• TERKINI
  • PRESTASI
  • FEATURE
  • OPINI
  • MEDIA
  • KIRIM BERITA
  • Menu
News Portal of Universitas Ahmad Dahlan

Posts

Gaya Kepemimpinan Strategis: Menjadi Teduh di Antara Praktik dan Teoritik

05/06/2023/in Feature /by Ard

Bedah Buku “Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork” karya KASAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Wahit)

“Kalau kita bicara tentang pemimpin, kira-kira Gen Z ini berpikir apa? Rata-rata mereka menyebutkan perfection atau kesempurnaan. Ketika saya tanya apa maksudnya, mereka terdiam. Sebenarnya apa, sih, kesempurnaan itu? Menurut saya kesempurnaan itu masalah hati, masalah selera. Apa yang sempurna menurut saya, belum tentu sempurna bagi orang lain. Ketika saya baca lembar demi lembar buku ini, saya kemudian memahami bahwa kesempurnaan mempunyai konsekuensi, artinya sulit dipahami dan menimbulkan batasan-batasan tertentu. Namun, di buku ini pula saya menemukan poin-poin menarik tentang bagaimana memanusiakan tim, mereka yang kemudian harus digerakkan lewat hati,” ungkap Nitia Anisa, moderator acara Launching dan Bedah Buku Jenderal TNI Dr. Dudung Abdurachman, S.E., M.M. di Amphitarium Lantai 9 Kampus Utama Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada Senin, 22 Mei 2023.

Buku berjudul Gaya Kepemimpinan Strategis dan Green Human Resource Management dalam Membangun Teamwork yang diluncurkan dan dibedah ini merupakan produk diseminasi hasil penelitian Dr. Dudung setelah berhasil mempertahankan disertasi untuk meraih gelar doktor pada 11 Juni 2022 lalu. Ia merupakan lulusan Akademi Militer (Akmil) pada tahun 1988 dari Kecabangan Infanteri. Dr. Dudung menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) Jakarta. Kemudian, memperoleh gelar master di Fakultas Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STEI) Makassar dan gelar doktor di Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Sejak November 2021, ia diamanati sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD).

Pengalaman sebagai Sumber Inspirasi

Tahun 2020 adalah tahun terjadinya pergerakan dan pergolakan besar-besaran dalam dunia politik. Dengan wacana utama penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja, mahasiswa dan kelompok-kelompok masyarakat terjun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi. Dr. Dudung mengingat kembali ke masa-masa itu.

“Saat saya Pangdam Jaya, ada demo besar-besaran oleh mahasiswa tentang Omnibus Law. Saya menghalau massa dari arah Pertamina yang akan menguasai istana. Kami berhasil menghalau massa di Pertamina untuk dipukul mundur menuju ke arah Istiqlal. Kemudian saya kembali, tetapi persis di depan Kantor Mahkamah Konstitusi (MK), ada massa, mahasiswa, dan anarko, kurang lebih 1.500 orang,” terangnya.

Anarko adalah suatu kelompok yang diciptakan oleh “preman-preman” dari berbagai daerah. Ada pihak-pihak yang memobilisasi. Kembali ke masa demonstrasi, KSAD Dudung dan pasukannya membantu Kapolda untuk menghalau massa tersebut. Ia menyampaikan kepada mahasiswa bahwa istana adalah gedung dan lambang negara, kantor pemerintahan yang harus kita amankan.

“Mereka (mahasiswa) paham setelah dijelaskan dengan baik. Namun, kelompok anarko memprovokasi akan tetap menguasai istana. Akhirnya, saya sampaikan, kalau tetap memaksa akan menguasai, kalian akan berhadapan dengan saya.”

Ketika sudah bersiap-siap, lantunan azan terdengar. Kelompok mahasiswa menyarankan untuk salat berjamaah. Bahkan, memintanya untuk menjadi imam. Setelah salat dan berdiskusi, mahasiswa memutuskan kembali dan meminta diamankan oleh pasukan. “Kami pisahkan mahasiswa dengan kelompok anarko.”

Peristiwa tersebut adalah satu dari banyak pengalaman yang menjadi dasar berpikir bahwa pemimpin itu harus bersifat teduh. Pemimpin harus bisa meneduhkan, mengendalikan, dan mewujudkan rasa aman sehingga kehadirannya dinantikan. Gagasan-gagasan inilah yang dituangkan dalam buku KSAD Dr. Dudung Abdurachman.

Antara Praktik dan Teoritik

Dosen Fakultas Hukum UAD Dr. Drs. Immawan Wahyudi, M.H. selaku narasumber bedah buku menyatakan, “Tak banyak tentara yang menulis buku. Namun, Jenderal Dudung dengan fasih bicara soal filosofi teoritik kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan. Sedang Green Human Resource Management di sisi lain menunjukkan praktik kemiliteran.”

Dikutip dari buku ini, Green Human Resource Management (GHRM) merupakan pendekatan inovatif terhadap kinerja dan fungsi sumber daya manusia (SDM) dalam suatu organisasi, di mana konteks lingkungan merupakan dasar dari semua inisiatif yang dilakukan (Abdurachman, 2023: 102).

Senada dengan Wahyudi, Sekretaris Lembaga Kajian dan Kemitraan Strategis PP Muhammadiyah Dani Setiawan, M.Si. menilai KSAD berhasil menjadi pemimpin yang membawa keteduhan. Menurutnya, itu adalah bentuk-bentuk persuasi yang dialami oleh komandan di lapangan. Tidak mudah berhadapan dengan psikologi massa ketika aksi, tidak mudah membangun kepercayaan.

“Yang menarik dari buku ini menurut saya, Pak Dudung memiliki ketertarikan di bidang ekonomi. Di sinilah letak dari topik yang ditulis, mengenai strategi kepemimpinan (strategic leadership). KSAD menghadapi lingkungan atau strategi yang terus berubah, bahkan kini lebih banyak menghadapi ancaman yang berdimensi ekonomi yang kuat, daripada perang tradisional (perang senjata). Inilah mengapa saya menempatkan buku ini menjadi relevan terhadap dinamika ekonomi politik,” jelas Dani Setiawan.

Dari teori-teori yang dituangkan dalam buku, penting untuk bisa merumuskan visi dan misi serta bagaimana mengomunikasikan hal tersebut kepada level yang lebih bawah. Hal ini akan melahirkan kesadaran mengenai apa yang diperjuangkan menuju kemaslahatan. “Dan, itu yang dilakukan oleh Pak Dudung sebagai KSAD ketika mengimplementasikan aspek-aspek yang sifatnya teoritis dari strategi kepemimpinan dalam praktik keseharian di dunia kemiliteran.”

KSAD Dudung menambahkan, “Sebetulnya, buku ini pernah saya tulis ketika menjabat sebagai Wakil Gubernur Akademi Militer tahun 2015, yang memang terinspirasi dari pengalaman di lapangan dan latar belakang saya sebagai tukang koran (loper koran). Selain itu, kedekatan dengan anak buah juga menjadi faktor penting. Ketika seorang pemimpin ingin berhasil, ia harus mempunyai 3 faktor. Pertama, harus mengerti dan menguasai tugas pokok, tujuan serta sasaran yang ingin dicapai. Kedua, harus mengerti dan menguasai segala macam keterbatasan yang ada dalam satuan, termasuk dirinya sendiri. Ketiga, harus mengerti dan menguasai unsur-unsur manusia, sebagai pemimpin, komandan, guru, dan rekan.”

Sang Idola, Jenderal Soedirman

Menanggapi persoalan relevansi ideologi dan nilai-nilai dasar yang ditetapkan pemimpin terdahulu, KSAD Dudung mengungkap peran sang idola, Jenderal Soedirman, selama dirinya menjadi seorang militer.

“Sejak saya menjadi seorang militer, yang menjadi idola adalah Jenderal Soedirman. Anak buah Jenderal Soedirman rela membopong badannya, jadi tidak mungkin Jenderal Soedirman pekerjaannya marah-marah, pelit. Selain itu, untuk membangkitkan semangat juang patriotik prajuritnya, ia menjual gelang dan kalung untuk mendanai prajuritnya, untuk meningkatkan moril anak buahnya,” terang KSAD.

Selain kesederhanaan dan perhatian, siasat untuk strategi mengambil alih kekuasaan dari penjajahan Belanda menjadi momen yang sangat penting baginya. Kendati tidak ada persenjataan yang mutakhir, semangat kebangsaan justru sangat terpantik.

“Itulah yang menjadi inspirasi sekaligus menunjukkan relevansi nilai-nilai hingga saat ini.” (nov)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Bedah-Buku-KASAD-Jenderal-TNI-Dudung-Abdurachman-di-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 843 1500 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-05 08:58:592023-06-05 08:58:59Gaya Kepemimpinan Strategis: Menjadi Teduh di Antara Praktik dan Teoritik

Tips Rias Paripurna

05/06/2023/in Feature /by Ard

Ravena, beauty vlogger sekaligus influencer pada webinar nasional antropologi seni tari dan beauty class Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Massyifa Ajeng)

Dalam seni pertunjukan, tata rias wajah adalah hal penting dan menjadi yang pertama dilihat penonton. Tata rias merupakan penyempurna wajah dan karakter serta dapat memberikan efek pendukung yang menonjolkan ekspresi wajah pemain. Penegasan garis wajah mampu menambah aspek dramatis pada wajah setiap pemain. Namun dalam beberapa pementasan khususnya seni tari, masih ada beberapa yang menganggap rias ala kadarnya saja yang terpenting adalah penampilan dan gerakannya bagus.

Berhubung dengan hal tersebut, Ravena seorang beauty vlogger sekaligus influencer yang kerap diundang sebagai moderator untuk acara merek besar dan terkenal di Jakarta, berkesempatan menjadi narasumber webinar nasional antropologi seni tari dan beauty class yang diadakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Ahmad Dahlan (UAD). Ia menerangkan cara make up bold and light agar dapat terlihat oleh penonton karena ketika kita mementaskan seni tari tentu akan ada penonton yang melihat pertunjukannya dari jarak jauh.

Basic Skincare

Tentu saja penari menampilkan tariannya dengan penuh energi dan bersemangat sehingga akan mudah berkeringat. Oleh karena itu, penari membutuhkan basic skincare sebelum merias diri, agar riasan tersebut dapat tahan lama dan dapat menghindari make up longsor. Basic skincare yang biasa dipakai perias adalah serum, toner, sunscreen, atau moisturizer.

Tahapan dalam Merias

Tujuan merias diri selain seduction, riasan juga menjadi sebuah media untuk berekspresi. Ketika kita menginginkan sebuah ekspresi yang memancar untuk suatu pertunjukan, maka harus dengan langkah-langkah yang benar.

Langkah pertama, seperti yang dilakukan semua perias yaitu mengaplikasikan foundation. Agar menghasilkan riasan yang membuat pangling, kita dapat mencampur 2 foundation dalam 1 wajah. Keduanya itu dapat kita aplikasikan menggunakan beauty blender sehingga memudahkan dalam penerapan dan menghindari cracky pada wajah. Jenis warna yang dipakai sebisa mungkin memakai 1 tingkat di atas jenis warna kulit wajah.

Kemudian untuk mempertegas tulang hidung, tulang pipi, dan rahang, kita dapat menggunakan contour, ini juga dapat mendimensi wajah agar tidak terlihat terlalu putih pada seluruh wajah. Setelah pengaplikasian contour, agar blush on tidak luntur kita dapat memoleskan blush on dalam terlebih dahulu. Cara menggunakannya adalah ditekan menggunakan beauty blender agar foundation tidak luntur.

Ketika semua sudah terlihat rata dan rapi, kita dapat langsung mengaplikasikan bedak diawali pada bagian bawah mata terlebih dahulu, penggunaan untuk penari usahakan menggunakan bedak tabur agar lebih menyatu dengan kulit dan lebih tebal. Langkah berikutnya adalah membuat alis agar lebih tebal, yakni dengan membingkai alis bagian atas terlebih dahulu kemudian disusul bingkaian pada bagian bawah, dan setelah semua dibingkai langkah terakhir adalah isi bagian tengah alis. Untuk menghasilkan alis yang natural, kita dapat menggunakan sikat alis. Dan agar alis terlihat rapi, seimbang, gunakan concealer dengan brush khusus, rapikan dari bawah kemudian ke atas.

Setelah permasalahan alis sudah selesai dan rapi, kita menuju ke area mata untuk mengaplikasikan eye shadow. Untuk seni tari kita dapat menggunakan warna yang mencolok seperti warna ungu dan cokelat, atau disesuaikan dengan jenis tariannya. Gunakan warna bold dulu untuk pengaplikasian yang pertama. Kemudian dilanjut dengan warna kedua yang lebih cerah, jangan lupa juga untuk memakainya di bawah mata agar terlihat lebih tajam. Untuk memberikan efek glamor dan menyala gunakan shimmer juga pada mata.

Langkah selanjutnya, bingkai eyeliner, untuk penari biasanya diimbau untuk sedikit dilukis agar mencolok dan menghasilkan mata yang terlihat belo. Eyeliner yang digunakan dapat menggunakan jenis spidol agar lebih mudah.

Kemudian pengaplikasian bulu mata dapat langsung pakai lemnya pada kelopak mata agar lebih aman dan tak mudah lepas, tetapi dengan begitu sesuaikan juga dengan tingkat sensitivitas kulit masing-masing. Setelah lem hampir mengering, tempel bulu mata dengan hati-hati.

Selanjutnya, pakai blush on pada area pipi dan dagu agar menebalkan blush on dalam yang sudah diaplikasikan pada awal rias. Namun, tak lupa disesuaikan lagi dengan tokoh penarinya. Untuk tahap terakhir gunakan lip cream atau lipstik sampai keluar garis bibir agar menciptakan efek bibir yang tebal, dan gunakan highlighter pada bagian tulang hidung, pipi, serta beberapa bagian lain sehingga ketika pentas memberi efek glowing pada wajah saat terkena cahaya. Efek glowing tersebut dapat menampilkan kondisi kulit yang terlihat sehat dengan atau tanpa riasan yang berlebihan. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Ravena-beauty-vlogger-sekaligus-influencer-pada-webinar-nasional-antropologi-seni-tari-dan-beauty-class-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Massyifa-Ajeng.jpg 696 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-05 08:06:162023-06-05 08:06:16Tips Rias Paripurna

Kepemimpinan Mahasiswa Pasca Covid-19

03/06/2023/in Terkini /by Ard

Seminar Internasional Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) bertajuk “Student Leadership Challenges After Covid-19” (Foto: Alida)

Biro Kemahasiswaan dan Alumni (Bimawa) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar seminar internasional bertajuk “Student Leadership Challenges After Covid-19”. Acara ini dilaksanakan di Ruang Amphitarium Kampus IV UAD dan disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube UAD pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Hadir sebagai pembicara Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UAD Dr. Gatot Sugiharto, M.H., Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universiti Teknologi MARA (UiTM) Malaysia Cabang Kelantan Mr. Meer Zhar Farouk Amir Razli, dan Dr. David Dawson dari University of Gloucestershire (UoG) UK.

Pendidikan merupakan salah satu sektor yang paling terdampak oleh adanya pandemi Covid-19. Dan pendidikan sangat berkaitan erat dengan pelajar, mahasiswa, dan institusi pendidikan termasuk di dalamnya berbagai kegiatan belajar mengajar. Maka dari itu, acara ini diinisiasi sebagai media bagi UAD bersama dengan UiTM dan UoG untuk berdiskusi terkait dengan tantangan yang harus dihadapi para representasi mahasiswa sebagai bagian dari pemimpin di lingkungan universitas pasca Covid-19.

Gatot Sugiharto membuka kegiatan dengan menyambut dosen dan mahasiswa perwakilan dari UiTM yang menghadiri acara secara luring. “Kami bersyukur UiTM dan UAD memiliki hubungan yang baik bahkan sampai hari ini masih terus berkolaborasi untuk berbagai aktivitas, termasuk riset hingga pengembangan organisasi kemahasiswaan,” tuturnya.

Sementara itu, Mr. Meer Zhar Farouk Amir Razli juga turut mengungkapkan harapannya bagi kelanjutan kerja sama antara UiTM dan UAD ke depannya. “We hope so that today will be the first day that we can make more arrangements and more activities together. And I hope after this, students from UAD also will go to Kelantan and go to UiTM,” jelasnya.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh masing-masing pembicara yang dimoderatori oleh Patria Handung Jaya, S.Pd., M.A. yang merupakan salah satu dosen UAD. (Lid)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Seminar-Internasional-Biro-Kemahasiswaan-dan-Alumni-Bimawa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-bertajuk-Student-Leadership-Challenges-After-Covid-19-Foto-Alida.jpg 1080 1919 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-03 08:30:052023-06-03 08:30:05Kepemimpinan Mahasiswa Pasca Covid-19

Mahasiswa UAD Kritisi Pendidikan Inklusi di Indonesia

03/06/2023/in Terkini /by Ard

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) pada kegiatan program Going Global Partnership 2023 di University of Gloucestershire (Foto: Istimewa)

Mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yaitu Imamiatul Azizah mengkritisi pendidikan inklusi di Indonesia masih sangat kurang. Ia menyampaikan bahwa adanya kekurangan itu masih terjadi terutama di daerah pedesaan.

Hal tersebut disampaikan pada saat ia menjelaskan materi tentang “Government handling in overcoming lack of inclusive education in villages” di University of Gloucestershire, Inggris, sebagai perwakilan mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Anak Usia Dini (PGPAUD) UAD. Imamiatul menjelaskan, banyak desa di Indonesia belum mendapatkan pendidikan inklusi atau sekolah untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).

“Saya mengangkat permasalahan tersebut karena memang pada dasarnya pendidikan inklusi di desa masih sangat kurang, bahkan masih banyak desa yang sama sekali tidak ada sekolah inklusi atau sekolah khusus ABK,” jelas Imamiatul saat diwawancarai reporter News UAD pada Kamis, 25 Mei 2023.

Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini banyak ABK tidak dapat melanjutkan pendidikannya. Hal itu, kata Imamiatul, disebabkan karena tidak adanya alokasi pendidikan inklusi yang dilakukan Indonesia untuk ABK guna melanjutkan pendidikannya. “Karena hal ini, ABK yang ada di daerah pedesaan banyak yang harus putus sekolah. Mereka hanya berdiam diri di rumah dan tidak mendapatkan pendidikan yang mana seharusnya mereka dapatkan,” kata Imamiatul.

Adanya permasalahan itu, Imamiatul menyampaikan terdapat salah satu desa di Indonesia yang masih kurang mendapatkan perhatian pendidikan inklusi. Ia menyebut jika jarak antara desa dengan sekolah untuk ABK terlalu jauh. “Di Desa Wonorejo, ABK kesulitan untuk pergi sekolah karena jarak sekolah inklusi atau Sekolah Luar Biasa (SLB) dari desa tersebut sekitar 35 kilometer,” ujarnya.

Dalam penjelasan yang disampaikan, Imamiatul mengatakan terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi. Terutama, dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi di Indonesia dan cara pemerintah memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Perlu diketahui juga bahwa Imamiatul Azizah merupakan perwakilan mahasiswa dalam penyelenggaraan program Going Global Partnership 2023 yang diselenggarakan University of Gloucestershire Inggris. Kegiatan tersebut diikuti oleh 2 dosen dan 3 mahasiswa PGPAUD serta PGSD UAD. (Han)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Mahasiswa-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-pada-kegiatan-program-Going-Global-Partnership-2023-di-University-of-Gloucestershire-Foto-Istimewa.jpg 457 766 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-03 08:01:182023-06-03 08:01:18Mahasiswa UAD Kritisi Pendidikan Inklusi di Indonesia

Mempelajari Budaya hingga Filosofinya

02/06/2023/in Terkini /by Ard

Didik Nini Thowok, pemateri webinar nasional UKM seni tari Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Massyifa Ajeng)

Ketika kita membicarakan bangsa Indonesia, maka tidak akan terlepas dari sebuah budaya Nusantara yang merupakan warisan leluhur dengan nilai-nilai yang telah mengakar dalam kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, pada webinar nasional antropologi seni tari dan beauty class yang diadakan pada 14 Mei 2023 oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Tari Universitas Ahmad Dahlan (UAD), sang maestro seni tari Indonesia Didik Nini Thowok hadir sebagai pembicara. Ia mengulas dan menekankan pentingnya melestarikan budaya.

Didik Nini Thowok yang kerap disapa Eyang mengawali materinya dengan memaparkan bahwa setiap daerah memiki kesenian yang berbeda-beda. Ia juga menyarankan bahwa kita harus lebih banyak menggali, paling tidak kesenian-kesenian lokal dari mana kita berasal.

“Jika ingin belajar budaya, jangan hanya kulitnya saja, melainkan belajar hingga filosofinya, karena setiap budaya yang ada memiliki sejarah yang berbeda-beda. Contohnya di daerah Ternate ada kesenian bambu gila, di Maluku ada namanya pajage lariangi, dan masih banyak sekali bisa kita ulas, dan itu sangat menarik,” ungkap Eyang.

Kemudian ia juga mengatakan bahwa tarian itu bermacam-macam, ada tarian khusus hiburan, ada tarian tradisi kerakyatan, ada pula tarian yang digunakan untuk ritual upacara adat. Macam-macam tarian tersebut memiliki filosofi dan bentuk yang berbeda.

“Pada zaman sekarang, anak-anak yang menganggap tarian ritual itu untuk pemujaan setan, mereka berhipotesis karena tidak tahu filosofinya, mereka tidak tahu jenis dan fungsinya untuk apa, sehingga menimbulkan salah persepsi.”

Tidak hanya jenis dan bentuk tariannya, kostum yang dipakai pun memiliki filosofinya sendiri. Sebagai eksper di bidang tata rias, Eyang mengungkapkan bahwa ada tarian yang batiknya harus dengan motif yang sesuai, dengan warna yang tidak boleh diubah. Contohnya seperti tari bedoyo, kostum yang mereka pakai adalah kemben, maka tidak boleh asal mengubah dan mengobrak-abrik kostum tari tradisional

“Kalau kita tidak mau belajar yang benar maka akan menjadi generasi muda yang pekok permanen, marilah belajar agar dapat mengakulturasikan budaya dengan baik,” ungkap Eyang.

Ketika kita memahami lebih mendalam mengenai budaya Indonesia, akan banyak sekali kesempatan-kesempatan untuk memperkenalkan budaya ke seluruh penjuru dunia, seperti Eyang. Ia mengatakan sudah mengelilingi 5 benua untuk memperkenalkan budaya Indonesia, dan diundang untuk mempresentasikan tarian Indonesia ke 38 negara, dan beberapa universitas terkemuka seperti Winston University.

Pada penutup paparannya, Eyang menjawab pertanyaan salah satu peserta webinar tentang bagaimana menimbun stigma negatif masyarakat terhadap penari pria. Eyang menjelaskan bahwa dari dulu memang banyak sekali stigma negatif yang membayang-bayangi penari khususnya laki-laki. Namun, sebagai penari jangan selalu mendengarkan kritik orang, kita hanya perlu membuat pemahaman terhadap masyarakat bahwa menari bukan hanya miliki perempuan. (syf)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Didik-Nini-Thowok-pemateri-webinar-nasional-UKM-seni-tari-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Massyifa-Ajeng.jpg 693 1360 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-02 12:26:452023-06-02 12:26:45Mempelajari Budaya hingga Filosofinya

KKN UAD Promosikan Pengelolaan Sampah Plastik dengan 3R

02/06/2023/in Terkini /by Ard

Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah dengan 3R di Notoprajan, Ngampilan, oleh mahasiswa KKN Alternatif 87 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Melonjaknya jumlah sampah anorganik terutama plastik dari hasil aktivitas masyarakat masih menjadi PR bersama di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyebutkan adanya kenaikan produksi sampah hingga 5‒10 ton per hari pada awal tahun 2023. Begitu pula Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DIY yang menyatakan perlunya peran berbagai elemen untuk tuntaskan permasalahan sampah.

Berdasarkan hal itu, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Alternatif 87 Universitas Ahmad Dahlan (UAD) yang tergabung dalam Unit IV.D.3 mengajak warga RW 07 Notoprajan, Ngampilan, untuk bergerak membenahi permasalahan tersebut. Melalui upaya promotif kesehatan mengenai “Pentingnya Pengelolaan Sampah dengan 3R (reduce, reuse, recycle)” gerakan ini pun dimulai. Upaya ini dilaksanakan melalui 2 tahap yaitu dengan sosialisasi pada Rabu, 24 Mei 2023 dan pelatihan memilah sampah di bank sampah pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Perlu diketahui, 3R merupakan bagian dari hierarki sampah berupa proses untuk melindungi lingkungan dan melestarikan sumber daya melalui pendekatan prioritas. Proses tersebut dilakukan dengan reduce (mengurangi) jumlah penggunaan barang, reuse (menggunakan kembali) barang yang masih layak pakai, dan recycle (mendaur ulang) sampah menjadi barang bermanfaat yang bernilai tinggi. Dengan hal ini, produktivitas masyarakat menjadi lebih baik dan angka sampah yang dihasilkan masyarakat dapat menyusut. Dampak dari menyusutnya angka sampah di lingkungan masyarakat nantinya dapat bermanfaat bagi kesehatan masyarakat itu sendiri.

Menurut Ketua RW 07 Notoprajan, Nur Ismail, upaya KKN UAD ini belum pernah dilaksanakan sebelumnya. “Sosialisasi dan pelatihan sampah dengan 3R belum pernah dilaksanakan sebelumnya. Warga biasanya langsung mengumpulkan dan menjual sampah plastiknya ke bank sampah,” jelasnya. “Dengan adanya upaya ini, masyarakat dapat melakukan langkah sederhana dalam mengelola barang habis pakainya agar tidak menjadi sampah secara langsung.”

Dalam sosialisasi tersebut, dijelaskan bahwa pengaplikasian reduce dapat dilakukan dengan membeli barang yang menggunakan kemasan lebih sedikit untuk meminimalkan jumlah sampah yang dihasilkan. Sedangkan penerapan reuse dilakukan dengan memperbaiki barang yang rusak dan memberikan barang tidak terpakai kepada orang lain daripada membuangnya. Sementara, recycle dapat dilakukan melalui pembuatan ecobrick dengan memanfaatkan botol dan koran bekas, serta masyarakat juga dapat memanfaatkan sedotan plastik bekas untuk membuat hiasan dinding.

Sosialisasi dan pelatihan disambut dengan antusias yang tinggi oleh warga. “Bagus sekali materinya, upaya 3R tersebut nantinya bisa kami terapkan setiap bulan di pertemuan ibu-ibu PKK. Terutama upaya mendaur ulang ini dapat menambah keterampilan ibu-ibu,” tutur Eli, salah satu warga RW.07 Notoprajan, Ngampilan. Sepakat dengan Eli, Nur Ismail berharap dengan adanya program ini masyarakat dapat terus terdorong untuk mengelola sampah anorganik secara lebih bijak dengan menerapkan konsep 3R. (doc/eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Sosialisasi-dan-pelatihan-pengelolaan-sampah-dengan-3R-di-Notoprajan-Ngampilan-oleh-mahasiswa-KKN-Alternatif-87-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 900 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-02 09:44:542023-06-02 09:44:54KKN UAD Promosikan Pengelolaan Sampah Plastik dengan 3R

Pengampunan Allah Itu Penting

02/06/2023/in Feature /by Ard

Kajian Rutin Ahad Pagi Masjid Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Masjid Islamic Center (IC) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menggelar Kajian Rutin Ahad Pagi. Acara tersebut diisi oleh Dr. H. Nur Kholis, S.Ag., M.Ag. dari Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus Dekan Fakultas Agama Islam (FAI) UAD. Ia menyampaikan materi terkait tafsir Surah Ali-Imran ayat 133‒134.

Pada ayat 133 dimulai dengan ayat yang berbunyi wa saaringuu yang memiliki makna bersungguh-sungguh dan menganekaragamkan pekerjaan. Nur Kholis menjelaskan bahwa ketika manusia sudah bersungguh-sungguh maka waktu yang dimiliki akan efektif dan jauh lebih bermanfaat. Ibarat usia, usianya tidak panjang tetapi yang dikerjakan sudah banyak dan maksimal.

“Yang dimaksud berserah, menganekaragamkan pekerjaan, dan bersungguh-sungguh adalah beramal saleh, karena beramal saleh itulah yang akan mengantarkan manusia menuju surga,” imbuhnya.

Mengapa manusia harus demikian? Kemudian ia menjelaskan jika pengampunan itu adalah sesuatu yang paling berharga melebihi apa pun, untuk itu manusia harus bersungguh-sungguh. Pengampunan memiliki arti ditutupi, ditutupinya dosa manusia oleh Allah.

“Pengampunan Allah bisa menambah kekuatan, jadi mungkin kekuatan seperti sabar, ikhlas, rida, syukur yang kita miliki tidak sebanding dengan musibah yang akan kita hadapi. Maka dengan pengampunan itu, kekuatan-kekuatan yang telah kita miliki ditambah oleh Allah sehingga kita mampu menghadapi musibah pada suatu hari nanti,” tegasnya.

Selain itu, syawalan itu sejatinya adalah peningkatan. Peningkatan kekonsistenan amal saleh yang telah dibangun saat bulan Ramadan. Jadi ketika Ramadan rajin beribadah maka di bulan Syawal ini harus makin rajin lagi dalam beramal saleh.

Kemudian dalam akhir ayat 133 Allah menegaskan bahwa segala ampunan dan surga itu disediakan bagi orang yang bertakwa. Hal ini lanjut dijelaskan dalam ayat 134 jika takwa itu adalah sikap dan sifat yang keduanya akan tampak dalam perbuatan.

“Sikap dan sifat yang mencerminkan takwa adalah orang yang selalu, dalam arti dari sekarang dan sampai habis waktu, senantiasa berinfak baik dalam keadaan lapang maupun sempit. Dalam tafsir Al-Misbah, infak ini maknanya umum tidak selalu berwujud harta, tetapi apa saja yang dapat diberikan dan bermanfaat,” ungkapnya.

Nur Kholis menyatakan, jika sekadar merukunkan tetangga yang lagi berselisih itu adalah pemberian. Dalam hal ini, hakikat memberi itu bukan sekadar soal apa yang diberi, tetapi terkait bagaimana sikap yang tertanam dalam hati sejatinya gemar memberi atau tidak.

Selanjutnya, wal kadhimiina berasal dari kata kadhuma yang memiliki arti mengikat dan menahan. Dalam ayat ini, ia menjelaskan bahwa Allah menyuruh hendaknya manusia menahan amarah. Apa tidak boleh marah? Tentu boleh karena marah adalah salah satu sifat manusiawi manusia, tetapi ketika marah harus tau waktu, tempat, sasaran yang tepat dan yang terpenting jangan berlebihan.

“Dan Allah kemudian menegaskan pula, jika yang lebih baik adalah mampu memaafkan. ‘Aafiin atau memaafkan itu memiliki makna menghapus, sekalipun mungkin tidak dapat sepenuhnya memaafkan. Namun, ketika manusia mampu memaafkan maka pihak yang paling diuntungkan adalah orang yang memaafkan bukan yang dimaafkan,” jelasnya.

Di akhir materi, Nur Kholis mengingatkan bahwa pengampunan Allah itu lebih penting dari harta yang banyak. Buat apa memiliki harta banyak tetapi tidak bermanfaat untuk amal saleh. Perlu diingat sabda Nabi yang menyatakan surga itu dapat diraih dengan 2 cara yaitu dengan pengampunan Allah dan rahmat Allah. (SFL).

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Kajian-Ahad-Pagi-Masjid-Islamic-Center-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 720 1600 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-02 08:39:492023-06-02 08:39:49Pengampunan Allah Itu Penting

Berwirausaha di Era Milenial Secara Kreatif dan Inovatif

02/06/2023/in Feature /by Ard

Webinar Kewirausahaan BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi meluncurkan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) tahun 2023 sebagai strategi pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi. Program ini menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi calon wirausahawan melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

Guna mendukung tercapainya tujuan kegiatan tersebut, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (BEM FKM UAD) menghadirkan Candra Vionela Merdiana, S.E., M.Sc., dosen Program Studi Manajemen UAD sebagai narasumber dalam webinar kewirausahaan. Hal ini dimaksudkan untuk memberi bekal kepada calon wirausahawan di lingkungan FKM UAD.

“Terdapat beberapa poin yang perlu dipahami sebelum berwirausaha, salah satunya adalah jiwa kreatif dan inovatif bagi mahasiswa di era milenial,” ungkap Candra.

Motivasi dan Moto Wirausaha

Motivasi dan moto menjadi modal utama yang harus dimiliki oleh wirausahawan. Keuntungan/laba penjualan, kebebasan usaha, impian personal, dan kemandirian menjadi motivasi yang harus dipunyai. Selain motivasi, moto atau prinsip yang dijalankan dalam berwirausaha juga menjadi bagian yang penting.

“Modal bisa dicari, keahlian bisa dibeli, tetapi semangat dan cita-cita tidak. Seorang mahasiswa sebagai wirausahawan pemula hendaknya memiliki semangat dan cita-cita yang tinggi, jangan mudah menyerah. Untung dan rugi adalah hal yang biasa dalam membangun suatu usaha,” tutur Candra.

Kunci Sukses Berwirausaha

Tingginya persaingan pasar membuat seorang wirausahawan harus memiliki jiwa yang kreatif dan inovatif. Kemampuan untuk menciptakan hal baru dengan menggabungkan beberapa ide di masa lalu serta membuat perubahan dari segi input, proses, maupun output menjadi bagian dari kunci sukses dalam berwirausaha.

Candra menyampaikan beberapa ciri orang kreatif dan inovatif. “Orang kreatif biasanya memiliki rasa penasaran yang tinggi, intuitif, berani mengambil risiko, berpikiran terbuka, dan sensitif. Sementara inovatif biasanya ditandai dengan adanya perubahan yang dilakukan oleh seseorang untuk memperluas manfaat dari produk yang diciptakan sehingga dapat mempermudah aktivitas sehari-hari. Contoh inovasi misalnya donut stick, bolu puding, alat serut jagung, kemasan makanan ramah lingkungan, dan sebagainya.”

Cara Memunculkan Ide Bisnis

Ide bisnis merupakan penggabungan dari kemampuan, ketertarikan, keterampilan khusus, dan bakat yang disinkronkan dengan apa yang dibutuhkan maupun apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. “Sumber ide bisa diperoleh dengan memanfaatkan apa yang telah kita miliki, apa yang dibutuhkan oleh orang lain, dan apa yang sudah dikerjakan oleh orang lain. Ide bisa distimulasi dengan mengamati orang dan tempat, membaca publikasi, juga melihat tren. Sementara ide yang sudah didapat selanjutnya perlu diseleksi melalui tahap diferensiasi dan adaptasi sehingga dapat dikembangkan di kemudian hari,” ujar Candra.

Candra melanjutkan, “Ada 2 pendekatan yang bisa dilakukan oleh wirausahawan dalam menentukan peluang usaha yang cocok, yaitu inside out dan outside in. Pendekatan yang pertama berfokus pada gagasan sebagai kunci dalam menentukan keberhasilan usaha. Dalam kata lain, wirausahawan membuat produk atau jasa terlebih dahulu tanpa melakukan uji analisis kebutuhan pasar. Sementara pendekatan yang kedua berfokus pada kemampuan untuk menanggapi atau memenuhi kebutuhan masyarakat di pasaran.”

Strategi Memilih Jenis Usaha

Sebelum membuka usaha, calon wirausahawan hendaknya menyusun sebuah strategi untuk memilih jenis usaha yang akan dijalankan agar mampu bersaing di era milenial. Candra mengungkapkan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah memilih usaha sesuai minat atau hobi, baik berupa produk maupun jasa. “Jika seseorang mengerjakan sesuatu yang disukai, ia cenderung akan merasa senang dan nyaman. Setelah memperoleh jenis usaha yang sesuai, maka tentukan sektor usaha yang tepat sesuai tren masa kini tetapi bukan usaha yang sifatnya sementara (musiman). Selanjutnya, calon wirausahawan bisa membuka usaha dengan minim modal dalam skala kecil. Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerugian yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba,” imbuhnya.

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Webinar-Kewirausahaan-BEM-Fakultas-Kesehatan-Masyarakat-FKM-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 768 1366 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-02 08:05:462023-06-02 08:05:46Berwirausaha di Era Milenial Secara Kreatif dan Inovatif

Muchlas: Peraturan Perbukuan untuk Membangun Kecerdasan

02/06/2023/in Terkini /by Ard

Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr. Muchlas, M.T. pada acara MoU dan FGD antara BK DPR RI dengan UAD (Foto: Humas dan Protokol UAD)

Dalam sambutannya, Dr. Muchlas, M. T. selaku Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) menyampaikan beberapa poin penting dalam acara focus group discussion (FGD) dengan topik “Urgensi Perubahan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan” yang diselenggarakan di Amphitarium UAD pada Jumat, 26 Mei 2023.

Acara ini dilangsungkan sekaligus dengan penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama antara UAD dengan Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia (DPR RI) terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Sistem Perbukuan. Muchlas menyampaikan terima kasih kepada segenap DPR RI yang telah berkenan menjalin kerja sama dengan UAD, sekaligus diberikan kesempatan untuk pertama kali mengulas berbagai saran dan masukan terhadap RUU Sistem Perbukuan ini yang nantinya akan dibahas di lingkungan DPR RI.

“Hal ini penting karena pertimbangan-pertimbangan yang menyangkut berbagai hal. Antara lain, kami berkeinginan agar para mahasiswa dan dosen dapat memperoleh dan ikut bersama-sama DPR RI melakukan berbagai eksplorasi terhadap produk-produk legislatif yang dihasilkan oleh DPR RI. Termasuk di dalamnya proses menghasilkan undang-undang dari hulu ke hilir,” tambahnya.

Menurutnya, literasi dan pengetahuan semacam itu merupakan sesuatu yang tidak bisa diterima secara langsung melalui panggung kuliah atau hanya sekadar melalui eksplorasi pustaka. Jenis pengetahuan dan keterampilan ini dapat dijadikan sebagai wawasan baru di lingkungan sivitas akademika.

Muchlas menyampaikan, “Di dalam Fakultas Hukum UAD atau mungkin universitas lain, pada umumnya berpikir melalui pendekatan deduktif, dari segi filosofinya dan teori-teori hukumnya. Sedangkan di lingkungan DPR RI, mungkin, akan lebih banyak melalui proses kajian-kajian induktif, berangkat dari persoalan yang berkembang di masyarakat kemudian dikompilasi dan dijadikan aspirasi produk-produk legislasi.”

Gabungan antara kebutuhan-kebutuhan riil di lapangan serta kajian deduktif yang diturunkan dari cabang-cabang ilmu hukum akan memperkuat dan memperkaya RUU yang dibahas dalam acara tersebut. Sejalan dengan itu, Muchlas mendukung penuh betapa pentingnya pengembangan literasi bagi bangsa Indonesia, khususnya kepada generasi muda saat ini.

Sumber ilmu dan bahan literasi yang utama adalah melalui buku. “Melalui buku, kita bisa membuka pemikiran untuk bisa mengeksplorasi hal-hal yang ada di muka bumi ini. Oleh sebab itu, sekarang ini sangat penting untuk menetapkan peraturan agar sistem perbukuan dapat membangun kecerdasan yang terus menerus bagi bangsa kita terutama literasi-literasi yang terkini dan dapat membekali generasi muda dalam memandang dunia ini,” tambahnya.

Muchlas mengungkapkan, “Tantangan dalam sistem perbukuan ini sangat besar.” Saat ini, Indonesia dihadapkan dengan disrupsi informasi. Di media dikenal dengan munculnya citizen journalism di mana jurnalis masyarakat berkembang secara bebas ditambah dengan post-truth, hal ini tentu mendisrupsi otak generasi muda. Faktanya, generasi muda saat ini lebih cenderung memercayai berita yang lebih banyak disukai atau yang lebih banyak diunggah ulang atau viral daripada kebenaran dari berita itu sendiri, sama halnya seperti buku.

Muchlas yang dalam beberapa waktu lalu sempat berdiskusi dengan IKAPI DIY menuturkan, “Situasi disrupsi yang tentu jika tidak diberikan regulasinya maka tidak akan memberikan sinergi yang baik bagi semua stakeholders perbukuan.”

RUU Sistem Perbukuan akan sangat menarik, tidak hanya substansi dan perspektif ilmu hukum saja, melainkan harus memperhatikan juga tantangan-tantangan yang akan dihadapi dalam sistem perbukuan sekarang. Terutama terkait dengan distrupsi informasi dan teknologi yang makin bebas dan mudah diperoleh begitu juga buku.

“Penerbitan buku saat ini merasa dirugikan karena dokumen buku dalam bentuk pdf atau file beredar luas di dunia maya, artinya bajakan. Kemudian para penulis yang ingin menerbitkan buku sendiri secara daring juga perlu adanya regulasi.”

Kerja sama antara UAD dan DPR RI dapat diimplementasikan sebaik-baiknya, terutama dalam penerapannya pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) seperti magang dan lain-lainnya. Selain itu, Muchlas menegaskan bahwa UAD siap untuk ikut serta berperan bersama dengan DPR RI dalam kaitannya mengawal RUU dari hulu ke hilir, mulai dari pembahasan rancangan hingga ke depannya dalam rangka sosialisasi undang-undang. “Tentu, melalui Catur Dharma Perguruan Tinggi, UAD bisa memberikan kontribusi yang lebih berarti bagi bangsa dan negara.”

UAD memberikan banyak kontribusi dan beberapa guru besar pun diwakafkan kepada negara bagi kemajuan bangsa dan negara. Termasuk di antaranya Fakultas Hukum UAD yang memberikan banyak sekali prestasi di tingkat nasional bahkan internasional.

Di akhir sambutannya, Muchlas membuka acara FGD sekaligus bersama dengan DPR RI yang diwakili oleh Kepala Pusat Perancangan Undang-Undang Badan Keahlian DPR RI melaksanakan penandatanganan nota kesepahaman. (roy)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Rektor-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Dr.-Muchlas-M.T.-pada-acara-MoU-dan-FGD-antara-BK-DPR-RI-dengan-UAD-Foto-Humas-dan-Protokol-UAD.jpg 1333 2000 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-06-02 07:47:042023-06-02 07:56:16Muchlas: Peraturan Perbukuan untuk Membangun Kecerdasan

Tabungan Bank Sampah: Aset Rupiah Warga

31/05/2023/in Terkini /by Ard

Pengelolaan bank sampah oleh warga RW 13 Karangkajen Mergangsan bersama mahasiswa KKN Universitas Ahmad Dahlan (UAD) (Foto: Istimewa)

Dalam rangka merealisasikan program kerja tematik sekaligus sebagai bentuk aksi menjaga lingkungan agar tetap bersih, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Alternatif 87 Unit I.B.1, bersama-sama dengan warga RW 13 Karangkajen, Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan, Kota D.I. Yogyakarta bergotong-royong membuat “Bank Sampah”. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 27 Mei 2023.

Membuat bank sampah merupakan kegiatan rutin bagi warga Karangkajen. Ketua KKN M. Anas Kurniawan mengatakan, “Kegiatan sampah yang dilakukan rutin di awal bulan dan akhir bulan ini membuktikan kepedulian warga RW 13 terhadap lingkungan. Sehingga sebagai mahasiswa KKN, saya dan teman-teman siap membantu proses pemilahan, penimbangan, hingga mengangkutan dan pengelolaan jumlah upah yang didapat dari setiap berat sampah,” ujarnya.

Pendirian ini adalah bagian dari mendukung program pemerintah khususnya pengelolaan sampah. “Dulu, sampah dianggap tidak berguna tetapi kini melalui pengolahan yang benar sampah dapat dimanfaatkan. Melalui bank sampah tersebut, warga RW 13 bisa menambah penghasilan,” tambah Anas.

Ia pun memaparkan, pencapain tertinggi dari program bank sampah ini mampu membantu warga untuk membayar uang sekolah anaknya. Bahkan terkumpul senilai jutaan rupiah untuk membeli sepeda sebagai transportasi keperluan sehari-hari hingga kebutuhan lainnya. Cara ini ternyata cukup efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan sekaligus menambah pendapatan.

Menurut Kepala RW 13 Karangkajen Brontokusuman, Heri, warga RW 13 mulai merintis sejak tanggal 13 Februari 2013, tetapi sempat berhenti total pada tahun 2021 karena wabah Covid 19 dan berjalan kembali di pertengahan 2022. Bank sampah ini dikelola langsung oleh ibu-ibu RT 48, 49, 50, dan dibantu oleh warga. Setiap harinya, tiap-tiap kepala keluarga mengumpulkan dan memilah sampah untuk ditimbang lalu ditukar dengan uang pada akhir bulan, untuk kemudian dijadikan tabungan warga.

 “Sampah-sampah anorganik yang mempunyai nilai ekonomi seperti plastik, botol plastik, besi, seng, alumunium, kardus, dan sebagainya dikumpulkan, dipilah, kemudian setiap akhir bulan ditimbang, lalu dijual untuk dijadikan tabungan warga. Sebelum ditimbang, pengurus melakukan survei harga ke sejumlah pengepul sampah. Uang yang diterima dari hasil penjualan sampah tidak langsung diberikan, tetapi dijadikan sebuah tabungan warga. Tabungan bank sampah ini bisa dicairkan oleh sang pemilik,” ujar Rokyhayah, selaku ketua dalam program bank sampah di RW 13.

Kegiatan yang sudah berlangsung selama sepuluh tahun ini diharapkan membawa kebermanfaat untuk warga dan menjadi aset penting yang perlu ditingkatkan dan terus dikembangkan. (doc/eka)

uad.ac.id

https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/Pengelolaan-bank-sampah-oleh-warga-RW-13-Karangkajen-Mergangsan-bersama-mahasiswa-KKN-Universitas-Ahmad-Dahlan-UAD-Foto-Istimewa.jpg 639 738 Ard https://news.uad.ac.id/wp-content/uploads/logo-news-uad-2.png Ard2023-05-31 12:57:492023-05-31 12:57:49Tabungan Bank Sampah: Aset Rupiah Warga
Page 287 of 289«‹285286287288289›»

TERKINI

  • FKIP UAD Gelar Pengajian Bulanan ke-2504/06/2025
  • PGSD UAD Gelar Kegiatan Kuliah Pakar: Mempersiapkan Diri menjadi Pendidik Profesional04/06/2025
  • Mahasiswa UAD Gelar Sosialisasi dan Motivasi Belajar di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta04/06/2025
  • Tingkatkan Keterampilan Mahasiswa PPG UAD Melalui Workshop Penyusunan Berita04/06/2025
  • Pelatihan Publikasi Ilmiah UAD 2025, Menulis Prosiding Semudah Membuat Story WhatsApp03/06/2025

PRESTASI

  • Mahasiswa FK UAD Raih Juara 3 Nasional Solo Pop Porseni 202504/06/2025
  • Kejutan Manis Tim Futsal UAD: Raih Juara 1 TUN FC 202504/06/2025
  • UKM Basket Putra UAD Juara 1 pada Kompetisi GBC 202504/06/2025
  • Mahasiswa UAD Juara 2 Lomba Desain Nasional03/06/2025
  • Mahasiswa FAI UAD Raih Juara 3 Lomba Qiroatul Akhbar02/06/2025

FEATURE

  • Menulis Artikel Ilmiah Serasa Update Story04/06/2025
  • Moral dan Peran Keluarga di Era Digital04/06/2025
  • Matematika Bukan Momok: Zakiah Intan dan Perjalanannya Menuju Lulusan Terbaik04/06/2025
  • Kalender Hijriyah Global Tunggal, Ikhtiar Persatuan Umat Islam04/06/2025
  • Dari Jahitan ke Jurnal: Transformasi Bisnis Fashion Syar’i Menjadi Karya Ilmiah03/06/2025

TENTANG | KRU | KONTAK | REKAPITULASI

Scroll to top