DPM FAST UAD Gelar Sekolah Legislatif, Hadirkan Komisi A DPRD DIY
Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Sains dan Teknologi Terapan (FAST) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) mengadakan acara Sekolah Legislatif dengan tema “Legislatif ASIK (Aspiratif, Solutif, Inspiratif, dan Komunikatif)” pada Sabtu‒Minggu, 3‒4 Juni 2023 di Youth Center Yogyakarta.
Acara yang diselenggarakan selama 2 hari tersebut dibagi menjadi 2 sesi. Pertama, talkshow yang dihadiri oleh Retno Sudiyanti, S.H. selaku Sekretaris Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Nurham Al Afgani, S. Farm. selaku Wakil Ketua DPM UAD periode 2016‒2017 sebagai narasumber. Mereka membahas topik menarik yakni mengenalkan lembaga legislatif negara secara praktis dan komprehensif kepada mahasiswa FAST.
Kedua, sekolah legislatif yang dihadiri oleh 3 pemateri di antaranya Gawa Bika Bikhoirin selaku demisioner Wakil Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FAST UAD dengan topik “Legislatif dan Eksekutif”, Muhammad Nuruddin A. selaku demisioner Ketua Komisi C DPM FAST UAD dengan topik “Peraturan dan Sidang Paripurna”, serta Ali Fauzan selaku demisioner Gubernur BEM FAST UAD dengan topik “Tata Kelola Persidangan”.
Dalam pelaksanaannya, Dwi Agustia sebagai Ketua DPM FAST UAD menyampaikan, “Tujuan kegiatan ini diadakan adalah untuk mempersiapkan pelaksanaan sidang paripurna nantinya. Selain itu sebagai bentuk pengenalan dan pembahasan lebih lanjut mengenai kelembagaan mahasiswa FAST seperti mengenal lembaga eksekutif dan legislatif, juga peraturan dan perundang-undangan yang ada di UAD.”
Acara dihadiri oleh peserta yang berasal dari berbagai kalangan seperti departemen kajian strategis se-FAST, perwakilan tiap departemen dan divisi yang ada di BEM dan HMPS, serta dari elemen mahasiswa non-ormawa sebagai perwakilan dari keluarga besar mahasiswa di FAST.
Sekolah Legislatif ini berlangsung dan terlaksana dengan baik, peserta kegiatan aktif dalam bertanya serta berdialog dengan para pemateri. Menariknya, setiap materi diadakan pre-test dan post-test untuk mengukur sejauh mana pengetahuan peserta. Di akhir tiap sesi diadakan focus group discussion sebagai wadah diskusi mahasiswa dalam menyerap dan mengimplementasikan ilmunya.
Dwi menambahkan, “Kami mengangkat tema Legislatif ASIK untuk menunjukkan bahwa tidak selalu lembaga legislatif berlaku formal, monoton, dan terstruktur. Kami ingin menunjukkan bahwa legislatif di dalamnya dipenuhi dengan unsur-unsur yang menarik.”
Legislatif berperan sebagai lembaga yang mengaspirasi, memberikan solusi, menjadi inspirasi, dan berkomunikasi baik. “Selain itu juga dari keempat kata yang diperjelas, menunjukkan bahwa legislatif bukan hanya sebagai lembaga formal saja, tetapi juga menggembirakan,” jelasnya. (roy)