukungan dari universitas serta dosen pembimbing, tim dapat mencapai hasil yang terbaik. (ek/saf)